Anda di halaman 1dari 159

i

PENGELOLAAN LANSKAP KAWASAN AGROWISATA


MEKARSARI

DEWI KURNIATI
A44070072

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012

ii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI


Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :
PENGELOLAAN LANSKAP KAWASAN AGROWISATA MEKARSARI

adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk
apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan
dari penulis lain, telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan pada Daftar
Pustaka skripsi ini.

iii

RINGKASAN

DEWI KURNIATI. Pengelolaan Lanskap Kawasan Agrowisata Mekarsari.


(Di bawah bimbingan Nizar Nasrullah).

Taman Wisata Mekarsari merupakan salah satu kawasan agrowisata yang


memiliki luas 264 hektar dengan tujuan utama pembangunannya adalah
menciptakan kebun hortikultura dengan teknologi canggih sebagai kebun
percobaan, kebun produksi, kebun koleksi, dan objek agrowisata. Konsep desain
kawasan agrowisata ini mengambil filosofi daun lamtoro gung yang dianggap
sebagai tanaman serba guna dan sebagai pelestari lingkungan hidup. Terdapat
lima daun yang mewakili lima blok yang ada di Taman Wisata Mekarsari. Kelima
blok tersebut adalah Blok A, B, C, D, dan E.
Untuk mempertahankan tujuan, pola ruang, dan konsep desainnya,
diperlukan pengelolaan untuk lanskap, sumber daya, dan pengunjung. Ketiga
pengelolaan tersebut sangat diperlukan karena saling terkait dan berhubungan.
Pengelolaan lanskap yang baik akan memberikan keamanan, kenyamanan, dan
kondisi lanskap yang berkelanjutan. Apabila pengelolaan lanskap dilakukan
dengan baik dan sesuai dengan prioritasnya akan tercipta kualitas lanskap yang
indah dan menarik pengunjung. Pengelolaan pengunjung diperlukan demi
keamanan dan ketertiban dalam wisata.
Metode magang untuk kegiatan pengelolaan di Taman Wisata Mekarsari
dilakukan dengan mengikuti kegiatan lapang, wawancara kepada staf dan tenaga
kerja lapang, penyebaran kuisioner kepada 30 responden, serta studi pustaka.
Kegiatan magang dikelompokkan ke dalam tiga kegiatan utama yaitu kegiatan
sebelum magang, kegiatan ketika magang, dan kegiatan akhir. Kegiatan sebelum
magang berupa persiapan yang meliputi penentuan lokasi, survai awal lokasi,
pembuatan proposal, dan perizinan magang. Kegiatan selanjutnya ketika magang
yaitu mengikuti aktivitas rutin setiap hari, pekerjaan proyek lapang, serta
mempelajari administrasi perusahaan. Kegiatan analisis dan sintesis dilakukan
ketika magang terhadap aspek biofisik, organisasi, pelaksanaan pemeliharaan
lanskap, dan pengelolaan pengunjung. Kegiatan akhir yang dilakukan setelah

iv

magang adalah pembuatan rencana pemeliharaan lanskap serta penyempurnaan


laporan.
Salah

satu

pengelolaan

lanskap

adalah

pemeliharaan

lanskap.

Pemeliharaan lanskap yang dilakukan di Taman Wisata Mekarsari meliputi


pemeliharaan terhadap soft material dan hard material. Pemeliharaan soft
material berupa penyapuan, pemupukan, penyentikan dan penyiangan gulma,
pemangkasan, penyiraman, penyulaman, serta pengendalian hama dan penyakit
tanaman. Untuk hard material, pemeliharaan berupa pembersihan lumut dan
karat, pengecatan, dan penggantian atau perbaikan elemen yang rusak. Taman
Wisata Mekarsari memiliki fasilitas nursery dengan luas area 5 ha yang
digunakan untuk memperbanyak tanaman baik secara vegetatif maupun generatif.
Pengelolaan sampah dilakukan Taman Wisata Mekarsari dengan
pengangkutan, lalu pembuatan kompos sisa bahan organik, sedangkan untuk
pengelolaan limbah air bangunan, Taman Wisata Mekarsari memiliki instalasi
pengelolaan air limbah yang disebut dengan sewage treatment plant (STP).
Pengelolaan pengunjung terbagi menjadi pengelolaan ticketing dan paket wisata.
Pengelolaan ticketing meliputi harga tiket masuk, harga kereta, harga tiket
rombongan, dan harga tiket individu. Paket wisata terdiri dari 9 jenis yaitu Back to
The Green World (tanaman sayur), Back to The Green World (tanaman buah),
Paddy Village, Science and Adventure, The Bamboos Life, Paket Pintar, Play and
Play, From The Mountain to The Sea, dan Atmosphere Fiesta. Paket-paket wisata
tersebut, ada yang dikhususkan untuk edukasi bagi para siswa-siswi, dan ada pula
yang bersifat petualangan dan permainan untuk semua kalangan (umum).
Terdapat beberapa peraturan yang diberikan Taman Wisata Mekarsari untuk
kegiatan pengawasan pengunjung.
Persepsi pengunjung untuk kondisi Taman Wisata Mekarsari terhadap
keamanan, kenyamanan, dan keindahan elemen lanskap yaitu soft material dan
hard material dinilai cukup terawat. Untuk itu, pemeliharaan terhadap elemen
taman harus ditingkatkan lagi agar tercipta keamanan, kenyamanan, dan
keamanan yang lebih baik. Sementara persepsi pengunjung terhadap kebersihan,
keamanan, fasilitas (kualitas), dan pelayanan dinilai rata-rata sudah baik. Untuk

itu perlu dipertahankan agar pengunjung merasa senang dan berkesan untuk
kembali ke Taman Wisata Mekarsari.
Salah satu faktor yang menjadi permasalahan adalah kurangnya tenaga
kerja sehingga pencapaian efektivitas dalam kegiatan pemeliharaan tergolong
sedang. Rekomendasi yang diberikan berupa rencana pemeliharaan yang
mencakup standar, kegiatan pemeliharaan, metode, frekuensi, jumlah bahan,
jumlah alat, perhitungan HOK, dan biaya pemeliharaan alat dan bahan diharapkan
dapat menjadi masukan untuk memperbaiki kualitas pemeliharaan lanskap di
Taman Wisata Mekarsari.

vi

Hak Cipta Milik IPB, tahun 2011


Hak Cipta dilindungi Undang-undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah, dan pengutipan tersebut tidak merugikan IPB.

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB.

vii

PENGELOLAAN LANSKAP KAWASAN AGROWISATA


MEKARSARI

DEWI KURNIATI

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada
Departemen Arsitektur Lanskap

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012

viii

Judul

: Pengelolaan Lanskap Kawasan Agrowisata Mekarsari

Nama

: Dewi Kurniati

NRP

: A44070072

Departemen

: Arsitektur Lanskap

Disetujui,
Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Nizar Nasrullah, M.Agr.


NIP. 19620118 198601 1 001

Diketahui,
Ketua Departemen Arsitektur Lanskap
Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA


NIP. 19480912 197412 2 001

Tanggal Lulus :

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt karena atas berkah
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengelolaan
Lanskap Kawasan Agrowisata Mekarsari ini. Tujuan dari pembuatan skripsi
adalah sebagai salah satu syarat untuk kelulusan di Departemen Arsitektur
Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini juga penulis
persembahkan untuk Ayahanda Raklius Hasan (Alm.) dan Ibunda Warnita (Alm.).
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
1. Dr. Ir. Nizar Nasrullah MAgr. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
membimbing penulis selama penyusunan skripsi;
2. Dr. Ir. Nurhayati H.S. Arifin selaku dosen pembimbing akademik;
3. Direktur dan karyawan Taman Wisata Mekarsari terutama Bapak Edwin,
Bapak Binsar dan Mbak Melinda;
4. Semua dosen, staf administrasi, dan pegawai Departemen Arsitektur Lanskap
IPB;
5. Uni Nelma, Uda Iwan, Uni Lina, Uda Al, Uda Ardi, Uda Epi, Uda Wir, dan
Ibuk atas segala bantuan, doa, dan nasehat;
6. Teman-teman sebimbingan, Adit, Diyah, dan Yulita serta sahabat terbaik Pirka,
Ining, Febry, Prinsa, dan Leni yang selalu hadir memberikan semangat, doa,
dan bantuan;
7. Teman-teman ARL 44 dan teman-teman PKL di TWM atas kebersamaan dan
kenangan yang tidak terlupakan;
8. Teman-teman BUD dari Merauke serta Mario Delau untuk kesabaran, doa, dan
bantuannya selama ini.
Semoga apa yang tertuang dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
dan pihak-pihak lainnya.

Bogor, Januari 2012

Penulis

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Merauke pada tanggal 7 Januari 1990. Penulis


merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara dari Ayahanda Raklius Hasan (Alm.)
dan Ibunda Warnita (Alm.).
Penulis memulai pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) di TK Pertiwi XI
pada tahun 1994 dan menyelesaikannya pada tahun 1995. Pada tahun 2001
penulis lulus dari SD Inpres Polder, Merauke. Kemudian pada tahun 2004 penulis
menyelesaikan studi di SMPN 1, Merauke. Selanjutnya, pada tahun 2007 penulis
lulus SMAN 1 Merauke.
Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2007 melalui
jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD) dari Kabupaten Merauke, Papua, sebagai
mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama (TPB). Pada masa TPB, penulis pernah
mengikuti lomba Kejuaraan Atletik 1 Antarmahasiswa TPB-IPB dalam bidang
tolak peluru (putri) dan memperoleh Juara II. Selanjutnya tahun 2008, penulis
mulai pendidikan sebagai mahasiswa Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas
Pertanian.
Selama menjadi mahasiswa penulis juga mengikuti beberapa kegiatan
kemahasiswaan dengan menjadi panitia di beberapa acara, antara lain, dalam
acara Masa Perkenalan Departemen (MPD) tahun 2009 dan Malam Keakraban
Organisasi Mahasiswa Daerah (OMDA Papua) tahun 2009. Penulis juga
mengikuti kegiatan magang di Taman Wisata Mekarsari (TWM) pada tahun 2011.

xi

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL .................................................................................

xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................

xvi

DAFTAR LAMPIRAN............................... ................................

xvii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................

1.2 Tujuan Magang ...............................................................................

1.3 Manfaat Magang .............................................................................

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Wisata..

2.2 Klasifikasi Motif dan Tipe Wisata ...................................................

2.3 Syarat-syarat Atraksi Wisata yang Baik .....

2.4 Agrowisata ........................

2.5 Lanskap Agrowisata ........................................................................

2.6 Pengelolaan Lanskap Agrowisata ....................................................

BAB III METODOLOGI


3.1 Waktu dan Lokasi Magang ..............................................................

12

3.2 Metode Magang ..............................................................................

13

3.3 Kerangka Kerja Magang .................................................................

14

3.4 Batasan Studi ..................................................................................

14

BAB IV KONDISI UMUM


4.1 Deskripsi Umum Kawasan ..............................................................

16

4.1.1 Letak dan Luas Kawasan ........................................................

16

4.1.2 Latar Belakang dan Sejarah Singkat Taman Wisata


Mekarsari .......

16

4.1.3 Iklim ......

17

4.1.4 Tanah dan Topografi ..............................................................

17

xii

4.1.5 Hidrologi ...

18

4.1.6 Vegetasi dan Satwa ...

18

4.2 Konsep Pengembangan Taman Wisata Mekarsari ...........................

18

4.2.1 Konsep Desain ..........

18

4.2.2 Konsep Tata Ruang ................................................................

19

4.2.3 Konsep Sirkulasi ..............................

25

4.2.4 Konsep Vegetasi ...............................

25

4.2.5 Sarana dan Prasarana ........................

26

4.3 Profil Perusahaan ............................................................................

28

4.3.1 Struktur Organisasi ....

28

4.3.2 Tenaga Kerja dan Jadwal Kerja ..............................................

31

4.3.3 Pengelolaan Peralatan dan Bahan .....

31

4.3.4 Anggaran Biaya Pemeliharaan ..........

32

4.3.5 Pembagian dan Pengawasan Zona Pemeliharaan ....................

33

4.3.6 Kegiatan Evaluasi .............................

35

BAB V

PENGELOLAAN LANSKAP TAMAN WISATA MEKARSARI

5.1 Pemeliharaan Lanskap .....................................................................

36

5.1.1 Pemeliharaan Ideal .................................................................

36

5.1.2 Pemeliharaan Fisik ....

36

5.1.2.1 Penyapuan .................................................................

37

5.1.2.2 Pemupukan................................................................

38

5.1.2.3 Penyentikan dan Penyiangan Gulma ..........................

40

5.1.2.4 Pemangkasan.............................................................

41

5.1.2.5 Penyiraman ...............................................................

42

5.1.2.6 Penyulaman ...............................................................

43

5.1.2.7 Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman ...............

44

5.1.2.8 Pembibitan ................................................................

45

5.1.2.9 Pemeliharaan Garden Furniture ................................

46

5.2 Pengelolaan Sumber Daya ...............................................................

47

5.2.1 Sampah ..................................................................................

47

5.2.2 Air...................................................................................

49

xiii

5.3 Pengelolaan Pengunjung ............................

50

5.3.1 Pengelolaan Ticketing .............................................................

50

5.3.2 Paket Wisata ...........................................................................

51

5.3.3 Tenaga Kerja dan Jadwal Kerja ...............................................

57

5.3.4 Pengawasan Pengunjung .........................................................

57

5.3.5 Karakteristik Pengunjung ........................................................

58

5.3.6 Persepsi Pengunjung ...............................................................

60

BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Deskripsi Umum Kawasan ..............................................................

63

6.1.1 Letak dan Luas Kawasan ........................................................

63

6.1.2 Iklim ......

63

6.1.3 Tanah dan Topografi ..............................................................

64

6.1.4 Hidrologi ...

65

6.1.5 Vegetasi dan Satwa ...

65

6.2 Konsep Pengembangan Taman Wisata Mekarsari ...........................

66

6.2.1 Konsep Desain ..........

66

6.2.2 Konsep Tata Ruang ................................................................

66

6.2.3 Konsep Sirkulasi ..............................

67

6.2.4 Konsep Vegetasi ...............................

67

6.2.5 Sarana dan Prasarana ........................

68

6.3 Profil Perusahaan ............................................................................

70

6.3.1 Struktur Organisasi ....

70

6.3.2 Tenaga Kerja dan Jadwal Kerja ..............................................

71

6.3.3 Pengelolaan Peralatan dan Bahan .....

73

6.3.4 Anggaran Biaya Pemeliharaan ..........

74

6.3.5 Pembagian dan Pengawasan Zona Pemeliharaan ....................

75

6.3.6 Kegiatan Evaluasi .............................

76

6.4 Pemeliharaan Lanskap .....................................................................

77

6.4.1 Pemeliharaan Ideal .................................................................

77

6.4.2 Pemeliharaan Fisik ....

78

6.4.2.1 Penyapuan .................................................................

78

6.4.2.2 Pemupukan................................................................

79

xiv

6.4.2.3 Penyentikan dan Penyiangan Gulma ..........................

80

6.4.2.4 Pemangkasan.............................................................

80

6.4.2.5 Penyiraman ...............................................................

81

6.4.2.6 Penyulaman ...............................................................

82

6.4.2.7 Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman ...............

82

6.4.2.8 Pembibitan ................................................................

83

6.4.2.9 Pemeliharaan Garden Furniture ................................

83

6.5 Pengelolaan Sumber Daya ...............................................................

84

6.5.1 Sampah ..................................................................................

84

6.5.2 Air. ...............................................

85

6.6 Pengelolaan Pengunjung ............................

85

6.6.1 Pengelolaan Ticketing .............................................................

85

6.6.2 Paket Wisata ...........................................................................

85

6.6.3 Tenaga Kerja dan Jadwal Kerja ...............................................

87

6.6.4 Pengawasan Pengunjung .........................................................

87

6.6.5 Karakteristik Pengunjung ........................................................

87

6.6.6 Persepsi Pengunjung ...............................................................

90

6.6.7 Rekomendasi ..........................................................................

94

BAB VII PENUTUP


7.1 Simpulan . ................................................................................

105

7.2 Saran. ...........................................................................

106

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

107

LAMPIRAN ..................................................................................

109

xv

DAFTAR TABEL

No

Teks

Halaman

Jenis, Bentuk, Sumber, dan Cara Pengambilan Data Magang ...........

13

Sarana yang Terdapat di Taman Wisata Mekarsari ...........................

26

Prasarana yang Terdapat di Taman Wisata Mekarsari.......................

27

Divisi dan Tugasnya.........................................................................

28

Rencana Anggaran Biaya Pemeliharaan


Taman Wisata Mekarsari Tahun 2011 ..............................................

32

6.

Pengelompokan Karyawan

33

Frekuensi Kegiatan Pemeliharaan Taman ........................................

37

Pemberian Pupuk di Taman Wisata Mekarsari .................................

39

Pemangkasan Berbagai Jenis Tanaman di Taman Wisata Mekarsari .

41

10 Beberapa Jenis Tanaman dan Pengendaliannya Di Taman


Wisata Mekarsari .............................................................................

45

11 Pemeliharaan Garden Furniture di Taman Wisata Mekarsari ...........

47

12 Paket Wisata di Taman Wisata Mekarsari ........................................

51

13 Daftar Harga Tiket Program Outbound.............................................

55

14 Daftar Harga Tiket Permainan Air ....................................................

56

15 Hasil Kuisioner Karakteristik Pengunjung ........................................

58

16 Hasil Kuisioner Persepsi Pengunjung ...............................................

61

17 Kapasitas Tenaga Kerja Taman Wisata Mekarsari ............................

72

18 Frekuensi Pemberian Pupuk Berdasarkan Jenis Tanaman .................

79

19 Bahan untuk Pemeliharaan Elemen Lanskap pada Taman Wisata


Mekarsari Per Tahun pada Areal Taman........................................

95

20 Perhitungan Hari Orang Kerja Per Tahun..

100

21 Rencana Anggaran Biaya Alat dan Bahan untuk Pemeliharaan


Elemen Lanskap Taman di Taman Wisata Mekarsari Per Tahun
pada Areal Taman...............................................................................

102

xvi

DAFTAR GAMBAR
No

Teks

Halaman

Skema Jenis Wisata ........................................................................

Peta Lokasi Taman Wisata Mekarsari...............................................

12

Bagan Alur Kerja Magang di Taman Wisata Mekarsari ..................

15

Jalur Aksesibilitas ke Taman Wisata Mekarsari ...............................

16

Taman Mediteran .............................................................................

21

Lanskap Kebun ................................................................................

22

Lanskap Sawah ................................................................................

23

Lanskap Danau ................................................................................

23

Lanskap Jalan ..................................................................................

24

10 Struktur Organisasi PT Mekar Unggul Sari ......................................

30

11. Kegiatan Penyapuan .........................................................................

38

12 Penyentikan dan Penyiangan Gulma.................................................

40

13 Pemangkasan Semak ........................................................................

42

14 Penyiraman dengan Mobil Tangki ....................................................

43

15 Penyemprotan HPT ..........................................................................

45

16 Nursery Landscape ..........................................................................

46

17 Bagan Penanganan Sampah ..............................................................

48

18 Pengangkutan Sampah . ......

49

19 Deep Well ........................................................................................

50

20 Rumah Pohon Leo.. ................

56

21 Sanitary Landfill ..............................................................................

85

xvii

DAFTAR LAMPIRAN
No

Teks

Halaman

Peta Taman Wisata Mekarsari ........................................................

110

Pembagian Zona di Taman Wisata Mekarsari ...................................

111

Data Tanaman Kebun ......................................................................

112

Data Tanaman Lanskap Perareal Pengawasan ..................................

114

Inventarisasi Alat Kerja Taman Wisata Mekarsari ............................

129

Memo Internal .................................................................................

132

Standar Operasional Prosedur Perawatan Tanaman


dan Kebersihan Lingkungan .............................................................

133

Kuisioner Pengunjung ......................................................................

138

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara beriklim tropis dengan dua musim sepanjang
tahun, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Kondisi tersebut menyebabkan
negara Indonesia memiliki beraneka ragam potensi sumber daya alam, salah
satunya adalah tanaman buah tropika. Tanaman buah tropika yang beragam
tersebut menghasilkan buah yang khas negara tropis. Hanya saja, belum ada
pemanfaatan dan pengembangan secara optimal sehingga kelestarian dan upaya
peningkatan pendapatan bagi masyarakat dan petani belum diperoleh secara
maksimal. Melihat kondisi yang demikian, pada awal tahun 1990 atas prakarsa
Ibu Tien Soeharto (Alm.) dibangunlah Taman Wisata Mekarsari yang diresmikan
Oktober 1995 oleh Presiden ke-2 Republik Indonesia Bapak Soeharto (Alm.).
Tujuan pembangunan Taman Wisata Mekarsari adalah menciptakan kebun
hortikultura dengan teknologi canggih sebagai kebun percobaan, kebun produksi,
dan objek agrowisata. Fungsi Taman Wisata Mekarsari adalah sebagai pusat
pelestarian plasma nutfah tanaman buah tropika dan salah satu alternatif wisata
bagi wisatawan baik asing maupun domestik. Taman Wisata Mekarsari memiliki
lahan 264 hektar dengan rancangan pola tanam menyerupai bentuk daun lamtoro
gung yang dianggap sebagai tanaman serba guna dan sebagai pelestari lingkungan
hidup.
Bentuk daun lamtoro gung tersebut digunakan untuk membagi ruang serta
sirkulasi di Taman Wisata Mekarsari. Pembagian ruang Taman Wisata Mekarsari
terbagi menjadi 5 blok, yaitu blok A, B, C, D, dan E yang tiap bloknya diisi
dengan koleksi jenis tanaman yang berbeda-beda. Saat ini Taman Wisata
Mekarsari mengoleksi lebih dari 100.000 tanaman yang terbagi dalam 78 famili,
400 spesies, 1438 varietas, dan 37.000 pohon. Dalam blok-blok tersebut terdapat 6
zona wisata, yaitu Family Zone, Green Land Zone, Central Park, Mediteran
Exotic Zone, Water Zone, dan Festival Point. Taman Wisata Mekarsari juga
dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang cukup memadai. Sarana yang cukup
memadai tersebut adalah gedung penerimaan pengunjung (Graha Krida Sari),

Garden Center, Toko Buah, Gerbang masuk utama (Gerbang Candi Bentar),
Gerbang Lamtoro, Laboratorium Biosari, Green house, Nursery, Bangunan Air
Terjun, dan fasilitas penginapan (Rumah Pohon Leo). Prasarana yang terdapat di
Taman Wisata Mekarsari berupa jalan, instalasi listrik, sumber air bersih,
penangkal petir, dan pengolahan limbah.
Keunikan zonasi yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari mampu
menarik pengunjung mencapai 300.000 / bulan ketika high season dan 100.000/
bulan ketika low season. Ketika high season, terjadi penambahan program wisata
sebagai inovasi baru yang ditawarkan Taman Wisata Mekarsari untuk menarik
pengunjung. Jenis kegiatan yang dilakukan berbeda tiap zona, yaitu mengikuti
konsep dan wahana yang ada di masing-masing zona. Taman Wisata Mekarsari
juga menawarkan jenis paket wisata yang bersifat edukasi serta bersifat
petualangan dan permainan.
Menurut Soekadija (2000), motif perjalanan menyebabkan orang
mengambil keputusan untuk benar-benar mengadakan perjalanan. Klasifikasi
McIntosh (1972) dalam Soekadija (2000) mengemukakan sejumlah subkelas
motif wisata serta tipe wisata, salah satunya yaitu motif bersenang-senang atau
tamasya. Pada tipe wisata tamasya ini, wisatawan ingin mengumpulkan
pengalaman sebanyak-banyaknya, mendengarkan, dan menikmati apa saja yang
menarik perhatian. Ia tidak terikat pada suatu sasaran yang sudah ditentukan dari
rumah. Wisatawan tamasya berpindah-pindah dari tempat yang satu ke tempat
yang lain dengan menikmati pemandangan alam, adat kebiasaan setempat, pesta
rakyat, hiruk pikuk kota besar, atau ketenangan tempat yang sepi, monumen,
peninggalan sejarah, dan sebagainya. Intinya wisatawan tamasya ingin ganti
pemandangan.
Zonasi yang berbeda-beda dan banyaknya pengunjung menyebabkan
timbulnya pengelolaan yang berbeda-beda pula di Taman Wisata Mekarsari.
Pengelolaan yang dimaksud berupa pengelolaan pengunjung dan pengelolaan
lanskapnya. Pengelolaan terhadap pengunjung penting dilakukan di Taman Wisata
Mekarsari agar tercipta suasana yang tertib dan nyaman bagi pengunjung untuk
berwisata dan menikmati fasilitas yang terdapat di sana. Pemeliharaan lanskap
pun tidak kalah penting untuk menjaga dan mempertahankan kondisi lanskap agar

tetap baik dan terawat sehingga sesuai dengan tujuan dan desain awalnya dalam
arti tetap mempunyai nilai estetik dan fungsional.
Untuk dapat melakukan pemeliharaan yang terencana dan sistematis
diperlukan suatu sistem pemeliharaan yang baik. Sistem tersebut adalah
manajemen pemeliharaan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan
dengan memanfaatkan seluruh potensi dan sumber daya yang ada untuk mencapai
tujuan. Pemeliharaan mencakup pemeliharaan fisik dan pemeliharaan ideal.
Pemeliharaan ideal adalah pemeliharaan untuk mempertahankan tujuan dan fungsi
taman sehingga diperlukan pengawasan dan evaluasi. Pemeliharaan fisik adalah
pemeliharaan yang dilakukan untuk menjaga elemen lanskap sesuai desain awal.
Pemeliharaan fisik ini meliputi pemeliharaan elemen keras dan elemen lunak.
Pengelolaan lanskap merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam
agrowisata. Taman Wisata Mekarsari merupakan salah satu agrowisata terkenal
yang diminati wisatawan asing dan domestik dengan desain yang unik,
pemandangan lanskap yang indah serta merupakan tempat pelestarian plasma
nutfah. Pada saat ini, Taman Wisata Mekarsari terlihat belum mengoptimalkan
potensi dari beberapa lanskap yang dimilikinya, yaitu kebun buah, sawah, taman,
danau, dan lanskap jalannya. Kondisi lanskap tidak terawat sehingga menurunkan
fungsi estetik dan fungsional. Faktor utama yang mempengaruhi hal tersebut
adalah kegiatan pengelolaan yang dilakukan terhadap elemen lanskap itu sendiri.
Untuk itu diperlukan pembelajaran dan pemahaman yang mendalam mengenai
pengelolaan lanskap khususnya lanskap agrowisata. Pelaksanaan kegiatan magang
ini dikhususkan pada bidang pengelolaan lanskap di Taman Wisata Mekarsari
yang merupakan kawasan agrowisata.

1.2 Tujuan Magang


Tujuan umum dari kegiatan magang ini adalah untuk memperoleh
pengetahuan, pengalaman kerja, dan meningkatkan wawasan keprofesian serta
keahlian dalam menunjang profesionalisme kerja.
Secara khusus tujuan kegiatan magang adalah sebagai berikut:
1. meningkatkan keterampilan dalam mengerjakan pekerjaan lapangan;
2. mengidentifikasi struktur dan konsep desain lanskap Taman Wisata Mekarsari;

3. mengidentifikasi organisasi pengelolaan lanskap Taman Wisata Mekarsari;


4. mempelajari aspek pengelolaan lanskap agrowisata dan wisata umum Taman
Wisata Mekarsari serta;
5. menganalisis masalah dan memberi rekomendasi perbaikan pengelolaan
dengan menyusun rencana pengelolaan.

1.3 Manfaat Magang


Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan magang adalah menambah ilmu
pengetahuan, wadah pertukaran informasi dan teknologi antara mahasiswa
magang dan pihak pengelola di Kawasan Taman Wisata Mekarsari. Selain itu,
maganag bermanfaat untuk memperoleh pengalaman dalam teori maupun praktik
di lapang dan memberikan masukan kepada pihak pengelola dalam pengelolaan
lanskap agrowisata dan wisata umum yang efektif dan efisien.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Wisata
Jafari dan Ritchie (1981) dalam Anonim (2008) menyatakan bahwa wisata
merupakan suatu interdisiplin dan terintegrasi dari variasi subyek, disiplin, dan
fokus yang dapat dilihat dari banyak titik pandang dan pendekatan. Wisata
sebagai pusat studi bisa dipelajari dari banyak fokus dan dibuat dalam sebuah
bentuk baru pengembangan wisata. Model pengembangan wisata dapat dibuat
dalam bentuk yang bervariasi seperti fokus pada pertanian sebagai agrowisata,
ekologi sebagai ekowisata, budaya sebagai wisata budaya, dan agama sebagai
wisata agama. Keragaman wisata dapat dilihat pada Gambar 1.

Geografi
Budaya

Rural Wisata

Disiplin
Lain

Wisata Budaya

Wisata
Wisata dagang
Agrowisata

Ekonomi

Wisata Rohani

Religi

Pertanian
n

Gambar 1. Skema Jenis Wisata


Sumber: McIntosh (1972) dalam Soekadija (2000)
Menurut Nurisjah (2001), wisata merupakan rangkaian kegiatan yang
terkait dengan pergerakan manusia yang melakukan perjalanan dan persinggahan
sementara dari tempat tinggalnya ke satu atau beberapa tempat tujuan di luar dari
lingkungan tempat tinggalnya, yang didorong oleh berbagai keperluan dan tanpa
bermaksud untuk mencari nafkah tetap.

2.2 Klasifikasi Motif dan Tipe Wisata


Menurut Soekadija (2000), klasifikasi dalam McIntosh memiliki sejumlah
subkelas motif wisata serta tipe wisata yaitu sebagai berikut.
1. Motif bersenang-senang atau tamasya, melahirkan tipe wisata tamasya
(pleasure tourism). Wisatawan tipe ini ingin mengumpulkan pengalaman
sebanyak-banyaknya, mendengarkan, dan menikmati apa saja yang
menarik perhatian. Ia tidak terikat pada suatu sasaran yang sudah
ditentukan dari rumah. Wisatawan tamasya berpindah-pindah dari tempat
yang satu ke tempat yang lain dengan menikmati pemandangan alam, adat
kebiasaan setempat, pesta rakyat, hiruk pikuk kota besar, atau ketenangan
tempat yang sepi, monumen, peninggalan sejarah, dan sebagainya. Intinya
wisatawan tamasya ingin ganti pemandangan.
2. Motif rekreasi dengan tipe wisata rekreasi (recreation tourism) meliputi
kegiatan-kegiatan berupa olahraga, membaca, mengerjakan hobi, atau
perjalanan tamasya singkat untuk menikmati keadaan sekitar tempat
menginap atau bersantai-santai menikmati hari libur. Wisatawan rekreasi
biasa menghabiskan waktunya di satu tempat saja.
3. Motif kebudayaan dengan tipe wisata kebudayaan (culture tourism) tidak
hanya sekedar mengunjungi suatu tempat untuk menyaksikan dan
menikmati atraksi, tetapi lebih dari itu seperti mempelajari atau
mengadakan penelitian tentang keadaan setempat. Atraksi tidak selalu
berupa

kebudayaan,

dapat

berupa

keindahan alam,

mengadakan

wawancara kepada seniman atau guru, bertukar pikiran, dan sebagainya.


Kunjungan wisata ke berbagai peristiwa khusus juga termasuk dalam
wisata budaya.
4. Wisata olahraga adalah mengadakan perjalanan wisata karena motif
olahraga. Wisatawan yang datang bukan untuk menyaksikan olahraga,
tetapi untuk berolahraga.
5. Wisata bisnis, yang terjadi antarpebisnis, biasanya berupa kunjungan
bisnis, pertemuan bisnis, atau pekan raya dagang yang akan dikunjungi.

6. Wisata konvensi, pertemuan-pertemuan nasional maupun internasional


untuk membicarakan bermacam-macam masalah antara ahli-ahli di bidang
tertentu.
7. Motif spiritual dan wisata spiritual merupakan salah satu tipe wisata yang
tertua, contohnya dengan mengadakan perjalanan untuk ziarah.
8. Motif interpersonal yaitu mengadakan perjalanan untuk bertemu dengan
orang lain yang istimewa karena kedudukan, pengaruh, kesenian, pretasi,
atau kepandaiannya dalam pelayanan seks, dan sebagainya.
9. Motif kesehatan (health tourism) dengan mengadakan perjalanan ke
tempat-tempat kesehatan, atau pusat kebugaran jasmani.
10. Wisata sosial (social tourism) bukan wisata berdasarkan motif sosial,
namun motif wisata sosial yang perjalanannya dilaksanakan dengan
bantuan pihak-pihak tertentu yang diberikan secara sosial. Motif wisata
sosial biasanya adalah rekreasi, bersenang-senang, atau sekedar mengisi
waktu libur.

2.3 Syarat-Syarat Atraksi Wisata yang Baik


Atraksi wisata yang baik harus dapat mendatangkan wisatawan sebanyakbanyaknya, menahan mereka di tempat atraksi dalam waktu yang cukup lama, dan
memberi kepuasan kepada wisatawan yang berkunjung (Soekadija, 2000). Untuk
mencapai hal tersebut, beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu sebagai berikut.
1. Kegiatan dan objek yang merupakan atraksi harus dalam keadaan yang
baik.
2. Penyajian (presentasi) atraksi wisata di depan wisatawan harus tepat.
3. Atraksi wisata adalah terminal dari suatu mobilitas spasial suatu
perjalanan. Oleh karena itu harus memenuhi semua determinan mobilitas
spasial, yaitu akomodasi, transportasi, promosi, dan pemasaran.
4. Keadaan di tempat atraksi harus dapat menahan wisatawan cukup lama.
5. Kesan yang diperoleh wisatawan sewaktu menyaksikan atraksi wisata
harus diusahakan supaya bertahan selama mungkin.

2.4 Agrowisata
Menurut Nurisjah (2001), agrowisata atau wisata pertanian didefinisikan
sebagai rangkaian aktivitas perjalanan wisata yang memanfaatkan lokasi atau
kawasan dan sektor pertanian mulai dari awal sampai dengan produk pertanian
dalam berbagai sistem, skala, dan bentuk dengan tujuan untuk memperluas
pengetahuan, pemahaman, pengalaman, dan rekreasi di bidang pertanian.
Kegiatan agrowisata merupakan kegiatan pengembangan wisata yang berkaitan
dengan kegiatan perdesaan dan pertanian yang mampu meningkatkan nilai tambah
kegiatan pertanian dan kesejahteraan perdesaan (Haeruman, 1989 dalam Khairul
1997).
Menurut Arifin (1992), agrowisata merupakan salah satu bentuk kegiatan
wisata yang dilakukan di kawasan pertanian dan aktivitas di dalamnya meliputi
persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan hasil panen
sampai dengan bentuk siap dipasarkan dan bahkan wisatawan dapat membeli
produk pertanian tersebut sebagai oleh-oleh.

2.5 Lanskap Agrowisata


Menurut Nurisjah (2001), agrowisata merupakan penggabungan antara
aktivitas wisata dengan aktivitas pertanian. Lanskap agrowisata adalah lanskap
pertanian berupa lahan pertanian, fasilitas pertanian, dan pengolahan hasil
pertanian yang telah dimodifikasi oleh tangan-tangan manusia untuk kepentingan
ekonomi dan rekreasi serta memanfaatkan pemandangan lanskap alaminya dengan
meminimalkan perusakan lingkungan yang terjadi. Pemandangan lanskap alami
tersebut dapat berupa kebun, taman koleksi, taman bunga, ladang, sawah,
pekarangan, peternakan, danau, laut dan pegunungan.
Beberapa syarat lanskap agrowisata menurut Nasrullah yang diacu dalam
Khairul (1997), adalah sebagai berikut :
1. tertata dengan indah;
2. berproduksi tinggi;
3. dilengkapi sarana penunjang yang baik;
4. terdapat kebun pembibitan;

5. memperhatikan lingkungan;
6. memperhatikan keselamatan dan kemudahan-kemudahan.

2.6 Pengelolaan Lanskap Agrowisata


Pengelolaan

lanskap

adalah suatu tindakan,

baik

fisik

maupun

administratif yang dilakukan guna menjaga, mengamankan, dan melestarikan


lanskap suatu kawasan. Davidson and Mecklenburg (1981) dalam Arsyanur
(2008) mengungkapkan bahwa pengelolaan merupakan kesatuan dari sumber daya
manusia, biaya, dan material dalam suatu rangkaian pekerjaan untuk mencapai
tujuan, baik tujuan ekonomi maupun tujuan sosial. Sternloff and Warren (1994)
menyatakan bahwa untuk mencapai hasil yang diinginkan, ada tiga hal penting
yang harus diperhatikan oleh pihak pengelola, adalah sebagai berikut :
1. menetapkan prinsip-prinsip operasi;
2. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan;
3. memelihara fasilitas berdasarkan standar pemeliharaan yang ditetapkan.
Sternloff and Warren (1994) menyatakan prinsip-prinsip dasar pelaksanaan
pemeliharaan dapat digunakan sebagai standar untuk mengukur keefektifan
program pemeliharaan. Prinsip-prinsip dasar tersebut adalah sebagai berikut.
1. Penetapan tujuan dan standar pemeliharaan.
2. Pemeliharaan harus efisien dalam tenaga, alat, dan bahan.
3. Pelaksanaan pemeliharaan harus berdasarkan rencana pemeliharaan yang
tertulis dan komunikatif.
4. Penjadwalan pekerjaan pemeliharaan harus berdasarkan kebijakan dan
prioritas yang logis.
5. Seluruh departemen pemeliharaan harus mengutamakan pemeliharaan
yang preventif.
6. Departemen pemeliharaan harus terorganisasi dengan baik.
7. Pihak pengelola harus memiliki anggaran biaya yang cukup untuk
mendukung program pemeliharaan.
8. Pihak pengelola harus mempunyai jumlah personal yang cukup untuk
mendukung program pemeliharaan.

10

9. Rancangan program pemeliharaan harus berorientasi pada pelestarian


lingkungan.
10. Departemen pemeliharaan harus bertanggung jawab terhadap keselamatan
pegawai dan pengunjung.
11. Dalam desain dan konstruksi, pemeliharaan harus dijadikan pertimbangan
utama.
12. Staf departemen pemeliharaan harus dapat menjaga nama baik dan
penilaian publik terhadap pihak pengelola.
Menurut Tirtawinata dan Fachrudin (1999), terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam pengelolaan agrowisata sebagai berikut.
1. Pengelolaan objek yang ditawarkan dan fasilitas/ utilitas pelayanan.
Pengelola harus mengerti apa yang ditonjolkan serta kekhasan objek,
sehingga wisatawan mendapat kesan mendalam dan tidak mudah
terlupakan.
2. Pengelolaan

pengunjung,

berkaitan

dengan:

a)

Konsep

menarik

pengunjung. Segmen pasar yang akan diraih perlu diperhitungkan dalam


perencanaan agrowisata. Motivasi wisatawan melakukan perjalanan wisata
untuk mencari perbedaan yang ada pada lingkungannya perlu diperhatikan
sehingga kesan monoton dapat dihindari. Peningkatan mutu pengelolaan
untuk menghindari kejenuhan wisatawan dapat dilakukan dengan
memperbanyak ragam jenis paket acara yang ditawarkan, menambah
koleksi tanaman atau hewan yang ada atau merubah penataan. b) Tata
tertib

bagi

pengunjung.

Pengklasifikasian

wisatawan

berdasarkan

motivasinya dapat dilakukan untuk mempermudah dalam pengaturan.


Macam motivasi wisatawan dapat berupa rekreasi biasa, yaitu kunjungan
yang bertujuan untuk melepas lelah atau bersantai. Widya wisata
merupakan kunjungan singkat yang bertujuan untuk berwisata dan
mempelajari objek yang ada. Objek agrowisata dengan areal yang sangat
luas memerlukan peraturan yang lebih khusus untuk mengendalikan
pengunjung. Sistem pengawasan dapat dilakukan dengan membuat
peraturan bagi pengunjung yang akan mengelilingi objek.

11

3. Pengelolaan fasilitas pendukung. Kelengkapan kebutuhan prasarana dan


sarana memberikan kemudahan bagi wisatawan.
4. Keamanan, bertujuan untuk melindungi objek dan fasilitas serta
keselamatan pengunjung.
5. Pengelolaan kelembagaan. Tiga komponen yang cukup menentukan dalam
pengembangan usaha agrowisata adalah pemerintah, dalam memberikan
pembinaan dan penyuluhan yang dapat mendorong pengembangan objek
agrowisata, pengusaha sebagai lembaga pengelola untuk mengembangkan
objek agrowisata lebih lanjut, serta pihak pelaksana professional untuk
menangani masalah teknis di lapang.

12

BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Lokasi Magang


Lokasi kegiatan magang bertempat di Taman Wisata Mekarsari. Kegiatan
magang ini berlangsung sekitar empat bulan, dari akhir bulan Februari 2011
hingga pertengahan bulan Juni 2011. Pengolahan data, analisis data serta
rekomendasi perencanaan pengelolaan berupa rencana pemeliharaan Taman
Wisata Mekarsari dilakukan pada akhir bulan Juni hingga selesai di Kampus IPB
Darmaga Bogor.

CILEUNGSI

(1) Peta Administrasi Kota Bogor


(Sumber: http://geospasial.bnpb.go.id, 12 Januari 2012)

(2) Taman Wisata Mekarsari


(Sumber: Pengelola Taman Wisata Mekarsari)
Gambar 2. Peta Lokasi Magang

13

3.2 Metode Magang


Metode magang untuk kegiatan pengelolaan di Taman Wisata Mekarsari
dilakukan dengan berpartisipasi secara langsung di lapang pada kegiatan
pengelolaan fisik lanskap taman wisata serta wawancara kepada pihak
manajemen, dan pengelola yang terlibat langsung dalam pengelolaan pada lanskap
di lapang. Untuk mengetahui karakteristik dan persepsi pengunjung digunakan
kuisioner yang disebar kepada 30 responden secara acak.(Lampiran 8).
Perbandingan keadaan di lapang dengan pustaka juga dilakukan untuk melihat
efektivitas pemeliharaan. Jenis, bentuk, sumber, dan cara pengambilan data
magang dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Jenis, Bentuk, Sumber, dan Cara Pengambilan Data Magang
No.
1

Aspek

Jenis Data

Fisik/Biofisik

Letak, luas, dan


aksesibilitas kawasan
agrowisata
Iklim, jenis tanah, curah
hujan, kelembaban
udara, dan kecepatan
angin
Vegetasi dan satwa

Sosial

Program
wisata
Pemeliharaan

Pengolahan
Limbah

Taman Wisata
Mekarsari

Cara Pengambilan

Taman Wisata
Mekarsari

Survei lapangan,
wawancara, dan studi
pustaka
Survei lapangan dan
studi pustaka

Taman Wisata
Mekarsari
Taman Wisata
Mekarsari

Survei dan studi


pustaka
Survei, wawancara,
dan studi pustaka

Sosial ekonomi
pengunjung kawasan
Agrowisata
Paket wisata, pegawai/
karyawan, pemanduan
Pemeliharaan fisik
lanskap
Organisasi pemeliharaan

Taman Wisata
Mekarsari

Wawancara, dan studi


pustaka

Taman Wisata
Mekarsari
Lapangan
Taman Wisata
Mekarsari

Survei lapangan,
wawancara
Survei lapangan,
wawancara
Wawancara, studi
pustaka

Tenaga Kerja
(efektivitas)

Taman Wisata
Mekarsari

Survei lapangan dan


studi pustaka

Jumlah Sampah, teknik


pengolahan, jalur
pengumpulan sampah.

Taman Wisata
Mekarsari

Survei lapangan,
wawancara, dan
perbandingan keadaan
lapangan dengan studi
pustaka\

Objek wisata, sirkulasi,


utilitas, dan fasilitas
pelayanan
2

Sumber

14

3.3 Kerangka Kerja Magang


Kegiatan yang dilakukan pada saat magang dikelompokkan ke dalam tiga
kegiatan utama yaitu kegiatan sebelum magang, kegiatan selama magang, dan
kegiatan akhir magang. Kegiatan sebelum magang berupa persiapan yang meliputi
penentuan lokasi, survei awal lokasi, pembuatan proposal, dan perizinan magang.
Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan selama magang meliputi aktivitas rutin
setiap hari seperti pengumpulan data, proyek lapang yaitu mengikuti pelaksanaan
pemeliharaan kawasan yang dilakukan tenaga kerja serta mempelajari
administrasi perusahaan. Kegiatan analisis dan sintesis dilakukan selama magang
terhadap pelaksanaan pengelolaan yang berjalan di tempat magang dengan hasil
akhir berupa rekomendasi pengelolaan untuk Taman Wisata Mekarsari. Kegiatan
akhir yaitu setelah magang adalah pembuatan serta penyempurnaan laporan yang
mengambil data dari kegiatan lapang dan kegiatan administrasi. (Gambar 3)

3.4 Batasan Studi


Ruang lingkup dari kegiatan magang ini adalah pengelolaan lanskap dan
paket wisata Taman Wisata Mekarsari.

15

Kunjungan Awal ke
lokasi

Studi Pustaka

Persiapan : proposal dan


perizinan kegiatan
magang

Pengenalan Lapang : Perkenalan


dengan staf dan mempelajari
kondisi lapang

Aktivitas Lapang:
Pengumpulan data dan terlibat
dalam proses pengelolaan fisik
Taman Wisata Mekarsari
(pemeliharaan, pengolahan
kompos, pengelolaan untuk air
bersih)

Kegiatan Administrasi :
Mempelajari sejarah dan
struktur organisasi perusahaan,
sistem kerja, pengelolaan
tenaga kerja dan biaya
pemeliharaan

Pengelolaan
Pengunjung :
mempelajari
pengelolaan ticketing
dan paket wisata

Kegiatan Lapang :
Mengikuti pelaksanaan
pemeliharaan lanskap dan
wisata umum, serta
mempelajari struktur dan
konsep desain Taman Wisata
Mekarsari

Analisis

Biofisik

Organisasi

Pemeliharaan

Pengunjung

Sintesis

Rekomendasi berupa
rencana pemeliharaan

Gambar 3. Bagan Alur Kerja Magang di Taman Wisata Mekarsari

16

BAB IV
KONDISI UMUM

4.1 Deskripsi Umum Kawasan


4.1.1 Letak dan Luas Kawasan
Secara geografis, Taman Wisata Mekarsari terletak di garis lintang 630
LS dan garis bujur 10652 BT. Secara administratif, letaknya berada di
Kabupaten Bogor, Kecamatan Cileungsi, tepatnya di Jalan Raya CileungsiJonggol Km 3 Cileungsi, Bogor. Taman Wisata Mekarsari memiliki luas sekitar
264 ha meliputi empat desa, yaitu Desa Mekarsari, Desa Dayeuh, Desa Kidul, dan
Desa Mampir. Jalan untuk menuju lokasi mudah dijangkau, yaitu dari Jakarta 30
km ke arah tenggara, dari Bekasi 20 km ke arah selatan, dari Bogor 40 km kea rah
timur laut, dan dari Cibubur 10 km ke arah tenggara. (Gambar 4)

Gambar 4. Jalur Aksesibilitas ke Taman Wisata Mekarsari

4.1.2 Latar Belakang dan Sejarah Singkat Taman Wisata Mekarsari


Indonesia menghasilkan aneka buah tropika dengan berbagai bentuk,
warna, dan cita rasa khas tropis. Sayangnya, potensi sumber daya alam tersebut
belum dimanfaatkan serta dikembangkan secara optimal sehingga kelestarian dan
usaha dalam peningkatan pendapatan bagi masyarakat dan petani belum diperoleh
maksimal.
Melihat keadaan tersebut, pada awal tahun 1990 dibangunlah Taman Buah
Mekarsari atas prakarsa Ibu Tien Soeharto (Alm.) selaku ketua Yayasan Purna
Bhakti Pertiwi (YPBP). Tujuan beliau membangun Taman Buah Mekarsari adalah
untuk meningkatkan kualitas dan popularitas buah-buahan Indonesia agar dapat

17

bersaing di pasar nasional dan internasional serta mengangkat harkat dan martabat
para petani Indonesia. Taman Buah Mekarsari berperan sebagai kebun koleksi dan
percontohan tanaman hortikultura dan buah-buahan tropis Indonesia, sebagai
pusat penelitian dan pendidikan bagi masyarakat luas, sebagai sarana lapangan
kerja dan sebagai alternatif obyek tujuan wisata pertanian yang menarik bagi
seluruh kalangan masyarakat.
Bertepatan dengan hari pangan sedunia pada tanggal 14 Oktober 1995,
Taman Buah Mekarsari resmi dibuka oleh Presiden ke-2 Republik Indonesia
Bapak Soeharto (Alm.) yang dibangun di atas lahan bekas perkebunan karet yang
sudah tidak produktif seluas 264 ha. Pengelolaannya sendiri dilakukan oleh PT
Mekar Unggul Sari (MUS) sejak tanggal 14 April 1994 untuk menjaga tujuan
awal berdiri serta pengembangannya sebagai objek agrowisata pilihan, pusat
pendidikan dan penelitian, serta pusat pelestarian plasma nutfah tanaman
hortikultura. Namun, pada tahun 2004 manajemen PT MUS melakukan
repositioning dengan mengganti nama Taman Buah Mekarsari menjadi Taman
Wisata Mekarsari. Penggantian nama ini menjadi simbol dari komitmen PT MUS
untuk mengembangkan Taman Wisata Mekarsari menjadi objek wisata agro
pilihan masyarakat selain untuk menyaksikan kekayaan jenis buah-buahan
Indonesia maupun buah-buahan dari negara lain. Hal tersebut sesuai dengan motto
yang diusung Taman Wisata Mekarsari yaitu Berwisata di Tengah Taman Buah,
Belajar, dan Bermain.

4.1.3 Iklim
Taman Wisata Mekarsari memiliki suhu rata-rata 27C. Kelembabannya
berkisar antara 80% dan 90%. Curah hujannya tinggi, yaitu 3.000-4.000
mm/tahun (Yayasan Purna Bhakti Pertiwi, 1995).

4.1.4 Tanah dan Topografi


Taman Wisata Mekarsari terletak pada sudut elevasi 70-80 m dpl. Kondisi
topografi kawasan ini relatif cukup datar dengan kemiringan 8%. Jenis tanah di
Taman Wisata Mekarsari adalah latosol yang berwarna coklat kemerahan
(Yayasan Purna Bhakti Pertiwi, 1995).

18

4.1.5 Hidrologi
Taman Wisata Mekarsari memiliki tiga danau yang tersebar di Family
Zone dan Water Zone. Untuk kebutuhan air di Taman Wisata Mekarsari,
pengelola memanfaatkan tiga danau tersebut, yaitu Danau Cipicung (20 hektar),
Danau Wiratama, dan Danau Baru (7.6 hektar). Selain tiga danau tersebut, Taman
Wisata Mekarsari memiliki 8 buah deep well (sumur bor dalam) yang tersebar
untuk menyimpan air dengan kedalaman rata-rata 150 meter setiap sumurnya.

4.1.6 Vegetasi dan Satwa


Saat ini Taman Wisata Mekarsari mengoleksi lebih dari 100.000 tanaman
yang terbagi dalam 78 famili, 400 spesies, 1438 varietas, dan 37.000 pohon.
Taman Wisata Mekarsari pun memiliki satwa yang dibudidayakan dan sangat
beragam jenisnya. Satwa tersebut adalah jenis mamalia dan aves seperti rusa totol,
kuda poni, kerbau, sapi, kambing, buaya, monyet ekor panjang, dan burung.

4.2 Konsep Pengembangan Taman Wisata Mekarsari


4.2.1 Konsep Desain
Pembangunan Taman Wisata Mekarsari sebagai tempat agrowisata
memiliki konsep desain yang sangat unik dengan mengambil falsafah daun
lamtoro gung. Dalam Yayasan Purna Bhakti Pertiwi (1995), lamtoro gung
menjadi simbol tanaman serba guna yaitu pelestari lingkungan hidup, pemenuh
kebutuhan jasmaniah maupun rohaniah, serta memiliki keunikan dan manfaat
lainnya, yaitu sebagai pakan ternak; sebagai tanaman pelindung; sebagai tanaman
penghijauan kota/desa; tahan terhadap hama dan penyakit tumbuhan; tahan
terhadap genangan singkat, kekeringan, angin, api, dan salinitas; sebagai tanaman
pupuk hijau; dapat ditanam di lereng-lereng guna mencegah erosi dan longsor.
Melihat keunikan serta manfaat yang begitu banyak dari tanaman lamtoro gung,
PT. Exotica mengambil pola daun tanaman tersebut untuk membagi ruang serta
sirkulasi di Taman Wisata Mekarsari.

19

4.2.2 Konsep Tata Ruang


Tata ruang dibagi berdasarkan konsep daun lamtoro gung. Terdapat lima
daun yang menunjukkan pembagian blok yaitu Blok A, B, C, D, dan E. Masingmasing blok tersebut memiliki jumlah anak daun dan jenis tanaman yang berbedabeda. Namun secara garis besar pembagian ruangnya terbagi menjadi dua jenis
kebun yaitu kebun koleksi yang ditanami dengan tanaman langka (Blok B, C, D,
E) dan kebun komersial yang ditanami dengan tanaman bernilai jual di pasaran
(Blok A). Peta Taman Wisata Mekarsari dapat dilihat pada Lampiran 1.
Zonasi di Taman Wisata Mekarsari mengikuti desain pola daun lamtoro
gung (Lampiran 2). Setiap blok memiliki zona rekreasi dengan keunikan
tersendiri. Blok A terdapat Green Land Zone, memiliki tujuh wahana yaitu
Kebun buah komersial berupa tanaman pilihan yang bernilai komersial; Melon
Park, berupa rumah plastik dengan teknik budidaya hidroponik; Nursery yang
merupakan pusat pembibitan semua tanaman di Taman Wisata Mekarsari;
Konservasi Rusa Tutul, tempat pengunjung dapat berinteraksi dengan memberi
makan rusa; Kebun Koleksi berupa wahana kebun koleksi tanaman buah tropis
Indonesia yang berada di sepanjang jalur wisata; Taman Ziarah yang terdapat
sebuah makam dengan panjang 17 meter; dan Taman air berupa koleksi tanaman
air di dekat kebun Salak.
Blok B terdapat Family Zone, memiliki sembilan wahana, yaitu Garden
Center yang terletak di bagian depan dan merupakan pusat penjualan bibit
tanaman; Country Side berupa wahana rekreasi bernuansa perdesaan; Kids Fun
Valley berupa sarana permainan anak; Family Garden berupa areal perkebunan
sayuran dataran rendah dengan nuansa perdesaan; Menara Pandang untuk
menikmati pemandangan alam Taman Wisata Mekarsari; The Pongo Show berupa
pertunjukan empat dimensi; Danau Wiratama dengan pemandangannya yang
indah; Wisata Kanal berupa petualangan menyusuri sebuah kanal dan dapat
melihat koleksi tanaman buah-buahan tropis Indonesia; Taman Paradiso berupa
taman bunga yang dilengkapi dengan gazebo bernuansa tradisional. Di Blok B
juga terdapat Festival Point yang merupakan tempat diselenggarakannya
pameran, bazaar, kesenian daerah, festival, dan panggung musik.

20

Antara Blok A dan B terdapat Central Park Zone yang memiliki tiga area,
yaitu Plaza air Mancur yang merupakan daya tarik Central Park Zone dengan
latar belakang Bangunan Air Terjun; Bangunan Air terjun, terletak di titik tengah
Taman Wisata Mekarsari, merupakan kantor pemasaran dan informasi Taman
Wisata Mekarsari; dan Camping Ground, merupakan area untuk berkemah
ataupun untuk acara gathering yang terletak di depan kantor pemasaran dan
informasi. Pada area Blok D terdapat Mediteran Exotic Zone yang memiliki dua
wahana yaitu rumah Pohon Leo merupakan tempat menginap bagi pengunjung
yang bernuansa alami dikelilingi kebun buah dan Taman Mediteran berupa taman
bernuansa Timur Tengah
Pada Blok E terdapat Water Zone dengan lima wahana, yaitu Taman Lotus
merupakan taman air dengan koleksi bunga Lotus; Taman Gathering merupakan
areal outdoor yang luas di dekat danau dan di antara kebun buah-buahan; Sabut
Kelapa Outbond merupakan arena outbond di tengah-tengah taman kelapa; Danau
Cipicung dengan wisata air yang menarik; Pulau Mekarsari terletak di tengahtengah Danau Cipicung dengan pemandangan yang indah; Water park merupakan
tempat bermain dan rekreasi air outdoor. Zonasi kawasan pada Taman Wisata
Mekarsari menghadirkan beberapa lanskap dengan ciri khas masing-masing.
Lanskap tersebut adalah sebagai berikut.
1. Taman
Lanskap taman tersebar di seluruh kawasan Taman Wisata Mekarsari. Setiap
taman memiliki kekhasan tersendiri dengan desain yang menawan. Taman
yang ada di kawasan Taman Wisata Mekarsari adalah sebagai berikut :
1.

area taman parkir, yaitu Taman Paradiso;

2.

area main enterance, yaitu Taman Bambu, Plaza Air Mancur;

3.

area Blok A, yaitu Taman Labirin, Taman Belimbing, Taman Ziarah,


Taman Rusa, Taman air, dan Taman Hidroponik;

4.

area Blok C dan D, yaitu Taman Mediteran, Taman Lotus, Taman


Wiratama, Taman Semenanjung, dan Taman Hibiscus;

5.

area Taman Danau, yaitu Taman Semenanjung Barat dan Timur.

21

Selain area-area yang disebutkan di atas, Taman Wisata Mekarsari memiliki


taman-taman kecil di dekat bangunan, wahana, ataupun jogging track. Contoh
lanskap taman dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Taman Mediteran


2. Kebun
Kebun di Taman Wisata Mekarsari merupakan areal yang berisi tanaman
perkebunan baik yang bersifat komersial dan koleksi. Areal kebun komersial
terdapat di Blok A, sedangkan areal kebun koleksi terdapat di Blok B, C, D,
dan E. Areal kebun komersial berisi tanaman yang memiliki nilai jual dan salah
satunya merupakan ikon di Taman Wisata Mekarsari. Tanaman tersebut adalah
buah Melon dengan bentuknya yang unik seperti bintang, hati, dan kotak. Areal
kebun koleksi merupakan lahan dengan tanaman perkebunan yang sifatnya
menjadi koleksi di Taman Wisata Mekarsari. Tanaman tersebut merupakan
tanaman tropis langka yang sebagian besar berasal dari berbagai daerah di
Indonesia.
Pola tanam tanaman di area kabun komersial dan koleksi ada yang zig-zag,
persegi empat, dan persegi panjang, disesuaikan dengan bentuk dan kondisi
lahan. Jarak tanam masing-masing tanaman pun berbeda disesuaikan dengan
tinggi tanaman dan lebar tajuk.
Areal kebun di Taman Wisata Mekarsari dilengkapi dengan saung atau tempat
berjualan buah hasil dari kebun yang terletak di beberapa tanaman kebun
komersial. Hal tersebut bertujuan agar pengunjung dapat membeli dan
menikmati langsung buah yang baru dipanen. Selain itu, pada beberapa kebun

22

tanaman komersial, pengunjung juga dapat memetik buah secara langsung


(wahana Melon). Untuk areal kebun koleksi, pengunjung tidak dapat
menikmati secara langsung buah yang dipanen di area tersebut, tetapi dapat
membelinya di bursa buah yang letaknya di dekat Garden Center. (Gambar 6)

Gambar 6. Lanskap Kebun


3. Sawah
Sawah merupakan hamparan padi yang ditanam di areal seluas 1 ha di sebelah
kiri dan kanan jalan areal Blok B. Sawah dikelilingi pohon kelapa, terdapat
irigasi yang alirannya menuju danau, terdapat kolam untuk memandikan
kerbau dan menangkap ikan, sebuah saung dan jembatan yang terbuat dari
bambu. Pembagian areal tanam untuk padi disesuaikan dengan bentuk lahan
yang ada sehingga memberi kesan alami. Semua elemen baik soft material dan
hard material tersebut menciptakan kesatuan, membuat suasana seolah-olah
berada di perdesaan. (Gambar 7)

23

Gambar 7. Lanskap Sawah


4. Danau
Danau Cipicung merupakan danau alami seluas 20 ha dengan kedalaman
terdalam 30 m. Air danau ini dimanfaatkan untuk penyiraman tanaman. Begitu
pula dengan air danau Wiratama dan danau Baru digunakan untuk penyiraman
tanaman sekitar baik tanaman lanskap maupun perkebunan.
Taman Kelapa Danau yang terletak sepanjang pinggir danau merupakan rest
area yang sangat nyaman dan indah. Di sekitar danau terdapat gazebo dan
bangku-bangku taman. Di taman ini pengunjung dapat duduk bersantai dan
menikmati pemandangan alam danau yang indah sekaligus sebagai tempat
gathering outdoor yang nyaman. Taman ini mampu menampung hingga
10.000 orang. (Gambar 8).

Gambar 8. Lanskap Danau

24

5. Jalan
Lanskap jalan merupakan media untuk mendistribusikan manusia atau barang
dari suatu tempat ke tempat lain dengan fasilitas pendukung seperti shelter,
rambu lalu lintas, dan lampu. Lanskap jalan ada yang terbentuk secara alami,
ada juga yang buatan manusia. Lanskap jalan diperuntukkan terutama bagi
kenyamanan pemakai jalan serta fungsi keamanan dan diusahakan menciptakan
lingkungan jalan yang indah dan serasi. Tanaman jalan merupakan tanaman
yang dipakai dalam lanskap jalan yang pemeliharaannya mudah. Tanaman
yang dipakai untuk lanskap jalan biasanya tanaman yang perakarannya tidak
merusak konstruksi jalan, ataupun percabangan yang tidak mudah patah.
Gambar 9 menunjukan lanskap jalan di Taman Wisata Mekarsari.

Gambar 9. Lanskap Jalan


Taman Wisata Mekarsari didukung oleh sarana jalan yang cukup memadai baik
jalan utama maupun jalan inspeksi luar. Jalan utama ditanami tanaman
groundcover, semak, dan pohon. Tanaman tersebut antara lain adalah kacangkcangan (Arachis pintoi), sutra bombay (Portulaca sp.), pisang hias (Heliconia
sp.), soka (Ixora sp.), bogenvil (Bougenvilea sp.), jakaranda (Jacaranda sp.),
beringin (Ficus benjamina), dan palem botol (Mascarena lagenicaulis). Jalur
inspeksi ditanami oleh pohon jati (Tectona grandis) dan bambu krisik
(Bambusa multiplex).

25

4.3 Konsep Sirkulasi


Sirkulasi yang terdapat pada pola lima daun ini dibagi menjadi sirkulasi
primer, sirkulasi sekunder, dan sirkulasi tersier. Sirkulasi primer merupakan jalan
utama dalam pola daun lamtoro pada tulang daunnya, sedangkan sirkulasi
sekunder adalah jalan yang terdapat dalam anak daun pada tulang rusuknya (jalan
batang daun). Sirkulasi tersier adalah jalan yang membagi ruang dalam anak daun
menjadi beberapa segmen (jalan anak daun). Selain sirkulasi tersebut, terdapat
pula jalan inspeksi luar dan jalan-jalan setapak yang terdapat di dalam daun-daun
pada tiap blok dan taman.
Pengunjung tidak diperkenankan membawa kendaraan masuk ke dalam
kawasan dikarenakan alasan menjaga keamanan, ketertiban, dan kenyamanan
dalam area Taman Wisata Mekarsari. Kendaraan pengunjung diperbolehkan
masuk tetapi hanya sampai batas parkiran yang disediakan. Untuk berkeliling
kawasan, Taman Wisata Mekarsari sudah menyediakan pilihan kendaraan berupa
kereta, sepeda, tuktuk, perahu, ataupun jalan kaki.

4.4 Konsep Vegetasi


Vegetasi Taman Wisata Mekarsari dominan tanaman buah tropika asli
negara Indonesia. Di setiap blok ditanam tanaman yang berbeda dengan jumlah
yang berbeda pula. Jenis tanaman buah di Taman Wisata Mekarsari terdiri dari
jenis tanaman buah komersial dan tanaman koleksi. Untuk tanaman buah
komersial antara lain, adalah nanas (Ananas comocus), salak (Salacca edulis),
belimbing (Averrhoa carambola), lengkeng (Euphoria longana), dan jambu biji
(Psidium guajava). Tanaman langka antara lain, adalah srikaya jumbo (Anona
squamosa L.), buah tin (Ficus carica L.), sirsak irian (Anona sp.), mundar
(Garcinia forbesii), dan matoa (Pometia pinnata). Data penanaman tanaman dapat
dilihat pada Lampiran 3 untuk setiap blok menurut desainnya.
Jenis vegetasi tanaman hias yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari juga
beraneka ragam. Vegetasi Taman Wisata Mekarsari yaitu rumput, semak, perdu,
pohon, tanaman merambat, dan tanaman epifit. Vegetasi yang digunakan adalah
tanaman yang memiliki warna cerah dan menarik, eksotis, serta jenis palempaleman. Tanaman yang memiliki warna cerah dan menarik seperti sutra bombay

26

(Portulaca sp.), kacang-kacangan (Arachis pintoi), soka (Ixora sp.), kamboja


(Plumeria acuminata), kaliandra (Caliandra sp.). Tanaman eksotis, seperti
sansievera (sansievera sp), aglonema (Aglaonema sp.), alang-alang merah
(Imperata cylindrica L.), dan pandan kuning (Pandanus pygmaenus). Untuk lebih
lengkapnya, dapat dilihat pada Lampiran 4 data tanaman lanskap per-areal
pengawasan.

4.5 Sarana dan Prasarana


Taman Wisata Mekarsari sebagai objek wisata yang baik, tentu
menyediakan sarana dan prasarana yang memadai dan mampu menampung
kepentingan para pengunjung. Beberapa sarana yang disediakan di Taman Wisata
Mekarsari dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Sarana yang Terdapat di Taman Wisata Mekarsari
Sarana
Gedung Graha Krida

Penggunaan
Gedung penerimaan pengunjung yang memiliki

Sari (GKS)

3 lantai

Garden Center

Pusat penjualan bibit tanaman buah, bunga, dan

Luas (m2)
2592

160.5

sayuran unggul yang dihasilkan Taman Wisata


Mekarsari
Toko Buah

Tempat penjualan oleh-oleh dan cendera mata

254

khas Taman Wisata Mekarsari


Prasasti Mekarsari

Prasasti peresmian Taman Buah Mekarsari oleh

19

Presiden ke-2 RI, Bapak H.M. Soeharto (Alm.).


Gerbang Candi Bentar

Gerbang masuk utama Taman Wisata Mekarsari

(The Main Gate)

yang didesain bentuk pintu masuk candi Bali

Gerbang Lamtoro

Gerbang kedua setelah gerbang Candi Bentar,

330

49

didesain menyerupai daun lamtoro gung


melengkung ke atas.
Laboratorium Biosari

Sarana pendidikan yang dapat dimanfaatkan


masyarakat baik umum maupun institusi
pendidikan untuk meningkatkan wawasan
tentang pembudidayaan tanaman dengan
teknologi canggih.

3100

27

Green House

Sistem budidaya tanaman melon dengan sistem

2880

hidroponik dan tabulampot dan sebagai tempat


untuk belajar sistem hidroponik tanaman melon.
Nursery

Tempat memperbanyak dan membudidayakan

50000

tanaman, pusat tanaman di Taman Wisata


Mekarsari, tempat pelatihan menanam tanaman
sayur maupun buah, dilengkapi rumah serangga
dan kupu-kupu.
Bangunan Air Terjun

Kantor pengelolaan PT. Mekar Unggul Sari

963.2

Rumah Pohon Leo

Fasilitas penginapan yang disediakan Taman

155.6

Wisata Mekarsari

Sumber: Pengelola Taman Wisata Mekarsari


Prasarana* adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek, dsb), contohnya
jalan, komunikasi, pengairan, dan sistem perhubungan. Taman Wisata Mekarsari
memiliki prasarana antara lain dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Prasarana yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari
Prasarana
Jalan

Keterangan
Terdapat jalan utama, jalan batang daun, jalan anak daun, serta
jalan inspeksi luar maupun jalan-jalan setapak yang terdapat di
dalam daun-daun pada blok A, B, C, D, dan E. sertajalan pada tiap
taman

Mushola

Terdapat 5 unit mushola yaitu mushola Ar-roza, mushola di area


nursery, area kebun belimbing, area kebun salak, dan area danau

Toilet

Terdapat 19 unit toilet permanen dan 18 unit portable yang


kesemuanya tersebar di seluruh kawasan Taman Wisata Mekarsari

Instalasi Listrik

Instalasi listrik dibuat didalam tanah

Air bersih

Berasal dari danau yang ada di kawasan Taman Wisata Mekarsari


dan juga berasal dari deep well yang tersebar di kawasan tersebut
dan dibuat sebanyak 8 unit dengan kedalaman tiap sumur 150
meter

Penangkal Petir

Beberapa penangkal petir yang terdapat di atas tiga gedung (Graha


Krida Sari, Laboratorium Biosari, Menara Pandang)

28

SPBU

Taman Wisata Mekarsari memiliki SPBU dgn luas 2600 m2

Pengolahan Limbah

Taman Wisata Mekarsari menyediakan tempat sampah yang


tersebar di seluruh kawasannya untuk menampung sampah baik
organik dan inorganik

*www.KamusBahasaIndonesia.org, diunduh 13 Juli 2011

4.3 Profil Perusahaan


4.3.1 Struktur Organisasi
Taman Wisata Mekarsari yang dikelola oleh PT. Mekar Unggul Sari
dipimpin oleh seorang direktur utama dan dibantu oleh seorang General Manager
(GM). General Manager bertugas memimpin kegiatan operasional harian
perusahaan, bertanggung jawab dan mengontrol jalannya roda perusahaan,
memberikan pertimbangan atas kinerja perusahaan, serta mengevaluasi hasil
perencanaan perusahaan. General Manager dibantu oleh pengawas (Advisor and
Specialist) serta seorang sekretaris (Sekretariat and Comm PR).
General manager membawahi lima divisi yang masing-masing memiliki
bagian dan seksi-seksi. Kelima divisi tersebut yaitu divisi Marketing dan Sales,
divisi Komersial, divisi Produksi, divisi Operasional, divisi Akutansi dan
Keuangan. Tabel berikut menjelaskan tugas masing-masing divisi dan struktur
organisasi PT Mekar Unggul Sari dapat dilihat pada Gambar 10.
Tabel 4. Divisi dan Tugasnya
No
1

Divisi
Marketing dan

Tugas
Bertanggung jawab atas pemasaran dan penjualan yang berhubungan

Sales

dengan bidang wisata kepada konsumen/ pengunjung.

Komersial

Berperan dalam pengembangan usaha PT. MUS yang meliputi


pengembangan bidang usaha wisata, pengembangan usaha agro, dan
pengembangan usaha khusus.

Produksi

Bertanggung

jawab

terhadap

kegiatan

penelitian,

produksi,

pemeliharaan, dan koleksi kebun bibit tanaman.


4

Operasional

Bertanggung jawab terhadap kinerja seluruh karyawan dan staf, serta


dalam bidang perekrutan karyawan baru, keamanan dan HI, kebijakan
dan administrasi personalia yang ada di TWM. Bagian operasional juga
berperan dalam pengadaan dan pembangunan sarana dan prasarana
yang dibutuhkan oleh perusahaan, serta mengurusi semua sarana dan

29

prasarana dalam memenuhi kebutuhan perusahaan.


5

Akutansi dan

Berperan dalam menjalankan manajemen keuangan PT. MUS.

Keuangan

Sumber: Pengelola Taman Wisata Mekarsari

30

30

Gambar 10. Struktur Organisasi PT MUS


Sumber: Pengelola Taman Wisata Mekarsari

31

4.3.2 Tenaga Kerja dan Jadwal Kerja


Tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam
pergerakan roda perusahaan. Saat ini, tenaga kerja di Taman Wisata Mekarsari
berjumlah sekitar 600 orang. Tenaga kerja di Taman Wisata Mekarsari terdiri dari
karyawan tetap, karyawan kontrak, bulanan kontrak, clerk, harian kontrak, buruh
harian lepas (BHL), dan freelance. Secara garis besar perbedaan antar tingkatan
tenaga kerja terletak pada gaji dan tunjangan yang diterima.
PT Mekar Unggul Sari menyusun sebuah jadwal kerja dengan karyawan
tetap mendapatkan jatah libur 2 hari di akhir pekan ataupun dapat menggantinya
di hari kerja apabila karyawan tersebut lembur di akhir pekan. Untuk karyawan
kontrak hanya mendapatkan jatah libur sehari di akhir pekan ataupun hari kerja.
Berikut adalah jam kerja yang disusun oleh PT Mekar Unggul Sari.
1. Pimpinan dan Staf (Karyawan tetap)
Hari kerja

: Senin - Jumat

Waktu

: pkl. 08.00 - 17.00 WIB, istirahat pkl. 12.00 - 13.00 WIB

2. Karyawan Kontrak (Bulanan dan Harian)


Hari kerja

: Senin Sabtu

Waktu

: pkl. 08.00 17.00 WIB, istirahat pkl. 12.00 - 13.00 WIB


(Senin-Kamis) dan pkl. 11.00 14.00 WIB (Jumat, Sabtu)

Pada bulan ramadhan, jam kerja yang disusun oleh PT Mekar Unggul Sari adalah
sebagai berikut.
1. Pimpinan dan Staf (Karyawan tetap)
Hari kerja

: Senin - Jumat

Waktu

: pkl. 08.00 - 17.00 WIB, istirahat pkl. 12.00 - 13.00 WIB

2. Karyawan Kontrak (Bulanan dan Harian)


Hari kerja

: Senin Sabtu

Waktu

: pkl. 08.00 17.00 WIB, istirahat pkl. 12.00 - 13.00 WIB

4.3.3 Pengelolaan Peralatan dan Bahan


Untuk melaksanakan tugas di lapangan, masing-masing karyawan/tenaga
kerja dibagi peralatan dan menyimpannya pada lokasi tertentu dekat area yang
menjadi tanggung jawabnya agar mudah dijangkau. Peralatan tersebut, antara lain

32

adalah kored, sapu lidi, gunting pangkas, gunting galah, gergaji, arit, dan cangkul.
Terdapat pula stok alat yang disimpan di gudang penyimpanan yang berada di
areal nursery. Inventarisasi alat kerja bagian sarana dan pemeliharaan seksi
kebersihan dan tata lingkungan pada bulan Maret (2011) dapat dilihat pada
Lampiran 5.

4.3.4 Anggaran Biaya Pemeliharaan


Menurut Arifin dan Arifin (2005), biaya pemeliharaan taman perlu
dianggarkan secara teliti dan terinci. Penyusunan anggaran biaya tersebut
tergantung pada beberapa hal berikut :
1. luas areal taman;
2. desain taman dan penggunaan elemen-elemen taman (intensif atau
tidak intensif);
3. dtandar biaya tenaga kerja harian, honorer, dan tetap;
4. kelengkapan dan efektivitas peralatan pemeliharaan taman;
5. bahan habis pakai;
6. biaya tenaga supervisor dan tenaga ahli.
Tabel 5. Rancangan Anggaran Pemeliharaan Taman Wisata Mekarsari Tahun
2011
No.
1

RAB
Kegiatan Operasional

Jumlah
Rp 69.524.850,00

Keterangan
Periode 1 tahun

Peralatan

Rp 57.678.000,00

Periode 1 tahun

Rp 127.202.850,00

Periode 1 tahun

Jumlah

Sumber: Pengelola Taman Wisata Mekarsari


Pada Tabel 5 dapat dilihat rencana anggaran pemeliharaan Taman Wisata
Mekarsari pada tahun 2011 untuk biaya operasional selama 1 tahun sejumlah Rp
69.524.850,00 yang meliputi kebutuhan pestisida, pupuk, bahan kimia, media,
material, dan bahan tanaman. Untuk rencana anggaran biaya peralatan selama 1
tahun sejumlah Rp 57.678.000,00 . Kedua rencana anggaran biaya pemeliharaan
tersebut belum termasuk rencana anggaran biaya karyawan dan anggaran biaya
rupa-rupa.

33

4.3.5 Pembagian dan Pengawasan Zona Pemeliharaan


Struktur Organisasi PT. Mekar Unggul Sari membagi divisi operasional ke
dalam tiga bagian, yaitu SDM dan HI, bagian umum, serta bagian sarana dan
pemeliharaan. Pemeliharaan dan pengelolaan lanskap termasuk dalam bagian
sarana dan pemeliharaan khususnya seksi Kebersihan dan Tata Lingkungan.
Jumlah karyawan seksi Kebersihan dan Tata Lingkungan yang bertugas di lapang
sebanyak 66 orang yang terdiri dari 8 koordinator lapang dan 58 petugas. (Tabel
6)
Tabel 6. Pengelompokan Karyawan
Pengelompokan
Koordinator Lapang

Jumlah
8 orang

Pengelompokan
Tim Khusus

Jumlah
6 orang

Driver Dump truck

2 orang

Petugas Lapang

50 orang

Jumlah

10 orang
Jumlah Keseluruhan

56 orang
66 orang

Sumber: Pengelola Taman Wisata Mekarsari


Seksi Kebersihan dan Tata Lingkungan bertanggung jawab dalam kegiatan
pemeliharaan dua elemen lanskap, yaitu soft material dan

hard material di

seluruh kawasan Taman Wisata Mekarsari. Pemeliharaan soft material dimulai


dari penyapuan, pemupukan, penyiangan gulma, penyentikan, penyulaman,
penyiraman, pemangkasan, serta pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Pemeliharaan hard material berupa pengecatan ulang, pembersihan kolam,
patung, dan bangku taman. Selain pemeliharaan yang menjadi tugas utama, seksi
Kebersihan dan Tata Lingkungan juga memiliki job tambahan, antara lain sebagai
berikut.
1. Dekorasi tanaman
Dekorasi tanaman meliputi dekor indoor dan outdoor sebagai penunjang
pelayanan wisata. Dekorasi tersebut misalnya pada gathering, event, atau
acara lain yang memerlukan panggung.
2. Seksi Kebersihan dan Tanaman Lanskap dalam membantu pelayanan
wisata, memiliki tim khusus yang menangani pembuatan alat/ bahan dan
elemen taman yang sifatnya artistik, seperti saung, gazebo, batu, gua. Tim

34

khusus juga menangani pembuatan taman maupun perbaikan taman di


Taman Wisata Mekarsari.
Seksi Kebersihan dan Tata Lingkungan selalu diberi memo internal dari bagian
wisata terlebih dahulu untuk mengetahui lokasi dan waktu job tambahan yang
akan dikerjakan. Memo internal untuk seksi Kebersihan dan Tata Lingkungan
dapat dilihat pada Lampiran 6.
Zona pemeliharaan yang sudah disusun, dipegang oleh seorang
koordinator lapang yang bertugas mengawasi jalannya kegiatan pemeliharaan
dengan berkeliling dan memantau kawasan/area yang telah ditetapkan. Tiap
koordinator lapang membawahi petugas yang jumlahnya berbeda-beda sesuai
dengan luas kawasan pemeliharaan. Pembagian zona pemeliharaan di Taman
Wisata Mekarsari ditetapkan berdasarkan area yang ada dalam blok. Bagian
sarana dan pemeliharaan yang menangani bidang lanskap ini hanya melakukan
pemeliharaan terhadap taman-taman yang terdapat dalam zona rekreasi dalam
blok serta lanskap jalannya.
Pembagian pengawasan area secara menyeluruh di Taman Wisata
Mekarsari terbagi menjadi 7 kawasan, yaitu area taman parkir, Graha Krida Sari,
Main Entrance, Blok A, Blok C dan Blok D, Taman Danau, serta Nursery
tanaman hias, dan Tim Dekorasi. Secara umum pembagian tersebut termasuk
dalam welcome area, service area, public area, dan private area. Welcome area
merupakan area pertama yang dilihat pengunjung yaitu gerbang tiket, gerbang
candi, dan pos satpam. Service area merupakan area marketing and sales, untuk
pelayanan pengunjung yaitu kantor atau information center, lapangan parkir,
toilet, kios, serta pusat belanja dan jajanan. Public area adalah tempat yang
merupakan pusat aktivitas bagi pengunjung seperti area danau, lembah bermain,
taman publik, fasilitas olahraga berupa jogging track, outbond, dan wisata air,
serta panggung pertunjukkan. Private area merupakan area yang sifatnya pribadi
dan digunakan untuk tempat istirahat bagi para pengunjung, yaitu rumah pohon
Leo (penginapan).

35

4.3.6 Kegiatan Evaluasi


Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan dalam mengukur tingkat
keberhasilan suatu rencana yang sudah berjalan. Kegiatan pemeliharaan dalam
lanskap pun perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana
pemeliharaan sudah dilakukan dan apakah sudah sesuai dengan standar-standar
yang ditetapkan. Standar operasional prosedur perawatan tanaman dan kebersihan
lingkungan di Taman Wisata Mekarsari dapat dilihat pada Lampiran 7.
Evaluasi kegiatan pemeliharaan pada Taman Wisata Mekarsari dilakukan
dengan mengadakan pertemuan setiap dua minggu sekali yang diikuti oleh tiaptiap koordinator lapang setiap area dengan kepala divisi. Pertemuan ini bertujuan
membahas

kegiatan

yang

sudah

berjalan,

target

yang

dicapai,

serta

mengkoordinasikan kegiatan yang akan dilakukan berikutnya. Selanjutnya,


pertemuan diadakan lagi tiap 3 bulan sekali yang diikuti seluruh karyawan seksi
KTL.

36

BAB V
PENGELOLAAN LANSKAP TAMAN WISATA MEKARSARI

5.1 Pemeliharaan Lanskap


Pemeliharaan lanskap adalah usaha untuk menjaga, merawat, dan
mempertahankan lanskap yang ada dari segi visual, desain, dan kenyamanan.
Pemeliharaan lanskap terbagi menjadi pemeliharaan ideal dan pemeliharaan fisik.
Kegiatan pemeliharaan di Taman Wisata Mekarsari meliputi pemeliharaan
lanskap (taman, kebun, sawah, danau, dan jalan) dan kebersihan.

5.1.1 Pemeliharaan Ideal


Pemeliharaan ideal adalah pemeliharaan yang mengacu pada tujuan dan
desain semula. Pemeliharaan ideal pada waktu yang telah ditentukan perlu
dievaluasi. Evaluasi tersebut untuk melihat apakah pemeliharaan yang dilakukan
sudah sesuai dengan tujuan dan desain semula. Upaya pemeliharaan ideal dalam
pengembangan

desain

dilakukan

untuk

meningkatkan

kualitas

taman.

Pemeliharaan ideal di Taman Wisata Mekarsari mencakup pemeliharaan seluruh


kawasan dan pemeliharaan fisik berupa pemeliharaan hard material maupun soft
material. Pemeliharaan ideal di kawasan Taman Wisata Mekarsari ini dilakukan
dengan evaluasi terhadap kebersihan, keindahan, serta penanaman/penggantian
tanaman pada lanskap yang ada dengan periode yang telah ditentukan.

5.1.2 Pemeliharaan Fisik


Pemeliharaan

fisik

adalah

pemeliharaan

mempertahankan keindahan, kenyamanan, dan

yang

dilakukan

untuk

keamanan taman yang

berhubungan dengan kualitas elemen taman yang telah dibuat. Pemeliharaan fisik
dilakukan pada elemen taman, yaitu hard material maupun soft material yang ada.
Pemeliharaan pada hard material bertujuan agar kualitas visual yang ditampilkan
tetap terjaga, tidak membahayakan user, memberi rasa nyaman, dan tetap
fungsional. Pemeliharaan pada soft material (tanaman) bertujuan agar tanaman
memperoleh kebutuhan hara yang optimal sehingga dapat tumbuh dan

37

berkembang dengan baik. Selain itu, agar fungsi yang ditonjolkan dari tanaman
tersebut dapat diperoleh baik dari sisi desain maupun ekologi.
Pemeliharaan hard material dapat berupa penggantian hard material yang
rusak ataupun yang sudah tak berfungsi lagi, pengecetan, pembersihan lumut, dan
pembersihan pada kolam, patung, atau perkerasan. Pemeliharaan soft material
yang dilakukan dapat berupa pembersihan/ penyapuan, pemupukan, penyentikan,
pemangkasan, penyiraman, penyulaman, pengendalian hama dan penyakit serta
pembibitan. Berdasarkan pengamatan di lapang, frekuensi kegiatan pemeliharaan
taman dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Frekuensi Kegiatan Pemeliharaan Taman
No
1

Kegiatan
Pemeliharaan
Penyapuan

Pembuangan sampah

Penyentikan

Penyiraman

Pemangkasan

Pemupukan

Pembersihan kolam

Penyulaman

Pengendalian hama dan

Harian
v

Frekuensi Pemeliharaan
Bulanan
Tahunan

Insidentil

penyakit
10

Pembersihan shelter,

patung, bangku taman,


dan gazebo

5.1.2.1 Penyapuan
Penyapuan merupakan salah satu upaya dalam menjaga kebersihan
kawasan taman dari kotoran. Penyapuan dilakukan agar kualitas taman tidak
menurun akibat kotoran yang biasanya berasal dari daun-daun yang rontok,
sampah sisa pengunjung, ataupun puing-puing. Menjaga kebersihan menjadikan
lingkungan sehat dan terhindar dari hama dan penyakit, kualitas visual pun terjaga
serta membuat suasana lebih nyaman. (Gambar 11).

38

Gambar 11. Kegiatan Penyapuan


Pelaksanaan pembersihan di Taman Wisata Mekarsari biasanya dilakukan
secara rutin setiap hari. Sampah yang banyak terdapat di kawasan Taman Wisata
Mekarsari adalah sampah yang berasal dari dedaunan yang berguguran dan
sampah sisa pengunjung. Intensitas penyapuan biasanya tinggi apabila terdapat
tanaman yang merontokkan daunnya secara berkala pada musim tertentu seperti
flamboyan, ketapang, kedondong. Namun, ada pula tanaman yang hijau sepanjang
tahun sehingga tidak memerlukan intensitas penyapuan yang tinggi dan kerja
keras dalam membersihkannya.
Kegiatan penyapuan dilakukan pada pagi hari sejak pukul 07.00 oleh
karyawan di masing-masing zona kawasan yang telah ditentukan dengan
menggunakan sapu lidi. Sampah dedaunan yang sudah disapu biasanya
dikumpulkan di salah satu titik area kemudian dibuang pada tempat sampah yang
berada di dekat kawasan penyapuan tersebut. Untuk selanjutnya, sampah tersebut
akan diangkut oleh dumtruck yang bertugas keliling dalam pengangkutan sampah.

5.1.2.2 Pemupukan
Pemupukan adalah pemberian zat hara tambahan pada tanaman agar tidak
kekurangan makanan. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman terdiri dari unsur hara
makro dan mikro. Arifin dan Arifin (2005) menyatakan bahwa unsur hara makro
meliputi C, H, O, N, P, S, K, Ca, Mg, dan Fe, sedangkan unsur hara mikro
meliputi B, Co, Mn, Mo, Va, dan Zn.

39

Pemupukan di Taman Wisata Mekarsari dilakukan 3 bulan sekali dengan


menggunakan pupuk organik dan inorganik. Pupuk organik yang digunakan
berupa pupuk kandang dan kompos. Pupuk kandang paling sering digunakan pada
saat penanaman dan penyulaman. Alat yang digunakan dalam pemupukan adalah
cangkul, kored, dan karung. Pupuk kandang maupun kompos diberikan langsung
pada media tanam. Pemberian pupuk di Taman Wisata Mekarsari dapat dilihat
pada Tabel 8.
Tabel 8. Pemberian Pupuk di Taman Wisata Mekarsari
Jenis Tanaman
Pohon

Jenis Pupuk yang diberikan


1. Pupuk Organik ( Pupuk

Semak dan

1. 40 - 80

Kandang atau kompos)

kg/pohon

2. Pupuk Inorganik ( urea dan

2. Sesuai jenis

TSP perbandingan 3 : 1)

tanaman

Frekuensi
Pemberian
3 bulan sekali

3 bulan sekali

1. 15 20 kg/m2

3 bulan sekali

2. Pupuk Inorganik ( urea dan

2. Sesuai jenis

3 bulan sekali

TSP perbandingan 3 : 1)

tanaman

1. Pupuk Organik ( Pupuk

Penutup Tanah

Rumput

Dosis Pemberian

Kandang atau kompos)

1.

Urea

1. 10 g/ m2

3 bulan sekali

Sumber: Pengelola Taman Wisata Mekarsari


Pupuk inorganik yang digunakan adalah pupuk urea, dan TSP dengan
perbandingan 3:1, diberikan dengan cara disemprot atau langsung pada media
tanam sesuai dengan keefektifannya. Biasanya pada pohon, semak, dan penutup
tanah, pupuk diberikan dengan cara langsung pada media tanam. Untuk tanaman
dalam pot atau planter box, pupuk diberikan dengan cara disemprot. Untuk
rumput, pemupukan dilakukan pada saat penyiraman dengan melarutkan 5 kg urea
dalam 500 liter air. Pada jenis tanaman tertentu, pemupukan lebih sering
dilakukan. Ini terjadi akibat pengaruh tanah yang minim zat hara sehingga
keseimbangan kebutuhan pertumbuhan tanaman tidak dapat terpenuhi. Salah satu
jenis tanaman yang perlu pemupukan khusus di Taman Wisata Mekarsari adalah
sutra bombay (Portulaca sp.)

40

5.1.2.3 Penyentikan dan Penyiangan Gulma


Penyentikan dan penyiangan gulma memiliki tujuan yang sama, yaitu
untuk menghilangkan tanaman liar (gulma) di sekitar tanaman yang dipelihara.
Gulma yang dimaksud adalah rumput liar, bayam-bayaman, putri malu, dan
sebagainya. Kehadiran gulma tersebut dapat merugikan tanaman karena terjadi
persaingan mendapatkan hara untuk tumbuh, tempat tumbuh, sinar matahari, dan
tentunya penurunan keindahan taman.
Penyiangan yang dilakukan di Taman Wisata Mekarsari adalah
membersihkan lahan dari gulma yang diikuti dengan penggemburan tanah.
Penyiangan gulma dilakukan setiap hari secara rutin dengan menggunakan arit,
cangkul, dan karung ataupun secara manual dengan mencabutnya. Penyiangan
gulma

didahulukan

pada

kawasan

yang

sering

dilewati

pengunjung.

Pemberantasan gulma pada perkerasan dengan cara menyemprotkan herbisida


yang dilakukan dalam dua bulan sekali.
Penyentikan di Taman Wisata Mekarsari dilakukan secara rutin setiap hari
setelah penyapuan. Penyentikan menggunakan arit ini dilakukan antara perbatasan
jalan dengan tanaman yang dipelihara dan di sekitar perkerasan dengan jarak 4
jari atau sekitar 4-5 cm. Gulma bekas penyentikan dimasukkan ke dalam karung
kemudian diangkut oleh dump truck. Penyentikan dan penyiangan gulma dapat
dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12. Penyentikan dan Penyiangan Gulma

41

5.1.2.4 Pemangkasan
Pemangkasan adalah salah satu upaya untuk mengontrol pertumbuhan
tanaman. Pemangkasan bertujuan mempertahankan bentuk tanaman yang kita
inginkan (segi visual), fungsinya (pagar, pembatas), kesehatan tanaman serta
keamanan pengguna. Taman Wisata Mekarsari sebagai tempat wisata melakukan
pemangkasan untuk berbagai jenis tanaman dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Pemangkasan Berbagai Jenis Tanaman di Taman Wisata Mekarsari
Jenis Tanaman
Pohon

Jenis Kegiatan
Pengambilan benalu,

Frekuensi Kegiatan
Insidental

pemangkasan dedaunan yang


rimbun dan mengganggu
pandangan ke arah jalan,
ataupun ada tanaman yang
rusak atau mati.
Semak dan penutup tanah

Pemangkasan untuk merapikan

Setiap 15 hari dan setiap 60

bentuk, menyesuaikan tinggi

hari.

dan desain tanaman.


Rumput

Pembabatan

pada

rumput

Setiap 10 hari

untuk menyeragamkan tinggi.

Sumber: Pengelola Taman Wisata Mekarsari


Pemangkasan pada tanaman semak bertujuan untuk menjaga penampilan
(visual). Pemangkasan ini diserahkan kepada kontraktor menggunakan gunting
pangkas. Begitupun dengan pembabatan rumput untuk keseluruhan kawasan
Taman Wisata Mekarsari diserahkan pada kontraktor. Pemangkasan semak dapat
dilihat pada Gambar 13.

42

Gambar 13. Pemangkasan Semak


Pembabatan rumput bertujuan untuk keseragaman rumput pada ketinggian
tertentu. Biasanya pembabatan rumput memakai brush cutter. Jenis rumput yang
terdapat di kawasan Taman Wisata Mekarsari yaitu rumput gajah (Axonopus
compressus). Untuk pemangkasan pada pohon yang bisa dipanjat biasanya
digunakan gunting pangkas, gergaji ataupun golok. Namun untuk pohon yang
tidak dapat dipanjat seperti kelapa sawit, alat yang digunakan berupa galah yang
sudah diberi arit pada bagian ujungnya.

5.1.2.5 Penyiraman
Air merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi makhluk
hidup, termasuk tanaman. Air pada tanaman memiliki fungsi, antara lain, yaitu
sebagai pelarut dan media dalam pengangkutan hara-hara tanaman, meningkatkan
kelembaban

tanah

untuk

mencegah

layunya

tanaman

akibat

proses

evapotranspirasi, serta sebagai unsur utama dalam fotosintesis. Penyiraman


dengan mobil tangki dapat dilihat pada Gambar 14.

43

Gambar 14. Penyiraman dengan Mobil Tangki


Taman Wisata Mekarsari melakukan penyiraman pada koleksi tanaman
hias dengan dua bentuk, yaitu penyiraman mekanis dan penyiraman manual.
Penyiraman mekanis dilakukan dengan menggunakan sprinkler pada pukul 07.00
sampai pukul 10.00 dan dilanjutkan pukul 13.00 hingga pukul 16.00 setiap
harinya. Efektivitas penyiraman menggunakan sprinkler adalah 4 jam untuk
menjaga tanaman dalam keadaan jenuh air (penyiraman sekitar kedalaman 510cm). Sprinkler terdapat pada area-area tertentu saja, seperti di area berumput
depan dan belakang bangunan air terjun. Penyiraman saat musim kemarau untuk
pohon adalah 10 liter/ pohon dan semak adalah 10 liter/m2.
Penyiraman manual dilakukan dengan selang biasa dan sebuah mobil
tangki. Penyiraman dengan menggunakan selang dilakukan pukul 09.00 hingga
pukul 12.00 dilanjutkan pada pukul 03.00 hingga pukul 05.00 setiap harinya.
Penyiraman dengan mobil tangki dilaksanakan pada pagi hari sekitar jam 07.00
oleh dua orang tenaga kerja. Penyiraman dilakukan hingga pukul 10.00 dan
dilanjutkan pukul 13.00 sampai pukul 17.00. Apabila kondisi terlihat ekstrim,
penyiraman dilanjutkan hingga pukul 24.00, yang airnya berasal dari deep well
ataupun danau. Mobil tangki bervolume 5000 liter ini dilengkapi mesin robin
(penyedot air) Honda 120/ 160 GX dengan pipa berukuran 2 inchi.

5.1.2.6 Penyulaman
Penyulaman adalah mengganti tanaman lama yang mati atau rusak,
tanaman yang terkena hama atau penyakit, dan tanaman yang kering dengan

44

tanaman baru. Penyulaman dilakukan agar penampilan taman secara keseluruhan


tetap impresif. Dalam kawasan Taman Wisata Mekarsari, penyulaman dilakukan
baik pada taman baru maupun taman yang sudah terwujud. Biasanya penyulaman
ini dilakukan secara insidental dengan melihat kondisi tanaman pada taman.
Penyulaman dilakukan dengan membawa bibit tanaman dalam polybag
yang akan ditanam dengan gerobak. Biasanya penyulaman sering dilakukan pada
jenis tanaman rumput dan semak. Tanaman yang paling sering digunakan dalam
penyulaman adalah kacang-kacangan (Arachis pintoi), ubi Malaysia (ipomea sp.),
dan soka (Ixora sp.). Setelah selesai mengganti tanaman, maka tanaman segera
disiram. Tanaman disiram tidak pada saat terik matahari. Sulistyantara (2006)
mengatakan bahwa penyulaman dilakukan dengan tetap memperhatikan desain
yang telah dibuat. Cara ini memungkinkan penggantian tanaman dengan jenis
yang lain dari yang ditanam sebelumnya.

5.1.2.7 Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman


Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman bertujuan menjaga
pertumbuhan, kesehatan, dan penampilan tanaman. Pengendalian tersebut juga
dimaksudkan demi kenyamanan dan keamanan pengguna taman agar tidak
terganggu dengan keberadaan serangga, ulat, ataupun batang yang kering dan
keropos.
Pengendalian hama dan penyakit tanaman di Taman Wisata Mekarsari
dilakukan ketika ada serangan hama dan penyakit. Pengendalian hama dan
penyakit dilakukan dengan cara manual dan dengan memberikan fungisida dan
insektisida pada tanaman yang diserang. Insektida yang digunakan adalah
Curacron dan Decis, sedangkan untuk fungisida digunakan Dithane M-45.
Beberapa jenis tanaman serta pengendalian yang dilakukan di Taman Wisata
Mekarsari dapat dilihat pada Tabel 10 dan pengendalian HPT yang dilakukan
dapat dilihat pada Gambar 15.

45

Tabel 10. Beberapa Jenis Tanaman dan Pengendaliannya di Taman Wisata


Mekarsari
Nama Tanaman
Acalypha wilkesiana

Hama/ Penyakit
Abroma augusta linn

Pengendalian
insektisida (Curacron dan Decis)

Ixora sp.

Ulat daun

insektisida (Curacron dan Decis)

Palem-paleman

Ulat daun

insektisida (Curacron dan Decis)

Ipomea sp.

Ulat daun

insektisida (Curacron dan Decis)

Crinum asiaticum

Belalang

insektisida (Curacron)

Aglaonema sp.

Kutu

insektisida (Decis)

Pedilanthus tithymaloides

Kutu

insektisida (Decis)

Heliconia sp.

Semut rang-rang

manual (memotong bagian tanaman


yang menjadi sarang semut rangrang)

Ficus benjamina

Burung

manual (pengendalian terhadap


benalu)

Jacaranda sp.

Burung

manual (pengendalian terhadap


benalu)

Sumber: Pengelola Taman Wisata Mekarsari

Gambar 15. Penyemprotan HPT

5.1.2.8 Pembibitan
Pembibitan adalah suatu tempat atau areal yang digunakan untuk
memperbanyak tanaman baik secara vegetatif maupun generatif. Luas area
pembibitan di Taman Wisata Mekarsari adalah 5 ha, letaknya dekat dengan
laboratorium Biosari. Area ini meliputi dua bagian pembibitan, yaitu tanaman

46

bagian produksi (kebun) dan tanaman hias. Area pembibitan tanaman produksi
(kebun) mendominasi area pembibitan ini. Fasilitas yang terdapat dalam area
nursery berupa saung, gudang penyimpanan bahan dan alat, toilet, green house,
area pembuatan media tanam dan arang sekam, dan tempat pelatihan untuk
pembibitan khusus bagian produksi (kebun). Terdapat pula Rumah Serangga dan
Rumah Kupu-kupu serta taman yang indah.
Pembibitan tanaman hias dipegang oleh seorang karyawan KTL yang
dilakukan dengan cara stek dan cangkok menggunakan alat dan bahan berupa
cutter, plastik bening, dan tali rafia. Koleksi tanaman hias di pembibitan Taman
Wisata Mekarsari sebanyak 7430 bibit tanaman dengan 141 jenis tanaman.
(Gambar 16).
Jenis tanaman di Taman Wisata Mekarsari yang perbanyakannya dengan
cara stek adalah jenis tanaman semak dan penutup tanah, yaitu kacang-kacangan
(Arachis pintoi) dan soka (Ixora sp.) sedangkan perbanyakan dengan cara
cangkok misalnya biola cantik (Ficus pandurata). Perbanyakan tanaman memiliki
target-target yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan tanaman dalam hal
penyediaan untuk taman baru, penggantian taman yang sudah terwujud, dan
pelayanan wisata berupa dekorasi baik outdoor maupun indoor, gathering, event,
atau acara yang memerlukan panggung. Data jenis tanaman hias di pembibitan ini
diperbaharui setiap 3 bulan sekali.

Gambar 16. Nursery Landscape

5.1.2.9 Pemeliharaan Garden Furniture


Pemeliharaan taman tidak hanya pada soft material saja. Beberapa garden
furniture dalam taman pun perlu mendapat pemeliharaan sehingga tercipta

47

kualitas taman yang bernilai estetika tinggi. Tabel 11 menunjukkan pemeliharaan


garden furniture di Taman Wisata Mekarsari.
Tabel 11. Pemeliharaan Garden Furniture di Taman Wisata Mekarsari.

Garden
Furniture
Patung

pengecetan dilakukan secara insidental

Kuas, cat

Bangku

penyapuan daun di sekitar bangku taman,

Sapu lidi, kuas, cat,

Taman

pembersihan dan pengecatan (insidental)

kain

Kolam Air

Pembersihan kolam dengan menguras lalu

sikat ijuk

Mancur

menyikat hingga bersih dan kotoran hilang

bergagang, selang,

kemudian pengisian air kembali. Pemeliharaan

dorongan lumpur,

dilakukan 2 kali dalam setahun

sapu lidi, dan mesin

No.

Pemeliharaan

Alat dan Bahan

vacuum cleaner
4

Perkerasan

penyapuan daun di perkerasan, pembersihan

Sapu lidi, herbisida

lumut maupun gulma dengan herbisida


5

Shelter

Gazebo

penyapuan daun di lantai, pemangkasan tanaman

Sapu lidi, kuas, cat,

yang berada di shelter dan pengecatan (insidental)

gunting pangkas

penyapuan daun di lantai, pengecatan (insidental)

Sapu lidi, kuas, cat,

Sumber: Pengamatan Lapang


Awalnya pemeliharaan hard material dipegang oleh tim yang berbeda, tetapi saat
ini pemeliharaan elemen taman baik hard material maupun soft material dipegang
oleh seksi KTL kecuali dalam hal pengecatan dipegang oleh Seksi Sipil.

5.2 Pengelolaan Sumber Daya


5.2.1 Sampah
Sampah yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari merupakan sampah sisa
pengunjung dan sampah berupa bahan organik yang berasal dari dedaunan.
Sampah organik umumnya dapat terurai baik secara cepat maupun lambat.
Sedangkan sampah inorganik seperti plastik, botol, atau kaleng biasanya sangat
sulit terurai. Sampah yang sulit terurai ini dapat mencemari lingkungan taman,
mengganggu kesehatan, dan mengurangi keindahan taman.
Penanganan sampah di seluruh kawasan Taman Wisata Mekarsari
dipegang oleh 8 karyawan. Tersedia 2 unit dump truck yang masing-masing
berkapasitas 5 m3 dan 7 m3 untuk mengangkut sampah. Zona pengangkutan

48

sampah dibagi menjadi dua yaitu Zona A dan Zona B. Untuk Zona A, area
pengangkutan sampah meliputi areal SPBU, tempat parkir atas, Festival Point,
Blok B, jalan internal, nursery, dan laboratorium Biosari dan hidroponik,
sedangkan zona B meliputi areal danau, Blok C, D, dan E. (Gambar 17)
Dump truck

Dump truck

Zona A

Zona B

Tempat
Pembuangan Akhir
(TPA)
Gambar 17. Bagan Penanganan Sampah Taman Wisata Mekarsari
Taman Wisata Mekarsari menyediakan banyak tempat sampah di setiap areanya.
Tempat sampah dibuat bertema sesuai dengan bentuk buah dari tanaman di area
kebun tersebut. Tempat sampah bertema buah ini memiliki dwifungsi, yaitu
sebagai tempat sampah dan sebagai ornamen karena bentuknya yang unik. Sistem
pengangkutan sampah di kawasan Taman Wisata Mekarsari ini dilakukan dengan
cara sampah diangkut dari tempat sampah lalu dimasukkan ke dalam dump truck
untuk diangkut ke tempat pembuangan akhir. Untuk sampah hasil pemangkasan,
apabila tempat sampah yang ada tidak cukup menampungnya, maka sampah
tersebut diletakkan di area tertentu dan tidak jauh dari jalan. Tujuannya agar
sampah tidak berserakan dan mudah dalam pengangkutan. Gambar 18
menunjukkan pengangkutan sampah di Taman Wisata Mekarsari.
Pengangkutan sampah dimulai pukul 07.00 pagi hingga pukul 11.00 siang.
Pengangkutan dilanjutkan lagi pada pukul 13.00 siang hingga pukul 17.00. Untuk
hari biasa, pengangkutan sampah sebanyak 6 kali. Ini berarti sampah yang
dihasilkan sebanyak 30 m3 42 m3 per hari. Sampah yang diangkut kebanyakan
adalah sampah organik dari dedaunan yang kering dan sisa pemangkasan. Sampah
inorganik meningkat jumlahnya ketika hari libur atau ketika libur lebaran. Taman
Wisata Mekarsari memiliki TPA yang berada dalam kawasan wisata, tetapi

49

Gambar 18. Pengangkutan Sampah


tersembunyi dengan tanaman bambu sehingga pengunjung tidak mengetahui
keberadaan TPA tersebut. Penanganan sampah di Taman Wisata Mekarsari masih
dilakukan dengan cara konvensional. Biasanya sampah yang sudah berada di TPA
di pilah-pilah oleh pemulung atau warga yang berada di sekitar kawasan tersebut,
selanjutnya sampah pun dibakar. Pembakaran sampah ini bertujuan agar sampah
segera musnah. Untuk sampah organik, sementara ini belum ada penanganan
dikarenakan areal yang biasa digunakan untuk membuat kompos sedang
direnovasi.

5.2.2 Air
Sumber air di Taman Wisata Mekarsari berasal dari Danau Cipicung,
Danau Wiratama, dan Danau Baru. Terdapat pula deep well yang tersebar di
kawasan Taman Wisata Mekarsari. Semua sumber air tersebut untuk memenuhi
kebutuhan air di Taman Wisata Mekarsari berupa penyiraman tanaman,
pemakaian untuk pengunjung, dan warga sekitar.
Air bersih bagi pengunjung diambil dengan pompa dari danau dan
disalurkan menuju kran-kran dan toilet yang jaraknya masih berdekatan dengan
danau. Begitu pula dengan deep well yang ada digunakan untuk menampung air
bersih dan disalurkan ke kran-kran yang jaraknya tidak jauh dari deep well
tersebut. (Gambar 19)
Pengelolaan air limbah yang berasal dari bangunan diolah menggunakan
(STP). Sewage treatment plant adalah sistem pengolahan air limbah terpusat yang

50

mengubah air limbah menjadi air bersih untuk kemudian bisa dimanfaatkan untuk
menyiram tanaman atau dibuang langsung ke danau tanpa mencemari air danau.
Air olahan bukan untuk dikonsumsi manusia namun untuk dibuang dan harus
memenuhi standar limbah yang aman bagi lingkungan.

Gambar 19. Deep Well

5.3 Pengelolaan Pengunjung


Pengunjung merupakan salah satu aspek yang harus dikelola demi
tercapainya pelayanan yang cukup dan tersaji dengan baik. Taman Wisata
Mekarsari sebagai kawasan agrowisata pun mempehitungkan hal tersebut dalam
pengelolaannya.

5.3.1 Pengelolaan Ticketing


Harga tiket masuk Taman Wisata Mekarsari adalah Rp 15.000,00 per
orang. Untuk pengunjung yang tidak memesan paket wisata, dapat berkeliling
area kebun buah dengan kereta yang dibagi menjadi dua yaitu paket Regular
dengan harga Rp 10.000,00 dan Greenland tour dengan harga Rp 50.000,00.
Perbedaan kedua jenis tour ini yaitu pada harga, pelayanan, dan jarak berkeliling
di Taman Wisata Mekarsari. Paket Greenland Tour memiliki jarak berkeliling
lebih jauh jika dibandingkan dengan regular, pelayanan berupa penjelasan oleh
pemandu tentang tiap tempat, juga dapat buah tangan berupa salak, belimbing, jus
buah, souvenir, dan bibit tanaman. Kedua paket tour ini berujung di danau.
Terdapat dua macam harga yang diberlakukan di Taman Wisata Mekarsari
yaitu harga rombongan dan harga individu (reguler). Harga yang diberikan

51

berbeda-beda sesuai dengan paket wisata yang ingin dinikmati. Untuk


pengelolaan ticketing pada wahana berbeda biayanya disetiap permainan.
Harga rombongan diberikan pada pengunjung yang datang secara
bersamaan dan melalui proses booking terlebih dahulu. Biasanya pengunjung
rombongan akan diterima terlebih dahulu di ruang informasi selanjutnya dibawa
ke tempat-tempat sesuai paket wisata yang diambil, biasanya kegiatan awal
terpusat di Family Garden atau nursery. Setelah kegiatan selesai, pengunjung
rombongan ini akan diajak berkeliling kebun dan seterusnya ke lokasi acara dan
terakhir akan diturunkan di sekitar kawasan danau.
Harga individu biasanya diberikan pada pengunjung yang datang sendiri,
misalnya bersama keluarga dan anak-anak. Pengunjung diterima di ruang
informasi kemudian dapat memilih wahana yang ada, untuk kemudian dilanjutkan
dengan berwisata keliling kebun dan pada akhirnya akan diturunkan di sekitar
kawasan danau.

5.3.2 Paket Wisata


Paket wisata yang ada di Taman Wisata Mekarsari ditangani oleh Seksi
Acara. Secara umum, sasaran paket wisata untuk pengunjung terbagi dua yaitu
regular dan rombongan. Untuk paket wisata tahun 2011, Taman Wisata Mekarsari
membagi dalam 9 paket wisata bagi pengunjung yang berkelompok/rombongan.
Untuk menikmati berbagai paket tersebut, pengunjung harus melakukan
pemesanan terlebih dahulu. Paket wisata tersebut, ada yang dikhususkan untuk
edukasi bagi para siswa-siswi TK, SD, SLTP, SLTA, dan ada pula yang lebih
bersifat petualangan dan permainan untuk semua kalangan (umum). Tabel 12
menunjukkan berbagai jenis paket wisata yang ada di Taman Wisat Mekarsari.
Tabel 12. Paket Wisata di Taman Wisata Mekarsari
No
1

Paket
Back

to

The

Green

World (tanaman sayur)

Kapasitas
(orang)
30-49

Kegiatan pada paket wisata berupa bermain di

50-99

wahana Family Garden, pelatihan menanam

100-149

tanaman sayur (salampot), Creative Program

>150

yaitu kreativitas menempel biji atau herbarium,

Deskripsi

wisata keliling kebun, setelah itu ke taman

52

acara, kemudian bermain di Kids Fun Valley.


Fasilitas : tenda peneduh, tikar, parkir bus
2

Back

to

The

Green

World (tanaman buah)

30-49

Kegiatan pada paket wisata berupa bermain di

50-99

wahana Family Garden, pelatihan menanam

100-149

tanaman buah (tabulampot), Creative Program

>150

yaitu kretifitas menempel biji atau herbarium,


wisata keliling kebun, setelah itu ke taman
acara, kemudian bermain di Kids Fun Valley.
Fasilitas : tenda peneduh, tikar, parkir bus

Paddy Village

30-49

Paket wisata berupa bermain di wahana Family

50-99

Garden dengan jenis kegiatan praktik menanam

100-149

padi, melukis caping, menikmati makanan

>150

tradisional,

dan

belajar

tarian

tradisional.

Kemudian dilanjutkan dengan memandikan


kerbau, lomba menangkap ikan, tur museum
pertanian, tur baby zoo, dan terakhir adalah
wisata keliling kebun.
Fasilitas : parkir bus
4

Science and Adventure

30-49

Kegiatan pada paket wisata berupa presentasi

50-99

materi serta praktik anatomi tumbuhan dan

100-149

biopori dilanjutkan demo budidaya salak dan

>150

pembuatan kompos, kemudian wisata keliling


kebn dan terakhir wisata perahu naga.
Fasilitas : parkir bus

The Bamboos Life

30-49

Kegiatan pada paket wisata berupa observasi

50-99

berbagai

jenis

bamboo

dan

mengupas

100-149

manfaatnya, kemudian belajar angklung, dan

>150

melukis caping. Setelah itu dilanjutkan ke


wahana kebun belimbing dan wisata keliling
kebun.
Fasilitas : parkir bus

Paket Pintar

30-49

Kegiatan pada paket wisata berupa pemilihan

50-99

materi presentasi yaitu belajar kultur jaringan

100-149

atau mengenai bunga, buah , dan serangga, serta

>150

perbanyakan tanaman. Kemudian dilanjutkan


dengan creative program (membuat herbarium)
setelah itu wisata keliling kebun melihat
tanaman langka dan tanaman bambu lalu ke

53

wahana kebun salak kemudian ke taman acara.


Kegiatan terakhir adalah bermain di wahana
Family Garden. Fasilitas : parkir bus
7

Play and Play

30-49

Kegiatan pada paket wisata berupa wisata

50-99

keliling kebun, dilanjutkan menuju taman acara

100-149

untuk permainan tradisional, dan yang terakhir

>150

bermain di Kids Fun Valley.


Fasilitas : tenda peneduh, tikar, parkir bus

From The Mountain To

20 (l)

Kegiatan pada paket wisata berupa petualangan

The Sea

20 (ll)

pada 5 atmosfer alam yang berbeda. Pada paket

20 (lll)

wisata ini diajarkan bagaimana menanam


tanaman dalam pot setelah itu tur kebun buah,
tur museum alat pertanian, fruit watcher/ plant
watcher. Kegiatan dilanjutkan dengan atraksi
membajak sawah, menanam padi, menangkap
ikan, dan memandikan kerbau. Berperahu
menyusuri danau dengan perahu naga lalu
makan siang di Pulau Mekarsari. Kegiatan
dilanjutkan dengan water adventure yaitu :
(l) canoeing, floating donat, perahu bebek,
banana boat, dan outbound pelepah.
(ll) canoeing, floating donat, perahu bebek,
banana boat, dan outbound lidi.
(lll) floating donat, perahu bebek, dan outbound
lidi.

Atmosphere Fiesta

30-49

Kegiatan pada paket wisata berupa wisata

50-99

keliling kebun kemudian langsung ke lokasi

100-149
>150

acara (gathering).
Fasilitas : tenda peneduh, tikar, panggung,
sound system, meja skirting, kursi future,
spanduk welcome, parkir bus

Sumber: Pengelola Taman Wisata Mekarsari


Ada dua macam paket yang ditawarkan, yaitu paket jenis A dan B. Tiap
paket tersebut memiliki fasilitas yang berbeda-beda dengan harga yang berbeda
pula. Paket jenis B, ada beberapa fasilitas yang dikurangi dari paket jenis A. Hal
ini dilakukan agar pengunjung tetap dapat menikmati paket yang ada dengan tema
yang sama dalam harga yang lebih terjangkau.

54

Selain paket wisata yang ditawarkan, terdapat pula wahana yang tidak
kalah menarik dan sarat akan nilai edukasi. Wahana ini memiliki tema All About
Family dengan 3 konsep yaitu keluarga, outbond, dan wisata air. Untuk konsep
pertama (keluarga) terdapat empat wahana, yaitu Kids Fun Valley, Family
Garden, Pongo Show, dan Menara Pandang. Kids Fun Valley atau yang biasa
disebut dengan Lembah Bermain Anak sengaja dibuat untuk anak-anak dan
keluarga. Pada wahana ini terdapat permainan anak-anak antara lain mini gokar,
monorel, ATV, pancy train, aeroplane, dan sepeda layang. Permainan yang ada
pada wahana Kids Fun Valley ini dapat dinikmati oleh pengunjung dengan harga
terjangkau dengan membeli tiket atau koin seharga Rp 5000,00 sampai Rp
30.000,00. Family Garden yang masih satu tema dengan Kids Fun Valley pun
menyajikan berbagai wahana bagi keluarga berupa area memancing, area berkuda,
Baby Zoo, petik sayur, dan kincir angin. Berbeda dengan Kids Fun Valley dan
Family Garden, wahana Pongo Show menyajikan reality show yang
menggabungkan animasi dan atraksi dengan kapasitas teater sebanyak 200
pengunjung. Sedangkan menara pandang setinggi 30 meter dibuat agar
pengunjung dapat menyalurkan hobi fotografinya ataupun sekedar ingin
menikmati pemandangan keindahan alam Taman Wisata Mekarsari.
Konsep kedua lebih ditujukan kepada pengunjung yang ingin mecoba
tantangan, menguji nyali, kekompakan, melatih keberanian, sekaligus membangun
team work. Konsep ini dikemas dalam bentuk outbond dengan wahana Sabut
Kelapa Outbond yang memiliki program yang unik sehingga dapat menciptakan
moment gathering bagi pengunjung (karyawan, keluarga), sebagai sarana
refreshing, serta mempererat rasa kebersamaan dan kekeluargaan dalam
perusahaan, karyawan, maupun keluarga. Tema yang dibuat oleh Sabut Kelapa
Outbond yaitu Active Learning Adventure yang terdiri dari 9 program dimana
pemainnya diklasifikasikan berdasarkan umur dan dapat dimainkan secara
berkelompok/rombongan maupun perorangan. Daftar harga tiket program
outbound dapat dilihat pada Tabel 13.

55

Tabel 13. Daftar Harga Tiket Program Outbound

Kelapa

Harga
(Rp/orang)
65.000

Tunas

45.000

Rombongan Dewasa

Pelepah

35.000

Perorangan, Rombongan

Lidi

32.000

Perorangan, Rombongan

Janur

27.000

Rombongan khusus TK

Manggar

25.000

Perorangan, Rombongan

Water Adventure Banana Boat

25.000

Minimal berusia 6 tahun

Batok

15.000

Rombongan (TK-SD)

30.000

Rombongan (SMP-SMA)

50.000

Rombongan (Universitas-

No.

Nama Program

Keterangan
Rombongan

Perusahaan
9

Paint Ball

30.000

Minimal berusia 5 tahun

65.000

Minimal berusia 13 tahun dan


minimal 4 peserta

85.000

Minimal berusia 13 tahun dan


minimal 4 peserta

Sumber: Pengelola Taman Wisata Mekarsari


Permainan lain yang terdapat di wahana outbond adalah pointball.
Pointball merupakan simulasi tempur dengan persenjataan lengkap dan peluru
yang berisi cat air. Pemain seolah-olah berada di medan pertempuran karena
modal utama untuk memenangkan pertandingan harus dimiliki seperti kekuatan
strategi, komunikasi, kepemimpinan, kepercayaan, dan integritas.
Konsep ketiga dengan tema wisata air menghadirkan berbagai macam
permainan air. Suasana seru, tegang, dan mengasyikkan tercipta dalam tantangan
di atas air tersebut. Terdapat wisata kanal, wisata air dengan berbagai
permainannya, serta waterboom. Berikut ini disajikan daftar harga tiket permainan
wisata air. (Tabel 14)

56

Tabel 14. Daftar Harga Tiket Permainan Wisata Air


No
1

Permainan
Wisata Kanal

Harga (Rp/org)
10.000,00

No
8

Permainan
Banji Trempolin

Wisata Angsa

Harga (Rp/org)
20.000,00

15.000,00

Big Balon

15.000,00

Giant Ball

20.000,00

10

Hovercraft

50.000,00

Floating Donat

20.000,00

11

Water Bike

20.000,00

Giant Bubble

20.000,00

12

Banana Boat

25.000,00

Bola Angkasa

20.000,00

13

Canoeing

20.000,00

Perahu Naga

15.000,00

14

Kano

20.000,00

Sumber: Pengelola Taman Wisata Mekarsari


Selain paket wisata dan wahana-wahana dengan konsep yang menarik,
Taman Wisata Mekarsari memfasilitasi pengunjung dengan nursery yang
dilengkapi dengan rumah kupu-kupu dan rumah serangga. Ada juga tempat
konservasi rusa, dan pengunjung dapat memberikan makanan pada rusa-rusa yang
ada secara langsung. Wahana lain untuk melengkapi wisata di tengah-tengah
taman buah adalah Rumah Pohon Leo yang didesain dengan nuansa alam.
Kekhasan rumah ini dengan desain yang seolah-olah menginap di atas pohon dan
halaman yang di tanami pohon saga (Adenanthera pavonina) membuat keadaan di
sekitar Rumah Pohon Leo ini sejuk dan tenang. (Gambar 20).

Gambar 20. Rumah Pohon Leo


Taman Wisata Mekarsari juga menyajikan reguler entertainment setiap
bulan dengan jenis acara berupa musik akustik, band top 40, reggae, tarian dunia,
tarian tradisional, clown dance, dan operet. Acara tersebut ditampilkan perminggu secara bergantian. Paket-paket tambahan lain yang ada di Taman Wisata

57

Mekarsari tetapi ditangani oleh bagian Diklat dan Perpus berupa paket-paket
pelatihan yang terbagi menjadi tiga :
1. Paket Pelatihan Khusus, dengan presentasi materi dari staf ahli serta
melakukan praktik secara langsung, di antaranya, tabulampot, sayuran
vertikultur, budi daya hidroponik, manajemen pengelolaan kebun, dan
kultur jaringan.
2. Paket Optional, paket ini hanya mendapat presentasi materi dari staf ahli
tanpa melakukan praktik secara langsung.
3. Paket Fieldtrip, dengan presentasi materi dari staf ahli serta melakukan
praktik secara langsung, memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan
bidang hortikultura.
Setiap paket memiliki fasilitas dan harga yang berbeda-beda sesuai ketentuan
yang ditetapkan berdasarkan jumlah peserta.

5.3.3 Tenaga Kerja dan Jadwal Kerja


Bagian pelayanan wisata di Taman Wisata Mekarsari bertugas untuk
menangani program regular, paket, dan khusus. Selain itu, untuk mengontrol
kegiatan operasional wisata secara keseluruhan yang dibantu dari bagian lain di
Taman Wisata Mekarsari. Tenaga kerja untuk pelayanan wisata terdiri dari 98
orang. Tenaga kerja tersebut sudah termasuk pemandu, driver kereta, dan staf.
Penambahan tenaga kerja terjadi pada saat weekend, libur nasional, libur sekolah,
libur awal/ akhir tahun, dan libur lebaran. Penambahan tenaga kerja tersebut
diambil dari bagian internal perusahaan dan freelance. Jadwal kerja untuk bagian
pelayanan wisata, yaitu hari kerja, Senin hingga Sabtu pkl. 08.00 17.00 WIB,
istirahat pkl. 12.00 - 13.00 WIB untuk hari Senin sampai dengan Kamis dan pkl.
11.00 14.00 WIB untuk hari Jumat dan Sabtu. Sistem pergantian tenaga kerja
(shift) pada saat istirahat diberlakukan agar pengunjung dapat langsung berwisata
tanpa harus menunggu pelayanan.

5.3.4 Pengawasan Pengunjung


Upaya yang dilakukan untuk pengawasan pengunjung adalah pembuatan
peraturan saat mengelilingi objek wisata. Peraturan tersebut contohnya tidak

58

mengijinkan pengunjung berkeliling dengan mobil pribadi, dilarang memetik


buah, dan dilarang membawa narkoba. Mengingat luasan yang dimiliki Taman
Wisata Mekarsari seluas 264 ha, keamanan objek wisata dilakukan pula dengan
koordinasi antara bagian wisata dan security terhadap pengunjung.

5.3.5 Karakteristik Pengunjung


Untuk mengetahui karakteristik pengunjung yang datang di Taman Wisata
Mekarsari, disebar kuisioner secara acak dengan jumlah responden yaitu 30 orang.
Responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 17 orang dan perempuan sebanyak
13 orang. Hasil kuisioner dari beberapa pertanyaan dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Hasil Kuisioner Karakteristik Pengunjung
No
1

Variabel
Jenis Kelamin

(%)

No
d.

Variabel
TNI

(%)
0

a.

Laki-laki

57

e.

Wirausahawan

17

b.

Perempuan

43

f.

Pegawai Swasta

40

g.

Ibu Rumah

Usia
a.

< 14 tahun

b.

14-24 tahun

47

c.

25-55 tahun

47

d.

> 55 tahun

Tangga
h.
5

Tingkat Penghasilan
Perbulan

Tingkat Pendidikan

a.

Terakhir

Lainnya

Rp 1,0 juta

47

2,5 juta

a.

Lulus SD

b.

Lulus SMP

c.

Lulus SMA

50

d.

Lulus D1

e.

Lulus D2

f.

Lulus D3

13

g.

Lulus S1

30

h.

Lulus S2

i.

Lulus S3

Pekerjaan

b.

Rp 2,6 juta

3,0 juta
c.

Rp 3,1 juta

10

4,0 juta
d.

Rp 4,1 juta

17

5,0 juta
e.
6

> Rp 5,0 juta

Daerah asal
a. Jabodetabek

37

b. Jawa Barat

37

a.

Siswa

17

c. Luar Jawa Barat

13

b.

Mahasiswa

13

d. Luar Pulau Jawa

13

c.

PNS

10

59

No
7

Variabel
Informasi mengenai

(%)

No
i.

TWM
a.

Teman/ rekan

38

j.
10

Lainnya

Lama kunjungan di

b.

Keluarga

13

TWM

c.

Internet

17

a.

d.

Media cetak

15

e.

Iklan di TV

17

b.

2-4 jam

37

f.

Brosur TWM

c.

4-8 jam

57

d.

Lebih dari 8 jam

Kurang dari 2

jam

Frekuensi kunjungan ke
TWM

(%)
2

hobi

kerja

Variabel
Menyalurkan

11

Objek yang disukai di

a.

Setahun sekali

87

TWM

b.

6 bulan sekali

a.

Taman

32

c.

1 bulan sekali

b.

Danau

45

d.

1 minggu sekali

c.

Kebun

21

d.

Sawah

e.

Lainnya

Tujuan kunjungan ke
TWM
a.

Mengisi waktu

22

12

luang
b.

Menyegarkan

Wahana yang disukai di


TWM

36

a.

pikiran

Family Walk

15

Zone

c.

Sosialisasi

b.

Greenland Zone

15

d.

Mengenal

c.

Rumah Pohon

aktivitas

Leo

pertanian
e.

Wisata petik

buah
f.

Memperluas

13
16

d.

Wisata Air

38

e.

Outbound

26

Aktivitas yang dilakukan di TWM


a.

pengetahuan

g.

edukatif

mengenai

b.

Aktivitas fisik

23

tanaman

c.

Aktivitas sosial

27

d.

Aktivitas

13

Pendidikan

pertanian dan

budaya

tanaman
h.

Aktivitas

Mencari

inspirasi
14

e.

Aktivitas kreatif

17

f.

Aktivitas alam

19

g.

Lainnya

Manfaat yang diperoleh


a.

Fisik lebih sehat

14

60

No
b.

Variabel
Mental lebih

(%)
10

No
e.

sehat
c.

Mendapat info

e.

Banyak contoh

10

lingkungan dan
pengunjung

f.

kualitas

ditiru

pemeliharaan
15
g.

berwiraswasta
Menemukan

kebun
h.

g.

Mencari hiburan

30

h.

Menjalin

10

silaturahmi

i.
16

Lainnya

dengan kerabat/

a.

Trekking

14

rekan kerja

b.

Training

14

Harga lebih

18

berbasis alam
c.

Penambahan

19

d.

Forest

Wisata tematik

14

f.

Kerajinan

12

daerah

pelayanan

g.
14

Wisata

17

pengolahan

kualitas fasilitas

hasil pertanian

dan sarana

dan perkebunan

rekreasi

15

e.

kualitas

Perbaikan

15

recreation

rekreasi
Peningkatan

Wahana
bermain

program

d.

Program yang diinginkan pengunjung

terjangkau

c.

Penambahan
signed

Harapan yang diinginkan pengunjung

b.

13

pemeliharaan

pertanian

a.

Peningkatan
kualitas

kontak bisnis

15

13

taman

inspirasi

f.

Peningkatan

yang dapat

Memberi

(%)
10

terhadap

pertanian
d.

Variabel
Kepedulian

h.

Lainnya

5.3.6 Persepsi Pengunjung


Persepsi pengunjung diperlukan untuk mengetahui kualitas Taman Wisata
Mekarsari secara visual dan kenyamanan yang dirasakan. Aspek visual
merupakan salah satu aspek yang dilihat pertama kali oleh pengunjung

61

selanjutnya, yaitu kenyamanan di tempat tersebut. Desain tempat rekreasi yang


bagus dapat menunjang seluruh kegiatan rekreasi dan terdiri dari komponen yang
membuat nyaman dan aman users di dalamnya. Komponen desain tersebut
misalnya elemen hard material, soft material, serta sarana dan prasarana yang
memadai sesuai dengan fungsi yang ingin ditampilkan. Berikut adalah persepsi
pengunjung mengenai kualitas Taman Wisata Mekarsari (Tabel 16).
Tabel 16. Hasil Kuisioner Persepsi Pengunjung
No
1

Variabel
Desain keseluruhan TWM
a. Tidak bagus

(%)
0

b.

Kurang bagus

10

c.

Cukup bagus

23

d.

Bagus

57

e.

Sangat bagus

10

Waktu dan tempat yang


nyaman di TWM
a.

Ketika melewati

21

pinggir danau
b.

Ketika duduk di

23

bangku taman
c.

Ketika berada di

Ketika berada di

plaza Air Mancur


e.

Ketika melewati

15

jalan menuju danau


f.

Ketika berada di

Fungsi elemen taman


a.

Tidak fungsional

b.

Kurang fungsional

13

c.

Cukup fungsional

40

d.

Fungsional

43

e.

Sangat fungsional

Koleksi tanaman hias di TWM


a.

Tidak lengkap

Variabel
Kurang lengkap

(%)
27

c.

Cukup lengkap

33

d.

Lengkap

33

e.

Sangat Lengkap

Keadaan taman di TWM


Tanaman Hias
a.

Tidak terawat

b.

Kurang terawat

23

c.

Cukup terawat

27

d.

Terawat

43

e.

Sangat terawat

a.

Tidak terawat

b.

Kurang terawat

23

c.

Cukup terawat

50

d.

Terawat

20

e.

Sangat terawat

Gazebo/ saung
2

kawasan Nursery
3

b.

Perkerasan/ Jalan Setapak


30

sekitar danau
d.

No

a.

Tidak terawat

b.

Kurang terawat

17

c.

Cukup terawat

50

d.

Terawat

27

e.

Sangat terawat

Bangku Taman
a.

Tidak terawat

b.

Kurang terawat

30

c.

Cukup terawat

60

d.

Terawat

10

62

No
e.

Variabel
Sangat terawat

(%)
0

No

Kolam

Variabel
Baik

(%)
53

e.

Sangat baik

10

Transportasi

a.

Tidak terawat

b.

Kurang terawat

20

a.

Tidak baik

c.

Cukup terawat

40

b.

Kurang baik

d.

Terawat

30

c.

Cukup baik

33

e.

Sangat terawat

d.

Baik

53

e.

Sangat baik

10

Patung

d.

a.

Tidak terawat

Pemanduan

b.

Kurang terawat

17

a.

Tidak baik

c.

Cukup terawat

40

b.

Kurang baik

17

d.

Terawat

37

c.

Cukup baik

33

e.

Sangat terawat

d.

Baik

33

e.

Sangat baik

17

a.

Tidak baik

Manajemen kawasan

Wahana

rekreasi di TWM
Kebersihan
a.

Tidak baik

b.

Kurang baik

b.

Kurang baik

20

c.

Cukup baik

40

c.

Cukup baik

53

d.

Baik

53

d.

Baik

27

e.

Sangat baik

e.

Sangat baik

Makan dan minum

Keamanan

a.

Tidak baik

a.

Tidak baik

b.

Kurang baik

10

b.

Kurang baik

c.

Cukup baik

37

c.

Cukup baik

47

d.

Baik

47

d.

Baik

47

e.

Sangat baik

e.

Sangat baik

Tingkat kepuasan
pengunjung

Fasilitas (kualitas)
a.

Tidak baik

a.

Tidak puas

b.

Kurang baik

10

b.

Kurang puas

c.

Cukup baik

47

c.

Cukup puas

33

d.

Baik

40

d.

Puas

60

e.

Sangat baik

e.

Sangat puas

Pelayanan Informasi
a.

Tidak baik

b.

Kurang baik

c.

Cukup baik

30

60

BAB VI
PEMBAHASAN

6.1 Deskripsi Umum Kawasan


6.1.1 Letak dan Luas Kawasan
Taman Wisata Mekarsari dengan luas 264 ha memiliki letak administratif
yang cukup strategis sehingga sangat mudah dicapai. Beberapa jalur alternatif
tersedia baik dari Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Cibubur. Bagi masyarakat yang
tidak memiliki kendaraan pribadi dapat menggunakan angkot untuk menuju ke
agrowisata ini. Daerah sekitar Taman Wisata Mekarsari merupakan daerah pabrik
dengan lebar jalan yang sempit sehingga menimbulkan kemacetan. Hal ini
menjadi masalah yang membuat ketidaknyamanan bagi para pengunjung karena
memakan waktu yang lama di perjalanan akibat kemacetan tersebut. Solusi yang
bisa dilakukan adalah dengan pengaturan kendaraan agar lebih tertib lalu
dilakukan pelebaran jalan. Selain itu, mengingat Taman Wisata Mekarsari berada
di sekitar daerah pabrik, perlu adanya perencanaan lanskap jalan yang tepat
sehingga tercipta kenyamanan bagi pengguna jalan tersebut, khususnya
pengunjung.

6.1.2 Iklim
Laurie (1986) menyatakan bahwa suhu udara yang ideal untuk
kenyamanan manusia adalah berkisar antara 10-26.7C. Iklim di Taman Wisata
Mekarsari dapat digolongkan ke dalam iklim panas karena memiliki suhu rata-rata
27C. Terlihat bahwa suhu udara nyaman di Taman Wisata Mekarsari sudah
melebihi ambang normal kenyamanan suhu yang dirasakan manusia apalagi jika
mencapai suhu maksimumnya. Untuk mengatasinya, salah satu cara yaitu dengan
menanam pohon dengan bentuk tajuk piramidal atau bulat.
Laurie (1986) menyatakan bahwa kelembaban nisbi yang ideal di daerah
tropis berkisar antara 40 75%. Kelembaban udara yang tinggi memberikan rasa
ketidaknyamanan bagi manusia. Taman Wisata Mekarsari memiliki kelembaban
yang berkisar antara 80% dan 90% menandakan kelembaban tersebut termasuk
kategori tinggi yang menyebabkan ketidaknyamanan bagi aktivitas manusia.
}}}

64

Curah hujan membawa dampak yang berbeda-beda. Bagi tanaman, sudah


tentu curah hujan tinggi merupakan suatu upaya pemenuhan kebutuhan akan air
serta meringankan petugas yang bertugas menyiram tanaman. Namun, apabila
berlebihan dapat menyebabkan busuk akar, sumber penyakit, dan kandungan air
tinggi. Curah hujan yang kecil pun dapat menyebabkan tanaman layu dan kering,
karena kekurangan air. Oleh sebab itu, kebutuhan air bagi tanaman sebaiknya
dipenuhi secukupnya dan tidak bergantung pada curah hujan yang turun.
Bagi pengunjung, curah hujan yang tinggi dapat menjadi hambatan
aktivitas wisata yang mereka lakukan mengingat Taman Wisata Mekarsari
melakukan segala aktivitas wisata di luar ruangan (outdoor). Beberapa tempat pun
digenangi air hujan sehingga menjadi kendala dan dapat membahayakan. Untuk
mengatasi hal tersebut dibutuhkan tempat berteduh yang dengan kapasitas
memadai yang dapat digunakan sewaktu-waktu apabila terjadi hujan serta adanya
lubang resapan agar mengurangi genangan air yang terjadi.

6.1.3 Tanah dan Topografi


Jenis tanah di kawasan Taman Wisata Mekarsari merupakan tanah latosol.
Menurut Sutanto (2009), tanah latosol dengan bahan induk vulkanik memiliki
sifat fisik yaitu berwarna coklat kemerahan, tekstur sedang sampai berat, struktur
remah sampai gembur, dan daya infiltrasi tergolong lambat sampai sedang.
Sutanto (2009) menambahkan, sifat kimiawi yang dimiliki tanah ini adalah rendah
bahan organik, memiliki reaksi masam, terkadang terjadi akumulasi unsur-unsur
tertentu. Contoh akumulasi unsur tersebut misalnya Al, Mn, dan Fe. Secara umum
kesuburan tanah latosol tergolong sedang dengan pH 4-6 dan memiliki KTK yang
tergolong tinggi sehingga cocok untuk pertanian dan perkebunan. Untuk
mengatasi kesuburan tanah yang tergolong sedang diberikan pupuk organik dan
inorganik yang dibutuhkan secara seimbang. Kondisi topografi kawasan Taman
Wisata Mekarsari yang relatif datar dengan kemiringan 8% memberikan
keuntungan dalam hal penanaman tanaman.

65

6.1.4 Hidrologi
Danau terkadang mengalami pendangkalan akibat endapan lumpur yang
terus bertambah. Untuk mengatasi hal tersebut, Taman Wisata Mekarsari
menggunakan jasa kontraktor dalam pengerukan endapan lumpur agar
kedalamannya lebih dalam. Hal ini bertujuan agar daya tampung air di danau
tersebut lebih optimal. Sumber daya yang ada sudah dapat digunakan secara
optimal oleh Taman Wisata Mekarsari dengan menjadikan danau terebut sebagai
sumber air untuk irigasi bagi pertanian dan objek wisata bagi pengunjung Taman
Wisata Mekarsari sendiri. Selain danau, Taman Wisata Mekarsari juga membuat
deep well sebagai salah satu sumber air yang sangat berpotensi pada kawasan
yang berada jauh dari danau. Kendala yang terdapat pada deep well adalah
pemborosan energi listrik. Untuk mengatasinya Taman Wisata Mekarsari dapat
menggunakan sumber listrik tenaga alami seperti solar cell.

6.1.5 Vegetasi dan Satwa


Konsep 4 Si dalam kegiatan wisata Taman Wisata Mekarsari, di antaranya,
adalah konservasi telah diwujudkan Taman Wisata Mekarsari sebagai tempat
pelestarian plasma nutfah tumbuhan khususnya buah-buahan dan berbagai satwa
jenis mamalia dan aves. Vegetasi Taman Wisata Mekarsari terdiri dari tanaman
kebun dan tanaman lanskap dengan tujuan dan pemeliharaan yang berbeda.
Tanaman kebun lebih difokuskan untuk menghasilkan buah (produktif) selain itu
pula untuk menjaga tanaman langka agar tetap lestari. Sedangkan untuk tanaman
lanskap lebih difokuskan pada kualitas estetika yang dimiliki tanaman tersebut.
Vegetasi yang beragam menimbulkan pemeliharaan yang berbeda pula, sehingga
pemeliharaan pun harus disesuaikan dengan jenis tanaman dan sifatnya. Taman
Wisata Mekarsari sudah mengadakan penelitian, pelatihan, dan penyuluhan untuk
meningkatkan kualitas pengetahuan para karyawan dalam perihal pemeliharaan
tanaman. Hal tersebut sangat baik untuk lebih ditingkatkan lagi agar pemeliharaan
berjalan dengan baik sehingga tanaman langka tetap lestari.

66

6.2 Konsep Pengembangan


6.2.1 Konsep Desain
Taman Wisata Mekarsari merupakan agrowisata yang memiliki identitas.
Hal ini terlihat dari desainnya yang mengambil falsafah dan pola daun dari
tanaman lamtoro gung. Kekuatan konsep desain tersebut mampu memberikan
keindahan yang beridentitas, selaras, dan serasi. Taman Wisata Mekarsari dalam
upaya mempertahankan konsep desain lamtoro gung ini sudah baik, terlihat
dengan pola desainnya masih terbentuk karena pemeliharaan ideal dan fisik yang
dilakukan. Namun, konsep yang unik tersebut memiliki beberapa kelemahan
mengingat kenyamanan dan keamanan dari segi users. Berdasarkan pengamatan
di lapang, kelemahan konsep desain ini, antara lain, sirkulasi yang sulit diakses
oleh pengunjung yang memilih berkeliling jalan kaki, sirkulasi yang memberikan
kesan kaku dan tidak fleksibel. Untuk itu harus dibuatkan jalan tersendiri bagi
pengunjung yang memilih berjalan kaki sehingga tetap bisa berkeliling kebun
buah. Selanjutnya, untuk memberikan kesan dinamis perlu ditambah dengan
pembuatan pola sirkulasi putaran (loop) pada 5 daun besar lamtoro gung ini
sehingga mudah diakses, aman, dan memiliki nilai tambah dari segi estetika.

6.2.2 Konsep Tata Ruang


Pembagian ruang dan sirkulasi terbentuk dengan sendirinya dari pola daun
lamtoro gung. Pembagian ruang dilakukan terhadap peletakan tanaman kebun
komersial dan tanaman kebun koleksi dalam beberapa blok, yaitu blok A, B, C, D,
dan E. Pembagian zona rekreasi dalam blok memiliki tujuan dan tema berbedabeda dalam konsepnya. Keuntungannya adalah memberikan kemudahan bagi
pengunjung dalam memilih wahana, program, dan paket yang ditawarkan Taman
Wisata Mekarsari. Keuntungan lainnya adalah hadirnya berbagai lanskap seperti
lanskap taman, kebun, sawah, danau, dan jalan pada blok-blok pun menambah
keindahan di Taman Wisata Mekarsari. Namun, perlu penambahan penunjuk arah
dan batas yang jelas berupa peta di setiap zona agar pengunjung mengetahui
posisi dan dapat melanjutkan berwisata ke zona berikutnya. Selain itu pula
distribusi pengunjung perlu disebar sehingga tidak berkumpul di sekitar danau
saja atau membuat paket alternatif. Hal ini untuk menjaga kapasitas daya dukung

67

kawasan sekitar danau dan penyebaran pengunjung yang merata agar kondisi
tempat agrowisata terlihat hidup.

6.2.3. Konsep Sirkulasi


Tiga sirkulasi, yaitu sirkulasi primer, sirkulasi sekunder, dan sirkulasi
tersier sudah sangat baik dan mampu mengakomodasikan users. Selain tiga
sirkulasi tersebut, terdapat pula sirkulasi berupa jalan inspeksi yang dapat
menambah keamanan di kawasan Taman Wisata Mekarsari karena jalan tersebut
merupakan batas wilayah agrowisata tersebut.
Berdasarkan pengamatan di lapang, terlihat kondisi sirkulasi kereta yang
didominasi dengan penggunaan aspal terlihat kurang lebar, kemudian berlubang,
dan rusak pada beberapa spot jalur utama yang dilalui pengunjung. Begitupun
dengan kondisi sirkulasi pengunjung yang didominasi perkerasan/ paving terlihat
berlubang dan rusak. Untuk itu perlu adanya perbaikan jalan dan adanya saluran
drainase yang baik untuk proses pengeringan jalan aspal pascahujan karena jalan
aspal tidak tahan terhadap genangan air. Untuk perkerasan/ paving perlu
dilakukan perbaikan dan penggantian dengan material yang sama, tetapi haruslah
berkualitas baik dan tanpa retak yang terlihat. Suara nyaring terdengar ketika dua
perkerasan/paving diadu bersama-sama yang menunjukkan bahwa kekuatannya
sudah cukup baik.

6.2.4 Konsep Vegetasi


Vegetasi yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari adalah beragam
tanaman buah tropika khas negara Indonesia dan koleksi tanaman hias yaitu
rumput, semak, perdu, pohon, tanaman merambat, dan tanaman epifit. Blok A, B,
C, D, dan E memiliki tanaman dengan jenis yang berbeda terdiri dari tanaman
buah komersial dan tanaman koleksi dilengkapi taman di beberapa spotnya. Dari
segi desain, tanaman kebun tersebut ditanam dengan pola tanam (zig zag, persegi
empat, persegi panjang) yang sesuai karena beragamnya jenis tanaman yang ada,
dan jumlahnya tergantung luasan areal dalam bloknya. Pemeliharaan pada
tanaman kebun baik koleksi dan komersial yang terdiri dari tanaman musiman dan
nonmusiman memiliki perbedaan. Meskipun diarahkan untuk produktif, tiap

68

tanaman mendapat perlakuan yang berbeda-beda sesuai dengan jenis dan sifatnya.
Terdapat kendala berupa tanaman yang sulit berbuah di Taman Wisata Mekarsari.
Hal tersebut dapat dipengaruhi dari beberapa hal yaitu penempatan yang tidak
sesuai, pemeliharaan yang kurang sesuai sehingga nutrisi tidak terpenuhi. Faktor
yang mempengaruhi adalah kondisi tanah yang kurang subur dan kurangnya
nutrisi yang diperoleh tanaman. Untuk itu perlu dilakukan penggemburan dan
pemberian pupuk secara tepat sesuai jenis tanaman. Untuk penempatan yang tidak
sesuai dapat dikarenakan keadaan tanaman yang stress terhadap lingkungan
sehingga perlu adanya manipulasi iklim. Secara umum untuk keadaan lingkungan
kering tentunya perlu penambahan air, sedangkan apabila keadaan lingkungan
memiliki curah hujan tinggi perlu adanya pembuatan drainase yang tepat.
Taman-taman yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari, termasuk taman
tropis yang memiliki ciri-ciri banyaknya tanaman yang tumbuh dalam taman
seperti tanaman berdaun lebat dan rimbun serta tanaman yang beragam dari segi
teksturnya, terkesan natural dan tidak teratur. Selain itu, dijumpai ornamen berupa
patung, elemen air seperti air mancur dan kolam. Pemeliharaan berbagai elemen
taman baik soft material yang beragam dan hard material sangat menentukan
desain awal yang sudah dibuat. Pemeliharaan taman yang ada terkendala pada
karyawan yang jumlahnya sedikit, yaitu 66 karyawan untuk pemeliharaan
keseluruhan taman yang ada di Taman Wisata Mekarsari (luas 50 ha).
Kurangnya tenaga ahli dalam bidangnya pun menjadikan taman yang ada di
Taman Wisata Mekarsari terlihat kurang perawatan. Oleh karena itu, perlu
penambahan tenaga ahli yang sesuai dengan bidangnya sehingga keefektifan dan
kualitas pemeliharaan taman pun meningkat.

6.2.5 Sarana dan Prasarana


Berdasarkan pengamatan di lapang, beberapa sarana yang terdapat di
Taman Wisata Mekarsari perlu diperbaiki dengan pemeliharaan yang lebih teliti
lagi. Terlihat di gerbang Candi Bentar yang merupakan gerbang masuk utama
Taman Wisata Mekarsari tidak dipelihara secara optimal. Candi terlihat kusam,
terdapat gulma yang tumbuh diantara Candi Bentar serta lumut yang belum
dibersihkan. Secara visual, hal ini sangat tidak estetik, mengingat Candi Bentar

69

merupakan pintu masuk utama Taman Wisata Mekarsari sehingga pengunjung


akan melihat dan memberikan kesan mulai dari gerbang ini.
Selain itu, pada Bangunan Air Terjun yang merupakan salah satu ikon
Taman Wisata Mekarsari, kondisi terlihat kumuh disebabkan air di kolam
penampungannya yang kotor. Menurut karyawan yang bekerja di Taman Wisata
Mekarsari, kolam tersebut dikuras setiap setahun sekali. Selain itu, tanaman hias
di balkon tiap lantai terlihat kering dan kurang estetik. Untuk mengatasi hal
tersebut, pihak Taman Wisata Mekarsari harus memperhatikan lagi mengenai
sarana yang disediakan tersebut. Pekerjaan pemeliharaan harus lebih dioptimalkan
sehingga kualitas visual dan kefungsionalan tiap bangunan tetap terjaga dan
beridentitas serta memiliki kekhasan tersendiri yang dapat menarik pengunjung.
Prasarana yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari berupa jalan, musala,
toilet, instalasi listrik, pengelolaan air bersih, penangkal petir, dan pengolahan
limbah. Jalan yang tersedia sudah memadai untuk mengakomodasikan users dari
satu tempat ke tempat lain dalam kawasan Taman Wisata Mekarsari. Berdasarkan
pengamatan di lapang, terdapat kerusakan terhadap jalan utama yang dilewati
pengunjung. Terlihat jalan berlubang pada pola jalur jalan (areal blok barat dan
blok timur) sehingga mengganggu kenyamanan pengunjung saat berkeliling
kebun buah dengan kereta. Selain itu pula terdapat genangan air di parkiran
setelah hujan yang menyebabkan becek. Untuk mengatasi hal tersebut, Taman
Wisata Mekarsari perlu memperbaiki jalan yang rusak dan berlubang, serta
membuat lubang resapan agar air tidak tergenang agar kenyamanan dan kepuasan
pengunjung terhadap salah satu prasarana tidak mengurangi minat wisata.
Instalasi listrik yang ditanam di dalam tanah sudah baik bagi tempat wisata
sebab kualitas visual yang menjadi daya jual sebuah tempat wisata tidak
terhalangi dengan prasarana yang ada. Musala dan toilet sudah tersebar di
beberapa tempat dengan kondisi bangunan yang baik dan bersih. Hanya saja perlu
adanya penambahan musala dan toilet sebab berdasarkan pengamatan di lapang
terjadi antrian pengunjung dalam menggunakan prasarana musala dan toilet.
Air bersih di Taman Wisata Mekarsari bersumber dari danau dan deep
well. Sejauh ini, sumber tersebut mampu memenuhi kebutuhan air di kawasan
Taman Wisata Mekarsari dan masyarakat sekitar. Sumber daya yang ada mampu

70

didayagunakan oleh Taman Wisata Mekarsari dengan baik. Penangkal petir di


Taman Wisata Mekarsari terletak di tiga gedung yaitu GKS, Laboratorium
Biosari, dan Menara Pandang. Sebaiknya perlu penambahan penangkal petir
mengingat Taman Wisata Mekarsari dilewati garis lintang 6 030 LS dan garis
bujur 106052 BT yang memiliki curah hujan tinggi penyebab petir.
Berdasarkan pengamatan di lapang, Taman Wisata Mekarsari memiliki
tingkat kebersihan yang tinggi. Terlihat seluruh kawasan Taman Wisata Mekarsari
selalu bersih dari sampah inorganik. Hal ini mencerminkan bahwa pengolahan
sampah dan limbah di Taman Wisata Mekarsari sudah baik.

6.3 Profil Perusahaan


6.3.1 Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang dibangun oleh Taman Wisata Mekarsari berikut
penerapan sistem pemeliharaannya akan menjadi faktor penentu keberhasilan
dalam mengelola sebuah lanskap agrowisata. Pengelolaan tidak hanya dilakukan
pada lanskapnya saja namun juga terhadap apsek wisata dan pengunjung. Dengan
adanya struktur organisasi, sistem pemeliharaan dan pengelolaan yang terencana
dengan baik maka sebuah agrowisata dengan kebaikan lanskap alamnya akan
dapat berkelanjutan. Oleh karena itu, penempatan seorang yang kompeten dalam
bidangnya, yaitu pengelolaan lanskap dan pemeliharaan taman, pemeliharaan
wisata, serta pemeliharaan pengunjung harus dipertimbangkan. Hal tersebut
bertujuan agar pribadi yang kompeten tersebut fokus, jelas, terarah, dan
bertanggung jawab akan pekerjaannya.
Untuk pengelolaan wisata dan pengunjung, bagian PUW Taman Wisata
Mekarsari sudah mencakup seksi-seksi yang menanganinya, yaitu Seksi Acara,
Seksi Wahana, Seksi Pelayanan, dan Seksi Outlet. Semua seksi bekerjasama
dalam pengembangan dan pengelolaan wisata agar pengunjung merasakan
kenyamanan dan kepuasan dalam berwisata. Bagian operasional meliputi Seksi
Pemeliharaan Taman, Seksi Sipil, dan Seksi Mekanik dan Elektrik yang berperan
dalam pengadaan serta pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
perusahaan. Seksi Pemeliharaan Taman menangani segala aktivitas pemeliharaan
baik tanaman maupun pemeliharaan elemen keras. Seksi Sipil bertugas dalam

71

mengelola, memelihara, dan merawat sarana fisik bangunan, kantor, fasilitas


umum, dan lingkungan agar tercipta kenyamanan dan kepuasan pengunjung. Seksi
Mekanik dan Elektrik bertugas dalam mengelola dan merawat serta perbaikan
mekanik, elektrik, dan elektronik.
Kendala yang dihadapi bagi kelancaran pemeliharaan taman dalam
mencapai efektivitas yang baik adalah semua tugas ditangani oleh Seksi
Kebersihan dan Tata Lingkungan. Mengingat minimnya dana yang tersedia untuk
membayar tenaga kerja dalam pekerjaan pemeliharaan sehingga terjadi
pengurangan tenaga kerja dan penambahan pekerjaan pada Seksi Kebersihan dan
Tata Lingkungan. Untuk itu perlu dilakukan pembagian tugas yang spesifik antara
tugas bagian Seksi Pemeliharaan Taman (KTL) dan Seksi Pemeliharaan
Bangunan (Sipil) sehingga pekerjaan tidak dibebankan pada seksi KTL seutuhnya
dalam pembersihan elemen keras. Selain itu, dana untuk pemeliharaan disusun
lagi dengan cermat dan penuh pertimbangan sesuai prioritas pekerjaan
pemeliharaan.

6.3.2 Tenaga Kerja dan Jadwal Kerja


Tenaga kerja adalah salah satu sumber daya yang merupakan pelaku utama
dalam kegiatan pemeliharaan taman di Taman Wisata Mekarsari. Tingkat
keberhasilan pun dipengaruhi oleh kinerja tenaga kerja selama di lapang.
Pengawas lapang bertugas mengawasi area yang sudah ditentukan dan
mengarahkan karyawan lapang dalam melakukan setiap pekerjaan dengan baik
dan benar. Pada dasarnya setiap tenaga kerja di Taman Wisata Mekarsari
memiliki kesadaran dan kedisiplinan yang tinggi akan tanggung jawab
pekerjaannya. Hal ini terlihat

dari kemampuan tiap karyawan dalam

menyelesaikan tugasnya dengan area yang luas. Tabel 17 adalah perbandingan


kapasitas kerja lapang di Taman Wisata Mekarsari dengan kapasitas kerja pada
Arifin dan Arifin (2005).

72

Tabel 17. Kapasitas tenaga kerja Taman Wisata Mekarsari


No.
1
2
3

Jenis Pekerjaan Pemeliharaan


Penyapuan rumput
Penyapuan perkerasan
Pemangkasan rumput dengan mesin

300

Kapasitas
kerja/
jam**
400

Efektivitas
kerja/ jam
(%)
75

800

800

100

428

500

85

m2

10

80

pohon

40

m2

35

40

87

Satuan
per jam

Kapasitas
kerja/ jam*

m2
m

gendong
4

Pemangkasan tanaman semak dan penutup


tanah dengan gunting pangkas

Pemangkasan bentuk tanaman perdu dan


pohon kecil dengan gunting pangkas

Penyiangan dan penggemburan tanaman


semak dan penutup tanah

Pemupukan pupuk inorganik pada pohon

pohon

71

Penyemprotan pestisida pada pohon dengan

pohon

15

15

100

pohon

12

15

80

sprayer gendong
9

Penyiraman pohon dengan selang plastik

Ket : *Pengamatan lapang di TWM


**(Arifin dan Arifin, 2005)

Dengan membandingkan kapasitas kerja di Taman Wisata Mekarsari dengan


pustaka (Arifin dan Arifin, 2005), didapat bahwa efektivitas kerja cukup (100%)
terdapat pada pekerjaan pemeliharaan penyapuan perkerasan dan peyemprotan
pestisida pada pohon dengan sprayer gendong, sedangkan pekerjaan pemeliharaan
lainnya memiliki efektivitas kerja rendah (di bawah 100%).
Tingkat efektivitas pekerja dalam mengerjakan pekerjaan pemeliharaan
dapat dikategorikan rendah, dimana terlihat bahwa presentasi efektivitas kerja
rendah mendominasi beberapa pekerjaan pemeliharaan. Beberapa faktor yang
menyebabkan efektivitas pekerjaan pemeliharaan di Taman Wisata Mekarsari
rendah adalah sebagai berikut :
1. faktor alam seperti pada musim hujan dan musim kemarau yang sangat
terik, pertumbuhan gulma yang cepat dibandingkan waktu kerja yang
berkurang bagi tenaga kerja untuk kegiatan pemangkasan;

73

2. faktor tenaga kerja yang tidak bertugas secara optimal, kurangnya


keterampilan yang dimiliki tenaga kerja, jumlah tenaga kerja kurang, serta
kurangnya pengawasan pekerjaan di lapangan dan motivasi kerja;
3. faktor alat dan bahan berupa kondisi alat dan bahan yang kurang berfungsi
dengan baik sehingga menghambat kegiatan pemeliharaan.
Untuk meningkatkan efektivitas kerja terkait tenaga kerja serta alat dan bahan di
Taman Wisata Mekarsari diperlukan hal-hal berikut.
1. Target yang sudah ditetapkan harus dicapai oleh tenaga kerja. Efektivitas
kerja tidak akan tercapai apabila tenaga kerja bekerja dengan santai tanpa
memperhitungkan waktu efektif mereka bekerja setiap hari.
2. Tenaga kerja dibekali keterampilan dan pengetahuan dalam menerapkan
pekerjaan pemeliharaan di lapang sehingga tiap pekerjaan mencapai hasil
maksimal.
3. Perlu dilakukan pengelolaan tenaga kerja sesuai dengan luasan taman yang
dipelihara agar tenaga kerja tidak kewalahan dalam melakukan pekerjaan
pemeliharaan.
4. Perlu dilakukan peningkatan terhadap pengawasan oleh koordinator lapang
sehingga tenaga lebih giat lagi dalam pekerjaan yang dilakukan. Apabila
ada kesulitan, baik dalam penggunaan alat maupun pelaksanaan
pemeliharaan, koordinator lapang hendaknya mengajarkannya.
5. Peralatan kerja yang baik tentu menambah efektivitas pekerjaan
pemeliharaan. Untuk itu, perlu dilakukan pengecekan setiap hari usai
menggunakan peralatan sebelum waktu kerja berakhir. Selain itu, biaya
anggaran pemeliharaan untuk peralatan harus diperhatikan agar dapat
terpenuhi secara optimal.
6. Pemberian motivasi yang dilakukan oleh pihak Taman Wisata Mekarsari
merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan semangat kerja tenaga
kerja/karyawan.

6.3.3 Pengelolaan Peralatan dan Bahan


Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan pemeliharaan di Taman Wisata
Mekarsari sudah dalam jumlah yang memadai sehingga kegiatan pemeliharaan

74

dapat terus berjalan dengan lancar. Masalah yang dapat menghambat pekerjaan
pemeliharaan di lapang adalah terjadi kerusakan alat. Kerusakan alat yang terjadi
biasanya pada cangkul dan arit panjang. Meskipun alat tersebut masih berfungsi,
hasil pekerjaan yang diperoleh tidak optimal sehingga perlu dilakukan pengecekan
kondisi alat secara berkala agar koordinator lapang dapat memberikan solusi atau
mengantisipasi dengan cara penggantian alat. Untuk kelengkapan bahan-bahan,
PT MUS sudah menyediakan dalam jumlah yang memadai demi kelancaran
kegiatan pemeliharaan.
Ketersediaan alat dan bahan yang memadai meski harganya mahal pada
kenyataannya sangat berpengaruh pada efektivitas kerja. Oleh karena itu dalam
menyusun rencana anggaran biaya pemeliharaan sebaiknya tidak hanya
memasukkan anggaran dana pembelian peralatan dan bahan saja, melainkan
meliputi anggaran perawatan masing-masing alat. Selain itu, menyusun rencana
anggaran biaya harus dialokasikan secermat mungkin sesuai dengan prioritas
pekerjaan pemeliharaan, agar biaya yang dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan.

6.3.4 Anggaran Biaya Pemeliharaan


Anggaran biaya menjadi salah satu faktor pembatas utama pada
pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, baik untuk pemeliharaan intensif maupun
ekstensif (Carpenter et al., 1975). Jika melihat jumlah rencana anggaran biaya
operasional dan rencana anggaran biaya peralatan yang belum termasuk upah
karyawan, Taman Wisata Mekarsari memiliki rencana anggaran pemeliharaan
yang terhitung kecil dalam setahun. Hal tersebut sangat mempengaruhi kualitas
elemen lanskap yang dipelihara. Kualitas elemen kurang terlihat akibat
pemeliharaan yang seadanya sehingga estetika pun menjadi berkurang dan kurang
meninggalkan kesan bagi pengunjung.
Saat ini terlihat kondisi tanaman yang kering dan kurang terawat di Taman
Wisata Mekarsari serta elemen keras yang kotor karena terlambatnya
pemeliharaan yang dilakukan. Padahal tanaman yang digunakan di Taman Wisata
Mekarsari merupakan tanaman yang low maintenance dan relatif mudah dalam
pemeliharaan. Faktor biaya internal dari Taman Wisata Mekarsari untuk kegiatan
pemeliharaan serta kurangnya tenaga kerja yang menyebabkan kegiatan

75

pemeliharaan belum dilakukan secara optimal dan hal tersebut berpengaruh pada
pencapaian keefektifan kerja sehingga kualitas tanaman dan elemen keras pun
menjadi menurun. Menurut Arifin dan Arifin (2005), penyusunan rencana
anggaran biaya pemeliharaan lanskap seharusnya sudah diperkirakan dan
dipertimbangkan sejak sebelum perencanaan suatu area dan penyusunan anggaran
biaya bergantung pada luasan areal taman, desain taman dan penggunaan elemenelemen taman, standar biaya tenaga kerja harian, kelengkapan dan efektivitas
peralatan pemeliharaan, bahan habis pakai, biaya tenaga supervisor, dan tenaga
ahli.
Tidak hanya berdampak pada kondisi taman, minat pengunjung pun akan
berkurang untuk kembali ke Taman Wisata Mekarsari karena kesan pemeliharaan
yang kurang. Soekadija (2000) menyatakan bahwa wisatawan akan tahan tinggal
di tempat objek wisata kalau lingkungannya bagus, dengan arsitektur taman yang
asri, dilengkapi dengan tempat-tempat beristirahat yang nyaman.

6.3.5 Pembagian dan Pengawasan Zona Pemeliharaan


Arifin dan Arifin (2005) menyatakan bahwa adanya pembagian zona kerja
dan penempatan seorang mandor pada setiap zona dapat membantu kelancaran
kerja dan mencapai efektivitas yang baik. Parker dan Bryan (1989) menambahkan
bahwa salah satu keuntungan sistem pengawasan adalah dengan adanya staf yang
baik maka kegiatan pemeliharaan akan berjalan sendiri dan mandor atau
supervisor hanya perlu berkonsentrasi kepada tenaga kerja yang tidak
mengerjakan pekerjaannya tepat waktu. Taman Wisata Mekarsari pun sudah
membagi pekerjaan pemeliharaan dengan baik dan pengawasan oleh koordinator
lapang untuk setiap zona yang telah ditentukan. Jumlah tenaga kerja KTL untuk
seluruh kawasan Taman Wisata Mekarsari yaitu 264 ha berjumlah 66 tenaga kerja
lapang.
Kualitas lanskap di Taman Wisata Mekarsari dalam hal pemeliharaan
elemen baik soft material maupun hard material perlu diperhatikan lagi.
Berdasarkan pengamatan banyak terdapat kerusakan pada hard material yang
belum diperbaiki seperti paving yang rusak, pergola yang berkarat dan tak terurus,
sedangkan untuk soft material terlihat tanaman yang kering dan kurang subur.

76

Tenaga kerja yang jumlahnya minim masih memiliki tugas tambahan bagi tim
khusus yang anggotanya diambil dari tenaga kerja keseluruhan. Tim khusus
tersebut memiliki pekerjaan tambahan berupa dekorasi tanaman baik indoor
maupun outdoor serta pelayanan wisata dalam pembuatan alat/bahan dan elemen
taman yang sifatnya artistik. Sebaiknya, tim khusus tersebut merupakan sumber
daya manusia yang benar-benar memiliki keahlian dalam hal tersebut sehingga
dapat mengerjakan pekerjaan dengan baik dan juga tidak mengganggu pekerjaan
utama dalam pekerjaan pemeliharaan untuk menghasilkan kualitas lanskap yang
lebih baik lagi.

6.3.6 Kegiatan Evaluasi


Berdasarkan pengamatan di lapang, ada sebagian tenaga kerja yang
tergesa-gesa

dalam

menyelesaikan

pekerjaan

mereka,

ada

pula

yang

menyelesaikannya dengan teliti. Secara visual terlihat perbedaan hasil antara


kedua

pekerjaan

tersebut.

Pengawas,

yaitu

koordinator

lapang,

yang

melaksanakan tugasnya dengan benar dan baik tentu akan mengawasi,


mengayomi, dan memberitahukan kepada tenaga kerja yang melakukan kesalahan
dalam bekerja. Kegiatan evaluasi di Taman Wisata Mekarsari merupakan evaluasi
mingguan antara koordinator lapang dengan kepala divisi, serta evaluasi bulanan
yang diikuti seluruh karyawan Seksi Kebersihan dan Tata Lingkungan. Kegiatan
evaluasi di Taman Wisata Mekarsari masih kurang efektif dilihat dari pekerjaan
pemeliharaan yang dihasilkan oleh pekerja memiliki kualitas visual yang berbeda.
Terlihat di beberapa area, terdapat tanaman yang sudah mendapat perlakuan
pemeliharaan, sedangkan area lain belum mendapat perlakuan pemeliharaan atau
sedang dalam pemeliharaan. Hal ini pun terkait tenaga kerja yang minim di
Taman Wisata Mekarsari sehingga terjadi kelambatan pemeliharaan.
Sebaiknya evaluasi yang dilaksanakan di Taman Wisata Mekarsari
dilakukan fokus terhadap tiga hal, yaitu evaluasi tenaga kerja, evaluasi hasil kerja,
dan evaluasi kerja. Evaluasi tenaga kerja dan evaluasi kerja dilakukan tiap hari
oleh koordinator lapang dan sudah tercatat dalam buku evaluasi yang harus
dimiliki masing-masing koordinator lapang. Evaluasi tenaga kerja bertujuan agar
koordinator lapang dapat memantau dan melihat kompetensi masing-masing

77

karyawan Taman Wisata Mekarsari dalam pekerjaan pemeliharaan. Evaluasi hasil


kerja terkait hasil pekerjaan pemeliharaan berupa kebersihan, keindahan,
kenyamanan, keamanan taman, serta tanaman di kawasan Taman Wisata
Mekarsari.
Evaluasi kerja dilakukan minimal seminggu sekali dengan mengikutkan
semua karyawan lapang, koordinator lapang, dan kepala divisi. Evaluasi dibuat
seperti sharing untuk mendengar keluhan, kendala, maupun alasan hasil kerja di
daerah tertentu yang menjadi tidak optimal. Solusi akhir untuk setiap
permasalahan dan kendala yang dihadapi diserahkan kepada kesepakatan seluruh
pengawas dalam hal ini adalah koordinator lapang. Hal tersebut dilakukan karena
yang mengawas kegiatan secara langsung di lapangan ditangani oleh koordinator
lapang.
Evaluasi bulanan juga sebaiknya diterapkan dengan cara penilaian
kualitatif dan kuantitatif terhadap hasil pekerjaan pemeliharaan yang sudah
dilakukan. Penilaian kualitatif dilakukan dengan cara pengisian form checklist
yang dilakukan oleh koordinator lapang terhadap area tertentu atau keseluruhan
area Taman Wisata Mekarsari untuk selanjutnya dicek oleh Kepala Divisi KTL.
Penilaian secara kuantitatif dilakukan oleh Kepala Divisi Kebersihan dan Tata
Lingkungan dengan memberikan nilai tertentu pada butir-butir untuk menilai hasil
pekerjaan pemeliharaan berdasarkan aspek-aspek misalnya kondisi taman, kondisi
tanaman, kebersihan taman.

6.4 Pemeliharaan Lanskap


6.4.1 Pemeliharaan Ideal
Secara umum Taman Wisata Mekarsari sudah melakukan pemeliharaan
lanskap baik pemeliharaan ideal maupun pemeliharaan fisik. Pemeliharaan ideal
untuk menjaga kualitas lanskap dilakukan pada seluruh kawasan Taman Wisata
Mekarsari begitu juga dengan pemeliharaan fisik lanskapnya. Menurut Arifin dan
Arifin (2005), pemeliharaan ideal akan berjalan baik jika didukung oleh upayaupaya seperti berikut :
1.

perencanaan dan perancangan taman dengan pola yang sederhana sehingga


memudahkan pemeliharaan fisik;

78

2.

penggunaan elemen taman, baik elemen keras maupun elemen tanaman,


hendaknya tidak sulit dicari agar tidak menyulitkan dalam penggantian atau
penyulaman tanaman;

3.

pemilihan sistem struktur yang kuat dan awet serta pemilihan bahan
perkerasan yang sesuai;

4.

pembuatan pola sirkulasi yang jelas dan rasional sehingga alur kegiatan di
dalam taman selalu lancar;

5.

perlengkapan taman yang memadai meliputi penerangan lampu pada malam


hari dan jaringan utilitas yang ada di bawah tanah (saluran drainase, pipapipa ledeng, sprinkler, kabel listrik dan telepon, serta pipa gas) direncanakan
dengan baik sehingga tidak terjadi bongkar pasang pada permukaan taman.

6.4.2 Pemeliharaan Fisik


Pemeliharaan fisik merupakan pemeliharaan terhadap hard material dan
soft material yang terdapat dalam taman. Dari frekuensi pemeliharaan di Taman
Wisata Mekarsari, dapat dilihat bahwa pemeliharaan dilakukan per hari, per bulan,
per tahun, dan secara insidental.

6.4.2.1 Penyapuan
Pemeliharaan kebersihan, yaitu penyapuan dan pembuangan sampah,
dilakukan tiap hari. Setiap pagi, penyapuan dilakukan untuk mengawali pekerjaan.
Taman Wisata Mekarsari memiliki kesadaran yang tinggi untuk menjaga
kebersihan. Seluruh kawasan Taman Wisata Mekarsari bersih dari sampah
inorganik. Sampah organik yang ada pun disapu dan dikumpulkan pada satu area
sehingga terlihat tidak berantakan.
Kesadaran karyawan dan budaya bersih dari sampah di Taman Wisata
Mekarsari sudah tertanam sehingga pengunjung pun melihat keadaan lingkungan
yang bersih tidak membuang sampah sesuka hati. Selain itu tempat sampah yang
disediakan di Taman Wisata Mekarsari tersebar di seluruh kawasan. Sehingga
untuk membuang sampah tidak pada tempatnya bukan menjadi alasan di kawasan
ini. Hal tersebut merupakan sikap positif yang harus ditumbuhkan sehingga
siapapun yang berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari merasa memiliki

79

lingkungan tersebut sehingga timbul rasa ingin menjaga semua yang terdapat di
dalamnya baik hard material maupun soft material.

6.4.2.2 Pemupukan
Arifin dan Arifin (2005) menyatakan bahwa pemupukan dapat dilakukan
dengan memberikan pupuk berupa pupuk organik dan pupuk inorganik. Contoh
pupuk organik adalah pupuk kandang dan kompos. Baik pupuk kandang maupun
kompos, selain memasok hara, juga dapat memperbaiki sifat tanah, yaitu tanah
menjadi lebih gembur dan daya serap terhadap air pun menjadi lebih baik. Contoh
pupuk inorganic, antara lain adalah NPK, urea, dan ZA. Pupuk inorganik ada yang
mengandung satu unsur (tunggal) dan lebih dari satu unsur (majemuk) serta ada
yang lengkap (unsur makro dan mikro) dan ada yang tidak lengkap (hanya unsur
makro saja). Sulistyantara (2006) menjelaskan bahwa pupuk inorganik yang
beredar di pasaran ada dua jenis yaitu pupuk akar dan pupuk daun. Pupuk akar
adalah pupuk yang diberikan melalui akar, sedangkan pupuk daun disemprotkan
pada daun. Pemilihan jenis pupuk dapat ditinjau dari segi kepraktisan pemakaian
di lapangan nantinya serta keefektifan terhadap tanaman. Pada umumnya,
pemupukan dilakukan dengan aturan seperti terlihat pada tabel 18.
Tabel 18. Frekuensi Pemberian Pupuk Berdasarkan Jenis Tanaman
Jenis Tanaman
Pohon

Jenis Pupuk yang Diberikan


Pupuk Organik (Pupuk kandang

Dosis Pemberian
20 kg

Frekuensi
Pemberian
3-4 bulan sekali

atau pupuk kompos)


NPK (15-15-15)
Semak dan

Pupuk Organik (Pupuk kandang

Penutup Tanah

atau pupuk kompos)


NPK (15-15-15)

Rumput

Urea

25-50 g/ pohon
2

3 bulan sekali

2.5-5 kg/m

3 bulan sekali

10 g/ m2

3 bulan sekali

10 g/ m

3 bulan sekali

Sumber: Sulistyantara, 2006


Berdasarkan pengamatan di lapang, pemupukan yang dilakukan biasa
diberikan pada awal pembuatan taman sebelum tanaman ditanam. Untuk
seterusnya, pemupukan dilakukan tidak sesuai dengan jadwal yang berlaku.
Seharusnya pemupukan dilakukan dalam 3 bulan sekali, tetapi pada kenyataannya

80

di lapangan, pemupukan dilakukan setahun sekali. Menurut Arifin dan Arifin


(2005), setiap kondisi lahan memiliki tingkat kesuburan yang berbeda. Di lain
pihak, setiap jenis tanaman juga memerlukan asupan hara yang berbeda pula.
Dengan demikian, Taman Wisata Mekarsari harus memperhatikan frekuensi
pemupukan agar tanaman tidak kekurangan makanan tambahan yang diperlukan
untuk memenuhi nutrisinya.

6.4.2.3 Penyentikan dan Penyiangan Gulma


Penyentikan yang dilakukan setiap hari di Taman Wisata Mekarsari
memberikan peningkatan kualitas visual terhadap tanaman karena tanaman utama
terbebas dari gulma. Para pekerja yang melakukan penyentikan walaupun sedang
terik matahari perlu diberi apresiasi yang tinggi agar dapat menambah motivasi
dan semangat kerja.

6.4.2.4 Pemangkasan
Sulistyantara (2006) menyatakan bahwa pemangkasan juga dilakukan
untuk mendapatkan tanaman dengan bentuk-bentuk tertentu yang disebut dengan
topiary. Untuk melakukannya diperlukan keahlian dan ketelitian agar penampilan
tanaman menarik. Pembentukan tanaman pagar yang rapat juga melibatkan
keahlian dalam memangkas terutama bila tanaman pagar ditanam dari bibit yang
masih kecil. Untuk pembabatan rumput, Taman Wisata Mekarsari menggunakan
jasa kontraktor yang dilakukan sesuai kontrak kerja. Berdasarkan pengamatan di
lapang, keseragaman tinggi rumput sama, menandakan pemeliharaan sudah baik.
Pemangkasan keseluruhan semak yang ada di Taman Wisata Mekarsari
menggunakan tenaga kontraktor sebanyak 4 orang. Sistem kerjanya yaitu
ditargetkan beberapa hari untuk Area X. Apabila sudah selesai maka dilanjutkan
ke Area Y, dan seterusnya. Namun, kenyataan di lapang berdasarkan pengamatan,
terjadi keterlambatan dalam pemangkasan sehingga Area X yang harusnya
ditarget selesai dalam waktu yang ditentukan tidak tercapai. Selain itu terlihat pula
beberapa pohon yang belum dipangkas dan tumbuh terhalang oleh bangunan.
Apabila terus terjadi seperti ini, pemeliharaan ideal dalam menjaga bentuk taman
akan mengalami penurunan kualitas. Arifin dan Arifin (2005) menyatakan bahwa

81

pemangkasan pohon dilakukan pada musim tertentu, bergantung pada jenis


pertumbuhannya dan tidak dilakukan pada saat pohon sedang musim berbunga/
berbuah. Arifin dan Arifin (2005) menjelaskan, pemangkasan ini bertujuan
merangsang pertumbuhan vegetatif dan generatif pada musim berikutnya, apalagi
bila diikuti dengan pemberian pupuk. Pemangkasan bentuk harus dilakukan saat
pohon sedang berdaun, yaitu untuk jenis yang menggugurkan daun. Tujuannnya
agar percabangan yang hidup dan yang mati dapat diketahui sehingga bentuk ideal
yang diinginkan dapat tercapai. Menurut Arifin dan Arifin (2005), pemangkasan
pohon yang dilakukan pada akhir musim hujan memiliki beberapa keuntungan
berikut :
1. memperkecil kehilangan air akibat transpirasi berlebihan;
2. menghindari serangan penyakit karena kelembapan tidak setinggi
musim hujan;
3. mempercepat pertumbuhan vegetatif;
4. merangsang pembungaan pada musim berikutnya.

6.4.2.5 Penyiraman
Sulistyantara (2006) menyatakan bahwa penyiraman dilakukan dengan
memperhatikan musim dan cuaca. Pada musim penghujan mungkin tidak perlu
dilakukan penyiraman, sedangkan pada musim kemarau perlu dilakukan
penyiraman sebanyak dua kali setiap hari. Angin yang kencang akan
meningkatkan penguapan sehingga frekuensi penyiraman perlu ditambah. Arifin
dan Arifin (2005) menambahkan bahwa waktu penyiraman pada dasarnya dapat
dilakukan kapan saja saat dibutuhkan. Kawasan atau daerah yang memiliki
kelembaban udara tinggi, penyiraman pada pagi hari lebih baik daripada
penyiraman sore hari. Tujuannya untuk menghindari berkembangnya penyakit
yang disebabkan oleh cendawan.
Penyiraman di Taman Wisata Mekarsari dilakukan sehari sekali setiap
bulan kemarau dengan sistem menyelesaikan Area X hari ini dan dilanjutkan Area
Y, dan seterusnya. Penyiraman dengan sistem seperti ini terlihat kurang optimal
mengingat suhu dan kelembaban yang tinggi di Taman Wisata Mekarsari
sehingga tanaman terlihat kering. Arifin dan Arifin (2005) menjelaskan bahwa

82

indikasi jumlah kebutuhan air siraman untuk tanaman secara praktis dapat diukur
dari kedalaman penetrasi air siraman di dalam tanah. Apabila air siraman dapat
menerobos sedalam 15 20 cm ke dalam tanah, dapat dianggap siraman tersebut
sudah cukup. Tetapi pada kondisi tertentu, misalnya pada musim kemarau,
penyiraman dalam bedengan atau tanaman missal sering dilakukan dengan cara
di-leb hingga tercapai kondisi jenuh. Oleh karena itu, sebaiknya Taman Wisata
Mekarsari yang memiliki konsep berwisata di tengah kebun buah, memperhatikan
tanaman yang ada dengan teliti karena kualitas visual yang dijual disini dari
kondisi tanamannya. Taman Wisata Mekarsari hanya memiliki sebuah mobil
tangki, keefektivitasan pun berkurang apabila terdapat kereta pengunjung yang
lewat pada saat penyiraman. Demi kelancaran aktivitas pengunjung tersebut,
penyiraman dihentikan sementara. Sebaiknya mobil tangki ditambah agar
keperluan penyiraman dapat berjalan dan berakhir sebelum aktivitas pengunjung
dimulai sehingga tidak menurunkan kualitas visual dari tanaman diakibatkan
kekurangan air.

6.4.2.6 Penyulaman
Sulistyantara (2006) mengatakan bahwa penyulaman dilakukan dengan
tetap memperhatikan desain yang telah dibuat. Cara ini memungkinkan
penggantian tanaman dengan jenis yang lain dari yang ditanam sebelumnya.
Untuk pemeliharaan yang insidental seperti ini, koordinator lapang sebagai
pengawas di lapang hendaknya lebih teliti dalam mengawas areanya untuk
kegiatan pekerjaan pemeliharaan tersebut. Dengan demikian setiap kawasan di
TamanWisata Mekarsari dapat terlihat indah karena kualitas visual benar-benar
dijaga dan pemeliharaan ideal pun tercapai.

6.4.2.7 Pengendalian Hama dan Penyakit


Arifin dan Arifin (2005) menambahkan, pengendalian terhadap gangguan
hama yang efektif dapat dilakukan dengan cara mengenal jenis hama yang biasa
menyerang tanaman taman. Untuk pemeliharaan yang insidental seperti ini,
koordinator lapang sebagai pengawas di lapang hendaknya lebih teliti dalam
mengawas areanya untuk kegiatan pekerjaan pemeliharaan tersebut. Dengan

83

demikian setiap kawasan di TamanWisata Mekarsari dapat terlihat indah karena


kualitas visual benar-benar dijaga dan pemeliharaan ideal pun tercapai.

6.4.2.8 Pembibitan
Taman Wisata Mekarsari memiliki area pembibitan khusus untuk tanaman
hias. Hal ini sangat menguntungkan karena dapat mengehemat biaya
pemeliharaan taman karena pembibitan tersebut menyediakan bibit yang
diperlukan untuk membangun taman baru, mengganti/menyulam tanaman yang
telah jadi, maupun sebagai stok tanaman penunjang dekorasi. Oleh karena itu,
penempatan seorang yang kompeten dalam bidangnya pun perlu dipertimbangkan.

6.4.2.9 Pemeliharaan Garden Furniture


Menurut Arifin dan Arifin (2005), pemeliharaan shelter, gazebo, dan
pergola yang paling sering dilakukan adalah pengecatan ulang karena warna yang
telah memudar dan acapkali berkesan kusam. Atap shelter dan gazebo perlu juga
dibersihkan dari kotoran dan yang telah rusak diganti. Untuk pergola, harus sering
dicek kekuatannya dalam menyangga tanaman yang merambatinya dan lakukan
pemangkasan jika tanaman terlalu besar. Arifin dan Arifin (2005) menambahkan,
pemeliharaan terhadap perkerasan dalam taman yang sering dikunjungi intensif
harus dilakukan setiap hari.
Pembersihan kolam dilakukan setahun sekali di Taman Wisata Mekarsari
untuk dua kolam yaitu kolam bangunan air terjun dan kolam plaza air mancur.
Kolam tersebut merupakan ikon di Taman Wisata Mekarsari tetapi terkesan
kumuh karena kondisi air yang kotor terisi dengan lumut serta warna air sudah
tidak jernih lagi. Menurut Arifin dan Arifin (2005), pemeliharaan kolam taman
terutama yang terbuat dari keramik meliputi beberapa hal berikut :
1. Pencucian filter kolam tergantung dari bersih tidaknya air kolam, tetapi
secara rata-rata pencucian dilakukan sebulan sekali.
2. Bahan kimia (kaporit) sering diberikan pada kolam taman agar air tampak
jernih. Kaporit digunakan agar kotoran yang ada di dalam

air dapat

mengendap ke dasar kolam sehingga memudahkan dalam pembersihan


kolam.

84

3. Kotoran yang mengapung di permukaan air kolam harus dibersihkan


secara rutin, minimal sehari sekali dengan menggunakan tanggok (leaf
rade). Kotoran tersebut mengakibatkan turunnya nilai estetika, selain akan
dapat meninggikan permukaan air kolam (bila jumlahnya berlebihan) dan
menghambat kelancaran semburan air mancur (bila dalam kolam terdapat
pipa-pipa air mancur).
4. Pembersihan bibir kolam dilakukan secara rutin terhadap kotoran-kotoran
seperti daun-daun kering dan sebagainya. Sementara kotoran dari percikan
larutan kaporit (bila hal ini terjadi) harus segera di lap dan dibersihkan saat
itu juga.
5. Penyikatan dinding kolam dilakukan setiap hari sebelum vacuuming
dilakukan. Pembersihan ini dilakukan untuk menghilangkan atau
mencegah timbulnya lumut. Noda hitam pada dinding yang disebabkan
oleh lumut yang mati harus dibersihkan dengan HCl 40 % atau digosok
dengan batu apung.
6. Vacuming merupakan pemeliharaan yang bertujuan untuk menjernihkan
air kolam dan membersihkan lantai kolam dengan menggunakan alat
vacum cleaner (pompa pembersih kolam yang portable).

6.5 Pengelolaan Sumber Daya


6.5.1 Sampah
Arifin dan Arifin (2005) menjelaskan bahwa kehadiran sampah padat
yang berserakan sering mencemari taman. Sampah padat antara lain terdiri dari
daun kering yang rontok, kertas, kardus, plastik, serta kaleng pembungkus
makanan dan minuman. Taman yang terbebas dari sampah memperlihatkan
kondisi taman yang ideal dan nyaman untuk dinikmati serta memiliki nilai
kesehatan yang baik. Taman tersebut memberikan rasa aman kepada para
penggunanya.
Berdasarkan pengamatan di lapang, penanganan sampah di Taman Wisata
Mekarsari sudah tergolong baik sebab secara umum seluruh kawasan terlihat
bersih dari sampah inorganik. Hanya saja perlu dilakukan penambahan armada
dan tenaga kerja mengingat ramainya pengunjung saat musim liburan. Hal ini agar

85

karyawan/tenaga kerja yang ada tidak kewalahan untuk mengatasi peningkatan


pengunjung.
Upaya pengomposan pun dapat dilakukan dengan cara sanitary landfill
yaitu pembuatan lubang yang berada pada salah satu sudut bagian taman yang
diperkirakan tidak mengganggu kualitas visual taman. (Gambar 21). Upaya
pengomposan ini dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi volume
pangangkutan sampah organik di Taman Wisata Mekarsari sehingga sampah yang
biasanya tidak terangkut dapat diatasi.

Gambar 21. Sanitary landfill

6.5.2 Air
Pengelolaan limbah air di Taman Wisata Mekarsari sudah baik dengan
adanya instalasi pengelolaan air limbah. Hal tersebut agar kadar pencemaran air
permukaan berkurang dan pengelolaan lingkungan secara tidak langsung
terlaksana.

6.6 Pengelolaan Pengunjung


6.6.1 Pengelolaan Ticketing
Berdasarkan pengamatan di lapang, Taman Wisata Mekarsari sudah
mampu untuk mengelola kegiatan wisata yang ada. Hal ini terlihat dari
manajemen tiket, harga program, maupun paket wisata yang ada sudah berjalan
dengan baik dan lancar.

6.6.2 Paket wisata


Taman Wisata Mekarsari memiliki berbagai paket wisata, wahana-wahana,
dan paket pelatihan yang sangat menarik. Paket wisata yang tersedia di Taman

86

Wisata Mekarsari sudah beragam dengan tersedianya enam paket wisata bertema
edukasi dan tiga paket wisata bertema petualangan dan permainan. Hal ini
menunjukkan Taman Wisata Mekarsari sudah dapat mencapai konsep wisatanya
yaitu 4 si diantaranya yaitu edukasi dan rekreasi. Namun sangat disayangkan
kapasitas orang yang mengikuti dibatasi untuk rombongan minimal 30 orang
sehingga bagi keluarga yang datang terlambat tidak dapat menikmati paket wisata
tersebut. Selain itu, jika terdapat wahana yang tidak termasuk paket, pengunjung
harus menambah biaya untuk menikmatinya. Untuk itu perlu dipertimbangkan
lagi jumlah minimal orang yang dapat menikmati paket-paket wisata yang
ditawarkan serta manajemen paket wisata agar pengunjung merasa puas terhadap
pelayanan yang diberikan.
Wahana-wahana yang tersedia di Taman Wisata Mekarsari juga memiliki
permainan yang tidak kalah seru. Salah satu contohnya yaitu Wahana Sabut
Kelapa Outbound yang sangat diminati pengunjung. Wahana ini terletak di
hamparan kebun kelapa yang luas. Permainan yang dihadirkan menciptakan
kebersamaan dan sebagai sarana refreshing yang unik. Hal ini membuat potensi
bagi Taman Wisata Mekarsari dengan adanya wahana yang unik dan menarik
sebagai upaya menarik pengunjung. Reguler entertainment sebagai salah satu
inovasi setiap minggu pun menjadi salah satu pilihan yang dapat menarik
pengunjung, hanya saja perlu dilakukan promosi lagi agar lebih menarik minat
masyarakat akan acara-acara yang disajikan Taman Wisata Mekarsari.
Namun, salah satu wahana yaitu menara pandang terdapat permasalahan
dalam pemeliharaannya. Berdasarkan pengamatan di lapang, kondisi menara
pandang yang disajikan untuk pengunjung menikmati pemandangan dan sekedar
menyalurkan hobi terlihat rusak pada lantainya, cat yang kusam, dan dinding yang
dipenuhi dengan coretan-coretan. Hal tersebut tentu membuat ketidaknyamanan
pengunjung, ditambah lagi lift yang rusak sehingga pengunjung harus menempuh
tangga untuk bangunan yang memiliki tinggi 30 meter ini. Untuk mengatasi hal
tersebut, Taman Wisata Mekarsari sebaiknya segera melakukan perbaikan
bangunan dan pengecetan ulang serta memperbaiki lift yang rusak sehingga
kenyamanan dan kepuasan pengunjung terhadap wahana yang pilihan bisa
tercapai. Selain itu diperlukan juga pengawasan yang lebih lagi terhadap

87

pengunjung yang merusak/ melakukan vandalisme sehingga aset/ bangunan tetap


terjaga kualitas visualnya dan bertahan lama.

6.6.3 Tenaga Kerja dan Jadwal Kerja


Untuk tenaga kerja dan jadwal kerja, terlihat karyawan memiliki kesadaran
yang tinggi akan pekerjaan mereka masing-masing. Kinerja mereka sehari-hari
yang tidak mengulur waktu dalam melakukan pekerjaan serta fokus dalam
pelayanan terhadap pengunjung.

6.6.4 Pengawasan Pengunjung


Untuk pengawasan terhadap pengunjung, Taman Wisata Mekarsari sudah
melakukan langkah yang benar dengan memberikan beberapa aturan. Hal tersebut
sangat mempengaruhi kelancaran kegiatan wisata, kepuasan, dan keamanan
terhadap pengunjung. Dengan demikian, pengunjung dapat melakukan wisata
dengan nyaman dan tenang.

6.6.5 Karakteristik Pengunjung


Jumlah responden yaitu 30 orang dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak
17 orang dan perempuan sebanyak 13 orang. Dari data usia terlihat bahwa
pengunjung rata-rata Taman Wisata Mekarsari merupakan pengunjung dengan
usia produktif yaitu usia 14-24 tahun dan 25-55 tahun sebanyak 47%. Hal ini
dapat dipengaruhi oleh program atau paket wisata yang terdapat di Taman Wisata
Mekarsari dominan berupa program dengan aktivitas fisik seperti olahraga,
outbond, dan bermain yang membutuhkan kondisi fisik yang prima. Berdasarkan
pengamatan di lapang, pengunjung usia < 14 tahun pun terlihat banyak. Hal ini
pun dipengaruhi program atau paket wisata yang bersifat edukasi.
Berdasarkan tingkat pendidikan, pengunjung yang datang ke Taman
Wisata Mekarsari merupakan orang berpendidikan. Semakin tinggi pendidikan
seseorang, maka orang tersebut akan bersikap lebih baik dan sesuai norma yang
ada serta tanggap terhadap sekelilingnya, sehingga dia tahu bagaimana bersikap
pada saat berekreasi. Sebanyak 40% responden berprofesi sebagai pegawai swasta
menandakan bahwa pengunjung yang datang ke Taman Wisata Mekarsari

88

merupakan orang-orang yang membutuhkan suasana santai setelah bergelut


dengan pekerjaannya selama beberapa waktu sehingga membutuhkan sarana
untuk menyegarkan pikiran dan membuat rileks diri. Untuk penghasilan perbulan
sebanyak 47% pengunjung memiliki penghasilan sebesar Rp 1.000.000,00 Rp
2.500.000,00 yang menandakan bahwa tingkat penghasilan yang tergolong kecil
tidak meghalangi pengunjung untuk berwisata di Taman Wisata Mekarsari untuk
sekedar melihat keindahan lanskap ataupun melakukan aktivitas sosial.
Sebanyak 37% responden berasal dari Jabodetabek dan Jawa Barat,
menandakan keseimbangan antara pengunjung yang berasal dari Jabodetabek dan
Jawa Barat berpengaruh terhadap lokasi Taman Wisata Mekarsari yang mudah
dijangkau melalui jalan darat. Sebanyak 38% responden menyatakan bahwa
mengetahui informasi mengenai Taman Wisata Mekarsari dari teman/rekan kerja,
menandakan bahwa pada umumnya, pengunjung yang datang ke Taman Wisata
Mekarsari berasal dari teman/ rekan kerja yang saling merekomendasikan untuk
berwisata ke Taman Wisata Mekarsari. Frekuensi kunjungan menunjukkan bahwa
Taman Wisata Mekarsari kurang berhasil dalam menarik pengunjung dengan
objek, atraksi, program, paket wisata, atau fasilitas yang sudah ada sehingga
pengunjung enggan untuk kembali lagi. Sebanyak 87% responden berkunjung ke
Taman Wisata Mekarsari setahun sekali.
Sebanyak 36% responden berekreasi ke Taman Wisata Mekarsari dengan
tujuan untuk menyegarkan pikiran. Hal ini disebabkan mayoritas pengunjung
adalah pegawai swasta sehingga tujuan kunjungan untuk menyegarkan pikiran.
Kemudian disusul responden berekreasi dengan tujuan mengisi waktu luang
(22%), memperluas pengetahuan mengenai tanaman (16%), wisata petik buah dan
mencari inspirasi (7%), pendidikan pertanian dan tanaman (5%), kegiatan
bersosialisasi responden (3%), mengenal aktivitas pertanian dan menyalurkan
hobi (2%), dan tujuan lainnya (0%).
Sebanyak 57% responden berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari selama
4-8 jam, pilihan lainnya 2-4 jam responden sejumlah 37%, serta berkunjung
kurang dari 2 jam dan lebih dari 8 jam masing-masing sejumlah 3%. Hal ini
berpengaruh dari areal Taman Wisata Mekarsari yang luas sehingga pengunjung
memerlukan waktu untuk berkeliling dan melakukan aktivitas wisata dengan

89

program atau paket wisata yang disuguhkan. menyukainya, dan pilihan lainnya
sejumlah 0%.
Sebanyak 45% responden menyukai objek wisata Danau ketika berekreasi
ke Taman Wisata Mekarsari, 32% responden meyukai objek wisata Taman, dan
21% menyukai objek wisata kebun. Objek wisata sawah 2% responden
menyukainya, dan pilihan lainnya sejumlah 0%. Untuk wahana yang disukai di
Taman Mekarsari, sebanyak 38% menyukai wisata air, sedangkan 26% responden
menyukai outbound. Wahana Family Walk Zone dan Greenland Zone, responden
yang menyukai sejumlah 15% untuk masing-masing wahana, disusul Rumah
Pohon Leo dengan jumlah 6%.
Sebanyak 27% responden melakukan aktivitas sosial di Taman Wisata
Mekarsari, disusul aktivitas fisik sejumlah 23%, aktivitas alam 19%, aktivitas
kreatif 17%, aktivitas budaya 13%, dan aktivitas edukatif

2%. Hal ini

berpengaruh dengan luasnya Taman Wisata Mekarsari dan banyak tempat yang
disediakan untuk aktivitas sosial sehingga pengunjung dapat memilih tempat yang
diinginkan. Tingkat aktivitas lainnya tetap tidak dapat dilupakan namun harus
lebih ditingkatkan lagi program-program/ paket wisata dalam aktivitas-aktivitas
tersebut. Berdasarkan pengamatan di lapang, aktivitas edukatif juga banyak
dilakukan oleh siswa-siswi TK, SD, sampai tingkat SMA untuk pelatihan
penanaman dan pendidikan pertanian lainnya.
Sebanyak 30% responden menyatakan bahwa manfaat yang diperolah
dengan berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari yaitu mencari hiburan, disusul
memberi inspirasi berwiraswasta (15%), fisik lebih sehat (14%), kemudian dengan
jumlah sama yaitu 10% untuk mental lebih sehat, mendapat info pertanian, dan
menjalin silaturahmi dengan kerabat/ rekan kerja. Sedangkan untuk manfaat
banyak contoh yang dapat ditiru sejumlah 8%, dan menemukan kontak bisnis
pertanian sebanyak 3%. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh karakteristik
pengunjung yang datang adalah pegawai swasta yang ingin merilekskan pikiran
dengan mencari hiburan di Taman Wisata Mekarsari.
Beberapa harapan yang diinginkan responden terhadap Taman Wisata
Mekarsari yaitu penambahan program rekreasi (19%), harga lebih terjangkau
(18%), perbaikan kualitas fasilitas dan sarana rekreasi (14%), peningkatan kualitas

90

pemeliharaan taman dan kebun (13%), kepedulian terhadap lingkungan dan


pengunjung (10%), penambahan signed (9%), peningkatan kualitas pelayanan
(6%), dan lainnya sejumlah 0%. Dari hasil tersebut, perbaikan kualitas fasilitas
dan sarana rekreasi serta peningkatan kualitas pemeliharaan taman dan kebun
menjadi salah satu keinginan responden karena terlihat beberapa fasilitas dan
sarana rekreasi sertakondisi elemen taman dan kebun saat ini kurang terawat
menyebabkan kualitas visual maupun fisik menurun. Hal ini dapat mempengaruhi
pengunjung untuk tidak bertahan lama di area wisata dan mengurangi minat
berekreasi di Taman Wisata Mekarsari. Selain itu signed pun perlu ditambah agar
pengunjung tidak salah arah dalam berwisata mengingat Taman Wisata Mekarsari
sangat luas dan memiliki pola desain yang mirip antar blok.
Untuk program yang paling diinginkan pengunjung adalah wisata
pengolahan hasil pertanian dan perkebunan (17%), wahana bermain (15%), forest
recreation (15%), trekking (14%), training berbasis alam (14%), wisata tematik
(14%), kerajinan daerah (12%), dan pilihan lainnya sejumlah 0%. Hal ini dapat
menjadi masukan kepada bagian wisata untuk menambahkan program yang
diinginkan oleh pengunjung tanpa menurunkan/melupakan kualitas rekreatif yang
sudah ada sebelumnya.

6.6.6 Persepsi Pengunjung


Sebanyak 57% responden menilai bahwa desain keseluruhan Taman
Wisata Mekarsari bagus, 23% responden menilai cukup bagus, 10% lainnya
menilai kurang bagus dan sangat bagus, serta 0% menilai tidak bagus. Dengan
demikian, secara umum keseluruhan desain Taman Wisata Mekarsari adalah
bagus sehingga pengunjung pun lebih nyaman karena terkesan natural.
Sebanyak 30% responden menyatakan bahwa waktu dan tempat mereka
merasa nyaman yaitu ketika berada di sekitar danau, ketika duduk di bangku
taman (23%), ketika melewati pinggir danau (21%), ketika melewati jalan menuju
danau (15%), ketika berada di Plaza Air Mancur (9%), dan ketika berada di
kawasan nursery (2%). Hal ini dapat berpengaruh dari objek wisata yang sangat
disukai pengunjung di Taman Wisata Mekarsari adalah danau dengan keadaan
sekitar danau yang indah dan asri, sehingga berada di sekitar danau, atau sekedar

91

melewati, dan berjalan menuju danau merupakan aktivitas yang dirasa nyaman
bagi pengunjung. Ketika berada di kawasan nursery merupakan nilai terkecil yang
diberikan responden akibat keadaan nursery yang banyak dengan tanaman
sehingga banyak nyamuk dan perawatan yang kurang disekitar perkerasan/ tempat
latihan menanam sehingga terdapat banyak lumut yang menyebabkan licin.
Keadaan tersebut membuat pengunjung tidak nyaman dan merasa kurang aman
berada di sekitar kawasan nursery.
Dari 30 responden, sebanyak 43% menilai bahwa fungsi elemen taman
seperti bangku taman, gazebo, dan perkerasan sudah fungsional, sedangkan 40 %
lainnya menilai cukup fungsional. Selebihnya, yaitu 13% responden menilai
kurang fungsional, 3% menilai sangat fungsional dan 0% responden menilai tidak
fungional. Hal ini menunjukkan bahwa desain dengan pemilihan jenis material
dan penempatan yang direncanakan Taman Wisata Mekarsari terhadap elemen
taman tersebut sudah membuat nyaman users. Namun, ini pun menjadi bahan
masukan kepada pihak pengelola agar lebih meningkatkan kualitas pemeliharaan,
seperti memperbaiki bagian yang rusak, mengecat kembali, dan peningkatan
pemeliharaan hard material. Dari segi kuantitas, hard material tersebut sudah
dapat memenuhi kebutuhan users.
Sebanyak 33% responden menilai imbang bahwa koleksi tanaman hias di
Taman Wisata Mekarsari tergolong lengkap dan cukup lengkap, sedangkan 27%
responden menilai kurang lengkap, dan 3% responden menilai tidak lengkap
maupun sangat lengkap. Dengan nilai presentasi terhadap persepsi pengunjung
untuk koleksi tanaman hias tergolong lengkap, menandakan bahwa Taman Wisata
Mekarsari adalah sebuah agrowisata dengan konsep yang menonjolkan koleksi
kebun buah tropikanya, sehingga tanaman hias lanskap merupakan penyeimbang
dengan fungsi tertentu.
Kenyamanan dinilai pula dengan kehadiran elemen lanskap yang sesuai
dan terpelihara. Terdapat beberapa elemen yang menjadi penilaian dalam
pemeliharaan, yaitu tanaman hias, perkerasan/ jalan setapak, gazebo/ saung,
bangku taman, kolam, dan patung. Untuk tanaman hias, responden yang menilai
terawat sebanyak 43%, cukup terawat (27%), kurang terawat (23%), sedangkan
tidak terawat (3%), dan sangat terawat (3%). Penilaian terhadap kondisi tanaman

92

hias untuk kurang terawat tergolong banyak yaitu 23%, hal ini dapat berpengaruh
dari kondisi visual dan fisik tanaman yang dilihat oleh pengunjung kurang subur
dan tampak kering serta belum mendapat perlakuan pemeliharaan seperti
pemangkasan, penyiraman, pemupukan, maupun penyulaman.
Berbeda dengan perkerasan/ jalan setapak, sebanyak 50 % menilai cukup
terawat, kurang terawat (23%), terawat (20%), tidak terawat (3%), dan sangat
terawat (3%). Berdasarkan nilai tersebut dan melihat keadaan di lapang yang
tergambar bahwa di beberapa area terdapat perkerasan yang rusak dan belum
diganti serta belum mendapat perlakuan pemeliharaan seperti pembersihan lumut
atau penyiangan gulma. Gazebo/ saung sebanyak 50% responden menilai cukup
terawat, terawat (27%), kurang terawat (17%), tidak terawat (3%), dan sangat
terawat (3%). Setengah dari responden menilai cukup terawat, menandakan bahwa
gazebo/ saung aman, nyaman, dan telah sesuai fungsi. Untuk bangku taman,
sebanyak 60% responden menilai cukup terawat, Hal ini menandakan bahwa
kualitas pemeliharaan bangku taman sudah cukup baik namun perlu ditingkatkan
lagi dalam hal pembersihan maupun pengecatan ulang agar lebih menarik dan
fungsional. Sedangkan 30% responden menilai kurang terawat, 10% menilai
terawat, dan 0% menilai kurang terawat dan sangat terawat. Kolam sebanyak
40% responden menilai cukup terawat, terawat (30%), kurang terawat (20%),
sangat terawat (7%), dan tidak terawat (3%). Terlihat beberapa kolam seperti
kolam Plaza Air Mancur, kolam Bangunan Air Terjun, kolam di taman Mediteran
terlihat airnya belum diganti. Hal ini menandakan perlunya dilakukan peningkatan
pemeliharaan untuk kolam. Patung sebanyak 40% responden menilai cukup
terawat, terawat (37%), kurang terawat (17%), tidak terawat (3%), dan sangat
terawat (3%). Penilaian cukup terawat menandakan perlunya peningkatan
pemeliharaan hard material khususnya pada patung dengan pembersihan lumut/
kotoran.
Dari semua elemen taman yang dinilai oleh pengunjung, rata-rata mereka
menilai bahwa elemen-elemen tersebut cukup terawat, namun banyak pula
responden yang masih menilai kurang terawat. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat pemeliharaan elemen taman di Taman Wisata Mekarsari harus lebih

93

ditingkatkan lagi agar tercipta kenyamanan dan keamanan elemen taman yang
lebih baik.
Untuk mengetahui manajemen di Taman Wisata Mekarsari, penilaian
dilakukan terhadap 4 aspek yaitu kebersihan, keamanan, fasilitas (kualitas), dan
pelayanan. Pelayanan terbagi menjadi pelayanan informasi, transportasi,
pemanduan, wahana, serta makan dan minum. Untuk aspek kebersihan, sebanyak
53% responden menilai cukup baik, 27% responden menilai baik, dan 20% kurang
baik. Untuk pilihan lainnya, responden menilai sebanyak 0%. Hal ini terlihat
dengan bersihnya keseluruhan areal Taman Wisata Mekarsari dari sampah
khususnya sampah organik.
Aspek keamanan dinilai responden baik (47%) dan cukup baik (47%),
sangat baik (3%), kurang baik (3%), dan pilihan lainnya 0%. Terlihat banyak pos
penjaga yang tersebar di seluruh areal Taman Wisata Mekarsari. Aspek fasilitas
yang dikhususkan pada kualitasnya diberi nilai oleh responden sebanyak 47%
cukup baik, 40% menilai baik, 10% menilai kurang baik, 3% sangat baik, dan
pilihan lainnya sebanyak 0%. Masih terdapatnya penilaian yang kurang baik dapat
menjadi masukan bagi pihak Taman Wisata Mekarsari untuk lebih memperhatikan
fasilitas terutama pada aspek kualitasnya seperti penampilan sarana fasilitas dan
pemeliharaan serta fungsinya.
Terakhir adalah penilaian terhadap pelayanan. Untuk pelayanan informasi
responden menilai baik (53%), cukup baik (30%), sangat baik (10%), kurang baik
(7%), dan tidak baik (0%). Pelayanan transportasi menurut persepsi responden
yaitu baik (53%), cukup baik (33%), sangat baik (10%), kurang baik (3%), dan
tidak baik (0%). Pelayanan pemanduan menurut persepsi responden yaitu baik
(33%), cukup baik (33%), sangat baik (17%), kurang baik (17%), dan tidak baik
(0%). Pelayanan wahana menurut persepsi responden yaitu baik (53%), cukup
baik (40%), sangat baik (3%), kurang baik (3%), dan tidak baik (0%). Pelayanan
makan dan minum menurut persepsi responden yaitu baik (47%), cukup baik
(37%), kurang baik (10%), sangat baik (7%), dan tidak baik (0%). Penilaian
terhadap pelayanan memiliki nilai yang baik. Hal ini dapat disebabkan oleh
budaya Taman Wisata Mekarsari yaitu 3S (senyum, sapa, salam) yang diterapkan

94

pada karyawan sehingga menambah kenyamanan bagi pengunjung untuk


berinteraksi.
Berdasarkan persepsi pengunjung, dapat diambil rata-rata bahwa
manajemen yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari sudah tergolong baik dalam
4 aspek tersebut

yaitu kebersihan, keamanan, fasilitas (kualitas), dan

pelayanannya. Untuk itu Taman Wisata harus terus mempertahankan agar kualitas
manajemen yang dikelola tetap terjaga dengan baik, dan lebih baik lagi jika terus
ditingkatkan sehingga kepuasan pengunjung dapat meningkat. Dengan demikian
mereka akan senang dan berkesan untuk singgah kembali ke Taman Wisata
Mekarsari. Namun masih terlihat juga dalam beberapa aspek seperti kebersihan,
fasilitas (kualitas), pelayanan pemanduan, wahana, serta makan dan minum
mendapat nilai yang kurang baik meskipun dalam presentase yang kecil. Hal
tersebut bisa menjadi pemacu bagi Taman Wisata Mekarsari untuk mengevaluasi
kinerja dan lebih meningkatkan kualitas beberapa aspek tersebut sehingga kondisi
manajemen menjadi lebih baik.
Dari 30 responden yang disebar kuisioner, sebanyak 60% merasa puas
berekreasi di Taman Wisata Mekarsari, sedangkan 33% responden merasa cukup
puas, sedangkan responden yang merasa kurang puas dan sangat puas sejumlah
0%. Hal ini dapat memberikan masukan kepada pihak pengelola untuk
mempertahankan kualitas rekreatif bahkan untuk meningkatkannya lagi.
6.6.7 Rekomendasi
Setelah melakukan analisis terhadap organisasi, tenaga kerja dan jadwal
kerja, pengelolaan peralatan dan bahan, anggaran biaya pemeliharaan, pembagian
dan pengawasan zona pemeliharaan, serta pekerjaan pemeliharaan lanskap, maka
solusi yang diberikan kepada Taman Wisata Mekarsari terangkum dalam rencana
pemeliharaan yang meliputi standar, kegiatan pemeliharaan, metode, frekuensi,
jumlah bahan, jumlah alat, dan HOK. Rencana pemeliharaan tersebut dapat dilihat
pada Tabel 19, Tabel 20, dan Tabel 21.

95

Tabel 19. Bahan untuk Pemeliharaan Elemen Lanskap pada Taman Wisata Mekarsari Per Tahun Pada Areal Taman
NAMA ELEMEN

STANDAR

KEGIATAN
PEMELIHARAAN

METODE

FREKUENSI

JUMLAH
BAHAN

JUMLAH
ALAT

HOK

24 Kored,
20 cangkul,
17 sapu lidi

198,40

3 cangkul, 3
kored

198,40

15
selang
plastik 3/4"
(@50m)
3 sprayer

92,60

7
gunting
pangkas, 5
gergaji, 10
gunting
galah, 100
karung
plastik

277,70

SOFT MATERIAL
Pohon

Hijau;
subur;
bebas
dari
rumput
liar,
sampah,
dan
puing; tumbuh
dengan baik dan
sesuai fungsinya

Penyiangan

Pencabutan rumput liar

1 kali seminggu

Pemupukan

Membuat tegalan di sekeliling


proyeksi
tajuk
(surface
application)
Penyiraman
di
sekitar
tanaman

4 kali setahun

2 hari sekali

NPK
(15:15:15) 2550 g/pohon
10 liter/ pohon

Pengendalian HPT

Penyemprotan pestisida

3 kali setahun

2 ml/ liter air

Pemangkasan

Pemangkasan pada cabangcabang yang kurang baik,


terkena hama, mati, dan
membahayakan
pengguna
taman serta pemangkasan
untuk mempertegas bentuk
tanaman

2 kali setahun

Penyiraman

92,60

95

96

Semak dan Perdu

Penutup Tanah

Kelompok
tanaman
yang
serasi; tumbuh
subur dan baik;
sesuai fungsinya;
bebas
dari
rumput
liar,
hama, sampah,
puing,
dan
batuan

Pencabutan rumput liar

1 kali seminggu

Pemupukan

Membuat tegalan di sekeliling


proyeksi
tajuk
(surface
application)

4 kali setahun

Penyiraman

Penyiraman
tanaman

Pengendalian HPT
Pemangkasan

Pemupukan

13 Kored,
15 cangkul,
15 sapu lidi

113,10

NPK
(15:15:15) 10
g/m2

5 cangkul, 2
kored

45,30

2 hari sekali

10 liter/ m2

30,20

Penyemprotan pestisida

1 kali seminggu

2 ml/ liter air

5
selang
plastik 3/4"
(@100m)
3 sprayer

Pemangkasan pada cabangcabang yang kurang baik,


terkena hama, mati, dan
membahayakan
pengguna
taman
serta
serta
pemangkasan
untuk
mempertegas bentuk tanaman
Menebar pupuk di permukaan
tanaman

1 kali sebulan

18 gunting
pangkas, 50
karung
plastik

452,60

2 cangkul, 3
kored

6,10

di

sekitar

4 kali setahun

NPK
(15:15:15) 10
g/ m2

9,10

96

tumbuh
hijau,
subur, dan baik;
sejenis, merata,
dan rapi; sesuai
fungsinya; bebas
dari rumput liar,
hama, sampah,

Penyiangan

97

puing,
batuan;
ketinggian
seragam

Rumput

dan

Tinggi 3 cm,
warna seragam
(hijau
tua),
tumbuh
subur
dan segar, bebas
gulma,
dan
penyakit

Pembersihan Soft Material

Penyiraman
tanaman

Penyemprotan pestisida

Penyemprotan pestisida

3 kali setahun

Pemangkasan

Pemangkasan dengan gunting


pangkas

1 kali sebulan

Pemupukan

Menebar pupuk di permukaan


tanaman

4 kali setahun

Urea 10 g/ m2

Penyiraman

Penyiraman dengan selang

2 hari sekali

Pengendalian HPT

Penyemprotan herbisida dan


pestisida selektif

3 kali setahun

Pemangkasan

Pemangkasan dengan mesin


mower

1 kali sebulan

Disapu, tidak ada sampah,


batu-batuan atau puing, dan
bebas dari bau yang tidak
sedap

Setiap hari

Pembersihan
dan puing

sampah

di

sekitar

2 hari sekali

air
sampai
kedalaman 510 cm/ m2
2ml/liter air

3
selang
plastik
3/4"(@50m)
2 sprayer

8,10

5
gunting
pangkas, 5
karung
plastik
6 cangkul, 5
kored

121,20

air
sampai
kedalaman 510 cm/ m2
3 liter/ ha
herbisida

20 selang
plastik 3/4"
(@50m)
3 sprayer

484,40

10
liter
premium/
mesin, oli 5
liter/ tahun

5
mesin
mower

145,30

38 sapu lidi,
25 karung
plastik

196,00

2,40

363,30

145,30

97

Penyiraman

98

HARD MATERIAL
Patung

Bangku Taman

Kolam Air Mancur

Perkerasan

Indah, berfungsi
dengan
baik,
bersih
dari
lumut/ kotoran
Aman,
kuat,
terawat, bersih
dan
tidak
berlumut

Pembersihan dari lumut


dan kotoran

Manual,
berkala

menyikat

secara

2 kali sebulan

4 sikat

2,00

Pembersihan dari lumut


dan kotoran

Manual,
berkala

menyikat

secara

1 kali sebulan

10 sikat

8,20

Pengecatan ulang

1 kali setahun

4 kuas

8,20

Cukup baik dan


kuat,
indah
serasi, berfungsi
dengan
baik,
bersih
dari
lumut, sampah
atau kotoran lain
dan
jentik
nyamuk

Pembersihan dari lumut


dan kotoran

manual, mengecat bangku


taman
Manual, menyikat dinding dna
dasar kolam secara berkala
atau menggunakan vacum
cleaner

3 sikat, 4
kanebo , 2
vacum
cleaner

0,95

Penggantian air

Mengganti air kolam

1 kali sebulan

3
selang
plastik
3/4"(@50m)

0,95

Bersih,
rapi,
tidak licin, tidak
menciptakan
genangan
air,
bebas lumut

Penyapuan

Menyapu
kotoran/sampah
yang berserakan

Setiap hari

3 Sapu lidi,
3 serokan

1,60

Penyiangan gulma

Penyemprotan
pestisida/penyabutan

1 kali sebulan

2 Kored, 3
cangkul, 2
sapu lidi

1,80

Penggantian
jika
terdapat kerusakan

Penggantian paving dengan


yang baru

Insidental

4 kaleng cat @
5kg

1 kali sebulan

Air
sesuai
volume kolam

98

Perkerasan
m2

99

Shelter

Saung

Peturasan

Aman,
kuat,
bersih
dari
sampah/ kotoran,
indah, berfungsi
dengan baik

Aman,
kuat,
bersih
dari
sampah/ kotoran,
indah, berfungsi
dengan baik

Aman,
kuat,
bersih
dari
sampah/ kotoran,
indah, berfungsi
dengan baik

Pembersihan
sampah/ kotoran

dari

Manual, mengambil sampah/


kotoran

Setiap hari

Pengecatan ulang

Manual, mengecat shelter


yang warnanya memudar

1 kali setahun

1 kaleng cat @
5kg

Penggantian
jika
terdapat kerusakan

Penggantian
rusak

Insidental

elemen
rusak

Pembersihan
sampah/ kotoran

Manual, mengambil sampah/


kotoran

Setiap hari

Pengecatan ulang

Manual, mengecat saung yang


warnanya memudar

1 kali setahun

2 kaleng cat @
5kg

Penggantian
jika
terdapat kerusakan

Penggantian
rusak

Insidental

elemen
rusak

Pembersihan
sampah/ kotoran

Manual,
mengambil
sampah/kotoran,penyapuan

Setiap hari

Pengecatan ulang

Manual, mengecat peturasan


yang warnanya memudar

1 kali setahun

1 kaleng cat @
5kg

Penggantian
jika
terdapat kerusakan

Penggantian
rusak

Insidental

elemen
rusak

dari

dari

bagian

bagian

bagian

yang

yang

yang

2 sapu lidi, 2
karung
plastik

0,30

2 kuas

0,40

4 sapu lidi, 4
sapu ijuk, 4
serokan, 4
karung
plastik

0,80

4 kuas

1,30

2 sapu lidi, 2
sapu ijuk, 2
serokan, 2
karung
plastik
2 kuas

0,17

yang

yang

0,29

yang

99

100

Tabel 20. Perhitungan Hari Orang Kerja Per Tahun


ELEMEN

KOMPONEN
PEMELIHARAAN

Pohon

Penyiangan
Pemupukan
Penyiraman
Pengendalian HPT
Pemangkasan
Penyiangan
Semak dan Perdu
Pemupukan
Penyiraman
Pengendalian HPT
Pemangkasan
Pemupukan
Penutup
Penyiraman
Tanah
Pengendalian HPT
Pemangkasan
Rumput
Pemupukan
Penyiraman
Pengendalian HPT
Pemangkasan
Pembersihan Soft Material
Patung

KK
PER
JAM
[1]

pohon
pohon
pohon
pohon
pohon
m2
m2
m2
m2
m2
m2
m2
m2
m2
m2
m2
m2
m2
m2

7
7
15
15
5
40
100
150
500
10
200
150
500
10
200
150
500
500
400

unit

unit

JUMLAH
[2]

WAKTU
[3]
([2] : [1])

SOFT MATERIAL
9721
1388,71
9721
1388,71
9721
648,07
9721
648,07
9721
1944,20
31679,50
791,99
31679,50
316,80
31679,50
211,20
31679,50
63,36
31679,50
3167,95
8486
42,43
8486
56,57
8486
16,97
8486
848,60
508582
2542,91
508582
3390,55
508582
1017,16
508582
1017,16
548747,50
1371,87
HARD MATERIAL
71
14,20
401

57,29

HOK PER
HARI
[4]
([3] : 7)

FREKUENSI
PER
TAHUN
[5]

HOK PER
TAHUN
[6]
([4] x [5])

KEBUTUHAN
PEKERJA
[7]
([6] : 300)

198,39
198,39
92,58
92,58
277,74
113,14
45,26
30,17
9,05
452,56
6,06
8,08
2,42
121,23
363,27
484,36
145,31
145,31
195,98

48
4
183
3
2
48
4
183
48
12
4
183
3
12
4
183
3
12
365

9522,61
793,55
16942,31
277,74
555,49
5430,77
181,03
5521,28
434,46
5430,77
24,25
1478,99
7,27
1454,74
1453,09
88638,58
435,93
1743,71
71533,16

31,74
2,65
56,47
0,93
1,85
18,10
0,60
18,40
1,45
18,10
0,08
4,93
0,02
4,85
4,84
295,46
1,45
5,81
238,44

2,03

24

48,69

0,16

8,18

12

98,20

0,33

100

Bangku
Taman

Pembersihan dari
lumut dan kotoran
Pembersihan dari
lumut dan kotoran

SATUAN

101

Kolam
Air
Mancur
Perkerasan
Shelter

Saung

Peturasan

Pengecatan ulang
Pembersihan dari
lumut dan kotoran
Penggantian air
Penyapuan
Penyiangan gulma
Pembersihan dari
sampah/ kotoran
Pengecatan ulang
Pembersihan dari
sampah/ kotoran
Pengecatan ulang
Pembersihan dari
sampah/ kotoran
Pengecatan ulang

unit
unit

7
3

401
20

57,29
6,67

8,18
0,95

1
12

8,18
11,43

0,03
0,04

unit
m2
m2
unit

3
800
750
5

20
9207
9207
9

6,67
11,51
12,28
1,80

0,95
1,64
1,75
0,26

12
365
12
365

11,43
600,10
21,04
93,86

0,04
2
0,07
0,31

unit
unit

3
5

9
28

3
5,60

0,43
0,80

1
365

0,43
292

0,00
0,97

unit
unit

3
5

28
6

9,33
1,20

1,33
0,17

1
365

1,33
62,57

0,00
0,21

unit
HOK

0,29
3008,87

0,29

0,00

JUMLAH KEBUTUHAN PEKERJA

710,36
PEMBULATAN =

Keterangan :
KK
HOK

= Kapasitas Kerja (Sumber : Arifin dan Arifin, 2005)


= Hari Orang Kerja

Contoh perhitungan pada pohon untuk kegiatan pemupukan, yaitu :


diketahui : KK/jam = 7 pohon
Jumlah pohon = 9721 pohon
Sehari tenaga kerja bekerja selama 7 jam
Setahun, tenaga kerja bekerja selama 300 hari.
Perhitungan :
1. Waktu

= Waktu : 7 jam
= 1388,71 : 7
= 198,39

3. HOK/tahun

= HOK/hari x frekuensi pemeliharaan setahun


= 198,39 x 4
= 793,55
4. Kebutuhan Pekerja
= HOK/tahun : 300 hari
= 793,55: 300
= 2,65
Dibulatkan = 3
Jadi, kebutuhan pekerja selama setahun untuk kegiatan pemupukan pohon
sejumlah 3 tenaga kerja.

101

= Jumlah Pohon : KK/Jam


= 9721 : 7
= 1388,71

2. HOK/perhari

711

102

Tabel 21. Rencana Anggaran Biaya Alat dan Bahan untuk Pemeliharaan Lanskap Taman Wisata Mekarsari Per Tahun Pada Areal Taman
ELEMEN

Pohon

KOMPONEN
PEMELIHARAAN

Penyiangan

Pemupukan

Penyiraman

Pengendalian HPT
Pemangkasan

Penyiangan

Semak dan Perdu

Pemupukan

Penyiraman

Pengendalian HPT

VOLUME

SOFT MATERIAL
Kored
48
Cangkul
40
Sapu Lidi
204
Cangkul
6
Kored
6
NPK
1944,2
Selang
plastik
15
3/4" (@50m)
Air
97210
Sprayer
3
Pestisida
Gunting Pangkas
14
Gergaji
10
Gunting Galah
20
Karung Plastik
1200
Kored
26
Cangkul
30
Sapu Lidi
180
Cangkul
10
Kored
4
NPK
12671,8
selang
plastik
5
3/4" (@100m)
Air
316795
Sprayer
3
Pestisida
Gunting Pangkas
36

SATUAN

HARGA/
SATUAN

TOTAL

MASA
EFEKTIF
ALAT

unit
unit
unit
unit
unit
Kg
roll

35000
66000
3500
66000
35000
2000
565000

1680000
2640000
714000
396000
210000
3888400
8475000

6 bulan
6 bulan
1 bulan
6 bulan
6 bulan

liter
unit

300000

900000

3 tahun

unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit
unit
Kg
roll

48000
60000
150000
1500
35000
66000
3500
66000
35000
2000
1130000

672000
600000
3000000
1800000
910000
1980000
630000
660000
140000
25343600
5650000

6 bulan
6 bulan
6 bulan
1 bulan
6 bulan
6 bulan
1 bulan
6 bulan
6 bulan

liter
unit

300000

900000

3 tahun

unit

48000

1728000

6 bulan

1 tahun

1 tahun

102

Pemangkasan

ALAT DAN
BAHAN

103

Penutup Tanah

Pemupukan

Penyiraman

Penyemprotan pestisida
Pemangkasan
Rumput

Pemupukan

Penyiraman

Pengendalian HPT
Pemangkasan

Soft Material

Pembersihan sampah dan


puing

Patung

Pembersihan dari lumut dan


kotoran
Pembersihan dari lumut dan
kotoran
Pengecatan ulang

Bangku Taman

Kolam Air Mancur

Pembersihan dari lumut dan


kotoran

Karung Plastik
600
Cangkul
4
Kored
6
NPK
3394,4
Selang
plastik
3
3/4"(@50m)
Air
42430
Sprayer
2
Pestisida
Gunting Pangkas
10
Karung Plastik
60
Cangkul
12
Kored
10
Urea
20343,28
Selang
plastik
20
3/4" (@50m)
Air
2542910
Sprayer
3
Herbisida
Mesin Mower
5
Premium
120
Oli
5
Sapu Lidi
456
Karung Plastik
300
HARD MATERIAL
sikat
16

unit
unit
unit
Kg
roll

1500
66000
35000
2000
565000

900000
264000
210000
6788800
1695000

1 bulan
6 bulan
6 bulan

liter
unit

300000

600000

3 tahun

unit
unit
unit
unit
Kg
roll

48000
1500
66000
35000
1700
565000

480000
90000
792000
350000
34583576
11300000

6 bulan
1 bulan
6 bulan
6 bulan

liter
unit

300000

900000

3 tahun

unit
liter
liter
unit
unit

2500000
4500
35000
3500
1500

12500000
540000
175000
1596000
450000

3 tahun

1 tahun

1 tahun

1 bulan
1 bulan

unit

7500

120000

3 bulan

40

unit

7500

300000

3 bulan

kuas
cat
sikat
kanebo
vacum cleaner

8
4
12
8
2

unit
kaleng
unit
unit
unit

5500
90000
7500
10000
1300000

44000
360000
90000
80000
2600000

6 bulan
3 bulan
6 bulan
3 tahun

103

sikat

104

Penggantian air
Perkerasan

Penyapuan
Penyiangan gulma

Shelter

Saung

Penggantian jika terdapat


kerusakan
Pembersihan dari sampah/
kotoran
Pengecatan ulang
Penggantian jika terdapat
kerusakan
Pembersihan dari sampah/
kotoran

Pengecatan ulang

Peturasan

Penggantian jika terdapat


kerusakan
Pembersihan dari sampah/
kotoran

Pengecatan ulang

Selang
plastik
3/4" (@50m)
sapu lidi
serokan
kored
cangkul
sapu lidi
Perkerasan

roll

565000

1695000

1 tahun

36
12
4
6
24
5

unit
unit
unit
unit
unit
m2

3500
10000
35000
66000
3500
47000

126000
120000
140000
396000
84000
235000

1 bulan
3 bulan
6 bulan
6 bulan
1 bulan

sapu lidi
karung plastik
kuas
cat

24
24
4
1

unit
unit
unit
kaleng

3500
1500
5500
90000

84000
36000
22000
90000

1 bulan
1 bulan
6 bulan

sapu lidi
sapu ijuk
serokan
karung plastik
kuas
cat

48
16
16
48
8
2

unit
unit
unit
unit
unit
kaleng

3500
12000
10000
1500
5500
90000

168000
192000
160000
72000
44000
180000

1 bulan
3 bulan
3 bulan
1 bulan
6 bulan

sapu lidi
sapu ijuk
serokan
karung plastik
kuas
cat

24
8
8
24
4
1

unit
unit
unit
unit
unit
kaleng

3500
12000
10000
1500
5500
90000

84000
96000
80000
36000
22000
90000

1 bulan
3 bulan
3 bulan
1 bulan
6 bulan

Penggantian jika terdapat


kerusakan
TOTAL
Biaya tidak terduga (10%)

104

*Air berasal dari danau

144977376
14497737,6

105

BAB VII
PENUTUP

7.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan magang di Taman Wisata Mekarsari
penulis dapat menarik kesimpulan yaitu :
1. Kegiatan magang dapat menambah pengetahuan, pengalaman kerja, dan
peningkatan wawasan keprofesian serta keahlian dalam menunjang
keprofesionalisme kerja terutama dalam bidang pengelolaan lanskap
agrowisata dan aspek pengelolaan dari segi wisata umum. Selain itu
dengan kegiatan magang ini, penulis dapat mempelajari serta memiliki
gambaran mengenai contoh permasalahan dalam dunia kerja khususnya di
Taman Wisata Mekarsari.
2. Struktur dan konsep desain Taman Wisata Mekarsari memiliki keunikan
sehingga memberikan identitas pada lanskapnya dengan penggunaan
filosofi daun lamtoro gung untuk membagi tata ruang, sirkulasi, dan
vegetasi. Untuk mempertahankan desain, perlu dilakukan pengelolaan dan
pemeliharaan yang lebih baik terhadap elemen-elemen yang ada, sehingga
tercapai kepuasan, kenyamanan, dan keamanan pengunjung serta tercipta
lanskap yang berkelanjutan.
3. Organisasi pengelolaan di Taman Wisata Mekarsari sudah cukup baik
dengan penempatan pribadi-pribadi yang kompeten dalam bidangnya yaitu
pengelolaan lanskap dan pemeliharaan taman, pemeliharaan wisata, serta
pemeliharaan pengunjung. Struktur organisasi yang dibangun berikut
penerapan sistem pemeliharaan merupakan faktor penentu keberhasilan
dalam mengelola sebuah lanskap agrowisata.
4. Secara umum pemeliharaan lanskap Taman Wisata Mekarsari sudah cukup
baik. Tingkat pemeliharaan yang ada di Taman Wisata Mekarsari yaitu
semi intensif dan intensif. Hal ini terkait bentuk desain dan penggunaan
hard material dan soft material. Taman Wisata Mekarsari banyak
menggunakan tanaman yang eksotis dan memiliki daya tarik khas pada
tamannya.

Hal

tersebut

menjadikan

semakin

tinggi

tingkat

106

pemeliharaannya. Dengan demikian, semakin tinggi pula perhatian,


tenaga, dan biaya yang dikeluarkan.

7.2 Saran
Melihat tujuan utama dibangunnya Taman Wisata Mekarsari adalah untuk
meningkatkan kualitas dan popularitas buah-buahan Indonesia agar dapat bersaing
di pasar nasional dan internasional serta mengangkat harkat dan martabat para
petani Indonesia, maka sebaiknya penamaan zona rekreasi menggunakan istilah
dalam bahasa Indonesia. Selain itu, untuk menonjolkan wisata pertanian,
sebaiknya laboratorium biosari dapat digunakan seoptimal mungkin dalam paket
wisata untuk beberapa paket pelatihan tertentu.
Taman Wisata Mekarsari sebagai salah satu tempat agrowisata sebaiknya
memperhatikan kondisi lanskap yang ada sehingga tercipta lanskap yang
berkelanjutan. Berdasarkan hasil kuisioner persepsi pengunjung pun terlihat
penilaian yang kurang terhadap Taman Wisata Mekarsari seperti kenyamanan,
maupun kondisi elemen lanskap. Hal tersebut tentu dipengaruhi oleh kegiatan
pengelolaan yang dilakukan. Seharusnya, pengelolaan dan pemeliharaan yang
dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan pertimbangan keseimbangan lanskap,
sehingga perencanaan biaya anggaran alat, bahan, serta hari orang kerja harus
cermat dan tepat sehingga lanskap yang dihasilkan adalah lanskap yang
berkualitas baik fisik maupun visual.
Rencana pemeliharaan yang meliputi standar, kegiatan pemeliharaan,
metode, frekuensi, jumlah bahan, dan jumlah alat dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi Taman Wisata Mekarsari dalam kegiatan pemeliharaan di
lapang. Perhitungan HOK untuk kebutuhan tenaga kerja di Taman Wisata
Mekarsari pada pemeliharaan elemen lanskap sejumlah 711 orang/tahun. Rencana
anggaran biaya alat dan bahan untuk pemeliharaan lanskap Taman Wisata
Mekarsari sejumlah Rp 144.977.376,00 dengan tambahan biaya tidak terduga
sebesar 10% yaitu Rp 14.497.737,60, sehingga jumlah keseluruhan adalah Rp
159.475.113,60. Rencana pemeliharaan dari penulis ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi Taman Wisata Mekarsari dalam mempertahankan dan menjaga
integritas lanskap agrowisata sesuai fungsinya.

107

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Agrotourism Bali Indonesia.


http://wordpress.com [26 Januari 2011].

[terhubung

berkala].

Anonim. 2011. Kamus Bahasa Indonesia. [terhubung berkala]. http:// Kamus


Bahasa Indonesia.org [13 Juli 2011].
Arifin, HS. 1992. Beberapa Pemikiran Pengembangan Agrowisata pada Kawasan
Cagar Budaya Betawi di Condet, Jakarta Timur. Makalah Seminar Wisata Agro.
IPB. Bogor.
Arifin, HS dan NHS Arifin. 2005. Pemeliharaan Taman (edisi revisi). Jakarta:
Penebar Swadaya.
Arsyanur, MR. 2008. Pengelolaan Lanskap dan Pemeliharaan Taman Menteng
Jakarta Pusat pada Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta, Jurusan
Arsitektur Lanskap. Fakultas Pertanian. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Carpenter, P. L., T. D. Walker, and F. O. Lanphear. 1975. Plants in the
Landscape. W. H. Freman and Co. San Fransisco.
Khairul. 1997. Perencanaan Lanskap Agrowisata Cilantung, Parung, Bogor,
Jawa Barat. Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Bogor :
Institut Pertanian Bogor.
Laurie, M. 1986. Pengantar kepada Arsitektur Pertamanan (terjemahan).
Bandung : Intermatra
Nurisjah, S. 2001. Pengembangan Kawasan Wisata Agro (Agrotourism). Buletin
Taman dan Lanskap Indonesia 2001.
Parker J and P Bryan. 1989. Landscape Management and Maintenance.USA:
Gower Technical.
Soekadija, RG. 2000. Anatomi Pariwisata (Memahami Pariwisata Sebagai
Systemic Linkage). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sternloff, RE dan R Warren. 1984. Park and Recreation Maintenance
Management. John Wiley and Sons Inc. California.
Sulistyantara, B. 2006. Taman Rumah Tinggal (edisi revisi). Jakarta: Penebar
Swadaya.
Sutanto, R. 2009. Dasar-dasar Ilmu Tanah, Konsep dan Kenyataan. Yogyakarta:
Kanisius.

108

Tirtawinata, MR dan L Fachrudin. 1999. Daya Tarik dan Pengelolaan


Agrowisata. Bogor: Penebar Swadaya.
[YPBP] Yayasan Purna Bhakti Pertiwi. 1995. Taman Buah Mekarsari. Jakarta :
Yayasan Purna Bhakti Pertiwi.

109

LAMPIRAN

110

Lampiran 1. Peta Taman Wisata Mekarsari

110

Lampiran 2. Pembagian Zona di Taman Wisata Mekarsari

111

Lampiran 2. Pembagian Zona di Taman Wisata Mekarsari

111

112

Lampiran 3. Data Tanaman Kebun


PT. MEKAR UNGGUL SARI
TAMAN WISATA MEKARSARI
DATA TANAMAN
BLOK A
No
1

Lokasi
AI

A II

3
4

A III
A IV

5
6

AV
A VI

A VII

A VIII

9
10
11
12
13
14

A IX
AX
A XI
A XII
A XIII
A XIV

15

A XV

16
17
18

A XVI
A XVII
A XVIII

19
20
21

A XIX
A XX
A XXI

Jenis Tanaman
Belimbing (Averrhoa
carambola)
Belimbing (Averrhoa
carambola)
Mangga (Mangifera indica)
Mangga(Mangifera indica)
Kedondong (Spondias dulcis)
Rambutan (Nephellium
lapacium)
Rambutan (Nephellium
lapacium)
Rambutan (Nephellium
lapacium)
Durian (Durio zibethinus)
Durian (Durio zibethinus)
Durian (Durio zibethinus)
Salak (Salacca edulis)
Salak (Salacca edulis)
Nangka (Artocarpus
heterophyllus)
Sukun (Artocarpus atilis)
Kluwih (Artocarpus camansi)
Sawo (Manilkara kauki)
Sawo (Manilkara kauki)
Srikaya (Annona squamosa)
Sirsak (Annona muricata)
Duku (Lansium domesticum)
Eks Jeruk (Citrus sp.)
Eks Jeruk (Citrus sp.)

BLOK B
No
Lokasi
Jenis Tanaman
1
BI
Abiu (Pouteria caimito)
2
B II
Abiu (Pouteria caimito)
3
B III
Green sapote (Pouteria viridis)
Sirsak (Annona muricata)
Sawo (Achras zapota)
4
B IV
Delima (Punica granatum L.)
5

BV

B VI

B VII

Alpukat (Persea Americana Mill.)


Putsa (Ziziphus zizyphus)
Srikaya Jumbo (Annona squamosa)
Bisbul (Dyospiros blancoi)
Kedondong
Merah
(Nicolaia
speciosa)
Kecapi (Sandoricum koetjape)
Rukem (Flacourtia rukam)
Markisa (Passiflora quadrangularis

B VIII

B IX

L.)
Jambu Biji (Psidium guajava)
Buah Naga (Hylocereus indatus)
Biriba (Annona mucesa)
Srikaya Ungu (Annona reticulata
L.)
Markisa (Passiflora quadrangularis
L.)
Nanas (Ananas comocus)
Abiu (Pouteria caimito)

BLOK C
No
1
2
3

Lokasi
CI
C II
C III

4
5
6
7
8
9

C IV
CV
C VI
C VII
C VIII
C IX

10

CX

11

C XI

12

C XII

13

C XIII

Jenis Tanaman
Mangga (Mangifera indica)
Mangga (Mangifera indica)
Asam Selong (Eugenia uniflora L.)
Duwet (Syzygium cumini L. Merr.)
Jambu Bol (Syzygium malaccensis L.)
Jambu Air (Syzygium samarangense L.)
Jambu Air (Syzygium samarangense L.)
Jambu Biji (Psidium guajava)
Jambu Biji (Psidium guajava)
Abiu (Pouteria caimito)
Buni (Antidesma reticulata)
Jambu Mete (Anaccadium odontinale)
White Sapote (Casimiroa edulis)
Gowok/ Kupa (Syzygium polycephalum)
Bacang (Magnifera foetida)
Bidara (Ziziphus Mauritania)
Inga (Inga laurina (Sw.) Willd.)
Kemang (Mangifera caesia JACK.)
Kweni (Mangifera odorata)
Jambu Bol (Syzygium malaccense)
Kepel (Stelechocarpus burahol (BL.))
Sawo Putih (Achras zapota L.)
Tangkalak (Litsea garciae Vidal.)
Matoa (Ponnetia pinniata)
Asam (Tamarindus indica)
Jambu Bol (Syzygium malaccense)
Manggis (Gabcinia mangostana L.)
Manggis (Gabcinia mangostana L.)

113

BLOK D
No.
1

Lokasi
DI

D II

D III

D IV

DV

D VI

D VII

D VIII

D IX

10

DX

11

D XI

12

D XII

Jenis Tanaman
Aren (Arenga pinnata)
Kiray/ Nipah (Nypa fruticans
WURMB.)
Kurma (Phoenix dactylifera)
Lontar (Borassus flabellifer L.)
Pejibaya (Bactris gasipaes H.B.K.)
Buah Tin (Ficus carica L.)
Gayam (Inocarpus edulis forst)
Kimalaka (Phylanthus emblica L.)
Menteng (Cassia occidentalis L.)
Rambai (Baccaurea motleyana)
Buah Nona (Annona reticulata)
Kolanitida (Cola nitida)
Makadamia (Macadamia integrifolia)
Sirsak (Annona muricata)
Manggis Hutan (Garcinia celebica
L.)
Mundu (Garcinia dulcis kurz)
Kawista (Limonia acidissima)
Kesemek (Diospyros kaki)
Melinjo (Gnetum gnemon)
Maja (Aegle marmelos)
Jengkol (Pithecollobium lobatum
benth.)
Kakao (Theobroma cacao L.)
Kopi (Coffea arabica L.)
Petai (Parkia speciosa HASSK.)
Sawo Hijau (Achras zapota L.)
Cereme Londo (Lepisanthes alata
(Blume)Leenh.)
Kenari (Canarium commune L.)
Kleco
(Diospyros
malabarica
HASSK.)
Kluwek (Pangium edule RAINW.)
Loa (Ficus glomerata ROXB.)
Pala (Myristica fragrans houtt)
Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi)
Ceremei (Phylanthus acidus (L.)
SKEELS.)
Buah Nona (Annona reticulata)
Sirsak (Annona muricata)
Kemiri (Aleurites moluceana Willd.)
Peusar (Artocarpus rigidus L.)
Murbei (Morus alba L.)
Kedondong (Spondias dulcis Forst.)
Kapulasan (Nephelium mutabile BL.)

13

D XIII

Leci (Litchi chinensis sonn.)


Lengkeng
(Euphoria
longana
(LOUR.)STUED.)
Lobi-lobi
(Flacourtia
inermis
ROXB.)
Sawo (Manilkara kauki)
Sirsak (Annona muricata)
Srikaya (Anona squamosa L.)
Biriba Mekarsari (Rollinia deliciosa)

BLOK E
No.
1
2

Lokasi
EI
E II

3
4
5
6
7

E III
E IV
EV
E VI
E VII

8
9

E VIII
E IX

10

EX

11

E XI

Sumber :
Mekarsari

Jenis Tanaman
Rambutan (Nephellium lapacium)
Jambu Mawar (Syzygium jambos L.)
Karendang (Carissa carandas L.)
Jeruk (Citrus sp.)
Lengkeng (Euphoria longana
(LOUR.)STUED.)
Kelapa (Cocos nucifera)
Kelapa (Cocos nucifera)
Kelapa (Cocos nucifera)
Jambu Kopo (Syzygium densiflora)
Asam Manis Sichompu (Tamarindus
indica L.)
Durian (Durio zibethinus)
Loquat (Eriobotrya japonica
LINDL.)
Rambutan (Nephellium lapacium)
Jambu Kopo (Syzygium densiflora)
Durian (Durio zibethinus)
Durian (Durio zibethinus)
Lengkeng (Euphoria longana
(LOUR.)STUED.)
Durian (Durio zibethinus)
Lengkeng (Euphoria longana
(LOUR.)STUED.)
Durian (Durio zibethinus)
Lengkeng (Euphoria longana
(LOUR.)STUED.)

Pengelola

Taman

Wisata

114

Lampiran 4. Data Tanaman Lanskap Perareal Pengawasan


PT. MEKAR UNGGUL SARI
DATA TANAMAN LANSKAP

Bagian : PML
Periode: Oktober 2010
No
A

Lokasi

Jenis Tanaman

No

Lokasi

Sapu Tangan (Maniltoa


grandiflora Scheff.)
Mangga (Mangifera indica)

I Taman Parkir
Gerbang
Bougenvil (Bougainvillea
Tiket Masuk glabra)
Kembang Sepatu (Hibiscus
rosa sinensis)
Kaliandra (Caliandra sp.)

Pedesterian

Jambu Mawar (Syzygium


jambos L.)
Rambutan (Nephellium
lapacium)
Mahoni (Swietenia
mahogani)
Bunga Merak (Caesalpinia
pulcherrima)
Tanjung (Mimusoph elengi)

Bambu Jepang (Arundinaria


pumila)
Batavia (Jatropa
pandurifolia)
Bunga Merak (Caesalpinia
pulcherrima)
Markisarolla (Passiflora
edulis)

Kimalaka (Phyllanthus
emblica)

Soka (Ixora sp.)


Teh-tehan (Acalypha
macrophilla)
Barleria (Barleria prionitis)
C

Taman
Parkir

Maja (Crescentia cuyete L.)


Kosambi (Schleichera
oleosa (Lour.) Oken)
Kenari (Canarium
commune)
Palem Ekor Tupai
(Wodyetia bifurcata)

Teh-tehan (Acalypha
macrophilla)
Pisang Hias (Heliconia sp.)
Pakis Kelabang
(Nephrolepis exaltata)
Hanjuang Merah (Cordyline
terminalis)
Air Mata Biru

Tricolour (Dracaena
marginata var. Tricolor)
Philodendron
(Phoilodendron sp.)
Pisang (Musa paradisiaca)

Taman
Parkir
Paradiso

Pisang Hias (Heliconia sp.)


Pakis Kembang
Calathea (Calathea sp.)
Hanjuang Merah (Cordyline
terminalis)
Kajar-Kajar (Alocasia
plumbea)

Ubi Malaysia(Ipomea sp)


Bougenvil (Bougainvillea
glabra)

Beringin (Ficus benjamina)


Bungur (Lagerstromia
speciosa)

Bintaro (Cerbera manghas)


Jambu Air (Syzygium
samarangense L.)
Kamboja (Plumeria
acuminata)

Air Mata Biru

Bakung (Crinum asiaticum)


Pandan Kuning (Pandanus
pygmaenus)
Barleria (Barleria prionitis)

Soka (Ixora sp.)


Batavia (Jatropa
pandurifolia)
Glodogan Tiang (Polyalthia
longifolia)

Jenis Tanaman

Plaza
Selamat
Datang

Iris (Iris sp.)


Bougenvil (Bougainvillea
glabra)
Pandan Kuning (Pandanus
pygmaenus)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Air Mata Pengantin
(Antigonon leptosus)
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)

115

No

Lokasi

Bunderan
Taman
Parkir

LP Gerbang
Tiket

LP Gerbang
Keluar

Jenis Tanaman
Barleria (Barleria prionitis)
Soka (Ixora sp.)
Pandan Kuning (Pandanus
pygmaenus)
Batavia (Jatropa
pandurifolia)
Nanas Hias (Ananas
comosus)
Palem Putri (Veitchia
merilii)
Kamboja (Plumeria
acuminata)
Ganda Rusa (Justicia
gendarussa)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Ubi Malaysia(Ipomea sp)

No

Lokasi

Bintaro (Cerbera manghas)


Jambu Air (Syzygium
samarangense L.)
A

Fespo

Alang-Alang Merah
(Imperata cylindrica L.)
Kembang Sepatu (Hibiscus
rosa sinensis)
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)
Ubi Malaysia(Ipomea sp)

Tanjung (Mimusoph elengi)


Trembesi (Samanea saman)
Beringin (Ficus benjamina)
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)
Chalatea (Calatea sp.)
Iris (Iris sp.)
Melati (Jasminum sambac)
Pisang Hias (Heliconia sp.)

Pisang Hias (Heliconia sp.)

Soka (Ixora sp.)


Batavia (Jatropa
pandurifolia)
Glodogan Tiang (Polyalthia
longifolia)
Beringin (Ficus benjamina)
Bungur (Lagerstromia
speciosa)
Sapu Tangan (Maniltoa
grandiflora Scheff.)
Mangga (Mangifera indica)
Jambu Air Mawar
(Syzygium jambos L.)
Rambutan (Nephellium
lapacium)
Mahoni (Swietenia
mahogani)
Bunga Merak (Caesalpinia
pulcherrima)
Tanjung (Mimusoph elengi)
Kimalaka (Phyllanthus
emblica)
Maja (Crescentia cuyete L.)

II GKS
Kembang Sepatu (Hibiscus
rosa sinensis)
Corimbosa (Hedyotes
corimbosa)
Palem Kuning
(Chrysalidocarpus
lutescens)
Flamboyan (Delonix regia)

Alang-Alang Merah
(Imperata cylindrica L.)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Pisang Hias (Heliconia sp.)
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)

Jenis Tanaman
Kosambi (Schleichera
oleosa (Lour.) Oken)
Kenari (Canarium
commune)
Palem Ekor Tupai
(Wodyetia bifurcata)

Pisang Hias (Heliconia sp.)


Ubi Malaysia(Ipomea sp)
B

GKS

Soka (Ixora sp.)


Alamanda (Allamanda
cathartica)
Lidah Mertua (Sansievera
sp.)
Adam hawa (Rhoeo
discolor)
Iris (Iris sp.)
Lili brazil ( dianella white)
Barleria (Barleria prionitis)
Hema
Sirih Gading
(Rhapidophora aurea)
Pakis Kelabang
(Nephrolepis exaltata)
Pilomas
Tricolour (Dracaena
marginata var. Tricolor)
Pisang Hias (Heliconia sp.)
Air Mata Biru
Pandan Kuning (Pandanus
pygmaenus)
Pisang (Musa paradisiaca)

116

No

Lokasi

Gerbang
Pelangi
(Gks)

Jenis Tanaman
Philodendron
(Phoilodendron sp.)
Kajar-Kajar (Alocasia
plumbea)
Lili Paris Mini
(Chlorophytum comosum
Variegatum)
Cendrawasih (Phylanthus
alternifolia)
Pandan Bali (Pandanus
tectona)
Palem Phoenix (Phoenix
roebelinii)
Tombak Raja (Yucca
gloriosa)
Palem Jepang (Acynoploeus
machartuni)
Palem Merah (Cyrtostachys
lakka)
Palem Kuning
(Chrysalidocarpus
lutescens)
Dadap Merah (Erythrina
cristagalli)
Karendang (Carissa
macrocarpa)
Bunga Kupu-kupu
(Bauhinia purpurea)
Cemara Kipas (Thuja
orientalis)
Bunga Kuning (Cassia
surattensis)
Bunga kelinci (Caesalpinia
crista)
Siklok (Agave attenuata)
Nanas Hias (Ananas
comosus)
Sawo Duren
(Chrysophyllum cainito)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Nanas Hias (Ananas
comosus)
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)

No

Lokasi

Bursa Buah

Garden
Centre

Chalatea (Calatea sp.)


Air Mata Biru
Bakung (Crinum asiaticum)
Pisang (Musa paradisiaca)
Kajar-Kajar (Alocasia
plumbea)
Widelia (Wedelia trilobata
(L.) Hitchc)

Shelter Gks

Rumah
Oleh-Oleh

Soka (Ixora sp.)


Dadap Merah (Erythrina
cristagalli)
Cemara Balon (Casuarina
nobilis)
Flamboyan (Delonix regia)
Kersen (Muntingia
calabura)
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)
Teh-tehan (Acalypha
macrophilla)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Pakis Kelabang
(Nephrolepis exaltata)
Iris (Iris sp.)
Air Mata Biru
Amaranta Merah (Maranta
leuconeura)
Kenikir (Tagetes patula)
Walingi (Cyperus pilosus)
Bambu Krisik (Bambusa
multiplex)
Melati Air (Echinodorus
sp.)

Hema
Bakung (Crinum asiaticum)

Palem Kuning
(Chrysalidocarpus lutescens

Soka (Ixora sp.)


Bungur (Lagerstromia
speciosa)
Cemara Balon (Casuarina
nobilis)
Kol Banda (Pisonia alba)
Kedondong (Spondias
purpurea)
Asam Selong (Eugenia
uniflora)

Sri Rejeki (Aglaonema sp.)

Palem Hutan
Palem Wregu (Rhapix
excelsa)
Kembang Sepatu (Hibiscus
rosa sinensis)
Sambang Colok (Aerva
sanguinolenta)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Barleria (Barleria prionitis)

Jenis Tanaman
Tunbergia (Thunbergia
alata)

Pisang Hias (Heliconia sp.)

Tiket Center

Chalatea (Calatea sp.)


Pandan Bali (Pandanus
tectona)
Air Mata Biru
Pisang Hias (Heliconia sp.)
Passiflora (passiflora
flavicarva)
Barleria (Barleria prionitis)

117

No

Lokasi

Cafe
Medolia

Jenis Tanaman
Air Mata Pengantin
(Antigonon leptosus)
Hanjuang Merah (Cordyline
terminalis)

No

Lokasi

Melati (Jasminum sambac)


Soka (Ixora sp.)
Alamanda (Allamanda
cathartica)

Chalatea (Calatea sp.)


Pakis Kelabang
(Nephrolepis exaltata)
Batavia (Jatropa
pandurifolia)
Teh-tehan (Acalypha
macrophilla)
Sambang Colok (Aerva
sanguinolenta)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Bunga Merak (Caesalpinia
pulcherrima)
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)

Gerbang
Canal

Bak Air
Terjun

Kaliandra (Caliandra sp.)


Kembang Sepatu (Hibiscus
rosa sinensis)
Sawo Duren (Crateva
religiosa)
Teh-tehan (Acalypha
macrophilla)
Kelapa hibrida (Cocos
nucifera)
Kajar-Kajar (Alocasia
plumbea)
Nanas Hias (Ananas
comosus)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)

Kaliandra (Caliandra sp.)


Pandan Kuning (Pandanus
pygmaenus)
Lidah Mertua (Sansievera
sp.)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Philodendron
(Phoilodendron sp.)
Pisang Hias (Heliconia sp.)
Iris (Iris sp.)
Batavia (Jatropa
pandurifolia)
Sirih Gading
(Rhapidophora aurea)
N

Mushola

Family
Garden

Pisang Hias (Heliconia sp.)


L

Teater

Iris (Iris sp.)


Corimbosa (Hedyotes
corimbosa)
Air Mata Biru
Pisang Hias (Heliconia sp.)
Philodendron
(Phoilodendron sp.)
Keladi Batik (Caladium
hortulanum)
Batavia (Jatropa
pandurifolia)

Menara
Pandang

Kol Banda (Pisonia alba)


Palem Ravenia (Ravenia
rivuloris)
Palem Botol (Mascarena
lagenicaulis)
Cariang (Paspalum
longifolium)
Kajar-Kajar (Alocasia
plumbea)
Sawo Duren (Crateva
religiosa)
Chalatea (Calatea sp.)
Palem Ravenia (Ravenia
rivuloris)

Jenis Tanaman
Cendrawasih (Phylanthus
alternifolia)

Sri Rejeki (Aglaonema sp.)


Kembang Sepatu (Hibiscus
rosa sinensis)
Alamanda (Allamanda
cathartica)
Kaca piring (Gardenia
jasminoides)
Lidah Mertua (Sansievera
sp.)
Soka (Ixora sp.)
Lidah Mertua (Sansievera
sp.)
Pangkas Kuning (Crocus
sativus)
Kelapa hibrida (Cocos
nucifera)
Kelapa Gading (Cocos
nucifera var. Ebunea)
Bisbul (Diospyros blancoi)
Palem Jepang (Acynoploeus
machartuni)

Toilet Fg

Kids Fun
Valley
(Kfv)

Melati (Jasminum sambac)


Kembang Sepatu (Hibiscus
rosa sinensis)
Kaca piring (Gardenia
jasminoides)
Kemuning (Murraya
paniculata)
Bakung (Crinum asiaticum)
Sambang Colok (Aerva
sanguinolenta)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Soka (Ixora sp.)

118

No

Lokasi

Jenis Tanaman
Lidah Mertua (Sansievera
sp.)
Alamanda (Allamanda
cathartica)

No

Lokasi

Alang-Alang Merah
(Imperata cylindrica L.)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)

Lidah Buaya (Aloe vera)


Ubi Malaysia(Ipomea sp)
Patah Tulang (Euphorbia
tirucalli)
Batavia (Jatropa
pandurifolia)
Palem Putri (Veitchia
merilii)
Angsana (Pterocarpus
indica)
Palem Ekor Tupai
(Wodyetia bifurcata)
Palem Jambe (Areca
pumila)
Palem Kuning
(Chrysalidocarpus
lutescens)
Palem Jepang (Acynoploeus
machartuni)
Palem Kipas (Livistona
chinensis)

Pisang Hias (Heliconia sp.)


B

Gerbang
tiket
Facade

Luar Candi
Timur
Facade

Kelapa (Cocos nucifera)


Flamboyan (Delonix regia)
Bungur (Lagerstromia
speciosa)
Kamboja (Plumeria
acuminata)
D

Luar Candi
Tengah
Facade

Luar Candi
Barat
Facade

Pisang Hias (Heliconia sp.)


Cempaka (Michelia alba)
Melati (Jasminum sambac)
S

Peturasan
Blok B

Chalatea (Calatea sp.)


Iris (Iris sp.)
Pakis Kelabang
(Nephrolepis exaltata)
Lili brazil ( dianella white)
Pisang Cungit (Calathea
sp.)
Bakung (Crinum asiaticum)
III Main Entrance

Pintu Keluar
Facade

Ubi Malaysia(Ipomea sp)

Alamanda (Allamanda
cathartica)

Trembesi (Samanea saman)

Kol Banda (Pisonia alba)

Toilet Kfv

Alang-Alang Merah
(Imperata cylindrica L.)
Kembang Sepatu (Hibiscus
rosa sinensis)
Passiflora (passiflora
flavicarva)
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)
Ubi Malaysia(Ipomea sp)

Pisang Hias (Heliconia sp.)


Nusa Indah (Musaenda
ahphillippica)
Salam (Syzygium
polyanthum (Wight))
Palem Seledri(Caryota
maxima)

Bintaro (Cerbera manghas)


Mahoni (Swietenia
mahogani)
Palem Ravenia (Ravenia
rivuloris)
Kedondong (Spondias
purpurea)
Ketapang halus ( Teminalia
catappa)

Pisang Hias (Heliconia sp.)


Ubi Malaysia(Ipomea sp)

Pisang Hias (Heliconia sp.)


Pillodendron
(Phoilodendron sp.)

Beringin (Ficus benjamina)

Bintaro (Cerbera manghas)


Ketapang halus ( Teminalia
catappa)
Pakis Kelabang
(Nephrolepis exaltata)

Jenis Tanaman

Cassia multiyuga
Adam hawa (Rhoeo
discolor)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Ubi Malaysia(Ipomea sp)
Alamanda (Allamanda
cathartica)
Pillodendron
(Phoilodendron sp.)
Pisang Hias (Heliconia sp.)
Pisang Hias (Heliconia sp.)
Nusa Indah (Musaenda
ahphillippica)
Puring (Codiaeum
variegatum)
Talas Besar (Colocasia
esculanta)
Pisang kipas (Ravenala
madagascariensis)

119

No

Lokasi

Jenis Tanaman
Salam (Syzygium
polyanthum (Wight))
Palem Seledri(Caryota
maxima)

No
H

Lokasi
Median
Utama

Trembesi (Samanea saman)


Kamboja (Plumeria
acuminata)
Flamboyan (Delonix regia)

Sirsak (Annona muricata)


Bungur (Lagerstromia
speciosa)
Mahoni (Swietenia
mahogani)

Soka (Ixora sp.)


Alamanda (Allamanda
cathartica)
Corimbosa (Hedyotes
corimbosa)
I

Median
Barat

Median
Timur

Depan
Candi

Bakung (Crinum asiaticum)


Ubi Malaysia(Ipomea sp)

Kaliandra (Caliandra sp.)


Hanjuang Merah (Cordyline
terminalis)
Pillodendron
(Phoilodendron sp.)
Calathea (Calathea sp.)

Lili Paris (Chloropythum


sp.)
Adam hawa (Rhoeo
discolor)
Philodendron
(Phoilodendron sp.)

Lili brazil ( dianella white)

Beringin (Ficus benjamina)


Palem Raja (Roystonea
regia)

Pandan duri kuning


Bakung (Crinum asiaticum)
Bakung (Crinum asiaticum)

Pisang Hias (Heliconia sp.)

Country
Side

Pisang Hias (Heliconia sp.)


Pangkas Kuning (Crocus
sativus)

Belakang
Candi

Pisang kipas (Ravenala


madagascariensis)
Salak (Salacca edulis)
Kajar-Kajar (Alocasia
plumbea)
Glodogan Tiang (Polyalthia
longifolia)
Lidah Mertua (Sansievera
sp.)
Mahoni (Swietenia
mahogani)
Bunga Kupu-kupu
(Bauhinia purpurea)
Sawo Duren (Crateva
religiosa)

Kol Banda (Pisonia alba)


Puring (Codiaeum
variegatum)
Calathea (Calathea sp.)
Pisang Hias (Heliconia sp.)
Lili brazil ( dianella white)
Walisongo (Schefflera
actinophylla)
Pangkas Kuning (Crocus
sativus)
Kamboja (Plumeria
acuminata)
Kol Banda (Pisonia alba)

Bakung (Crinum asiaticum)


Lili Paris (Chloropythum
sp.)
Alang-Alang Merah
(Imperata cylindrica L.)

Kana (Canna sp.)


Batavia (Jatropa
pandurifolia)
Kamboja (Plumeria
acuminata)
Palem Phonix (Phoenix
roebelinii)
G

Beringin (Ficus benjamina)


Palem Raja (Roystonea
regia)
Talas Besar (Colocasia
esculanta)
Pisang Hias (Heliconia sp.)

Jati (Tectona grandis)


F

Soka (Ixora sp.)


Plumbago (Plumbago
zeylanica L.)
Alamanda (Allamanda
cathartica)
Corimbosa (Hedyotes
corimbosa)
Kaliandra (Caliandra sp.)

Mangga (Mangifera indica)


Rambutan (Nephellium
lapacium)
Buni (Antidesma bunius)
Sawo Manila (Manilkara
zapota)

Jenis Tanaman

Batas
Nursery

Bintaro (Cerbera manghas)


Kelapa Sawit (Elaeis
guineensis)
Bambu Krisik (Bambusa
multiplex)

120

No

Lokasi

Jalur Plaza
Timur

Jalur Plaza
Barat

Jalur Plaza
Selatan

Jenis Tanaman
Pisang Hias (Heliconia sp.)
Bunga Merak (Caesalpinia
pulcherrima)
Kamboja (Plumeria
acuminata)
Palem Raja (Roystonea
regia)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Plumbago (Plumbago
zeylanica L.)
Palem Putri (Veitchia
merilii)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Plumbago (Plumbago
zeylanica L.)
Palem Putri (Veitchia
merilii)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Batavia (Jatropa
pandurifolia)
Kaliandra (Caliandra sp.)
Palem Sadeng (Livistona
rotundifolia)

Plaza Air
Mancur

Kaliandra (Caliandra sp.)


Sambang Colok (Aerva
sanguinolenta)
Kana (Canna sp.)
Soka (Ixora sp.)
Soka (Ixora sp.)
Ubi Malaysia(Ipomea sp)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Adam hawa (Rhoeo
discolor)
Kucai (Carex morowii)
Cocor Bebek (Kalanchoe
waldheimii)
Air Mata Pengantin
(Antigonon leptosus)
Kuping kelinci
Mandevila (Mandevilla
sanderi)
Passiflora (passiflora
flavicarva)
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)
Cemara Kipas (Thuja
orientalis)
Sianto (Eugenia uniflora)
Jambu Brazil (Psidium
guineense Sw)

Country
Side Timur

Cassia glauca
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)

No

Lokasi

Jenis Tanaman
Cemara Balon (Casuarina
nobilis)
Glodogan Tiang (Polyalthia
longifolia)
Biola Cantik (Ficus lyrata)
Dadap Merah (Erythrina
cristagalli)
Spatodea (Spathodea
campanulata)
Cemara Balon (Casuarina
nobilis)
Jati (Tectona grandis)

Taman
Hibiscus

Bintaro (Cerbera manghas)


Kembang Sepatu (Hibiscus
rosa sinensis)

Puri Tirto Sari


Depan BAT Palem Kipas (Livistona
chinensis)
Palem Kuning
(Chrysalidocarpus
lutescens)
Palem duri (Aiphanes
caryotafolia)
Lidah Mertua (Sansievera
sp.)
Lidah Mertua (Sansievera
sp.)
Barleria (Barleria prionitis)
Adam hawa (Rhoeo
discolor)
Iris (Iris sp.)
Pangkas Kuning (Crocus
sativus)
Hanjuang Hijau (Cordyline
furticosa)
Amaranta Merah (Maranta
leuconeura)
Pandan Kuning (Pandanus
pygmaenus)
Anggrek Ungu
(Phalaenopis bellina)
Ekorbia
Pisang Hias (Heliconia sp.)
Ubi Malaysia(Ipomea sp)
Lili brazil ( dianella white)
Bakung (Crinum asiaticum)
Pandan varigata (Pandanus
pymaeus)
Nanas varigata
Air Mata Ungu
Jarak Jepang (Ricinnus
communis L)
Hanjuang Merah (Cordyline
terminalis)
Sri Rejeki (Aglaonema sp.)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)

121

No

Lokasi

Belakang
BAT

Jenis Tanaman
Teh-tehan (Acalypha
macrophilla)
Kembang Sepatu (Hibiscus
rosa sinensis)
Passiflora (passiflora
flavicarva)
Dadap Merah (Erythrina
cristagalli)

No

Lokasi

Matoa (Pometia pinnata)


Kepel (Stelechocarpus
burahol)
Dukuh (Lansium
domesticum Corr)
Terang Bulan (Duranta
repens)
Teh-tehan (Acalypha
macrophilla)
Barleria (Barleria prionitis)

Cempaka (Michelia alba)


Biola Cantik (Ficus lyrata)
Kol Banda (Pisonia alba)
Karendang (Carissa
macrocarpa)
Pandan Bali (Pandanus
tectona)
Walisongo (Schefflera
actinophylla)
Cemara Balon (Casuarina
nobilis)
Bunga Kupu-kupu
(Bauhinia purpurea)
Dadap Merah (Erythrina
cristagalli)
Sikat Botol (Callistemon
lanceolatus)
Carimbosa (Hedyotis
Carimbosa )
Beringin (Ficus benjamina)
Cersen (Muntingia
calabura)
Kayu manis(Cinnamomoum
Burmanii)
Bunga Merak (Caesalpinia
pulcherrima)
Agave hijau (Agave
attenuata)
Agave (Agave variegata)
Nanas Hias (Ananas
comosus)
Bungur (Lagerstromia
speciosa)
Belimbing (Averrhoa
bilimbi)
Manggis (Garcinia
mangostana)
Jambu Bol (Syzygium
malaccense)
Buni (Antidesma bunius)
Jambu Air (Syzygium
samarangense L.)
Mangga (Mangifera indica)
Rambutan (Nephellium
lapacium)
Dawet putih
Bintaro (Cerbera manghas)
Mundu (Garcinia dulcis
Kurz)
Sawo Kecik (Manilkara
kauki)

Jenis Tanaman
Sawo Duren (Crateva
religiosa)
Sawo Kecik (Manilkara
kauki)

Caliandra (Calliandra sp.)


Kembang Sepatu (Hibiscus
rosa sinensis)
Alamanda (Allamanda
cathartica)

Timur BAT

Bakung (Crinum asiaticum)


Bambu Jepang (Arundinaria
pumila)
Bunga Merak (Caesalpinia
pulcherrima)
Saga (Adenanthera
pavonina)
Flamboyan (Delonix regia)
Bunga Kupu-kupu
(Bauhinia purpurea)
Ki asahan
Cassia glauca
Sapu Tangan (Maniltoa
grandiflora Scheff.)
Jakaranda (Jacaranda sp.)
Beringin (Ficus benjamina)
Mahoni (Swietenia
mahogani)
Kayu manis(Cinnamomoum
Burmanii)
Lame (Alstonia scholaris R.
Br.)
Mangga (Mangifera indica)
Jambu Air (Syzygium
samarangense L.)
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)
Kemenyan (Boswellia
sacra)
Manggis (Garcinia
mangostana)
Belimbing (Averrhoa
bilimbi)
Barleria (Barleria prionitis)
Caliandra (Calliandra sp.)
der
Pisang Hias (Heliconia sp.)

122

No
D

Lokasi
Barat BAT

Jenis Tanaman
Bunga Terompet
(Mandevilla sanderi)
Nusa Indah (Musaenda
ahphillippica)
Gelinggem (Bixa orellana)
Spatodea (Spathodea
campanulata)
Bunga Kupu-kupu
(Bauhinia purpurea)

No

Lokasi

Iris (Iris sp.)


Ubi Malaysia(Ipomea sp)
Bakung (Crinum asiaticum)
Calathea (Calathea sp.)
IV Blok A
A.

Jalur Hijau
Pola I

Beringin (Ficus benjamina)


Mangga (Mangifera indica)
Gandaria (Bouea
machrophylla)
Sawo Manila (Manilkara
zapota)
Sawo Kecik (Manilkara
kauki)
Sawo Duren (Crateva
religiosa)
Lengkeng (Euphoria
longana)
Jambu Biji (Psidium
guajava)

Pola II

Pola III

Akalipa (Acalypha spp.)


Kayu manis(Cinnamomoum
Burmanii)
Ubi Malaysia(Ipomea sp)
Pandan Kuning (Pandanus
pygmaenus)

Pola IV

Bakung (Crinum asiaticum)


Pangkas Kuning (Crocus
sativus)
Pisang Hias (Heliconia sp.)
Terang Bulan (Duranta
repens)
E

Selatan
BAT

Pola V

Pisang Hias (Heliconia sp.)


Palem Raja (Roystonea
regia)
Flamboyan (Delonix regia)
Cassia glauca

Pola VI

Biola Cantik (Ficus lyrata)


Saga (Adenanthera
pavonina)
Beringin (Ficus benjamina)
Mangga (Mangifera indica)
Sawo Kecik (Manilkara
kauki)
Sawo Duren (Crateva
religiosa)
Nangka (Artocarpus
heterophyllus)
Rambutan (Nephellium
lapacium)
Belimbing (Averrhoa
bilimbi)
Soka (Ixora sp.)

Jenis Tanaman

Pola VII

Pola VIII

Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)
Palm Botol (Mascarena
lagenicaulis)
Jakaranda (Jacaranda sp.)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)
Palm Botol (Mascarena
lagenicaulis)
Jakaranda (Jacaranda sp.)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)
Palm Botol (Mascarena
lagenicaulis)
Jakaranda (Jacaranda sp.)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)
Palm Botol (Mascarena
lagenicaulis)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)
Palm Botol (Mascarena
lagenicaulis)
Jakaranda (Jacaranda sp.)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)
Palm Botol (Mascarena
lagenicaulis)
Jakaranda (Jacaranda sp.)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)
Palm Botol (Mascarena
lagenicaulis)
Jakaranda (Jacaranda sp.)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)

123

No

B.
C.

Lokasi

Taman
Labirin
Taman
Belimbing

Jenis Tanaman
Palm Botol (Mascarena
lagenicaulis)

No

Lokasi

Jakaranda (Jacaranda sp.)


Teh-tehan (Acalypha
macrophilla)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Alamanda (Allamanda
cathartica)

Cempaka (Michelia alba)


Beringin (Ficus benjamina)
Asam Selong (Eugenia
uniflora)

Iris (Iris sp.)


Walisongo (Schefflera
actinophylla)

Gaharu (Aquilaria filaria)


Lamtoro Gung (Leucaena
leucocephala)
Saga (Adenanthera
pavonina)
Nagasari ( Palaquium
rostratum)
Kamboja (Plumeria
acuminata)
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)
Pandan Bali (Pandanus
tectona)

Hema
Pisang Hias (Heliconia sp.)
Kamboja (Plumeria
acuminata)
Palm Kuning
(Chrysalidocarpus
lutescens)
Palm Jepang (Ptychosperma
macarthurii)
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)

H.

Taman Air

Soka (Ixora sp.)


Puring (Codiaeum
variegatum)
Kajar-Kajar (Alocasia
plumbea)

D.

Taman
Ziarah

Flamboyan (Delonix regia)


Melati (Jasminum sambac)
Jarak (Jatropha podagrica)
Kembang Sepatu (Hibiscus
rosa sinensis)
Kamboja (Plumeria
acuminata)

Pakis
Tabebuia (Tabebuia
heterophylla)
Puring (Codiaeum
variegatum)
Sambang Colok (Aerva
sanguinolenta)
Kamboja (Plumeria
acuminata)

Trembesi (Samanea saman)


Melati Air (Echinodorus
sp.)
Bakung (Crinum asiaticum)
Medolia

Beringin (Ficus benjamina)

Pisang Hias (Heliconia sp.)

Gaharu (Aquilaria filaria)


Cendana (Santalum album
L.)
Nagasari ( Palaquium
rostratum)
E.

F.

G.

Taman Rusa

Segitiga
Rusa
Paturasan
Blok A

Walingi (Cyperus pilosus)


Pisang Hias (Heliconia sp.)
Ciperus (Cyperus papirus)
Sambang Colok (Aerva
sanguinolenta)

Maja (Crescentia cuyete L.)


Barleria (Barleria prionitis)

Eceng biru

Sambang Colok (Aerva


sanguinolenta)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Hanjuang Merah (Cordyline
terminalis)
Soka (Ixora sp.)
Alamanda (Allamanda
cathartica)
Sambang Colok (Aerva
sanguinolenta)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)

Jenis Tanaman
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)
Kamboja (Plumeria
acuminata)
Cemara Balon (Casuarina
nobilis)

Biola Cantik (Ficus lyrata)


Pidada (Sonneratia
caseolaris)
Kirai
Bakau (Rhizophora sp.)
I.

Taman
Hidroponik

Api-api (Avicennia sp.)


Bambu Krisik (Bambusa
multiplex)
Bambu Jepang (Arundinaria
pumila)
Kembang Sepatu (Hibiscus
rosa sinensis)

124

No

Lokasi

Jenis Tanaman

No

Lokasi

Akalipa (Acalypha spp.)


Barleria (Barleria prionitis)
Pangkas Kuning (Crocus
sativus)

Pola III

Pisang Hias (Heliconia sp.)


Alamanda (Allamanda
cathartica)

Palem segitiga. H
Palem Ravenia (Ravenia
rivuloris)
Palem Sadeng (Livistona
rotundifolia)
Palm Tupai (Wodyetia
bifurcata)
Sikat Botol (Callistemon
lanceolatus)

Kol Banda (Pisonia alba)

J.

K.

Nursery
timur

Nursery
barat

Damar (Agathis damara)


Kiara Payung (Filicium
decipiens)
Alamanda (Allamanda
cathartica)
Kembang Sepatu (Hibiscus
rosa sinensis)
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)
Pangkas Kuning (Crocus
sativus)
Bambu Krisik (Bambusa
multiplex)

Pola IV

Kol Banda (Pisonia alba)


Palem Raja (Roystonea
regia)
Alamanda (Allamanda
cathartica)

Pola V

M.

Taman
SHEA

Kol Banda (Pisonia alba)


Bambu Krisik (Bambusa
multiplex)
Kelapa Sawit (Elaeis
guineensis)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Nanas Hias (Ananas
comosus)

Pola VI

Beringin (Ficus benjamina)


B

Taman
Segitiga
Blok D

Pola II

Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Pisang Hias (Heliconia sp.)
Palem livistonis (Livistona
chinensis)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Pisang Hias (Heliconia sp.)

Beringin (Ficus benjamina)


Portulaka (Portulaca
grandiflora)
Palem carpentaria
Bungur (Lagerstromia
speciosa)
Sikat Botol (Callistemon
lanceolatus)

V Blok C dan D
Jalur Hijau
Pola I

Beringin (Ficus benjamina)


Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Palem segitiga. H
Palem Putri (Veitchia
merilii)
Palm Tupai (Wodyetia
bifurcata)
Sikat Botol (Callistemon
lanceolatus)

Soka (Ixora sp.)


Teh-tehan (Acalypha
macrophilla)
Pangkas Kuning (Crocus
sativus)
Palm Kuning
(Chrysalidocarpus
lutescens)
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)
Jalan
Inpeksi

Beringin (Ficus benjamina)


Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Palem segitiga. H
Palem Putri (Veitchia
merilii)
Sikat Botol (Callistemon
lanceolatus)

Pisang Hias (Heliconia sp.)

L.

Jenis Tanaman
Palem livistonis (Livistona
chinensis)
Sikat Botol (Callistemon
lanceolatus)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)

Blok C

Palem Putri (Veitchia


merilii)
Hanjuang Merah (Cordyline
terminalis)
Ubi Malaysia(Ipomea sp)
Bakung (Crinum asiaticum)
Pisang Cungit (Calathea
sp.)
Kajar-Kajar (Alocasia
plumbea)
Palem Putri (Veitchia
merilii)
Palem Sadeng (Livistona
rotundifolia)

125

No

Lokasi

Taman
Mediteran

Jenis Tanaman
Hanjuang Merah (Cordyline
terminalis)
Ubi Malaysia(Ipomea sp)

No
E

Lokasi
Taman
Wiratama

Bakung (Crinum asiaticum)

Iris (Iris sp.)


Tricolour (Dracaena
marginata var. Tricolor)

Kirai

Bakung (Crinum asiaticum)

Lontar (Borassus flabellifer)

Walingi (Cyperus pilosus)


Kembang Sepatu (Hibiscus
rosa sinensis)
Kajar-Kajar (Alocasia
plumbea)

Aren (Arenga pinnata)


Pejibaye (Bactris gasipaes)
Kurma (Phoenix dactylifera
L.)

Buah Tin (Ficus carica)

Joging
Track

Siklok (Agave attenuata)


Kaktus tiang
Kaktus kelinci
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)

Flamboyan (Delonix regia)


Glodogan Tiang (Polyalthia
longifolia)
Saga (Adenanthera
pavonina)

Iris (Iris sp.)


Ubi Malaysia(Ipomea sp)
Palem carpentaria
Kamboja (Plumeria
acuminata)
Taman
Lotus

Kelapa Gading (Cocos


nucifera var. Ebunea)
Lamtoro Gung (Leucaena
leucocephala)
Saga (Adenanthera
pavonina)
Tombak Raja (Yucca
gloriosa)
Tricolour (Dracaena
marginata var. Tricolor)
Asam Selong (Eugenia
uniflora)
Cersen (Muntingia
calabura)

Akalipa (Acalypha spp.)


A

VI Taman Danau
Jalur Hijau
Pola I

Sansevieria sp.
Kembang Sepatu (Hibiscus
rosa sinensis)
Sambang Colok (Aerva
sanguinolenta)
Pandan Bali (Pandanus
tectona)
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)
Tabebuia (Tabebuia
heterophylla)
Pisang Hias (Heliconia sp.)
Pandan Kuning (Pandanus
pygmaenus)

Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Caliandra (Calliandra sp.)

Pola II

Soka (Ixora sp.)


Palem Putri (Veitchia
merilii)
Bungur (Lagerstromia
speciosa)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Caliandra (Calliandra sp.)

Biola Cantik (Ficus lyrata)


Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Bakung (Crinum asiaticum)

Akalipa (Acalypha spp.)


Barleria (Barleria prionitis)
Teh-tehan (Acalypha
macrophilla)
Cemara Balon (Casuarina
nobilis)

Kaktus kodule

Jenis Tanaman
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)

Pola III

Soka (Ixora sp.)


Palem Putri (Veitchia
merilii)
Bungur (Lagerstromia
speciosa)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Caliandra (Calliandra sp.)
Soka (Ixora sp.)
Palem Putri (Veitchia
merilii)
Bungur (Lagerstromia
speciosa)

Tepian
segitiga
Blok E

Puring (Codiaeum
variegatum)
Pandan Kuning (Pandanus
pygmaenus)

126

No

Lokasi
Jenis Tanaman
B Taman Semenanjung
S. Timur

S. Barat

No

Lokasi

Bougenvil (Bougainvillea
glabra)
Kelapa (Cocos nucifera)
Alamanda (Allamanda
cathartica)

Angsa

Bintaro (Cerbera manghas)


Mahoni (Swietenia
mahogani)
Danau
Pulau satu

Akalipa (Acalypha spp.)


Biola Cantik (Ficus lyrata)
Bungur (Lagerstromia
speciosa)

Bundaran

Bisbul (Diospyros blancoi)


Bunga Kupu-kupu
(Bauhinia purpurea)
Bambu Krisik (Bambusa
multiplex)
Barleria (Barleria prionitis)

Chalatea (Calatea sp.)


Pisang (Musa paradisiaca)

Kelapa (Cocos nucifera)


Kenari (Canarium
commune)
Ketapang (Terminalia
catappa L.)
Kiara Payung (Filicium
decipiens)

Pujasera

Flamboyan (Delonix regia)


Sawo Duren (Crateva
religiosa)
Dadap Merah (Erythrina
cristagalli)
Lili brazil ( dianella white)
Bakung (Crinum asiaticum)
Kajar-Kajar (Alocasia
plumbea)
Tombak Raja (Yucca
gloriosa)
Iris (Iris sp.)
Puring (Codiaeum
variegatum)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Pisang Bali (Musa
paradisiaca Linn.)

Pisang Hias (Heliconia sp.)


Glodogan Tiang (Polyalthia
longifolia)
Srigading (Nyctanthes arbor
tritis Linn.)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Sambang Colok (Aerva
sanguinolenta)
Lili brazil ( dianella white)
Palem Phonix (Phoenix
roebelinii)
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)

Cemara Norflok (Araucarya


excelsa)

Lantana (Lantana camara)


Palem Kipas (Livistona
chinensis)
Palem Phonix (Phoenix
roebelinii)
Palem Putri (Veitchia
merilii)
Palem Jepang (Acynoploeus
machartuni)

Pisang Hias (Heliconia sp.)


Pakis Kelabang
(Nephrolepis exaltata)
Air Mata Biru
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Melati Air (Echinodorus
sp.)
Philodendron
(Phoilodendron sp.)

Flamboyan (Delonix regia)

Jenis Tanaman

Tricolour pink (Dracaena


marginata var. Tricolor)
Pisang Hias (Heliconia sp.)
Pakis Kelabang
(Nephrolepis exaltata)
Philodendron
(Phoilodendron sp.)
Pisang Hias (Heliconia sp.)
Pisang Bali (Musa
paradisiaca Linn.)
H

Sekitar
Patung
Kecil

Bakung (Crinum asiaticum)


Pandan Kuning (Pandanus
pygmaenus)
Air Mata Biru

Outbound

Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Passiflora (passiflora
flavicarva)
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)
Soka (Ixora sp.)
Iris (Iris sp.)
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Srigading (Nyctanthes arbor
tritis Linn.)
Anggrek Merpati
(Dendrobium crumenatum)
Manjangan/Tanduk Rusa
(Platycerium bifurcatum)

127

No
J

Lokasi
Lereng
Danau

Jenis Tanaman
Kacang-kacangan (Arachis
pintoi)
Batavia (Jatropa
pandurifolia)

No

Lokasi

Jenis Tanaman
Suji of Song India
(Pleomele angustifolia)
Sri Rejeki (Aglaonema sp.)
Mutiara

VI Nursery
Palm Jepang (Ptychosperma
macarthurii)
Palm Waregu (Rhapix
excelsa)
Palm Segitiga (Neodypsis
decaryi)

Sri Rejeki (Aglaonema sp.)

Palm Putri (Veitchia merilii)


Andong (Rhadamnia
cinerea)
Palm Kuning
(Chrysalidocarpus
lutescens)
Palm Ekor Tupai (Wodyetia
bifurcata)

Meranta kijing

Palm Bali
Pandan Yuka (Yucca
filamentosa )
Pandan Yuka Parigata
(Yucca filamentosa var)

Sri Rejeki (Aglaonema sp.)

Palm Kol (Licuala grandis)


Palm Revenia (Ravenia
rivuloris)
Karet Kebo (Ficus elastica
Roxb. ex Hornem)
Karet Kebo Parigata (Ficus
elastica)
Tricolour (Dracaena
marginata var. Tricolor)
Palm Sadeng (Livistona
rutondifolia)
Walisongo (Schefflera
actinophylla)
Walisongo (Schefflera
actinophylla)
Pacira
Drasena Kaso
Cang Curiang
Anjuang (Cordyline sp.)
Anjuang (Cordyline sp.)
Mangkokan(Nothopanax
stucellarium)
Dondong Laut Daun (
Polyscias fruticosa)
Angsana (Pterocarpus
indica)
Carsen( Muntingia
calabura)
Hanjuang Merah (Cordyline
terminalis)
Palem Seledri(Caryota
maxima)
Blanceng (Dieffenbachia
exotica)

Sri Rejeki (Aglaonema sp.)


Aglonema batik
(Aglaonema sp)
Sri Rejeki (Aglaonema sp.)
Agave (Agave variegata)
Sri Rejeki (Aglaonema sp.)
Sri Rejeki (Aglaonema sp.)
Sri Rejeki (Aglaonema sp.)
Sri Rejeki (Aglaonema sp.)
Sri Rejeki (Aglaonema sp.)
Sri Rejeki (Aglaonema sp.)
batang putih
Patah Tulang (Euphorbia
tirucalli)
Meranta batang pendek
Pilo daun kecil
Bromelia bunga merah
(Bromelia alsodes)
Bromelia (Bromelia
variegata)
Bromelia bunga merah
(Bromelia alsodes)
Bromelia (Bromelia sp.)
Walisongo (Schefflera
actinophylla)
Dondong Laut Daun (
Polyscias fruticosa)
Kamboja (Plumeria
acuminata)
Song of Jamaika (Pleomele
reflexa)
Palm Phonik (Phoenix
roebelinii O'Brien)
Sikas (Cycas revoluta)
Yuka Daun Kecil (Yucca
aloifolia)
Puring (Codiaeum
variegatum)
Glodogan Tiang (Polyalthia
longifolia)
Pandan Duri
Nusa Indah (Musaenda
ahphillippica)
Beringin (Ficus benjamina)
Pangkas Kuning (Crocus
sativus)

128

No

Lokasi

Jenis Tanaman
Palm Botol (Mascarena
lagenicaulis)
Kajar-Kajar (Alocasia
plumbea)
Kajar-kajar Kuning
(Alocasia plumbea)

No

Lokasi

Jenis Tanaman
Kuping Gajah (Anthurium
crystallinum Lindl.)
Sapu Tangan (Maniltoa
grandiflora Scheff.)
Kaktus (Opuntia spp.)

MaNo.dora Ministica

Drasena Putih

Palm Pakis
Air Mata Pengantin
(Antigonon leptosus)

Kladi daun merah


Bromelia Merah (Bromelia
alsodes)

Palm Garuda

Sri Rejeki (Aglaonema sp.)

Palm Alexander
Kadaka (Asplenium nidus
Linn.)
Bambu Jepang (Arundinaria
pumila)
Kamboja (Plumeria
acuminata)
Bougenvil (Bougainvillea
glabra)

Sri Rejeki (Aglaonema sp.)

Asem (Tamaricus indica)


Cempaka (Michelia alba)
Kemuning (Murraya
paniculata)
Kiray
Cendrawasih (Phylanthus
alternifolia)
Bunga Merak (Caesalpinia
pulcherrima)
Gaharu (Aquilaria filaria)
Sawit (Elaeis guineensis)
Alokasia (Alocasia
macrorhiza)
Alamanda (Allamanda
cathartica)

Sri Rejeki (Aglaonema sp.)


Sansevieria sp.
Bromelia (Bromelia sp.)
Drasena parigata
Sri Rejeki (Aglaonema sp.)
Sri Rejeki (Aglaonema sp.)
Tombak Raja (Yucca
gloriosa)
Lili Paris (Chloropythum
sp.)
Hema
Kucai (Carex morowii)
Keladi putih daun kecil
(Caladium sp.)
Hema parigata
Sosor Bebek (Bryophyllum
pinnatum)
Patah Tulang (Euphorbia
tirucalli)
Sirih Gading
(Rhapidophora aurea)

Bakung (Crinum asiaticum)

Pilo apel
Kedondong Laut
(Nothopanax fruticosum
Miq)

Pilo Linet

Iris (Iris sp.)

Pilo Kuning Mas


Black Kardinal
(Philodendron 'Cardinal
Black')
Anthurium Gelombang
Cinta (Athurium plowmanii
Croat.)

Dondong laut parigata

Tombak Raja(Yucca
gloriosa)

Sansevieria sp.
Serutan (Streblus asper)
Bintaro (Cerbera manghas)
Saga (Adenanthera
pavonina)
Flamboyan (Delonix regia)
Kurma (Phoenix dactylifera
L.)
Philodendron
(Phoilodendron sp.)

Dondong laut rintik


Pilo daun kecil
Suji of Song India
(Pleomele angustifolia)
Drasena (Dracaena sp.)
Pacing (Costus spiralis
Rosc)
Kucai kerdil (Carex
morowii)
Kucai putih
Anjuang (Cordyline sp.)

Sumber : Pengelola Taman Wisata


Mekarsari dan pengamatan lapang

131

Lampiran 5. Inventarisasi Alat Kerja Taman Wisata Mekarsari


INVENTARISASI ALAT KERJA
BAGIAN SARANA DAN PEMELIHARAAN SEKSI KEBERSIHAN DAN TATA LINGKUNGAN
Periode : Bulan Maret 2011
No.

I
1

Jenis Alat

PERALATAN TAMAN
Arit

Satuan

Stock
Awal
Februari
2011

Kondisi
Peralatan
Baik
Tidak
Layak
Pakai

Penggantian/
Penambahan
Alat

Stock
Akhir
Maret
2011

Total
Alat
Keterangan

Bh

47

35

12

35

47

Arit panjang
Batu asahan

Bh
Bh

20
2

0
2

20
0

0
0

0
2

20
2

4
5
6

Belincong
Cangkul cap ayam
Clurit sawit

Bh
Bh
Bh

1
10
2

1
5
2

0
5
0

0
0
0

1
5
2

1
10
2

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Ember uk. 40 liter


Ember uk. 26 liter
Ember uk. 18 liter
Ember uk. 5 liter
Gagang cangkul
Garpu injak
Garuk sampah besar
Garuk sampah kecil
Gergaji kayu
Gerobak kayu
Golok
Gunting bunga

Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
Unit
Bh
Bh

304
127
142
187
0
1
1
1
4
3
3
1

0
0
0
0
0
0
1
1
2
1
3
1

0
0
0
0
0
1
0
0
2
2
0
0

0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0

304
127
142
187
2
0
1
1
2
1
3
1

304
127
142
187
2
1
1
1
4
3
3
1

129

2
3

Stok di gudang kosong, digunakan di


lapangan
Digunakan di lapangan
1 buah digunakan di lapangan, 1 buah
tersimpan di gudang nursery
Digunakan di lapangan
Digunakan di lapangan
1 buah ada di gudang, 1 bh digunakan di
Zona Danau
Ada di gudang nursery
Ada di gudang nursery
Ada di gudang nursery
Ada di gudang nursery
Ada di gudang nursery
Digunakan di lapangan
Ada di gudang nursery
Digunakan di lapangan
Digunakan di lapangan
Digunakan di lapangan
Digunakan di lapangan
Digunakan di lapangan

132

Gunting stek (gagang anjang)


Gunting galah lokal
Gunting pangkas

Bh
Bh
Bh

0
9
3

0
3
0

0
6
3

0
0
4

0
3
0

0
9
7

22
23
24
25

Gunting stek
Gagang bor
Garuk sampah besar
Kape uk. 2

Bh
Unit
Bh
Bh

7
1
1
5

7
1
1
2

0
0
0
3

0
0
0
0

7
1
1
2

7
1
1
5

26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

Knapsack Solo T. 475


Knapsack SWAN
Kampak
Karung plastik bekas
Karung terpal uk. besar
Karung terpal uk. Kecil
Karet pel pengering
Kantung plastik sampah
Kikir segitiga kecil
Keranjang sampah kecil
Keranjang sampah besar
Linggis
Lori roda 4
Masker mulut
Mesin pompa robin 160 GX

Unit
Unit
Bh
Bh
Bh
Bh
Bh
Pax
Bh
Bh
Bh
Bh
Unit
Bh
Unit

1
0
1
300
50
50
2
25
4
16
14
1
2
5
3

1
0
1
300
50
50
2
24
1
16
14
1
1
0
3

0
0
0
0
0
0
0
1
3
0
0
0
1
0
0

0
1
1
0
0
0
0
25
0
0
0
0
0
0
0

1
1
1
300
50
50
2
25
1
16
14
1
1
5
3

1
1
1
300
50
50
2
25
4
16
14
1
2
5
3

41
42
43

Meteran 5 m
Meteran Roll uk. 50 m
Pahat kecil

Roll
Roll
Bh

1
1
6

0
1
4

1
0
2

0
0
0

0
1
4

1
1
6

44
45
46
47
48

Palu besar (godam)


Palu kecil
Pisau okulasi
Pisau raut
Pot uk.25 cm

Bh
Bh
Bh
Bh
Bh

1
7
3
2
120

1
7
3
2
0

0
0
0
0
0

0
0
0
0
0

1
7
3
2
120

1
7
3
2
120

Rusak
Digunakan di lapangan
Penggantian 4 gunting dikembalikan karena
kualitas rendah (cepat rusak)
Digunakan di lapangan
Ada di gudang nursery
Ada di gudang nursery
2 buah ada di gudang, sedang 3 buah kape
rusak
Ada di gudang nursery
Ada di gudang nursery
Digunakan di lapangan
Ada di gudang nursery
Ada di gudang nursery
Ada di gudang nursery
Ada di gudang nursery
Ada di gudang nursery
Ada di gudang nursery
Digunakan di lapangan
Digunakan di lapangan
Ada di gudang nursery
Digunakan di lapangan
Ada di gudang nursery
2 unit berada di gudang, 1 unit digunakan di
blok B
Digunakan di lapangan
Digunakan di lapangan
3 bh tersimpan di gudang, 1 bh terpakai di
lapangan
Digunakan di lapangan
Digunakan di lapangan
Digunakan di lapangan
Digunakan di lapangan
Ada di gudang nursery

130

19
20
21

133

49
50
51
52
53
54
55

Pot uk.15 cm
Rumah gergaji besi
Rimbas
Sekop besar
Selang nylon uk.3/4@50m
Selang nylon uk.3/4@100m
Sapu lidi

Bh
Bh
Bh
Bh
Roll
Roll
Bh

480
1
1
1
12
3
100

0
1
1
1
12
3
50

0
0
0
0
0
0
50

0
0
0
0
0
0
0

480
1
1
1
12
3
50

480
1
1
1
12
3
100

56
57
58

Sapu ijuk
Sarung tangan karung orange
Selang nylon uk.1@ 50m

Bh
Bh
Roll

1
0
4

1
0
4

0
0
0

0
4
0

1
4
4

1
4
4

59
60
61
62
63
64

Sendok semen
Sepatu bot panjang, AP
Sikat gantung
Sikat tangan
Sikat gagang
Springkler

Bh
Psg
Bh
Bh
Bh
Bh

2
30
1
4
2
20

2
14
1
4
2
20

0
16
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0

2
14
1
4
2
20

2
30
1
4
2
20

65
66
67
68
69
70

Tang 7
Tangga alumunium 3m
Tong sampah event
Tong sampah biasa
Velg roda lori
Wearpack

Bh
Unit
Bh
Bh
Bh
Psg

1
1
100
236
2
9

1
0
100
206
2
0

0
1
0
30
0
9

0
0
0
0
0
0

1
1
100
236
2
0

1
1
100
236
2
9

Ada di gudang nursery


Ada di gudang nursery
Digunakan di lapangan
Digunakan di lapangan
Digunakan di lapangan
Digunakan di lapangan
Stock di gudang 8 buah, sisa yang lain
digunakan di lapangan
Ada di gudang nursery
Ada di gudang nursery
1 rol ada di gudang nursery, 3 rol ada di
lapangan (Danau, P.A.M,GKS)
Ada di gudang nursery
Digunakan di lapangan
Ada di gudang nursery
Digunakan di lapangan
Ada di gudang nursery
11 buah di gedung nursery, 9 buah lagi
disimpan di gudang genset BAT
Digunakan di lapangan
Digunakan di lapangan
Digunakan di lapangan
Digunakan di lapangan
Ada di gudang nursery
Ada di gudang nursery

Sumber : Pengelola Taman Wisata Mekarsari

131

132

Lampiran 6. Memo Internal

TAMAN WISATA MEKARSARI

MEMO
Jl. Raya Cileungsi-Jonggol km. 03
Tlp (021) 823 1811-13, fax. (021) 8231475
E-mail : cs@mekarsari.com, Web site: www.mekarsari.com

INTERNAL

Date : Maret 04th 2011


TO
Seksi
Signed by
CC

: PML
: Sarana Listrik
:
:

FROM
Seksi
Signed by

: PUW
: Pelayanan Wisata
:

COMMENTS:
Sehubungan dengan persiapan kunjungan wisata mohon disiapkan beberapa
fasilitas sebagai berikut :
*SABTU, 05 MARET 2011
Nama Group

Fasilitas

Lokasi

Keterangan

PT. TIKI

Daya Listrik 3.000 VA

Camping Ground (FG)

+ Dekorasi Tan

PT. Falmaco Nonwoven Ind.

Daya Listrik 3.000 VA

Taman Kelapa 2

+ Dekorasi Tan

PT. Anugrah Sejahtera

Daya Listrik 3.000 VA

Taman Kelapa 3 Mangga

+ Dekorasi Tan

Lingkungan Santo Paskalis

Daya Listrik 3.000 VA

Taman kelapa 1 zona 1

BP POM (EO Viezhenda)

Daya Listrik 3.000 VA

Taman Nanas

Koesoemah Fam

Daya Listrik 3.000 VA

Taman Spatodea BAT

Grup Paket Padi

Sound Portable= 1 unit

Rumah Stroberry (FG)

SMP N 6 Depok

Daya Listrik 3.000 VA

Taman Kelapa 3 Catur

Kumpulan Kasih Sesama

Daya Listrik 3.000 VA

Taman Paradiso

BBC

Daya Listrik 3.000 VA

Taman kelapa OB All

+ Dekorasi Tan

PT. Rudolf

Leveling uk. 4x4=1

Aula Pulau Satu

+ Dekorasi Tan

GRAND STARS T & T

Daya Listrik 3.000 VA

Taman Kelapa 3 Pojok teng

Tari Tradisional

*MINGGU, 06 MARET 2011


Nama Group

Fasilitas

Lokasi

Sumber
: Pengelola Taman
Wisata
Mekarsari
PT. Sucofindo
Daya Listrik
3.000
VA
Taman Kelapa 3 Catur

Keterangan
+ Dekorasi Tan

Atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terimakasih.

135

Lampiran 7. Standar Operasional Prosedur Perawatan Tanaman dan Kebersihan Lingkungan


SOP 2010
PT. MEKAR UNGGUL SARI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PERAWATAN TANAMAN DAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN
NO
I

JENIS PEKERJAAN

ALAT

BAHAN

LANGKAH KERJA

PERAWATAN TANAMAN
1.

2.

Penyiraman

Penyiangan

Selang

Air danau

Mobil
tangki

Air deep
well

Kored
Kape
Cangkul
Sapu\

133

Karung
plastik

1. Kontrol dan siapkan jenis peralatan yang diperlukan


2. Pilih lokasi pengambilan air yang tidak jauh dari lokasi penyiraman
3. Penyiraman dilakukan pada waktu yang tepat pukul 7.00 10.00 dan pukul
15.00 17.00
4. Pengaturan nozle selang pengeluaran air disesuaikan dengan kondisi tanaman
dan bila dengan manual bibir selang ditekan dengan jari hingga air keluar
dengan semburan halus
5. Jika penyiraman tanaman pelindung, jarak siram kurang lebih 1 1.5 m dan
untuk tanaman semak/ hias jarak siram kurang lebih 2 m
6. Volume kebutuhan air disesuaikan dengan jenis tanamannya, tanaman
pelindung 5 Ltr/pohon, tanaman semak/perdu 5 ltr/ m2 saat musim hujan. Saat
musim kemarau tanaman pelindung 10 ltr/ pohon, tanaman semak/ perdu 10 ltr/
m2
7. Cek dan kontrol semua lokasi tanaman, pastikan semua jenis tanaman sudah
tersiram dengan baik dan merata
8. Bersihkan dan rapikan kembalikan peralatan yang dipakai
1. Sebelum melakukan penyiangan lihat dan kontrol program penyiangan, kondisi
tanaman, dan presentase gulma
2. Menyiapkan peralatan yang diperlukan.
3. Memberihkan dan mecabut semua gulma yang mengganggu tanaman
4. Gulma dibersihkan sampai akar-akarnya dan tidak merusak tanaman di
sekitarnya
5. Pemberantasan gulma dapat dilakukan dengan herbisida asalkan jauh dari
tanaman yang terpelihara dan populasinya terlalu banyak serta harus melihat
dosis yang tepat
6. Kumpulkan gulma yang telah dibersihkan, diangkat ke tempat pembuangan

136

3.

Pemangkasan semak
dan pohon

Gunting
pangkas
Gunting
galah
Gergaji

akhir atau ke tempat pengomposan


1. Tentukan lokasi dan jenis tanaman yang akan dipangkas, sebelumnya lihat
program kerja yang sudah dibuat
2. Menyiapkan alat yang akan dipakai
3. Pemangkasan sesuai dengan ketinggian yang sudah ditentukan
4. Bekas pangkasan dikumpulan dan dimasukkan ke dalam karung, kemudian
ditaruh pada tempat yang tidak mengganggu estetika taman
5. Tumpukan sampah pangkasan akan diangkut dengan truck sampah kemudian
karungnya dikembalikan ke petugas setempat

Karung
Plastik
4.

Penyentikan

Kored
Kape
Cangkul

5.

Pembabatan rumput
Standar pembabatan
sesuai kontrak

6.

Pemupukan organik

Cangkul
Kored
Karung

Pemupukan anorganik

134

7.

1. Sebelum melakukan penyentikan, lihat dan control program penyentikan,


kondisi gulma dan presentase gulma
2. Persiapkan alat yang diperlukan
3. Penyentikan gulma ditepi kanstin jalan dengan ketebalan penyentikan kurang
lebih 5 8 cm
4. Lokasi yang sudah selesai disentik dibersihkan atau di sapu bersih
5. Gulma bekas penyentikan dimasukkan ke dalam karung kemudian diangkut
truck sampah untuk dikirim ke pengomposan
1. Menentukan lokasi dan luasan rumput yang akan dipangkas/ dibabat
2. Menyiapkan mesin potong dan peralatannya
3. Pastikan mesin potong dalam kondisi prima
4. Pada saat memotong, operator harus menggunakan kaca mata, sepatu bot,
sehingga keselamatan dapat terjaga
5. Pastikan bahwa hasil potongan rapid an sesuai target yang ditentukan
6. Apabila pemangkasan sulit dijangkau, antara lain dekat pohon atau dekat
perkerasan dan tiang-tiang lampu dll yang ada, maka pembabatan dapat
dilakukan secara manual (menggunakan arit)
1. Pupuk kandang harus sudah dalam keadaan matang dan tidak basah
2. Tentukan jenis tanaman yang akan dipupuk dengan jumlah yang akan dipakai,
sesuaikan dengan jumlah dosis yang diperlukan, untuk tanaman pelindung : 40
80 kg/ pohon, untuk tanaman semak : 15 20 kg/ m2
3. Pemupukan dilakukan pada saat cuaca cerah/ pagi hari
4. Sebelum dilakukan tanaman harus bebas dari gulma dan sudah digemburkan
5. Pupuk harus dibenamkan atau diurug tidak boleh terbuka
6. Setelh pemupukan tanaman dirapikan kembali dan peralatan disimpan
1. Menentukan jenis tanaman dan jumlah pupuk yang dipakai, dan pemupukan

137

8.

PHT

Knapsack

Insektisida

Gelas
ukur

Fungisida
Air

Ember
Masker
bagong
Sarung
tangan
karet
Sepatu
bot
9.

Penanaman/
penggantian tanaman

Cangkul
Sapu
Karung
plastik

1. Menentukan lokasi dan presentase tanaman yang akan ditanam/ diganti


2. Mencatat dan mendata semua tanaman dan mengorder tanaman ke nursery atau
ke bagian pengadaan
3. Mengolah lahan dan menyiapkan lubang tanam dengan disesuaikan jenis
tanaman yang akan ditanam atau diganti
4. Pemupukan organik sesuai dosis yang sudah ditentukan
5. Sebelum dilakukan penanaman, tanah dalam kondisi basah dengan kedalaman
kurang lebih 20 cm
6. Pembukaan polybag untuk memisahkan tanaman harus hati-hati bola akar
jangan sampai hancur

135

Steiger/
kawat

Tanaman

sesuai dosis yang susah ditentukan


2. Pengambilan pupuk harus disesuaikan dengan kebutuhan
3. Pemberian pupuk dilakukan pada saat cuaca cerah sekitar pukul 07.00
4. Sebelum dipupuk tanaman harus bebas dari gulma dan tanah sekitar tanaman
sudah digemburkan
5. Pupuk harus dibenamkan atau diurug kembali dan tidak boleh terbuka
6. Pemberian pupuk harus disesuaikan dengan jenis tanaman, umur, dan besar
kecilnya tanaman
7. Apabila pemupukan anorganik dalam bentuk cair, maka pemberiannya dengan
menggunakan penyemprotan handsprayer dan dosisnya disesuaikan dengan
kebutuhan
1. Pemberantasan hama dilakukan bila ada serangan hama
2. Menentukan jenis bahan insektisida yang akan diperlukan
3. Menyiapkan seluruh bahan dan peralatan yang akan dipakai
4. Pastikan pada saat mengoperasikan knapsack/ penyemprotan alat dalam kondisi
normal
5. Campurkan air dan insektisida sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan dalam
label
6. Gunakan masker, topi, baju tangan panjang, dan sarung tangan karet pada saat
pelaksanaan penyemprotan
7. Semprotkan insektisida pada tanaman yang terkena hama/ penyakit dengan
jarak semprot kurang lebih 30 cm secara merata dan tidak berlawanan dengan
arah angin
8. Apabila penyemprotan pada tanaman yang susah dijangkau atau terlalu tinggi
maka harus menggunakan power sprayer
9. Setelah selesai knapsack dengan perlengkapannya dicuci sampai bersih dan
disimpan kembali

138

7. Jika penanaman pohon pelindung harus diberi steiger yang kuat dan kokoh
8. Untuk penanaman rumput setelah penanaman harus dipukul dengan papan agar
akar rumput terbenam
9. Penyiraman tanaman sesuai kebutuhan pagi dan sore
10. Perapihan dan pembersihan lokasi penyulaman
II

PERAWATAN KEBERSIHAN
1.

Kebersihan perkerasan
areal parkir

Sapu lidi
Pengki
plastik
Karung
plastik
Drum/
tong
sampah

2.

Kebersihan areal
rumput

Sapu lidi
Pengki
plastik
Karung
plastik

3.

Kebersihan kolam air


terjun

Serokan
daun

1. Menyiapkan peralatan terlebih dahulu yakni sapu, pengki, dan karung plastik
2. Mendahulukan memungut sampah anorganik dan memasukkan ke dalam
karung plastik kemudian dikumpulkan disatu tempat atau di pinggir jalan
3. Sampah tidak boleh dimasukkan ke dalam saluran air atau grill-grill yang ada
karena akan menyebabkan penyumbatan
4. Mengumpulkan sampah-sampah tersebut dengan menyapu dan menyisirnya
dengan menggunakan sapu lidi dan pengki plastik/ kaleng, setelah itu
dimasukkan ke dalam karung plastik
5. Karung plastik yang berisi sampah tersebut diletakkan di pinggir jalan yang
selanjutnya akan diangkut oleh truck sampah/ dumtruk

1. Menyiapkan peralatan terlebih dahulu yakni sapu, pengki, dan karung plastic
2. Mengumpulkan sampah-sampah tersebut dengan menyapu dan menyisirnya
dengan menggunakan sapu lidi dan pengki plastik/ kaleng, setelah itu
dimasukkan ke dalam karung plastic
3. Sampah tidak boleh dimasukkan ke dalam saluran air atau grill-grill yang ada
karena akan menyebabkan penyumbatan
4. Karung plastik yang berisi sampah tersebut diletakkan di pinggir jalan yang
selanjutnya akan diangkut oleh truck sampah/ dumtruk

136

1. Daun-daun yang jatuh ke dalam kolam diambil dengan serokan dan


dimasukkan ke dalam tong sampah
2. Dun-daun jangan dibiarkan sampai tenggelam ke dasar kolam yang akan
mengakibatkan pembusukan
3. Pembersihan harus dilakukan setiap hari
4. Peralatan diimpan kembali ke gudang penyimpanan alat setelah selesai
pekerjaan

139

4.

Pengurasan kolam air


terjun

Mesin
vacuum
cleaner
Sapu lidi
Dorongan
lumpur

5.

Pengangkutan sampah

Mobil
dump
truck
Sapu lidi
Sepatu
bot
Sarung
tangan
kulit

1. Siapkan peralatan yang diperlukan


2. Pengurasan kolam dilakukan setiap 2 (dua) kali dalam setahun
3. Saat pengurasan air kolam dibuang atau dialirkan ke areal irigasi kebun jambu
citra
4. Lumpur yang mengendap di dorong dengan alat ke lubang pembuangan dan
akan mengalir melalui saluran pembuangan
5. Lumut yang melekat di dasar kolam disikat sampai hilang kemudian disiram
sampai bersih
6. Setelah pembersihan selesai pengisisan air dilakukan
7. Peralatan dicuci bersih dan disimpan kembali ke gudang penyimpanan setelah
pekerjaan pengurasan kolam selesai
1. Sampah yang sudah terkumpul di tong sampah segera diangkut dengan
menggunakan mobil dump truck
2. Cara pengangkutan dengan hati-hati dan sampah yang tercecer sekitar tong
sampah disapu kembali
3. Sampah pangkasan yang dapat dijadikan kompos dikirim ke tempat pembuatan
kompos untuk diproduksi
4. Sampah anorganik dan yang tidak bisa didaur ulang diangkut ke tempat
pembuangan akhir kemudian dibakar
5. Pembakaran sampah harus ditunggu dan bila akan meninggalkan areal terlebih
dahulu api harus dimatikan.

Sumber : Pengelola Taman Wisata Mekarsari

137

138

Lampiran 8. Kuisioner
Departemen Arsitektur Lanskap
Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Judul Skripsi : Pengelolaan Lanskap Taman Wisata Mekarsari
Sebagai Kawasan Agrowisata
Oleh : Dewi Kurniati/ A44070072
Kuisioner Pengunjung Taman Wisata Mekarsari
Responden Yth. Terima kasih atas waktu yang telah Anda sediakan untuk mengisi
kuisioner ini. Data yang ada dalam kuisioner ini akan digunakan dalam kegiatan
penelitian skripsi dan tidak akan dipublikasikan.

Nama

Jenis kelamin

Laki-laki

Perempuan

Umur

< 14 tahun

25-55 tahun

14-24 tahun

> 55 tahun

Lulus SD

Lulus D1

Lulus S1

Lulus SMP

Lulus D2

Lulus S2

Lulus SMA

Lulus D3

Lulus S3

Siswa

TNI

Ibu rumah tangga

Mahasiswa

Wirausahawan

Lainnya, sebutkan

PNS

Pegawai swasta

Pendidikan

Pekerjaan

Penghasilan

per bulan

Rp.1.000.000-2.500.000

Rp. 4.100.000-5.000.000

Rp.2.600.000-3.000.000

Rp. > Rp.5.000.000

Rp.3.100.000-4.000.000

Daerah Asal

Jabodetabek

Luar Jawa Barat

Jawa Barat

Luar Pulau Jawa

139

1.

Informasi mengenai Taman Wisata Mekarsari


Teman/ rekan kerja
Media cetak (majalah,koran,tabloid)
Keluarga
Iklan di TV
Internet
Brosur TWM

2.

Frekuensi berkunjung ke Taman Wisata Mekarsari


Setahun sekali
1 bulan sekali
6 bulan sekali
1 minggu sekali

3.

Tujuan berekreasi ke Taman Wisata Mekarsari


Mengisi waktu luang
Mencari inspirasi
Menyegarkan pikiran
Menyalurkan hobi
Sosialisasi
Lainnya,sebutkan
Mengenal aktivitas pertanian
Wisata petik buah
Memperluas pengetahuan mengenai tanaman
Pendidikan pertanian & tanaman

4.

Lama kunjungan
Kurang dari 2 jam
2-4 jam

4-8 jam
Lebih dari 8 jam

5.

Objek yang disukai di Taman Wisata Mekarsari


Taman
Sawah
Danau
Lainnya, sebutkan
Kebun

6.

Wahana yang disukai di Taman Wisata Mekarsari


Family Walk Zone (Family Garden)
Greenland Zone (Wahana Salak, Melon,dll)
Rumah Pohon Leo

7.

Wisata Air
Outbond

Aktivitas yang dilakukan di Taman Wisata Mekarsari


Aktivitas edukatif (pelatihan tabulampot, sayuran vertikultur,kultur
jaringan,dll)
Aktivitas fisik (olahraga, outbond, bermain)
Aktivitas sosial (piknik, gathering, arisan)
Aktivitas budaya (menonton pertunjukkan musik)
Aktivitas kreatif (photo hunting)
Aktivitas alam (ekowisata)
Lainnya, sebutkan

140

8.

Pendapat Anda tentang desain keseluruhan Taman Wisata Mekarsari


Tidak Bagus
Bagus
Kurang Bagus
Sangat bagus
Cukup Bagus

9.

Pendapat Anda tentang keadaan taman di Taman Wisata Mekarsari


A Tanaman Hias
Tidak terawat
Terawat
Kurang terawat
Sangat terawat
Cukup terawat
B Perkerasan/ Jalan Setapak
Tidak terawat
Terawat
Kurang terawat
Sangat terawat
Cukup terawat
C Gazebo/ Saung
Tidak terawat
Terawat
Kurang terawat
Sangat terawat
Cukup terawat
D Bangku Taman
Tidak terawat
Terawat
Kurang terawat
Sangat terawat
Cukup terawat
E Kolam
Tidak terawat
Terawat
Kurang terawat
Sangat terawat
Cukup terawat
F Patung
Tidak terawat
Terawat
Kurang terawat
Sangat terawat
Cukup terawat

10. Waktu dan tempat Anda merasa nyaman di Taman Wisata Mekarsari
Ketika melewati pinggir danau
Ketika berada di Plaza Air Mancur
Ketika duduk di bangku taman
Ketika melewati jalan menuju danau
Ketika berada di sekitar danau
Ketika berada di kawasan Nursery
11. Pendapat Anda tentang fungsi elemen taman (bangku taman,
gazebo,perkerasan)
Tidak fungsional
Fungsional
Kurang fungsional
Sangat fungsional
Cukup fungsional

141

12. Pendapat Anda tentang koleksi tanaman hias di Taman Wisata Mekarsari
Tidak lengkap
Lengkap
Kurang lengkap
Sangat lengkap
Cukup lengkap
13. Manfaat yang diperoleh dari berkunjung di Taman Wisata Mekarsari
Fisik lebih sehat
Mental lebih sehat
- Mendapat info pertanian
Banyak contoh yang dapat ditiru
Memberi inspirasi berwiraswasta
Menemukan kontak bisnis pertanian
Mencari hiburan
Menjalin silaturahmi dengan kerabat/rekan kerja
14. Pendapat anda tentang manajemen kawasan rekreasi di Taman Wisata
Mekarsari
A Kebersihan
Tidak baik
Kurang baik
Cukup Baik
Baik
Sangat Baik
B Keamanan
Tidak baik
Kurang baik
Cukup Baik
Baik
Sangat Baik
C Fasilitas (kualitas)
Tidak baik
Kurang baik
Cukup Baik
Baik
Sangat Baik
D Pelayanan
(informasi)
Tidak baik
Kurang baik
Cukup Baik
Baik
Sangat Baik
(transportasi)
Tidak baik
Kurang baik
Cukup Baik
Baik
Sangat Baik
(pemanduan)
Tidak baik
Kurang baik
Cukup Baik
Baik
Sangat Baik
(wahana)
Tidak baik
Kurang baik
Cukup Baik
Baik
Sangat Baik
(makan & minum)
Tidak baik
Kurang baik
Cukup Baik
Baik
Sangat Baik
15. Tingkat kepuasan berekreasi di Taman Wisata Mekarsari
Tidak Puas
Puas
Kurang puas
Sangat Puas
Cukup Puas

142

16. Harapan Anda untuk Taman Wisata Mekarsari


Harga lebih terjangkau
Penambahan program rekreasi
Peningkatan kualitas pelayanan
Perbaikan kualitas fasilitas & sarana rekreasi
Kepedulian terhadap lingkungan dan pengunjung
Peningkatan kualitas pemeliharaan taman
Peningkatan kualitas pemeliharaan kebun
Penambahan signed (penunjuk arah)
Lainnya,sebutkan.
17. Program yang diinginkan
Trekking
Training berbasis alam
Wahana bermain
Forest Recreation
Wisata Tematik (mis:hidup sebagai warga desa)
Kerajinan daerah
Wisata pengolahan hasil pertanian & perkebunan
Lainnya, sebutkan

.Terima Kasih...

Anda mungkin juga menyukai