PANCASILA
FASE E KELAS X
3. Tahun : 2023/2024
4. Jenjang Sekolah : SMK
5. Kelas X
6. Fase :E
7. Alokasi Waktu : 2 x 45 manit (1 x pertemuan)
KOMPETENSI AWAL
1) Sebelum pembelajaran, peserta didik belum mampu membedakan Pasal Tentang Hak
dan Kewajiban
2) Sebelum pembelajaran, peserta didik belum memahami konsep Pelanggaran HAM
Setelah pembelajaran, peserta didik dapat memahami konsep pelanggaran HAM
3) Sebelum pembelajaran, peserta didik belum mampu Menganalisis upaya penegakan
HAM, setelah pembelajaran peserta didik mampu Menganalisis upaya penegakan
HAM.
4) Sebelum pembelajaran, peserta didik belum mampu Merumuskan solusi secara
kreatif, kritis, dan inovatif untuk memecahkan kasus pelanggaran HAM, setelah
pembelajaran peserta didik mampu Merumuskan solusi secara kreatif, kritis, dan
inovatif untuk memecahkan kasus pelanggaran HAM.
PROFIL PELAJAR PANCASILA
Bernalar kritis, Bergotong Royong, Kreatif.
SARANA DAN PRASARANA
Gawai/laptop
Akses internet
Buku teks PPKn
Lembar Kerja
Materi dalam format Power Point
Video Pelanggaran Hak
TARGET PESERTA DIDIK
Peserta Didik Reguler : 20 peserta didik
MODEL PEMBELAJARAN:
Problem Based Learning (PBL)
METODE PEMBELAJARAN:
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
4. Presentasi
MODA PEMBELAJARAN :
LURING
KOMPONEN INTI
ELEMEN
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Peserta mampu menganalisis hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, peserta didik mendemonstrasikan
praktik kemerdekaan berpendapat warga negara dalam era keterbukaan informasi sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila; peserta didik mampu menganalisis kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan perumusan solusi secara kreatif, kritis, dan inovatif untuk
memecahkan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
B. Tujuan Pembelajaran:
REFLEKSI PENDIDIK
1. Istiana Nen Arienti dan Nur Fitriani.2022. Esensi Pendidikan Pancasila. CV.
Mediatama, Surakarta.
2. Fatma Indahwati. 2022. Buku Pendamping Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
kewarganegaraan Kelas X. CV. Putra Nugraha, Surakarta.
3. Evy Pajriani, S.Pd. 2020. Modul Pembelajaran SMA PPKn. Direktorat SMA,
Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.
4. https://www.youtube.com/watch?v=ib3a5z8Rf-4&t=113s.
5. https://www.youtube.com/watch?v=J5jr9jPqmgE&t=1032s
6. https://www.youtube.com/watch?v=GSsDINbekJ0
7. https://www.youtube.com/watch?v=vIJQkYDJNlw
8. https://www.youtube.com/watch?v=Sr1AHE97FVc&t=310s
9. https://www.youtube.com/watch?v=H5nd_EVJymI
https://www.youtube.com/watch?v=wWwUn6_TcvE
Lampiran 1. Bahan Ajar
HAK ASASI MANUSIA
Dari fakta fakta diatas Makna sederhana hak asasi manusia itu adalah hak dasar manusia
menurut kodratnya. Menurut Undang-Undang RI Nomor 39 tahun 1999, hak asasi
manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah, dan setiap
orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Konstitusi Indonesia, telah dirancang oleh pengadilan kedua BPUPKI dan disahkan
sehari-hari setelah kemerdekaan, 18 Agustus 1945. Tercermin dalam UUD 1945 bahwa
Indonesia saat itu telah mengakui hak manusia. Contohnya dengan persetujuan, ”adalah
fakta yang membuktikan hak segala bangsa” dan tujuan pembangunan
nasional Indonesia, “mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum,
melindungi segenap bangsa, dan ikut serta mengelola ketertiban dunia” yang berkaitan
dengan arti hak setiap individu Bangsa Indonesia. Penyataan HAM juga tersirat dan
tersurat di dalam bunyi untuk menentukan nilai dasar Pancasila yang juga diterjemahkan
dalam Pembukaan UUD 1945 alinea empat. Sementara itu, pasal-pasal dalam UUD
1945, Hak asasi manusia diatur dalam pasal 27 sampai pasal 34 UUD 1945.
