Anda di halaman 1dari 18

MODUL P5

TEMA : SUARA DEMOKRASI


A. Tujuan

1. Tujuan Umum
Peserta didik mampu memahami makna dan implementasi demokrasi serta tantangannya
dalam konteks organisasi di sekolah keterkaitan antara kebebasan mengutarakan pendapat
dengan kesetaraan, terletak pada pandangan bahwa semua kedudukan sama di mata hukum.

2. Tujuan Khusus
Peserta didik mampu :
a. Berpartisipasi dalam menentukan pilihan dan mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama melalui proses bertukar pikiran secara cermat, terbuka, dan mandiri
b. Memahami konsep hak dan kewajiban serta implikasinya
c. Memahami tatacara pemilihan yamg demokratis, langsung, umum, bebas, dan rahasia
d. Bertanggung jawab terhadap apa yang mereka suarakan dan ekspresikan, serta
menganalisa dan mengevaluasi pemikiran dalam pengambilan keputusan
e. Berinisiatif dalam melakukan suatau tindakan berdasarkan identifikasi masalah.

B. Target Pencapaian

Projek ini diharapkan dapat mengembangkan secara spesifik 3 dimensi Profil Pelajar
Pancasila,yaitu : Bernalar Kritis, Mandiri, dan Berkebinekaan Global.

C. Implementasi Tema
Implementasi tema Suara Demokrasi kali ini kita wujudkan dalam event “Pemilihan Ketua
OSIS” yang akan dilaksanakan pada tanggal 2 April 2024.

D. Dimensi, Elemen, dan Sub-elemen

No. Dimensi Elemen Sub-Elemen

Mempunyai standar dalam mengatur diri sendiri dan


menjalankan kewajiban diri dengan
1 Mandiri Regulasi Diri
tetapmenghormati hak-hak orang lain.

Memahami konsep hak dan kewajiban, serta


implikasinya terhadap ekspresi dan perilakunya. Mulai
2 Berkebinekaa Berkeadilan
mencari solusi untuk dilema terkait konsep hak dan
nGlobal Sosial
kewajibannya.

Menjelaskan alasan untuk mendukung pemikirannya


Refleksi
dan memikirkan pandangan yang mungkin
3 Bernalar Kritis pemikiran dan
berlawanan dengan pemikirannya dan mengubah
proses berpikir
pemikirannya jika diperlukan.
E. Tahap-tahap yang dilalui pada kegiatan P5 adalah :
1. Pengenalan
Pada tahapan ini guru sebagai fasilitator mengenalkan kepada siswa tentang pengertian
demokrasi, tujuan demokrasi serta penerapan demokrasi di sekolah.
2. Kontekstual
Siswa didampingi guru pembimbing merencanakan pelaksanaan pemilihan ketua OSIS
mulai dari penjaringan dan menetapkan bakal calon, serta penyampaian visi misi.
3. Aksi
Pada tahap aksi siswa dan guru melakukan secara nyata pemilihan ketua OSIS dan
wakilnya hingga perhitugan suara.
4. Refleksi Tindak Lanjut
Tahapan terakhir pada kegiatan ini adalah refleksi dan tidak lanjut. Pada tahap ini
dilakukan pelantikan dan serah terima pengurus OSIS antara yang lama dan baru.

F. Aktivitas
Rencana Pelaksanaan Projek sebagai berikut :
1. Senin, 25 Maret 2024
Aktivitas 1 ( jam ke1 – 2)
Fasilitator : FX. Hariyadi Purwanto, S. Pd.
Tujuan Peserta didik mampu mengenal konsep hak dan kewajiban bagi
setiap individu dalam berdemokrasi
(https://www.youtube.com/watch?v=STHpL8q5V6g&t=21s )
Persiapan 1. Fasilitator menayangkan materi tentang hak dan kewajiban.
2. Fasilitator memberikan arahan untuk diskusi
Pelaksanaan 1. Fasilitator membagi kelompok yang terdiri dari 5-6 orang
2. Peserta didik berdiskusi terkait metari yang sudah di sampaikan
3. Peserta didik menjabarkan terkait konsep hak dan kewajiban dalam
berdemokrasi
4. Peserta didik secara bergantian mempresentasikan hasil diskusi yang
dilakukan
5. Pendidik memberikan kesimpulan

Tugas Peserta didik menulis hasil diskusi terkait konsep hak dan kewajiban dalam
berdemokrasi

Aktivitas 2 ( jam ke 3 – 4 )
Fasilitator : Subagyo, M. Pd. B.
Tujuan Peserta didik memahami tentang pengertian, tujuan, prinsip-prinsip
demokrasi
Persiapan 1. Fasilitator menjelaskan / menayangkan uraian materi tentang
pengertian, tujuan, prinsip-prinsip demokrasi
Pelaksanaan 1. Fasilitator menyampaikan materi tentang pengertian, tujuan dan prinsip-
prinsip demokrasi dengan contoh-contohnya.
2. Peserta didik berdiskusi terkait metari yang sudah di sampaikan
3. Fasilitator memberikan kesimpulan
Tugas Peserta didik menulis hasil diskusi terkait demokrasi

