Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK TERHADAP RESISTENSI

BAKTERI

Nia Cahyani

Prodi D3 Farmasi, Politeknik Medica Farma Husada Mataram,Jl.Batu Ringgit, Tj.

Karang, Kec. Skarbele,Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Email Korespodensi:niacahyani195@gmail.com

25 Desember 2023

Abstrak

Resistensi bakteri yang terjadi di Intensive Care Unit (ICU) disebabakan oleh banyak

faktor, salah satunya adalah penggunaan dan pemilihan antibiotik yang tinggi dan

selektif. Penelitian ini merupakan penelitian ekologikal yang dilakukan di rumah sakit

sakit umum daerah di Bali dengan menggunakan data retrospektif selama 2017-2019.

Resistensi obat antiinfeksi yang disebabkan oleh bakteri merupakan obat antibiotik

yang banyak digunakan masyarakat. Antibiotik obat yang paling banyak digunakan

pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Antibiotik yang tidak digunakan secara baik

dapat memicu timbulnya masalah resistensi. Antibiotik merupakan obat untuk

mengobati infeksi yang disebabkan oeleh bakteri. Pemberian antibiotik pada

penderitaan penyakit infeksi bertujuan untuk menghambat pertumbuhan maupun

membunuh bakteri penyebab penyakit, akan tetapi jika pengunaan antibiotik tidak

tepat akan mengakibatkan resistensi antibiotik.

KATA KUNCI : Resistensi Bakteri, Antibiotik, Penggunaan Obat


INTRODUCITION

Resistensi bakteri terhadap antibiotik dirumah sakit, terutama yang terjadi di

Intensive Care Unit (ICU) dapat meningkatkan lama waktu rawat inap dan mortalitas

baik yng berhubungan dengan HAI maupun non-HAI. Penggunaan antibiotik dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor yaitu antara lain adalah tingkat pengetahuan

dan lingkungan. Pengetahuan merupakan suatu domain yang diperlukan untuk

terbentuknya adanya tindakan. Adanya pengetahuan yang baik dapat memberikan

dampak perubahan sikap positif sehingga tindakan yang dilakukan dapat lebih

terarah(Herningtyas NL,dkk Dewi 2017, Jairoun A, et al 2019).

Resistensi antibiotik mengakibatkan bakteri tidak merespon obat yang akan

membunuhnya. Hal ini mengakibatkan penurunan kemampuan antibiotik dalam

mengobati penyakit infeksi pada manusia, hewah dan tumbuhan. Resistensi yang terjadi

pada golongan beta-laktam sangat berkembang cepat(EL-Ashker et al.,2020).

penggunaan antibiotik berlebihan berpotensi terhadap pengunaan irasional. Hal

ini terjadi salah satu faktor penyebab timbulnya resistensi. WHO dalam Antimicrobial

Resistensi: Global Report on Surveillance menyatakan bahwa kasus resistensi antibiotik

tertinggi di dunia terdapat di Asia Tenggara khusussnya Staphylococcus aureus

metisilin. Antibiotik banyak beredar di apotek maupun dopet obat dan dapat dibeli

tanpa menggunakan resep. Penggunaan antibiotik tanpa adanya pengetahuan, maka

akan menyebabkan seseorang menggunakan antibiotik tidak sesui aturan yang tepat

sehingga dapat membahayakan diri individu dan menjadi masalah yang lebih luas jika

menyebabkan resistensi. Tidak hanya itu, hal ini juga akan meningkatan angka

kesakitan dan kematian, meningkatkan biaya dan perawatan,meningkatnya efek

samping dari penggunaan obat ganda dan dosis tinggi (Kemenkes,2011; WHO,2020).
Penyakit infeksi masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang penting di

masyarakat, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Antibiotik merupakan

salah satu obat andalan yang seri ng digunakan untuk mengatasi masalah tersebut.

Antibiotik dapat memberikan keuntungan jika digunakan dengan tepat. Namun, apabila

digunakan secara tidak tepat maka dapat menyebabkan resistensi antibiotik yang dapat

menjadi ancaman global di bidang kesehatan. Berbagai penelitian menyatakan bahwa

sekitar 40-62% antibiotik digunakan secara tidak tepat diantarannya untuk penyakit-

penyakit yang sebenarnnya tidak memerlukan antibiotik(Yuswanita et al,,2019).

METHOD

Persetense sensitivitas bakteri terhadap antibiotik di definisikan sebagai persentase

jumlah isolat bakteri yang resisten dibandingkan jumlah semua isolat yang meliputi

Kultur urin, darah, pus, dan sputum. Analisis yang dilakukan pada bulan September

hingga November 2021 di RT 03 RW 010 kelurahan kembangan utara, kecamatan

kembangan, kota jakarta barat.

Tingkat penggunaan antibiotik sistemik pasien di ICU merupakan jumlah penggunaan

antibiotik sistemik pasien di ICU setiap tahun. Variabel ini dinyatakan dalam DDD per

100 hari rawat yang di definisikan sebagai jumlah total kandungan antibiotik yang

terjual dalam berbagai bentuk sediaan dalam satu tahun (g)/standar DDD world Healt

Organization (WHO).

Penelitian ini merupakan penelitian deskriktif dengan desain crodd sectinoal yang di

laksanakan di program studi kedokteran fakultas kedokteran . Teknik ini mengambil

sampel menggunakan teknik total sampling yaitu sampel yang memahami kriteria

inklus dan eksklusi yaitu banyak 67 sampel yaitu mahasiswa/mahasiswi program studi

kedokteran FK unimal angakatan 2019.


Sebuah studi ekologika dengan pengambilan data retrospektif tahun 2019 . Data ini

meliputi penggunaan antibiotik didefenisikan dengan menggunakan DU90%. Penelitian

npretest-posttest design dan pendekatan cross sectimol.

RESULT AND DISCUSSIO

Tabel 1 : Pemahaman tentang penggunaan antibiotik

No. Pertanyaan Pearson Corelation Validitas

1. Definisi Antibiotik 0,094 Tidak Palit

2. Pengurangan Jumla hobt 0,542 Valid

3. Aturan Pakai 0,392 Valid

4. Penggunaan Tablet 0,558 Valid

5. Resistensi 0,648 Valid

6. Efek Samping 0,451 Valid

7. Pembelian Dengan Resep 0,184 Tidak Palit

8. Penggunaan Sesuai Petunjuk Dokter 0,395 Valid

9. peyimpanan 0,464 Valid

10. Jenis Antibiotik 0,542 Valid

Dari hasil uji kuesenior didapatkan dua pertanyaan pengetahuan yang tidak palit di

karenakan nilai pearson correlation kurang dari 0.361 pertanyaan yang tidak palit

dieliminasi dari kuesioner.


Tabel 2 : Data Uji Resitensi

No Antibiotik Resistensi (%)

1. Cefixim 100,0

2. Ampisilin 96,0

3. Oksitetrasiklin 6,1

4. Penisilin G 38,4

5. Eritromisin 23,0

6. Oxacilin 2,0

7. Ciprofloxacin 0,0

menunjukkan salah satu hasil uji. Hasil identifikasi resistensi pada antibiotik secara

berurutan .Hal ini menunjukkan bahwa terduga S. aureus asal susu mesitis yang di uji,

telah menunjukkan sifat resistensi terhadap bebagai jenis antibiotik

Tabel 3 : Data Penggunaan Antibiotik

Antibiotik DDD/100 Hari Rawat %DDD Segmen DU

Levofloksasin 336,79 22,26 90%

Seftriakson 330,84 21,87

Ampisilin 220,33 14,56

Sefotaksim 126,36 11,66

Sifroklosasin 126,86 8,38

Ampisilin-Sulbaktam 126,434 8,35


Evaluasi kuantitatif penggunaan antibiotik di lakukan dengan menghitung DDD pr 100

hari rawat yang telah direkomendasikan oleh WHO. Nilai DDD akan lianer dengan

tingginya penggunaan antibiotik yang mana semakin kecil nilai DDD, yaitu pemilihan

antibiotik lebih selektif dan mendekati prinsip.

CONCLUSION

Berdasarkan penelitian ini , terdapat tujuh antibiotik yang masuk dalam sagmen DU90% yaitu

levofloksasin, Ampisilin, Sefotaksim, Siproklosasin, Ampisilin, Sulbactam, dan Gentimisin.

Berdasarkan hasil analisi data, di simpulkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman

masyarakat terkait penggunaan dan resistensi antibiotik setelah dilakukan edukasi

penggunaan antibiotik berkorelasi nyata. Berdasarkan hasil uji koefesien korelasi pada

penelitian ini menunjukkan hubungan signifikan searah dengan nulai p-value sebesar 0,004.

REFERENCIS

Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim dapat di aplikasikan kedalam sehari-hari di

dalam penggunaan resistensi antibiotik terhadap bakteri baik dalam keadaan yang aman bagi

diri kita sendiri dan semua anggota keluarga.

For jurnal articles :

Ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh artikel-artikel yang pernh di rangkum dalam

jurnal yaang berjudul Resistensi Antibiotik Terhadap Bakteri dan bila ada salah mohon di

maafkan dan dimaklumi .Bila tentang bijak dalam menggunakan Resistensi Antibiotik

Trehadap Bakteri.
For Web Page ;

- Andiarna, F, Hidayat, I dan Agustina, E.(2020). Pendidikan Kesehatan tentang

Penggunaan Antibiotik Secara Tepat Dan Efektif Sebagai Upaya Mengatasi Resestensi

Obat. Jurnal of Community Engagement and Employment.2 (1) : 15-22.

- Andita, C.D. dan Desyandri.(2019), Pengaruh Penggunaan Musik Terhadap

Konsentrasi Belajar Anak Sekolah Dasar , Edukatif,; Jurnal Ilmu Pendidikan.

- Sucipto,C.D. (2020). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta ; Gosyen Publishing.

- Nawangsari , H. (2021). Hubungan Karakteristik Individu dengan pengetahuan

Tentang Pencegahan Coronavirus Disease 2019 pada masyarakat di Kecamatan

Pungging Mojokerto. Sentani Nursing Journal, 4 (1), 46-51.

- Yulia, R., Putri, R., Wahyudi, R. (2019). Studi tingkat Pengetahuan Masyarakat

terhadap penggunaan antibiotik di puskesmas Rasimah Ahmad Bukitinggi. Jurnal

Pharmaceutical and Sciences(JPS), 2(2),43-48.

- Badan Pusat Statiska. 2021. populasi Sapi Perah Menurut Provensi (Ekor), 2019-

2021.’Badan Pusat Statiska Jakarta.

- Perceptions of Communities in Physicians in Use of Antibiotics [internet]. 2019

[update 2019 September 14, cited 2019 september 25].

- Kurniawati, L.,H. (2019). Hubungan Pengetahuan masyarakat Terhadap Perilaku

Penggunaan Antibiotik (Studi Kasus Pada Konsumen Apotek-Apotek di Kesehatan

Glagah Kabupaten Lamoangan).

- Kuswandi (2019). Resistensi antibiotik. Yogyakarta Gadjah Mada University Press, 4-

18p.

- WHO.(2020). Antibiotik Resistensi .[Online]URL https;//www.who.int/news-room/fact-

sheets/detail/antibiotic-resistence. Diakses tanggal 2 Juni 2021.

Anda mungkin juga menyukai