Pasal 27
(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan
(3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.’
Pasal 28
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.’
Pasal 28B
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah.’ ’
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.’
4. Hak Asasi Manusia dalam UUD 1945
Konstitusi Indonesia, telah dirancang oleh pengadilan kedua BPUPKI dan disahkan
sehari-hari setelah kemerdekaan, 18 Agustus 1945. Tercermin dalam UUD 1945 bahwa
Indonesia saat itu telah mengakui hak manusia. Contohnya dengan persetujuan, ”adalah
fakta yang membuktikan hak segala bangsa” dan tujuan pembangunan
nasional Indonesia, “mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum,
melindungi segenap bangsa, dan ikut serta mengelola ketertiban dunia” yang berkaitan
dengan arti hak setiap individu Bangsa Indonesia. Penyataan HAM juga tersirat dan
tersurat di dalam bunyi untuk menentukan nilai dasar Pancasila yang juga diterjemahkan
dalam Pembukaan UUD 1945 alinea empat. Sementara itu, pasal-pasal dalam UUD
1945, Hak asasi manusia diatur dalam pasal 27 sampai pasal 34 UUD 1945.
Pasal 27
(4) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
(5) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
(6) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.’
Pasal 28
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.’
Pasal 28B
(3) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah.’ ’
(4) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.’
Pasal 28C
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia.’ ’
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya
secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.’
Pasal 28D
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.’ ’
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan layak dalam hubungan kerja.’ ’
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan.’ ’
(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan
Pasal 28E
(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.’ ’
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan
sikap, sesuai dengan hati nuraninya.’ ’
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat.
Pasal 28F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.’ ’
Pasal 28G
(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat,
dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan
perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang
merupakan hak asasi.’ ’
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.
Pasal 28H
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.’ ’
(2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.’ ’
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya
secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.’ ’
(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh
diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun.
Pasal 28I
(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,
hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di
hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut
adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.
(2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa
pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat
diskriminatif itu.’ ’
(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban.’ ’
(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah
tanggung jawab negara, terutama pemerintah.’ ’
(5) Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara
hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan
dituangkan dalam peraturan perundangundangan.
Pasal 28J
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.’ ’
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain
dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-
nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.
Pasal 29
(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. (2) Negara menjamin kemerdekaan
tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Pasal 30
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan
pendukung.
(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan
memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan
dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat,
serta menegakkan hukum.
(5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat
keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-
hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.
Pasal 31
(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional,
yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.’ ’ ’ ’
(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen
dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan
belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan
nasional.
(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi
nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia.
Pasal 32
(1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia
dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan
nilai-nilai budayanya.
(2) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya
nasional.
5. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia Penyebab Pelanggaran Hak Asasi
Manusia Faktor internal yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM yang
berasal dari diri pelaku pelanggar HAM. di antaranya sebagai berikut :
a. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri
b. Rendahnya kesadaran HAM
c. Sikap tidak toleran
Faktor eksternal yaitu faktor-faktor di luar diri manusia yang mendorong seseorang
atau sekelompok orang melakukan pelanggaran HAM, di antaranya sebagai berikut :
a. Penyalahgunaan kekuasaan
b. Ketidaktegasan aparat penegak hukum
c. Penyalahgunaan teknologi
d. Kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi
Contoh Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia
1. Penembakan mahaPeserta Didik Universitas Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998.
Dalam kasusini 4 (empat) orang mahasiswa tewas. Mahkamah Militer yang
menyidangkan kasus ini memvonis dua terdakwa dengan hukuman 4 (empat) bulan
penjara, empat
terdakwa divonis 2 - 5 bulan penjara dan sembilan orang terdakwa divonis penjara 3 -
6 tahun.