Aktivitas 3 ( jam ke 5 – 6 )
Fasilitator : Dedy Damhudi, S. Pd.
Tujuan Peserta didik memahami tentang macam-macam demokrasi, ciri-ciri
demokrasi, sejarah demokrasi di Indonesia.
Persiapan 1. Fasilitator menyiapkan materi tentang macam-macam demokrasi, ciri-ciri
demokrasi dan sejarah demokrasi di Indonesia
Pelaksanaan 1. Fasilitator menyampaikan uraian materi tentang macam-macam
demokrasi, ciri-ciri demokrasi dan sejarah demokrasi di Indonesia
2. Peserta didik berdiskusi terkait metari yang sudah di sampaikan
3. Fasilitator memberikan kesimpulan

Tugas Peserta didik menulis hasil diskusi terkait materi yang sudah disampiakan

Aktivitas 4 ( jam ke 7 – 8 )
Fasilitator : Wiwin Hariyanto, S. Kom.
Tujuan Peserta didik memahami tentang aplikasi demokrasi di sekolah
Persiapan 1. Fasilitator menjelaskan uraian materi aplikasi demokrasi di sekolah
2. Fasilitator memberikan arahan untuk diskusi
Pelaksanaan 1. Fasilitator menyampaikan materi tentang aplikasi demokrasi di sekolah
2. Fasilitator memutarkan film – film tentang aplikasi demokrasi di sekolah
3. Peserta didik berdiskusi tentang aplikasi demokrasi di sekolah
4. Peserta didik menyampaikan kesimpulan

Tugas Peserta didik menulis hasil diskusi terkait aplikasi demokrasi di sekolah

Aktivitas 5 ( jam ke 9 – 10 )
Fasilitator : Ir. Iman Adi
Tujuan Peserta didik memahami tentang 3 Lembaga Pemilu , tugas dan
wewenangnya
Persiapan 1. Fasilitator menyiapkan materi tentang 3 Lembaga Pemilu, Tugas dan
Wewenangnya
2. Fasilitator memberi arahan untuk diskusi
Pelaksanaan 1. Fasilitator menyampaikan uraian materi tentang 3 Lembaga Pemilu,
Tugas dan Wewenangnya.
2. Peserta didik berdiskusi terkait materi
3. Peserta didik membuat kesimpulan

Tugas Peserta didik menulis hasil diskusi terkait e Lembaga Pemilu


2. Selasa, 26 Maret 2024

Aktivitas 1 ( jam ke 1 – 2 )
Fasilitator : Sri Sumarni, S. Pd
Tujuan Peserta didik memahami tentang Panitia Penyelenggara Pemilu,
tugas dan tanggungjawabnya.
Persiapan 1. Fasilitator menyiapkan materi tentang Panitia Penyelenggara Pemilu,
tugas dan tanggung jawabnya
2. Fasilitator memberi arahan untuk diskusi
Pelaksanaan 1. Fasilitator menyampaikan uraian materi tentang Panitia Penyelenggara
Pemilu, Tugas dan Tanggung jawabnya.
2. Peserta didik berdiskusi terkait materi
3. Peserta didik membuat kesimpulan

Tugas Peserta didik menulis hasil diskusi terkait Panitia Penyelanggara Pemilu

Aktivitas 2 ( jam ke 3 – 4)
Fasilitator : Subardi, S. Pd.
Tujuan Peserta didik memahami tentang Proses Pemilihan Pengurus OSIS
sebagai perwujudan demokrasi di sekolah
Persiapan 1. Fasilitator menyiapkan materi tentang tata cara pemilihan Pengurus OSIS
2. Fasilitator memberi arahan untuk diskusi
Pelaksanaan 1. Fasilitator menyampaikan uraian materi tentang tata cara pemilihan
Pengurus OSIS
2. Peserta didik diskusi membetuk KPPO
3. Peserta didik mempunyai susunan KPPO

Tugas Peserta didik menulis hasil diskusi terkait personil KPPO

Aktivitas 2 ( jam ke 5 – 10)


Fasilitator : Dwi Nugraha Putra Susila, S. Pd. dan Achmad Kasful Anwar, S. T
Tujuan Peserta didik memahami tugas dan tanggung jawab KPPO,
Persiapan 1. Fasilitator menyiapkan materi tugas dan wewenang KPPO
2. Fasilitator memberi arahan
Pelaksanaan 1. KPPO menyusun tugas masing – masing personil
2. KPPO menentukan jadwal kegiatan Pemilihan Pengurus OSIS
3. KPPO menyiapkan proposal pelaksanaan Pemilihan Pengurus OSIS
4. KPPO mempersiapkan perlengkapan kampanye dan debat Paslon
5. KPPO mempersiapkan surat suara
6. KPPO mempersiapkan perlengkapan TPO

