3Q 2009 INRU Toba+Pulp+Lestari+Tbk

Laporan Keuangan
PT Toba Pulp Lestari Tbk

30 September 2009 dan 2008
DAFTAR ISI
Laporan Keuangan Halaman
Neraca 1
Laporan Laba Rugi 3
Laporan Perubahan Ekuitas 4
Laporan Arus Kas 5
Catatan Atas laporan Keuangan 6

PT TOBA PULP LESTARI Tbk
NERACA
(dalam ribuan Dollar Amerika Serikat, kecuali informasi saham)
ASET
Catatan 2009 2008

US$ US$
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2c, 3, 29 9.261 8.537
Investasi jangka pendek 2d, 4, 29 52 52
Piutang usaha 2e, 5
Pihak ketiga – setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar US$ 0 pada – 8.707
tahun 2009 dan US$ 9 pada tahun 2008
Piutang lain-lain – setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu – ragu sebesar US$ 98 pada 2e, 6, 29 1.357 1.087
tahun 2009 dan US$ 342 pada tahun 2008
Persediaan – setelah dikurangi penyisihan penurunan
nilai sebesar US$ 7.100 tahun 2009 2f, 7 25.314 27.514
dan US$ 7.125 tahun 2008
Pajak dan biaya dibayar di muka 2g, 8 10.717 9.107
Jumlah aset lancar 46.701 55.004
ASET TIDAK LANCAR

Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar US$ 280.396 tahun 2009 2h, 2n, 9 211.558 221.726
dan US$ 265.296 tahun 2008
Sumber daya kehutanan – bersih 2i, 10 37.967 34.658
Aset tidak lancar lainnya – bersih 11 9.916 9.632
Jumlah aset tidak lancar 259.441 266.016
JUMLAH ASET 306.142 321.020
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari laporan keuangan
1
NERACA (Lanjutan )
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan 2009 2008

US$ US$
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Hutang usaha 12, 29
Pihak Ketiga 9.802 7.408
Hubungan istimewa 15.066 23.556
Hutang Bank 13 80 130
Hutang lain-lain 6, 29 2.032 802
Hutang pajak 14, 29 156 240
Biaya yang masih harus dibayar 15, 29 7.486 15.086
Jumlah kewajiban lancar 34.622 47.222
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Hutang hubungan istimewa 16 13.240 –
Kewajiban pajak tangguhan 2k, 25 40.630 44.398
Pinjaman jangka panjang 17 94.494 96.526
Cadangan uang jasa karyawan 2o, 31 2.028 1.958
Jumlah kewajiban tidak lancar 150.392 142.882
EKUITAS
Modal saham – nilai nominal Rp 1.000 per saham
Modal dasar - 1.688.307.072 saham
Modal ditempatkan dan disetor – 1.373.205.365 334.323 333.940
saham pada tahun 2009 dan 1.369.797.193 saham
pada tahun 2008 18
Tambahan modal disetor 19 356.389 356.772
Rugi belum direalisasi dari pemilikan efek 2d, 4 (1) (1)
Akumulasi deficit (569.583) (559.795)
Jumlah ekuitas 121.128 130.916
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 306.142 321.020

2
LAPORAN LABA RUGI
Untuk 9 bulan yang berakhir pada
tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008
Catatan 2009 2008

US$ US$
Penjualan 2j, 20 45.607 78.736

Beban pokok penjualan 2j, 21 45.379 59.672
Laba kotor 228 19.064
Beban usaha 2j, 22

Beban penjualan 1.953 3.111
Beban umum dan administrasi 8.597 10.584
Jumlah beban usaha 10.550 13.695

0
Laba (rugi) usaha (10.322) 5.369

Penghasilan (beban) lain-lain
Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing – bersih 2c (528) 108
Penghasilan bunga 120 59
Kerugian pengurangan aset tetap 2h, 9 (1.599) –
Beban bunga dan beban pendanaan lain-lain 23 (2.995) (3.604)
Lain-lain – bersih 24 1.574 1.232
Beban lain – lain – bersih (3.428) (2.205)
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan (13.750) 3.164
Penghasilan (beban) pajak - bersih 2k, 25 3.678 (1.428)
Laba (rugi) bersih (10.072) 1.736
Laba (rugi) bersih per saham dasar (dalam dolar penuh) 2l, 26 (0,007) 0,001

3
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Rugi belum
Modal Tambahan modal direalisasi dari Akumulasi defisit
Catatan Saham disetor pemilikan efek Jumlah
US$ US$ US$ US$ US$
Saldo per 31 Desember 2007 332.459 358.253 (1)) (561.531) 129.180
Rugi bersih periode berjalan – – – 1.736 1.736

Tambahan modal saham 18, 19 1.481 (1.481) – – –
Saldo per 30 September 2008 333.940 356.772 (1)) (559.795) 130.916
Perubahan selama periode 1 Oktober 2008 sampai dengan

31 Desember 2008 224 (224) 284 284
Saldo per 31 Desember 2008 334.164 356.548 (1)) (559.511) 131.200
Rugi bersih tahun berjalan – – – (10.072) (10.072)

Tambahan modal saham 18, 19 159 (159) – – –
Saldo per 30 September 2009 334.323 356.389 (1)) (569.583) 121.128

4
LAPORAN ARUS KAS
2009 2008
US$ US$
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan kas dari pelanggan 55.802 79.902
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (43.421) (41.967)
Kas yang dihasilkan dari operasi 12.381 37.935

Pembayaran bunga dan beban keuangan (5) (461)
Pembayaran pajak (1.341) (17.650)
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 11.035 19.824
Arus kas dari aktivitas investasi

Penerimaan bunga 120 44
Pembelian aktiva tetap (5.196) (8.704)
Penambahan sumber daya kehutanan (5.747) (11.968)
Penambahan atas aktiva tidak lancar lainnya 1.868 (320)
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (8.955) (20.948)
Arus kas dari aktivitas pendanaan

Pembayaran hutang jangka panjang lain-lain-bersih (375) (131)
Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan (375) (131)
Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas 1.705 (1.255)

Kas dan setara kas awal tahun 7.556 9.792
Kas dan setara kas akhir tahun 9.261 8.537
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas :

Tambahan modal disetor yang berasal dari konversi modal 159 1.481

5
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Toba Pulp Lestari Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal
Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 329
tanggal 26 April 1983 dari Misahardi Wilamarta, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah
mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. C2-
5130.HT.01.TH.83 tanggal 26 Juli 1983, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.
97 tanggal 4 Desember 1984, Tambahan No. 1176 dan 1177.
Status Perusahaan selanjutnya berubah menjadi Penanaman Modal Asing dan telah mendapat
persetujuan dari Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam surat keputusannya
No. 07/V/1990 tanggal 11 Mei 1990.
Sehubungan dengan perubahan status tersebut diatas, Anggaran Dasar Perusahaan telah diubah dengan
akta No. 113 tanggal 12 Mei 1990 dari Rachmat Santoso, SH., notaris di Jakarta. Disamping itu, nilai
nominal saham Perusahaan juga diubah dari Rp. 500.000 per lembar menjadi Rp. 1.000 per lembar.
Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat
keputusannya No. C2-2652.HT.01.04.TH.90 tanggal 20 Mei 1990.
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan mengenai perubahan nama perusahaan dan penurunan modal
dasar dicatat dalam akta No. 61 tanggal 20 Pebruari 2001 dari Linda Herawati, SH., notaris di Jakarta
dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat
keputusannya No. C-06519.HT.01.04.TH.2001 tanggal 23 Agustus 2001.
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan yang terakhir berdasarkan akta No. 45 tanggal 14 Juli 2008 dari
Linda Herawati, SH, notaris di Jakarta, mengenai perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan untuk
disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas jo. Peraturan
Nomor IX.J.1 Lampiran Keputusan Bapepam dan Lembaga Keuangan Nomor 179/BL/2008 tanggal 14
Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek
Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.
Perusahaan berdomisili di Medan, Sumatera Utara, dengan pabrik berlokasi di Desa Sosor Ladang,
Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Kantor terdaftar Perusahaan
beralamat di Uniplaza, East Tower, Jl. Letjen. Haryono MT A-1 Medan.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah
mendirikan dan menjalankan industri bubur kertas (pulp) dan serat rayon (viscose rayon), mendirikan
dan memproduksi semua macam barang yang terbuat dari bahan-bahan tersebut, serta memasarkan hasil-
hasil industri tersebut. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tanggal 1 April 1989.
Perusahaan hanya memproduksi bubur kertas (pulp) dan hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam
dan di luar negeri.
6
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
1. U M U M (Lanjutan)
b. Karyawan, Direksi dan Komisaris
Susunan Pengurus Perusahaan pada tanggal 30 September 2009 adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama : Roli Arifin
Komisaris : Drs. Sabam Leo Batubara
Komisaris Independen : Lundu Panjaitan, S.H, M.A
Komisaris Independen : Lennardi Anggijono
Direktur Utama : Subhash Chander Paruthi

