Dahlan 7 Falsafah & 17 Kelompok Ayat Al-Qur’an 113
Kelompok 10 WATAWA- SHAU BISH-SHABRI
Sungguh manusia rugi (tidak bahagia) kecuali orang
mukmin dan beramal shaleh. Dan saling menasehati tentang kebenaran serta sabar. Surat Al-Ashri ini sangat penting, diturunkan di Makkah dengan singkat. Pokoknya kita wajib memegang teguh : 1. Iman. 2. Amal shaleh. 3. Wasiat (memberi peringatan/nasehat kepada orang lain). Kita kaum muslimin yang telah membaca syahadat, belum akan mendapatkan kebahagiaan/masih dalam kerugian/akan disiksa, kecuali jika kita dapat memegang; 1. Iman; 2. Beramal shaleh; 3. Berwasiat Kita semua berkewajiban mempelajari agama Islam, kemudian menjalankan dan menyiarkannya, mengajar, mengajak dan menyemangatkan Islam. Dan kita wajib mengupayakan supaya anak-anak kita, istri-istri, saudara-saudara, kenalan- kenalan, tetangga-tetangga serta orang sekampung, sekota, Pelajaran KHA. Dahlan 114 7 Falsafah & 17 Kelompok Ayat Al-Qur’an senegara, sedunia supaya mereka semuanya dapat mengerti dan menjalankan Hukum Islam. Dan apabila kita berwasiat/berda‘wah, sudah semestinya menjumpai rintangan-rintangan dari orang-orang yang tidak suka kepada Islam, sebagaimana yang telah dialami oleh para Nabi dan para Rasul, mulai dari Nabi Nuh as. Riwayat Nabi Ibrahim as. mendapat rintangan dari tantangan-tantangan Namrud. Demikian juga Nabi Muhammad dan para sahabatnya yang berdakwah dan memperjuangkan Islam juga mendapatkan rintangan-rintangan dari musuh-musuh Islam, seperti Abu Jahal, Abu Lahab, dan lain-lain yang pada waktu itu berkuasa di negeri Makkah. Para pejuang seperti Abu Bakar dan sahabat-sahabat lainnya menjumpai rintangan dan ancaman yang pahit dan berat, sehingga ada yang dibunuh karena menjalankan Islam dan terus- menerus fihak Abu Jahal dan Abu Lahab yang berkuasa itu menghendaki akan membunuh Nabi Saw. Akhirnya Nabi Muhammad Saw. dan para Mujahidin yang pertama (Ashabul Awwalin), mereka sama meninggalkan harta bendanya dan rumah-rumahnya yang ada di Makkah untuk Hijrah. Setelah di Madinah masih juga diserbu/diperangi, akan dibinasakan sampai terjadi peperangan beberapa kali, ialah peperangan sebangsa sendiri antara fihak Abu Lahab dan fihak Nabi Muhammad beserta sahabat-sahabatnya. Peperangan ini tidak karena perselisihan makanan dan harta benda, akan tetapi perselisihan aqidah/kepercayaan/keyakinan. Adapun kaum Muslimin yang merasa sudah merasa punya aqidah yang haq, mereka berani mengorbankan harta benda Pelajaran KHA. Dahlan 7 Falsafah & 17 Kelompok Ayat Al-Qur’an 115 dan jiwanya untuk membela aqidahnya yang haq. Maka, di sini teranglah bahwa menjalankan “wasiat yang haq” (da‘wah Is- lam) sudah semestinya mampu mengatasi segala rintangan dan penderitaan. Karena itu ayat wal-ashri ini seterusnya diakhiri dengan “watawa-shau bish-shobri” artinya berwasiat dengan sabar. Kiyai Dahlan membaca, memikir dan mengerjakan, mengulang-ulangi surat Wal-Ashri ini kira-kira ada 7 bulan. Sehingga timbul pembicaraan yang ramai dan sangat ramai tentang kalimah wasiat, nasehat, khotbah, tabligh, da‘wah, amar ma‘ruf nahi munkar dan jihad. Kalimah (kata-kata) itu menjadi pembicaraan yang ramai setiap ada pertemuan diantara orang- orang muda dan orang-orang tua, antara kaum putri serta pemudi-pemudi di kampung Kauman dan sekitarnya. Sehingga timbul gerakan-gerakan pengajian-pengajian, kursus-kursus, madrasah-madrasah, dan langgar-langgar, mengadakan pidato- pidato dimana berkumpul orang banyak seperti tempat-tempat temanten-temanten, dan mengadakan siaran-siaran majalah- majalah, perkumpulan-perkumpulan, seperti: Fatkhul-Asrar, Miftakhus-sa’adah, Taqwimuddin, Ikhwanul Muslimin, dan lain-lain. Akan tetapi, Kiyai Dahlan dan murid-muridnya Kaum Muhammadiyah, tidak sampai menjumpai rintangan yang hebat dan tidak mengalami penderitaan-penderitaan seperti yang dialami oleh pejuang-pejuang pada zaman permulaan Islam. Pelajaran KHA. Dahlan 116 7 Falsafah & 17 Kelompok Ayat Al-Qur’an Surat Al Baqarah ayat 214;
Artinya : “Apakah kamu menyangka akan masuk
surga? Sedangkan kamu sekalian belum pernah kedatangan kejadian-kejadian seperti orang-orang yang sebelum kamu. Mereka merasakan penderitaan-pende- ritaan harta/kemiskinan, badan jasmani/ kelaparan dan digoncangkan rasa takut, sehingga Rasulullah beserta orang-orang yang beriman berkata: “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ketahuilah bahwa pertolongan Allah dekat. (Akan datang apabila penderitaan telah memuncak dan kamu sungguh berjihad)” Tentang surat Al-Ashri, para ulama berkata : “Tidak akan hidup Islam kecuali dengan wasiyat dan da‘wah, dan tidak ada da’wah jika tidak ada jihad dan sabar. Dan tidak ada jihad serta sabar, kecuali dengan Iman”. Betapa jelas dan pentingnya surat Al-Ashri yang hanya tiga ayat itu, dimana telah membangun iman, membangun da‘wah dan membangun jiwa untuk menegakkan Islam. Pelajaran KHA. Dahlan 7 Falsafah & 17 Kelompok Ayat Al-Qur’an 117 Sampai dimanakah pengaruh surat Al-Ashri terhadap Kiyai Dahlan? Dalam hal ini kita dapat melihat keberanian bertindak/beramal, “wasiat yang haq” (da‘wah Islam) dan amal yang kuat untuk merobah keadaan, telah dipunyai oleh Kiyai Dahlan dalam mewujudkan dan membangun Muhammadiyah. Beliau tidak mudah terpengaruh pada orang lain, bahkan beliau pandai memberikan pengaruh pada orang-orang lainnya. Siapa saja yang bertemu dengan beliau paling sedikit akan ingat akan kewajiban terhadap agama Islam.