Tugas Peserta didik menulis hasil diskusi terkait personil KPPO


3. Rabu, 27 Maret 2024

Aktivitas 1 ( jam 1 - 8 )
Fasilitator : Sri Sumarni, S. Pd., Ir. Iman Adi, Achmad Kasful Anwar, S.T.
Seluruh Dewan Guru
Tujuan Peserta didik memahami pelaksanaan kampanye dan debat paslon
Persiapan 1. Fasilitator memberi arahan segala perlengkapan dan tata cara debat
paslon
2. KPPO menyiapkan segala perlengkapan dan tata cara kampanye dan
debat Paslon
Pelaksanaan 1. KPPO melaksanakan kampanye dan debat Paslon

Tugas Peserta didik menulis hasil pelaksanaan kampanye dan debat Paslon

Aktivitas 2 ( jam 9 - 10 )
Fasilitator : Sri Sumarni, S. Pd., Ir. Iman Adi, Achmad Kasful Anwar, S.T.
Seluruh Dewan Guru
Tujuan Peserta didik memahami pelaksanaan Pemilihan Umum
Persiapan 1. Fasilitator memberi arahan segala perlengkapan dan tata cara Pemilu
2. KPPO menyiapkan segala perlengkapan dan tata cara Pemilu
Pelaksanaan 1. Diskusi dan kerja sama persiapan Pemilu

Tugas Peserta didik menulis hasil diskusi


4. Kamis, 28 Maret 2024

Aktivitas 1 ( jam 1 - 8 )
Fasilitator : Sri Sumarni, S. Pd., Ir. Iman Adi, Achmad Kasful Anwar, S.T.
Seluruh Dewan Guru
Tujuan Peserta didik memahami pelaksanaan Pemilu
Persiapan 1. Fasilitator memberi arahan segala perlengkapan dan tata cara Pemilu
2. KPPO menyiapkan segala perlengkapan dan tata cara Pemilu
Pelaksanaan 1. KPPO melaksanakan Pemilu

Tugas Peserta didik menulis hasil pelaksanaan Pemilu

Aktivitas 2 ( jam 9 - 10 )
Fasilitator : Sri Sumarni, S. Pd., Ir. Iman Adi, Achmad Kasful Anwar, S.T.
Tujuan Peserta didik memahami Penghitungan Suara Pemilu
Persiapan 1. Fasilitator memberi arahan segala perlengkapan dan tata cara
Penghitungan Suara Pemilu
2. KPPO menyiapkan segala perlengkapan dan tata cara Penghitungan
Suara Pemilu
Pelaksanaan 1. KPPO melaksanakan Penghitungan Suara

Tugas Peserta didik menulis hasil pelaksanaan Penghitungan suara Pemilu


5. Senin, 1 April 2024

Aktivitas 1 ( jam 1 - 4 )
Fasilitator : Sri Sumarni, S. Pd., Ir. Iman Adi, Achmad Kasful Anwar, S.T.
Tujuan Peserta didik memahami Penetapan Pemenang Pemilu
Persiapan 1. Fasilitator memberi arahan segala perlengkapan dan tata cara Penetapan
Pemenang Pemilu
2. KPPO menyiapkan segala perlengkapan dan tata cara Penetapan Suara
Pemilu
Pelaksanaan 1. KPPO melaksanakan Penetapan Pemenang Pemilu

Tugas Peserta didik menulis hasil pelaksanaan Penetapan Pemenang Pemilu

Aktivitas 2 ( jam 5 - 10 )
Fasilitator : Sri Sumarni, S. Pd., Ir. Iman Adi, Achmad Kasful Anwar, S.T.
Tujuan Peserta didik memahami Pelantikan Pengurus OSIS terpilih
Persiapan 1. Fasilitator memberi arahan segala perlengkapan dan tata cara Pelatikan
Pengurus OSIS terpilih
2. KPPO menyiapkan segala perlengkapan dan tata cara Pelantikan
Pengurus OSIS Terpilih
Pelaksanaan 1. KPPO melaksanakan Pelantikan Pengurus OSIS terpilih

Tugas Peserta didik menulis hasil pelaksanaan Pelantikan Pengurus OSIS terpilih

G. Materi.

Materi 1 :

DEMOKRASI

Definisi, Tujuan, Prinsip-prinsip

Pengertian Demokrasi

Mengutip buku Demokrasi dan Hak Asasi Manusia susunan Suarlin dan Fatmawati,
demokrasi secara etimologis terdiri dari dua kata bahasa Yunani, yakni 'demos' dan
'cratein' atau 'cratos'. Demos bermakna rakyat atau kekuasaan suatu tempat. Adapun
cratein atau cratos berarti kekuasaan atau kedaulatan.

Demikian perpaduan keduanya menjadi 'demos-cratos', yang artinya bentuk


pemerintahan rakyat di mana kekuasaan tertinggi terletak di tangan rakyat dan
dilakukan secara langsung oleh rakyat atau lewat para wakil mereka yang dipilih
melalui mekanisme pemilihan yang berlangsung secara bebas.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), demokrasi adalah bentuk atau sistem
pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan perantaraan
wakilnya.

