4. Laporan Arus Kas Konsolidasi Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada 5
Tanggal 31 Maret 2009 dan 31 Maret 2008
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas dan Setara Kas 2.c,3.a 1,011,796,454 210,093,414
Investasi 3.b 146,849,000,000 127,375,000,000
Piutang Usaha 2.d,3.c 1,250,303,250 4,877,763,750
Piutang Lain-lain 3.d 14,575,092,486 6,441,843,574
Persediaan 2.f,3.e 101,175,136,805 95,438,495,549
Biaya Dibayar Dimuka - 1,762,500,000
Pajak Dibayar Dimuka 3.f 305,917,026 298,639,285
Jumlah Aktiva Lancar 265,167,246,021 236,404,335,572
Kewajiban Lancar
Hutang Usaha 3.j - -
Hutang Pajak 3.k 92,405,890 468,839,341
Hutang Lain-lain 3.l 14,542,733,395 6,639,476,440
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 3.m 208,648,452 200,516,452
Jumlah Kewajiban Lancar 14,843,787,737 7,308,832,233
Ekuitas 3.r
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per lembar
saham, ditempatkan dan disetor penuh pada
tahun 2008 dan 2007 sebesar 3.395.205.930
lembar saham.
339,520,593,000 339,520,593,000
Tambahan Modal Disetor Penuh 5,964,934,817 5,964,934,817
Saldo Laba (Rugi) 2,733,294,414 (4,348,463,571)
Jumlah Ekuitas 348,218,822,231 341,137,064,246
Laba (Rugi) Sebelum Hak Minoritas Atas Laba (Rugi) 1,516,689,274 (1,507,860,049)
Bersih Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasi
Tambahan
Keterangan Modal Saham Modal Disetor - Saldo Laba Jumlah Ekuitas
Bersih
1. GAMBARAN UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT. Delta Dunia Petroindo Tbk. (Perusahaan), semula bernama PT. Daeyu Orchid Indonesia Tbk., setelah
sebelumnya bernama PT. Daeyu Poleko Indonesia, didirikan berdasarkan akta Notaris No. 117 tanggal 26
November 1990 oleh notaris Edison Sianipar, SH. Akta pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Nomor C2-1823.HT.01.01.Th.91
tanggal 31 Mei 1991 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 Tambahan No. 3649 tanggal
7 Agustus 1992.
Akta pendirian ini telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan yang terakhir dibuat melalui akta nomor 34
tanggal 23 Juni 2005 oleh notaris Leolin Jayayanti, SH. Perubahan terakhir dalam akta ini yaitu:
1. Menyetujui perubahan nama Perusahaan yang semula bernama PT. Daeyu Orchid Indonesia Tbk. Menjadi PT.
Delta Dunia Petroindo Tbk., sekaligus mengubah tempat dan kedudukan yang semula di Jl. Blora No. 21 Jakarta
Pusat menjadi di Jl. Raya Solo Sragen Km. 22 Purwosuman - Sidoarjo, Kabupaten Sragen.
2. Menyetujui memperluas bidang usaha Perusahaan, sehingga menjadi perindustrian, perdagangan, pertambangan,
pengangkutan darat dan jasa.
Perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-20083.HT-01.04.TH.2005 tanggal 20 Juli 2005.
Pada tanggal 30 Juni 2004, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua BAPEPAM No. S-
1998/PM/2004 untuk melakukan "Penawaran Umum Terbatas I" PUT I. Melalui (PUT I) tersebut Perusahaan
menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atas sejumlah 514.425.000 Saham Biasa Atas Nama
dengan nilai nominal Rp 100 pada harga penawaran Rp 110 dan sekaligus Surat Hutang Wajib Konversi (SHWK)
Seri A sebesar Rp 205.770.000.000 yang dapat dikonversi menjadi 2.057.700.000 saham dengan nilai nominal Rp 100
serta SHWK Seri B sebesar Rp 61.731.000.000 yang dapat dikonversi menjadi 617.310.000 saham dengan nilai
nominal Rp 100.
Pembelian saham PT. DMST dilakukan pertama kali melalui "Perjanjian Pengikatan Jual Beli" untuk membeli
saham PT. DMST pada tanggal 29 Mei 2004. Perjanjian pengikatan jual beli dilakukan denganSumitro dan Susana
John Setiawan untuk mengalihkan saham PT. DMST masing-masing sejumlah 199.750 saham dan 50.000 saham
dengan nilai nominal masing-masing saham Rp 1.000.000, sehingga secara keseluruhan berjumlah Rp
249.750.000.000. Pembelian ini telah di realisir pada Bulan Juli 2004 yang seluruh dananya berasal dari pelaksanaan
PUT I.
Sesuai dengan hasil RUPSLB PT. DMST yang disahkan dengan akta notaris Nomor 5 tanggal 3 Maret 2005 oleh
Notaris Leolin Jayayanti, SH., telah disetujui peningkatan modal disetor pada PT. DMST dari semula sebesar Rp
250.000.000.000 menjadi sebesar Rp 323.250.000.000. Penambahan sebesar Rp 73.250.000.000 ini telah diambil
bagian dan disetor penuh oleh Perusahaan yang dananya juga berasal dari pelaksanaan PUT I. Dengan penambahan
modal disetor ini persentase pemilikan modal pada PT. DMST pada tanggal 31 Desember 2005 adalah sebanyak
99,92%.
Sesuai dengan hasil RUPSLB PT. DMST yang disahkan dengan akta notaris Nomor 84 tanggal 27 Februari 2006
oleh Notaris Pujiastuti Pangestu, SH., telah disetujui peningkatan modal dasar dari Rp 1.000.000.000.000 menjadi
Rp 1.693.000.000.000 dan modal disetor pada PT. DMST dari semula sebesar Rp 323.250.000.000 menjadi sebesar
Rp 423.250.000.000. Dengan penambahan modal disetor ini persentase pemilikan modal pada PT. DMST pada
tanggal 31 Desember 2007 adalah sebanyak 76,31%.
Pada tanggal 26 Desember 2007 telah diadakan RUPSLB yang telah dituangkan dalam pernyataan keputusan rapat
No 9 tanggal 26 Desember 2007 Notaris Leolin Jayayanti, SH. Dan 10 tanggal 26 Desember 2007 yang sudah
disetujui oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia No AHU-06577.AH.01.02.Th 2008 tertanggal 11
Februari 2008, dimana pemegang saham telah menyetujui pelepasan kepemulikan saham Perseroan di PT Delta
Merlin Sandang Tekstil yang merupakan Anak Perusahaan seluruhnya ke PT Delta Dunia Tekstil. Dalam RUPSLB
ini juga telah disetujui untuk mengambil alih saham PT Sanurhasta Mitra, PT Margamas Griya Realty dan PT
Nusamakmur Cipta Sentosa, lalu pemecahan nilai nominal saham dari Rp 100 menjadi Rp 50 per lembar saham,
perubahan kegiatan usaha utama perseroan dari bidang usaha perdagangan menjadi bidang usaha properti,
persetujuan penambahan direksi dan komisaris, persetujuan untuk perubahan kedudukan perseroan, persetujuan
untuk perubahan anggaran dasar Perseroan untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas tahun
2007.
Pada tanggal 27 Juni 2008 telah diadakan RUPSLB yang telah dituangkan dalam pernyataan keputusan rapat No 44
tanggal 27 Juni 2008 yang sedang dalam proses permintaan persetujuan oleh Menteri Hukum dan HAM Republik
Indonesia, dimana pemegang saham telah menyetujui untuk mengganti nama Perseroan dari PT Delta Dunia
Petroindo Tbk menjadi PT Delta Dunia Property Tbk., kemudian persetujuan untuk mencari pinjaman kepada
pihak III untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan atas pembiayaan modal Perseroan dengan jumlah maksimum
USD 395 juta, persetujuan untuk menjaminkan sebagian atau seluruh aset Perseroan untuk kebutuhan memperoleh
pinjaman dari pihak III, persetujuan untuk menentukan oleh Dewan Komisaris sedangkan besarnya remunerasi
Dewan Komisaris adalah maksimum Rp 400.000.000 (Empat Ratus Juta Rupiah) dalam setahun, dan persetujuan
untuk perubahan anggaran dasar Perseroan untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas tahun
2007.
Dewan komisaris:
Komisaris Utama : Loe Lian Mien/Maria
Komisaris Independen : Yanuar Setiady
Dewan direksi:
Direktur Utama : Budi Santoso
Direktur : Teguh Handoko
: Eddy Yulianto
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 berdasarkan hasil Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sebagaimana dinyatakan dengan Akta Notaris Leolin Jayayanti,
SH., No. 44 tanggal 27 Juni 2008 dimana Akta tersebut dalam proses Menteri Kehakiman dan HAM adalah sebagai
berikut :
Dewan komisaris:
Komisaris Utama merangkap
Komisaris Independen : Siswanto
Komisaris : Steven Cahyadi
Komisaris : Benny Wirawansa
Dewan direksi:
Direktur Utama : Gunawan Angkawibawa
Direktur : Henry Kurniawan Latief
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya historis (historical cost ) dan menggunakan basis akrual, kecuali
untuk laporan arus kas dan persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang terendah antara biaya perolehan atau nilai
realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value).
