Anda di halaman 1dari 8

JURNAL BASTRA

VOL. 7, NO. 2 APRIL – JUNI 2022


ISSN: 2503- 3875
http://ojs.uho.ac.id/index.php/BASTRA
| 145
Received 25 Mar
CERMINAN MASYARAKAT BUGIS-MAKASSAR DALAM 2022
Revised 30 Maret
NOVEL “MENGAWINI IBU” KARYA KHRISNA 2022
Accepted 1 Apr
PABICHARA: KAJIAN STRUKTURAL LEVI-STRAUSS 2022

Icha Fadhilasari1, Chrissanty Hiariej2

1,2
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Hasyim Asy’ari, 2Universitas Pattimura
1

Email: ichafadhilasari12@gmail.com1, chrissantyhiariej@yahoo.com2

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakter tokoh, mengeksplorasi adat, mitos, agama dan
pendidikan dalam Novel “Mengawini Ibu” Karya Khrisna Pabichara. Metode penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif untuk menyajikan data berbentuk fakta-fakta yang sesuai dengan fenomena yang telah
diteliti. Hasil penelitian ini terdapat 4 episode yaitu adat, mitos, agama serta pendidikan yang di dalamnya
menghasilkan 10 karakter tokoh pada setiap ceriteme-ceriteme. Dari setiap episode dalam cerita menghasilkan
10 karakter tokoh dalam ceriteme-ceriteme per episode. Setiap kisah dalam Novel “Mengawini Ibu” karya
Khrisna Pabichara terdiri dari beberapa episode yang di dalamnya terdiri dari relasi berupa ceriteme-ceriteme
antartokoh, hal itu kemudian dapat digunakan dan dikombinasikan untuk membentuk suatu makna.
Kata Kunci: Novel Mengawini Ibu; Khrisna Pabichara; Struktural Levi-Strauss

Abstract
This study aims to describe the characters, explore customs, myths, religion, and education in the novel "Marriage
of Mothers" by Khrisna Pabichara. This research method uses a qualitative descriptive method to present data in
the form of facts that are following the phenomena that have been studied. The results of this study contained 4
episodes, namely customs, myths, religion, and education which produced 10 characters in each story. Each
episode in the story produces 10 characters in the stories per episode. Each story in the novel “Mengawini Ibu”
by Khrisna Pabichara consists of several episodes which consist of relationships in the form of stories between
characters, which can then be used and combined to form a meaning.
Keywords: Novel Marrying Mother; Structural Levi-Strauss; Krishna Pabichara
JURNAL BASTRA
VOL. 7, NO. 2 APRIL – JUNI 2022
ISSN: 2503- 3875
http://ojs.uho.ac.id/index.php/BASTRA
| 146
Received 25 Mar
2022
Revised 30 Maret
1. PENDAHULUAN 2022
Karya sastra adalah cerminan berdasarkan sama, yang muncul sebagai organisasi logis, yang Accepted 1 Apr
kehidupan nyata, namun terdapat perbedaan yaitu disebut konten, yang dikatakan bahwa konten tidak 2022

berbentuk fiksi atau dituangkan pada bentuk teks dapat dipisahkan dari bentuk, oleh karena itu dan
tulisan. Karya sastra terlahir di tengah masyarakat sebaliknya. Hubungannya dengan Saussure, Jakobson
sebagai output atau hasil pendeskripsian sebuah syarat dan Trubetzkoy pada 1950-an memperdalam
yg sedang terjadi saat itu, oleh karenanya karya sastra antropologi dengan model linguistik, dengan konsep
hadir pada kalangan masyarakat sebagai objek dari dasar perbedaan dan hubungan, bagaimana elemen-
pengarangnya. Karya sastra itu sendiri merupakan elemen suatu sistem dapat berhubungan, termasuk
karya seni yg memakai bahasa dan tulisan sebagai segitiga kuliner, metode dan sistem kekerabatan.
medianya (Pradopo, 2008: 121). Analisis novel “Mengawini Ibu” yang didasarkan pada
Novel dikatakan menjadi salah satu cabang prinsip kesetaraan. Pengetahuannya tentang suku
dari karya sastra yang berbentuk prosa, dimana alur primitif memunculkan ide untuk mempelajari pola
cerita yg tersaji lebih panjang dari cerpen ataupun pikir acak, yang biasanya didominasi oleh sistem
novellet. Novel dibangun menggunakan dua unsur kekerabatan, seperti: hubungan darah, hubungan
dasar yakni dasar intrinsik dan dasar ekstrinsik. Dasar perkawinan, dan hubungan keturunan.
intrinsik adalah dasar yang menentukan jalan dari Penelitian mengenai struktural Levi-Strauss
sebuah cerita mengenai tema yang akan disajikan, terdahulu pernah dilakukan dilakukan oleh beberapa
penokohan yg terdapat pada sebuah cerita, bagaimana peneliti, diantaranya Ifriyan, Wita (2018) “Analisis
rumit alur pada cerita yang akan dikisahkan, dimana Struktural Levi-Strauss Pada Novel Tarian Dua
terjadinya latar, mengenai sudut pandang yang dipakai Wajah”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
oleh pengarang, serta gaya bahasa atau majas yang terdapat struktur dibalik mitos novel yang mengarah
menjadi nilai estetika karya sastra tersebut. Menurut pada adanya oposisi berpasangan antara satu elemen
Rene Wellek & Austin Warren (dalam Tjahajono, dengan elemen lainnya. Persamaan penelitian
1988;450) membagi 4 bagian unsur yang membangun terdahulu dengan penelitian ini adalah sama meneliti
sebuah cerita dari luar yg secara nir eksklusif novel dengan menggunakan teori struktural Levi-
memengaruhi struktur novel yakni biografi atau Strauss, namun letak perbedaan ada di subjek
psikologi pengarang, aspek-aspek kehidupan dalam penelitian yaitu penelitian ini memakai novel
masyarakat, nilai pemikiran dan hubungan sastra Mengawini Ibu karya Khrisna Pabichara. Tidak hanya
menggunakan seni kehidupan. itu, jika pada penelitian terdahulu berfokus pada
Membaca cerita yang ditulis oleh Khrisna mithem dan relasi jalan cerita pada novel Tarian Dua
Pabichara seperti menggali rumor tentang tempat Wajah, sedangkan pada penelitian ini lebih mengkaji
kelahirannya, Bugis Makassar. Ada kerumitan di kisah pada novel Mengawini Ibu perepisode yang
tengah keindahan, bahkan keberanian menghadirkan menghasilkan ceiteme untuk mendeskripsikan karakter
sesuatu yang menginspirasi. Kisah novel Mengawini setiap tokohnya.
Ibu merupakan hal yang langka, berani dan aneh. Pada novel karya Khrisna Pabichara lewat dua
Cerita demi cerita ditulis oleh Khrisna Pabichara dalam belas kisah dalam mengawini ibu, meski sarat dengan
novel Mengawini Ibu mengusung tema keseharian nuansa kultur Bugis-Makassar, tanpa sadar kita
dalam masyarakat Bugis Makassar yang patriarkis: berpetualang melintasi panorama persentuhan budaya.
poligami, kawin paksa serta balas dendam. Hal tersebut Hal itu sekaligus menunjukkan bahwa pemanfaatan
perempuanlah yang selalu menjadi korban dalam local genius mampu melahirkan kisah dengna gagasan
sistem ini. Dalam hal ini, peneliti mencoba mengkaji yang bersifat universal. Tak banyak penutur kisah,
novel Mengawini Ibu menggunakan struktural Levi- Khrisna Pabichara salah seorang di antaranya, yang
Strauss. mampu memanfaatkan anasir kultural dan unsur etnika
Menurut Levi-Strauss (2007:35) menyatakan sebagai kekuatan cerita, baik sebagai pembingkai
struktur bukanlah representasi atau pengganti realitas, maupun sebagai inti kisah. Untuk memahami kedua
oleh karena itu struktur adalah realitas empiris yang belas kisah dalam novel “Menyusu Ibu” saya analisis
JURNAL BASTRA
VOL. 7, NO. 2 APRIL – JUNI 2022
ISSN: 2503- 3875
http://ojs.uho.ac.id/index.php/BASTRA
dengan Struktural Levi-Strauss agar bisa menemukan Strukturalisme pada dasarnya adalah cara
watak tokoh, mengupas adat, mitos, agama dan berpikir tentang dunia yang sebagian besar terkait | 146
Received 25 Mar
pendidikannya. dengan jawaban dan deskripsi struktur seperti yang 2022
Melalui dua belas cerita dalam novel disebutkan di atas. Menurut aliran strukturalisme, Revised 30 Maret
2022
Mengawini Ibu, meski kaya akan nuansa budaya dunia (karya sastra adalah dunia yang diciptakan oleh Accepted 1 Apr
Bugis-Makassar, tanpa sadar kita merambah panorama pengarang) lebih merupakan susunan hubungan. Oleh 2022
kontak budaya, sekaligus menunjukkan bahwa karena itu, sifat setiap elemen struktur tidak memiliki
pemanfaatan local genius mampu menghasilkan cerita- makna dalam dirinya sendiri, tetapi maknanya
cerita universalitas. Tidak banyak penulis cerita, ditentukan oleh hubungannya dengan semua unsur-
Khrisna Pabichara salah satunya, yang pandai unsur lain yang terkandung dalam struktur (Hawkes,
memanfaatkan unsur budaya dan etnis sebagai 1978: 17).
kekuatan cerita, baik sebagai latar maupun inti cerita. Menurut Lévi-Strauss (2007:35) menyatakan
Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini bahwa struktur bukanlah representasi atau pengganti
mempunyai tujuan untuk memahami dua belas cerita realitas, oleh karena itu struktur adalah realitas empiris
novel “Mengawini Ibu”, dengan mengkaji yang sama, yang muncul sebagai organisasi logis, yang
menggunakan teori Struktural Levi-Strauss untuk disebut konten, yang dikatakan bahwa konten tidak
menemukan dan mendeskripsikan karakter tokoh, dapat dipisahkan dari bentuk, oleh karena itu dan
mengeksplorasi adat, mitos, agama dan pendidikan. sebaliknya. Melalui dua belas kisah dalam novel
“Mengawini Ibu”, yang tentunya kaya akan nuansa
2. METODE budaya Bugis-Makassar, tanpa sadar kita merambah
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
lanskap kontak budaya. Hal ini juga menunjukkan
adalah metode deskriptif kualitatif dimana metode ini
bahwa penggunaan kejeniusan mampu menghasilkan
sangat cocok digunakan untuk menganalisis karya
cerita dengan ide-ide universal.Tidak banyak penulis,
sastra karena lebih menekankan pada analisis isi yang
Khrisna Pabichara salah satunya, yang tahu bagaimana
disajikan dalam sebuah karya sastra. Seperti yang
menggunakan unsur budaya dan etnis sebagai kekuatan
dijelaskan oleh Moleong (2017:76) bahwa penelitian
cerita, baik sebagai kerangka maupun sebagai tumpuan
kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk
cerita.Untuk memahami dua belas cerita dari novel
memahami fenomena yang ada, atas apa yang dialami
"Mengawini Ibu" peneliti akan mengkaji
oleh objek penelitian, seperti perilaku, persepsi,
menggunakan Struktural Levi-Strauss.
motivasi, tindakan dan sebagainya secara keseluruhan.
Dalam kisah 3 ada persamaan antara ayah dan
interpretasi dengan menyajikannya dalam bentuk
anaknya, dalam cerita ini ayah berperilaku seperti
deskripsi bahasa tulis. Seperti yang dijelaskan oleh
binatang dan tidak menghormati istri dan anaknya.
Ratna (2012 : 46) metode kualitatif dilakukan dengan
Rewa lahir dari keluarga kaya. Ayahnya, Daeng
menggunakan metode interpretatif dan menyajikannya
Sambang, seorang pengusaha sukses memiliki
dalam bentuk deskripsi.
temperamen yang keras. Ibunya, Naura Sabrina, adalah
Teknik pengumpulan data yang digunakan
keturunan Makassar Pakistan yang cantik, baik hati dan
dalam penelitian ini berupa teknik kepustakaan,
penurut. Bencana dimulai ketika ibunya jatuh dari
menyimak, dan mencatat. Selain itu, teknik analisis isi
tangga dan sejak itu tidak dapat memuaskan hasrat
dalam penelitian sastra khususnya novel menjadi
suaminya.Sementara itu, ayahnya membawa gadis-
penting karena bertujuan untuk memperoleh hasil yang
gadis itu pulang dan bercinta dengan mereka di mana-
relevan berdasarkan cerita yang disajikan. Dalam karya
mana. Anehnya, semua gadis memiliki inisial "N": Nia,
sastra menurut Ratna (2012:181), teknik analisis data
Nadya, Nindya, Nayla, Nisrina, Nadira. sampai
adalah setiap kegiatan yang bertujuan untuk menarik
akhirnya ibunya meninggal. Di sinilah dendam
kesimpulan melalui beberapa upaya untuk menemukan
terhadap ayahnya dimulai, tetapi suatu hari ketika
ciri-ciri pesan yang disampaikan, harus dilakukan
Rewa melihat tubuh indah "ibu" barunya terbaring di
secara objektif dan sistematis.
tempat tidur, seolah-olah dia dirasuki oleh roh
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ayahnya.Gairahnya tumbuh seketika. Dia secara
3.1 Analisis Struktural pada Novel “Menyusu naluriah segera berhubungan seks dengannya,
Ibu” karya Khrisna Pabichara kemudian menjadi kecanduan. Sebagian besar
"ibunya" telah dia kawini. Rawa telah terjebak dalam
JURNAL BASTRA
VOL. 7, NO. 2 APRIL – JUNI 2022
ISSN: 2503- 3875
http://ojs.uho.ac.id/index.php/BASTRA
permainan berbahaya. Ia terjebak antara nafsu ayahnya mereka ditentang ayah Kana. Hal tersebut tampak pada
dan cinta ibunya yang penuh kesabaran dan data berikut: | 147
Received 25 Mar
pengampunan. 2022
Pada kisah 3 adapun ceriteme-ceriteme yang "Kaeng tahu hubunganmu. Cinta tidak melihat Revised 30 Maret
2022
dapat disusun sebagai berikut: martabat. Tapi pikirkan kehormatan keluarga. Kamu Accepted 1 Apr
tidak pantas berada di sisi Bori, Nak." Sungguh, aku 2022
Rewa → belum menikah tidak ingin mengecewakan ayah sejak ibu meninggal
penyayang saat melahirkanku, ayah membesarkanku sendiri.
Daeng Sambang → sudah menikah suka Tidak sekali pun ayah saya berniat mencarikan saya
selingkuh ibu baru, istri baru untuknya. Makanya saya tidak mau
disebut gadis durhaka atau wanita yang menentang
Dari hasil analisis diatas berbagai ceriteme moralitas. Tidak jauh berbeda dengan memilih
bermakna yang berhasil didapatkan, terlihat adanya simalakama. Jika dimakan, cintaku pasti akan mati.
episode-episode yang menunjukkan perjalanan hidup Sebenarnya, saya mencintai Bori, tetapi saya menjaga
tokoh-tokoh tertentu, sebagai terlihat dibagian berikut kemuliaan keluarga yang paling penting bagi
ini. saya.Tentu saja, kami belum berkencan sejak itu,
meskipun kami masih saling mencintai. Setelah lulus
a. Episode “Adat Suku Bugis-Makassar” kuliah, Bori beremigrasi ke Jakarta. dia
Kisah-kisah yang ditulis oleh Khrisna menawarkannya padaku. Ya, secara umum, ini adalah
Pabichara dalam novel “Mengawini Ibu” kebiasaan orang Turatia."
mengeksplorasi tema sehari-hari dalam masyarakat
patriarki Bugis Makassar: poligami, kawin paksa dan Ceriteme dari cerita di kisah 4 dapat ditarik
balas dendam. Perempuan selalu menjadi korban kesimpulan sebagai berikut
dalam sistem ini. Laki-laki hanya perlu pandai
berkuda, bela diri, bertani atau berdagang, menjadi Ayah Kana → keturunan bangsawan
perempuan lebih mudah lagi, yang penting bisa memperjuangkan adat
memasak, mencuci dan mengurus suami dan anak Bori → bukan bangsawan
ketika mereka menikah. menentang adat
Di dalam kisah 4 terdapat adat orang Turatea..
Sebuah adat atau kebiasaan yang mengklasifikasikan Dalam kisah 6 terdapat ada sebuah ritual adat
orang menurut derajat. Sebuah kebiasaan yang untuk melamar seorang gadis. tidak mudah untuk
mengukur martabat karena perbedaan darah. Kelas melamar seorang gadis Bugis-Makassar, tidak hanya
bawah disebut ata, rakyat jelata. Pada zaman dahulu, ritual lamaran, tetapi juga pertaruhan harga diri dan
mereka adalah buruh atau budak para bangsawan. Di nama baik keluarga. Dalam masyarakat Bugis
atas kelompok ata, namanya daeng. Seperti ata, laki- Makassar, ritual melamar seorang gadis sangat sakral.
laki berdarah daeng tidak boleh menikah dengan Jika pinangan diterima makan akan ada sebuah pesta
perempuan berdarah karaeng. Kecuali mereka dihelat dengan dasyat. Namun jika lamaran tersebut
memenuhi tiga syarat untuk pammole cera' (Makassar: ditolak maka tidak ada bedanya dengan malapetaka,
pengganti darah, syaratnya adalah mereka dapat malapetaka besar yang mempermalukan keluarga. Dan
menikah dengan kelas atas, karaeng) Pertama, kaya; siri’ untuk keluarga bangsawan jika lamaran tersebut
kedua, berpengetahuan; ketiga, saleh. Kelas tertinggi, ditolak. Dalam kisah 6 juga digambarkan seorang laki-
namanya karaeng. Biasanya keturunan dari seorang laki bernama Syarifuddin Tola, seorang karaeng tikno
raja atau bangsawan. Keistimewaan kelompok ini (bagi penduduk asli Turatea, karaeng tikno adalah
adalah mereka dapat menikahi wanita manapun, daeng karaeng yang ayah dan ibunya sama-sama karaeng)
atau ata. Dalam cerita ini, Bori adalah pria impian dari mencintai seorang gadis bernama Aisha Arissa
semua wanita di kota dan desanya yang mengabaikan Ashalina, dia adalah putri seorang pengusaha yang juga
untuk mengaguminya. sikapnya, dia juga pandai musuh bebuyutan keluarga Tola. Cerita berlanjut
menahan diri. Bori mencintai Kana, gadis dari bahwa di masa lalu, ayahnya Aisha melamar adik laki-
Karaeng. Mereka tidak bisa menikah karena Bori laki ayahnya, Tola, tetapi lamaran itu ditolak
bukan keturunan bangsawan sehingga hubungan sepenuhnya. Kekayaan yang melimpah tak serta merta
JURNAL BASTRA
VOL. 7, NO. 2 APRIL – JUNI 2022
ISSN: 2503- 3875
http://ojs.uho.ac.id/index.php/BASTRA
melunakkan hati Kakek Tola. Dari situ balas dendam diri tidak bisa dibeli, yang harus ditebus seumur hidup
menyerang seperti suku yang rakus akan harga diri, atau dengan nyawa. Saat keluarga pria terlantar | 148
Received 25 Mar
lalu amarah terdiam, seperti arus sungai yang tenang, menanggung beban, rasa malunya tak terlukiskan. 2022
di permukaan tampak sunyi, di bawahnya terus Seperti kisah Tola meminta Aisha untuk melakukan Revised 30 Maret
2022
bergejolak.Tola yang sangat mencintai Aisha, ingin silariang sejak lamarannya ditolak. Hal tersebut Accepted 1 Apr
keluarganya melamar Aisha. Namun keluarganya tampak pada data berikut: 2022
menolak, ayah dan ibunya akhirnya melunak, begitu
pula kerabat dan saudara laki-lakinya, suatu hari “Kamu harus pulang, Daeng,” desahnya, disela isak
mereka memutuskan untuk melamar Aisyah. Ketika yang tertahan. Sejenak terbayang jalan pintas
Tola dan keluarganya datang ke Aisha, lamarannya menjanjikan untuk kami sasar. ”Selalu ada jalan,”
ditolak. Hal tersebut tampak pada data berikut: ujarku. Matanya mengerjap, kebingungan. “Jika
semua pintu tertutup, masih ada jendela untuk kita
“Ternyata, malam itu ketika keluargaku sepakat
lewati. Silariang?”
meminangnya sebagai pendamping hidupku, seperti
telah ditilik sanak-kerabat menjadi perigi segala
“Dadaku berdenyut-denyut, darahku
petaka. Kali ini, bapaknya menggebrak meja. Mukanya
mendidih. Hanya sedikit penduduk desa yang tahu
memerah, semerah sebatang besi yang sedang
rumah kami. Lagi pula, kami, Aisha dan saya, masih
dipanggang. “Apakah keluargamu dulu memikirkan
buronan yang dikejar kematian sepanjang waktu.
perasaanku dan perasaan keluargaku?” tak ada
Memang benar keluarga saya tahu di mana kami
pamitan, tak ada ucapan perpisahan. Keluargaku, juga
tinggal, tapi bagi mereka tidak mungkin untuk
aku, meninggalkan rumahnya dengan kepala tertekuk.
mengatakannya kepada banyak orang karena itu
Pinangan itu berakhir buntu karena dendam masalalu
setara dengan membuka pintu kematian bagi kita.
yang menyungkupi hati. Aku mendengar isak tangis
Siapa gerangan dari kampung halaman yang
dari bilik kamar Aisha, lamat dan lirih, tapi pedihnya
bertandang ke rumah kami sore ini? Meskipun pikiran
menyelusup hingga rongga hati”
saya terus berlama-lama di antara pertanyaan dan
Dalam kisah 6 ini, si penulis Khrisna
bayangan ketakutan, saya segera bergegas ke teras. Di
Pabichara juga menggambarkan tradisi Turatea yang
beranda, Aisha menggigil kedinginan, meringkuk
memperlakukan perempuan secara sewenang-wenang;
dalam pelukannya, memeluk Nurhadi dan adiknya.
mereka diukur dalam bentuk rupiah sesuai dengan
Tangan terentang di depan mereka berdiri kokoh
kecantikan, pangkat atau pengetahuan mereka.
Arwan Situru dengan badiknya terentang di udara.
Semakin cantik, semakin mahal harganya; semakin
"Tola, kamu harus tahu, badik yang terkoyak dari
tinggi pangkatnya, semakin sulit mahar yang ditebus
sarungnya tidak akan kembali sampai darah
ditangannya. Seperti yang dialami Tola, ia dimintai
membasahinya!"
seratus juta untuk mahar yang diberikan kepada
Aisyah. Hal tersebut tampak pada data berikut:
Dari kisah 6 tersebut dapat ditarik ceriteme
sebagai berikut
“Apa? Mahar seratus juta?” seru kakakku, juru
Tola → sabar menentang
pinang keluarga malam itu. “ya!”, jawab bapak Aisha.
adat
“semahal itu?”. “Ya!”. “Kami tidak punya uang
Arwan Situru → keras
sebanyak itu. Belum lagi biaya hajatan, beli kuda dan
memperjuangkan adat
kerbau. Bagaimana kalau lima puluh juta saja?”.
Bapaknya tersenyum sinis. “Ah, hanya sebatas itu
Di kisah 8 ada tradisi turun-temurun yang
kemampuan keluarga bangsawan?”
dilakukan oleh nenek moyang salah satunya adalah
abbatte , tradisi dimana dilakukan pada saat pesta
Selain tradisi di atas juga ada tradisi lain yang
pernikahan atau hajat sunatan. Seperti tercacat dalam
disinggung oleh penulis Khrisna Pabichara. Dalam
aturan tarung, jika patonrok, ikat kepala, terjatuh, maka
kisah ini juga tampak adanya Silariang atau kawin lari.
pihak itu dinyatakan kalah. Di dalam kisah ini
Hanya saja, kawin lari di adat Makassar tak melulu soal
menceritakan sepasang kekasih yang satu bulan akan
kabur dan menikah di desa orang lain. Hal ini tidak
menikah, sebut saja mereka Tutu dan Lebang, tetapi
begitu mudah. Ketika silariang terjadi, itu berarti siri’
pada akhirnya Lebang tidak menjadi menikah dengan
yaitu yang mempunyai makna mencoreng aib, harga
JURNAL BASTRA
VOL. 7, NO. 2 APRIL – JUNI 2022
ISSN: 2503- 3875
http://ojs.uho.ac.id/index.php/BASTRA
Tutu karena Lebang diajak silariang dengan Rangka, dimana-mana. Parabola menjamur. Gaya berpacaran
teman sepermainan mereka waktu kecil, kejadian anak muda pun semakin berani terbuka, tak beda | 149
Received 25 Mar
tersebut diawali dengan pertarungan abbatte antara dengan yang dicontohkan acara-acara janggal di 2022
Tutu dan Rangka waktu menghadiri penikahan putri banyak stasiun televisi.” Revised 30 Maret
2022
Pak Camat. Setelah Rangka dinyatakan kalah, Accepted 1 Apr
sepertinya dia marah dan keluar dari kampungnya. Hal c. Episode “Mitos” 2022
tersebut tampak pada data berikut: Dalam kisah 1 terdapat legenda imlek. Cerita
berlanjut bahwa dahulu di tengah danau, monster
“Sudahlah, tak perlu marah lagi, tak ada gunanya bermata besar dengan satu tanduk tidur sepanjang
bermusuhan lagi. Aku enggan berselisih denganmu tahun. Orang-orang memanggil monster itu Nian.
hanya karena abbatte yang sering kuikuti setiap pesta Arkian, setiap musim semi ia terbangun dari tidurnya,
pernikahan atau hajat sunatan. Aku ingat kamu paling seperti suka melahap manusia.Tak pelak, musim semi
benci mendengar kisah kemenangan, apalagi telah menjadi wabah paling mengerikan. Penduduk
kekelahanku. Kataku, “Itu warisan nenek-moyang.” desa tidak punya pilihan selain melarikan diri jauh ke
Katamu, “Kamu tak lebih dari ayam sabung, disoraki tempat yang aman di dataran tinggi. Sejauh mungkin,
penonton dan jadi kesayangan penjudi.” Kataku lagi, setinggi mungkin. Semua orang mengungsi, kecuali
“Jika bukan kita, siapa lagi yang akan melestarikan seorang nenek yang sudah tidak mampu lagi. lari dan
tradisi?” Katamu lagi, “Tidak semua tradisi layak tidak memiliki cucu untuk membantu
dipertahankan, apalagi yang berbuah penderitaan.” menyelamatkannya. Hikayat juga melihat seorang
Kita selalu bersikeras denagn pendapat kita amasing- pengemis berjalan melewati desa yang sepi. Perut yang
masing, aku tahu kamu paling membenci lelaki yang lapar itu beringsut menuju kabin neneknya. Gayung
suka mengalah karena bagimu itu berarti meletakkan pun bersambut. Saat ia melahap makanan seadanya,
perempuan pada posisi yang lemah. Tapi, asal kamu pengemis menajamkan telinganya untuk mendengar
tahu, aku jarang kalah. Banyak lelaki yang tumbang penyebab ketakutan penduduk desa. Kemudian dia
dihadapanku, termasuk Rangka, lelaki yang menjelaskan obat penawar yang efektif untuk
mengajakmu Silariang itu.” mengalahkan monster itu. Bagaimana monster itu takut
pada sesuatu yang lebih besar darinya, suara keras dan
berisik dan warna merah cerah. Dari sanalah bermula
Pada kisah 8 dapat ditarik ceriteme sebagai berikut: tari Barongsai, riuh petasan, dentam gonderang, juga
Tutu → belum menikah setia tradisi angpao. Pengemis itu diyakini sebagai dewa
Rangka → sudah menikah yang diturunkan Kaisar langit untuk menyelamatkan
brengsek manusia. Setiap tahun baru mitos itu diperingati,
hingga kini, dengan nama Imlek. Dikisah ini
b. Episode “Kehidupan” menceritakan pemuda Makassar yang mencintai gadis
Di dalam kisah 7 yang ditulis oleh Khrisna keturunan Tionghoa, namun mereka tidak bisa bersatu
Pabichara juga mengisahkan tentang kehidupan orang karena berbeda tradisi dan adat. Hal tersebut tampak
Makassar tepatnya di kampung Ciguha, sebuah pada data berikut ini:
kampung berhawa sejuk dikaki Gunung Pongkor yang
“Kepergianmu yang tiba-tiba, seolah kamu ragukan
sehari-harinya ada yang berkerja sebagai penambang
kemampuanku untuk mentang adat, membuatku
emas liar atau gurandil. Dalam kisah ini
terempas disini, mencarimu, pada hari dan bulan dan
mengggambarkan untuk memenuhi kehidupan agar
tahun yang telah kujanjikan ini. Aku berharap kamu
lebik baik, banyak orang yang rela menjadi penambang
mengingatnya dan mau menemuiku. Sungguh, aku
liar. Hal tersebut tampak pada data berikut.
lebih memilih cinta daripada tradisi yang abai
meletakkan manusia pada tempat yang sesungguhnya.
“Ketika tambang emas atas nama negara dijaga ketat
Kerabatku membenci keluargamu, sementara
oleh polisi-polisi sangar, dia berdiri paling depan
keluargamu memandang remeh kerabatku. Kita
mengeruk diam-diam emas itu lewat lubang tikus. Dari
berada disilang budaya yang selalu bersinggungan
sana lahir istilah gurandil, sebutan bagi penambang
namun berlawanan.”
emas liar. Dari sana pula nasib kami berubah. Rumah-
rumah jadi lebih mewah. Motor dan mobil marak d. Episode “Pendidikan”
JURNAL BASTRA
VOL. 7, NO. 2 APRIL – JUNI 2022
ISSN: 2503- 3875
http://ojs.uho.ac.id/index.php/BASTRA
Di kisah 5 menguraikan tentang ilmu yang “Haji Tutu menghela napas, seakan ada bagian
dipakai oleh orang Makassar, antara lain adalah dirinya yang lepas. Lalu, dia menatap mataku begitu | 150
Received 25 Mar
mancak Turatea adalah seni bela diri yang sering diuji lekat. “Baso lupa diri, Nak. Harta ditumpuknya 2022
dengan tiga tahap terakhir. Langkah pertama adalah dengan cara tidak halal. Kata orang, dia jadi copet di Revised 30 Maret
2022
bertarung dalam satu sarung. Guru dan murid berada Pulogadung. Setiap hari dia tampung perantau dari Accepted 1 Apr
dalam sarung, saling menikam dan memukul, hingga kampung, lalu dididiknya menjadi pencopet ulung. 2022
ada yang kalah atau sarungnya robek. Tahap kedua Kamu bayangkan bagaimana sikap orang kampung
adalah pertarungan di atas tampah. Guru dan siswa pada pamanmu ini. Tidak ada lagi murid yang datang
berada di atas nampan pengayak yang digunakan untuk ke rumah paman untuk belajar ngaji. Tidak pernah lagi
mengayak beras, berebut dengan tangan kosong paman menerima panggilan berzanji atau a’rate.
sampai ada yang jatuh atau terlontar dari saringan. semua ini karena Baso, Nak.”
Tahap ketiga, bertarung di perigi kering, Guru dan
siswa turun ke dasar lubang kering sampai salah satu Dari kisah 5 dapat ditarik ceriteme berikut ini:
kalah atau keduanya sepakat bahwa mereka tidak bisa
bertarung.Dalam cerita ini tokoh Aku mewarisi kulau Aku →jujur suka menolong
bassi , batu hitam bertuah, peninggalan dari ayahnya. Baso →penipu suka mencopet
Tetapi jarang dia memakai benda tersebut, karena takut mencoreng nama keluarga
bisa menggocang imannya. Dia pernah mencoba
memakai benda itu saat menantang Raha, lelaki yang 4. KESIMPULAN
mencoba merayu kekasihnya. Hal tersebut tampak Dari hasil pembahasan di atas dapat ditarik
pada data berikut: kesimpulan bahwa novel “Mengawini Ibu” karya
Khrisna Pabichara merupakan novel yang bertajuk
“Sudah lama aku tidak menghiraukan kehadiran mengorek tanah kelahirannya, Bugis-Makassar. Lewat
kulau bassi, batu hitam bertuah, peninggalan Ayah. pembahasan menggunakan sudut pandang teori
Bukan karena tidak menghargai warisan leluhur, srtuktural Levi-Strauss kita bisa mengetahui adat
tetapi lantaran takut tuahnya itu dapat mengguncang Bugis-Makassar yang patriarkis: poligami, kawin
imanku. Tuah batu berwarna hitam pekat seukuran biji paksa, dan balas dendam. Dan perempuan yang selalu
jagung itu bisa menjadikan pemiliknya kebal terhadap menjadi korban karena adat tersebut. Dari hasil
segala jenis senjata, dari besi tajam hingga peluru. pembahasan juga terdapat 4 episode, yaitu: adat, mitos,
Suatu saat aku pernah mencobanya ketika menantang agama serta pendidikan. Dari setiap episode dalam
Raha, lelaki yang mencoba merayu kekasihku, cerita menghasilkan 10 karakter tokoh dalam ceriteme-
bertarung satu lawan satu di tanah lapang dekat ceriteme per episode. Setiap kisah dalam novel
kantor desa. Badik Raha hanya merobek baju yang “Mengawini Ibu” karya Khrisna Pabichara terdiri dari
kukenakan, tetapi tidak mampu melukai kulitku meski beberapa episode yang didalamnya terdiri dari relasi
hanya sebatas goresan. Sejak itu aku digelari I berupa ceriteme-ceriteme antar tokoh, hal itu kemudian
Kabbala’, lelaki yang kebal terhadap senjata. Pada dapat digunakan dan dikombinasikan untuk
mulanya aku menolak ketika Ayah hendak mewariskan membentuk suatu makna.
benda itu. Bagiku, cukuplah mancak Turatea sebagai
bekal membela diri di tanah ranrau.....” DAFTAR PUSTAKA
Pada kisah 5 ini juga ada ilmu yang digunakan Ahimsa, Putra dan Heddy Shri. (2001). Strukturalisme
orang Makassar saat belajar mengaji yaitu a’rate yaitu Levi Strauss Mitos dan Karya Sastra.
ritual membaca kitab berzanji dengan langgam khas Yogyakarta: Galang Press.
Turatea, dibaca secara serempak dengan irama yang Hawkes, TErence. (1978). Structuralisme and
dinamis dan sesekali mengentak. Kisah ini berlanjut Semiotics. London: Methuen Co. Ltd.
ketika tokoh Aku dikunjungi oleh pamannya yaitu Haji Levi Strauss, Claude. (2007). Antropologi
Tutu yang bercerita tentang hidupnya yang malu akan Struktural.Yogyakarta: Kreasi Wacana.
ulah anaknya, yaitu Baso yang dulunya pernah Moleong, L.J. (2017). Metode Penelitian Kualitatif.
meminjam kulau bassi pada tokoh Aku. Hal tersebut Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
tampak pada data berikut:
JURNAL BASTRA
VOL. 7, NO. 2 APRIL – JUNI 2022
ISSN: 2503- 3875
http://ojs.uho.ac.id/index.php/BASTRA
Pradopo, Rachmat Djoko. (2008). Teori Sastra, Metode Sumarjo, Jakob dan Saini.(1997). Apresiasi
Kritik, dan Penerapannya.Yogyakarta: Kesusastraan. Jakarta: Gramedia Pustaka | 151
Received 25 Mar
Pustaka Belajar. Utama. 2022
Ratna, Nyoman Kutha. (2012). Penelitian Sastra: Suwondo, Tirto. (2003). Studi Sastra Beberapa Revised 30 Maret
2022
Teori, Metode, dan Teknik. Yogyakarta: Alternatif. Yogyakarta: Hanindita. Accepted 1 Apr
Pustaka Belajar. Wellek, R., Warren, A., 1993. Theory of Literature 2022
Stanton, Robert. (2012). Teori Fiksi Robert Stanton. (Melanie Budianta). Jkt. Gramedia.
(Edisi Terjemahan oleh Sugihastuti dan
Rossi). Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Anda mungkin juga menyukai