Sederhananya, definisi demokrasi seperti yang pernah diungkap oleh Abraham Lincoln,
yaitu suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli

Sejumlah ahli juga mengemukakan arti demokrasi menurut pandangan mereka.


Definisi demokrasi menurut para ahli, di antaranya :

1. Josefh A Schmeter

Demokrasi adalah suatu perencanaan institusional untuk mencapai keputusan politik di


mana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan dengan cara
perjuangan kooperatif atas suara rakyat.

2. Sidney Hook

Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana keputusan-keputusan pemerintahan


yang penting secara langsung dan tidak langsung didasarkan pada kesepakatan
mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.

3. Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl

Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana pemerintah bertanggung jawab atas


tindakan mereka di wilayah publik oleh warga negara yang bertindak secara tidak
langsung melalui kompetisi dan kerja sama dengan para wakil mereka yang telah
terpilih.

4. Aristoteles

Demokrasi adalah suatu kebebasan pada suatu negara, kebebasan begitu penting bagi
setiap warga negara agar dapat saling berbagi kekuasaan di dalamnya.

5. Hans Kelsen

Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat.

Tujuan Demokrasi

Ada beberapa tujuan dari diterapkannya demokrasi, yakni:

- Terciptanya Kebebasan

Dengan adanya demokrasi, berarti rakyat bebas berekspresi dan dan berpendapat.
Sehingga negara yang menerapkan sistem pemerintahan ini berarti memberi
kebebasan kepada seluruh rakyatnya untuk menyuarakan suara, pendapat, hingga
aspirasi mereka.

- Menciptakan Keadilan

Demokrasi menjamin hak-hak yang diperoleh setiap warga negara dan


mengedepankan musyawarah mufakat untuk mengambil kebijakan bersama.
Dengan begitu, keadilan serta ketertiban bagi rakyatnya akan tercipta.

- Rakyat Berperan dalam Pemerintahan

Karena demokrasi adalah sistem pemerintahan dari, untuk, dan oleh rakyat maka
warga negara dilibatkan dalam proses menjalankan roda pemerintah dan
bernegara. Dengan begitu rakyat turut berperan aktif dalam mendorong kinerja
pemerintahan.

Prinsip Demokrasi

Dinukil dari buku Pendidikan Kewarganegaraan oleh A. Ubaedillah dan Abdul Rozak,
demokrasi hakikatnya adalah proses bernegara yang bertumpu pada peran rakyat
sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Demikian, pemerintahan demokrasi meliputi
tiga hal dasar yang menjadi prinsipnya, yaitu:

1. Pemerintahan dari Rakyat

Maksudnya bahwa suatu pemerintahan yang sah adalah pemerintahan yang


memperoleh pengakuan dan dukungan sebagian besar rakyat melalui mekanisme
demokrasi seperti pemilihan umum.

2. Pemerintahan oleh Rakyat

Diartikan sebagai pemerintahan yang menjalankan kekuasaan atas nama rakyat,


bukan atas dorongan pribadi, elit negara, maupun elit birokrasi. Di sisi lain,
pemerintah dalam menjalankan kekuasaannya berada dalam pengawasan rakyat.
Pengawasan ini bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.

3. Pemerintahan untuk Rakyat

Yang dimaksud pemerintahan untuk rakyat yakni bahwa kekuasaan yang diberikan
oleh rakyat kepada pemerintah harus dijalankan untuk kepentingan rakyat.
Kepentingan rakyat harus menjadi landasan utama kebijakan yang dibuat
pemerintah secara demokratis.

Materi 2 :

DEMOKRASI
Macam-macam, Ciri-Ciri, Sejarah Demokrasi di Indonesia

Macam-macam Demokrasi

Ada beberapa jenis demokrasi jika dilihat dari berbagai perspektifnya, yakni sebagai
berikut:

1. Demokrasi Berdasarkan Prinsip Ideologi

- Demokrasi liberal: paham demokrasi dengan menitikberatkan pada ideologi


liberalis yang cenderung mengakui kebebasan individu berdasarkan hak
perseorangan dalam suatu negara.

- Demokrasi proletariat: demokrasi yang cenderung condong pada kepentingan


umum sehingga hak-hak politik rakyat dan kepentingan individunya kurang
diperhatikan. Demokrasi ini didasari dengan paham sosialisme dan komunisme
sehingga mementingkan kepentingan negara dan umum saja.

- Demokrasi pancasila: paham demokrasi yang tidak hanya mencakup bidang


politik saja, tetapi juga memperhatikan bidang lain seperti ekonomi, sosial,
budaya. Kepentingan kesejahteraan rakyat diwujudkan dengan musyawarah dan
mufakat yang mengutamakan kepentingan bersama.

2. Demokrasi Berdasarkan Penyaluran Kehendak Rakyat

- Demokrasi langsung: di mana rakyat secara langsung dapat membicarakan dan


menentukan suatu urusan politik kenegaraan. Sistem demokrasi ini
mengikutsertakan seluruh rakyat dalam pengambilan keputusan negara.