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct methode ) dengan mengelompokkan
peneriman serta pembayaran kas dan setara kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan ini adalah Rupiah.
b. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasimeliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pemilikan lebih
dari 50%.
Seluruh saldo dan transaksi termasuk keuntugan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan,
jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai
suatu kesatuan usaha.
Bagian pemegang saham minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan disajikan sebagai "Hak Minoritas atas Aktiva
Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi" pada neraca konsolidasi. Hak minoritas atas laba (rugi) bersih Anak
Perusahaan pada Laporan Laba Rugi Konsolidasi disajikan sebagai pengurang penambah dari laba bersih
konsolidasi sebelum hak minoritas untuk mendapatkan jumlah laba bersih yang menjadi hak Perusahaan.
c. Setara Kas
Setara kas meliputi deposito berjangka dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan
dan tidak dijaminkan atas pinjaman dan tidak dibatasi penggunannya.
1. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries ), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau
berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan
fellow subsidiaries ).
2. Perusahaan asosiasi (associated company ).
3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di
Perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut
(yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang diharapkan dapat mempengaruhi atau
dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor).
4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,
memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan
manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut.
5. Perusahaan, bilamana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak
langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam penjelasan butir 3 atau 4, atau setiap orang tersebut mempunyai
pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota
dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang
mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan
dalam "Catatan atas laporan keuangan Konsolidasi".
f. Persediaan
Persediaan diyatakan sebesar nilai perolehan atau nilai realisasi bersih yang ada.
g. Aktiva Tetap
Aktiva tetap, kecuali tanah yang tidak disusutkan, dinyatakan berdasarkan harga perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan. Beban penyusutan untuk setiap periode akuntansi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus
(straight-line method ) tanpa nilai residu untuk bangunan dan metode saldo menurun ganda (double declining balance
method ) untuk jenis aktiva tetap lainnya. Taksiran masa manfaat ekonomis masing-masing kelompok aktiva adalah
sebagai berikut:
Bangunan 20 tahun
Mesin dan peralatan 4 - 16 tahun
Peralatan dan perlengkapan kantor 4 - 8 tahun
Kendaraan 4 - 8 tahun
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dicatat dan dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasi sebagai beban pada
periode terjadinya transaksi. Pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan serta memperpanjang masa
manfaat dikapitalisasi sebagaimana diatur dalam PSAK No. 16 mengenai "Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain".
AKtiva yang sudah tidak lagi memberikan manfaat ekonomis, atau yang dijual, perolehan dan akumulasi
penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan. Laba atau rugi yang timbul akibat
penjualan aktiva diakui sebagai pendapatan atau beban pada periode terjadinya transaksi.
10
Sesuai dengan PSAK No. 47 mengenai "Akuntansi Tanah", biaya perolehan tanah meliputi seluruh biaya yang
berkaitan dengan perolehan, pengembangan dan pematangan tanah, namun tidak termasuk perpanjangan hak atas
tanah.
Aktiva dalam pembangunan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap.
Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat
neraca substansial aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
11
m. Pajak Penghasilan
Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 46 mengenai "Akuntansi Pajak Penghasilan", yaitu
dengan mengakui aktiva atau kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perbedaan temporer antara
pengakuan pendapatan dan beban menurut pajak (fiskal) dengan pengakuan menurut akuntansi.
n. Segmen Usaha
Sesuai dengan PSAK No. 5 (revisi 2000) tentang "Pelaporan Segmen", informasi segmen usaha disajikan menurut
pengelompokkan jenis produk dan wilayah pemasaran.
p. Penggunaan Estimasi
Dalam penyusunan laporan keuangan agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, manajemen
diharuskan untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan,
pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban
selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
12
Kas
Kas - Besar 23,680 71,488,430
Kas - Kecil 977,200 -
Kas - Jkt 500,000 1,017,872
Kas - Sby 721,825 7,788,105
Total Kas 2,222,705 80,294,407
Bank
Bank SINARMAS - Jkt 374,000 1,021,000
Bank BNI - Sby 1,025,916 1,044,229
Bank VICTORIA - Jkt 869,091 1,168,293
Bank VICTORIA - Jkt 1,549,579 -
Bank MAYAPADA - Jkt 122,000,443 65,901,803
Bank MAYAPADA - Jkt 1,283,792 7,992,139
Bank MAYAPADA - Jkt 4,838,807 5,234,543
Bank LIPPO - Solo 531,664,792 46,985,000
Bank LIPPO - Jkt 105,629,721 -
Bank LIPPO - Jkt 240,337,608 452,000
Total Bank 1,009,573,749 129,799,007
Total Kas dan Setara Kas 1,011,796,454 210,093,414
Pada tanggal 31 Maret 2009, investasi pada PT. Minna Padi Aset Manajemen sebesar Rp 146.849.000.000 dengan
tingkat pengembalian maksimal 8% per tahun.