2. Tragedi Semanggi I pada tanggal 13 November 1998. Dalam kasus ini enam
orang mahaPeserta Didik tewas. Kemudian terjadi lagi tragedi Semanggi II pada
tanggal 24 September 1999 yang mengakibatkan seorang mahasiswa tewas
6. Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia (HAM)
(1) Upaya Pemerintah dalam Menegakkan HAM
Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
Komnas HAM merupakan lembaga negara mandiri setingkat lembaga negara
lainnya yang berfungsi sebagai lembaga pengkajian, penelitian, penyuluhan,
pemantauan, dan mediasi HAM. Komnas HAM beranggotakan 35 orang yang
dipilih oleh DPR berdasarkan usulan Komnas HAM dan ditetapkan oleh presiden
Pembentukan Instrumen HAM.
Instrumen HAM merupakan alat untuk menjamin proses perlindungan dan
penegakan hak asasi manusia. Instrumen HAM biasanya berupa peraturan
perundang-undangan dan lembaga-lembaga penegak HAM. Instrumen HAM yang
berupa peraturan perundang-undangan dibentuk untuk menjamin kepastian hukum
serta memberikan arahan dalam proses penegakan HAM.
Pembentukan Pengadilan HAM
Pengadilan HAM adalah pengadilan khusus terhadap pelanggaran HAM berat yang
diharapkan dapat melindungi hak asasi manusia, baik perseorangan maupun
masyarakat
(2) Upaya Penanganan Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia antara lain:
a. Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum dan
pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi
masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Para pejabat penegak
hukum harus memenuhi kewajiban dengan memberikan pelayanan yang baik dan
adil kepada masyarakat, memberikan perlindungankepada setiap orang dari
perbuatan melawan hukum, dan menghindari tindakan kekerasan yang melawan
hukum dalam rangka menegakkan hukum.
b. Mengoptimalkan peran lembagalembaga selain lembaga tinggi negara yang
berwenang dalam penegakan hak dan kewajiban warga negara seperti Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), Lembaga Ombudsman Republik Indonesia,
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Perlindungan Anak
Indonesia (KPAI), dan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan
(Komnas Perempuan).
c. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai
bentuk pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara oleh
pemerintah.
d. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik terhadap
setiap upaya penegakan hak dan kewajiban warga negara.
e. Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip kesadaran bernegara kepada
masyarakat melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perPendidikan tinggi)
maupunnon-formal (kegiatan-kegiatan keagamaan dan kursus-kursus).
f. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
g. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam
masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan
pendapat masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
1. Istiana Nen Arienti dan Nur Fitriani.2022. Esensi Pendidikan Pancasila. CV.
Mediatama, Surakarta.
2. Fatma Indahwati. 2022. Buku Pendamping Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
kewarganegaraan Kelas X. CV. Putra Nugraha, Surakarta.
3. Evy Pajriani, S.Pd. 2020. Modul Pembelajaran SMA PPKn. Direktorat SMA,
Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.
4. UUD 1945 hasil amandemen
5. https://www.youtube.com/watch?v=ib3a5z8Rf-4&t=113s.
6. https://www.youtube.com/watch?v=J5jr9jPqmgE&t=1032s
7. https://www.youtube.com/watch?v=GSsDINbekJ0
8. https://www.youtube.com/watch?v=vIJQkYDJNlw
9. https://www.youtube.com/watch?v=Sr1AHE97FVc&t=310s
10. https://www.youtube.com/watch?v=H5nd_EVJymI
11. https://www.youtube.com/watch?v=wWwUn6_TcvE
Lampiran 2. Media pembelajaran
usp=sharing
Nama Kelompok : 1. 4.
2. 5.
3. 6.
LKPD
Merumuskan solusi secara kreatif, kritis, dan inovatif untuk
memecahkan kasus pelanggaran hak
Tabel 1 : Informasi yang diperoleh dari kajian literasi dan pengamatan Gambar.
NO Informasi yang diperoleh
1 Apa yang terjadi didalam gambar tersebut?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………............................................................
2 Dari pengamatan yang telah kalian lakukan dari gambar di atas, ada berapa
pelanggaran HAM yang terjadi pada gambar tersebut ? Sebutkan pelnggaran HAM
tersebut!
1. .………………………………………………………………………………….
