Anda di halaman 1dari 15

Nomor : 036/WAIBI/III/2024

Lampiran : dua berkas


Perihal : Undangan Webinar
Laboratorium Transfomasi
Sistem Pangan

Kepada Yth.
(Mohon periksa daftar terlampir)
di tempat

Jakarta, 27 Maret 2024

Menindaklanjuti Webinar Laboratorium Transfomasi Sistem Pangan Seri I,


bersama ini kami dengan dukungan Global Alliance for Improved Nutrition
(GAIN) mengundang Bapak/Ibu dalam Webinar Laboratorium Transformasi
Sistem Pangan yang dilaksanakan pada :

hari, tanggal : Kamis, 28 Maret 2024


waktu : 13.00 – 16.00 WIB
tempat : Daring melalui zoom dengan tautan sebagai berikut:
https://rb.gy/td8k0m
Meeting ID: 883 6594 4145; Passcode: webinar2PL

Mengingat pentingnya kegiatan tersebut, kami mohon Bapak/Ibu berkenan hadir


dan berpartisipasi. Keterangan dan informasi lebih lanjut mengenai kegiatan ini,
Bapak/Ibu dapat menghubungi staf kami Sdri. Nyayu Rifdah di no. HP.
08984568474 atau Dian Sukmayani di no. HP. 087777290447 (WA/Telegram).

Atas perhatian dan kehadiran Bapak/Ibu, kami menyampaikan terima kasih.

Hormat kami,
Yayasan Inisiatif Indonesia Biru Lestari

Wahyu Widayat
Ketua Umum
Lampiran 1 Surat Undangan
Nomor : 036/WAIBI/III/2024
Tanggal : 27 Maret 2024