- Demokrasi tidak langsung (perwakilan): di mana aspirasi rakyat disalurkan


melalui para wakil yang duduk di lembaga perwakilan rakyat.

- Demokrasi referendum: di mana rakyat memilih para wakilnya yang duduk di


parlemen. Dalam melaksanakan tugasnya, parlemen diawasi oleh rakyat melalui
sistem referendum.

Ciri-ciri Demokrasi

Terdapat sejumlah ciri-ciri apakah suatu pemerintahan didasarkan oleh sistem


demokrasi atau tidak. Berikut ciri-cirinya :

- Pemerintahan didasarkan kehendak dan kepentingan seluruh rakyat


Hal yang berkaitan dengan kepentingan, kehendak, atau kemauan rakyat yang
dituliskan dalam konstitusi dan undang-undang negara tersebut

- Kedaulatan rakyat diwakilkan oleh orang-orang yang sudah dipilih oleh rakyat itu
sendiri untuk mengatur negaranya

- Adanya pemilihan umum (pemilu) yang dilaksanakan untuk memilih pihak dalam
pemerintahan

- Partai politik menjadi media atau sarana untuk menjadi bagian dalam
melaksanakan sistem demokrasi

- Adanya pembagian dan pemisah kekuasaan

- Adanya tanggung jawab dari pihak yang sudah dipilih untuk ikut dalam
pelaksanaan suatu sistem demokrasi.

Contoh Demokrasi

Indonesia adalah negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi. Contoh


praktik demokrasi di negara ini bisa dilihat dari:

- Diadakannya pemilu untuk memilih calon wakil rakyat yang duduk di bangku
parlemen

- Rakyat ikut serta mencoblos atau memilih para wakilnya dalam pemilu

- Pembuatan undang-undang yang menjadi kebijakan dan dasar negara diwakili oleh
dewan perwakilan rakyat (DPR).
Sejarah Demokrasi di Indonesia

Sejarah demokrasi di Indonesia mengalami dinamika yang cukup kompleks dan


menjalani perkembangan yang sangat dinamis.
Berikut adalah beberapa fase perkembangan demokrasi di Indonesia:

 Demokrasi Parlementer (1945-1959)

Pada fase ini, Indonesia resmi menjadi negara yang merdeka dan menerapkan sistem
demokrasi parlementer. Sistem ini berlangsung hingga tahun 1959.
 Demokrasi Terpimpin (1959-1965)

Pada masa ini, sistem demokrasi berubah menjadi sistem demokrasi terpimpin. Sistem
ini berlangsung hingga tahun 1965.
 Demokrasi Pancasila pada Era Orde Baru (1966-1998)

Pada masa ini, sistem demokrasi berubah menjadi sistem demokrasi Pancasila. Sistem
ini berlangsung hingga tahun 1998.
 Demokrasi Pasca Reformasi (1998-sekarang)

Materi 3 :

APLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN DI SEKOLAH

Mempraktikkan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari adalah langkah yang


berarti menuju pembentukan masyarakat yang lebih adil, terbuka, dan partisipatif.
Salah satu hal mendasar yang dapat dilakukan adalah menerapkan demokrasi sejak
dini, khususnya ketika beraktivitas di sekolah.

Lantas, apa saja contoh-contoh sikap demokrasi yang ada di lingkungan sekolah?

Contoh Sikap Demokrasi di Sekolah :


1. Melakukan pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS
2. Bersikap hormat dan santun kepada staf sekolah dan guru
3. Melakukan pemilihan ketua kelas
4. Berpartisipasi aktif dalam aktivitas OSIS
5. Membagi jadwal piket kelas secara merata
6. Berpartisipasi pada kegiatan advokasi isu-isu di sekolah
7. Mengutarakan pendapat pribadi dengan baik dan benar
8. Menghargai perbedaan pendapat saat rapat organisasi sekolah
9. Mendukung kegiatan majalah sekolah
10. Bergantian menjadi petugas upacara sekolah
11. Menghormati keputusan mayoritas ketika musyawarah kelas
12. Ikut serta dalam diskusi penentuan nominal kas bulanan kelas
13. Memakai seragam sesuai peraturan sekolah
14. Menyimak penjelasan guru ketika mengajar di kelas
15. Menyampaikan pendapat ketika pembelajaran
16. Aktif mengutarakan usul, saran, dan pesan kepada pihak sekolah
17. Menulis artikel, pendapat, opini, di majalah dinding
18. Tidak terlambat masuk kelas
19. Mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
20. Tidak membeda-bedakan teman dan guru
21. Menghargai teman yang melaksanakan aktivitas keagamaan yang berbeda dengan
kita
22. Mengerjakan tugas sekolah dan pekerjaan rumah
23. Mengembalikan buku yang dipinjam dari perpustakaan sesuai dengan kesepakatan
awal
24. Tidak melakukan tindak diskriminasi atau bullying kepada teman
25. Mengikuti perkembangan informasi dari hasil rapat komite sekolah dan pihak
lembaga sekolah
26. Kebebasan memilih kegiatan ekstrakurikuler yang diminati oleh siswa
27. Memberikan kesempatan berbicara untuk semua teman/ pihak ketika rapat kelas
Saat ini siswa siswi di SMA Dharma Putra akan mengadakan pemilihan calon ketua
dan wakil ketua OSIS periode 2024/2025 yang merupakan salah satu dari contoh
penerapan demokrasi di Sekolah.