Direktur : Juanda Panjaitan, S.E
Direktur : Ir. Firman Purba
Direktur : Wilim
Direktur : Anwar Lawden, S.H.
Paket imbalan bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk periode yang berakhir tanggal
30 September 2009 adalah sebesar US$ 317. Tidak ada imbalan berupa tunjangan dana pensiun dan atau
manfaat khusus lainnya yang diberikan untuk periode 30 September 2009.
Jumlah karyawan tetap Perusahaan rata-rata 922 dan 1097 karyawan untuk periode 30 September 2009
dan 2008.
c. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Notes

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.S1.106/SHM/MK.10/1990 tanggal 16
Mei 1990, Perusahaan mendapat izin untuk menjual 27.200.000 sahamnya kepada masyarakat.
Kemudian di tahun 1991, izin ini meningkat menjadi 405.000.000 saham sesuai izin Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. S-313/PM/1990 tanggal 15 Maret 1991 dan No. S-733/PM/1991 tanggal 7 Juni
1991.
Pada bulan Desember 1994, convertible notes Perusahaan dengan tingkat bunga 4 ¾ % jatuh tempo
tahun 1997, dengan nilai agregat sebesar SFr 48.9 juta dikonversikan menjadi 14.7 juta saham biasa
yang dilunasi penuh masing-masing pada harga konversi sebesar Rp. 4.780 per saham dengan nilai tukar
tetap sebesar Rp. 1.433,31 = SFr 1. Dengan konversi notes tersebut, kurang lebih SFr 3.1 juta dari
convertible notes dengan tingkat bunga 4 ¾ % jatuh tempo tahun 1997 tetap tersisa yang kemudian
dilunasi pada bulan Desember 1997. Berbagai konversi lain yang tidak signifikan dilakukan pada tahun
1994 dan 1995, sehingga akhirnya meningkatkan jumlah saham beredar menjadi 422.076.768 saham
pada akhir tahun 1995.
Berdasarkan perjanjian damai yang telah disahkan oleh Pengadilan Niaga di Jakarta Pusat, hutang
obligasi dan hutang lainnya dinyatakan bahwa 90% dari hutang dikonversi menjadi 40% saham dan 10%
saldo hutang akan tetap menjadi hutang (lihat catatan 17).
Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, seluruh saham Perusahaan yang beredar masing-masing
sebesar 1.373.205.365 dan 1.369.797.193 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
7
1. U M U M (Lanjuatn)
d. Penerbitan Saham Baru Guna Memenuhi Isi dari Restrukturisasi Pinjaman

Pada tanggal 22 Januari 2003, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Restrukturisasi Hutang
dengan kreditur yang mengacu pada perjanjian damai yang telah disahkan oleh Pengandilan Niaga di
Jakarta Pusat 10 Oktober 2002 dan efektif penerapannya tanggal 28 Maret 2003. Berdasarkan perjanjian
tersebut, Perusahaan diberikan waktu 120 hari untuk melaksanakan isi perjanjian tersebut dimana salah
satunya adalah mengkonversi 90% hutang lama menjadi 40% saham baru (dalam basis dilusi penuh) dan
memberikan 30% tambahan modal disetor bagi pemberi pinjaman baru. Berdasarkan perjanjian tersebut,
Perusahaan telah mengeluarkan dan menempatan saham baru sebanyak 984.845.792 saham dan hingga
30 September 2009 telah menerbitkan saham baru kepada kreditur konkuren sebanyak 951.128.597
saham, sehingga jumlah saham yang beredar menjadi 1.373.205.365 saham dan 1.369.797.193 saham
masing-masing pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 (lihat catatan 17 dan 18).
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan yang mempengaruhi penentuan posisi
keuangan dan hasil usahanya, disajikan dibawah ini.
a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan ini telah disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia,
yaitu Standar Akuntansi Keuangan, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan Pedoman
Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) bagi perusahaan
manufaktur yang menawarkan sahamnya kepada masayarakat.
Laporan Keuangan telah disusun berdasarkan prinsip berkesinambungan serta disusun dengan
pengukuran biaya historis (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu berdasarkan pengukuran lain
sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang dolar
Amerika Serikat.
b. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Nonfungsional
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang dolar Amerika Serikat, sesuai dengan
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor. KEP-46/PJ.42/1996. Transaksi-transaksi
selama tahun berjalan dalam mata uang selain dolar Amerika Serikat dicatat dengan kurs yang berlaku
pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang
nonfungsional disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan
atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang berjalan.
c. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank serta deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu
tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi
penggunaannya.
8
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI ( Lanjutan )
d. Investasi
Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang
belum direalisasi dicatat sebagai komponen ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat
laba atau rugi tersebut direalisasi.
Efek yang tersedia untuk dijual yang disajikan sebagai investasi jangka pendek.
e. Penyisihan Piutang Ragu – ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan

tertagihnya piutang tersebut pada akhir periode yang bersangkutan.
f. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.
Harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada
akhir periode.
g. Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus.
h. Aset Tetap
Pemilikan langsung
Aset tetap, dinyatakan dengan harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutannya.
Penyusutan Aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method)
berdasarkan taksiran masa manfaat sebagai berikut :
Tahun
Bangunan 20 - 50
Prasarana 25
Mesin dan peralatan 25
Alat-alat berat 5
Kendaraan bermotor 5
Perabotan, perlengkapan dan lainnya 5
9
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
h. Aset Tetap (Lanjutan)
Pengeluaran untuk perbaikan atau perawatan aset tetap untuk menjaga manfaat keekonomian masa yang
akan datang dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Penyempurnaan yang menambah
nilai (kegunaan) dan masa manfaat, dan penambahan dalam jumlah yang besar dikapitalisasi. Aset tetap
yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut
akumulasi penyusutan yang bersangkutan, dan keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian
atau pelepasan suatu aset tetap diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi pada
periode berjalan.
Aset dalam Pembangunan
Aset dalam pembangunan meliputi bangunan dan prasarana lainnya, yang dinyatakan berdasarkan biaya
pembangunan, biaya pegawai langsung, biaya tidak langsung dalam pembangunan tersebut dan biaya-
biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai aset selama masa pembangunan. Akumulasi biaya aset
dalam pembangunan akan direklasifikasi ke aset tetap yang bersangkutan dan kapitalisasi biaya
pinjaman dihentikan pada saat pembangunan selesai dan aset tersebut siap untuk dipergunakan
i. Sumber Daya Kehutanan
Tanaman menghasilkan
Tanaman menghasilkan merupakan tanaman yang telah cukup umur dan siap untuk diproduksi sebagai
bahan baku pulp dan diamortisasi berdasarkan wilayah produksi dengan menggunakan metode unit
produksi. Tanaman menghasilkan dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai
pemulihan kembali.
Tanaman belum menghasilkan

Tanaman belum menghasilkan merupakan tanaman yang belum cukup umur dan belum dapat
diproduksi. Nilai tanaman yang belum menghasilkan merupakan akumulasi dari biaya-biaya yang
berhubungan dengan biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pembelian bahan-bahan dan
peralatan, pemeliharaan dan biaya pinjaman. Termasuk dalam biaya ini adalah biaya tetap dan variabel.
Pada saat tanaman-tanaman tersebut cukup umur dipindahkan ke akun tanaman menghasilkan. Tanaman
belum menghasilkan dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai pemulihan
kembali.
Hak atas tanah
Biaya perolehan hak atas tanah meliputi biaya-biaya izin, sertifikat hak atas tanah, biaya ganti rugi dan
biaya-biaya lainnya. Sesuai dengan sertifikat hak atas tanah, Perusahaan mempunyai hak untuk
menggunakan tanah selama periode tetap tertentu. Hak atas tanah tidak diamortisasi karena hak ini
biasanya dapat diperpanjang pada saat daluarsa tanpa biaya yang signifikan.
Hak Pengusahaan dan Pemanfaatan Hutan
Biaya untuk memperoleh hak pengusahaan dan pemanfaatan hutan diamortisasi sesuai dengan masa
berlakunya hak tersebut dengan menggunakan metode garis lurus.
10
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
j. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Penjualan diakui pada saat penyerahan kepada pelanggan. Penyerahan barang didasarkan pada bukti
penyerahan barang sesuai dengan kontrak penjualan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
k. Pajak Penghasilan
Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak dalam menghitung Pajak Penghasilan.

Penangguhan Pajak Penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda waktu antara
pelaporan komersial dan fiskal, yang terutama menyangkut penyusutan, bagian atas laba (rugi) bersih
perusahaan asosiasi, beban pensiun, penyisihan persediaan usang serta penyisihan piutang ragu-ragu.
l. Laba (rugi) per Saham
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual dengan jumlah rata-
rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
m. Informasi segmen
Informasi segmen usaha sejak tahun 2004 tidak disajikan dikarenakan Perusahaan hanya memiliki satu
jenis usaha yaitu produksi bubur kertas.
n. Penurunan Nilai Aset
Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aset apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali
(recoverable amount) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada setiap tanggal neraca,
Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi pemulihan penurunan
nilai. Pemulihan penurunan nilai diakui sebagi laba pada periode terjadinya pemulihan.
o. Imbalan Kerja
Pada tahun 2008 dan 2007, imbalan pasca kerja telah dihitung sesuai dengan Undang-Undang
Ketenagakerjaan No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Tenaga Kerja, yang menggantikan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-150/Men/2000 tanggal 20 Juni 2000. Tidak ada pendanaan
yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja tersebut.
Laporan Keuangan telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.24 (Revisi
2004) mengenai “Imbalan Kerja” untuk tahun 2008 dan 2007. Pernyataan ini mewajibkan Perusahaan
mengakui seluruh imbalan pasca kerja yang diberikan dan menghitung estimasi kewajiban imbalan pasca
kerja karyawan berdasarkan Undang-Undang, ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial
“Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban
apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun
pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau
kerugian ini diakui dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerja
karyawan. Selanjutnya, biaya jasa tahun lalu yang timbul dari pengenalan program imbalan pasti atau
perubahan kewajiban imbalan pasti diamortisasi sampai imbalan tersebut menjadi hak.
11
3. KAS DAN SETARA KAS
2009 2008
US$ US$
Kas 44 53
Bank :
PT Bank BNI Tbk – Rupiah 35 80
PT Bank Danamon Indonesia Tbk – Rupiah 5 23
PT Bank Mandiri Tbk – Rupiah 68 595
PT Bank Bumiputera Tbk – Rupiah 363 10
PT Bank BNI Tbk – Dolar Amerika Serikat 1.088 901

PT Bank Mandiri Tbk – Dolar Amerika Serikat 6 1
PT Bank Bumiputera Tbk – Dolar Amerika Serikat 2.094 22
PT Bank Danamon Indonesia Tbk – Dolar Amerika Serikat 2 1.087
PT UOB Indonesia – Dolar Amerika Serikat 1.523 1.860
PT Bank Kesawan Tbk – Dolar Amerika Serikat 22 5
5.250 4.637
Deposito berjangka :
PT Bank BNI Tbk – Dolar Amerika Serikat 3.900 3.900
Lain-lain – Dolar Amerika Serikat 111 –
4.011 3.900
Jumlah 9.261 8.537
4. INVESTASI JANGKA PENDEK

2009 2008
US$ US$
Efek yang tersedia untuk dijual :

Biaya perolehan 53 53
Rugi yang belum direalisasi (1) (1)
Nilai pasar 52 52
Mutasi laba pemilikan efek yang belum direalisasi :
Saldo awal (1) (1)

Peningkatan nilai efek – –
Saldo akhir (1) (1)
12
5. PIUTANG USAHA
2009 2008
US$ US$
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
DP Marketing International Limited (MCO) – 8.707
Pihak ketiga
PT Sri Karthiga Textiles – 9
– 8.716
Dikurangi Penyisihan piutang ragu-ragu – (9)
Bersih – 8.707
Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut :
2009 2008
US$ US$
Belum jatuh tempo – 8.707

0 s/d 30 hari – –
31 s/d 60 hari – –
61 s/d 90 hari – –
91 s/d 120 hari – –
>120 hari – 9
Jumlah – 8.716
Penyisihan piutang ragu-ragu – (9)
Bersih – 8.707
2009 2008
US$ US$
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut :
Saldo awal periode – 9
Penambahan penyisihan – –
Pengurangan penyisihan – –
Saldo akhir periode – 9
13
5. PIUTANG USAHA ( LANJUTAN )
Jumlah piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :

2009 2008
US$ US$
Dolar Amerika Serikat – 8.716
Jumlah – 8.716
Penyisihan piutang ragu-ragu – (9)
Jumlah – 8.707
6. PIUTANG DAN HUTANG LAIN-LAIN
2009 2008
US$ US$
Piutang :
Pinjaman karyawan – 23
Lain-lain 1.455 1.406
1.455 1.429
Penyisihan piutang ragu – ragu (98) (342)
Jumlah 1.357 1.087
Hutang
Kontraktor 343 556
Retensi 44 33
Lain-lain 1.645 213
Jumlah 2.032 802
14
7. PERSEDIAAN
2009 2008
US$ US$
Barang jadi 6.321 5.325
Bahan baku 10.765 15.528
Suku cadang dan perlengkapan pemeliharaan 15.328 13.786
32.414 34.639
Penyisihan penurunan nilai persediaan (7.100) (7.125)
Bersih 25.314 27.514
2009 2008
US$ US$
Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan
Saldo awal 7.101 7.125
Penambahan – –
Pengurangan (1) –
Saldo akhir 7.100 7.125
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut telah cukup untuk menutup
kemungkinan penurunan nilai persediaan.
Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, Perusahaan telah mengasuransikan persediaan barang jadi, aset
tetap dan gangguan usaha kepada PT Asuransi AIU Indonesia dan PT Asuransi Eka Llyod Jaya dengan
jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 371.650 dan US$ 389.566 (lihat catatan 9).
8. PAJAK DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
2009 2008
US$ US$
Pajak dibayar dimuka :
Pasal 22 5 3
Pasal 23 – 3
Pasal 25 6.791 4.378
Pajak Pertambahan Nilai 2.604 2.274
9.400 6.658
Biaya dibayar dimuka :
Asuransi 437 443
Sewa dan lain-lain 880 2.006
1.317 2.449
Jumlah 10.717 9.107
15
9. ASET TETAP
2009 2008
US$ US$
Harga perolehan 491.954 487.022

Akumulasi penyusutan (280.396) (265.296)
Nilai buku 211.558 221.726
2 0 0 9
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Transfer Saldo Akhir

US$ US$ US$ US$ US$
Harga perolehan :
Bangunan 42.667 2 – 46 42.715
Prasarana 51.566 – – 587 52.153
Mesin dan peralatan 354.501 134 4.960 6.011 355.686
Alat-alat berat 10.163 – – – 10.163
Kendaraan bermotor 6.238 – 149 – 6.089
Perabotan, perlengkapan dan
lainnya 18.430 268 592 692 18.798
Aset dalam penyelesaian 8.894 4.792 – (7.336) 6.350
Jumlah 492.459 5.196 5.701 – 491.954
Akumulasi penyusutan :
Bangunan 15.224 753 – – 15.977
Prasarana 21.733 1.567 – – 23.300
Mesin dan peralatan 202.945 10.885 3.340 – 210.490
Alat-alat berat 9.683 110 – – 9.793
Kendaraan bermotor 6.221 9 149 – 6.081
lainnya 14.227 1.120 592 – 14.755
Jumlah 270.033 14.444 4.081 – 280.396
Nilai buku 222.426 211.558
Pada tanggal 31 Desember 2007, Perusahaan membeli aset tetap sebesar US$ 476 dan dijaminkan ke Bank
Kesawan (lihat catatan 13).
16
9. ASET TETAP (Lanjutan)
2 0 0 8
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Transfer Saldo Akhir

US$ US$ US$ US$ US$
Harga perolehan :
Bangunan 42.522 120 – – 42.642
Prasarana 44.892 30 – – 44.922
Mesin dan peralatan 353.447 347 – – 353.794
Alat-alat berat 10.163 – – – 10.163
Kendaraan bermotor 6.237 1 – – 6.238
lainnya 16.534 1.091 3 – 17.622
Aset dalam penyelesaian 4.526 7.115 – – 11.641
Jumlah 478.321 8.704 3 – 487.022
Akumulasi penyusutan :
Bangunan 14.180 785 – – 14.965
Prasarana 19.904 1.355 – – 21.259
Mesin dan peralatan 188.497 10.829 – – 199.326
Alat-alat berat 9.536 110 – – 9.646
Kendaraan bermotor 6.201 16 – – 6.217
lainnya 13.032 854 3 – 13.883
Jumlah 251.350 13.949 3 – 265.296
Nilai buku 226.971 221.726
Pengurangan aset tetap merupakan penghapusan aset tetap dengan rincian sebagai berikut :
2009 2008
US$ US$
Nilai buku (1.620) –

Harga jual 21 –
Rugi penghapusan asset tetap (1.599) –
17
9. ASET TETAP (Lanjutan)
2009 2008
US$ US$
Beban penyusutan dibebankan ke:
Beban pabrikasi 13.349 12.805
Beban umum dan administrasi 628 656
Kapitalisasi pada sumber daya kehutanan 467 488
Jumlah 14.444 13.949
Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 perusahaan telah mengasuransikan aset tetap, persediaan barang
jadi dan gangguan usaha kepada PT Asuransi AIU Indonesia dan PT Asuransi Eka Llyod Jaya dengan
jumlah pertanggungan masing – masing sebesar US$ 371.650 dan US$ 389.566. Manajemen berpendapat
bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang
dipertanggungkan.
10. SUMBER DAYA KEHUTANAN
2009 2008
US$ US$
Tanaman menghasilkan 1.961 3.226
Tanaman belum menghasilkan 32.724 28.017
Persediaan bibit tanaman 554 548
Hak atas tanah 1.429 1.429
Hak pengusahaan dan pemanfaatan hutan – setelah
dikurangi akumulasi amortisasi sebesar US$ 4.457 1.299 1.438
(2009) dan US$ 4.318 (2008)
Jumlah 37.967 34.658
Beban amortisasi yang dibebankan pada laporan laba rugi masing-masing sebesar US$ 104 dan US$ 27
untuk periode 30 September 2009 dan 2008.
Tanaman yang belum menghasilkan terdiri dari pengeluaran-pengeluaran yang terjadi untuk menanam
pohon.
18
10. SUMBER DAYA KEHUTANAN (Lanjutan)
Perusahaan memperoleh hak atas tanah (Hak Guna Bangunan) atas :
- 276.990 m2 yang berlokasi di Desa Banjar Ganjang, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Tapanuli Utara,
Sumatera Utara, telah diperpanjang untuk jangka waktu 20 tahun yang berakhir pada tanggal 26 Mei
2027.
- 1.328 m2, 1.965 m2, 181.583 m2, 261.115 m2 dan 480.882 m2 yang berlokasi di Desa Pangombusan,
Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, telah diperpanjang untuk jangka
waktu 20 tahun yang akan berakhir tanggal 7 Maret 2026.
- 25.107 m2 dan 28.480 m2 yang berlokasi di Desa Pangombusan, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten
Toba Samosir, Sumatera Utara, telah diperpanjang untuk jangka waktu 20 tahun yang akan berakhir
tanggal 5 Mei 2026, dan
- 528.811 m2, 30.925 m2, 30.000 m2, 3.733 m2 dan 120.824 m2 yang berlokasi masing-masing di Desa
Pangombusan, Tangga Batu I, Desa Sosor Ladang, Sidulang dan Banjar Ganjar, Kecamatan Parmaksian,
Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.
Perusahaan memperoleh Hak Pengusahaan Hutan (HPH) seluas 150.000 hektar yang berlokasi di Sumatera
Utara, melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 203/Kpts-IV/84, tanggal 23 Oktober 1984 dan
perubahannya No.359/Kpts-IV/86 tanggal 18 Nopember 1986. HPH diberikan untuk jangka waktu 20 tahun
terhitung sejak tanggal 23 Oktober 1984. HPH tersebut diperbaharui melalui Surat Keputusan Menteri
Kehutanan No. 493/Kpts-II/92 tanggal 1 Juni 1992. Berdasarkan surat ini, hak Perusahaan untuk
pengusahaan hutan dinaikkan menjadi 269.060 hektar dan periodenya diperpanjang menjadi 43 tahun,
termasuk 8 tahun untuk daur tanaman pokok, yang berakhir tanggal 23 Oktober 2035, dengan lokasi yang
sama yaitu Sumatera Utara.
Disamping itu, Perusahaan juga memperoleh Hak Pemanfaatan Kayu Hutan Tanaman Pinus Merkusir seluas
86.000 hektar yang berlokasi di Sumatera Utara, melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 236/Kpts-
IV/84, tanggal 19 Nopember 1984. Hak tersebut diberikan untuk jangka waktu 15 tahun terhitung sejak
mulai operasi komersial dan telah berakhir tanggal 1 April 2004. Perusahaan telah mengajukan permohonan
perpanjangan hak pengelolaan atas izin yang telah berakhir tersebut, dan saat ini dalam tahap pengajuan
Surat Permohonan kepada Menteri Kehutanan didampingi Surat dari Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera
Utara No. 522/4454/IV tanggal 5 Agustus 2004 namun hingga saat ini belum mendapat jawaban, sehingga
manajemen perusahaan telah memutuskan bahwa sisa biaya atas areal dimaksud dibebankan pada tahun
2007.
Amortisasi untuk hak pengusahaan dan pemanfaatan hutan dilakukan sejak operasi komersial, yaitu tanggal
1 April 1989, sementara amortisasi untuk biaya atas perpanjangan hak pengusahaan hutan dilakukan mulai
tanggal 1 Nopember 1992.
19
11. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
2009 2008
US$ US$
Uang muka kepada PIR Hutani Lestari 9.859 9.592
Simpanan jaminan 19 39
Lain-lain 38 1
Jumlah 9.916 9.632
Perusahaan memberikan uang muka kepada PIR, organisasi yang ditunjuk oleh Departemen Kehutanan,
dimana rakyat turut serta dalam penanaman pohon Eucalyptus sebagai bahan baku produksi di lahan
perusahaan di Porsea, Toba Samosir, Sumatera Utara. Uang muka ini akan diperhitungkan dengan pembelian
kayu Eucalyptus dari PIR.
12. HUTANG USAHA
Akun ini merupakan kewajiban yang timbul atas pembelian bahan baku, dengan rincian sebagai berikut :
2009 2008
US$ US$
a. Jumlah hutang usaha berdasarkan pemasok adalah
sebagai berikut :
Hubungan istimewa :
DP Marketing International Limited (MCO) 9.556 19.581
PT Berkat Nugraha Sinar Lestari 315 39
Pacific Pulp & Panel Limited 1.449 3.053
PT Pec-Tech Service Indonesia 226 –
PT Riau Andalan Pulp & Paper 11 84
PT Asia Kimindo Prima 240 –
Forindo Private Limited 168 169
Pec-Tech Limited 609 235
Pec-Tech Indonesia 273 203
Averis Sdn.,Bhd 2.219 192
Jumlah 15.066 23.556
Pihak ketiga :
Pemasok luar negeri 330 1.516
Pemasok dalam negeri 9.472 5.892
Jumlah 9.802 7.408
Total 24.868 30.964
20
12. HUTANG USAHA (Lanjutan)
2009 2008
US$ US$
b. Jumlah hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai
berikut :
Dollar Amerika Serikat 15.873 22.398
Rupiah 8.697 8.120
Euro 214 327
Dollar Singapura 77 110
Dollar Australia 7 9
Jumlah 24.868 30.964
Rincian umur hutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut :
Belum jatuh tempo 15.877 25.791
0 s/d 30 hari 2.427 3.104
31 s/d 60 hari 1.477 1.188
61 s/d 90 hari 572 40
91 s/d 120 hari 81 36
>120 hari 4.434 805
Jumlah 24.868 30.964
13. HUTANG BANK
Akun ini merupakan pinjaman kepada PT Bank Kesawan Tbk, dengan rincian sebagai berikut :
PT Bank Kesawan Tbk. (USD) :
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Kesawan Tbk. Medan dengan maksimum
kredit sebesar berjumlah US$ 380 dengan tingkat bunga sebesar SIBOR + 3.5% direview setiap tiga bulan.
Jangka waktu pinjaman tersebut adalah 3 (tiga) tahun yang dimulai sejak tanggal 19 April 2007 sampai
dengan 19 April 2010. Sampai dengan 30 September 2009 saldo pinjaman kepada PT Bank Kesawan Tbk.
adalah sebesar US$ 80.
14. HUTANG PAJAK
2009 2008
US$ US$
PPh Pasal 21 61 91
PPh Pasal 23 45 92
PPh Pasal 26 50 57
Jumlah 156 240
21
15. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
2009 2008
US$ US$
Gaji dan upah 111 269
Bonus 1.322 857
Pajak Bumi dan Bangunan 152 195
Bunga atas pinjaman 1.292 4.703
Dana reboisasi – 161
Premi asuransi 21 272
Konsultan dan audit 104 866
Pengembangan masyarakat 2.719 2.493
Lain-lain 1.765 5.270
Jumlah 7.486 15.086
16. HUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA
2009 2008
US$ US$
Pinnacle Company Limited 7.128 –
DP Marketing International Limited ( MCO ) 6.112 –
Jumlah 13.240 –
17. PINJAMAN JANGKA PANJANG