DAFTAR UNDANGAN
Webinar Laboratorium Transfomasi Sistem Pangan

1. Jarot Indriarto, SP, MT. M.Sc. Ph.D, Direktur Pangan dan Pertanian, Kedeputian
Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/Bappenas
2. Mohammad Rahmat Mulianda, S.Pi, M. Mar, Direktur Kelautan dan Perikanan,
Kedeputian Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
3. Ir. Endah Megahwari, MP., Direktur Pembiayaan Pertanian, Direktorat Jenderal
Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian
4. dr. Lovely Daisy, MKM, Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Direktorat
Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan
5. Boby Wahyu Hernawan S.E, M.Kom, PhD, Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan
Perubahan Iklim dan Multilateral, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian
Keuangan
6. Drs. H. Luthfi Latief, M.Si, Direktur Fasilitasi dan Pemanfaatan Dana Desa,
Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
7. Wartomo, A.Ptnh., S.H., M.H., Direktur Penatagunaan Tanah, Direktorat
Jenderal Penataan Agraria Kementerian ATR/BPN
8. Temmy Setya Permana, S.Si. Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi Usaha
Kecil dan Menengah, Kedeputian Bidang Usaha Kecil dan Menengah,
Kementerian Koperasi dan UKM
9. Bahri, S.STP, M.Si, Direktur Perencanaan Anggaran Daerah, Direktorat Jenderal
Bina Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri
10. Muhammad Saifulloh, Asisten Deputi Pangan, Kementerian Koordinator Bidang
Ekonomi dan Investasi
11. Linda Restaningrum, Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama, Sekretariat
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
12. Ir. Widya Rusyanto, M.Si, Direktur Pengolahan Dan Bina Mutu, Direktorat
Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan Dan Perikanan, Kementerian
Kelautan dan Perikanan
13. Erwin Dwiyana, S.Pi, M.Sc, Direktur Pemasaran, Direktorat Jenderal Penguatan
Daya Saing Produk Kelautan Dan Perikanan, Kementrian Kelautan Dan
Perikanan
14. Andy Artha Donny Oktopura, S.T., M.T., M.Eng., Kepala Biro Perencanaan,
Kementerian Kelautan dan Perikanan
15. Dyan Garneta Paramita Sari, Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan
Perikanan, Direktorat Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian
16. Ir. Frida Adiati, MSc., Direktur Sarana Perdagangan dan Logistik, Direktorat
Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan
17. Dr Rachmi Widiriani, SP., Msi.,Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan,
Kedeputian Bidang I Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan
Nasional
18. Dr. Sri Nuryanti, STP, MP, Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan,
Kedeputian Bidang II Kerawanan Pangan dan Gizi, Badan Pangan Nasional
19. Rinna Syawal, S.P., M.P., Direktur Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan,
Kedeputian Bidang III Badan Pangan Nasional
20. Ema Setyawati, SSi. Apt, ME, Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku
Usaha Pangan Olahan. Badan Pengawas Obat dan Makanan
21. Puji Lestari, Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, Badan Riset dan
Inovasi Nasional
22. dr. Djunaidi Machdar Dahlan, MS., Tenaga Ahli Tim Gubernur untuk
Percepatan Pembangunan (TGUPP) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
23. Dianis Januar Khoirunnisa, S.E, MM., BAPPEDA Kota Semarang
24. Drs. Hernowo Budi Luhur, SH, M.Si, Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang
25. Refa’i, SPt, Msi, Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang
26. Saiful Bahri, SKM, Dinas Kesehatan Kota Semarang
27. Widyaiswara Madya Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan
28. Ageng S Herianto, Food and Agriculture Organization (FAO) Indonesia
29. Wayan Tambun, Food and Agriculture Organization (FAO) Indonesia
30. Yusmanetti Sari, Food and Agriculture Organization (FAO) Indonesia
31. Barlev Nico Marhehe, United Nations Environment Programme (UNEP)
Indonesia
32. Vikas Choudhary, World Bank Indonesia
33. Anissa Lucky Pratiwi, International Fund for Agricultural Development (IFAD)
Indonesia
34. Feri Johana, Center for International Forestry Research and World Agroforestry
(CIFOR-ICRAF) Indonesia
35. Agnes Mallipu, Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) Indonesia
36. Aang Sutrisna, Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) Indonesia
37. Nonie Kaban, Good Food for Cities Southeast Asia Regional Director, Rikolto
Indonesia
38. Prof.Dr.Anang Mohammad Legowo, M.Sc, Universitas Diponegoro
39. Prof. Dr. Nana Kariada Tri Martuti, M.Si, Universitas Negeri Semarang
40. Prof. Dr. Y. Budi Widianarko, M.Sc, Universitas Katolik Soegijapranata
41. Prof. Dr. Ir. Hendrawan Soetanto, M.Rur.Sc., Universitas Brawijaya
42. Luh Putu Suciati, SP, M.Si, Universitas Jember
43. Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara
44. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
45. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
46. Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin
47. Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin
48. Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia
49. Fakultas Pertanian Universitas Bosowa
50. Komunitas Agroekologi Pertanian Keluarga Nusantara (KATARA) Gowa
51. J.J. Rizal, SS., Inisiator penerbitan kembali buku “Mustika Rasa”
52. Danone Indonesia
53. Unilever Indonesia
54. Mondelez Indonesia
55. Mars Indonesia
56. PISAgro
57. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia)
58. PT BPR Rejeki Insani (Rinsani)
59. Satgasus Jaga Pangan
60. Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (HIVOS)
61. Koalisi Pangan dan Tata Guna Lahan (FOLU)
62. Food Bank of Indonesia (FOI)
63. Yayasan Penabulu
64. Jejaring Pasca Panen untuk Gizi Indonesia (JP2GI)
65. Anindhaloka
66. Rumah Intaran
67. Yayasan Makmur Indonesia
68. Akademi Rakyat Mandiri Pangan (ARMP)
69. Jaringan Sekolah Alam Nusantara (JSAN)
70. WikiPangan
71. FoodCycle Indonesia
72. Yayasan Surplus Peduli Pangan
73. Konsorsium Parara
74. Sahabat Bumi
75. Perkumpulan Prakarsa
76. Kemal Abdul Aziz, Urban Farming Corner
77. Yunus Marzuki, Kelompok Distribusi Pangan Masyarakat Sumber Rejeki
78. Anshelmus Ardhiyoga, Praktisi Pangan Regeneratif
79. Aji Sumaji, Komunitas Merdeka Pangan
80. Pratomo, SP, Direktur Eksekutif Yayasan Obor Tani
81. Laretna Widiantoro Putri, Dapur Girly Semarang
82. Nia Nurdiansyah, Pasar Sehat Semarang
83. Mustaqfirin, Food Bank Indonesia, Semarang
84. Andri, Yayasan Sintesa
85. Iswantara, FPRM, Langsa, Aceh
86. PT. Nawastra Teknologi Nimpuna
87. HarvestPlus
88. P4S Kampoeng Kasih
89. P4S Laskar Pelangi
90. P4S Kontara Garden
91. P4S Sahabat Petani
92. P4S Kebun Alam Regeneratif
93. P4S Peternak Muda Lamongan
94. P4S Joglo Nganjuk
95. Bumi Macakal
96. Rumah Mahika
97. Kebun Hanif
98. Ladang Langit
99. Pedesaan Farm
100. World Fitrah Movement (WFM)
101. Jaringan Nasional Sekolah Alam Nusantara (JSAN)
102. Global Ethics Indonesia
103. Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL)
104. Waste4Change
105. AgriQuran
106. Greeneration Indonesia
107. SPI Jawa Timur (Kawasan Daulat Pangan Tuban)
108. Mantasa Kediri
109. Permakultur Ponpes Al Wafa Jember
110. Asosiasi KSM/KPP Sanitasi Seluruh Indonesia (AKSANSI)
111. Tani Jaga Bumi
112. SRI Organik Nuswantara Ngawi
113. Koperasi Edukarya Negeri Lestari
114. Pomosda Jatayu Nganjuk
115. Tanoker Ledokombo Jember
116. Tani Subur
117. Field Indonesia
118. Joglo Tani Yogyakarta (Lumbung Mataraman)
119. Labtanya
120. Baku Dapan
121. Yayasan Peneleh Malang
122. Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI)
123. Asosiasi Petani Kakao Indonesia (APKAI)
124. Komunitas 1000 Kebun
125. Komunitas Agroekologi Ibu Pertiwi
126. Koperasi Murakabi
127. Kebun Candi
128. Seni Tani Bandung
129. Ecoinfaq Al Mustafa Bandung
130. Roemahplanet / Ecocamp
131. Kebun Belakang
132. Bumi Lestari Subur
133. IDEP Foundation
134. Jakaba Indonesia
135. Letusee
136. Bijak Pangan Keluarga
137. Sustainable Rice Platform – Indonesia
138. Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP)
139. PERGIZI Pangan (Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia)
140. Yayasan Nusa Gastronomi Indonesia
141. PP AsDI (Asosiasi Dietisien Indonesia)
142. Koalisi Pangan Lestari
143. Sajogyo Institute
144. Yayasan Nastari
145. Koalisi Pangan BAIK
146. Yayasan Agro Sorgum Flores
147. Lakoat.Kujawas
148. Yayasan Bringin
149. Lapas Terbuka Kelas II B Kendal
150. Lapas Kelas III Sukamara
151. Lapas Kelas 1 Cipinang
152. Lapas Kelas II B Ciangir
153. Lapas Kelas I Cirebon
154. Bapas Kelas I Jaktim-Jakut
155. Bapas kelas II Ciangir
156. Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang
157. Lapas Kelas IIB Garut
Lampiran 2 Surat Undangan
Nomor : 036/WAIBI/III/2024
Tanggal : 27 Maret 2024