Materi 4 :

MENGENAL 3 LEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU

Di Indonesia, Pemilihan Umum (Pemilu) dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Dalam
Pemilu dikenal adanya istilah Penyelenggara Pemilu, yakni lembaga yang
menyelenggarakan Pemilu. Lantas, apa saja lembaga tersebut?
Penyelenggara Pemilu bisa disebut pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan
Pemilu. Lembaga-lembaga tersebut berperan besar dalam integritas, transparansi, dan
kelancaran Pemilu.

Berikut adalah penjelasan seputar lembaga-lembaga Penyelenggara Pemilu yang perlu


diketahui oleh masyarakat, lengkap dengan tugas dan wewenang mereka.

Mengutip Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum,


Penyelenggara Pemilu adalah lembaga yang menyelenggarakan Pemilu untuk memilih
anggota DPR, DPD, DPRD, Presiden dan Wakil Presiden secara langsung oleh rakyat.
Berdasarkan peraturan tersebut, ada tiga pihak Penyelenggara Pemilu, yakni:
1. Komisi Pemilihan Umum (KPU)
2. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)
3. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)

Apa Itu KPU?


Mengutip laman resminya, KPU adalah lembaga negara yang menyelenggarakan
Pemilu di Indonesia. Lebih lanjut, KPU adalah lembaga Penyelenggara Pemilu yang
bersifat nasional, tetap, dan mandiri dalam melaksanakan Pemilu.
Secara umum, KPU memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:
1. Merencanakan program dan anggaran serta menetapkan jadwal Pemilu.
2. Menyusun dan menetapkan tata kerja KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota,
PPK, PPS, KPPS, PPLN, dan KPPSLN.
3. Menyusun dan menetapkan pedoman teknis untuk setiap tahapan Pemilu setelah
terlebih dahulu berkonsultasi dengan DPR dan Pemerintah.
4. Mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua tahapan
Pemilu.
5. Menerima daftar pemilih Pemilu.
6. Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan yang disiapkan dan
diserahkan oleh pemerintah dengan memperhatikan data Pemilu dan/atau
pemilihan gubernur, bupati, dan walikota terakhir dan menetapkannya sebagai
daftar pemilih.
7. Menetapkan peserta Pemilu.
8. Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara.
9. Membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat penghitungan suara serta
wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu dan Bawaslu.
10. Menerbitkan keputusan KPU untuk mengesahkan hasil Pemilu dan
mengumumkannya.

Apa Itu Bawaslu?

Mengutip laman resminya, Bawaslu adalah lembaga Penyelenggara Pemilu yang


sengaja dibentuk untuk mengawasi penyelenggaraan Pemilu di Indonesia.
Masih dari sumber yang sama, tugas Bawaslu adalah sebagai berikut :
1. Menyusun standar tata laksana pengawasan Penyelenggaraan Pemilu untuk
pengawas Pemilu di setiap tingkatan
2. Melakukan pencegahan dan penindakan terhadap :
- Pelanggaran Pemilu.
- Sengketa proses Pemilu.
3. Mengawasi persiapan penyelenggaraan Pemilu, yang terdiri atas :
- Perencanaan dan penetapan jadwal tahapan Pemilu.
- Perencanaan pengadaan logistik oleh KPU.
- Sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu.
- Pelaksanaan persiapan lainnya dalam penyelenggaraan Pemilu sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Mengawasi pelaksanaan tahapan penyelenggaraan Pemilu, yang terdiri atas :
- Pemutakhiran data pemilih dan penetapan daftar pemilih sementara serta
daftar pemilih tetap.
- Penataan dan penetapan daerah pemilihan DPRD kabupaten/kota.
- Penetapan Peserta Pemilu.
- Pencalonan sampai dengan penetapan Pasangan Calon, calon anggota DPR,
calon anggota DPD, dan calon anggota DPRD sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
- Pelaksanaan dan dana kampanye.
- Pengadaan logistik Pemilu dan pendistribusiannya.
- Pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara hasil Pemilu di TPS.
- Pergerakan surat suara, berita acara penghitungan suara, dan sertifikat hasil
penghitungan suara dari tingkat TPS sampai ke PPK.
- Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di PPK, KPU
Kabupaten/Kota, KPU Provinsi, dan KPU.
- Pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara ulang, Pemilu lanjutan, dan
Pemilu susulan.
- Penetapan hasil Pemilu.

Apa Itu DKPP ?

DKPP adalah lembaga yang bertugas menangani pelanggaran kode etik


Penyelenggara Pemilu dan merupakan satu kesatuan fungsi penyelenggaraan
Pemilu. Sebagai informasi, DKPP bersifat tetap dan berkedudukan di Ibu Kota
Negara.

