BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hak memilih merupakan hak fundamental yang dimiliki oleh setiap warga negara
Indonesia. Namun, hak ini tidak berlaku bagi anggota Tentara Republik Indonesia (TNI) dan
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang masih aktif bertugas. Hal ini diatur dalam
beberapa peraturan perundang-undangan, antara lain:
Penelitian yang dilakukan mengenai hak pilih anggota TNI dan Polri dalam pemilihan
umum di Indonesia menunjukkan bahwa pengaturan hak pilih menjauhi prinsip negara
demokrasi, negara hukum, hak asasi manusia, dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 sebagai sumber hukum tertinggi dan sumber hak konstitusional
tertinggi. Hal ini menunjukkan bahwa ada kemunduran dalam pengaturan hak pilih anggota
TNI dan Polri dalam pemilihan umum di Indonesia. (Salsabila et al., 2023)
Selain itu, ada discusssi tentang pemulihan hak pilih bagi anggota TNI dan Polri
dalam pemilihan umum, yang berdasarkan pengembangan demokrasi dan hak asasi manusia.
Namun, pengaturan hak memilih anggota TNI dan Polri tidak hanya menjauhi prinsip negara
demokrasi, negara hukum, dan hak asasi manusia, tetapi juga tidak terlampaui oleh hukum
positif yang menyusun hak asasi manusia. (File, n.d.)
Bahwa pengaturan hak memilih anggota TNI dan Polri dalam pemilihan umum di
Indonesia menjauhi prinsip negara demokrasi, negara hukum, dan hak asasi manusia, serta
tidak terlampaui oleh hukum positif yang menyusun hak asasi manusia. Untuk mengatasi
masalah ini, dapat dilakukan perbaikan dalam pengaturan hak memilih anggota TNI dan Polri
dalam pemilihan umum di Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pencabutan hak pilih bagi anggota TNI dan Polri sesuai dengan konstitusi?
2. Apakah pencabutan hak pilih bagi anggota TNI dan Polri sejalan dengan prinsip
demokrasi?
3. Apakah terdapat alternatif solusi untuk menjaga netralitas dan profesionalisme TNI
dan Polri tanpa mencabut hak pilih mereka?
C. METODE
Metode penelitian yang digunakan untuk menyusun legal opinion tentang hak
memilih anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia (Polri) dalam pemilihan umum di Indonesia adalah penelitian yuridis normative.
Dalam hal ini, penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana
perkembangan pengaturan hak pilih anggota TNI dan Polri dalam pelaksanaan pemilihan
umum di Indonesia dan bagaimana sinkronisasi hak konstitusional Anggota TNI dan Polri
sebagai warga negara dengan pengaturan hak pilih Anggota TNI dan Polri dalam pemilihan
umum.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normative, yang melibatkan
penganalisis konsep, prinsip, dan norma yang berlaku dalam hukum positif dan hak asasi
manusia. Dalam hal ini, penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana
pengaturan hak pilih anggota TNI dan Polri dalam pemilihan umum di Indonesia dan
bagaimana mereka terlampaui oleh hukum positif dan hak asasi manusia.
Penelitian ini juga melakukan analisis pengaturan hak pilih anggota TNI dan Polri
dalam pemilihan umum di Indonesia, yang menunjukkan kemunduran dalam pengaturan hak
memilih anggota TNI dan Polri dalam pemilihan umum di Indonesia. Dalam hal ini,
penelitian mengambil kendali dari prinsip negara demokrasi, negara hukum, dan hak asasi
manusia, serta tidak terlampaui oleh hukum positif yang menyusun hak asasi manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENCABUTAN HAK PILIH ANGGOTA TNI DAN POLRI
Tidak ada kesepakatan mengenai apakah pencabutan hak pilih bagi anggota TNI dan
Polri sesuai dengan konstitusi. Penelitian yang dilakukan mengenai hak pilih anggota TNI
dan Polri dalam pemilihan umum di Indonesia menunjukkan bahwa pengaturan hak pilih
menjauhi prinsip negara demokrasi, negara hukum, hak asasi manusia, dan undang-undang
dasar negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai sumber hukum tertinggi dan sumber
hak konstitusional tertinggi. Hal ini disimpulkan dalam penelitian yang menggunakan metode
penelitian yuridis normative. Namun, penelitian ini tidak menyediakan informasi mengenai
pencabutan hak pilih bagi anggota TNI dan Polri.
Pertanyaan mengenai kesesuaian pencabutan hak pilih bagi anggota TNI dan Polri
dengan konstitusi merupakan isu yang kompleks dan masih diperdebatkan hingga saat ini.
Berikut beberapa argumen yang perlu dipertimbangkan:
Adapun argumen yang Menentang Pencabutan Hak Pilih, yaitu Hak Asasi Manusia,
Hak pilih merupakan hak asasi manusia yang fundamental. Pencabutan hak pilih bagi
anggota TNI dan Polri dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia. Demokrasi,
dikhawatirkan pencabutan hak pilih bertentangan dengan prinsip demokrasi, di mana
kedaulatan berada di tangan rakyat dan semua orang berhak untuk berpartisipasi dalam proses
politik. Modernisasi, di beberapa negara maju, anggota militer dan kepolisian sudah diberikan
hak pilih. Hal ini menunjukkan bahwa modernisasi dan profesionalisme TNI dan Polri tidak
terancam dengan pemberian hak pilih.
Pada saat ini, Mahkamah Konstitusi telah memutuskan bahwa pencabutan hak pilih
bagi anggota TNI dan Polri tidak bertentangan dengan konstitusi. Namun, putusan ini tidak
menutup kemungkinan untuk diajukan kembali pengujian di masa depan dengan
mempertimbangkan perkembangan hukum dan politik terkini.
Penting untuk dicatat bahwa isu ini masih terus dikaji dan diperdebatkan oleh para
ahli hukum dan masyarakat luas. Diperlukan kajian yang lebih mendalam untuk menentukan
apakah pencabutan hak pilih tersebut masih relevan dengan kondisi saat ini, termasuk
kaitannya dengan prinsip demokrasi.
Terdapat beberapa alternatif solusi untuk menjaga netralitas dan profesionalisme TNI
dan Polri tanpa mencabut hak pilih mereka:
Pencabutan hak pilih bagi anggota TNI dan Polri merupakan isu yang kompleks
dengan berbagai argumen yang mendukung dan menentangnya. Diperlukan kajian yang
mendalam untuk menentukan apakah pencabutan hak pilih tersebut masih relevan dengan
kondisi saat ini. Mengenai hak memilih anggota tentara dan polisi adalah bahwa kedua
institusi itu memiliki tugas mengelola dan membangun keamanan nasional. Hak memilih
anggota tentara dan polisi adalah bagian dari tugas-tugas yang wajib dilakukan oleh kedua
institusi tersebut untuk memastikan bahwa keamanan nasional tetap stabil dan terjamin.
DAFTAR PUSTAKA
Kadarsih, S., & Sudrajat, T. (n.d.). ANALISIS TERHADAP HAK PILIH TNI DAN POLRI DALAM
PEMILIHAN UMUM.
Salsabila, M., Negeri Walisongo Semarang Jl Walisongo No, I., Ngaliyan, K., Semarang, K., &
Tengah, J. (2023). Hak Memilih TNI Dan POLRI dalam Perspektif Hukum Positif dan Hak
Asasi Manusia. 1(3), 1–12. https://doi.org/10.55606/birokrasi.v1i3.657
Apena, W.E. (2017). Kajian Konstitusional Atas Hak Pilih Anggota TNI dan Polri dalam
Pemilihan Umum.