2. ……………………………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………………………
4. ……………………………………………………………………………………
5. ……………………………………………………………………………………
6. ……………………………………………………………………………………
7. ……………………………………………………………………………………
8. ……………………………………………………………………………………
9. ……………………………………………………………………………………
10. ……………………………………………………………………………………
11. ……………………………………………………………………………………
12. ……………………………………………………………………………………
3. Jika dikaitkan dengan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun1945,
pelanggaran HAM yang terjadi pada kasus tersebut telah melanggar pasal berapa saja?
1. ………………………………………………..……………………………………
2. ………………………………………………..……………………………………
3. ………………………………………………..…………………………….………
4. ……………………………………………..……………………………….………
5. ……………………………………………..…………………………….…………
6. ……………………………………………..………………………………………
7. …………………………………………..…………………………………………
8. ……………………………………………..………………………………………
9. ………………………………………………..……………………………………
10. ……………………………………………………………………………………
11. ………………………………………………………………………….…………
12. ………………………………………………………………………….…………
4. Menurut pendapat kelompok kalian, solusi apa yang dapat diberikan untuk
mengantisipasi, supaya peristiwa seperti itu tidak terjadi lagi di Indonesia!
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………
Nama Kelompok : 1. 4.
2. 5.
3. 6.
LKPD
Merumuskan solusi secara kreatif, kritis, dan inovatif
untuk memecahkan kasus pelanggaran hak
Tabel 1 : Informasi yang diperoleh dari kajian literasi dan pengamatan Gambar.
NO Informasi yang diperoleh
1 Apa yang terjadi didalam gambar tersebut?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………............................................................
2 Dari pengamatan yang telah kalian lakukan dari gambar di atas, ada berapa
pelanggaran HAM yang terjadi pada gambar tersebut ? Sebutkan pelnggaran HAM
tersebut!
1. .………………………………………………………………………………….
2. ……………………………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………………………
4. ……………………………………………………………………………………
5. ……………………………………………………………………………………
6. ……………………………………………………………………………………
7. ……………………………………………………………………………………
8. ……………………………………………………………………………………
9. ……………………………………………………………………………………
10. ……………………………………………………………………………………
11. ……………………………………………………………………………………
12. ……………………………………………………………………………………
3. Jika dikaitkan dengan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun1945,
pelanggaran HAM yang terjadi pada kasus tersebut telah melanggar pasal berapa saja?
1. ………………………………………………..……………………………………
2. ………………………………………………..……………………………………
3. ………………………………………………..…………………………….………
4. ……………………………………………..……………………………….………
5. ……………………………………………..…………………………….…………
6. ……………………………………………..………………………………………
7. …………………………………………..…………………………………………
8. ……………………………………………..………………………………………
9. ………………………………………………..……………………………………
10. ……………………………………………………………………………………
11. ………………………………………………………………………….…………
12. ………………………………………………………………………….…………
4. Menurut pendapat kelompok kalian, solusi apa yang dapat diberikan untuk
mengantisipasi, supaya peristiwa seperti itu tidak terjadi lagi di Indonesia!
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………
Nama Kelompok : 1. 4.
2. 5.
3. 6.
LKPD
Merumuskan solusi secara kreatif, kritis, dan inovatif
untuk memecahkan kasus pelanggaran hak
B. Lakukan kegiatan diskusi dan literasi untuk mencari informasi mengenai Konsep
pelanggaran HAM.
C. Setelah kalian melakukan kajian literasi dan mengamati gambar, Jawablah pertanyaan
pertanyaan yang ada pada Tabel 1 di bawah ini!
D. Tuangkan hasil jawaban kelompok kalian kedalam media presentasi!
E. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu!
Tabel 1 : Informasi yang diperoleh dari kajian literasi dan pengamatan Gambar.
NO Informasi yang diperoleh
1 Apa yang terjadi didalam gambar tersebut?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………............................................................
2 Dari pengamatan yang telah kalian lakukan dari gambar di atas, ada berapa
pelanggaran HAM yang terjadi pada gambar tersebut ? Sebutkan pelnggaran HAM
tersebut!
1. .………………………………………………………………………………….
