Anda di halaman 1dari 20

KERANGKA LOGIKA

11/1/2012 Panduan untuk Fasilitator


KATA PENGANTAR

Buku Panduan ini berisikan penjelasan-penjelasan singkat mengenai cara


menggunakan metode Analisa Pohon Masalah dan Analisa Pohon Objektif untuk
membangun suatu kerangka logika yang mendukung perencanaan dan pengembangan
suatu program. Buku ini berhubungan erat dengan Buku Panduan Penilaian Partisipatif
Pedesaan (Participatory Rural Appraisal/PRA) sebagai suatu kesatuan tahapan-
tahapan proses penggalian informasi dan analisa kebutuhan di masyarakat. Buku
panduan ini dibuat dalam bentuk yang sederhana dan ditujukan kepada para fasilitator
lapangan dari organisasi-organisasi berbasis masyarakat yang ingin melakukan
perubahan-perubahan di wilayah desanya, serta memberikan kontribusi positif bagi
pembangunan kemasyarakatan yang berkelanjutan.

Ucapan terima kasih ditujukan kepada Anita Dwinastiti, S.Psi yang telah memberikan
sumbangsih pengetahuan dan kerjasama dalam pembuatan buku panduan ini.

Akhirnya, kami mengharapkan buku ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan
semestinya untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat pedesaan dan pesisir di
Indonesia.

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

DAFTAR ISI

Analisa Pohon Masalah………………………………………………………………………………..3

Analisa Pohon Objektif…………………………………………………………………………………9

Kerangka Logika Program……………………………………………………………………………11

Format Kerangka Penulisan Proposal……………………………………………………………15

Penutup………………………………………………………………………………………………………18

Lampiran

2
ANALISA POHON MASALAH

Pohon masalah adalah perangkat analisa


masalah visual yang secara efektif dapat
digunakan baik oleh staf lapangan dan/atau
masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menginvestigasi penyebab dan akibat dari Akibat
suatu masalah dan untuk mengenal
bagaimana semua itu saling berkaitan satu
dengan yang lain.

Seperti namanya, perangkat ini


mengingatkan kita akan sebuah pohon.
Akar dari pohon, dibagian bawah
skema/gambar, merupakan representasi dari
penyebab masalah. Batang pohon dibagian
tengah gambar merupakan permasalahan Masalah utama
utama dan cabang serta dedaunan di bagian
atas gambar memberikan gambaran visual
representasi akibat dari masalah utama
(Lihat gambar di samping ini): Penyebab masalah
Perangkat pohon masalah ini sangat efektif untuk mengidentifikasi dan menganalisa penyebab-
penyebab dari masalah utama, yang kemudian dapat digunakan untuk menyusun solusi dan
objektif/tujuan strategi program masyarakat. Diskusi terhadap penyebab-penyebab masalah
dapat membantu mengidentifikasi kelompok masyarakat yang paling berdampak dari masalah
tersebut dan pihak mana yang paling relevan untuk diajak bekerjasama dalam menangani
penyebab permasalahan. Penting di ingat, setiap penyebab masalah juga merupakan masalah
tersendiri.

Satu pertanyaan penting yang selalu diingat pada saat melakukan proses analisa adalah:
MENGAPA?

Contoh cerita dibawah ini:

Roni akan berangkat ke kantor ketika mobilnya rusak. MENGAPA mobilnya rusak? Roni
mengecek mobilnya dan menemukan busi rusak. MENGAPA busi mobilnya tidak dapat
bekerja dengan baik? Mungkin karena dia mengemudi dengan jarak yang jauh dan tidak
pernah mengecek keberadaan busi. MENGAPA? Karena dia terlalu sibuk untuk ke bengkel
atau tidak memperhatikan waktu untuk melakukan servis berkala untuk mobilnya.
MENGAPA? Karena tempat tinggalnya cukup jauh dari tempat dia bekerja dan selalu
menggunakan mobilnya untuk memenuhi kebutuhan transportasi sehari-harinya. Proses
pertanyaan seperti ini dapat terus berlanjut tetapi kapan harus berhenti? Jawabannya adalah:
pada saat berada di titik dimana masalah dapat ditangani secara efektif. Pada kasus Roni, titik
hentinya adalah pada saat dia menemukan bahwa businya rusak. Karena masalah utamanya

3
adalah mobil tidak dapat berjalan dan tujuan dia adalah untuk memperbaiki mobilnya dan
dapat pergi bekerja setiap hari maka dia hanya memerlukan montir yang baik untuk
mengganti businya tersebut. Adalah tidak terlalu berguna, dan tidak relevan untuk
penyelesaian masalah, untuk mengetahui kenapa dia menyetir jarak jauh dengan mobil. Hal
yang sama dengan mengembangkan program dan membuat analisa masalah kita harus
mengidentifikasi poin/titik masuk yang memampukan kita membawa solusi/jawaban terhadap
masalah yang kritis/penting.

MEMULAI MENGGUNAKAN ANALISA POHON MASALAH

Pertanyaan pertama dalam memulai proses identifikasi masalah selalu bertanya INI
PERMASALAHAN SIAPA? Hal ini untuk memastikan bahwa masalah yang akan ditangani
adalah yang benar-benar dilihat oleh masyarakat sebagai suatu masalah.

Dibawah ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan bersama dengan masyarakat dalam
mengembangkan analisa sebab-akibat yang akan menuju ke identifikasi masalah utama dan
solusinya dengan menggunakan pohon masalah:

1. Identifikasi, menjelaskan dan memilih masalah-masalah utama secara spesifik atau situasi
yang tidak diharapakan dalam ruang lingkup program;

2. Untuk setiap masalah utama buatlah pohon masalah;

Penjelasan langkah-langkah diatas:

Setelah masalah utama telah teridentifikasikan, hal pertama yang dilakukan adalah
menempatkannya ditengah-tengah sebagai batang pohon.

Proses analisa yang dapat dimulai kearah atas (ranting dan daun) yang menyatakan akibat apa
saja dari permasalahan tersebut atau kearah bawah (akar) yang menyatakan penyebab-penyebab
masalah utama tersebut. Lebih efektif apabila dimulai ke arah atas (ranting dan daun) karena
dapat membantu masyarakat untuk melihat semua dampak negative atau situasi-situasi yang
tidak diinginkan yang diakibatkan oleh masalah utama.

Dibawah ini adalah contoh memulai analisa dari masalah ke arah ‘akibat (ranting dan daun).
Masalah yang berada dalam kotak merah dan akibat dalam kotak biru.

4
Contoh: Masalah utama Malnutrisi pada Balita

Tingkat
Jumlah angka kemiskinan bertambah
Kriminalitas
meningkat

Anak jalanan bertambah


Tingkat Ekonomi
keluarga menurun Banyak Putus sekolah
AKIBAT

Pengeluaran bertambah
untuk opengobatan

Prestasi belajar
rendah
Anak tidak sehat

MASALAH

Malnutrisi balita

5
Perlu diingat: Pertanyaan yang selalu digunakan dalam proses ini adalah: masalah/situasi ini
mengakibatkan apa?

Proses analisa berikutnya dapat dilakukan mengarah ke bawah/penyebab (akar).

Contoh analisa penyebab:


Malnutrisi balita
MASALAH

Kurang asupan Kurang


makan tambahan nutrisi

Panen gagal Kurang


kesadaran
PENYEBAB masyarakat
Irigasi tidak
berfungsi Kurang aktivitas
Posyandu tidak penyadaran
Kurangnya curah masyarakat
hujan aktif

Pengelolaan
Musim kering irigasi tidak Jumlah tenaga
yang panjang maskimal kesehatan
kurang

Pertanyaan yang digunakan adalah: mengapa hal ini bisa terjadi? Atau, apa yang menyebabkan
hal ini? Misalnya dalam contoh diatas; apa yang menyebabkan malnuttrisi? Salah satu alasannya
mungkin adalah kekurangan asupan makanan di masyarakat. Apa penyebabnya? Gagal panen.
Mengapa? Curah hujan kurang. Mengapa? Dilanjutkan hingga sampai pada suatu titik
permasalahan utama/dasar.

Perlu diingat, bahwa tidak pernah ada hanya satu penyebab tunggal yang mengakibatkan
keseluruhan situasi yang buruk. Perlu dilihat berulang kali, apa saja yang yang saling
berhubungan, dan didiskusikan dengan benar apakah hubungan-hubungan itu memang berasal
dari kondisi sebab-akibat.

6
Dalam tahapan ini, pohon masalah sudah digambarkan secara lengkap, menunjukkan akibat-
akibat apa saja dari masalah utama dan memberikan gambaran komprehensif/menyeluruh
gambaran yang mewakili masalah utama dan hubungan-hubungan sebab akibat.

Contoh gambaran lengkap pohon masalah dapat dilihat di gambar dibawah ini:

Tingkat
Kriminalitas
Jumlah angka kemiskinan bertambah meningkat

Tingkat Ekonomi Anak jalanan bertambah


keluarga menurun AKIBAT

Pengeluaran bertambah Banyak Putus sekolah


untuk opengobatan

Prestasi belajar
Anak tidak sehat rendah

Malnutrisi balita MASALAH

Kurang asupan Kurang


makan tambahan nutrisi

Kurang
Panen gagal kesadaran
masyarakat
Irigasi tidak PENYEBAB
berfungsi
Kurangnya curah Posyandu tidak
hujan aktif

Pengelolaan Kurang aktivitas


Musim kering irigasi tidak penyadaran
yang panjang maskimal masyarakat

Jumlah tenaga
kesehatan
kurang

7
PENGELOMPOKAN ISU PERMASALAHAN

Tingkat
EKONOMI
Jumlah angka kemiskinan Kriminalitas PENDIDIKAN
bertambah meningkat

Tingkat Ekonomi
Anak jalanan bertambah
keluarga menurun

Pengeluaran bertambah Banyak Putus sekolah


untuk opengobatan

Prestasi belajar
Anak tidak sehat rendah

KESEHATAN Malnutrisi balita

Kurang asupan Kurang


makan tambahan nutrisi KESEHATAN

PENDIDIKAN Kurang
Panen gagal kesadaran
masyarakat
Irigasi tidak
berfungsi
Kurangnya curah Posyandu tidak
hujan aktif

Pengelolaan Kurang aktivitas


Musim kering irigasi tidak penyadaran
yang panjang maskimal masyarakat

Jumlah tenaga
kesehatan
kurang

8
ANALISA POHON OBJEKTIF

Pohon objektif adalah kebalikan dari pohon masalah yang memuat situasi-situasi positif yang diinginkan.

Tingkat
Jumlah angka
Kriminalitas
kemiskinan berkurang
menurun

Tingkat Ekonomi Anak jalanan menurun


keluarga membaik

Pengeluaran untuk Putus sekolah menurun


opengobatan berkurang

Prestasi belajar
Anak sehat baik

Tingkat Malnutrisi balita menurun

Kurang asupan Kurang


makan tambahan nutrisi

Kurang
Panen gagal kesadaran
masyarakat
Irigasi tidak
berfungsi
Kurangnya curah Posyandu tidak
hujan aktif

Pengelolaan Kurang aktivitas


Musim kering irigasi tidak penyadaran
yang panjang maskimal masyarakat
Jumlah tenaga
kesehatan
kurang

9
Pohon objektif ini akan membantu dalam melakukan analisa pembuatan proposal. Namun yang perlu
diperhatikan adalah bagian bawah (akarnya) karena tiap kotak tersebut akan dipergunakan dalam
penyusunan kerangka logika.

Pohon objektif dapat juga dibuat kategori topiknya, sama seperti pengelompokan topic pada pohon
masalah (kesehatan, ekonomi, dll).

Organisasi kemudian akan memutuskan, topic mana yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan
proposal program, dan harus disesuaikan dengan visi dan misi organisasi. Organisasi dapat bekerja sama
dengan institusi/organisasi lain, yang bekerja dibidang-bidang dimana organisasi anda tidak bekerja.

10
KERANGKA LOGIKA PROGRAM

Kerangka Logika adalah suatu perangkat yang digunakan untuk menjelaskan komponen-komponen utama
suatu program. Kerangka Logika ini memberikan jawaban atas pertanyan, ‘mengapa’, ‘apa’, dan
‘bagaimana’ suatu proyek/program juga mengenai ‘siapa’, ‘dimana’ dan ‘kapan. Deskripsi dibuat dalam
bentuk tabel 4x4. Tjuan Utama, Tujuan Program, Hasil dan Aktivitas program secara sistematis dimuat di
kolom pertama dari tabel (vertikal secara logika). Kolom kedua dan ketiga memuat indikator dan sumber
verfikasi nya. Kolom keempat memuat asumsi-asumsi yang dapat terjadi diluar control program namun
perlu untuk terjadi demi kesuksesasn pelaksanaan program.

Membuat kerangka logika hanya dapat terjadi setelah melalui analisa pohon masalah, objektif dan
strategy.

Contoh hubungan antara Pohon Objektif dan Kerangka Logika:

Dari analisa tersebut diatas, maka data-datanya dimasukan didalam tabel 4x4 seperti dibawah ini:

11
Contoh Kerangka Logika Program

Malnutrisi Pada Balita Menurun Indikator: Sumber


Rata-rata konsumsi verifikasi:
Tujuan Utama: beras 250 kg per Hasil survey PRA
Cadangan Makanan di Masyarakat tahun per KK di
Cukup Desa Wali pada
tahun 2014
Tujuan Program: Indikator: Sumber Asumsi:
Ada mekanisme tambahan nutrisi 100 % Balita Verifikasi: Para ibu mau
untuk Balita di Desa Wali melalui mendapatkan Laporan kegiatan menggunakan
kegiatan Posyandu makanan tambahan Posyandu asupan nutrisi
pada saat mengikuti dari posyandu
kegiatan posyandu sebagai
makanan
tambahan
balita
Hasil: Indikator: Sumber Asumsi:
1. Posyandu kembali aktif 1. Kegiatan Verifikasi: Kegiatan
beroperasi secara berkala Posyandu 1. Laporan posyandu
2. Kesadaran masyarakat akan berjalan kegiatan berjalan aktif
pentingnya tambahan nutrisi setiap bulan posyandu dan ada
untuk balita meningkat 2. Balita 2. Laporan asupan
dibawa ke kegiatan tambahan
posyandu program makanan
untuk diukur bulanan dalam
tinggi dan kegiatan
berat badan,
dan
menerima
makanan
tambahan
dari
posyandu
Aktivitas: Cara: Biaya: Asumsi:
Hasil 1: Hasil 1: Hasil 1: H1: Ibu-ibu
1.1.Pengorganisasian ibu- 1.1.1. Mengadaka 1.1.1. 500,000 (2 sepakat untuk
ibu di desa n pertemuan kali melakukan
1.2.Pengadaan alat dan dengan pertemuan kegiatan
bahan posyandu kelompok X 250,000) posyandu
1.3.Membangun kerjasama ibu-ibu di 1.1.2. 500,000 (2 H2:
dengan Dinkes untuk desa untuk kali Masyarakat
penambahan tenaga sosialisasi pertemuan mau
medis di kampung 1.1.2. Membuat X 250,000) menerima
kesepakatan 1.1.3. 500,000 (2 penyuluhan
pengorganis kali dan
asian pertemuan melakukanny
12
kegiatan X 250,000) a dalam
posyandu 1.1.4. dst kegiatan
1.1.3. Membuat sehari-hari
jadwal
kegiatan dan
pembagian
tugas
Hasil 2: 1.1.4. dst
2.1.Pelatihan kesehatan untuk
ibu-ibu
2.2.Produksi materi kesehatan
(poster, kalender, dll)
2.3.Penyuluhan kesehatan
kepada masyarakat maupun
ibu-ibu secara khusus
Pra Kondisi:
Dinas
kesehatan
mendukung
kegiatan
program ini
dan
membantu
dari sisi
tenaga medis

KETERANGAN:

TUJUAN UTAMA: Tujuan tingkat tinggi yang mana program berkontribusi untuk menunjang
pencapaiannya. Tujuan ini sangat luas, dan dapat berjangka panjang, serta dapat dicapai tidak saja
dengan satu program.

TUJUAN PROGRAM: Tujuan yang akan dicapai melalui program ini, dan dapat berjangka menengah
atau pendek. Tujuan program adalah suatu tujuan yang benar-benar dapai dicapai, realistis dan
memberikan manfaat ke masyarakat secara berkelanjutan (dengan mempertimbangkan sisi gender, umur,
ras dan suku

HASIL : Produk atau jasa hasil dari aktivitas. Hasil berupa output dari program yang diberikan kepada
penerima manfaat program. Semua HASIL yang dicapai akan menunjang pencapaian TUJUAN
PROGRAM.

AKTIVITAS: Aktivitas yang harus dilaksanakan dalam program untuk mencapai HASIL. Sekumpulan
aktivitas akan diidentifikasi untuk menunjang masing-masing HASIL yang telah ditentukan sebelumnya
diatas.

CARA: Input kegiatan/aktivitas secara rinci yang akan dilakukan dalam program

13
BIAYA: Input biaya yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan.

INDIKATOR: Variabel-variabel penentu perubahan (apa yang berubah, berapa banyak, target
group/penerima manfaat, tempat dan waktu)

SUMBER VERIFIKASI: cara untuk memverifikasi pencapaian indikator

ASUMSI: Kondisi yang memungkinkan pencapaian masing-masing komponen kegiatan (lihat contoh)

Langkah selanjutnya adalah membuat rancangan detail anggaran, jadwal aktivitas dan rencana
monitoring.

Format detail anggaran dan jadwal aktivitas dapat beragam bentuknya, namun setidaknya memuat
komponen-komponen penting dalam perhitungan dan strategy pelaksanaan. Kerangka Logika yang
lengkap (termasuk didalamnya detail anggaran dan jadwal aktivitas) merupakan suatu bentuk perangkat
monitoring/pengawasan program tersendiri. Manajer dapat memantau pencapaian-pencapaian kegiatan
maupun penggunaan dana melalui Kerangka Logika.

Terlampir dalam dokumen ini format dari detail anggaran dan jadwal aktivitas.

Data dan informasi yang ada didalam Kerangka Logika, dan ditambahkan dengan hasil Penilaian
Partisipatif Pedesaan (Participatory Rural Appraisal/PRA), dapat digunakan dalam pengembangan suatu
konsep program.

Dibawah ini adalah contoh format Proposal, dengan keterangan komponen-komponen yang menggunakan
data dan informasi dari hasil PRA maupun kerangka logika.

14
FORMAT KERANGKA PENULISAN PROPOSAL

(halaman depan)

Judul Proposal:……………………………………………

Periode: ………………………………………………………

NAMA ORGANISASI:………………………………………………………………………………………………………………….

NOMOR REGISTRASI:………………………………………………………………………………………………….(Bila ada)

ALAMAT:………………………………………………………………………………………………………………………………….

NO TELEPON:…………………………………………………………………………………………………………………………….

NAMA KONTAK:………………………………………………………………………………………………………………………..

JABATAN:…………………………………………………………………………………………………………………………………..

FORUM MASYARAKAT NELAYAN

TAHUN: 2012

15
BAB I
GAMBARAN UMUM LOKASI

I. Keadaan Geografi dan kondisi Desa (hasil PRA: pemetaan dan transek)
II. Sarana dan Prasarana di Lokasi (Hasil PRA: pemetaan dan transek)
III. Keadaan dan jumlah penduduk (Hasil PRA: FGD, data sekunder)
IV. Mata Pencaharian (Hasil PRA: Kalender Musim, pemetaan sumberdaya, FGD )

BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH

Gambaran permasalahan dapat diambil dari hasil asesmen partisipatif (PRA: priorisasi masalah
dan ranking) maupun analisa pohon masalah yang dilakukan dengan masyarakat.

