Anda di halaman 1dari 9

Muhammad Fakhriy, Raja Nadiyah Zahrati

Received _______________
Accepted ________________
Available online _________________

Desain Kawasan Entrance Area Tangga Wisata Asia Heritage Dengan Konsep
Universal Bertema Asia Timur
Muhammad Fakhriy, Raja Nadiyah Zahrati2
1,2,3
Jurusan Arsitektur, Universitas Riau, Kampus Binawidya KM 12.5, Simpang Baru, Kota Pekanbaru 28293, Indonesia

Abstrak Bahasa Indonesia ARTICLE INFO

Fakhriy

Universitas Riau

082288811895

Kota Pekanbaru, sebagai Ibukota Provinsi Riau, memiliki berbagai potensi wisata yang melibatkan rekreasi, budaya, sejarah, kuliner,
dan pendidikan. Salah satu destinasi yang menarik adalah Asia Heritage, sebuah kompleks yang mengusung konsep negara-negara
Asia seperti Korea, Jepang, dan Cina. Meskipun menarik, Kawasan entrance Asia Heritage, terutama tangga utamanya, menghadapi
tantangan keselamatan yang perlu diperbaiki. Penelitian ini menyoroti kekurangan tangga utama, termasuk kurangnya bordes dan
kemiringan tangga yang curam, yang dapat menimbulkan risiko kecelakaan bagi pengunjung.

Dengan merinci persyaratan dan pertimbangan keamanan arsitektur, penelitian ini bertujuan untuk merancang ulang kawasan
entrance dengan mengambil inspirasi dari preseden arsitektur yang sudah ada. Fokus utama adalah pada keamanan dan
kenyamanan pengunjung saat menggunakan tangga utama. Analisis aktivitas pengunjung menunjukkan bahwa tangga ini
digunakan oleh berbagai kelompok usia dan untuk berbagai kegiatan.

Dalam merancang ulang, konsep yang diusulkan mencakup penambahan bordes, penyesuaian kemiringan tangga, dan penggunaan
material dengan tekstur kasar untuk mencegah ketidaknyamanan. Selain itu, canopy dengan desain atap Asia Timur dan
penempatan vegetasi dipertimbangkan untuk memberikan kesejukan dan estetika pada area tangga. Penggunaan preseden
arsitektur sebagai dasar rancangan diharapkan dapat menghasilkan solusi yang memperkuat keselamatan dan memberikan
pengalaman positif bagi pengunjung Asia Heritage.

Kata Kunci:
Arsitektur preseden, Asia Heritage, Keselamatan Pengguna, Wisata

Design of the Asian Heritage Tourist Entrance Area with a Universal Concept with an East Asian
Theme
Abstrak Bahasa Inggris

As the capital of Riau Province, Pekanbaru City has various tourism potentials involving recreation, culture,
history, culinary, and education. One interesting destination is Asia Heritage, a complex that carries the
concept of Asian countries such as Korea, Japan, and China. Although attractive, the Asia Heritage
entrance area, especially its main staircase, faces safety challenges that must be addressed. This research

TAS 2103 Metode Perancangan


Muhammad Fakhriy, Raja Nadiyah Zahrati

highlights the shortcomings of the main staircase, including the lack of a landing and the steep slope of
the staircase, which may pose an accident risk for visitors.
By detailing architectural safety requirements and considerations, this research aims to redesign the
entrance area by taking inspiration from existing architectural precedents. The main focus is visitor safety
and comfort when using the main stairs. Analysis of visitor activities shows that these stairs are used by
various age groups and for various activities.
In redesigning, the proposed concept includes adding a landing, adjusting the slope of the stairs, and using
materials with a rough texture to prevent discomfort. Apart from that, a canopy with an East Asian roof
design and vegetation placement are considered to provide coolness and aesthetics to the stair area. The
use of architectural precedents as a basis for design will likely produce solutions that strengthen safety
and provide a positive experience for visitors to Asia Heritage.

