O
L
E
H
Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat serta rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan MAKALAH SEJARAH dengan pembahasan mengenai
“Perkembangan IPTEK di Era Kemerdekaan Indonesia” ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Saya ingin berterima kasih kepada Pak Herman Batena selaku guru mata pelajaran yang
sudah membimbing saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya juga ingin berterima kasih kepada teman-teman seperjuangan saya yang dengan
caranya masing-masing membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah saya ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu saya
dengan hati terbuka menerima segala saran dan keritikan dari Bapak/Ibu guru dan teman-
teman guna membuat malakah saya menjadi lebih baik.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan ........................................................................................................................
D. Manfaat.......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................................................
B. Saran...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu pengetahuan merupakan sejumlah konsep ilmu yang tersusun secara sistematis dan
rasional sehingga dapat diuji dan dibuktikan kebenarannya oleh siapapun. Kebenaran
ilmu bersifat objektif dan rasional. Sedangkan teknologi merupakan penerapan praktis
dari ilmu pengetahuan tersebut. Hubungan ilmu dan teknologi saling berhubungan erat
dan tidak dapat dipisahkan. Sehingga sering disebut sebagai satu kesatuan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Ilmu pengetahuan dan teknologi sebenarnya telah dikenal oleh bangsa Indonesia sejak
dahulu. Buktinya ilmu pengetahuan nenek moyang kita telah maju adalah banyaknya
penemuan alat-alat dan hasil bangunan yang diciptakan oleh nenek moyang kita sejak
dahulu. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemudian mengalami pergeseran
menuju ke arah yang lebih modern dengan ditemukan dan digunakannya mesin. Pada
masa penjajahan Belanda, berbagai alat dan mesin yang lebih modern mulai
diperkenalkan di Indonesia. Dengan demikian, ilmu pengetahuan dan teknologi yang
lebih modern telah memasuki Indonesia. Selama masa penjajahan, perkembangan IPTEK
dan masuknya alat-alat berteknologi tinggi di Indonesia semakin besar. Setelah bangsa
Indonesia pun telah merdeka pada tahun 1945, peninggalan dan jejak perkembangan dan
kemajuan iptek di Indonesia masih dapat dilihat dan dipelajari.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana jejak perkembangan IPTEK pada era kemerdekaan?
2. Bagaimana perkembangan IPTEK di masa pemerintahan Soekarno
3. Bagaimana perkembangan IPTEK pada era orde baru hingga reformasi?
4. Apakah dampak yang ditimbulkan oleh kemajuan IPTEK bagi bangsa Indonesia?
C. TUJUAN
1. Mengetahui jejak perkembangan IPTEK pada era kemerdekaan
2. Mengetahui perkembangan IPTEK di masa pemerintahan Soekarno
3. Mengetahui perkembangan IPTEK pada masa orde baru hingga reformasi
4. Mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh kemajuan IPTEK bagi bangsa
Indonesia
D. MANFAAT
1. Menambah kesadaran akan pentingnya perkembangan IPTEK bagi bangsa
2. Sebagai wawasan atau referensi bagi pembaca yang ingin mengetahui
perkembangan IPTEK di Indonesia
3. Menambah pengetahuan mengenai dampak positif dan negatif yang ditimbulkan
oleh perkembangan IPTEK
4. Mendorong para menulis untuk ikut berperan dalam mengembangkan IPTEK di
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jejak Perkembangan IPTEK pada Era Kemerdekaan
Pada masa penjajahan, bangsa Indonesia belum memiliki kemampuan dan tingkat
pengetahuan tinggi untuk menciptakan peralatan modern, sehingga peralatan tersebut
didatangkan oleh pihak Belanda ke Indonesia demi kepentingan penjajahan Belanda di
Indonesia.
Penjajahan memang menyisakan kehancuran dan kerusakan bagi bangsa Indonesia, namun
secara tidak langsung telah terjadi transfer wawasan pengetahuan dan teknologi dari luar ke
Indonesia. Pada masa perjuangan kemerdekaan, banyak Pemuda pribumi yang belajar di
sekolah-sekolah Belanda maupun di luar negeri untuk mencukupi kebutuhan tenaga dan
sumber daya manusia bagi Belanda di Indonesia. Sepanjang tahun memberatkan kesempatan
ini digunakan oleh pemuda-pemuda pribumi untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang
lebih tinggi demi kepentingan bangsa Indonesia.