2. ……………………………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………………………
4. ……………………………………………………………………………………
5. ……………………………………………………………………………………
6. ……………………………………………………………………………………
7. ……………………………………………………………………………………
8. ……………………………………………………………………………………
9. ……………………………………………………………………………………
10. ……………………………………………………………………………………
11. ……………………………………………………………………………………
12. ……………………………………………………………………………………
3. Jika dikaitkan dengan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun1945,
pelanggaran HAM yang terjadi pada kasus tersebut telah melanggar pasal berapa saja?
1. ………………………………………………..……………………………………
2. ………………………………………………..……………………………………
3. ………………………………………………..…………………………….………
4. ……………………………………………..……………………………….………
5. ……………………………………………..…………………………….…………
6. ……………………………………………..………………………………………
7. …………………………………………..…………………………………………
8. ……………………………………………..………………………………………
9. ………………………………………………..……………………………………
10. ……………………………………………………………………………………
11. ………………………………………………………………………….…………
12. ………………………………………………………………………….…………
4. Menurut pendapat kelompok kalian, solusi apa yang dapat diberikan untuk
mengantisipasi, supaya peristiwa seperti itu tidak terjadi lagi di Indonesia!
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………
Nama Kelompok : 1. 4.
2. 5.
3. 6.
LKPD
Merumuskan solusi secara kreatif, kritis, dan inovatif
untuk memecahkan kasus pelanggaran hak
Tabel 1 : Informasi yang diperoleh dari kajian literasi dan pengamatan Gambar.
NO Informasi yang diperoleh
1 Apa yang terjadi didalam gambar tersebut?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………............................................................
2 Dari pengamatan yang telah kalian lakukan dari gambar di atas, ada berapa
pelanggaran HAM yang terjadi pada gambar tersebut ? Sebutkan pelnggaran HAM
tersebut!
1. .………………………………………………………………………………….
2. ……………………………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………………………
4. ……………………………………………………………………………………
5. ……………………………………………………………………………………
6. ……………………………………………………………………………………
7. ……………………………………………………………………………………
8. ……………………………………………………………………………………
9. ……………………………………………………………………………………
10. ……………………………………………………………………………………
11. ……………………………………………………………………………………
12. ……………………………………………………………………………………
3. Jika dikaitkan dengan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun1945,
pelanggaran HAM yang terjadi pada kasus tersebut telah melanggar pasal berapa saja?
1. ………………………………………………..……………………………………
2. ………………………………………………..……………………………………
3. ………………………………………………..…………………………….………
4. ……………………………………………..……………………………….………
5. ……………………………………………..…………………………….…………
6. ……………………………………………..………………………………………
7. …………………………………………..…………………………………………
8. ……………………………………………..………………………………………
9. ………………………………………………..……………………………………
10. ……………………………………………………………………………………
11. ………………………………………………………………………….…………
12. ………………………………………………………………………….…………
4. Menurut pendapat kelompok kalian, solusi apa yang dapat diberikan untuk
mengantisipasi, supaya peristiwa seperti itu tidak terjadi lagi di Indonesia!
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………
Lembar Penilaian LKPD
“Pelanggaran Hak dan Merumuskan solusi secara kreatif, kritis, dan inovatif
untuk memecahkan kasus pelanggaran hak”
Nama sekolah : SMK GERBANG RAJA
Sub materi pokok : Pelanggaran Hak dan Merumuskan solusi secara kreatif, kritis,
dan inovatif untuk memecahkan kasus pelanggaran hak
Petunjuk : Berilah skor pada tiap aspek yang diperoleh setiap kelompok
berdasarkan rubrik penilaian LKPD
Skor yang diperoleh :
No Aspek yang dinilai
Kel. 1 Kel. 2 Kel. 3 Kel. 4
1 Permasalahan nomor 1
2 Permasalahan nomor 2
3 Permasalahan nomor 3
4 Permasalahan nomor 4
Total skor yang diperoleh :
4 3 Skor 2 1
No Tingkatan Kognitif
1. C2 Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik hanya mampu
menjawab 4 soal menjawab 3 soal dengan menjawab 2 soal dengan menjawab 1 soal dengan
dengan benar benar benar benar
2. C4 Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik hanya mampu
menjawab 4 soal menjawab 3 soal menjawab 2 soal menjawab 1 soal dengan
dengan dengan dengan benar
benar benar benar
3 C5 Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik hanya mampu
menjawab 4 soal menjawab 3 soal menjawab 2 soal menjawab 1 soal dengan
dengan benar dengan benar dengan benar benar
Pedoman penskoran:
Skor 4 = sangat
mampu Skor 3 =
mampu
Skor 2 = K mampu
Skor 1 = tidak
mampu
SOAL PENILAIAN KOGNITIF
Jawablah soal soal di bawah ini dengan meimilih pilihan yang paling benar!
