Anda di halaman 1dari 2

RISALAH ISLAM: Hidup Berjama’ah

kecuali jika kembali. Dan barangsiapa yang menyeru


KEWAJIBAN BERJAMA’AH dengan seruan Jahiliyah maka termasuk buih
Oleh : Abu ILham AP
Jahannam. Seseorang berkata: ”Wahai Rasulullah,
walaupun mengerjakan shalat dan puasa”. Rasul SAW
Al-Qur’an: menjawab: ”walaupun shalat dan puasa”. Maka
“Dan berpegang-eratlah kamu semuanya dengan tali serulah dengan seruan Allah yang telah
(agama) Allah seraya ber-Jama’ah, dan janganlah menamakanmu muslimin, mukminin hamba Allah” (HR
kamu berfirqoh-firqoh. Dan ingatlah akan ni`mat Allah Ahmad dan At-Turmudzi).
kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)
Dari Ibnu Abbas ra dari Nabi SAW bersabda:
bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan
”Barangsiapa melihat sesuatu yang ia tidak sukai pada
hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni`mat Allah
pemimpinnya, maka bersabarlah karena barangsiapa
orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada
yang meninggalkan jamaah meski sejengkal,
di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu
kemudian mati, kecuali mati dalam keadaan jahiliyah”
dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-
(muttafaqun ‘alaihi).
ayatNya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”
(S. Ali Imran 103). Dua hadits tersebut menyebutkan wajibnya umat Islam
Hadits Rasulullah saw: untuk tetap komit dalam jamaah, sebagaimana
“Hendaklah kalian berjamaah dan jangan bercerai- Rasulullah bersama para sahabat. Dan siapa yang
berai, karena syetan bersama yang sendiri daripada keluar walaupun sejengkal dari jamaah berarti telah
dengan dua orang lebih. Barangsiapa ingin masuk melepaskan ikatan Islam dalam dirinya. Pada masa
kedalam surga maka hendaklah komitmen dalam Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin al-Mahdiyyiin,
jama’ah” (HR At-Tirmidzi).
orang-orang diluar komunitas muslimin - mereka
Fakta sejarah menunjukkan bahwa Rasulullah beserta adalah orang-orang munafik, musyrikin Quraisy dan
para sahabat yang mengikuti ajaran Islam hidup orang-orang kafir.
bersama dalam satu komunitas khusus (ber-Jama’ah)
Bagaimana kondisi umat masa kini?? Ya faktanya
di tengah lingkungan masyarakat/negeri musyrikin.
umat berpecah-belah (ber-firqoh). Coba kita renungkan
Mereka hidup/ibadah bersama: pergaulan, pernikahan,
sudah benarkah Islam yang nafsi-nafsi tanpa ikatan
tarbiyah, dakwah hingga perang membela tegaknya
ukhuwah (berjama’ah) dan tanpa Imam / Ulil Amri
syariah Islam. Jelas pada saat itu tidak ada kotak-kotak
sebagai salah satu sumber ketaatan umat?.
umat, baik madzhab-madzhab, partai Islam dan
apapun yang namanya kelompok-kelompok sosial MAKNA JAMA’AH DAN AMAL JAMA’I
politik. Yang ada hanyalah masyarakat muslimin yang
Jama’ah menurut bahasa berarti sejumlah besar
satu. One Ummah – One Leader.
manusia atau sekumpulan manusia yang berhimpun
Ketika Rasulullah ditanya bagaimana umat ini suatu untuk mencapai tujuan yang sama (al-Mu’jam al-
saat nanti ketika muncul kelompok-kelompok? Beliau Wasith). Secara istilah syari’ah adalah sekelompok
menjawab: talzamu jamaa’atul muslimiina wa umat Islam yang bersepakat dalam suatu tujuan
imaamahum – wajib/tetapi olehmu dalam Jamaah tertentu (ridho Allah) dan dipimpin oleh seorang
Muslimin dan Imam mereka (H.R. Bukhari dan pemimpin (Imam). Sedangkan makna amal jama’i
Muslim). adalah aktifitas (amal) bersama saling menguatkan
(berjama’ah) dalam mengamalkan syariah untuk
Dari al-Harits al-Asy’ari dari Nabi SAW bersabda: ”Dan
mencapai ridho Allah.
aku perintahkan kepadamu 5 hal dimana Allah
memerintahkan hal tersebut: berjamaah mendengar,
taat, hijrah dan jihad fii sabilillah. Sesungguhnya RAMBU-RAMBU BERJAMA’AH
barangsiapa yang meninggalkan jamaah sejengkalpun,
Kehidupan Rasulullah bersama para sahabat beliau,
maka telah melepaskan ikatan Islam dari lehernya
shalat berjamaah, dakwah, hingga perang semuanya
RISALAH ISLAM: Hidup Berjama’ah
dalam satu kordinasi beliau. Juga pada masa Khulafaur berbuat begitu, maka akan muncul fitnah dan
Rasyidin. Tidak ada umat Islam yang memencil diluar kerusakan yang besar (S. al-Anfal 73).
komunitas (jama’ah) umat ini. Dan janganlah kamu seperti orang musyrik, yaitu
Rambu-rambu atau indikasi pola kehidupan berjama’ah orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan
tsb dapat ditafakuri dari dalil-dalil sbb: mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap
golongan bangga dengan apa yang ada pada mereka
1. Rasulullah membina ukhuwah umat
(S. al-Ruum 31-32).
Sesungguhnya (hanyalah) orang-orang mukmin itu
bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu (QS.al-Hujurat 10).
Kesimpulan:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: 1. Semua kewajiban syariah menuntut amal jama’i,
“Tidak beriman seorang dari kamu sehingga dia zakat para aghniya dikelola Ulil Amri untuk
mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai muslimin sesuai ashnaf zakat; Shalat lima waktu
dirinya sendiri” (HR.Bukhari dan Muslim). berjama’ah ada imamnya; Kelompok haji ada Amirul
2. Perintah saling nasehat hajj; berjihad membela Islam juga berjama’ah.
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar 2. Masyarakat Islam yang berjama’ah dan ber-imamah
berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang dengan tatanan kehidupan beradab yang bervisi
beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat ukhrowi, saling menolong dan berlomba
menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat melaksanakan kebajikan agar mendapatkan
menasihati supaya menetapi kesabaran (QS.al-Ashr 1-
kebahagiadan dunia maupun akhirat. Masyarakat
3).
3. Perintah saling menolong madani, laksana oase di tengah padang pasir
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) peradaban dunia.
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong Mari kita tafakkuri, kita pahami dan kita amalkan
dalam berbuat dosa dan pelanggaran (QS.al-Maidah bersama, dengan tujuan ibadah kepada Allah semata.
2).
Wallahu a’lam.
4. Larangan berfirqoh/bergolong-golongan
Sesungguhnya umat (agama tauhid) ini, adalah
agama kamu semua, agama yang satu dan Aku adalah
Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku. Kemudian
mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan
agama mereka terpecah belah menjadi beberapa
pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan
apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing). Maka
biarkanlah mereka dalam kesesatannya sampai suatu
waktu (QS.al-Mu’minun 52-54).
5. Perintah menjadi satu bangunan umat
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur
seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang
tersusun kokoh. (QS.ash-Shaff 4).

Jika tidak dilaksanakan, maka Allah mengingatkan


dengan firman-Nya:
Dan orang-orang kafir itu sebagian mereka menjadi Website: www.jamaahmuslimin.com
penolong sebagian lainnya, maka jika kalian tidak

Anda mungkin juga menyukai