Anda di halaman 1dari 7

Contoh bacaan/doa Khutbah Jumat

Posted on 23 Juli 2010 by baguscokie Atas ide dan saran dari teman2 akhirnya saya posting contoh bacaan khutbah jumat , karena khutbah Jumat merupakan salah satu media yang strategis untuk dakwah Islam, karena bersifat rutin dan wajib dihadiri oleh kaum muslimin secara berjamaah. Selain itu juga karena adanya rukun khutbah yang mengajak untuk meningkatkan ketaqwaan dalam arti melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya atau dalam arti lain mengajak untuk masuk Islam secara kaffah. Nah ini bisa dijadikan momentum untuk membangkitkan kesadaran jamaah akan pentingnya Khilafah Islam karena hanya dengan khilafah kita bisa masuk islam secara kaffah. Contoh bacaan/doa khutbah Jumat, Membaca basmalah : BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIMI Mengucapkan salam : ASSALAAMU ALAIKUM WA RAHMATULLAAHI WA BARAKAATUHU Adzan Membaca hamdalah : INNALHAMDULILLAAH, NAHMADUHUU WA NASTAIINUHUU WA NASTAGHFIRUHU WA NAUUDZUBILLAAHI MIN SYURUURI ANFUSINAA WA MIN SYAYYI-AATI AMAALINAA MAN YAHDILLAAHU FALAA MUDHILLALAHU WA MAN YUDHLILHU FALAA HAADIYALAHU Membaca syahadat : ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKALAAHU WA ASYHADU ANNAA MUHAMMADAN ABDUHUU WA RASUULUHUU LAA NABIYYA BADAHU Membaca shalawat : ALLAAHUMMA SHALLI ALAA SYAYYIDINAA WA ALAA AALIHII WA SHAHBIHII AJMAIIN MUHAMMADIN

Membaca ayat alquran yang mengajak bertaqwa kepada allah (biasanya khatib membaca ali imran ayat 102)

FA-UUSHIIKUM WA NAFSII BIT TAQUULLAAH QAALALLAAHU TAAALA FIIL QURAANIL KARIIM AUUDZUBILLAAHI MINASY SYAITHOONIR RAJIIM YAA AYYUHAL LADZIINA AAMANUU ITTAQUULLAAHA HAQQAA TUQAATIHI WA LAA TAMUUTUNNAA ILLAA WA ANTUM MUSLIMUUN WA QAALALLAHU TAAALAA FIL QURAANIL AUDZUBILLAAHIMINA SY SYAITOON NIRROJIIM KARIM

Membaca ayat alquran yang lain sesuai dengan topik khutbah amma badu Berwasiat untuk diri sendiri dan jamaah agar selalu dan meningkatkan taqwa kepada Allah SWT Mulai berkhutbah sesuai topiknya memanggil jamaah bisa dengan panggilan ayyuhal muslimun atau maasyiral muslimin rahimakumullah, atau sidang jumat yang dirahmati allah. Menutup khutbah pertama dengan doa untuk seluruh kaum muslimin dan muslimat BARAKALLAHU LII WA LAKUM FILL QURAANIL AZHIIM WA NAFANII WA IYYAKUM BIMA FIIHIMAA MINAL AAYAATI WA DZIKRIL HAKIIM WA NAFAANAA BI HADII SAYYIDAL MURSALIIN WA BIQAWLIHIIL QAWIIM AQUULU QAWLI HAADZA WA ASTAGHFIRULLAAHAL AZHIIM LII WA LAKUM WA LII SYAA-IRIL MUMINIINA WAL MUMINAAT WAL MUSLIMIINA WAL MUSLIMAAT MIN KULLI DZANBII FASTAGHFIRUUHUU INNAHUU HUWAS SAMIIUL ALIIM WA INNAHUU HUWAL GHAFUURUR RAHIIM Duduk sebentar (tumaninah) untuk memberi kesempatan jamaah jumat untuk beristighfar dan membaca shalawat pelan-pelan Khutbah kedua Khutbah kedua aturannya persis sama dengan khutbah pertama semua urutan dari hamdalah, syahadat, shalawat, wasiat taqwa, ayat quran, dan doa untuk seluruh orang muslim/muslimat dan muminin/muminat harus dipenuhi. Contoh bacaan yang berbeda pada khutbah kedua : ALHAMDULILLAH, ALHAMDULILLAAHI HAMDAN KATSIIRAAN THAYYIBAN MUBAARAKAN FIIHI KAMAA YUHIBBU RABBUNAA WA YURIIDHUU WA ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHU LAA SYARIIKALAHU WA ASYHADU ANNAA MUHAMMADAN ABDUHUU WA RASUULUHU SHALLALLAAHU ALAIHI WA ALAA AALIHII WA SHAHBIHI WA SALLAM TASLIIMAN KATSIIRAN ILAA YAUMID DIIN