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


SERI WEBINAR II LABORATORIUM
TRANSFORMASI SISTEM PANGAN

LATAR BELAKANG
Pangan tidak hanya hak asasi manusia, pangan juga adalah kunci pembangunan
manusia. Masyarakat global mengakui bahwa pangan adalah sistem yang luas dan
rumit dan berkontribusi lintas target dalam ujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),
terutama SDG ke-2, Mengakhiri kelaparan. Indonesia siap untuk mengambil peran
utama dalam membuat sistem pangan bekerja untuk realisasi SDGs.
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki lebih dari 34 provinsi
dengan penduduk lebih dari 270 juta orang. Ada lebih dari 6.000 pulau berpenghuni,
lebih dari 1.300 kelompok etnis dan dan kekayaan keanekaragaman ekologi, sosial
dan budaya yang berkontribusi terhadap keanekaragaman sistem pangan di seluruh
Indonesia. Pertumbuhan penduduk di Indonesia diproyeksikan meningkat hingga 311
juta jiwa pada tahun 2050. Pertumbuhan populasi dan kelas menengah, dan tingkat
urbanisasi yang tinggi telah menyebabkan perubahan permintaan dan konsumsi
pangan serta pola diet. Urbanisasi telah meningkat dengan 49,9% penduduk tinggal di
perkotaan pada tahun 2010 dan diproyeksikan meningkat sebesar 69,1% pada tahun
2045 (Bappenas, 2019).
Indonesia telah mencapai kemajuan luar biasa dalam pembangunan ekonomi dan
pengurangan kemiskinan dengan pertumbuhan pendapatan rata-rata tercatat sebesar
5% per tahun (BPS, 2020). Sektor pertanian-pangan (agri-food), termasuk budi daya
pertanian, kehutanan dan perikanan, memainkan peran signifikan dalam
perekonomian Indonesia. Sektor ini berkontribusi 13,80% terhadap PDB nasional dan
menyediakan lapangan kerja bagi hampir setengah dari total populasinya.
Pemerintah Indonesia memiliki komitmen yang berani dalam transformasi sistem
pangan. Itu tercermin pada kerangka peraturan sebagai fondasi transformasi. Pertama,
UU Pangan No. 18/2012 merupakan dasar hukum utama pengembangan pangan,
serta sistem pangan. Kedua, Pemerintah Indonesia telah membentuk Badan Pangan
Nasional melalui Peraturan Presiden No. 66/2021. Ketiga, RPJPN 2025-2045 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional untuk mencapai Indonesia Emas
2045 yang menyatakan transformasi sistem pangan telah ditetapkan sebagai salah
satu prioritas nasional.
United Nations Food System Summit (UNFSS) 2021 merupakan momentum bagi
negara, utamanya Indonesia, untuk mengembangkan transformasi sistem pangan
menjadi berkelanjutan. Indonesia dengan partisipasi luas berbagai stakeholder, telah
menyusun 5 (Lima) Jalur Nasional Transformasi Sistem Pangan, yaitu:
1. Mengakhiri kelaparan, meningkatkan diet dan mempromosikan pangan dari
lautan dengan strategi-strategi di antaranya:

 Mengintegrasikan bantuan pangan sehat dan bergizi ke dalam sistem jaring


pengaman sosial, pangan bergizi melalui fortifikasi dan biofortifikasi dengan harga
terjangkau;
 Mendukung kapasitas UKM (Usaha Kecil dan Mikro) untuk memproduksi pangan
sehat, bergizi dan aman;
 Meningkatkan literasi pangan dengan pendidikan dan kampanye tentang pangan
sehat dan bergizi;
 Mengurangi kehilangan dan pemborosan pangan dengan meningkatkan inovasi
teknologi dalam menangani kehilangan pangan untuk mendorong efisiensi produksi
dan mengurangi efek gas rumah kaca secara bersamaan;
 Penelitian dan inovasi pengembangan pangan lokal;
 Mempromosikan warisan kuliner dan makanan tradisional Indonesia
2. Melindungi dan merestorasi sumber daya alam, dengan strategi-strategi di
antaranya:

 Memperkuat kebijakan perencanaan tata guna lahan (land use) untuk mengurangi
konversi lahan pertanian;
 Mempromosikan praktik pertanian berkelanjutan seperti agroekologi, pertanian
konservasi, pertanian ramah lingkungan dan pertanian regeneratif;
 Mendorong keterpaduan pertanian (atau pertanian terintegrasi) dengan
pembangunan ekonomi sirkular.
3. Bisnis yang inklusif, dengan pendekatan dan strategi sebagai berikut:

 Mengembangkan kemitraan usaha dengan model bisnis yang inklusif dan sirkular;
 Mendorong rantai nilai pangan dan tata kelola perdagangan yang berkeadilan;
 Meningkatkan partisipasi kaum muda dalam regenerasi pertanian/petani baik on
farm maupun off farm;
 Mendukung pengembangan kapasitas petani dalam teknologi dan inovasi, termasuk
transformasi digital;
 Memperkuat kelembagaan petani dalam bentuk koperasi petani dan korporasi untuk
meningkatkan skala ekonomi, nilai tambah, akses pembiayaan, dan pemasaran.
4. Sistem pangan resilien dan lokal

 Mengoptimalkan lahan-lahan marginal dan meningkatkan pertanian kebun rumah


untuk ketahanan pangan keluarga;
 Penelitian dan inovasi tentang sistem pertanian yang resilien;
 Mempromosikan cadangan pangan lokal dan pengetahuan/kearifan lokal;
5. Tata kelola pangan yang inklusif

 Mendukung logistik dan infrastruktur pangan yang memungkinkan akses pangan


bagi seluruh masyarakat di Indonesia;
 Mendukung regionalisasi sistem pangan berbasis ecoregion dan tipologi peta
pangan ke dalam perencanaan, kebijakan, dan tata kelola;
 Memperkuat kapasitas perencanaan sistem pangan nasional dan subnasional
dengan mengintegrasikan perencanaan pertanian daerah, kawasan sentra produksi
pangan dengan indikator kualitas/nilai gizi dan diversifikasi konsumsi dalam
perencanaan sistem pangan;
 Memberikan insentif ekonomi dan fiskal mengenai pangan sehat dan bergizi;
 Mempromosikan penelitian dan inovasi pada sistem pangan berkelanjutan dan
regeneratif;
 Mengembangkan dasbor sistem pangan dan platform sistem pangan untuk
memantau dan mendeskripsikan situasi pangan, menganalisis dan mendiagnosis
serta referensi untuk pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan.

