Materi Pembekalan Rebana Banners GMIM
Materi Pembekalan Rebana Banners GMIM
PEMBEKALAN TARIAN
REBANA BANNERS GMIM
- Rebana
Dalam Alkitab, tamborin/rebana dengan tarian disebutkan ketika Miryam
menggunakannya untuk memimpin semua perempuan Israel merayakan
kemenangan atas penyertaan Tuhan menyeberangi Laut Teberau. Sebagai kakak
perempuan Musa, pada saat itu Miryam kemungkinan berumur sekitar 80 sampai
90 tahun.
Sejak saat itu, menari dengan tamborin masuk ke dalam beberapa kebudayaan
Ibrani, Yunani dan Mesir. Kebudayaan-kebudayaan Jerman, Spanyol, Italia, Asia
dan Inggris juga menggunakan tamborin untuk memperluas tarian rakyat
mereka.
Tamborin adalah alat yang berbentuk bundar, bulan sabit atau segi empat,
dengan atau tanpa selaput pada satu atau kedua sisinya dengan kepingan metal
yang bergemerincing seputar pinggirannya. Tamborin dimainkan dengan cara
menggoyangkan atau memukulnya dengan cara yang berbeda-beda.
Flag adalah sehelai kain panjang yang membawa suatu slogan atau desain,
bergantung di tempat umum atau dibawa dalam suatu prosesi.
Di zaman modern dunia maya, ada suatu judul atau iklan yang muncul dalam
halaman web dalam bentuk suatu kolom atau kotak.
Dalam bahasa Ibrani disebut DEGEL yang secara umum diterjemahkan sebagai
bendera/ panji. Panji mempunyai banyak sebutan:
Standard (panji)
Ensign (bendera)
Flag (bendera)
Streamer (pita)
Pole (tiang)
Mast (tiang kapal)
Sign (penanda)
- Rebana
- Banners
“Janganlah ada yang mengangkat tabut Allah selain dari orang Lewi, sebab
merekalah yang dipilih Tuhan untuk mengangkat tabut Tuhan dan untuk
menyelenggarakannya sampai selama-lamanya.” (1 Tawarikh 15:2)
Kita adalah kaum Lewi zaman ini – yang terpanggil, yang terpilih.
“Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat
kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang
besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-
Nya yang ajaib.” (1 Petrus 2:9)
“Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan
dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang
mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita aka hidup dalam hidup yang baru.”
(Roma 6:4)
“Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana,
supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.” (Roma 6:12)
“Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh leh beratnya tekanan,
karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama,
supaya yang fana itu ditelan oleh hidup.” (2 Korintus 5:4)
Ketika seseorang dipulihkan yang akan terjadi adalah perubahan dalam kehidupan
sehari-hari dan yang paling berat akan dirasakan adalah ketika memperta hankan
komitmen pemulihan tersebut. Apakah tahan uji ataukah berhenti di tengah jalan atau
menyalahkan Tuhan jika gagal.
Bagi anda yang telah dipanggil dan dipilih untuk pelayanan Tuhan, siapkah anda
untuk mengalami pemulihan dalam hidup anda? Jika Iya, serahkanlah hidup anda
seutuhnya kepada Tuhan dan jagalah komitmen anda setiap saat bersama Tuhan,
dengan memiliki hubungan pribadi bersama Tuhan setiap hari melalui Firman dan
Doa.
Ketika Daud melayani Tuhan dihadapan Saul, “Saul merasa lega dan nyaman, dan
roh yang jahat itu undur dari padanya” (1 Samuel 16:23)
Untuk selalu ada dalam pengurapan Tuhan, seorang penari tidak boleh mencuri
kemuliaan atau pujian untuk meninggikan diri sendiri. Lucifer, malaikat yang diurapi,
yang diciptakan untuk memimpin penyembahan di surga, jatuh dalam dosa karena dia
tidak meninggikan Tuhan melainkan meninggikan diri sendiri.
Saat kita melayani, akuilah Tuhan sebagai Pembangun kita dan berikan Dia pujian ,
sebab kita tahu bahwa “Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama
dengan kamu di dalam Kristus, adalah Tuhan yang mengurapi,”
(2 Korintus 1:21).
Bangunlah kerendahan hati dengan menyadari bahwa urapan Tuhan atas kitalah yang
mengundang “tepuk tangan.”
“Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kau kenal
dan bukan bibirmu sendiri.” (Amsal 27:2)
Seorang penari harus memiliki sikap hati sebagai pelayan atau hamba. Dan berikut
beberapa sikap hati yang bisa dilatih seorang penari untuk menjadi seorang pelayan
Tuhan yang berintegritas, konsisten dan punya komitmen dalam pelayanan :
4. Tidak egois (mengutamakan kepentingan orang lain dari pada diri sendiri)
“....dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.
Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain
lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya
memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.”
(Filipi 2:3-4)
Setiap penari pasti memiliki karakternya masing-masing, namun bukan nilai dari
perbedaan karakter yang akan menentukan hasil dari sebuah pelayanan tapi cara kita
menjalani karakter tersebut.
“Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon
yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang
baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu
menghasilkan buah yang baik” (Matius 7:17-18)
Pada umumnya, ada beberapa unsur yang menjadi dasar pembentukan karakter
seseorang yang tidak mungkin dihindari yakni :
1. Unsur Hereditas
Unsur-unsur yang dibawa (diwariskan) dari orang tua melalui proses kelahiran,
seperti keadaan fisik, intelektual, emosional, tempramen dan spiritual
2. Unsur Lingkungan
mempunyai peranan dan pengaruh yang besar dalam membentuk karakter dari
pribadi seseorang. Unsur lingkungan disini meliputi lingkungan keluarga,
lingkungan tradisi dan budaya, serta lingkungan alamiah (tempat tinggal)
3. Unsur Kebiasaan
suatu tindakan atau tingkah laku yang terus menerus dilakukan menjadi suatu
keyakinan atau keharusan. Kebiasaan-kebiasaan ini akan turut membentuk karakter
seseorang.
“Perbuatan yang baik” diterjemahkan dalam bahasa Yunani “kala erga” menunjuk
kepada perbuatan baik dalam pengertian moral, kualitas dan manfaat. Dengan
demikian, perbuatan baik adalah cermin dari kualitas karakter seseorang.
“Janganlah seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah
teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu,
dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu”
(1 Timotius 4:12)
Kita diciptakan untuk bersekutu dengan Allah dan menyembah Dia. Artinya kita
dipanggil untuk menyembah Dia. Dan seorang penyembah akan melewati beberapa
unsur penting saat datang menyembah Dia yang kudus :
Naluri – Dorongan
Keinginan
Keputusan
Disiplin
Melepaskan
Penari yang menyembah adalah seseorang yang mau melepaskan diri dari tradisi
manusia yang membatasi, mengikat dan yang memadamkan ROH itu. Dan sangat
penting bagi seorang penari untuk mempunyai keahlian dan tehnik-tehnik sebelum
mereka dapat menyembah, sehingga mampu melewati berbagai ujian. Seorang
penyembah biasanya akan melewati beberapa ujian, diantaranya:
(sesuai dengan kehidupan Daud si Pemazmur)
Ujian Kepatuhan
Ujian Atas Tuduhan Palsu
Ujian Kecakapan
Ujian Kerendahan Hati
Ujian Hubungan dengan Allah
Ujian Ketekunan
Ujian Kecaman/Kritikan
Doa merupakan berkat dan hak istimewa yang Tuhan anugerahkan kepada kita orang
yang percaya. Saat kita berdoa, kita menundukkan hati kita, memusatkan pikiran kita,
dan kita berserah penuh pada belas kasih Tuhan.
Dalam doa kita memuji kebesaran dan keagungan Tuhan. Dalam doa kita mengaku
semua kesalahan dan dosa kita, dan dalam doa kita menaikan permohonan atau
permintaan kepada Tuhan. Dan dalam doa kita tidak boleh lupa mengucap syukur
kepada Tuhan.
Alkitab penuh dengan fakta bahwa betapa doa itu penting, berkuasa dan efektif. Musa
berdoa, dan laut Tiberau terbelah dua.Elia berdoa, hujan tidak turun selama 3
setengah tahun lamanya. Dan masih banya mujizat-mijizat yang terjadi dalam Alkitab
dikarenakan doa.
1. Tuhan mendengar doa orang benar (Yak 5:16, Maz 34:16,18.Ams 15:29).
Banyak orang salah mengerti ayat ini. Ayat ini tidak mengatakan bahwa kita harus
menjadi benar dulu dalam perbuatan atau kelakuan kita baru Tuhan mendengar
doa kita. Orang benar dalam ayat ini menunjuk pada identitas seseorang di
dalam Kristus. Ketika orang berdoa menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamat, maka secara otomatis Allah membenarkan orang tersebut.Orang itu
terhitung benar karena imannya didalam Yesus. Jadi, secara posisi atau
kedudukan, orang berdosa yang bertobat adalah orang benar atau orang kudus.
Bila yang dimaksudkan Tuhan bahwa orang benar itu adalah orang yang berhasil
hidup benar, maka doa-doa kita kemungkinan besar sulit dijawab karena untuk
menjadi benar dalam karakter sungguh-sungguh sulit dan hal tersebut terjadi
melalui proses.