AMMA FATTAQUULLAAHU HAQQUT TAQWAA KAMAA AMAR

BADU

Bacaan penutup wasiat khutbah kedua dan membaca ayat al quran yang menyuruh bershalawat (al ahzab 56) IBAADALLAAH INNALLAAHA AMARAKUM BI AMRI BI DA-AAFIATI BINAFSIHI WA TSANII BIMALAAIKATIHIL MUSABBIHATI BIQUDSIHI WA TSULLATSAA BIKUM AYYUHAL MU-MINUUNA MIN JANNATI WA INSIHI FA QAALALLAAHU QAWLAN KARIIMAN INNALLAAHA WA MALAAIKATAHUU YUSHALLUUUNA ALAN NABII YAA AYYUHAL LADZIINA AAMANUU SHALLUU ALAIHI WA SALLIIMU TASLIIMAA ALLAAHUMMA SHALLI WA SALLIM WA BAARIK ALAA ABDUKAA WA RUSUULIKAA MUHAMMAD WA ARIDHALLAAHUMMA AN KHULAFAA-UR RAASYIDIIN ABI BAKRI WA UMAARA WA UTSMAANA WA ALII WA AN SYAA-IRIL AALI WASH SHAHAABATI AJMAIIN WAT TAABIIINA WAT TAABIIT TAABIIINA WA MAN TABIAHUM BI IHSAANIN ILAA YAUMID DIIN WA ALAINA MAAHUM BIRAHMATIKA YAA ARHAMAR RAAHIMIIN Membaca doa ALLAHUMMAGH FIR LIL MUMINIINA WAL MUMINAAT WAL MUSLIMIINA WAL MUSLIMAAT AL-AHYAA-I MINHUM WAL AMWAAT INNAKAS SAMIIUN QARIIBUN MUJIIBUD DAWAT WA YAA QAADHIYAL HAAJAAT ALLAHUMMA INNA NAS-ALUKA DAULATAN KHILAFATAN RASYIDATAN ALA MINHAJI AN-NUBUWWAH ALLAHUMMA INNA. baca doa yang lain dan ditutup doa RABBANAA AATINAA FID DUN-YAA HASANAH WA FILL AAKHIRAATI HASANAH WA QINAA ADZAABAN NAAR Penutup khutbah kedua (bacaan ini didekritkan oleh khalifah umar bin abdul aziz harus dibaca karena pada masa itu khutbah jumat sering digunakan untuk menyerang lawan politik oleh para khatib, diambil dari surat an nahl 90) IBAADALLAH INNALLAAHA YA-MURUU BIL ADLI WAL IHSAAN WA IITAA-I DZIL QURBAA WA YANHAA ANIL FAHSYAA-I WAL MUNKARI WAL BAGHYI YAIZHZHUKUM LAALLAKUM TADZAKKARUUN FADZKURULLAAHA AZHIIMI WA YADZKURKUM

FASTAGHFIRULLAAHA YASTAJIB WASYKURUUHU ALAA NIMATIL WA LADZIKRULLAAHU WA AQIIMISH SHALAH Iqamat untuk shalat jumat tulisan diatas bisa didownload disini Contoh isi Khutbah Jumat bertema Khilafah KHUTBAH JUMAT: Kewajiban Bersatu di bawah Naungan Khilafah Islamiyah Ma\\\asyiral Muslimin Rahimakumullah

LAKUM LATII AKBARU

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Dzat yang telah menjadikan kita umat yang satu. Meskipun umat Islam berbeda-beda suku, berbeda bahasa, berbeda warna kulit; namun sesungguhnya mereka tetap sebagai umat yang satu. Satu aqidah dan satu syariah! Bukankah Tuhan kita satu? Bukankah Kitab suci kita satu? Bukankah Rasul kita satu? dan Bukankah Kiblat kita pun satu? Jika demikian ., Lalu mengapa umat Islam saat ini hidup tercerai-berai, satu dengan yang lain? Mereka hidup terkotak-kotak dan terpetak-petak, dalam berbagai negara, dengan batas-batas teritorialnya masing-masing. Mereka pun memiliki pemimpin masing-masing, loyalitas masing-masing, dan prinsip masing-masing. 3 Maret 1924 yang lalu , Khilafah dibubarkan Kamal Attartuk, agen Inggris keturunan Yahudi. Inilah puncak kemerosotan kaum muslim yang memang sudah lama menggerogi tubuh umat. Atas nama Dewan Agung Nasional Turki (Al Jam\\\iyyatu al Wathaniyah al Kubro) , Kamal merubah Turki menjadi Republik dengan asas sekulerisme . Tidak hanya itu, Kamal melakukan proses sekulerisasi dengan tangan besi. Khilafah dibubarkan , alasannya diktator, korup, dan bermacam tuduhan keji lainnya. Hukum syara\\\ pun diganti, dianggap kuno dan tidak manusiawi. Segala yang berbau Islam, di tuduh berbau Arab, dan harus diganti. Mulai dari bahasa Arab, pakain Arab, sampai Adzan semua harus diubah. Islam dicampakkan. At Tatturk lupa , Islamlah yang membuat umat Islam, rakyat Turki, jaya dan gemilang. Sekarang , 3 Maret 2006. Penderitaan umat semakin bertambah. Negeri-negeri Islam terpecah belah menjadi puluhan negara yang dikontrol oleh penjajah Barat. Negara lemah, yang tidak bisa menolong saudaranya sendiri. Bayangkan, mereka tidak bisa menyelamatkan Palestina, yang dijajah Israel. Rakyat Irak dibantai, Fallajuh negeri dengan seribu menara masjid dinodai, tapi penguasa-penguasa negeri-negeri Islam yang sekuler itu sekedar jadi penonton. Darah kaum muslim, demikian gampang ditumpahkan oleh penjajah Amerika Serikat dan sekutunya dibantu agen-agen pengkhianat dari umat Islam sendiri. Mulai dari Palestina, Irak, Afghanistan, Bosnia, Chechnya, Uzbekistan, Sudan, Pattani Thailand, Moro Philipina, Poso, Ambon, Aceh.

Padahal jumlah kaum muslim lebih dari 1,5 milyar. Kemiskinan, kebodohan, konflik, kemaksiatan pun identik dengan negeri-negeri Islam. Inilah buah sekulerisasi. Inilah buah diruntuhkannya Khilafah. Padahal, Jamaah Rahimakumullah Tak ada satu pun alasan, yang bisa kita gunakan, untuk membenarkan kondisi perpecahan (dis-integrasi) ini. Lalu, apa jawaban yang akan kita berikan, jika Allah meminta pertanggungjawaban atas semua keadaan ini, kelak pada hari pembalasan? Tidak ada, saudara-saudara! Tidak ada satu hujjah pun, yang bisa kita kemukakan di hadapan Allah kelak. Sebab Allah SWT dan Rasul-Nya, justru telah mewajibkan umat Islam untuk bersatu. Allah SWT. berfirman: Berpegang teguhlah kamu semua pada tali (agama) Allah dan janganlah berceraiberai. (TQS. Ali Imran [3]: 103) Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. (TQS. al-Hujarat [49]: 10) Sementara itu, Rasulullah Saw. bersabda: Siapa saja yang datang kepada kalian, sementara seluruh urusan kalian dipegang oleh seorang (khalifah), lalu dia hendak merusak kesatuan kalian dan memecah belah jama\\\ah kalian, maka bunuhlah dia. (HR. Muslim) Ayat dan hadits di atas, dengan jelas, memerintahkan umat Islam untuk bersatu, dan sebaliknya melarang umat Islam untuk berpecah-belah. Ma\\\asyiral Muslimin Rahimakumullah Sudah banyak bukti, bahwa perpecahan telah menjadikan umat ini lemah, tanpa daya. Perpecahan telah menjadikan umat tidak mampu berbuat apa-apa, menghadapi makar negara-negara kafir Barat. Perhatikanlah! Apa yang bisa diperbuat oleh umat Islam, ketika saudaranya di Iraq dibombardir oleh pasukan sekutu pimpinan Amerika? Dan apa pula, yang bisa diperbuat oleh umat Islam, ketika saudaranya di Palestina, diusir dari tempat tinggal mereka dan dibantai oleh tentara zionis Israel? Tidak ada Tidak ada bantuan berarti, yang bisa diberikan umat Islam kepada mereka. Sebab, mereka telah terbelenggu oleh negara mereka masing-masing. Keberadaan negaranegara tersebut berserta penguasanya, telah mencegah, menghalangi, dan merintangi umat Islam, untuk bisa meberikan pertolongan dan batuan yang berarti bagi saudaranya. Padahal, jika kita hitung secara kuantitatif, kekuatan yang dimiliki umat Islam jauh lebih besar, dari kekuatan yang dimiliki oleh musuh-musuh Islam. Kita ambil salah satu contoh. Pada tahun 1999, Israel memiliki tentara sekitar 40 ribu personil.

Sementara, Mesir saja, memiliki tentara sekitar 1 juta personil. Namun apa yang kita saksikan, saudara? Tentara Mesir yang jumlahnya 25 kali lipat dari tentara Israel tersebut, ternyata tidak berbuat apa-apa atas kebiadaban Israel terhadap kaum Muslimin Palestina. Mengapa semua ini bisa terjadi? Lagi-lagi karena umat Islam terpecah-belah. Lalu, apa yang kita harapkan dengan perpecahan umat saat ini? Tak satu pun manfaat yang kita peroleh dengan perpecahan ini. Oleh karena itu, persatuan umat adalah harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dan wujud persatuan hakiki, yang dituntut oleh Allah SWT, tak lain adalah persatuan umat, dalam ikatan aqidah Islamiyah, di bawah naungan Khilafah Islamiyah. Ketahuilah, saudara-saudaraku, kaum Muslimin rahimakumullah! Dunia tidak akan pernah mengakui eksistensi kita (eksistensi kaum Muslimin), selama kita tidak menjadi satu kekuatan riil yang disegani oleh lawan. Dan kita tidak akan menjadi kekuatan seperti ini, selama kita tidak bersatu. Kita pun tidak akan pernah bisa bersatu, selama kita tidak berpegang pada tali agama Allah dan tidak mendirikan Khilafah Islamiyah, yang akan menerapkan Islam secara kaffah. Allahu Akbar.! Khilafah adalah kepemimpinan umum (universal) bagi kaum Muslimin di seluruh dunia, untuk melaksanakan syariat Islam dan untuk mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia. Khilafah, pada hakekatnya adalah puncak dari aqidah dan syariat Islam. Bahkan dapat dikatakan, Islam tidak akan mempunyai eksistensi yang berarti bagi kehidupan, tanpa adanya Khilafah. Allah SWT. telah mewajibkan kaum Muslimin untuk menegakkan Khilafah dan mengangkat seorang Khalifah. Rasulullah Saw. bersabda: Barang siapa mati, sementara di atas pundaknya tidak ada bai\\\at, maka matinya dalam keadaan jahiliyah Makna hadits ini adalah, seorang muslim wajib berbai\\\at kepada Khalifah, ketika Khalifah ada. Namun, apabila Khalifah tidak ada, atau belum ada, seorang muslim wajib berjuang untuk mewujudkan ke-Khilafahan. Apabila kewajiban ini ditinggalkan, lalu dia mati, maka matinya mati jahiliyah, artinya mati dengan membawa dosa yang amat besar. Nadzubillahi mindzalik. Ma\\\asyiral Muslimin Rahimakumullah Jangan sekali-kali, saudara terpengaruh oleh pihak-pihak yang sengaja menanamkan keragu-raguan, bahwa tegaknya Khilafah adalah sesuatu yang utopis, sesuatu yang mustahil bisa terwujud. Semua itu, tak lain merupakan bisikan syaithan, yang ingin menanamkan keragu-raguan dalam hati kita. Yang ingin mematahkan semangat dan tekat kita dalam perjuangan. Yakinlah saudara!, bahwa tidak ada sesuatu yang mustahil di dunia ini, jika Allah menghendaki. Betapa banyak kejadian-kejadian besar di dunia ini, yang tak pernah disangka akan terjadi? Dahulu, Persia dan Romawi tak pernah menyangka, bahwa Islam yang muncul di negeri Arab, yang terbelakang itu, akan mampu menundukkan mereka. Bahkan tak disangka, Islam akan menjadi kekuatan Adidaya selama 13 abad