Pinjaman ini sebagai hasil dari perjanjian restrukturisasi hutang dan pinjaman dalam rangka pembukaan
kembali pabrik Perusahaan yang terdiri dari :
2009 2008
US$ US$
a. Pinjaman hasil restrukturisasi :
Hutang – Tahap I
Pinnacle Company Limited 20.941 22.330
Kreditur lainnya 19.536 20.097
40.477 42.427
b. Pinjaman lain-lain :
Pinnacle Company Limited 54.017 54.017
PT Bank Kesawan Tbk – 82
54.017 54.099
Jumlah pinjaman jangka panjang - bersih 94.494 96.526
22
17. PINJAMAN JANGKA PANJANG ( Lanjutan )
a. Pinjaman hasil restrukturisasi
Perusahaan telah mencapai kesepakatan dengan pihak kreditur untuk melakukan restrukturisasi hutang sesuai
dengan perjanjian damai yang telah disahkan oleh Pengadilan Niaga di Jakarta Pusat. Perusahaan telah
mengikuti Perjanjian Restrukturisasi Hutang tertanggal 22 Januari 2003 yang berlaku secara efektif sejak
tanggal 28 Maret 2003 yang menyatakan bahwa 90% dari hutang dikonversi menjadi 40% saham dan 10%
dari saldo hutang akan tetap menjadi hutang, semua bunga yang telah jatuh tempo akan dihapuskan dan
saham terbaru harus sudah diterbitkan dalam waktu 120 hari sejak tanggal berlaku efektif perjanjian ini.
Berdasarkan perjanjian damai, Perusahaan akan mengikuti Perjanjian Damai sebagai berikut :
RENCANA PERDAMAIAN
Ringkasan Perusahaan bersama Bank, Pemegang Obligasi, dan Kreditur Usaha
Dagang lainnya, setuju atas rencana perdamaian yang dijabarkan dibawah ini yang
akan menjadi batasan-batasan baru untuk semua hutang Perusahaan yang tidak
memegang jaminan.
Kreditur dan Jumlah

Hutang • Pemegang Obligasi – Perusahaan telah mengeluarkan 3 (tiga) Obligasi (semua
Pemegang Obligasi akan disebut Pemegang Obligasi dan bersama dengan Bank
dan kreditur/hutang usaha dagang akan disebut ″Kreditur″)
- US$ 75.550 - 9⅛% Obligasi Senior Notes jatuh tempo tahun 2000
- US$ 150.000 -10% Obligasi Guaranteed Notes jatuh tempo tahun 2001
-US$ 60.000 – 7% Obligasi Convertible Notes jatuh tempo tahun 2006
• Bank – adalah pihak-pihak yang memberikan fasilitas kredit pinjaman dalam
jumlah total sebesar US$ 46.830
• Kreditur dagang lainnya sebesar kurang lebih US$ 3.200
Jumlah hutang yang akan

Direstrukturisasi Hutang pokok. 10% dari hutang pokok kepada Bank, kreditur dagang dan
Pemegang Obligasi sekitar US$ 332.100 akan direstrukturisasi sebagai
Pinjaman Tahap I. Sisa 90% dari hutang pokok ini akan dikonversi menjadi
40% ekuitas Perusahaan pada basis dilusi penuh. Seluruh bunga yang telah jatuh
tempo akan dihapuskan.
Pinjaman pengoperasian
Kembali Akan diperlukan pinjaman baru sampai dengan US$ 50.000 untuk
pengoperasian kembali pabrik yang terdiri dari biaya perawatan/perbaikan
mesin, biaya overhead pra-operasional, dan pengeluaran modal kerja untuk
jangka waktu 12 bulan. Pinjaman ini akan dijadikan sebagai Pinjaman Tahap II.
23

a. Pinjaman hasil restrukturisasi (Lanjutan)
Penerbitan saham baru Setelah disetujuinya rencana perdamaian ini, Perusahaan akan mengeluarkan
saham baru kepada Bank dan Pemegang Obligasi sehingga mereka akan
menguasai 40% dari ekuitas Perusahaan (basis dilusi penuh)
Sebesar 30% dari ekuitas Perusahaan akan dikeluarkan (basis dilusi penuh)
secara proporsional kepada investor-investor yang bersedia menyetorkan dana
pengoperasian kembali pabrik pulp sejumlah maksimal US$ 50.000.
Sisa 30% (basis dilusi penuh) dari ekuitas Perusahaan akan tetap dikuasi oleh
seluruh pemegang saham Perusahaan.
Hutang Tahap I Jumlah keseluruhan : US$ 33.200

Bunga : 5% per tahun
Jatuh tempo : 10 tahun
Bunga : Dibayar setiap 6 bulan ; pembayaran bunga pertama akan dilakukan 6
bulan setelah pabrik berproduksi ; dan akan dibayar sesuai dengan mekanisme
penggunaan arus kas Perusahaan yang dijelaskan dibawah ini.
Pokok : Akan dibayar kembali melalui mekanisme penggunaan arus kas setelah
pembayaran hutang pokok tahap II.
Tanggal 28 Desember 2007, Pinnacle Company Limited, pemegang saham

utama Perusahaan mengambil alih sebesar 53% dari total hutang tahap I.
Hutang Tahap II Jumlah pokok : Sampai dengan US$ 50.000

Bunga : 10% per tahun
Bunga dan Pokok : Dibayar setiap 6 bulan ; pembayaran bunga dan pokok
pertama akan dilakukan 6 bulan setelah pabrik berproduksi ; dan akan dibayar
sesuai dengan mekanisme penggunaan arus kas Perusahaan yang dijelaskan
dibawah ini.
Jatuh tempo : 7 tahun
Penggunaan Arus Kas 70% dari jumlah arus kas akan dipergunakan sesuai dengan urutan sebagai
berikut :
1. Pembayaran bunga dan seluruh Tahap secara pro rata

2. Amortisasi hutang pokok dari Tahap II
3. Amortisasi hutang pokok dari Tahap I setelah pelunasan hutang tahap II
selesai.
Arus Kas Adalah pendapatan sebelum biaya bunga, pajak, pos luar biasa ditambah
depresiasi/amortisasi setelah dikurangi pajak lainnya, perubahan modal kerja,
biaya hubungan masyarakat dan biaya pembelian barang modal (untuk
perbaikan dan pengembangan mesin pabrik).
Hukum yang berlaku Republik Indonesia

Pembelian Kembali Perusahaan diperkenankan untuk membeli kembali hutang-hutangnya
dibawah nilai nominal.
24
b. Pinjaman lain-lain
Pinnacle Company Limited
Pada tanggal 28 Desember 2007, Pinnacle Company Limited mengambil alih hutang Perusahaan pada
Agriwood Finance BV, pada saat pengalihan bersaldo sebesar US$ 43.217 yang akan jatuh tempo tanggal 1
Oktober 2012 dengan tingkat suku bunga LIBOR + 3.5% per tahun. Pada tanggal yang sama, Pinnacle
Company Limited juga mengambil alih hutang perusahaan pada PEC-Tech Limited dan pada saat pengalihan
bersaldo sebesar US$ 11.000 yang akan jatuh tempo tanggal 14 Mei 2012 dengan tingkat suku bunga LIBOR
+ 3.5% per tahun.
18. MODAL SAHAM

Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 berdasarkan catatan yang
dibuat PT Sirca Datapro Perdana, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut :
30 September 2009
Jumlah lembar Persentase Jumlah
Nama Pemegang saham Saham kepemilikan(%) US$
Pinnacle Company Limited 1.244.369.130 90,62 292.117
Lainnya 128.836.235 9,38 42.206
Jumlah 1.373.205.365 100,00 334.323
30 September 2008
Jumlah lembar Persentase Jumlah
Nama Pemegang saham Saham kepemilikan(%) US$
Pinnacle Company Limited 1.244.369.130 90,84 292.117

Lainnya 125.428.063 9,16 41.823
Jumlah 1.369.797.193 100,00 333.940
Pada tanggal 17 Desember 2007, Pinnacle Company Limited melakukan pembelian 1.244.369.130 saham
melalui proses tender offer dengan harga sebesar Rp 870 per lembar saham.
Pada periode 30 September 2009 dan 2008 Perusahaan telah menerbitkan modal saham baru masing-masing
sejumlah 1.416.059 saham dan 13.181.296 saham sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman (lihat catatn
17).
25
19. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Akun ini terdiri dari agio saham, modal disetor lainnya dengan rincian sebagai berikut :
2009 2008
US$ US$
Agio saham 352.600 352.600
Modal disetor lainnya 3.789 4.172
356.389 356.772
Agio saham
US$
Penjualan saham Perusahaan melalui penawaran umum kepada masyarakat
Tahun 1990 :
Jumlah yang diterima untuk penerbitan 27.200.000 saham 145.293
Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor (14.751)
Jumlah tambahan modal disetor 130.542
Konversi ke modal disetor tahun 1991 (48.980)
Konversi obligasi menjadi modal disetor tahun 1994

Jumlah obligasi yang dikonversi 36.942
Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor (7.762)
Jumlah tambahan modal disetor 29.180

Saldo per 31 Desember 2002 110.742
Konversi pinjaman yang direstrukturisasi tahun 2003
Jumlah pinjaman yang dikonversi 249.268
360.010
Penurunan tambahan modal disetor dari konversi pinjaman (7.410)
Saldo per 30 September 2009 352.600
Modal disetor lainnya
Modal lainnya merupakan modal yang dikeluarkan untuk memenuhi isi perjanjian restrukturisasi pinjaman
yang telah disetujui tanggal 22 Januari 2003 dan efektif penerapannya tanggal 28 Maret 2003 (lihat catatan
17), namun hingga kini kreditur belum melakukan konversi seluruh sahamnya. Berdasarkan perjanjian
tersebut, 90% dari pinjaman lama direstrukturisasi dan dikonversi menjadi setoran modal yang mewakili
40% seluruh saham yang beredar pada basis dilusi penuh dan konversi dari tambahan modal disetor menjadi
modal disetor yang mewakili 30% seluruh saham yang beredar sesuai dengan nilai nominal Rp 1.000 pada
basis dilusi penuh dan penetapan nilai tukar yang digunakan sebesar Rp 8.899 sesuai dengan kurs Bank
Indonesia tanggal 28 Maret 2003.
26
19. TAMBAHAN MODAL DISETOR ( Lanjutan )
Adapun rincian dari modal lainnya adalah sebagai berikut :

2009 2008
US$ US$
Konversi dari pinjaman yang telah direstrukturisasi
(Jumlah saham 33.717.195 lembar (2009) dan 37.125.367 lembar 3.789 4.172
(2008) dengan nominal Rp 1.000)
Jumlah 3.789 4.172
20. PENJUALAN
2009 2008
US$ US$
Bubur kertas 45.607 78.736
Jumlah 45.607 78.736
Berikut ini adalah rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan masing-masing pada tanggal
30 September 2009 dan 2008 :
2009 2008
US$ US$
DP Marketing International Limited (MCO) 38.765 78.389
Jumlah 38.765 78.389
21. BEBAN POKOK PENJUALAN
2009 2008
US$ US$
Bahan baku yang digunakan 29.918 42.579
Tenaga kerja langsung 2.356 3.233
Biaya pabrikasi 19.052 18.426
Jumlah Biaya Produksi 51.326 64.238
Persediaan Barang Jadi

Awal tahun 374 759
Akhir tahun (6.321) (5.325)
Beban Pokok Penjualan 45.379 59.672
27
21. BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan)
Berikut ini adalah rincian pembelian material yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih masing-
masing pada tahun 2009 dan 2008 :
2009 2008
US$ US$
Pertamina UPDN I 2.944 5.050

Pacific Pulp and Panel Ltd – 3.348
Pengangkutan Hasil Bumi 1.931 4.969
Mufakat, CV 1.834 –
Jumlah 6.709 13.367
22. BEBAN USAHA

2009 2008
US$ US$
Beban penjualan :
Pengangkutan 1.925 3.030
Asuransi 28 50
Perjalanan dan transportasi – 5
Penyusutan – 1
Lain-lain – 25
1.953 3.111
Beban umum dan administrasi :

Gaji 3.014 3.040
Pengembangan masyarakat 490 1.084
Penyusutan 627 655
Beban keamanan 283 504
Perbaikan dan pemeliharaan 191 396
Beban kantor 63 112
Sewa 166 237
Pos dan telekomunikasi 50 91
Bahan baku dan suku cadang 157 80
Perjalanan dan transportasi 77 133
Beban pajak 21 60
Jasa professional 1.539 1.792
Hukum dan perijinan 12 18
Biaya Asuransi 1.506 2.107
Lain-lain 401 275
8.597 10.584
Jumlah 10.550 13.695
28
23. BEBAN KEUANGAN DAN BEBAN PENDANAAN LAIN-LAIN
2009 2008
US$ US$
Jumlah beban bunga 2.907 3.575

Beban pendanaan lain 88 29
Jumlah 2.995 3.604
24. LAIN-LAIN, BERSIH

2009 2008
US$ US$
Pemdapatan penjualan fibre lainnya 1.614 1.640
Pendapatan sewa 1 4
Hasil penjualan barang bekas 73 46
Beban registrasi saham (7) (11)
Beban pajak (44) (81)
Beban Service (180) (60)
Lain-lain 117 (306)
Jumlah 1.574 1.232
25. PAJAK PENGHASILAN

Pendapatan (beban) pajak perusahaan adalah sebagai berikut :
2009 2008
US$ US$
Pajak kini – (3.196)
Pendapatan Pajak tangguhan 3.678 1.768
Jumlah pendapatan (beban) pajak - bersih 3.678 (1.428)
29
25. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)
Pajak Kini :
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak (akumulasi
rugi fiscal) Perusahaan adalah sebagai berikut :
2009 2008
US$ US$
Laba (rugi) sebelum taksiran pajak penghasilan menurut (13.750) 3.164

laporan laba rugi
Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan (13.750) 3.164
Perbedaan temporer :
Perbedaan punyusutan komersial dan fiskal 4.705 5.829
Amortisasi biaya sumber daya kehutanan 62 (19)
Lain - lain 84 84
4.851 5.894
Perbedaan tetap yang tidak dapat diperhitungkan menurut 613 1.599

fiscal :
Laba (Rugi) fiskal Perusahaan (8.286) 10.657
Perincian beban dan pajak dibayar dimuka (hutang pajak) adalah sebagai berikut :
2009 2008
US$ US$
Beban pajak kini :
10% dari US$ 5 ribu – 1
15% dari US$ 5 ribu – 1
30% dari US$ 10.648 ribu – 3.194
Jumlah – 3.196
30
Pajak Tangguhan
Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut :
2008
Dikreditkan
(dibebankan) ke
1 Jan. 2008 laporan laba rugi 30 September
2008
US$ US$ US$
Aset (kewajiban pajak tangguhan :
Penyusutan aset tetap (50.842) 1.749 (49.093)
Pencadangan piutang ragu ragu 8 – 8
Amortisasi biaya sumber daya
kehutanan 44 (6) 38
Penyisihan biaya restorasi 1.553 – 1.553
Lainnya 3.071 25 3.096
Kewajiban pajak
tangguhan – bersih (46.166) 1.768 (44.398)
2009
Dikreditkan
(dibebankan) ke
1 Jan. 2009 laporan laba rugi 30 September
2009
US$ US$ US$
Aset (kewajiban) pajak tangguhan :
Rugi fiskal kumulatif – 2.320 2.320
Penyusutan aset tetap (48.868) 1.317 (47.551)
Pencadangan piutang ragu ragu 8 – 8
Amortisasi biaya sumber daya
kehutanan 44 17 61
Penyisihan biaya restorasi 1.537 – 1.537
Lainnya 2.971 24 2.995
Kewajiban pajak
tangguhan – bersih (44.308) 3.678 (40.630)
31

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian rugi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku
adalah sebagai berikut :
2009 2008
US$ US$
Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi (13.750) 3.164
Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan (13.750) 3.164

Penghasilan pajak pada tarif pajak 28% (3.850) 949
Penyesuaian fiskal
Pengaruh pajak atas beda tetap yang tidak dapat 172 479
diperhitungkan menurut fiskal :
Jumlah (Pendapatan) Beban Pajak (3.678) 1.428
26. LABA (RUGI) PER SAHAM

Berikut adalah data yang digunakan untuk perhitungan rugi per saham dasar :
2009 2008
US$ US$
Laba (rugi) bersih untuk perhitungan rugi per saham dasar (10.072) 1.736
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan

laba per saham dasar 1.406.922.560 1.406.922.560
Laba (rugi) bersih per saham dasar (dalam dollar penuh) (0,007) 0,001
32
27. TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA

Perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa dalam tahun 2009 dan 2008adalah :
1. Pinnacle Company Limited
2. DP Marketing International Limited (MCO)
3. Pacific Pulp and Panel Limited
4. PT PEC-Tech Services Indonesia
5. PT Berkat Nugraha Sinar Lestari
6. PT Security Group Indonesia
7. PT Asia Kimindo Prima
8. PT Riau Andalan Pulp Paper
9. Pec-Tech Limited
10. PT Pec-Tech Indonesia
11. Forindo Private Limited
12. Averis Sdn.,Bhd
13. PT PIR Hutani Lestari
Sifat hubungan istimewa tersebut adalah sebagai berikut ;
Pemegang Saham Utama Perusahaan adalah :

Pinnacle Company Limited
Pemegang Saham dari Pemegang Saham Utama Perusahaan mempunyai hubungan dengan pemegang saham
dari perusahaan berikut :
Pacific Pulp and Panel Limited
PT PEC-Tech Services Indonesia
PT Berkat Nugraha Sinar Lestari
PT Security Group Indonesia
DP Marketing International Limited (MCO)
PT Asia Kimindo Prima
PT Riau Andalan Pulp Paper
Pec-Tech Limited
PT Pec-Tech Indonesia
Forindo Private Limited
Averis Sdn.,Bhd
Perusahaan dengan manajemen sama dengan Perusahaan adalah :

PT PIR Hutani Lestari
Transaksi-transaksi hubungan istimewa
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, yang meliputi antara lain :
Tanggal 28 Desember 2007, Pinnacle Company Limited mengambil alih hutang Perusahaan dari Kreditur
Perusahaan, sehingga Perusahaan mempunyai hutang ke Pinnacle Company Limited, saldo hutang masing-
masing sebesar US$ 74.958 pada tahun 2009 dan US$ 76.347 pada tahun 2008.
33
27. TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
Perusahaan melakukan penjualan kepada DP Marketing International Limited (MCO) selama periode 30
September 2009 sebesar US$ 38.765 atau 85% dari total penjualan selama periode tersebut, namun penjualan
dilakukan karena terikat perjanjian sebelum pihak tersebut menjadi memiliki hubungan istimewa yaitu
dengan masuknya Pinnacle Company Limited menjadi pemegang saham pengendali.
28. IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTIJENSI
Sebagai bagian dari kepatuhannya yang berkelanjutan pada peraturan, Perusahaan diwajibkan untuk
menyerahkan laporan berkala kepada Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) mengenai
pengelolaan limbah (effluent disposal).
29. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG SELAIN DOLAR AMERIKA
SERIKAT
Saldo aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 dapat dirinci
sebagai berikut :
2 0 0 9 2 0 0 8
Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen
‘000 US$ ‘000 US$
Aset
Kas dan setara kas Rupiah 4.990.494 515 7.145.501 762
Investasi jangka pendek Rupiah 503.333 52 490.036 52
Piutang lain-lain Rupiah 7.093.440 733 7.131.008 761
Jumlah aset 1.300 1.575
Kewajiban
Hutang usaha Rupiah 84.194.849 8.697 76.152.173 8.120
Euro 146 214 223 327
SGD 108 77 157 110
AUD 8 7 10 9
Hutang lain-lain dan
biaya yang masih harus
dibayar Rupiah 65.612.589 6.777 74.148.213 7.907
Jumlah kewajiban 15.772 16.473
Jumlah kewajiban bersih 14.472 14.898
34
29. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG SELAIN DOLAR AMERIKA
SERIKAT (Lanjutan)
Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan Anak Perusahaan
serta kurs yang berlaku adalah sebagai berikut :
2009 2008
Rp Rp
Dolar Amerika Serikat 9.681 9.378

Euro 14.158 13.751
Singapore Dollar 6.841 6.594
Dolar Australia 8.509 7.844
30. KONDISI EKONOMI INDONESIA
Walaupun kondisi perekonomian Indonesia mengalami kemajuan sejak dimulainya krisis ekonomi tahun
1997, sampai dengan tahun 2006 posisi keuangan Perusahaan masih mengalami kerugian. Pada tahun 2008
terjadi perlambatan ekonomi global yang disebabkan oleh krisis keuangan global dan berdampak yang
sangat luas terhadap dunia usaha. Krisis ini membuka tantangan global, termasuk kontraksi pada permintaan
konsumen, kredit, ketatnya likuiditas, naiknya biaya dan kebutuhan pendanaan, intervensi pemerintah ke
dalam ekonomi pasar, kerugian yang dialami perusahaan dan lainnya serta kebangkrutan baik perusahaan
maupun perorangan. Manajemen PT. Toba Pulp Lestari Tbk. percaya bahwa kesempatan yang baik untuk
menghadapi tantangan selanjutnya dan PT. Toba Pulp Lestari Tbk. secara bertahap telah mengambil
langkah-langkah terprogram dan berkelanjutan sebagai berikut :
1. Meningkatkan produksi, penjualan dan kualitas produk.

2. Meningkatkan efisiensi, efektifitas dan kinerja melalui perbaikan sistem pencegahan dan pengurangan
biaya dan inisiatif Total Quality Management (TQM).
3. Melanjutkan peningkatan program manajemen lingkungan sejak Perusahaan mendapatkan sertifikat ISO
14001 pada bulan Juni 2004, ISO 9001 pada September 2005 dan Bendera Emas untuk Sistem
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) pada bulan Desember 2005.
4. Melanjutkan peningkatan pengembangan hubungan masyarakat guna meningkatkan status ekonomi
masyarakat sekitar pabrik di Porsea dan seluruh areal di sekitar HPHTI Perusahaan.
Peningkatan ekonomi tergantung pada konsisi moneter, fiskal dan parameter lainnya yang telah dilaksanakan
dan akan dilaksanakan oleh Pemerintah Republik Indonesia dimana tindakan tersebut adalah di luar kendali
Perusahaan.
35
31. CADANGAN UANG JASA KARYAWAN
Imbalan Pasca Kerja Lainnya
Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 922
karyawan untuk 30 September 2009 dan 1097 untuk 30 September 2008.
Mutasi kewajiban bersih dineraca adalah sebagai berikut :

2009 2008
US$ US$
Saldo awal 2.041 2.041

Pembayaran manfaat (13) (86)
Beban tahun berjalan – 3
Saldo akhir 2.028 1.958
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independent PT Dayamandiri Dharmakonsolindo.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan peniliaian aktuarial adalah sebagai berikut :
Tingkat pensiun normal 55 tahun

Tingkat diskonto 12% per tahun
Tingkat kenaikan gaji 8% per tahun
Tingkat pengunduran diri
Usia 20 – 29 thun 10% per tahun
Usia 30 – 39 tahun 5% per tahun
Manajemen berpendapat bahwa pencadangan tersebut cukup untuk memenuhi ketentuan dan peraturan yang
berlaku.
32. PENYAJIAN DAN PENYELESAIAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 26
Oktober 2009.
36

3Q 2009 INRU Toba+Pulp+Lestari+Tbk

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

3Q 2009 INRU Toba+Pulp+Lestari+Tbk

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Laporan Keuangan

PT Toba Pulp Lestari Tbk

Laporan Keuangan Halaman

Laporan Laba Rugi 3

Laporan Perubahan Ekuitas 4

Laporan Arus Kas 5

Catatan Atas laporan Keuangan 6

Catatan 2009 2008

Jumlah aset lancar 46.701 55.004

ASET TIDAK LANCAR

Jumlah aset tidak lancar 259.441 266.016

JUMLAH ASET 306.142 321.020

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Catatan 2009 2008

Jumlah kewajiban lancar 34.622 47.222

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Jumlah kewajiban tidak lancar 150.392 142.882

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang

Catatan 2009 2008

Penjualan 2j, 20 45.607 78.736

Beban usaha 2j, 22

Jumlah beban usaha 10.550 13.695

Laba (rugi) usaha (10.322) 5.369

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang

Saldo per 31 Desember 2007 332.459 358.253 (1)) (561.531) 129.180

Rugi bersih periode berjalan – – – 1.736 1.736

Saldo per 30 September 2008 333.940 356.772 (1)) (559.795) 130.916

Perubahan selama periode 1 Oktober 2008 sampai dengan

Saldo per 31 Desember 2008 334.164 356.548 (1)) (559.511) 131.200

Rugi bersih tahun berjalan – – – (10.072) (10.072)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang

Kas yang dihasilkan dari operasi 12.381 37.935

Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 11.035 19.824

Arus kas dari aktivitas investasi

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (8.955) (20.948)

Arus kas dari aktivitas pendanaan

Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan (375) (131)

Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas 1.705 (1.255)

Kas dan setara kas akhir tahun 9.261 8.537

Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas :

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang

a. Pendirian dan Informasi Umum

b. Karyawan, Direksi dan Komisaris

Direktur Utama : Subhash Chander Paruthi

c. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Notes

d. Penerbitan Saham Baru Guna Memenuhi Isi dari Restrukturisasi Pinjaman

a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan

b. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Nonfungsional

c. Kas dan Setara Kas

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI ( Lanjutan )

e. Penyisihan Piutang Ragu – ragu

Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan

g. Biaya Dibayar Dimuka

Aset tetap, dinyatakan dengan harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutannya.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

h. Aset Tetap (Lanjutan)

Aset dalam Pembangunan

i. Sumber Daya Kehutanan

Tanaman belum menghasilkan

Hak atas tanah

Hak Pengusahaan dan Pemanfaatan Hutan

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

j. Pengakuan Pendapatan dan Beban