10 INFILTRASI
Pengukuran laju infiltrasi yang dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2018 dengan
menggunakan alat Infiltrometer (Gambar 4.11), langkah pertama yang dilakukan adalah
menggenangi tanah dengan ring Turf-tec infiltrometer agar mendapatkan tinggi air yang
stabil. Hasil infiltrasi yang didapatkan dari penurunan tinggi air yang tergenang dalam ring
Turf-tec infiltrometer. Data yang didapatkan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.12. Data Infiltrometer
Laju infiltrasi
Waktu (t)
(f)
(menit) (mm/menit)
1 48
2 31
3 18
4 15
5 14
6 12
7 10
8 10
10 10
11 10
12 9
13 9
14 8
16 8
17 8
18 8
19 7
20 7
21 7
22 6
23 6
24 6
25 6
26 6
27 6
28 6
29 6
Sumber : Data Pengukuran, 2018
60
50
Laju Infiltrasi (f)
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Waktu (menit)
Pada Tabel 4.12 dan Gambar Grafik 4.10 terlihat bahwa saat melakukan
pengukuran laju infiltrasi menggunakan alat Infiltrometer (Gambar 4.11) dan sekop
(Gambar 4.12) sebagai perata tanah. Pada menit pertama menghasilkan laju infiltrasi sebesar
48 mm/menit. Angka laju infiltrasi semakin turun setiap menitnya dan mulai stabil ketika
mencapai menit ke 22 dengan laju infiltrasi sebesar 6 mm/menit. pada saat menit pertama,
laju infiltrasi cukup besar karena tanah tidak jenuh dan menyerap banyak air. Setelahnya,
tanah mulai jenuh dan nilai laju infiltrasi mulai stabil hingga saat menit ke 22, laju infiltrasi
stabil di angka 6 mm/menit.
Gambar 4.11 Alat Infiltrometer
Sumber : Hasil Pemotretan, 2018
fc f-fc
Waktu (t) Laju infiltrasi (f)
(mm/ (mm/menit log (f-fc)
(menit) (mm/menit)
menit) )
1 48 6 42 1,623
2 31 6 25 1,398
3 18 6 12 1,079
4 15 6 9 0,954
5 14 6 8 0,903
6 12 6 6 0,778
7 10 6 4 0,602
8 10 6 4 0,602
10 10 6 4 0,602
11 10 6 4 0,602
12 9 6 3 0,477
13 9 6 3 0,477
14 8 6 2 0,301
16 8 6 2 0,301
17 8 6 2 0,301
18 8 6 2 0,301
19 7 6 1 0
20 7 6 1 0
21 7 6 1 0
22 6 6 0
23 6 6 0
24 6 6 0
25 6 6 0
26 6 6 0
27 6 6 0
28 6 6 0
29 6 6 0
Sumber : Hasil Perhitungan, 2018
t = 1 menit (Data)
f = 48 mm/menit (Data)
f-Fc = 48 – 6 = 42 mm/menit
20
f(x) = − 13.5851936754462 x + 18.9761086288491
Waktu (menit)
15
10
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8
log f-fc
Dari Tabel 4.13 dapat membuat grafik hubungan antara laju infiltrasi terhadap waktu,
sehingga didapat grafik infiltrasi seperti pada Gambar Grafik 4.13. Dari grafik tersebut
didapatkan persamaan regresi linier y = -13,585x + 18,976. Maka didapatkan m sebesar -
13,585.
f(t)=fc+(fo-fc)e− Kt
dengan:
1 1
Dengan menggunakan rumus k = (- ¿ = (- ¿, maka nilai k didapat
0,434 x m 0,434 x−13,585
0,1696.
f = fc + (fo-fc) e−0,1696 t
f = 6 + (48-6) e−0,1696 t
dengan menggunakan rumus Persamaan Laju Infiltrasi dapat diperoleh data laju infiltrasi
secara perhitungan empiris.
Tabel 4.14 Perbandingan Laju Infiltrasi Hasil Pengamatan dan Laju Infiltrasi Hasil
Perhitungan
Observasi Empirik
Laju infiltrasi Laju infiltrasi
Waktu (t) Waktu (t)
(f) (f)
(menit) (mm/menit) (menit) (mm/menit)
1 48 1 41.448
2 31 2 35.918
3 18 3 31.251
4 15 4 27.312
5 14 5 23.987
6 12 6 21.181
7 10 7 18.813
8 10 8 16.814
10 10 10 13.703
11 10 11 12.502
12 9 12 11.487
13 9 13 10.631
14 8 14 9.909
16 8 16 8.785
17 8 17 8.350
18 8 18 7.984
19 7 19 7.674
20 7 20 7.413
21 7 21 7.193
22 6 22 7.006
23 6 23 6.849
24 6 24 6.717
25 6 25 6.605
26 6 26 6.511
27 6 27 6.431
28 6 28 6.364
29 6 29 6.307
Sumber : Hasil Perhitungan, 2018
Contoh Perhitungan (menit pertama) :
t = 1 menit (Data)
fo = 48 mm/menit (Data)
fc = 6 mm/menit (Data)
f = fc + (fo-fc) e−0,1696 t
f = 6 + (48-6) e−0,1696 x 1
f = 41,448 mm/menit
Dari hasil perhitungan pada Tabel 4.14 maka dapat diperoleh grafik perbandingan antara
pengukuran dan perhitungan Horton terhadap waktu.
60
50
Laju Infiltrasi (mm/menit)
40
30
20
10
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Gambar 4.14 Grafik Kurva Hasil Pengukuran dan Kurva Persamaan Horton
Menurut Eagleson (1970) dan Raudkivi (1979), persamaan Horton diperoleh dari
persamaan Richard dengan mengasumsikan bahwa K dan D adalah mutlak tetap dari kadar
kelembapan suatu tanah. Kondisi turunannya adalah sebagai berikut :
Hasil persamaan Horton didapat dari penyelesaian untuk laju dari kelembaban
∂z
campuran D( ) pada permukaan tanah, sehingga jumlah total air yang terinfiltrasi pada
∂θ
suatu periode tergantung pada laju infiltrasi dan fungsi waktu. Apabila laju infiltrasi pada
suatu saat adalah f(t), laju infiltrasi kumulatif atau jumlah air yang terinfiltrasi adalah F(t).
laju infiltrasi dan jumlah air yang terinfiltrasi adalah:
dan
Persamaan di atas menunjukkan bahwa jumlah air yang terinfiltarasi F(t) merupakan
1 −kt
F ( t )=fc .t + (fo−fc)(1−e )
k
1 −0,1696 x 29
F ( t )=6.29+ (48−6)(1−e )
0,1696
F ( t )=419,831 mm
F ( t )=0,420 m
Jadi volume infiltrasi selama 29 menit dengan asumsi perhitungan pada tanah dengan luas
area 1 hektar adalah