Keywords:
Precedent architecture, Asian Heritage, User Safety, Tourism

Pengantar

Sebagai Ibukota Provinsi Riau, Kota Pekanbaru atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kota Bertuah ini memiliki
banyak potensi yang dapat dijadikan sebagai objek wisata, baik itu wisata rekreasi, budaya, sejarah, kuliner,
ataupun Pendidikan. Beberapa tempat wisata yang ada di Kota Pekanbaru, diantaranya: Alam Mayang, Asia Farm
Hayday, Danau Buatan, Pasar Bawah, Museum Sang Nila Utama, Labersa Water Park Riau Fantasi, Boombara
Waterpark, dan lain sebagainya. Dalam pengembangan objek wisatanya, Kota Pekanbaru sangat diuntungkan
dengan lokasi yang terletak di kawasan strategis yakni berada di tengah pulau Sumatera dan berdekatan dengan
negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Tentunya hal ini membuat warga negara asing tertarik untuk
berdatangan ke Kota Pekanbaru. Salah satu tempat yang menjadi daya tarik bagi wisatawan ketika berkunjung ke
Kota Pekanbaru ialah Asia Haritage yang berlokasi di Kelurahan Muara Fajar, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru.

Objek wisata Asia Haritage memilki konsep negara-negara di asia seperti korea, jepang dan cina. Dengan
mengusung konsep negara-negara asia maka pengunjung seperti berada diluar negeri. Konsep negara-negara asia
ini bukan hanya berupa bangunan saja tetapi pengunjung juga bisa menyewa pakaian tradisional negara-negara
korea, jepang, ataupun china.

Saat memasuki Kawasan dalam Asia Heritage pengunjung akan dipertumakan oleh entrance yang berupa tangga
dan ramp, yang memberikan view berupa Kawasan Asia Heritage sehingga para pengunjung bisa melihat keindahan
Asia Heritage dari atas tangga, akan tetapi tangga yang diterapkan pada Kawasan entrance kurang memadai bagi
para pengunjung. Seperti tidak memiliki bordes serta penerapan ramp yang begitu curam. Menurut Anindya L
(2020), Pada dasarnya pembuatan tangga memiliki fungsi yang harus dicapai yaitu tercipta ruangan yang
menyenangkan, menerima cukup cahaya dan memiliki bordes untuk tempat beristirahat atau sekedar bercakap.
Serta menurut Lawalata R (2019) menyatakan Sedangkan kemiringan suatu ramp untuk di luar bangunan adalah
1:15 atau kemeringan standarnya adalah 10° . Maka dari itu Kawasan entrance Asia Heritage juga harus menjamin
keselamatan bagi para pengunjungnya.

Suharto (2016) Pengelolaan keamanan dan keselamatan pengunjung di tempat wisata sangat berperan dalam
memberikan rasa nyaman dan aman bagi wisatawan untuk berkunjung yang pada gilirannya akan berdampak pada
citra suatu destinasi. Pengelolaan keamanan dan keselamatan dalam suatu tempat wisata akan dapat menciptakan

TAS 2103 Metode Perancangan


Muhammad Fakhriy, Raja Nadiyah Zahrati

rasa aman, nyaman, terlindungi sehingga dengan keamanan dan keselamatan tersebut maka akan tercipta citra
positif dari suatu destinasi.

Dalam merancang suatau Kawasan yang dapaat menjamin keselamatan bagi para pengunjung, maka dibutuhkannya
suatu rancangan yang telah ada atau preseden arsitektur. Menurut Putra R (2019) Preseden adalah teknik
transformasi, yaitu aktivitas mengkodefikasi unsur-unsur yang digunakan oleh suatu bangunan yang sudah ada
sebagai refrensi, namun kemudian mengubah kodefikasi tersebut sedemikian rupa dengan masih tetap
mempertahankan refrensi aslinya untuk menghasilkan makna baru.

Dapat dilihat dari permasalahan diatas menyatakan penelitian ini berfokus pada keselamatan terhadap Kawasan
entrance berupa tangga pada wisata Asia Heritage. Megambil preseden yang telah ada.
Data

Gambar 1. Peta Tapak Sumber : Google Maps

Lokasi tapak area Tangga Utama, Asia Heritage. Berada di Jl. Yos Sudarso Km 12, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau
dengan luas tapak ± 4 Hektare.

 Kontur
Are tangga utama pada kawasan Asia Heritage memmiliki kontur yang menurun

Gambar 2. Tangga : dokumentasi pribadi

TAS 2103 Metode Perancangan


Muhammad Fakhriy, Raja Nadiyah Zahrati

 Pengguna
Pengunjung pada area ini terdiri dari beberapa rentang usia mulai dari anak-anak, dewasa dan lanjut usia
tangga ini menjadi akses utama untuk menjuru ke tempat yang lainnya.

Ada beberapa aktivitas pengunjung pada area ini yaitu kegiatan jalan, berfoto, berbelanjan,dan berncengramah.
Aktivitas pengunjung yag banyak dilakukan yaitu kegiatan berjalan-jalan.

NO PENGGUNA NAIK BERFOTO BERCENGKRAMAH TURUN BERLARI MENDORONG


STOLER BAYI/
KURSI RODA
1 ANAK √ √ √ √ √
2 DEWASA √ √ √ √ √
3 LANJUT √ √ √ √ √
USIA
4 STABILITAS √ √ √
Tabel 1. Tabel Aktivitas Pengunjung Area Pada lanscape entrance

Data konteks dapat berupa kondisi sosial, ekonomi, atau budaya masyarakat di sekitar tapak. Kondisi sosial
misalnya, profil penduduk yang tinggal di sekitar lokasi, hirarki sosial penduduk di sekitar lokasi, kebiasaan interaksi
antar anggota masyarakat, dll. Kondisi ekonomi, misalnya tingkat pendapatan atau kemampuan ekonomi
masyarakat di sekitar lokasi atau di kota/daerah tempat proyek dibangun, daya beli masyarakat sekitar,
kegiatankegiatan ekonomi yang terjadi di sekitar lokasi, dll. Kondisi budaya misalnya, kebiasaan atau tradisi orang
dewasa atau anak-anak di sekitar lokasi dalam penggunaan ruang luar, kebiasaan membuang sampah, kebiasaan di
sore hari atau hari libur dll. Data konteks dapat dilengkapi dengan gambar, foto, atau diagram ( pie-chart, histogram,
radar dll).

Data pengguna berupa profil pemilik dan/atau pengguna (usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan), jumlah,
organisasi, kegiatan atau kebutuhan yang akan diwadahi, harapan dan tujuan yang ingin dicapai terkait dengan
proyek yang dikerjakan dll. Hasil analisis data kegiatan dan kebutuhan pengguna berupa daftar kebutuhan ruang.
Jika memasukkan daftar kebutuhan, masukkan dalam bentuk tabel seperti tabel 1.

Isu
Saat seseorang menggunakan tangga tentu membutuhkan tangga yang nyaman dan aman saat di lalui. Ada berbagai
standar dalam pembuatan tangga sehingga tercapai kenyamanan dan keamanan pada tangga tersebut. Apakah
tangga utama Asia heritage sudah memenuhi standar keamanan arsitektur?
Tujuan Perancangan

Tujuan dari penataan kawasan entrance berupa tangga pada wisata Asia Heritage adalah untuk merancang konsep
pada kawasan entrance area tangga Wisata Asia Heritage dengan penerapan preseden dan bertujuan untuk
menguatkan dan mengutamakan keselamatan pada kawasan entrance area tangga Asia Heritage.

Kriteria

Preseden dalam arsitektur merupacan sebuah cara menganalisi prinsip-prinsip desain yang sudah pernah ada
dengan prinsip-prinsip desain yang baru.John E. Hancock(1986) menyebut sangat baik untuk mempelajari
kebudayaan masa lalu Karya-karya arsitektur yang mengikuti tradisi ini perlu dipahami di dalam setiap penciptaan

TAS 2103 Metode Perancangan


Muhammad Fakhriy, Raja Nadiyah Zahrati

karyaarsitektur. Adapun analisi yang di perhatikan,yakni (1)Cahaya Alamiah (2)pembentukkan masa (3)tampak
(4)sirkulasi (5)unit keseluruhan,serta (6) nilai estetika, komposisi, dan estetika bentuk.

Dalam arsitektur keamanan sangat penting dalam setiap rancangan seorang arsitek untuk mengurangi resiko
kecelakaan dan cedera seorang Penguna ruang. Adapun beberapa pertimbangan dalam merancang: (1)keamanan
fisik (2)keamanan teknologi (3)keamanan lingkungan (4) jalur evakuasi

Berdasarkan penjelasan tentang Preseden dapat disimpulkan bahwa penciptaan sebuah rancangan dapat di buat
dengan mempelajari bangunan yang sudah ada.

Konsep

Kawasan yang dipilih untuk dikaji adalah kawasan entrance area tangga Asia Heritage Pekanbaru. Area tangga ini
memiliki orientasi pada arah Timur dan Selatan. Pada arah tersebut terdapat view berupa kolam serta taman yang
menjadi spot foto para pengunjung dari atas tangga. Namun pada bagian Barat dan Timur area tangga tidak begitu
banyak terdapat vegetasi sehingga menimbulkan panas yang cukup terik pada area tangga. Dan area tangga yang
menuju ke arah Selatan maupun Utara memiliki kecuraman yang cukup membahayakan bagi para penggunannya.

Maka dari itu berdasarkan hal tersebut, diperlukannya penataan kembali penerapan tangga pada kawasan entrance
dengan mengambil konsep universal entrance dengan pendekatan Asia Timur yang mengutamakan keselamatan
penggunanya.

Kawasan entrance lebih tepatnya di area tangga memiliki kontur yang dapat dikatakan cukup curam, sehingga
diterapkannya tangga lurus pada bagian enrance Asia Heritage sebagai penghubung antara kawasan atas dan
kawasan bawah. Akan tetapi dikarenakan tidak adanya bordes pada pengaplikasian tangga dapat menimbulkan
kelelahan serta kurangnya aspek keselamatan terhadap kawasan entrance area tangga tersebut, untuk mengatasi hal
tersebut pada are tangga dapat dirancang dengan menggunakan standar universal desain dan memberikan aksen-
aksen Asia Timur. Rancangan ini digunakan untuk menunjang keselamatan serta penampilan kawasan entance.

Untuk memberikan kesan serta keselamatan pada area ini, perlunya pemilihan material yang harus diperhatikan,
dengan cara pemilihan material yang memiliki tektus kasar dan permukaan yang rata untuk mengantisipasi rasa yang
tidak nyaman pada saat dilewati. Dengan rancangan ini diharapkan dapat menunjang kebutuhan keselamatan bagi
para pengunjung Asia Heritage.

Pada area tangga ini juga dirancang penerapan canopy dengan bentukan atap Asia Timur dan peletakan beberapa
vegetasi untuk memberikan kenyamanan bagi para penggunannya, serta terdapat bordes yang cukup luas untuk
beristirahat sehingga pada saat keramaian tidak terjadinya desak desakan.

Kesimpulan

Asia Heritage merupakan salah satu objek wisata Kota Pekanbaru yang ramai dikunjungi dikarenakan wisata ini
menghadirkan budaya dan suasana seperti di negara negara Asia Timur, sehingga pengunjung bisa merasakan seakan
akan sedang berlibur di negara negara Asia Timur. Pada desain Kawasan entrance area tangga penerapan konsep
universal dan pendekaran arsitektural Asia Timur dapat memberikan kenyamanan bagi para penggunanya. Aspek
keselamatan sangatlah penting dalam area wisata, maka dari itu penerapan bordes yang cukup luas memberikan
tempat istirahat bagi para pengguna serta penerapan canopy pada area tangga diharapkan dapat menjadi
rekomendai yang mampu memberikan ketingkatan dalam aspek keselamatan maupun kenyamanan pada area
tangga Kawasan entrance Asia Heritage.

TAS 2103 Metode Perancangan


Muhammad Fakhriy, Raja Nadiyah Zahrati

Daftar Pustaka

[1] A. Ayu, “Kajian Aksesibilitas Tangga Berdasarkan Konsep Universal Desain & Preferensi Pengguna,” Imaji., vol. 9, no
5, pp. 613-620, 2020.
[2] K. Rifail dan Jono, “Rancang Bangun Tangga Ergonomis Di Lokasi Wisata Puncak Punthu Ngepoh Kulonprogo
Menggunakan Analisis Biomekanika,” Rekayasa Industri., vol. 4, no. 2, pp. 104-114, 2022 ISSN: 2714-8882/ e-ISSN:
2714-8874
[3] Nur’aini, Ratna Dewi dkk. “Konsep Green Architecture Pada Taman Warisan Melayu Singapura” T. 021.4256024,
4244016 / F. 021.4256023
[4] Armanda. Rizky, “Pengelolaan Pengunjung Asia Farm Pekanbaru”., Skripsi, , UNIVERSITAS RIAU.
[5] Luthfi Ayu Anindya“KAJIAN AKSESIBILITAS TANGGA BERDASARKAN KONSEP UNIVERSAL
DESAIN & PREFERENSI PENGGUNA ” ., VOL. 15,V o l . 9 N o . 5 N O V E M B E R 2 0 2 0DOI: 10.9744/interior.15.1.45-
55\

TAS 2103 Metode Perancangan


CATATAN ASISTENSI
LEMBAR ASISTENSI PEMBIMBING
METODE PERANCANGAN

1. 2.
NAMA MAHASISWA
3.

DOSEN PEMBIMBING

N
TANGGAL CATATAN ASISTENSI PARAF
O

Pembimbing,

___________________________
NIP.

Anda mungkin juga menyukai