Tugas DKPP:

1. Menerima aduan dan/atau laporan dugaan adanya pelanggaran kode etik yang
dilakukan oleh penyelenggara Pemilu.
2. Melakukan penyelidikan dan verifikasi, serta pemeriksaan atas aduan dan/atau
laporan dugaan adanya pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh
Penyelenggara Pemilu.

Wewenang DKPP:

1. Memanggil Penyelenggara Pemilu yang diduga melakukan pelanggaran kode


etik untuk memberikan penjelasan dan pembelaan.
2. Memanggil pelapor, saksi, dan/atau pihak lain yang terkait untuk dimintai
keterangan, termasuk untuk dimintai dokumen atau bukti lain.
3. Memberikan sanksi kepada penyelenggara pemilu yang terbukti melanggar
kode etik.
4. Memutus pelanggaran kode etik.

Materi 5 :

PANITIA PENYELENGGARA PEMILU

Apa itu PPK, PPS, dan KPPS? Ketiga istilah tersebut sudah tidak asing lagi dalam dunia
Pemilu. Pemilihan Umum (Pemilu) digunakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan
Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, serta anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Lalu, apa saja tugas PPK, PPS, dan KPPS dalam Pemilu? Untuk mengetahui jawabannya,
simak informasi di bawah ini.

Apa singkatan PPK, PPS dan KPPS

PPK, PPS, KPPS adalah Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara. Ketiganya merupakan bagian dari
penyelenggaran pelaksanaan Pemilu. Penyelenggara Pemilu adalah lembaga yang
menyelenggarakan Pemilu.

Apa Itu PPK?

Dikutip dari Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 8 Tahun 2022 Pasal 1 ayat (7),
PPK adalah panitia yang dibentuk oleh KPU
Kabupaten/Kota untuk melaksanakan Pemilu dan Pemilihan di tingkat kecamatan atau yang
disebut dengan nama lain.
PPK merupakan singkatan dari Panitia Pemilihan Kecamatan. Anggota PPK berjumlah lima
orang, yang terdiri dari satu ketua dan empat anggota.

Tugas dan Wewenang PPK

Dalam penyelenggaraan Pemilu, PPK memiliki tugas dan wewenang sesuai ketetapan KPU.
Menurut PKPU Nomor 8 Tahun 2022 Pasal 8 ayat (1), berikut tugas, wewenang, dan kewajiban
PPK.

1. Membantu KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dalam melakukan pemutakhiran Data
Pemilih, Daftar Pemilih Sementara (DPS), dan Daftar Pemilih Tetap (DPT)
2. Membantu KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dalam menyelenggarakan pemilihan
3. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan pemilihan di tingkat kecamatan atau yang
disebut dengan nama lain yang telah ditetapkan oleh KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota
4. Menerima dan menyampaikan daftar pemilih kepada KPU Kabupaten/Kota
5. Mengumpulkan hasil penghitungan suara dari seluruh PPS di wilayah kerjanya
6. Melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara dalam rapat yang dihadiri oleh saksi
peserta pemilihan dan Panwaslu Kecamatan.

Apa Itu PPS?

PKPU Nomor 8 Tahun 2022 Pasal 1 ayat (8) menyebutkan, PPS adalah panitia yang dibentuk
oleh KPU Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan Pemilu dan pemilihan di tingkat
kelurahan/desa atau yang disebut dengan nama lain. Arti singkatan PPS adalah Panitia
Pemungutan Suara.

Tugas dan Wewenang PPS

Anggota PPS terdiri dari tiga orang, yaitu satu ketua dan dua anggota. Tugas dan wewenang
PPS berdasarkan PKPU Nomor 8 Tahun 2022 Pasal 19 adalah:

1. Membantu KPU Kabupaten/Kota dan PPK dalam melakukan pemutakhiran Data Pemilih,
Daftar Pemilih Sementara, Daftar Pemilih Hasil Perbaikan, dan Daftar Pemilih Tetap
Membentuk KPPS
2. Melakukan verifikasi dan rekapitulasi dukungan calon perseorangan
3. Mengusulkan calon Pantarlih kepada KPU Kabupaten/Kota
4. Mengumumkan daftar pemilih
5. Menerima masukan dari masyarakat tentang Daftar Pemilih Sementara
6. Melakukan perbaikan dan mengumumkan hasil perbaikan daftar pemilih sementara
7. Menetapkan hasil perbaikan Daftar Pemilih Sementara untuk menjadi Daftar Pemilih Tetap
8. Mengumumkan Daftar Pemilih Tetap dan melaporkan kepada KPU Kabupaten/Kota
melalui PPK
9. Menyampaikan daftar pemilih kepada PPK.

Apa Itu KPPS?

Dalam PKPU Nomor 8 Tahun 2022 Pasal 1 ayat (10), KPPS adalah kelompok yang dibentuk
oleh PPS untuk melaksanakan pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Kepanjangan KPPS adalah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara.