BAB III
GAMBARAN PROGRAM
(Deskripsi diambil dari hasil PRA dan tabel Kerangka Logika diatas)

1. Tujuan Umum: Cadangan Makanan di Masyarakat Cukup-Malnutrisi Balita menurun (deskripsikan


lagi dengan lebih detail) – contoh: Cadangan makanan masyarakat di Desa Wali cukup untuk
membantu menurunkan jumlah manlutrisi pada anak bawah lima tahun (balita) di tahun 2014.
2. Tujuan Program: Ada mekanisme tambahan nutrisi untuk Balita di Desa Alang-Alang melalui
kegiatan Posyandu pada tahun 2014
3. Hasil yang ingin dicapai:
3.1. Posyandu kembali aktif secara berkala;
Posyandu di Desa Wali sudah tidak aktif sejak tahun 2009 dikarenakan banyak hal. Melalui
program ini, kegiatan posyandu akan diaktifkan lagi berdasarkan kerjasama antara organisasi,
Dinas kesehatan kabupaten dan masyarakat. Dan seterusnya ada penjelasan lagi…………
3.2. Kesadaran masyarakat akan pentingnya tambahan nutrisi meningkat
Sejak tidak adanya kegiatan penyuluhan kesehatan di Desa, khususnya terhadap para ibu yang
sedang hamil maupun menyusui, jumlah anak balita ditemukan banyak yang mengalami
kekurangan gizi (survey tahun 2010). Program ini ingin berupaya untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap pentingnya nutrisi terhadap balita karena…dan seterusnya….

4. Aktivitas:Deskripsikan kegiatan-kegiatan sesuai dengan urutan dan hubungannya dengan Hasil yang
ingin dicapai.
5. Kerangka Logika: Cantumkan tabel Kerangka Logika yang telah dibuat
6. Rencana Monitoring program: 3 bulan sekali (setiap tri semester), 4 kali dalam setahun.
7. Pemangku kepentingan dan jejaring: (Hasil PRA: Diagram venn)

16
BAB IV
DETAIL AKTIVITAS DAN ANGGARAN

(Terlampir excel)

BAB V
TIM PELAKSANA PROGRAM

Memuat struktur organisasi serta nama dan jabatan tim pelaksana kegiatan program yang didanai
melalui program ini.
Selain struktur, juga sebaiknya mendeskripsikan tugas dan tanggung jawab masing-masing staf yang
berperan dalam kegiatan program.

Contoh struktur:

Ketua
Ramli Ahmad

Koordinator Koordinator
Program keuangan
Astuti SPd Wahyudi

staf lapangan Staf lapangan staf lapangan


Rudy Jufry Abu Korim Mirna jelita

BAB VI
PENUTUP

Bab ini merupakan deskripsi terakhir dari dokumen proposal anda

17
PENUTUP

Penggunaan metode Kerangka Logika bersama Analisa Pohon Masalah dan Analisa Pohon Objektif tidak
dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Dalam membuat analisa dengan menggunakan metode-metode
tersebut, sebaiknya dilakukan secara bersama, baik secara tim dalam suatu organisasi maupun dengan
unsur masyarakat. Kejelian dan berpikir kritis akan menjadi kunci utama dalam mengidentifikasi
permasalahan dan menganalisakannya.

Untuk membantu proses analisa dan perencaan program, organisasi dapat menggunakan hasil dari PRA
untuk mendapatkan informasi dan sekaligus untuk mengklarifikasi masalah-masalah yang teridentifikasi.
Apabila hal-hal ini dilakukan dengan sistematis maka akan dapat mengefisiensikan proses perencaan,
analisa dan pengembangan suatu program.

Disarankan agar dilakukan beberapa kali latihan sebelum benar-benar menggunakan metode-metode ini
untuk mengembangkan program.

Semoga sukses.

Tim Penyusun : Sally Kailola dan Anita Dwinastiti

18
LAMPIRAN

Contoh Format Rancangan Aktivitas dan Anggaran

19

Anda mungkin juga menyukai