Anda di halaman 1dari 4

Ibadat Lingkungan

1. Pengantar
2. Lagu Pembuka
3. Tanda Kemenangan Kristus
Dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Amin
Kasih karunia dan damai Sejahtera dari Allah Bapa dan dari
Tuhan kita, Yesus Kristus beserta kita. Sekarang dan selama-
lamanya.
4. Kata Pembuka
Allah membuka pintu bagi setiap insan yang datang
kepadaNya, pada hari ini lewat sabdaNya, Yesus menyembuhkan
10 orang kusta. Sembilan diantaranya tidak datang bersyukur
kepada Yesus, seorang diantaranya orang Samaria datang kepada
Yesus. Barangkali kita adalah bagian dari pribadi orang kusta itu,
ada bagian dari Sembilan orang dan banyak seperti orang samaria.
Saudara-saudari, pertobatan mengajarkan kita bahwa kita berasal
dari Allah sendiri. Maka marilah bertobat karena kita adalah milik
Allah.
5. Doa Tobat
Sadar bahwa kita adalah orang berdosa dan luput akan Allah,
maka marilah kita menyatakan toba kita. Saya mengaku..
Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang
kekal. Amin. Marilah berdoa
6. Doa Pembuka
Tuhan Allah yang Mahakuasa, Engkau telah menciptakan
kami ke dunia untuk melanjutkan pewartaanMu di dunia ini.
Engkau telah memberikan segalanya untuk kami gunakan, kini
pun ya Tuhan, kami berkumpul bersama untuk menguatkan
iman kami lewat sabdaMu agar kami semakin dimampukan
dan diberdayakan dalam mewartakan sabdaMu dalam
tindakan hidup kami. Dengan perantaraan Kristus Tuhan kami.
Amin
7. Bacaan Injil
8. Renungan
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, jika kita pernah tahu
bahwa perbatasan antara Samaria dan Galilea adalah… . Pada
umumnya, tempat ini adalah