lamanya. Orang juga tak menyangka, bahwa Uni Soviet akan hacur; tak menyangka bahwa Jerman Barat dan Timur akan bersatu; tak menyangka bahwa kekuasaan Orde Baru akan tumbang, dan lain sebagainya. Karena itu, kita harus yakin! Dengan perjuangan, kesungguhan, keikhlasan, dan kesabaran, niscaya Khilafah akan tegak kembali, Insya Allah! Sebagaimana sabda Rasulullah Saw.: Kemudian akan (muncul) kembali ke-Khilafahan, yang mengikuti metoda kenabian Oleh karena itu, Ma\\\asyiral Muslimin Rahimakumullah! Bergegaslah saudara-saudara memperjuangkan tegaknya Khilafah; bersama para pengemban dakwah yang ikhlas, yang terus berupaya untuk mengembalikan tegaknya Khilafah. Sebab, menegakkan Khilafah merupakan tuntutan keimanan, yang tak bisa ditawar-tawar lagi bagi seorang muslim. Jangan sampai saudara-saudara menemui ajal, dalam keadaan jahiliyah. Ditinjau dari segi realitas, tegaknya Khilafah saat ini, merupakan tuntutan dan kebutuhan yang sangat rasional. Sebab, hanya dengan Khilafah lah, masa depan peradaban manusia saat ini bisa diselamatkan dari kehancurannya. Kehancuran akibat penerapan ideologi kapitalis, yang terbukti gagal mewujudkan keadilan, kesejahteraan, ketentraman, dan kedamaian dunia. Hanya Khilafah lah yang mampu mewujudkan semua itu, dengan penerapan Islam secara kaffah. Hanya Khilafah lah yang mampu mewujudkan Islam sebagai rahmat bagi seluruh isi alam. Hanya Khilafah lah yang mampu menjaga dan melindungi umat dari ancaman musuhmusuhnya. Dan Hanya Khilafah lah yang mampu menghentikan kesombongan, arogansi, dan kebiadaban Amerika dan sekutu-sekutunya. Allahu Akbar! Ma\\\asyiral Muslimin Rahimakumullah Saat ini, seruan penegakkan Khilafah telah menggema di seluruh pelosok dunia. Seruan tersebut tidak hanya bergema di negeri-negeri Muslim saja, seperti Syiria, Yordania, Palestina, Mesir, Sudan, Turki, Yaman, Pakistan, Uzbekistan, Indonesia, dan sebagainya; tapi juga bergema di jantung negeri-negeri Kafir, seperti Inggris, Jerman, Denmark, Austria, Amerika, Kanada, Australia, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai