Anda di halaman 1dari 2

Empt Amal berhadiah surga

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,


Hari ini kita berada di Jumat pertama bulan Shafar 1445 hijriyah. Tepatnya tanggal 1 Shafar 1445.
Tepat pada hari ini, 1445 tahun yang lalu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berangkat hijrah.
Meninggalkan rumah beliau untuk hijrah ke Yatsrib, yang kelak dinamakan Madinah.Rasulullah tiba
di Madinah pada tanggal 12 Rabiul Awal. Disambut dengan penuh suka cita oleh penduduk
Madinah.Salah satu hadits yang beliau sabdakan di awal-awal berada di Madinah adalah empat
amal berhadiah surga. Beliau mengajarkan kepada para sahabat di Madinah:

‫َأل‬ ‫َّط‬ ‫َأْط‬ ‫َأ‬


‫ْفُشوا الَّس َالَم َو ِعُموا ال َع اَم َو ِص ُلوا ا ْر َح اَم َو َص ُّلوا ِبالَّلْي ِل َو الَّن اُس ِنَي اٌم َتْد ُخ ُلوا اْلَج َّنَة ِبَس َالٍم‬

“Sebarkan salam/kedamaian, berilah makanan, sambunglah silaturahim, shalatlah di malam hari


ketika orang lain sedang tidur, niscaya kalian masuk surga dengan penuh keselamatan.” (HR. Ibnu
Majah dan Ahmad; shahih)

Jamaah Jum’at hafidhakumullah,


Pesan pertama Rasulullah adalah afsyus salaam. Sebarkan salam. Sebarkan kedamaian. Rasulullah
menganjurkan umatnya ketika bertemu dengan sesama muslim untuk mengucapkan salam. Beliau
juga memerintahkan umatnya untuk menyebarkan kedamaian.Kapan pun waktunya dan di mana
pun berada, seorang muslim harus menjadi penebar kedamaian. Sebab salah satu makna Islam
adalah kedamaian. Dan sejak awal Islam mencintai kedamaian. Sejak dakwah Islam pertama
setelah Rasulullah menerima wahyu hingga wafatnya beliau, tak ada satu orangpun yang dipaksa
masuk Islam. Islam disebarkan dengan penuh kedamaian, bahkan saat Rasulullah disakiti ketika
mendakwahkan Islam, beliau tidak serta merta membalas dengan kekerasan.

Baik di Makkah maupun di Madinah, orang-orang masuk Islam dengan damai. Setelah masa
Rasulullah pun, tak ada yang dipaksa untuk masuk Islam. Termasuk dakwah Islam di Indonesia
yang kemudian menjadi mayoritas muslim. Islam disebarkan dengan damai, tak ada yang dipaksa
karena Allah telah menegaskan dalam firman-Nya:

‫اَل ِإْك َر اَه ِفي الِّد يِن‬

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam).. (QS. Al Baqarah: 256)

Sejak awal dakwahnya, Islam adalah agama penebar kedamaian. Rasulullah mencontohkan
bagaimana berbuat baik kepada setiap orang, meskipun orang itu tidak memeluk Islam.

Sewaktu di Makkah, umat Islam disakiti sedemikian rupa. Dicaci, disiksa, bahkan ada yang dibunuh
seperti Yasir dan Sumayyah, Rasulullah memerintahkan umatnya untuk bersabar. Barulah di
Madinah, turun ayat-ayat jihad dan terjadi peperangan. Namun semua peperangan yang terjadi di
masa Rasulullah, dijelaskan Syaikh Yusuf Qardhawi dalam Fiqih Jihad sebagai peperangan defensif.
Perang dalam rangka membela diri. Demikian pula fakta historis sepanjang sejarah. Islam adalah
agama yang cinta kedamaian. Maka jika ada yang menuduh Islam agama kekerasan, tanyakah
kepada mereka. Siapakah yang menyulut perang dunia pertama? Bukan orang Islam. Siapakah
yang menyulut perang dunia kedua? Bukan orang Islam.

Siapakah yang menjatuhkan bom atom atas Hiroshima? Bukan orang Islam. Siapakah yang
membantai 20 juta suku Aborigin di Australia? Bukan orang Islam. Siapakah yang membantai lebih
dari 100 juta suku indian merah di Benua Utara Amerika? Bukan orang Islam. Siapakah yang
membantai lebih dari lebih dari 50 juta Indian merah di benua Selatan Amerika? Bukan orang
Islam. Siapakah yang menjadikan lebih dari 150 juta manusia dari Afrika sebagai budak
(apartheid), Diantara 77 % dari mereka mati di perjalanan dan dikubur di lautan Atlantik? Bukan
orang Islam.

Siapa yang membunuh jutaan orang Indonesia selama 350 tahun penjajahan? Bukan orang Islam.
Siapa yang membunuh ratusan ribu orang Palestina dan mengusir dari tanah kelahirannya? Bukan
orang Islam.
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Pesan kedua yang disampaikan Rasulullah adalah berikan makanan kepada orang yang
membutuhkan. Inilah humanisme Islam. Inilah kepedulian Islam. Islam menghendaki manusia
saling tolong menolong. Maka jika ada yang membutuhkan, hendaklah ditolong dan umat Islam
harus menjadi pelopor dalam menolong orang lain. Apalagi jika yang dibutuhkan adalah kebutuhan
primer yang mendesak. Seperti makanan. Sejak di Makkah, spirit menolong orang lain sudah
ditanamkan. Yang paling monumental adalah turunnya Surat Al Maun yang mencela para pendusta
agama yakni mereka yang suka menghardik anak yatim dan tidak mau memberi makan fakir
miskin.

‫ َو اَل َيُحُّض َع َلى َط َع اِم اْلِمْس ِكيِن‬. ‫ َف َذ ِلَك اَّلِذي َي ُد ُّع اْلَي ِتيَم‬. ‫َأَر َأْيَت اَّلِذي ُيَك ِّذ ُب ِبالِّد يِن‬

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan
tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. (QS. Al Ma’un: 1-3)

Tiga ayat ini turun berkenaan dengan tokoh kafir Quraisy yang biasa menyembelih unta setiap
pekan. Suatu ketika, seorang anak yatim datang meminta sedikit daging dari unta yang telah
disembelih itu. Namun ia tidak diberi justru dihardik dan diusir.Islam menyebut mereka itu
pendusta agama. Sebaliknya, Islam mengajarkan pemeluknya menjadi orang yang peka dengan
lingkungannya dan suka menolong orang lain yang membutuhkan. Terutama fakir miskin dan anak
yatim.

Pesan ketiga yang diajarkan Rasulullah adalah menyambung silaturahim. Bukan hanya
kepada keluarga dekat tetapi juga tetangga, sahabat dan teman.Mereka yang sudah terikat dengan
silaturahim, janganlah diputuskan. Bahkan silaturahim terbaik, kata Rasulullah adalah
menyambung silaturahim kepada orang yang memutuskannya.Silaturahim ini luar biasa
manfaatnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

‫ َف ْلَيِص ْل َر ِحَم ُه‬, ‫ َو َأْن ُيْن َس َأ َلُه ِفي َأَث ِر ِه‬, ‫َم ْن َأَح َّب َأْن ُيْب َس َط َع َلْيِه ِفي ِر ْز ِقِه‬

Barangsiapa ingin dilapangkan rezekinya, dan dipanjangkan umurnya, maka hendaknya ia


menyambung tali silaturahim. (HR. Bukhari)

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Pesan yang keempat adalah sholat malam. Qiyamul lail. Ini merupakan sholat sunnah yang
paling utama.

‫َأْف َض ُل الَّص اَل ِة َب ْع َد اْلَف ِر يَضِة ِقَي اُم الَّلْي ِل‬

“Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat malam” (HR. An Nasa’i)

Apalagi ketika didahului dengan tidur, menjadi sholat tahajud yang keutamaannya Allah firmankan
dalam Al Quran:

‫َو ِمَن الَّلْي ِل َفَت َهَّج ْد ِبِه َن اِفَلًة َلَك َعَس ى َأْن َي ْب َع َث َك َر ُّبَك َم َقاًما َم ْح ُموًد ا‬

“Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu;
Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Isra’: 79)

Semoga kita semua dimudahkan Allah untuk mengamalkan empat amal ini dan Allah memasukkan
kita ke dalam surga-Nya.

Anda mungkin juga menyukai