Anda di halaman 1dari 2

123

BAB V
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Data hasil pengamatan lama penyinaran menyimpulkan bahwa dengan
menggunakan kertas pias lengkung pendek selama 6 jam yakni dari pukul 09.00-15.00
WIB, diperoleh hasil bahwa kertas pias terbakar hampir sempurna dimulai dari garis
pukul 09.30-14.30. Sedangkan pada garis pukul 09.00-09.30 WIB dimana waktu
dimulainya lama penyinaran dan pada garis pukul 14.30-15.00 WIB dimana waktu
akhir dari lama penyinaran, kertas tidak terbakar, hal ini dikarenakan oleh keadaan
langit yang berawan sehingga alat ukur tidak mendapatkan cahaya sepenuhnya atau
tidak sempurna. Maka, dari hasil pembacaan kertas pias, diperoleh waktu lama
penyinaran adalah 5 jam.
Pada perbandingan lama penyinaran dan suhu menunjukkan keterkaitan antara
kenaikan suhu dengan besar intensitas lama penyinaran. Saat suhu tinggi, intensitas
lama penyinaran yang diterima akan lebih besar dibandingkan saat suhu rendah.
Sementara jika suhu dibandingkan dengan kelembapan maka akan bersifat terbalik.
Apabila suhu udara tinggi, maka kelembapan udara dan tekanan udara rendah. Hal ini
disebabkan karena tingginya suhu udara menyebabkan pengembunan molekul atau
presipitasi sehingga molekul udara mengembang dan nilai tekan antar molekul menjadi
berkurang. Selain itu, apabila nilai tekan antar molekul berkurang, kecepatan angin
menjadi bertambah kencang. Pada percobaan awan didapatkan hasil bahwa awan
mempengaruhi penyinaran matahari. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.11
Perbandingan Lama Penyinaran dan Awan didapatkan apabila langit sedang cerah maka
penyinaran matahari tidak mengalami gangguan. Sebaliknya jika langit sedang tertutup
awan maka penyinaran matahari akan mengalami gangguan.
Dari hasil praktikum evaporasi yang dilakukan, bahwa terjadinya evaporasi
karena proses perubahan dari molekul air dalam bentuk zat cair menjadi molekul uap air
(gas) di atmosfer. Dari hasil yang didapat menunjukkan bahwa dari analisis
evapotranspirasi didapat bahwa volume evapotranspirasi mencapai maksimum jika
cuaca bagus dan ada penyinaran langsung dari matahari. Angin dan suhu udara juga
menentukan proses terjadinya evapotranspirasi. Pada Gambar 4.14 terlihat bahwa
perhitungan metode Balney Cridle dan Penman memiliki hasil yang tidak terlalu jauh
dibuktikan dengan garis yang berdekatan. Namun, pada metode Radiasi hasil yang
ditunjukkan sedikit berbeda dengan kedua metode lainnya. Jika dibandingkan dengan
Tabel 4.12 yaitu hasil pengukuran evapotranspirasi otomatis, maka metode Radiasi
memiliki kesalahan relatif paling kecil dibandingkan dua metode lainnya karena hasil
yang ditunjukkan lebih mendekati. Hal ini bisa terjadi karena parameter untuk
perhitungan masing-masing metode berbeda.
Pada percobaan infiltrasi, Tabel 4.26 dan Gambar Grafik 4.17 terlihat bahwa saat
melakukan pengukuran laju infiltrasi menggunakan alat Infiltrometer dan sekop sebagai
perata tanah (Gambar 4.18 a. dan b.). Pada menit pertama menghasilkan laju infiltrasi
sebesar 48 mm/menit. Angka laju infiltrasi semakin turun setiap menitnya dan mulai
stabil ketika mencapai menit ke 22 dengan laju infiltrasi sebesar 6 mm/menit. pada saat
menit pertama, laju infiltrasi cukup besar karena tanah tidak jenuh dan menyerap
banyak air. Setelahnya, tanah mulai jenuh dan nilai laju infiltrasi mulai stabil hingga
saat menit ke 22, laju infiltrasi stabil di angka 6 mm/menit.
Saat percobaan hujan dilaksanakan, terjadi hujan selama 50 menit tepatnya pada
pukul 14.00 sampai 14.50. Penakar hujan manual dan otomatis menunjukkan hasil yang
hampir sama, seperti yang telah ditunjukkan pada Tabel 4.25. Perbedaan nilai tersebut
bisa dikarenakan oleh beberapa faktor seperti, masuknya air ke dalam penakar hujan
tidak masuk secara sempurna, adanya penghalang ketika air akan masuk penakar hujan,
pembacaan pada penakar hujan manual yang kurang teliti.
Semua ini berpengaruh pada faktor klimatologi yang lain. Semakin besar presentasi
lama penyinaran, akan semakin banyak intensitas sinar matahari yang diterima. Maka
suhu udara akan meningkat, sehingga air akan lebih cepat terevaporasi. Ketika
evaporasi berlangsung cepat, udara penuh dengan uap air, maka hujan akan turun.

Anda mungkin juga menyukai