Anda di halaman 1dari 16

Refarat

Divisi Perinatologi

Penggunaan Antibiotik Rasional di Ruang


Neonatus

Penyaji : Thomas Silaban


Pembimbing : dr. Pertin Sianturi, M.Ked(Ped), Sp.A(K)
Supervisor : Prof. dr. Guslihan Dasa Tjipta, M.Ked(Ped), Sp.A(K)
DR. dr. Bugis M Lubis, M.Ked(Ped), Sp.A (K)
dr. Beby Syofiani Hasibuan, M.Ked(Ped), Sp.A (K)
dr. Syamsidah Lubis, M.Ked(Ped), Sp.A(K)
dr. Fera Wahyuni, M.Ked(Ped), Sp.A(K)
2

PENDAHULUAN
Antibiotik  paling sering digunakan di dunia  > ¼ anggaran RS untuk biaya
antibiotik

Problem  >>> kuman kebal antibiotik

- Gunakan antibiotik yg rasional


- Monitoring
- Evaluasi penggunaan antibiotik

Regional Health forum WHO South East Asia. Antibiotik. 2006


Hadi U. Penggunaan antibiotik di RSU DR. Soetomo Surabaya dan RS DR Kariadi Semarang. 2005
3

PENDAHULUAN
Negara maju  13-37% pasien RS
Antibiotik tidak rasional
Negara berkembang  30-80% pasien RS

Resistensi antibiotik

Layanan tidak efektif


Morbiditas & mortalitas >>>
Biaya perawatan >>

Ding S, et al. Rationale for antibiotic prescriptions in the hospital: an evaluation of its application and administration.2013
Widodo. Kebijakan penggunaan antibiotika bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien dan mencegah
peningkatan resistensi kuman.. 2005
4

TUJUAN

Mengetahui penggunaan antibiotik rasional di ruang neonatus


5

Dasar Penggunaan Antibiotik


 Terapi definitif  mengobati infeksi karena bakteri
 Terapi empiris  digunakan untuk infeksi yang belum diketahui
jenis kumannya
 Terapi profilaksis  diberikan untuk pencegahan pada pasien rentan
terkena infeksi (spektrum sempit dan spesifik)
6

Dasar penggunaan antibiotik


 Resistensi antibiotik  mikroorganisme mengalami perubahan
sehingga obat menjadi tidak efektif  dapat menyebabkan kematian,
biaya yang besar
 Penggunaan antibiotik yang bijaksana  spektrum sempit, tepat
indikasi, dosis adekuat, tidak lebih lama dari yang dibutuhkan
7

Pemakaian obat yang rasional (WHO,2002)


 Sesuai dengan indikasi penyakit.
 Pengobatan didasarkan atas keluhan individual dan hasil pemeriksaan fisik yang akurat.
 Diberikan dengan dosis yang tepat melalui perhitungan usia, berat badan dan kronologis
penyakit.
 Cara pemberian dengan interval waktu pemberian yang tepat.
 Jarak minum obat sesuai dengan aturan pemakaian yang telah ditentukan.
 Lama pemberian yang tepat.
 Pada kasus tertentu memerlukan pemberian obat dalam jangka waktu tertentu.
 Obat yang diberikan harus efektif dengan mutu terjamin.
 Hindari pemberian obat yang kadaluarsa dan tidak sesuai dengan jenis keluhan penyakit.
 Tersedia setiap saat dengan harga yang terjangkau.
 Jenis obat mudah didapatkan dengan harganya relatif murah.
 Meminimalkan efek samping dan alergi obat.
Hadi U. Antibiotic usage and antimicrobial resistance in Indonesia. Airlangga University Press.2008
Malone B. Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus. 2005
8

Antibiotik empiris pada sepsis neonatal


 Ampisilin
 Antibiotik bakterisidal gol. betalaktam
 Digunakan per oral dan parenteral
 Dosis  25 – 50 mg/kgBB/dosis
 Absorbsi dipengaruhi ada tidaknya makanan dalam sal cerna
 Diekskresikan melalui tubulus ginjal
 Untuk bakteri Listeria, Haemophilus influenzae, Enterokokus,
Shigella, Streptokokus, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae,
Proteus mirabilis, Neisseria
9

