Kelompok 8 Editing
Kelompok 8 Editing
Dosen Pengampu:
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. H. Maman Abdul Jalil,
M.Ag. dan Bapak Irfan Addriadi S.Pd, M.Pd.I Selaku dosen pengampu mata
kuliah Editing. Serta kepada teman-teman kelompok 8 yang telah ikut
berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini. Adapun tujuan penyusunan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Editing. Dalam makalah
ini membahas tentang “ISBN, ISSN, ISMN Dan Penerapan Correction Marks”.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, maka kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar ke depannya menjadi lebih
baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Aamiin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1. Latar Belakang.........................................................................................................1
2. Rumusan Masalah....................................................................................................1
3. Tujuan......................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..................................................................................................................3
A. ISBN (International Standard Book Number).........................................................3
a. Pengertian ISBN..................................................................................................3
b. Sejarah ISBN........................................................................................................4
c. Fungsi ISBN.........................................................................................................5
d. Contoh dan Struktur ISBN...................................................................................5
e. Pentingnya ISBN..................................................................................................7
B. ISSN (International Standard Serial Number).........................................................8
a. Pengertian ISSN...................................................................................................8
b. Fungsi ISSN.........................................................................................................8
c. Pendaftaran ISSN...............................................................................................10
C. ISMN (Internasional Standart Music Number)......................................................11
a. Pengertian ISMN dan Sejarah ISMN di Indonesia............................................11
b. Manfaat dan Fungsi ISMN.................................................................................13
c. Hal-hal yang dapat terbit dan tidak dapat terbit menjadi nomor ISMN.............13
d. Persyaratan Permohonan ISMN.........................................................................14
e. Contoh ISMN.....................................................................................................14
D. Penerapan Correction Marks..................................................................................15
BAB III..............................................................................................................................20
PENUTUP..........................................................................................................................20
A. Kesimpulan............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
iv
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, agar pembahasan lebih terarah dan tidak
keluar dari topik yang akan di bahas, maka peneliti membatasi luas cakupan
penelitian dengan empat pertanyaan sebagai berikut:
3. Tujuan
v
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian ISBN
vi
- Mengisi formulir surat pernyataan untuk penerbit baru yang belum
pernah bergabung dalam keanggotaan ISBN;
- Menunjukkan bukti legalitas penerbit (akta notaris, surat keputusan,
akta kesepakatan, atau surat-surat resmi yang isinya dapat
dipertanggungjawabkan;
- Membuat surat permohonan di atas kop surat resmi penerbit atau
badan yang bertanggung jawab;
- Melampirkan halaman judul, halaman balik halaman judul, daftar isi,
dan kata pengantar
Permohonan bisa disampaikan melalui jasa pos, faksimile, surel, daring, atau
datang langsung ke Perpustakaan Nasional dan tidak dipungut biaya.
ISBN terdiri dari "Sepuluh Digit Nomor" dengan urutan penulisannya adalah
kode negara-kode penerbit-kode buku-nomor identifikasi. Namun, sejak Januari
2007 penulisan ISBN terjadi perubahan mengikuti pola EAN, menjadi 13 digit
nomor. Bedanya terletak di tiga digit nomor pertama ditambah 978. Jadi,
penulisan ISBN 13 digit adalah 978-kode negara-kode penerbit-kode buku-nomor
identifikasi.
b. Sejarah ISBN
Awal mulanya sejarah sistem ISBN muncul di Britania Raya pada tahun
1966 oleh seorang pedagang buku dan alat tulis yang bernama W H Smith.
Sebelumnya ISBN disebut Standard Book Numbering atau SBN dan digunakan
hingga tahun 1974.
vii
Dimana buku tersebut sudah diarsip dan dicatat ke system komputer. Dari
system komputer inilah, dari modal angka atau kode tersebut, buku akan lebih
cepat ditemukan hanya sekali tekan lewat komputer. Maka komputer akan
menunjukan rak bagian mana buku tersebut di simpan.
c. Fungsi ISBN
Selain mengetahui pengertian ISBN, kita juga perlu tahu contoh dan
struktur ISBN. Dilihat dari strukturnya, Nomor ISBN memiliki 10 digit kode
angka atau 13 digit angkat.
1. Prefix Identifier
viii
Dalam ISBN ada juga kode Negara asal atau kode bahasa buku tersebut
diterbitkan. Misalnya di Indonesia, menggunakan bahasa Indonesia yang
ditandai dengan kode 978 (dapat dilihat di contoh ISBN di atas, ada dibagian
baris pertama). Bagian inilah yang disebut dengan prefix element. Di tahun
2007 yang lalu, format penulisan ISBN diganti menggunakan 13 digit atau kode
yang mengacu pada EAN Internasional. Selain menggunakan kode 978 bisa
juga menggunaan kode 979. Dan barangkali kamu masih menemukan ISBN
yang jumlah kode angkanya hanya 10 digit saja, itu hanya tidak menyertakan
prefix identifier saja.
Dari struktur kode ISBN, kita juga bisa mengetahui kode Negara asal buku
tersebut di cetak. Lewat kode ini kita juga tahu penerbit mana yang
menerbitkan buku tersebut ke luar negeri atau di dalam negeri. kode buku
biasannya ditunjukan di angka setelah kode frefix identifier. Jika buku tersebut
masih diterbitkan oleh buku terbitan Indonesia, kode Negara atau kode bahasa
menggunakan angka 602. Jadi, buat kamu yang ditoko buku dan menemukan
kode selain 602, bisa jadi buku tersebut diterbitkan dari Negara luar Indonesia.
3. Kode Penerbit
Di tahap ini, tentu saja sudah mendapatkan gambaran dimana kode penerbit
itu berasal? Yap, betul sekali, dibelakang kode Negara asal. Nah, kode penerbit
inilah juga berbeda-beda. Istilah kode penerbit inilah yang disebut dengan
publisher prefix dalam kode ISBN.
Adapun cara mengetahui tahun terbit buku dari ISBN dengan cara
mengetahui kode identitas judul buku yang diletakan setelah kode penerbit. Di
sinilah identitas buku dicatat dalam sebuah kode angka. Termasuk dapat
ix
melihat tahun terbit buku tersebut di tahun kapan. Cukup memindai barkot akan
muncul data atau identitas buku-bukunya.
Bagian terakhir dan paling belakang biasanya ada satu angka, angka
tersebut yang disebut angka validasi ISBN, atau disebut juga dengan angka
pemeriksa atau check digit. Digit terakhir kelihatan hanya sepele. Ternyata
fungsinya untuk memfaliditasi apakah benar atau salah. Angka terakhir sebagai
algoritma modul chek, jika diurai lagi ada banyak sekali perhitungan yang
panjang.
Struktur penulisan ISBN di Indonesia banyak ditemui tiap bagiannya beri
tanda “–“ ada pula yang tidak diberi tanda tersebut. tanda “-“ tersebut
sebenarnya sebatas tanda untuk memudahkan dalam mengindek atau
menuliskan saja. Dengan kata lain, tanda strip sebatas opsional saja dan tidak
mempengaruhi apapun.
Adapun fakta menarik yang belum banyak orang tahu juga. Jadi, penerbit
yang sudah menerbitkan buku dalam jumlah banyak, maka digit kode yang
diperoleh pun semakin sedikit. Jadi, jumlah angka pada registrans element tidak
mutlak berjumlah 4 angka.
e. Pentingnya ISBN
Jika diibaratkan, ISBN adalah sidik jari sebuah buku. Apabila buku kita
memang direncanakan untuk disebar luaskan, sebaiknya memang
mencantumkan ISBN, namun jika Anda memilih terbit indie, itu berbeda lagi.
Tidak semua jenis terbitan mendapatkan ISBN. Berikut ini merupakan terbitan
yang dapat diberikan ISBN:
x
- Audiobooks pada kaset, CD, atau DVD
- Terbitan elektronik (misalnya machine-readable tapes, disket, CD-ROM
dan publikasi di Internet)
- Salinan digital dari cetakan monograf
- Terbitan microform
- Software edukatif
- Mixed-media publications yang mengandung teks
a. Pengertian ISSN
xi
ini meliputi: jurnal, prosiding, laporan tahunan, buku tahunan, majalah, surat
kabar, dan juga buletin. Pengajuan nomor seri ini dilakukan oleh semua penulis
publikasi berkala, dan tentunya hal ini dilakukan mengingat fungsinya yang
sangat penting.
b. Fungsi ISSN
Sebagai Identitas
Fungsi pertama dari nomor seri publikasi berkala ini adalah untuk dijadikan
sebagai identitas. Jad, sama seperti buku yang beredar di pasaran dimana memiliki
identitas berupa ISBN. Maka untuk publikasi berkala memiliki ISSN tersebut, dan
tentunya ditujukan untuk kemudahan pendataan. Sehingga bisa diketahui sudah
ada berapa ribu publikasi majalah atau mungkin jurnal bereputasi di pasaran.
Selain itu, juga menjadi pembeda antara satu publikasi berkala dengan
publikasi berkala lainnya. Hal ini penting untuk membantu menemukan publikasi
yang dibutuhkan.
Fungsi kedua dari pengajuan nomor seri publikasi berkala ini adalah sebagai
prasyarat untuk akreditasi publikasi tersebut. Khususnya publikasi ilmiah, sebut
saja seperti jurnal penelitian, jurnal nasional, dan jurnal internasional. Tanpa ISSN
maka jurnal tersebut akan sulit masuk ke database bereputasi, yang tentu
berdampak pada kredibilitasnya yang kurang. Sebaliknya, ketika suatu jurnal
ilmiah sudah mengantongi nomor seri ini maka kredibilitasnya sudah diakui.
xii
Nantinya bisa menembus database bereputasi yang umum dijadikan tempat
untuk mencari rujukan berkualitas. Seperti para peneliti yang mencari referensi
jurnal dari Scopus untuk menyusun jurnal penelitian yang baru saja dilakukan.
Jika belum memiliki nomor seri ini maka tidak bisa masuk ke database bereputasi,
yang tentu akan sepi peminat. Selain itu jarang sekaligus tidak pernah dijadikan
referensi padahal bisa jadi isinya bagus dan berkualitas. Jadi, untuk menyusun
publikasi ilmiah sangat penting mencoba mengurus pengajuan ISSN. Dijamin
mudah karena untuk saat ini proses pengajuannya sudah bisa dilakukan secara
online.
c. Pendaftaran ISSN
Syarat yang pertama untuk proses pengajuan ISSN adalah surat pernyataan
resmi yang ditulis atau dibuat oleh penanggung jawab penerbitan. Sehingga untuk
penulis jurnal ilmiah bisa datang ke LIPI untuk memperoleh surat pengajuan
resmi tersebut.
- Halaman Sampul
Syarat yang kedua adalah halaman sampul, yakni berisi informasi mengenai
identitas dari publikasi ilmiah yang dimiliki. Mulai dari volume, nomor, dan tahun
publikasi. Apabila diajukan secara online maka bisa menggunakan hasil
screenshot halaman depan situs web jurnal.
xiii
Berikutnya adalah halaman daftar isi, yang menampilkan detail isi dari
publikasi ilmiah yang disusun. Penyusunannya sendiri seperti penyusunan daftar
isi pada umumnya, dilengkapi nama bab dan halaman dimana bab tersebut berada.
Apabila pengajuan dilakukan secara online maka bisa memberikan hasil
screenshot dari halaman web jurnal.
xiv
di hari kerja maka selang 1 hari kerja, ISSN sudah terbit dan bisa digunakan untuk
mempublikasikan karya ilmiah yang disusun.
Pada tahun 2002, ISMN mulai diperkenalkan di Geneva tahun 1993. Indonesia
bergabung dalam system ISMN di Berlin, Jerman sekaligus menjadi Badan
Nasional ISMN untuk wilayah Indonesia (MoU 23 Oktober 2002). Pada tahun
2008, Indonesia menjadi tuan rumah untuk Panel Meeting ISMN di Yogyakarta,
sekaligus merupakan Annual General Meeting ke-2. Pada tahun 2015, Indonesia
menjadi tuan rumah AGM ISBN-ISMN ke-9 di Bali.
xv
dengan menghimpun lagu-lagu karya Titiek Puspa, Pak Kasur, Linda
Djalil, b. Latifah, dan Reika. Dilanjutkan dengan penghimpunan lagu-lagu
daerah dengan mengadakan kunjungan ke Dinas Kebudayaan Daerah
Surakarta dan Dinas Kebudayaan Daerah Sumatera Barat. Pada tahun ini
pula, Perpustakaan Nasional RI membuat rancangan Pembangunan
database ISMN dan penerjemahan manual users ISMN.
- Pada tahun 2016, Perpustakaan Nasional RI membuat kerja sama
penghimpunan partitur dengan Universitas Negeri Medan, Universitas
Nommensen Medan, dan Dinas Kebudayaan Daerah Provinsi Sumatera
Utara.
- Pada tahun 2017, diadakan pemberian penghargaan “Anugerah Komponis
Pejuang Indonesia” dalam rangka Hari Musik Nasional yang diberikan
kepada Ismail Marzuki dan membuat kerja sama penghimpunan partitur
dengan ISI Yogyakarta, dan ISI Denpasar, Bali.
