2
Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Ali Muhammad
Maafkan Kami,
Palestina.
“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu
sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu; sangat menginginkan
(keselamatan dan kebahagiaan) bagimu, amat belas kasihan lagi
penyayang terhadap orang-orang beriman.” (QS. Al-Tawbah [9]:128)
3
mendengar seseorang berteriak ‘Wahai Kaum Muslimin!’ lalu ia
tidak menjawab seruannya, maka ia bukan seorang muslim.”
Betapa tidak. Kau punya hak terlalu besar atas kami. Padamu ada
kiblat pertama. Padamu ada janji yang terjaga.
Ini bulan suci. Kau tahu jutaan kaum Muslimin seluruh dunia
mengisinya dalam ibadah. Berpuasa di siang hari, beribadah di
malam hari. Menyemarakkan perkhidmatan pada orang kecil.
Menggemarkan berbagi dengan sesama. Tapi, sayang sekali. Tak
ada yang membelamu. Tak ada yang berdiri di sisimu. Tak ada
yang mengantarkan makanan bagi anak-anak yatimmu. Tak ada
yang menghibur keluarga yang ditinggalkan para syahid itu.
4
penuh keikhlasan. Apa maknanya? Karena seseorang bisa
membatalkan puasanya di kesendirian, tapi tidak ia lakukan.
Itulah maknanya amal itu untuk Tuhan.
5
alam itu, maka Sang Raja segala Raja yang akan menuntaskannya,
pada sebuah hari yang kita kenal dengan yawmuddin. Dialah
Maliki Yawmid Din. Raja hari pembalasan.
6
7
Lihat, simak, catat! Betapa sifat agung itu luput dari perhatian.
Betapa ia tidak didengungkan di mimbar-mimbar kajian. Berat
terasa olehnya penderitaan, sangat menginginkan kebahagiaan,
sungguh teramat belas kasih lagi penyayang. Ya Allah, betapa
luhurnya Nabi sang pencurah kasih sayang. Dan di mana kami,
sedang hati tak tergerak oleh penderitaan.
Maka ada shalat orang yang merugi. Ada haji yang tak lebih dari
bertepuk tangan dan bersiul. Ada zakat dan sedekah yang batal
karena kecaman dan gerutuan. Tapi tidak untuk puasa. Ketika
lapar dan mengenang yang menderita, di situ ada (karunia) Tuhan.
Di situ ada janji keselamatan.
8
9
Maka lihatlah Palestina. Seluruh amalan dan tak satupun
teriak lantang terhadap penindasan? Seluruh ibadah dan tak
menyertakan mereka dalam doa yang dipanjatkan? Seluruh
pengabdian dan tak muncul berat hati melihat penderitaan. Jauh
dan jauhlah kita dari kebersamaan bersama Rasulullah Saw. Sifat
itu adalah sifat pertama Baginda: berat hati melihat yang lain
menderita.
Dan bersama Palestina, ada Yaman, ada Bahrain, ada Kashmir, ada
Nigeria, ada Afghanistan, ada Irak, ada Lebanon, ada pengungsi-
pengungsi di daratan Eropa. Ada saudara-saudara sebangsa dan
senegara. Ke mana selama ini suara kami? Ke mana selama ini
pembelaan kami?
10
Al-Quds adalah sebutan Imam Khumaini untuk Masjidil Aqsha,
untuk Palestina. Artinya, yang disucikan.
11
ditinggalkan bulan suci. Tapi mengapa tak menangis, melihat
penderitaan Palestina setiap hari?
Selamatkan kami.
12
13
14
Rakyat
Palestina
Sedang
Donor Darah
Untuk Umat Islam.
Pengorbanan Rakyat Palestina, khususnya Warga Sipil Gaza yang
sedang kita saksikan tentu sangat menyedihkan. Ratusan bayi,
wanita, dan warga sipil tak berdosa menjadi target alat perang
rezim zionis dengan dukungan penuh Pemerintah Amerika Serikat
dan Uni Eropa, serta diamnya banyak penguasa Arab dan juga
dunia tentu membuat setiap manusia yang memiliki secuil nurani
pasti mengutuknya. Bagaimana tidak?! Tentara Zionis yang licik
dan pengecut itu, hanya berani menarget warga sipil, sementara
mereka lari sambil kencing ketakutan ketika berhadap-hadapan
dengan tentara Hamas dan Kelompok Perlawanan lainnya.
15
dan bahan makanan pokok menjadikan penderitaan Rakyat Gaza
semakin menderita.
16
Bagai
Menjerit di
Pekuburan.
Kebiadaban Zionis Israeli kian membabi buta seiring dengan
kekecewaan para pemimpinnya akibat tamparan telak para
pejuang Hamas dan ketabahan serta keuletan warga sipil Gaza.
FREE PALESTINE!!!
18
19
20