Saudara-saudari terkasih, sepuluh orang kusta datang dan


memohon belaskasihan kepada Yesus karena hidup mereka tidak
diperhitungkan orang sekitar. Dengan sikap yang rendah, orang
kusta ini memohon dengan sangat agar terjadi mukzijat dalam
hidupnya. Yesus yang adalah sumber kehidupan, sumber
kebijaksanaan, sumber segalanya memanggil kesepuluh orang
kusta itu dan berkata “perlihatkanlah dirimu kepada imam”. Dalam
perjalanan menuju tempat para imam, sepuluh orang kusta itu tahir
dari kustanya. Tidak ada diberitahukan bagaimana proses
kesembuhan mereka, dan inilah yang disebut mukjizat.
Yesus meminta orang kusta supaya mereka memperlihatkan
diri kepada para imam. Kenapa kepada para imam? Bagi orang
Yahudi pada masa itu, para Imam ini dipandang sebagai tokoh
agama sebagai perantara antara Allah dan manusia dan hanya
kepada merekalah seluruh rakyat percaya, tiada yang lain yang
diakui oleh rakyat selain pada imam. Karena itu, segala sesuatu
yang terjadi pada rakyat misalnya orang kusta yang sembuh dari
kusta, mereka mesti melapor kepada imam. Ketika melapor kepada
para imam dan mengiyakan atas kesembuhan itu, disitulah mereka
diterima oleh kalangan masyarakat. Maka orang kusta tersebut
dapat bekerja dan berkomunikasi dengan orang banyak, mereka
dapat bergaul dengan siapa saja. Itulah alasan mengapa Yesus
meminta mereka menghadap para imam. Kalau kita perhatikan,
seharusnya Yesuslah yang mereka percayai, karena Yesus sendiri
yang diutus untuk menyelamatkan manusia. Itu terjadi karena masa
itu, belum banyak orang mengenal Yesus. Maka dengan kesepuluh
orang kusta yang disembuhkan ini seharusnya yang menjadi alat
Yesus untuk menyebarkan hadirnya penyelamat.
Akan tetapi, apa yang terjadi saudara-saudari, dari sepuluh
orang kusta yang disembuhkan Yesus berapa yang Kembali kepada
Yesus, apakah kesepuluhnya Kembali dan mengucap Syukur
kepada Yesus? Ternyata hanya satu orang yang Kembali kepada
Yesus, siapakah dia? Dia adalah orang Samaria. lalu Yesus bertanya
“Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di
manakah yang Sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka
yang Kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing
ini?
Saudara-saudari, dari kesepuluh orang kusta itu Sembilan
diantaranya adalah orang Yahudi Samaria dan satu orang Samaria.
Secara etnis, mereka ini berbeda. Orang Yahudi Samaria
memandang orang Samaria negative karena perkawinan mereka
telah bercampur, sebab bagi orang Yahudi, dikatakan orang Yahudi
Samaria (asli) apabila mereka menikah dengan orang Yahudi dan
menetap di kampung sendiri. Orang Yahudi Samaria membenci
orang Samaria. Dua hal yang berbeda, tetapi hendak menyampaikan
sesuatu kepada kita. Kalau kita berbicara orang Samaria, kita
langsung ingat kisah orang Samaria yang baik hati.
Berdasarkan bacaan yang kita dengar, kesepuluh orang kusta
telah disembuhkan Yesus, tetapi hanya seorang yang mengucap
Syukur kepada Yesus. Apa yang dapat kita lihat saudara-saudari,
Sembilan orang yang sembuh dan tidak bersyukur atas apa yang
mereka terima, itu berarti mereka puas dengan kesembuhan secara
jasmani. Mereka merasa cukup dengan kesembuhan jasmani lalu
mereka lupa siapa yang menyembuhkannya. Berbeda dengan orang
Samaria tadi, selain ingin disembuhkan secara jasmani, ia juga
ingin disembuhkan secara rahani. Artinya, orang Samaria tersebut
sadar bahwa yang menyembuhkan dirinya ialah Allah sendiri,
dalam dirinya ia sudah menemukan siapa penyelamat
sesungguhnya.
Saudara-saudari, Yesus menyampaikan pesan kepada kita
lewat bacaan tadi. Setiap hari kita selalu memohon berkat,
kesehatan, rezeki, dan berdoa setiap saat. Allah mendengarkan doa
kita dan itu kita alami pada waktu yang tidak dapat kita rencanakan.
Kita disembuhkan secara jasmani, diberikan nafas, mata untuk
melihat, kaki untuk berjalan, kuping untuk mendengar, tangan
untuk bekerja. Apakah kita juga mau disembuhkan secara Rohani?
Sejauh mana kita mau disembuhkan secara Rohani? Sudah kita
gunakan mulut kita untuk berdoa kepada Tuhan, kaki kita untuk
melangkah ke Gereja? Tangan kita untuk memberi sedekah kepada
orang yang membutuhkan? Telinga kita untuk mendengar sabda
Allah?
9. Doa Umat
10. Lagu Persembahan
11. Doa Penutup
Tuhan Allah kami, kami sadar bahwa kami masih seperti
sepuluh orang kusta, yang kadang bersyukur dalam hidup kadang
lupa akan Engkau. Dengan kesadaran yang Engkau berikan kepada
kami, Tuhan kami yakin bahwa Engkau senantiasa menjadikan
kami sebagai pribadi yang bersyukur dan tahu berterima kasih.
Demikian juga dengan saudara-saudari kami yang hadir di sini,
Engkaulah yang memberkati mereka semua dalam perjalanan
hidupnya agar mereka pun mampu mensyukuri kehidupan ini
sebagai pemberianmu bagi kami. Karena Engkaulah Allah yang
hidup dan kekal, dahulu, sekarang dan selama-lamanya. Amin

Anda mungkin juga menyukai