Para pribumi yang bersekolah di bawah pendidikan Belanda ini, kemudian menjadi
cendekiawan dan penggerak kegiatan-kegiatan nasionalisme. Mereka menyalurkan ide-ide
dan pengetahuan yang didapatkannya kepada masyarakat untuk mengupayakan kemerdekaan
Indonesia. Mereka sadar bahwa perjuangan mengusir penjajahan tidak hanya dapat dilakukan
dengan jalan kekerasan dan perang.
Setelah bangsa Indonesia merdeka, masih dapat kita temui peninggalan dan bukti sejarah
terkait pentingnya IPTEK. Peralatan transportasi, alat-alat militer, alat-alat produksi, alat-alat
komunikasi, dan alat tulis menjadi kebutuhan utama pada masa itu. Selain teknologi dalam
bentuk peralatan, bukti-bukti tingginya ilmu pengetahuan yang telah dicapai oleh para
pejuang kemerdekaan ialah Lahirnya berbagai perjanjian dengan pihak penjajah, lahirnya
undang-undang yang telah disesuaikan dengan karakter Indonesia, lahirnya Pancasila,
lahirnya lagu-lagu nasional, lahirnya buku-buku dari cendekiawan Indonesia dan masih
banyak lagi yang lainnya.
Oleh karena itu, sebagai penerus bangsa kita harus terus mengejar dan menggapai pendidikan
supaya mampu mengembangkan iptek di Indonesia dan memberikan kontribusi besar bagi
pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Secara keseluruhan penyebab lain dari ketertinggalan Indonesia dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi adalah sebagai berikut.
Pada masa awal kemerdekaan ini juga, bangsa Indonesia mulai mengerti pentingnya arti
teknologi produksi. Meskipun dalam hal ini, pemerintah Indonesia masih cenderung pasif dan
bergantung pada pihak luar negeri. hasil dari pengenalan dan penerapan ilmu-ilmu teknologi
untuk pertama kali oleh bangsa Indonesia, yaitu pembangunan pabrik semen di Gresik, pabrik
kertas di Blabak, pabrik gelas, dan kosmetik di Surabaya pada pertengahan Dekade 1950-an.
Selain dimanfaatkan IPTEK bagi teknologi produksi, pemerintah Indonesia juga membentuk
lembaga-lembaga di bidang IPTEK, Diantaranya:
a. Lembaga tenaga atom atau LTA Pada tahun 1958 (kini diubah menjadi badan tenaga
atom nasional)
b. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dibentuk pada tahun 1963
c. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 1967.
Pengembangan IPTEK pada era pasca kemerdekaan dan dikelola secara maksimal. Hal ini
dikarenakan pada masa awal kemerdekaan, keamanan, kesejahteraan, dan stabilitas dalam
negeri belum membaik. Kondisi Indonesia masih diwarnai konflik dan perekonomian juga
memburuk. terlebih lagi pada akhir pemerintahan presiden RI pertama Soekarno, yang
diwarnai dengan konflik berdarah dan itu kudeta dari dalam negeri sendiri. Konflik ini
membuat kekuasaan presiden Soekarno berkembang dan berakhir dengan era pemerintahan
baru di bawah Presiden Soeharto.
Prestasi paling Gemilang yang dapat dilihat dan dirasakan di awal pemerintahan orde baru
terkait penerapan IPTEK adalah digalakkannya revolusi hijau. Revolusi hijau merupakan
hasil penerapan ilmu pengetahuan dan Teknik Pertanian. Perkembangan dan kemajuan
sebuah peradaban maupun negara tidak dapat dipisahkan dari besarnya tingkat ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dikuasai. Manusia berlomba-lomba untuk mencari ilmu dan
pengetahuan baru untuk menciptakan berbagai teknologi mutakhir yang dapat membantu dan
meringankan aktivitas manusia. Begitupun Ketika bangsa Indonesia Tengah berada pada era
pemerintahan orde baru. pemerintah mengupayakan pengembangan dan riset terhadap
IPTEK untuk menunjang percepatan pembangunan dan kemajuan bangsa Indonesia.
Beberapa upaya pemerintah dalam meningkatkan kemajuan dan menerapkan IPTEK di
Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Revolusi Hijau
Revolusi hijau adalah proses keberhasilan para ahli teknologi pertanian dalam melakukan
Persilangan antar jenis tanaman tertentu sehingga menghasilkan jenis tanaman unggul. Jenis
tanaman unggul yang berhasil diciptakan tersebut memiliki ciri-ciri: berumur pendek, hasil
produksi berlipat ganda dibandingkan dengan jenis tradisional, dan mudah beradaptasi dalam
lingkungan apapun selama dirawat dan dipupuk dengan teratur.
Selain memanfaatkan jenis bibit unggulan, peningkatan produksi pangan di Indonesia juga
didukung oleh upaya penggunaan pupuk kimia, mekanisme pengolahan tanah, pola tanam,
pengembangan teknologi pasca panen, penggunaan pestisida, pencetakan sawah baru, serta
perbaikan pembangunan sarana prasarana irigasi. Salah satu hasil yang nampak terlihat dan
dapat dinikmati, adalah keberhasilan Indonesia sebagai pengimpor beras terbesar dunia yang
mencapai tingkat swasembada beras dan berhenti mengimpor beras pada tahun 1984.
Pada masa orde baru, pemerintah menggalakkan eksplorasi dan penambangan minyak dan
gas bumi. Terlebih pada tahun-tahun tersebut, harga minyak dunia mengalami kenaikan
harga, sehingga Indonesia sebagai bagian dari negara penghasil minyak juga mendapatkan
keuntungan berlipat ganda. Pada tahun 1971, merupakan babak baru bagi Indonesia dalam
memproduksi migas, karena Indonesia tidak hanya menghasilkan minyak dari daratan, tetapi
juga mulai menghasilkan minyak yang berasal dari lepas pantai. Hal ini merupakan bukti
nyata keberhasilan orde baru yang memberikan peluang kepada kontraktor minyak asing
untuk melakukan kegiatannya di Indonesia, terutama dilepas pantai.
Proses pencarian sumber tambang minyak bumi tertentu memerlukan teknik dan peralatan
yang modern. Oleh karena itu, peran IPTEK sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
pertambangan Migas tersebut.
Eksplorasi geofisika menggunakan cara penampungan gempa dan cara gaya berat. Cara
gempa telah melalui lintasan lebih dari 32,7000 km dan cara gaya berat sejauh lebih dari
5,7000 km. Untuk mengambil minyak dari dalam tanah ini, kemudian dilakukan dengan
teknik pengeboran minyak. Selama tahun 1988 jumlah pengeboran tercatat sebanyak 135
lubang dengan jumlah kedalaman hampir mencapai 274.000 meter.
Selain dalam proses eksplorasi dan pengeboran, IPTEK juga sangat mempengaruhi pola
pengolahan dan penyulingan minyak bumi sehingga terbentuk hasil minyak jadi yang
diinginkan. Seluruh usaha pengolahan Migas, dari proses eksplorasi, pengeboran, hingga
pengolahan tidak dapat dilepaskan dari peran besar tingkat ilmu pengetahuan dan teknik yang
dikuasai oleh manusia. Dalam hal ini, IPTEK telah mempengaruhi perkembangan dan
kemajuan Indonesia dalam mengelola sumber daya alam berupa Migas.
Secara umum ada dua jenis satelit, yaitu satelit alam dan satelit buatan. Satelit alam
merupakan benda langit yang mengorbit pada planet dan mengitari pusat tata surya atau
matahari. Sedangkan satelit buatan merupakan alat atau satelit buatan manusia yang
diorbitkan di sekitar bumi untuk memenuhi dan mempermudah kebutuhan manusia. Salah
satu kebutuhan tersebut adalah dalam hal informasi dan komunikasi jarak jauh. Untuk
mengembangkan dan mempermudah kegiatan informasi dan komunikasi tersebut, maka
manusia berlomba-lomba untuk mengembangkan satelit sebagai medianya. Informasi dan
komunikasi sendiri memiliki peranan yang penting dalam mempermudah berbagai akses
kehidupan manusia.
Perlombaan dan perkembangan IPTEK yang sangat pesat sejak perang dingin, membuat
negara-negara besar mengembangkan satelit untuk berbagai tujuan, diantaranya komunikasi,
navigasi, meteorologi, dan militer. Bangsa Indonesia pun tidak hanya tinggal diam melihat
ketertinggalannya dari negara-negara besar. Salah satunya adalah dengan ikut melakukan
pengadaan satelit buatan untuk menjunjung kebutuhan informasi dan komunikasi di
Indonesia.
Satelit pertama milik Indonesia yang berhasil mengorbit adalah Satelit Palapa A1 milik
perumtel pada 8 Juli 1976 dengan menggunakan roket Amerika Serikat, yang diluncurkan
dari Kennedy Space Center, Tanjung Canaveral. Sepanjang sejarah, satelit milik Indonesia
yang telah diluncurkan mencapai 13 satelit Sejak pertama kali satelit Indonesia mengorbit
pada 1976. Meski terdapat beberapa satelit yang gagal mengorbit maupun mengalami
kerusakan saat pengorbitannya.
d. Industri Pesawat Terbang
Pembuatan pesawat terbang sebenarnya telah diupayakan dan dilakukan oleh putra-putra
bangsa sejak kemerdekaan Indonesia. Namun pada awal kemerdekaan tersebut, belum
dibangun sebuah industri pesawat terbang dalam skala besar karena kurangnya IPTEK dan
bahan pembuat pesawat yang dimiliki bangsa Indonesia. Sehingga pembuatan pesawat di
awal kemerdekaan hanya sebatas pesawat terbang modifikasi berukuran kecil untuk latihan
maupun pertempuran.
Setelah lulus, B.J Habibie bekerja di MBB Hamburg sebagai kepala penelitian dan
pengembangan pada analisis struktur pesawat terbang, dan kemudian menjabat menjadi
Kepala Divisi metode dan teknologi pada industri pesawat terbang komersial dan militer di
MBB. Iya lalu dipercaya untuk memegang jabatan sebagai vice president sekaligus direktur
teknologi di MBB periode 1973 sampai 1978 serta menjadi penasehat senior bidang teknologi
untuk dewan direktur MBB.
Atas rekam jejak dan karir Gemilang B.J Habibie di Jerman inilah, kemudian Presiden
Soeharto memanggilnya untuk kembali ke Indonesia dan membantu mensukseskan program
pemerintah dalam sektor industri penerbangan. Sebagai Putra Bangsa yang telah banyak
belajar dan memiliki banyak pengalaman di negeri maju dalam industri pesawat terbang,
Habibie pun bersedia untuk menyumbangkan tenaga dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya
bagi kemajuan Indonesia.
Pada tanggal 26 April 1976, PT Industri pesawat terbang nurtanio secara resmi didirikan
dengan Dr. B.J Habibie sebagai Direktur Utama. Nama nurtanio diambil dari tokoh yang
berjasa besar dalam pengembangan kedirgantaraan Indonesia sejak masa orde lama yang
telah gugur saat menguji coba pesawat bernama belalang 90 buatan Indonesia.
Ketika sarana fisik industri pesawat terbang ini telah selesai, akhirnya IPTN diresmikan oleh
Presiden Soeharto pada Agustus 1976. Pada tanggal 11 Oktober 1985, PT Industri Pesawat
Terbang nurtanio berganti nama menjadi PT Industri Pesawat Terbang Nusantara atau IPTN.
IPTN memiliki pandangan bahwa transfer teknologi harus dilaksanakan secara terpadu dan
lengkap dan mencakup perangkat keras, perangkat lunak serta perangkat otak di mana
manusia adalah inti.
Manusia yang memiliki kemampuan dan kemauan keras dalam bidang ilmu pengetahuan,
teori dan keahlian serta mengimplementasikannya dalam kerja keras. Pada tahap ini
Cakrawala baru pertumbuhan industri pesawat terbang modern dan lengkap di Indonesia baru
saja dimulai. Dalam periode ini juga semua aspek infrastruktur, fasilitas, sumber daya
manusia, hukum dan peraturan, yang berkaitan dengan mendukung keberadaan industri
pesawat terbang tersebut menjadi terorganisir.
Pemerintahan orde baru dibawah rezim Presiden Soeharto berakhir dengan meninggalkan
krisis dan bermacam tragedi kemanusiaan Pada tahun 1998. Pada tahun 1998 inilah pengaruh
dari krisis moneter yang tengah melanda Indonesia menimbulkan aksi demonstrasi di
kalangan para pemuda dan mahasiswa hingga berujung pada berbagai tragedi yang
menimbulkan korban jiwa dan harta benda. Presiden Soeharto pun akhirnya menyatakan
pengunduran dirinya sebagai presiden Indonesia. Sebagai gantinya, diangkatlah wakil
presiden B.J Habibie sebagai presiden Indonesia selanjutnya.
Sejak saat inilah tonggak sejarah Indonesia berubah menuju era reformasi. Reformasi
merupakan sebuah gerakan dan tindakan yang mengupayakan perbaikan seluruh sendi-sendi
kehidupan manusia yang bebas dari KKN dan pengekangan dari rezim yang berkuasa.
Transisi masa pemerintahan tersebut juga menimbulkan berbagai pengaruh terhadap
perubahan kehidupan bangsa dan negara Indonesia selanjutnya. Keberhasilan keberhasilan
gerakan reformasi 1998, kemudian menjadi landasan bangsa Indonesia untuk menyuarakan
aspirasi dan gagasannya demi kemajuan Indonesia. Dari berbagai kemajuan yang dapat
dirasakan oleh bangsa Indonesia, salah satunya adalah dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi. Kemajuan IPTEK pada era reformasi cenderung tidak jauh beda dengan
penemuan-penemuan pada masa sebelumnya. Bahkan dapat dikatakan iptek di Indonesia
semakin mengalami ketertinggalan dengan negara-negara berkembang lainnya.
Meskipun demikian, bangsa Indonesia telah banyak melakukan inovasi-inovasi baru dalam
meningkatkan fungsi dan manfaat dari berbagai IPTEK di masa sebelumnya. Berikut
beberapa kemajuan dan inovasi yang telah dicapai bangsa Indonesia dalam memajukan
IPTEK di Indonesia.
Sistem komunikasi dan informasi yang tersedia di Indonesia cukup beragam, diantaranya
adalah telepon, televisi, radio, dan internet. Beragam peralatan elektronik yang dapat
memberikan saluran komunikasi dan informasi, kini berkembang sangat pesat di Indonesia.
Berbagai peralatan elektronik yang menjunjung sistem komunikasi dan informasi semakin
mengalami kemajuan dan inovasi demi mempermudah kegiatan manusia.
Pada masa kemerdekaan maupun Orde Baru, tidak banyak orang yang memiliki peralatan
elektronik tersebut karena keterbatasan kemampuan membeli maupun tidak adanya fasilitas
pendukung untuk mengoperasikannya. Namun pada masa reformasi hingga saat ini, peralatan
seperti telepon, televisi, radio, dan sambungan internet dapat dinikmati dan diakses oleh
setiap kalangan dan tanpa batas umur. Hal ini tidak lepas dari keterjangkauan harga dan
ketersediaan dari alat-alat tersebut di pasaran.
Terlebih lagi setelah bangsa Indonesia terkena dampak globalisasi. Sistem komunikasi dan
informasi menjadi Aspek penting dan utama dalam kehidupan manusia. Globalisasi membuat
jarak dan waktu tidak berarti lagi untuk membendung laju komunikasi dan informasi di
Indonesia. Masyarakat dapat melakukan kegiatan komunikasi dan bertukar informasi di
manapun dan kapanpun dengan berbagai alat yang telah mengalami Inovasi dan kemajuan.
Terlebih lagi dengan adanya koneksi internet.
b. Moda transformasi
Pada masa reformasi hingga saat ini, telah tersedia beragam alat transportasi yang dapat
menunjang mobilitas masyarakat. Karena Indonesia merupakan negara berkembang maka
bidang transportasi juga masih selalu dikembangkan, terutama dalam sistem transportasinya.
Hal ini disebabkan masih banyaknya kekurangan sistem dan ketersediaan transportasi di
Indonesia. Misalnya banyak jalan maupun jembatan yang rusak dan tidak sesuai standar
keamanan bertransportasi. Untuk itu sangat diperlukan adanya pembangunan infrastruktur
atau sarana prasarana di bidang transportasi, sehingga kedepannya semua fasilitas
transportasi bisa dimanfaatkan dengan lebih maksimal. Oleh karena itu, masalah-masalah
transportasi bisa diminimalisir dan kebutuhan akan moda transportasi masyarakat bisa
terpenuhi.
Meskipun demikian, perkembangan sistem transportasi di Indonesia terbilang telah
mengalami kemajuan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun, baik dari transportasi darat,
udara, dan laut. Hal ini dapat kita lihat Dengan hadirnya fasilitas-fasilitas pendukung yang
terus disempurnakan seperti pembangunan dan perataan jalan dan jembatan, modernisasi
sistem pelabuhan, bandar udara, terminal, stasiun, rel kereta api dan lain sebagainya.
c. Lembaga pendidikan
Banyak yang menyayangkan bahwa pendidikan di Indonesia saat ini kurang membentuk
generasi muda yang intelek dan cakap. Tidak seperti para generasi muda Indonesia di masa
lalu yang memiliki keinginan kuat untuk belajar meski dalam tekanan penjajahan, demi
membawa kemajuan dan membebaskan bangsa Indonesia dari kebodohan dan penjajahan
bangsa asing.
Pada era reformasi, kebijakan pemerintah terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi memang dapat dikatakan berkurang atau bahkan dapat dikatakan apatis. Energi dan
fokus pemerintah lebih cenderung banyak tercurah pada masalah politik, hiruk pikuk
demonstrasi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih banyak dikendalikan oleh kapitalis global.
Bahkan para ahli, doktor, maupun Profesor di Indonesia terbilang jumlahnya sangat kecil
dibandingkan dengan negara-negara lainnya.
Tidak banyak pula intelektual maupun profesor yang bekerja di luar negeri karena tenaga dan
pikiran mereka kurang mendapatkan apresiasi di negeri sendiri. Sedangkan di negara-negara
maju, para intelek dan profesor sangat dihargai dan diberikan fasilitas-fasilitas terbaik untuk
meneliti dan menciptakan teknologi-teknologi terbaru yang dapat dimanfaatkan oleh
negaranya maupun untuk kepentingan dunia.
Terlepas dari kekurangan tersebut, tidak semua anak bangsa yang bersikap apatis terhadap
kemajuan pendidikan di Indonesia. Kini banyak generasi muda dari berbagai jenjang
pendidikan yang telah berhasil menorehkan prestasi Gemilang di tingkat Internasional. Tidak
sedikit yang mampu menembus Olimpiade internasional dan pulang membawa gelar juara.
Ke depannya, pemerintah Seharusnya lebih memperhatikan pendidikan di Indonesia agar
tercipta generasi yang cerdas dan berkarakter untuk membangun bangsa dan negara tanpa
harus bekerja di negara lain.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah mengalami kemajuan yang
tinggi dibandingkan beberapa dekade sebelumnya. Sesuai tujuan pengembangan
IPTEK, manusia kini dapat melakukan aktivitas yang lebih baik, mudah, dan cepat.
a. Dampak positif
Perkembangan IPTEK memang dapat menjadi solusi untuk mempermudah dan membantu
kegiatan manusia. Berikut adalah dampak positif IPTEK yang diklasifikasikan sesuai
bidangnya.
Kemajuan di bidang informasi dan komunikasi serta pendidikan juga dapat dirasakan oleh
seluruh manusia dari berbagai umur dan jenjang pendidikan, diantaranya sebagai berikut.
a. Salah satu dari kemajuan IPTEK adalah pemanfaatan internet. Dengan internet,
manusia dapat mengakses dan mengetahui informasi yang dibutuhkan dari
berbagai belahan dunia dengan cepat.
b. Akses komunikasi antar manusia semakin mudah dan cepat dilakukan dengan
memanfaatkan alat-alat komunikasi canggih, misalnya handphone dan
komputer.
c. Bertambahnya wawasan dan pengetahuan akibat dari mudahnya mengakses arus
informasi dan ilmu pengetahuan.
d. Tercukupinya fasilitas pendidikan dan penelitian sehingga mempermudah
penyampaian materi pembelajaran kepada peserta didik maupun kemudahan
mengolah data.
Kemajuan IPTEK yang telah dicapai manusia membawa kemudahan dalam berbagai kegiatan
industri dan kegiatan ekonomi, diantaranya sebagai berikut.
Akibat kemajuan IPTEK yang tidak dapat dibendung, dampaknya dapat dirasakan hingga
bidang sosial dan budaya, diantaranya adalah:
b. Dampak Negatif
Jika sebuah perkembangan dan kemajuan melahirkan suatu pengaruh baik bagi kehidupan
manusia, tentu terdapat pula pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan. Demikian juga dengan
perkembangan IPTEK, memiliki pengaruh dan dampak buruk bagi manusia, diantaranya
sebagai berikut.
1. Bidang informasi dan komunikasi serta pendidikan
a. Pemanfaatan jasa informasi dan komunikasi oleh orang-orang tidak bertanggung
jawab, seperti tindak kejahatan, penipuan dan pencurian.
b. Kerahasiaan informasi individu, kelompok, maupun organisasi pemuda untuk
dibocorkan.
c. Membuat orang atau para pelajar menjadi Malas karena cenderung menjadi autis
terhadap kemajuan teknologi, seperti terlalu lama dan ketagihan memanfaatkan
jejaring sosial untuk hal-hal kurang penting, sehingga meninggalkan kegiatan
lain yang lebih penting.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ilmu pengetahuan merupakan sejumlah konsep ilmu yang tersusun secara sistematis
dan rasional sehingga dapat diuji dan dibuktikan kebenarannya oleh siapapun.
Kebenaran ilmu bersifat objektif dan rasional. Sedangkan teknologi merupakan
penerapan praktis dari ilmu pengetahuan tersebut. Hubungan ilmu dan teknologi
saling berhubungan erat dan tidak dapat dipisahkan. Sehingga sering disebut sebagai
satu kesatuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Bangsa Indonesia sebenarnya sudah memiliki tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi
yang tinggi, Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya artefak dan bangunan-bangunan
kuno dengan desain dan perhitungan yang canggih dan tidak dapat ditiru
pembangunannya oleh manusia zaman modern. Namun pada masa penjajahan
Belanda di Indonesia tingkat penguasaan IPTEK oleh bangsa Indonesia mulai
mundur. Barulah pada masa perjuangan hingga merebut kemerdekaan muncul
kembali para cendekiawan dan pejuang yang menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi yang mampu dimanfaatkan untuk merebut kemerdekaan. Setelah Indonesia
merdeka, barulah pengembangan IPTEK bagi bangsa dan negara Indonesia di giatkan
kembali.
Di era berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa Indonesia masih
sering kesulitan akan dampak yang ditimbulkan dari pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Di sisi lain, pengembangan ilmu teknologi juga
memberikan dampak baik atau dampak positif bagi kemajuan negara indonesia dalam
bersaing dengan negara-negara maju lainnya.
B. SARAN
Kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki tujuan untuk menjadikan
Indonesia sebagai negara maju yang dapat bersaing di kancah global mesti selalu
belajar dan memperluas pengetahuan agar dapat mengembangkan IPTEK di Indonesia
dan bersikap selektif dalam kemajuan iptek dalam berbagai bidang,
sehingga terhindar dari hal-hal negatif. Terlebih lagi dunia ini sudah menerima IPTEK
untuk kemajuan suatu negara dan masyarakatnya. Jika kita tidak selektif terhadap
kemajuan iptek, maka bisa menimbulkan dampak buruk bagi bangsa dan negara.
DAFTAR PUSTAKA
Esti Wulandari dan Endra Kusuma. 2020. Sejarah Indonesia Untuk SMA/MA/SMK Kelas XII
(Wajib). Surakarta: Mediatama