Tugas dan Wewenang KPPS


Suatu KPPS terdiri dari tujuh orang yang merupakan satu ketua dan enam anggota. Dikutip
PKPU Nomor 8 Tahun 2022 Pasal 31, tugas dan wewenang KPPS adalah :
1. Mengumumkan dan menempelkan Daftar Pemilih Tetap di TPS
2. Menyerahkan Daftar Pemilih Tetap kepada saksi peserta pemilihan yang hadir dan PPL
3. Melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara di TPS
4. Mengumumkan hasil penghitungan suara di TPS
5. Menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh saksi, PPL,
peserta pemilihan, dan masyarakat pada hari pemungutan suara
6. Menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara setelah penghitungan suara dan
setelah kotak suara disegel
7. Membuat berita acara dan sertifikat hasil pemungutan dan penghitungan suara dan wajib
menyerahkannya kepada saksi peserta pemilihan, PPL, PPS, dan PPK melalui PPS
8. Menyerahkan hasil penghitungan suara kepada PPS dan PPL
9. Menyerahkan kotak suara tersegel yang berisi surat suara dan sertifikat hasil penghitungan
suara kepada PPK melalui PPS pada hari yang sama
10. Melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban lain yang diberikan oleh KPU
Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Tugas, Tanggung Jawab, dan Gaji KPPS


Salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan pemilu adalah kelompok penyelenggara
pemungutan suara (KPPS). Mengutip Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2022, KPPS
berkedudukan di tempat pemungutan suara (TPS). Tugas utamanya adalah menyelenggarakan
pemungutan suara.

Tugas 7 Anggota KPPS Pemilu 2024

Sesuai buku panduan KPPS, setiap anggota KPPS memiliki tugas masing-masing, berikut
penjelasannya:

1. Anggota KPPS 1 (Ketua KPPS)


- Memanggil pemilih sesuai dengan nomor urut kedatangan yang dituliskan pada Model
C6 dan memisahkan Model C6 berdasarkan jenis kelamin.
- Menandatangani surat suara.
- Memberikan 5 jenis surat suara kepada pemilih.
- Memberikan surat suara pengganti kepada pemilih jika terdapat surat suara yang rusak
atau salah coblos. Surat suara pengganti bisa diberikan paling banyak 1 kali.
- Membantu memasukkan surat suara ke dalam alat bantu coblos tunanetra dan
diserahkan kepada pemilih.

2. Anggota KPPS 2
- Anggota KPPS 2 bertugas untuk mempersiapkan surat suara yang akan dibuka dan
dinyatakan sah atau tidaknya surat suara tersebut oleh ketua KPPS.

3. Anggota KPPS 3
- Anggota KPPS 3 berkewajiban untuk mencatat jumlah pemilih, jumlah surat suara, serta
sertifikat hasil perhitungan suara menggunakan formulir Model C1-KWK.

4. Anggota KPPS 4
- Anggota KPPS 4 mencatat hasil penelitian terhadap setiap lembar surat suara yang
diumumkan oleh ketua KPPS menggunakan formulir catatan hasil perhitungan suara
untuk setiap pasangan calon.
5. Anggota KPPS 5
- Mengarahkan pemilih memasuki bilik suara yang kosong untuk memberikan hak
suaranya.
- Membantu pemilih disabilitas maupun pemilih yang memerlukan bantuan untuk
memberikan suara jika diminta oleh pemilih tersebut.

6. Anggota KPPS 6
- Membantu mengarahkan pemilih untuk memasukkan surat suara ke dalam kotak suara
sesuai dengan jenisnya.
- Memastikan bahwa seluruh surat suara yang telah digunakan oleh pemilih dimasukkan
ke dalam kotak suara.
- Mengarahkan pemilih menuju meja KPPS 7 yang berada di dekat pintu keluar TPS.

7. Anggota KPPS 7
- Mengarahkan pemilih untuk mencelupkan salah satu jari tangannya ke tinta dan
memastikan bahwa tinta sudah membasahi kuku jari.
- Memastikan pemilih tidak menghapus tinta yang sudah menempel di jari tangan.
- Mempersilakan pemilih keluar dari TPS.

Tugas KPPS setelah Selesai Pemungutan Suara


Setelah pemungutan suara, petugas KPPS masih memiliki beberapa kewajiban yaitu:
1. Setelah semua anggota KPPS, saksi dari parpol, dan pemilih TPS lain memberikan suara,
ketua KPPS mengumumkan kepada yang hadir di TPS bahwa pemungutan suara sudah
selesai dilaksanakan serta akan dilanjutkan dengan proses perhitungan suara.
2. Menandai dan mengamankan surat suara sisa atau tidak terpakai dan rusak dengan
ketentuan sebagai berikut:
-. Surat suara sisa dan tidak terpakai diberi tanda silang dan diberi paraf oleh ketua
KPPS.
- Surat suara yang rusak atau salah coblos diberi keterangan “RUSAK” dan diparaf ketua
KPPS.
- Seluruh surat suara sisa dan rusak selanjutkan dimasukkan ke dalam sampul sesuai
kode.

Anda mungkin juga menyukai