Antibiotik empiris pada sepsis neonatal


 Cefotaksim
 Sefalosporin generasi ketiga
 Menghambat sintesis dinding sel bakteri gram positif & negatif
 Dosis 50 mg/kgBB/dosis, interval 12 jam
 Distribusi secara luas di jaringan dan cairan tubuh, cairan
serebrospinal, plasenta, serta konsentrasi yang rendah pada air susu
ibu
 Metabolisme di hati, eliminasinya melalui ginjal
10

Antibiotik empiris pada sepsis neonatal


 Gentamisin
 Aminoglikosida sifat bakterisidal
 Dosis 4-5 mg/kgBB/dosis
 Bersifat ototoksik dan nefrotoksik
 Ekskresi melalui ginjal dan saluran empedu
 Berguna untuk infeksi bakteri aerob, gram positif dan negatif seperti
Pseudomonas, Acinetobacter, Enterobacter
11

Kombinasi antibiotik empiris pada sepsis


neonatal
Tamma  terapi antibiotik lebih unggul
dibanding monoterapi

Keuntungan  memperluas cakupan spektrum, efek sinergisme,


menekan munculnya subpopulasi resisten antibiotik

Tamma PD et al. Combination therapy for treatment of infections with gram negative bacteria. Clin Micrl Rev.2012
Mettler J et al. Empirical use of antibiotics and adjustment of empirical antibiotics therapies in a university hospital: a prospective observational study. BMC Infect
Dis.2007
12

Pola Sebaran Patogen di Unit Neonatal


Intensive Care Unit
Sepsis neonatorum awitan dini (SNAD)  patogen dari
jalan lahir atau cairan amnion

Mayoritas  Streptokokus grup B dan E.coli

Negara berkembang  Klebsiela sp, E.coli &


Enterobacter

Tamma PD et al. Combination therapy for treatment of infections with gram negative bacteria. Clin Micrl Rev.2012
Mettler J et al. Empirical use of antibiotics and adjustment of empirical antibiotics therapies in a university hospital: a prospective observational study. BMC Infect
Dis.2007
13

Terapi inisial SNAD  ampicillin & aminoglikosida

Penelitian Kamerun  ampisilin, aminoglikosida, sefalosporin


generasi ketiga

Sepsis neonatorum awitan lambat (SNAL)  Staphylococcus aureus,


Klebsiella, Pseudomonas, Enterobacter, Candida, Serratia, Acinetobacter
dan kuman anaerob

Lini pertama terapi SNAL  fluoksasilin & gentamisin


Lini kedua  vankomisin dan gentamisin
Lini ketiga  meropenem atau ciprofloksasin

Chiabi A et al. The clinical and bacteriological spectrum of neonatal sepsis in tertiary hospital in Younde, Cameroon. Iran J Pediatr. 2011
Russell AB et al. Improving antibiotic prescribing in neonatal units: time to act. 2012
14

Kemajuan metodologi laboratorium  sistem deteksi


mikroba  menjadi keunggulan tersendiri

Hasil pemeriksaan specimen  diketahui dalam 36 jam

Jika hasil negatif  ditunggu 48 jam untuk memastikan


patogen yang akan muncul dalam waktu > 36 jam
15

KESIMPULAN

• Antibiotik merupakan obat yang paling sering digunakan di dunia


• Pemberian antibiotik merupakan pengobatan utama dalam tata laksana penyakit infeksi
• Resistensi kuman terhadap antibiotik merupakan masalah yang sulit diatasi dalam pengobatan
pasien
• Terapi antibiotik kombinasi pada sepsis neonatal lebih unggul dibandingkan monoterapi
• Keuntungan penggunaan antibiotik kombinasi dapat memperluas cakupan spektrum antibiotik,
efek sinergisme dan menekan munculnya mikroorganisme yang resisten terhadap antibiotik
16

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai