Letusan
tercatat sampai 3 kali dengan tinggi kolom abu mencapai 2.000 meter di atas puncak
kawah. Letusan ini disertai lontaran lava pijar sejauh 2 km yang menyebabkan kebakaran
di sekitar puncak dan lereng gunung. Menurut rekaman seismograf di pos pengamatan
Gunung Agung di Desa Rendang, pada erupsi pertama, gempa letusan berlangsung 3 menit
47 detik dengan amplitudo maksimum 18 mm. Kolom abu teramati setinggi 1.000 m dan
700 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal
condong ke arah barat. Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran
sungai yang berhulu di Gunung Agung diminta waspada terhadap potensi bahaya dari
aliran lahar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meletus Pertama pada 1808, Ini
Catatan Letusan Gunung
Agung", https://regional.kompas.com/read/2018/07/03/16410061/meletus-pertama-
pada-1808-ini-catatan-letusan-gunung-agung.
Penulis : Aswab Nanda Pratama
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
1. Beberapa gunung api di Indonesia merupakan gunung api eksplosif. Sementara, beberapa
gunung api di Hawaii merupakan gunung api non-eksplosif. Hal ini karena:
a. Banyaknya jumlah volatile di daerah subduksi yang berhubungan dengan gunung api dan
menyebabkan gunung api menjadi eksplosif
b. daerah tropis menerima panas lebih banyak sehingga membuat gunung api di Indonesia lebih
eksplosif
c. gunung api di Indonesia berada di tengah lempeng, sedangkan gunung api di Hawaii berada di
batas lempeng
d. karena gunung api Hawaiian tenggelam di bawah permukaan laut, sedangkan gunung api di
Indonesia berada di atas permukaan laut.
e. ukuran gunung api di Indonesia relatif lebih kecil dibanding gunung api di Hawaii
3. Nilai VEI pada letusan Gunung Agung yang terjadi pada 2 Juli yaitu 2. Nilai ini menunjukkan
bahwa...
a. A medium to coarse grained dark green to black rock, the only clearly visible mineral being
hornblende. Some outcrops appear to have a very weak foliation.
b. A coarse grained rock with visible quartz, feldspar, hornblende & mica showing foliation and
alternating bands of light and dark minerals.
c. A dark, shiny, strongly foliated, medium to coarse grained rock dominated by biotite with a
random scattering of large garnet crystals.
d. A fine grained dark grey to black rock with a distinct cleavage that breaks the rock into large,
thin, flat sheets.
e. A shiny rock with a distinct silky lustre and platy texture but mineral grains a little too small to
see. Indistinct cleavage can be identified. Foliation visible.
1. Amfibolit adalah batuan metamorf tingkat menengah. Pada pemetaan praktikum lapang
ke wilayah pertambangan Malang Selatan yang terkenal dengan batuan metamorfnya,
seorang mahasiswa yang bernama Taufiq berpikir bahwa kemungkinan besar untuk
melihat batuan induk di tepi area pemetaan. Jika dia benar, dua batu (parent & low grade
equivalent) yang perlu dia temukan untuk mengkonfirmasi hipotesisnya (bahwa dia
memetakan amphibolite pada tepi area pemetaannya) yaitu?
a. Basalt & Gabro
b. Granulit & Greenschist
c. Basal & Granulit
d. Antrasit & Greenschist
e. Basal & Greenschist
2. Tia dengan tepat mengidentifikasi strike dan dip dari suatu singkapan pada laporannya.
Akan tetapi dia mengidentifikasi tanpa melihat struktur dalam tanah. Apa yang akan
terukur bila Tia benar-benar mengukur strike dan dip secara langsung?
a. Strike 90o dan Dip 90o
b. Strike 90o dan Dip 0o
c. Strike 0o dan Dip 90o
d. Strike 0o dan Dip 0o
e. Strike 270o dan Dip 0o
1.
Fosil tersebut merupakan fosil yang berkembang pesat pada periode Cambrian
dan punah pada periode devonian. Tetapi, fosil tersebut pertama kali muncul dan
hidup di muka bumi pada periode Ediacaran, yang mana terjadi sekitar...
a. 630 – 542 juta tahun yang lalu
b. 542 – 488 juta tahun yang lalu
c. 251 – 200 juta tahun yang lalu
d. 488 – 444 juta tahun yang lalu
e. 444 – 416 juta tahun yang lalu
Figure 6: Motion of a sand grain along a south facing beach under the influence of waves oblique to the beach
4. What direction will the sand grain move on this beach over time if the wind and waves are
14.consistently from the south?
e. It will not move very far along the beach in any direction
1. Seorang geologist melakukan survey lapangan dan menemukan sebuah
singkapan batuan. Setalah diamati, batuan tersebut memiliki ukuran
kristal 1-5 mm, merupakan batuan beku berwarna cerah, granulitas
faneritik, strukturnya massif, bentuk kristal euhedral, tekstur :
kristalinitas holokristalin, hubungan antar kristal panidiomorfik
granular, komposisi mineralnya adalah biotit 8%, plagioklas 10%,
ortoklas 40%, muskovit 2%, dan Kuarsa 40%. Nama batuan yang ditemukan
oleh geologist tersebut adalah...
a. Sienit
b. Granit
c. Diorit
d. Peridotit
e. Andesit
2. Analisis kekar bertujuan untuk menafsirkan arah gaya tektonik yang
bekerja, analisis ini diharapkan dapat membantu interpretasi struktur
sesar dan lipatan. Metoda yang dapat digunakan untuk analisis kekar ini
adalah...
a. Stereografis
b. Histogram
c. Diagram Kipas
d. Metode grafis
e. Jawaban A,B,C benar
3. Arah sedimentasi gambar berikut
a. Atas ke bawah
b. Kanan ke kiri
c. Diagonal, kiri bawah ke kanan atas
d. Bawah ke atas
e. Kiri ke kanan
Gejala yang tampak pada peta kontur diatas adalah
a. Questa dan bute c. triangular dan hogback
b. Questa dan hogback d. triangularfacet
Fenomena suhu udara dingin merupakan fenomena alamiah yang biasa terjadi di bulan-
bulan puncak musim kemarau (Juli - Agustus). Berdasarkan pengamatan BMKG di seluruh
wilayah Indonesia selama 1 hingga 5 Juli 2018, suhu udara kurang dari 15 derajat Celsius
tercatat di beberapa wilayah yang seluruhnya memang berada di dataran tinggi/kaki
gunung seperti Ruteng (NTT), Wamena (Papua), dan Tretes (Pasuruan), di mana suhu
terendah tercatat di Ruteng (NTT) dengan nilai 12.0 derajat Celsius pada tanggal 4 Juli
2018. Sementara itu untuk wilayah lain di Indonesia selisih suhu terendah selama awal Juli
2018 ini terhadap suhu terendah rata-rata selama 30 hari terakhir ini tidak begitu besar.
Padahal pada faktanya, penurunan suhu di bulan Juli belakangan ini lebih dominan
disebabkan karena dalam beberapa hari terakhir di wilayah Indonesia, khususnya Jawa,
Bali, NTB, dan NTT kandungan uap di atmosfer cukup sedikit. Hal ini terlihat dari tutupan
awan yang tidak signifikan selama beberapa hari terakhir. Secara fisis, uap air dan air
merupakan zat yang cukup efektif dalam menyimpan energi panas. Sehingga, rendahnya
kandungan uap di atmosfer ini menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi ke
luar angkasa pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer dan energi yang digunakan
untuk meningkatkan suhu atmosfer di atmosfer lapisan dekat permukaan bumi tidak
signifikan. Hal inilah yang menyebabkan suhu udara di Indonesia saat malam hari di musim
kemarau relatif lebih rendah dibandingkan saat musim hujan atau peralihan.
Selain itu, pada bulan Juli ini wilayah Australia berada dalam periode musim dingin. Sifat dari
massa udara yang berada di Australia ini dingin dan kering. Adanya pola tekanan udara yang relatif
tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia semakin
signifikan sehingga berimplikasi pada penurunan suhu udara yang cukup signifikan pada malam
hari di wilayah Indonesia khususnya Jawa, Bali, NTB, dan NTT", imbuh Prabowo.
Sumber: bmkg.gov.id
Dari gambar di atas dapat ditentukan bahwa kelembapan relatif udara pada suhu
yang terekam ialah:
a. 5%
b. 17%
c. 20%
d. 63%
e. 65%
4. Ketika uap air berkondensasi, berapa energi panas yang dilepaskan ke udara?
a. 2260 Joule/gram
b. 334 Joule/gram
c. 4.18 Joule/gram
d. 2.11 Joule/gram
e. 2000 Joule/gram
5.
Dari gambar di atas musim apa yang terjadi di Australia?
a. Musim Panas
b. Musim dingin
c. Musim hujan
d. Musim gugur
e. Musim semi
The 2018 vernal equinox took place on Tuesday, March 20. The 2018 autumnal equinox
will fall on Saturday, September 22. Equinoxes happen two times in a year when day and
night are of equal length. Every planet in the solar system experiences equinoxes.
Equinoxes occur when the Sun is exactly above a planet’s equator. This causes the
planet’s terminator, or dividing line between daytime and nighttime areas, to pass
through the planet’s north and south poles. Such an angle causes every area of the planet
to experience the same amount of sunshine and darkness for one day twice a year. The
biannual phenomena are called the vernal and autumnal equinoxes. Along with a planet’s
two annual solstices, the equinoxes mark the change in seasons. In the Earth’s Northern
Hemisphere, for example, the vernal equinox cues the beginning of spring around March
21 and the autumnal equinox indicates the beginning of fall around September 23. These
seasonal cues are reversed in the Southern Hemisphere.
Sumber: nationalgeographic.com
6. Jika pada belahan bumi X tengah mengalami vernal equinox maka P adalah...
a. Autumnal equinox
b. Vernal equinox
c. Summer solstice
d. Winter solstice
e. Semua salah
7. Maka pada Y dan Q mengalami...
a. Winter solstice dan summer solstice
b. Summer solstice dan winter solstice
c. Vernal equinox saja
d. Autumnal equinox saja
e. Vernal equinox dan autumnal equinox
8.
Nama awan di atas ialah...
a. cumulus humilis
b. altocumulus lenticularis
c. altocumulus castellanus
d. altocumulus undulatus
e. stratocumulus dengan virga
9. Distribusi hujan di dua daerah ditunjukkan oleh tabel di bawah ini:
Tabel curah hujan bulanan (mm)
Region Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
P 2 0 1 0 0 125 300 450 250 75 10 7
Q 98 99 102 101 100 115 100 95 105 99 101 105
Pilihlah pernyataan yang benar dari informasi tabel di atas:
a. Perbuhaan interannual curah hujan lebih banyak di P daripada di Q
b. Perubahan intra-annual curah hujan lebih banyak di P daripada Q
c. Curah hujan rata – rata bulanan di Q ialah 120 mm
d. Curah hujan rata – rata bulanan di P dan di Q sangat berbeda
e. Curah hujan rata – rata bulanan di P dan di Q sama
10.
Grafik di atas menggambarkan variasi musiman dari karbondioksida di atmosfer yang teliti di
Barow, Alaska (71.3oN, segitiga hijau), Mauna Loa, Hawai’i (19.6oN, wajik biru), South Pole (90oS
Persegi merah), dan samoa (Pulau di Pasifik 13.76oS, x ungu) dalam waktu tiga tahun (2002 –
2004)
Osilasi CO2 mencapai titik maksimum di Kutub Selatan pada Bulan September sedangkan di
Barrow dan Maona Loa pada bulan Mei. Mengapa?
a. Fotosintesis tanaman akan memuncak pada akhir musim semi dan awal musim panas
b. Respirasi tanaman akan memuncak pada akhir musim semi dan awal musim panas
c. Fotosintesis tanaman akan memuncak pada akhir musim panas dan awal musim gugur
d. Industri banyak bekerja di musim panas dan istirahat di musim dingin
e. Lautan efektif menyrerap CO2 ketika awal musim panas
1. Pada lapisan homogen pada umumnya mempunyai nilai temperatur air laut
sama atau seragam mulai dari permukaan hingga kedalaman 100 m. Keadaan
yang homogen dicapai karena adanya pengaruh kegiatan angin, gelombang,
dan turbulensi yang mengaduk massa air. Pada daerah tropis pengadukan
ini dapat mencapai kedalaman 50 - 100 m dengan temperatur berkisar 26 –
30 oC dan gradien tidak lebih dari 0,03 oC/m. Lapisan ini sangat
dipengaruhi oleh musim dan letak geografis. Temperatur lapisan homogen
di perairan Indonesia berkisar sekitar 29 oC. sedangkan yang dimaksud
dengan kondisi lapisan dalam adalah :
a. Kondisi lapisan air laut dengan temperatur turun menjadi sangat
lambat dengan gradien temperatur hanya mencapai 0,05 oC/100 m,
lapisan ini dapat mencapai kedalaman 2500 m.
b. Kondisi lapisan air laut dengan temperatur biasanya tak berubah lagi
hingga ke dasar perairan. Pada samudera-samudera ini berarti dari
kedalaman 3000 m sampai 5000 m.
c. Kondisi lapisan air laut dengan temperatur turun menjadi sangat
lambat dengan gradien temperatur hanya mencapai 0,05 oC/100 m,
lapisan ini dapat mencapai kedalaman 1000 m.
d. Kondisi lapisan air laut dengan temperatur turun menjadi sangat
lambat dengan gradien temperatur hanya mencapai 0,05 oC/100 m,
lapisan ini dapat mencapai kedalaman 2500 m, pada daerah tropis
kisaran temperatur di lapisan ini antara 2 – 4 oC.
e. Kondisi lapisan air laut dengan temperatur turun dengan cepat yakni
dari 28 oC pada kedalaman 100 m menjadi sekitar 4 oC pada kedalaman
600 m.
2. Diketahui bahwa perbandingan kedalaman longshore bar dengan jarak bibir
pantai secara horizontal terhadap gelombang pecah adalah 3:4. Apabila
tinggi gelombang adalah 80 cm dan panjang gelombang adalah 1,6 m, maka
nilai Galvin dan jenis gelombang pecah tersebut adalah. . .
a. 0,67 – Plunging breaker
b. 0,28 – Spilling breaker
c. 0,38 – Plunging breaker
d. 0,67 – Splilling breaker
e. 0,89 – Plunging breaker
3. Gambar di atas merupakan alat yang berfungsi untuk
a. Mengukur salinitas
b. Mengukur kejernihan air
c. Mengukur kandungan oksigen dalam air
d. Mengukur debit sedimen air
e. Menentukan arah arus laut dalam
4. If tsunami with a wave height of 1,0 m in the open ocean where the water depth is 4000m
approaches the coast what would the wave height be in water 1,0 m deep?
a. Close to 0,8 m high
b. Close to 8,0 m high
c. Close to 18 m high
d. Close to 80 m high