3. Berikut yang bukan merupakan faktor internal penyebab pelanggaran HAM adalah ….
A. sikap egois yang tinggi
B. kurangnya sikap toleran
C. rendahnya kesadaran HAM
D. Tegasnya aparat penegak hukum
5. Setiap pengendara memiliki hak sama untuk menggunakan jalan raya. Meskipun demikian, dalam kondisi
tertentu pengendara harus mendahulukan pengguna jalan lain seperti pejalan kaki, ambulans, atau mobil
pemadam kebakaran. Kondisi ini menunjukkan bahwa hak asasi yangdimiliki seseorang
A. dapat dipenuhi secara mutlak
B. dilaksanakan dengan tanggung jawab
C. berbatasan dengan hak asasi orang lain
D. pemberian pemerintah sebagai wakil rakyat
6. Desa Pancasila Desa Balun, Lamongan, Jawa Timur disebut sebagai desa Pancasila. Di sana ada tiga agama
besar yaitu Hindu, Islam, dan Kristen hidup berdampingan dengan damai. Sebuah masjid, gereja, dan kuil
berdiri berdampingan di pusat desa. Warga Desa Balun telah hidup berdampingan selama puluhan tahun
dengan semua perbedaan yang ada. Warga Desa Balu saling bantu dalam menyukseskan perayaan hari
besar agama. Pada waktu umat agama Islam merayakan hari raya Idul Fitri, umat beragama lain turut
bersilaturahmi. Begitu juga saat umat Kristen merayakan Natal. Pada perayaan Nyepi umat Hindu
membutuhkan ketenangan dan kekhusyukan dalam kegelapan. Pada saat itu juga, masjid dan gereja yang
dibangun di samping kuil, mematikan beberapa lampunya. Mereka juga mengadakan kegiatan pengajian
atau sembahyangan tanpa pengeras suara utama. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 menjamin hak asasi manusia sesuai wacana yaitu dalam . . .
A. Pasal 27
B. Pasal 28
C. Pasal 29
D. Pasal 30
7. Pada tahun 2010 mencuat istilah ruang tahanan mewah. Ruang tahanan tersebut milik seorang terpidana
kasus suap. Dalam penyelidikannya petugas menemukan berbagai fasilitas yang melebihi tahanan lainnya
antara lain tempat tidur, kulkas, ruang tamu, sofa, radio-tape, serta meja kerja. Bahkan, satuan tugas
menemukan ruang karaoke yang dilengkapi televisi. Jika dikaitkan dengan HAM dalam UUD 1945, temuan
ini merupakan penyimpangan . . . .
A. Pasal 28D ayat 1
B. Pasal 28D ayat 2
C. Pasal 28D ayat 3
D. Pasal 28E ayat 1
8. Pembredelan media massa pada masa Orde Baru merupakan pelanggaran hak warga negara dalam
menyampaikan dan memperoleh informasi. Tindakan tersebut merupakan penyimpangan terhadap
ketentuan jaminan hak asasi manusia dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 terutama dalam . . .
A. pasal 28F
B. pasal 28G
C. pasal 28H
D. pasal 28I
9. Hak asasi manusia (HAM) merupakan hak dasar yang secara kodrati melekat pada manusia, bersifat
universal dan langgeng. Hak asasi manusia harus dilindungi, dihormati, dipertahankan, dan tidak boleh
diabaikan, dikurangi, atau dirampas oleh siapapun, termasuk oleh pemerintah dan aparatur negara.
Negara pun melalui UUD 1945 dan sejumlah perangkat hukum telah menjamin perlindungan HAM.
Sayangnya, pelanggaran HAM di Indonesia masih saja terus terjadi. Berikut yang tidak termasuk tindakan
yang dapat dilakukan untuk mengatasi terjadinya pelanggaran HAM adalah…
A. Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan
B. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat terhadap upaya penegakan HAM
C. Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip HAM kepada masyarakat
D. Memberikan hukuman mati kepada semua pelaku pelanggaran HAM
Gambar diatas mencerminkan salah satu Upaya Pemerintah dalam Penanganan Kasus Pelanggaran Hak
Warga Negara yaitu….
A. Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan
B. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat
C. Meningkatkan kualitas pelayanan publik
D. Mengoptimalkan peran lembagalembaga selain lembaga tinggi negara yang berwenang dalam
penegakan hak dan kewajiban warga negara seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
11. Dinegara kita banyak terjadi pelanggaran HAM, Pelanggaran HAM dapat terjadi di mana saja dan kapan
saja, tanpa mengenal status, jenis kelamin dan usia. Oleh karena itu, pemerintah dapat melakukan
upaya pemajuan, penghormatan dan penegakan HAM berupa...
A. Melakukan perlindungan kepada para saksi dan korban jika diminta
B. Membentuk Komisi untuk orang hilang dan korban tindak kekerasan (Kontras)
C. Pembentukan pengadilan HAM yang akan menangani kasus pelanggaran HAM
D. Penanaman nilai Pancasila kepada sebagian peserta didik melalui pembelajaran (Komnas HAM)
12. Berbagai tindakan kriminal kerap ditemui di lingkungan kita. Disadari maupun tidak, beragam tindakan
kriminal dapat mengarah pada salah satu contoh pelanggaran HAM. Inilah mengapa perlu adanya
upaya
pencegahan pelanggaran HAM. Tak hanya tindakan kriminal, berbagai kasus pelanggaran HAM masih
dianggap remeh oleh sebagian orang. Upaya pencegahan Pelanggaran HAM adalah sebagai berikut
yaitu…..
A. Penegakan demokrasi dan supremasi hukum
B. Penanaman nilai nilai toleransi
C. Penanaman jiwa nasionalisme dan patriotism
D. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan HAM
Lembar Penilaian observasi sikap
Pedoman penskoran:
Skor 4 = sangat baik
Skor 3 = baik
Skor 2 = cukup
Skor 1 = kurang
1. Aspek : Tanggungjawab
No Indikator Tanggung jawab Penilaian Tanggung jawab
1 Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang
Melaksanakan tugas individu dengan baik
konsisten ditunjukkan peserta didik
2 Skor 2 jika 2indikator kosisten ditunjukkan peserta
Menerima resiko dari Tindakan yang dilakukan
didik
3 Skor 3 jika 3indikator kosisten ditunjukkan peserta didik
Mengembalikan barang yang dipinjam
2. Aspek : Kreatif
No Indikator Penilaian
1. Tidak memiliki ide dalam penyusunan sebuah solusi
Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
2. Hanya memiliki ide namun belum menjawab sebuah solusi
Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
3. Hanya memiliki ide dan dapat menjawab sebuah
solusi Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
3. Aspek : Kerjasama
No Indikator Kerjasama Penilaian Kerjasama
1. Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang
Terlibat aktif dalam bekerja kelompok konsisten ditunjukkan peserta didik
2. Kesediaan melakukan tugas sesuai Skor 2 jika 2indikator kosisten ditunjukkan
kesepakatan peserta didik
3. Bersedia membantu orang lain dalam satu Skor 3 jika 3indikator kosisten ditunjukkan
kelompok yang mengalami kesulitan peserta didik
4. Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan
Rela berkorban untuk teman lain
peserta didik
4 Aspek : MAndiri
5. Aspek : Responsif
No. Indikator Responsif Penilaian Responsif
1. Acuh (tidak merespon) 1 (Kurang)
2. Ragu-ragu/bimbang dalam merespon 2 (Cukup)
3. Lamban memberikan respon/tanggapan 3 (Baik)
4. Cepat merespon/menanggapi 4 (Sangat Baik)
Lembar Penilaian Ketrampilan
Pedoman penskoran:
Skor 4 = sangat baik
Skor 3 = baik
Skor 2 = cukup
Skor 1 = kurang