Penilaian tes wawasan kebangsaan (TWK) meliputi penguasaan pengetahuan dan kemampuan
mengimplementasikan empat pilar kebangsaan Indonesia: nasionalisme, integritas, bela negara, dan
pilar negara.
1. Nasionalisme
Nasionalisme, dengan tujuan mampu mewujudkan kepentingan nasional melalui cita-cita dan tujuan
yang sama dengan tetap mempertahankan identitas nasional.
2. Integritas
Integritas, dengan tujuan mampu menjunjung tinggi kejujuran, ketangguhan, komitmen dan
konsistensi sebagai satu kesatuan sikap untuk mencapai tujuan nasional.
3. Bela negara
Bela negara, dengan tujuan mampu berperan aktif dalam mempertahankan eksistensi bangsa dan
negara.
4. Pilar negara
Pilar negara, dengan tujuan mampu membentuk karakter positif melalui pemahaman dan pengamalan
nilai-nilai dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.
5. Bahasa negara
Bahasa negara, dengan tujuan mampu menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan yang
sangat penting kedudukannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Penilaian tes inteligensi umum (TIU) meliputi penguasaan pengetahuan dan kemampuan: verbal,
numerik, dan figural.
- Kemampuan verbal
Kemampuan penalaran verbal adalah tes untuk mengukur kemampuan menyampaikan informasi
secara lisan maupun tertulis.
1. Analogi
Analogi, dengan tujuan untuk mengukur kemampuan individu dalam bernalar melalui
perbandingan dua konsep kata yang memiliki hubungan tertentu kemudian menggunakan konsep
hubungan tersebut pada situasi yang lain.
2. Silogisme
Silogisme, dengan tujuan untuk mengukur kemampuan dalam menarik kesimpulan dari dua
pernyataan yang diberikan.
3. Analitis
Analitis, dengan tujuan untuk mengukur kemampuan menganalisis informasi yang diberikan dan
menarik kesimpulan.
- Kemampuan numerikal
Penalaran numerikal adalah tes untuk mengukur kemampuan melakukan operasi perhitungan angka
dan melihat hubungan di antara angka-angka.
1. Berhitung
2. Deret angka
Deret angka, dengan tujuan mengukur kemampuan individu dalam melihat pola hubungan angka.
3. Perbandingan kuantitatif
4. Soal cerita
Soal cerita, dengan tujuan mengukur kemampuan individu untuk melakukan analisis kuantitatif
dari informasi yang diberikan.
- Kemampuan figural
Penalaran figural adalah tes untuk mengukur kemampuan melakukan penalaran secara runtut dan
sistematis.
1. Analogi
Analogi, dengan tujuan mengukur kemampuan individu dalam bernalar melalui perbandingan
dua gambar yang memiliki hubungan tertentu kemudian menggunakan konsep hubungan tersebut
pada situasi lain.
2. Ketidaksamaan
3. Serial
Serial, dengan tujuan mengukur kemampuan individu dalam melihat pola hubungan dalam
bentuk gambar.
Tes Karakteristik Pribadi (TKP)
Penilaian tes karakteristik pribadi (TKP) meliputi: pelayanan publik; jejaring kerja; sosial budaya;
teknologi, informasi, dan komunikasi; profesionalisme; dan anti-radikalisme.
1. Pelayanan publik
Pelayanan publik, dengan tujuan mampu menampilkan perilaku keramahtamahan dalam bekerja yang
efektif agar bisa memenuhi kebutuhan dan kepuasan orang lain sesuai dengan tugas dan wewenang
yang dimiliki.
2. Jejaring kerja
Jejaring kerja, dengan tujuan mampu membangun dan membina hubungan, bekerja sama, berbagi
informasi dan berkolaborasi dengan orang lain secara efektif.
3. Sosial budaya
Sosial budaya, dengan tujuan mampu beradaptasi dan bekerja secara efektif dalam masyarakat
majemuk, terdiri atas beragam agama, suku, budaya, dan sebagainya.
Teknologi, informasi, dan komunikasi, dengan tujuan mampu memanfaatkan teknologi informasi
secara efektif untuk meningkatkan kinerja.
5. Profesionalisme
Profesionalisme, dengan tujuan mampu melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan tuntutan
Jabatan.
6. Anti-radikalisme
Anti-radikalisme, dengan tujuan menjaring informasi dari individu tentang pengetahuan terhadap anti-
radikalisme, kecenderungan bersikap, dan bertindak saat menanggapi stimulus dengan beberapa
alternatif situasi.