13
Piutang Usaha :
Piutang Sewa 186,000,000 1,068,000,000
Piutang Service Charge 982,078,350 1,431,244,650
Piutang Mice 9,900,000 353,100,000
Piutang Catering 4,950,000 358,050,000
Piutang Broker 30,172,500 707,377,500
Piutang Design 8,467,200 198,508,800
Piutang Supervisi 28,735,200 761,482,800
Total Piutang Usaha 1,250,303,250 4,877,763,750
14
Harga Perolehan
Tanah 118,121,606,250 100,473,006,250
Bangunan 5,957,877,607 8,332,599,595
Mesin & Peralatan - 2,127,246,369
Kendaraan - 2,139,315,900
Inventaris Kantor 183,442,910 624,981,892
Komputer / Telekomunikasi 51,320,000 -
Total Harga Perolehan 124,314,246,767 113,697,150,006
15
Akumulasi Penyusutan
Bangunan (3,947,093,918) (4,972,554,314)
Mesin & Peralatan - (1,876,355,889)
Kendaraan - (816,281,342)
Inventaris Kantor (163,565,422) (535,666,303)
Komputer / Telekomunikasi (4,575,758) -
Total Akumulasi Penyusutan (4,115,235,098) (8,200,857,848)
Nilai Buku 120,199,011,669 105,496,292,158
j. Hutang Usaha - -
Jumlah tersebut merupakan saldo hutang usaha per 31 Maret 2009 dan 2008 dengan perincian sebagai berikut :
16
Jaminan pinjaman ini berupa 212 (dua ratus dua belas) unit Satuan Rumah Susun (Strata Title) yang merupakan
saldo persediaan yang terletak di Kelurahan Kebonsari Kecamatan Jambangan Kota Surabaya.
Sehubungan dengan fasilitas pinjaman ini, Perusahaan, tidal dapat melakukan tindakan tertentu tanpa
sepengetahuan Bank Mayapada, antara lain perubahan anggaran dasar, susunan direksi dan komisaris serta susunan
pemegang saham, melakukan penyertaan atau investasi pada perusahaan lain, pembagian keuntungan/dividen,
menggadaikan saham kepada pihak lain atau sebagai penjaminan atas berang jaminan kepada pihak lain.
17
Jumlah tambahan modal disetor merupakan akumulasi agio saham bersih pada tanggal neraca sebesar Rp
5.964.934.817,00 per 31 Maret 2009 dan 2008.
18
19
Beban Penjualan :
B Angkut dan Bongkar Muat - -
B Penjualan Eksport - -
B Promosi dan Iklan - -
B Perjalanan Dinas - -
B Penjualan 1,375,000 3,300,000
Total Beban Penjualan 1,375,000 3,300,000
Beban Umum dan Administrasi :
B Kantor 85,565,454 85,238,752
B Pajak (446,791,783) -
B Gaji dan Tunjangan 296,298,707 65,964,300
B Manfaat Pensiun - -
B JAMSOSTEK 2,745,600 -
B Iuran dan Perijinan 2,860,000 1,440,000
B Penyusutan 77,578,525 75,111,994
B Perbaikan dan Pemeliharaan 23,847,200 5,058,800
B RUPS dan Kebursaan 110,000,000 110,000,000
B Telekomunikasi, telepon, RTI, internet dan Faksimili, Pos 11,955,925 5,819,664
B Tenaga Profesional 404,753,650 62,347,500
B Transportasi dan Perjalanan Dinas 57,977,910 15,768,503
B Sewa Kantor 30,763,200 -
B Sewa Hotel - -
Total Beban Umum dan Administrasi 657,554,388 426,749,513
Total Beban Usaha 658,929,388 430,049,513
20
Pajak Kini:
Perusahaan - -
Anak Perusahaan - -
Pajak Tangguhan:
Perusahaan 93,393,197 -
Anak Perusahaan 3,784,789 (1,319,667,864)
Jumlah 97,177,986 (1,319,667,864)
21