Indonesia telah mencapai tonggak penting, mengurangi stunting di kalangan anak di


bawah 5 tahun ke tingkat terendah dalam lebih dari dua dekade: turun dari 24,4% pada
tahun 2021 menjadi 21,6% tahun 2023. Namun angka ini masih menunjukkan tingginya
angka stunting. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganggap stunting sebagai
masalah kesehatan masyarakat kronis, karena prevalensinya melebihi 20% di antara
anak-anak kecil. Masalah stunting tidak hanya karena asupan gizi semata terutama
selama 1.000 hari pertama kehidupan, namun juga sanitasi yang buruk, dan akses
terbatas ke air bersih adalah faktor utama yang berkontribusi. Hal ini berarti bahwa
melihat pangan sebagai sistem tidak terlepas dari sistem di luar pertanian dan gizi,
namun juga infrastruktur, dan lain-lain.
Masalah triple burden malnutrition yang dihadapi Indonesia saat ini menempatkan
pembangunan bidang pangan dan gizi menjadi salah satu prioritas pemerintah.
Prevalensi stunting pada balita 27,67% (SSGBI, 2019), wasting 10,2% (Riskesdas,
2018), anemia pada ibu hamil 48,9% (Riskesdas, 2018), dan obesitas usia di atas 18
tahun (21,8%).

Pemerintah memiliki beberapa program yang didasari dari sasaran strategis yang telah
ditentukan. Salah satu sasaran strategis adalah meningkatnya kualitas konsumsi
pangan masyarakat. Sasaran strategis ini diturunkan menjadi salah satu program yaitu
konsumsi pangan. Pemerintah memiliki kewajiban untuk meningkatkan pemenuhan
kuantitas dan kualitas konsumsi Pangan masyarakat melalui penetapan target
pencapaian angka konsumsi pangan per kapita pertahun sesuai dengan angka
kecukupan gizi, penyediaan pangan yang beragam, bergizi seimbang, aman dan tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat dan pengembangan
pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam pola konsumsi Pangan yang
beragam, bergizi seimbang, bermutu, dan aman.
Di sisi lain, Indonesia adalah pembuang limbah pangan terbesar kedua setelah Arab
Saudi. Potensi peningkatan sampah dan limbah makanan merupakan masalah penting
bagi Indonesia, mengingat implikasi ekonomi, sosial, dan lingkungan dari masalah
tersebut. Namun, penerapan konsep ekonomi sirkular masih menghadapi berbagai
permasalahan dibandingkan dengan Jerman, Belanda, dan China. Oleh karena itu,
penting untuk merumuskan kebijakan ideal untuk menerapkan konsep ekonomi sirkular
untuk mengatasi masalah food waste di Indonesia.
Webinar ini merupakan sarana untuk mendiskusikan dan mendialogkan masalah
konsumsi pangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, dengan demikian tidak
terlepas dengan persoalan food waste yang tidak terpisah dalam konsumsi pangan yang
berkelanjutan dan bertanggung jawab.

TUJUAN KEGIATAN
Serial Webinar dalam Laboratorium Transformasi Sistem Pangan ini berfokus pada
kegiatan yang bertujuan untuk berbagi pengalaman dan pandangan yang dapat
mengidentifikasi kesenjangan, peluang, dan praktik-praktik terbaik dalam menerapkan
transformasi sistem pangan di Indonesia. Hal ini untuk memastikan pula bahwa
pendekatan sistem diambil untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan yang dihadapi
sistem pangan dan stakeholder dapat memahami proses-prosesnya diserta data dan
informasi yang memadai dalam menyusun rekomendasi kebijakan.

Serial ini merupakan bagian dari pendekatan Laboratorium untuk Co-iniating, dalam
mengidentifikasi, menyeleksi dan menginklusi sehingga semua pihak tanpa kecuali
terlibat dalam pengembangan transformasi sistem pangan yang berkelanjutan.

Kegiatan Webinar Laboratorium Transfomasi Sistem Pangan bertujuan antara lain untuk:
1. Membangun wadah diskusi dan berbagi pengalaman bagi pemerintah di berbagai
tingkatan baik di daerah maupun pusat;
2. Mengidentifikasi tantangan dan potensi pengembangan tata kelola transformasi
sistem pangan, terutama yang terkait konsumsi pangan berkelanjutan dan
bertanggung jawab yang berkontribusi pada pengurangan food waste;
3. Mengidentifikasi stakeholder yang terlibat dalam penyusunan rekomendasi untuk
mekanisme implementasi dan koordinasi tata kelola transformasi sistem pangan
yang berkelanjutan;
4. Mengumpulkan masukan untuk penyusunan dokumen rekomendasi kebijakan dan
kerangka kerja untuk tata kelola transformasi sistem pangan.
AGENDA KEGIATAN
Kegiatan Serial Webinar Laboratorium Transformasi Sistem Pangan akan dilaksanakan
secara daring pada:

Seri Webinar 2: “Komitmen multipihak dalam pendekatan pangan lokal/tradisional yang


berpola pangan B2SA berbasis ekoregion pangan.”
Hari/Tanggal : Kamis, 28 Maret 2024

Pukul : 13.00 - 16.00 WIB

Tempat : Daring melalui zoom di link https://rb.gy/td8k0m

Meeting ID: 883 6594 4145 ; Passcode: webinar2PL

Keynote Speech : Nita Yulianis, SP, M.Si, Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi,
Badan Pangan Nasional

Narasumber 1 : Tjandra Irawan, Senior Konsultan Catur Adhimukti

Narasumber 2 : Amaliah, Pusat Kajian Makanan Tradisional (PKMT) UGM

Narasumber 3 : Arif Surahman, S.Pi, M.Sc, PhD, Kepala Balai Besar Penerapan
Standar Instrumen Pertanian

Moderator : Anang Nugroho, Perencana Ahli Utama BAPPENAS: Konvenor


Nasional UNFSS 2021
Agenda Kegiatan Webinar Laboratorium Transformasi Sistem Pangan

Waktu Agenda Kegiatan PIC


Webinar 1 – Pangan Lokal dengan Pendekatan Tipologi sebagai Strategi Dalam Kemandirian
Pangan
Webinar 2 – Komitmen multipihak dalam pendekatan pangan lokal/tradisional yang berpola pangan B2SA
berbasis ekoregion pangan
13.00 – 13.05 WIB Pembukaan Pembawa Acara
13.05 – 13.15 WIB Sambutan Ketua Umum WAIBI Wahyu Widayat, MSc
13.15 – 13.30 WIB Keynote Speech: Nita Yulianis, SP, M.Si, Direktur Moderator
Kewaspadaan Pangan dan Gizi, Badan Pangan
Nasional
Moderator: Anang Nugroho, Perencana Ahli Utama
BAPPENAS: Konvenor Nasional UNFSS 2021
13.30 – 14.00 WIB Tantangan Penyediaan Pangan Lokal Tjandra Irawan, Senior
Konsultan Catur
Adhimukti
14.00 – 14.30 WIB Pendidikan Keberagaman Budaya Amaliah, Pusat Kajian
Pangan Indonesia Makanan Tradisional
(PKMT) UGM
14.30 – 15.00 WIB Aspek Sumberdaya Genetik serta Koneksinya Arif Surahman, S.Pi,
dengan Pangan Lokal M.Sc, PhD, Kepala Balai
Besar Penerapan
Standar
Instrumen Pertanian
15.00 – 15.30 WIB Sesi Tanya Jawab Moderator
15.30 – 15.40 WIB Penutupan oleh Ketua Umum WAIBI Wahyu Widayat, MSc
Webinar 3 – Integrasi Pangan Akuatik dan Perannya dalam Transformasi Sistem Pangan menuju
Kemandirian Pangan
DAFTAR PESERTA
1. Jarot Indriarto, SP, MT. M.Sc. Ph.D, Direktur Pangan dan Pertanian, Kedeputian
Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/Bappenas
2. Mohammad Rahmat Mulianda, S.Pi, M. Mar, Direktur Kelautan dan Perikanan,
Kedeputian Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
3. Ir. Endah Megahwari, MP., Direktur Pembiayaan Pertanian, Direktorat Jenderal
Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian
4. dr. Lovely Daisy, MKM, Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Direktorat
Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan
5. Boby Wahyu Hernawan S.E, M.Kom, PhD, Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan
Perubahan Iklim dan Multilateral, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian
Keuangan
6. Drs. H. Luthfi Latief, M.Si, Direktur Fasilitasi dan Pemanfaatan Dana Desa,
Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
7. Wartomo, A.Ptnh., S.H., M.H., Direktur Penatagunaan Tanah, Direktorat
Jenderal Penataan Agraria Kementerian ATR/BPN
8. Temmy Setya Permana, S.Si. Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi Usaha
Kecil dan Menengah, Kedeputian Bidang Usaha Kecil dan Menengah,
Kementerian Koperasi dan UKM
9. Bahri, S.STP, M.Si, Direktur Perencanaan Anggaran Daerah, Direktorat Jenderal
Bina Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri
10. Muhammad Saifulloh, Asisten Deputi Pangan, Kementerian Koordinator Bidang
Ekonomi dan Investasi
11. Linda Restaningrum, Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama, Sekretariat
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
12. Ir. Widya Rusyanto, M.Si, Direktur Pengolahan dan Bina Mutu, Direktorat
Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian
Kelautan dan Perikanan
13. Erwin Dwiyana, S.Pi, M.Sc, Direktur Pemasaran, Direktorat Jenderal Penguatan
Daya Saing Produk Kelautan Dan Perikanan, Kementrian Kelautan Dan
Perikanan
14. Dr. Andy Artha Donny Oktopura, S.T., M.T., M.Eng., Kepala Biro Perencanaan,
Kementerian Kelautan dan Perikanan
15. Dyan Garneta Paramita Sari, Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan
Perikanan, Direktorat Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian
16. Ir. Frida Adiati, MSc., Direktur Sarana Perdagangan dan Logistik, Direktorat
Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan
17. Dr Rachmi Widiriani, SP., Msi.,Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan,
Kedeputian Bidang I Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan
Nasional
18. Dr. Sri Nuryanti, STP, MP, Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan,
Kedeputian Bidang II Kerawanan Pangan dan Gizi, Badan Pangan Nasional
19. Rinna Syawal, S.P., M.P., Direktur Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan,
Kedeputian Bidang III Badan Pangan Nasional
20. Ema Setyawati, SSi. Apt, ME, Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku
Usaha Pangan Olahan. Badan Pengawas Obat dan Makanan
21. Puji Lestari, Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, Badan Riset dan
Inovasi Nasional
22. dr. Djunaidi Machdar Dahlan, MS., Tenaga Ahli Tim Gubernur untuk
Percepatan Pembangunan (TGUPP) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
23. Dianis Januar Khoirunnisa, S.E, MM., BAPPEDA Kota Semarang
24. Drs. Hernowo Budi Luhur, SH, M.Si, Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang
25. Refa’i, SPt, Msi, Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang
26. Saiful Bahri, SKM, Dinas Kesehatan Kota Semarang
27. Widyaiswara Madya Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan
28. Ageng S Herianto, Food and Agriculture Organization (FAO) Indonesia
29. Wayan Tambun, Food and Agriculture Organization (FAO) Indonesia
30. Yusmanetti Sari, Food and Agriculture Organization (FAO) Indonesia
31. Barlev Nico Marhehe, United Nations Environment Programme (UNEP)
Indonesia
32. Vikas Choudhary, World Bank Indonesia
33. Anissa Lucky Pratiwi, International Fund for Agricultural Development (IFAD)
Indonesia
34. Feri Johana, Center for International Forestry Research and World Agroforestry
(CIFOR-ICRAF) Indonesia
35. Agnes Mallipu, Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) Indonesia
36. Aang Sutrisna, Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) Indonesia
37. Nonie Kaban, Good Food for Cities Southeast Asia Regional Director, Rikolto
Indonesia
38. Prof.Dr.Anang Mohammad Legowo, M.Sc, Universitas Diponegoro
39. Prof. Dr. Nana Kariada Tri Martuti, M.Si, Universitas Negeri Semarang
40. Prof. Dr. Y. Budi Widianarko, M.Sc, Universitas Katolik Soegijapranata
41. Prof. Dr. Ir. Hendrawan Soetanto, M.Rur.Sc., Universitas Brawijaya
42. Luh Putu Suciati, SP, M.Si, Universitas Jember
43. Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara
44. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
45. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
46. Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin
47. Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin
48. Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia
49. Fakultas Pertanian Universitas Bosowa
50. Komunitas Agroekologi Pertanian Keluarga Nusantara (KATARA) Gowa
51. J.J. Rizal, SS., Inisiator penerbitan kembali buku “Mustika Rasa”
52. Danone Indonesia
53. Unilever Indonesia
54. Mondelez Indonesia
55. Mars Indonesia
56. PISAgro
57. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia)
58. PT BPR Rejeki Insani (Rinsani)
59. Satgasus Jaga Pangan
60. Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (HIVOS)
61. Koalisi Pangan dan Tata Guna Lahan (FOLU)
62. Food Bank of Indonesia (FOI)
63. Yayasan Penabulu
64. Jejaring Pasca Panen untuk Gizi Indonesia (JP2GI)
65. Anindhaloka
66. Rumah Intaran
67. Yayasan Makmur Indonesia
68. Akademi Rakyat Mandiri Pangan (ARMP)
69. Jaringan Sekolah Alam Nusantara (JSAN)
70. WikiPangan
71. FoodCycle Indonesia
72. Yayasan Surplus Peduli Pangan
73. Konsorsium Parara
74. Sahabat Bumi
75. Perkumpulan Prakarsa
76. Kemal Abdul Aziz, Urban Farming Corner
77. Yunus Marzuki, Kelompok Distribusi Pangan Masyarakat Sumber Rejeki
78. Anshelmus Ardhiyoga, Praktisi Pangan Regeneratif
79. Aji Sumaji, Komunitas Merdeka Pangan
80. Pratomo, SP, Direktur Eksekutif Yayasan Obor Tani
81. Laretna Widiantoro Putri, Dapur Girly Semarang
82. Nia Nurdiansyah, Pasar Sehat Semarang
83. Mustaqfirin, Food Bank Indonesia, Semarang
84. Andri, Yayasan Sintesa
85. Iswantara, FPRM, Langsa, Aceh
86. PT. Nawastra Teknologi Nimpuna
87. HarvestPlus
88. P4S Kampoeng Kasih
89. P4S Laskar Pelangi
90. P4S Kontara Garden
91. P4S Sahabat Petani
92. P4S Kebun Alam Regeneratif
93. P4S Peternak Muda Lamongan
94. P4S Joglo Nganjuk
95. Bumi Macakal
96. Rumah Mahika
97. Kebun Hanif
98. Ladang Langit
99. Pedesaan Farm
100. World Fitrah Movement (WFM)
101. Jaringan Nasional Sekolah Alam Nusantara (JSAN)
102. Global Ethics Indonesia
103. Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL)
104. Waste4Change
105. AgriQuran
106. Greeneration Indonesia
107. SPI Jawa Timur (Kawasan Daulat Pangan Tuban)
108. Mantasa Kediri
109. Permakultur Ponpes Al Wafa Jember
110. Asosiasi KSM/KPP Sanitasi Seluruh Indonesia (AKSANSI)
111. Tani Jaga Bumi
112. SRI Organik Nuswantara Ngawi
113. Koperasi Edukarya Negeri Lestari
114. Pomosda Jatayu Nganjuk
115. Tanoker Ledokombo Jember
116. Tani Subur
117. Field Indonesia
118. Joglo Tani Yogyakarta (Lumbung Mataraman)
119. Labtanya
120. Baku Dapan
121. Yayasan Peneleh Malang
122. Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI)
123. Asosiasi Petani Kakao Indonesia (APKAI)
124. Komunitas 1000 Kebun
125. Komunitas Agroekologi Ibu Pertiwi
126. Koperasi Murakabi
127. Kebun Candi
128. Seni Tani Bandung
129. Ecoinfaq Al Mustafa Bandung
130. Roemahplanet / Ecocamp
131. Kebun Belakang
132. Bumi Lestari Subur
133. IDEP Foundation
134. Jakaba Indonesia
135. Letusee
136. Bijak Pangan Keluarga
137. Sustainable Rice Platform – Indonesia
138. Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP)
139. PERGIZI Pangan (Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia)
140. Yayasan Nusa Gastronomi Indonesia
141. PP AsDI (Asosiasi Dietisien Indonesia)
142. Koalisi Pangan Lestari
143. Sajogyo Institute
144. Yayasan Nastari
145. Koalisi Pangan BAIK
146. Yayasan Agro Sorgum Flores
147. Lakoat.Kujawas
148. Yayasan Bringin
149. Lapas Terbuka Kelas II B Kendal
150. Lapas Kelas III Sukamara
151. Lapas Kelas 1 Cipinang
152. Lapas Kelas II B Ciangir
153. Lapas Kelas I Cirebon
154. Bapas Kelas I Jaktim-Jakut
155. Bapas kelas II Ciangir
156. Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang
157. Lapas Kelas IIB Garut

Anda mungkin juga menyukai