- Pada tahun 2018, diadakan talkshow tembang dan kawih Sunda yang
dilihat dari perspektif kehidupan sosial masyarakat Sunda yang berbentuk
pameran, pertunjukan musik, anugerah komponis Indonesia dan
penandatanganan MoU dan membuat kerja sama penghimpunan partitur
dengan Dinas Kebudayaan Provisi Sulawesi Utara di Manado.
Adapun hasil dari pengumpulan partitur-partiturnya itu adalah tercatatnya
keanggotaan ISMN yang terdiri dari 147 penerbit musik dan 20 komposer. Pada
tahun 2015, sebanyak 4.157 lagu yang telah terdaftar ISMN. Pada tahun 2016,
sebanyak 527 lagu yang telah terdaftar ISMN. Pada tahun 2017, sebanyak 500
lagu yang telah terdaftar ISMN. Genre-genre yang di-ISMN-kan adalah lagu yang
bergenre pop, klasik, dan tradisional.
xvi
Sarana promosi bagi penerbit atau pencipta lagu
Menjadi salah satu indikator perkembangan music suatu negara
sekaligus menjadi asset kebudayaan nasional
Melindungi copyrights pencipta lagu
c. Hal-hal yang dapat terbit dan tidak dapat terbit menjadi nomor ISMN
Sedangkan hal yang tidak dapat diterbitkan menjadi sebuah nomor ISMN
yaitu kepada rekaman suara atau video (pandang dengar).
e. Contoh ISMN
xvii
Source: Tim ISMN Perpustakaan Nasional RI
Keterangan:
Prefix Element 979 adalah unsur pembentuk untuk terbitan dalam bentuk
music dan prefix element 0 adalah pengganti M dalam susunan ISMN 10
digit
Item Element adalah unsur yang mengidentifikasi suatu edisi notasi musik
Pengoreksian adalah tahap wajib yang harus dilalui teks apa pun sebelum
menerbitkannya di buku, terbitan berkala, di situs web dan di blog. Spesialis
berkewajiban untuk menghilangkan semua kekurangan teks: kesalahan ketik,
kesalahan, panitera, dan banyak lagi. Jika teksnya ditulis tangan, maka pekerjaan
seorang editor kadang-kadang rumit: ia perlu memeriksa naskahnya, kemudian
teks mesin yang diketiknya, dan kemudian dicetak tepat sebelum buku itu
diterbitkan.
xviii
Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus
dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal
ejaan, tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah
kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila
terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman
tersebut diketik kembali.
xix
xx
3
xxi
9
xxii
Berikut Tanda-Tanda Koreksi Karangan:
/ Tanda penunjuk koreksi. Tanda ini digunakan untuk menunjukkan tempat atau
bagian yang harus dikoreksi
xxiii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
ISBN, ISSN, dan ISMN adalah kode standar yang digunakan untuk
mengidentifikasi buku, terbitan berkala, dan karya musik. Kode-kode ini penting
untuk membuat katalog dan mengatur koleksi perpustakaan. Nomor Buku Standar
Internasional (ISBN) pertama kali diperkenalkan di Inggris pada tahun 1966 oleh
seorang penjual buku bernama W.H. Smith. yang awalnya disebut SBN dan
kemudian diadopsi sebagai standar internasional oleh Organisasi Internasional
untuk Standardisasi (ISO) pada tahun 1970. ISBN adalah pengenal unik buku
yang membantu dalam distribusi dan promosi buku. Nomor Seri Standar
Internasional (ISSN) dikembangkan sebagai pengenal unik untuk publikasi berseri
seperti jurnal, majalah, dan surat kabar. ISSN adalah 13 digit yang digunakan
untuk mengidentifikasi artikel yang diterbitkan secara internasional. Nomor
Musik Standar Internasional (ISMN) dikembangkan untuk mengidentifikasi
partitur musik cetak. Sedangkan Correction Marks adalah simbol yang digunakan
untuk menunjukkan perubahan yang perlu dilakukan pada suatu dokumen.
Biasanya digunakan dalam industri penerbitan untuk mengkomunikasikan hasil
edit antara penulis, editor, dan korektor.
xxiv
DAFTAR PUSTAKA
Pujiati. (2021, Februari 4). Pengertian ISSN dan Fungsinya Secara Umum, Yuk
Kenali Lebih Lengkap! Diakses 11 November 2023 dari Duniadosen.com:
https://duniadosen.com/pengertian-issn/
xxv