Anda di halaman 1dari 39

PROYEKSI DALAM

STRUKTUR
GEOLOGI
Modul-2

KELOMPOK KEAHLIAN SEDIMENTOLOGI, STRATIGRAFI DAN GEODINAMIK


PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
INSTITUT TEKONOLOGI SUMATERA
OUTLINE

▪ Sistem Proyeksi
▪ Pemecahan Struktur Bidang
▪ Pemecahan Struktur Garis
▪ Metode Tiga Titik
▪ Sistem Ketebalan dan Kedalaman
SISTEM PROYEKSI
https://bit.ly/PendahuluanProyeksi
Tahap Mempelajari Struktur Geologi

Analisis dalam geologi struktur yang ditekankan pada

Analisis Deskriptif/Geometri deskripsi / pemerian orientasi dan karakter fisik elemen-


elemen struktur yang ditemukan langsung berdasarkan
observasi lapangan.

Analisis Kinematik Analisis yang menyangkut pada sifat gerak suatu struktur
geologi. Merekonstruksi pergerakan yang terjadi didalam
batuan akibat proses deformasi (strain Analisis).

Analisis yang ditekankan pada Analisis sistem tegasan


Analisis Dinamik
yang menyebabkan struktur geologi terjadi. Bertujuan
menginterpretasi stress pada batuan akibat deformasi dan
evaluasi stress-strain serta kekuatan batuan.
Geometri Deskriptif

Dalam penyelesaian masalah geometri struktur dikenal beberapa jenis


proyeksi, diantaranya :
a. Proyeksi Perspektif

b. Proyeksi Ortografi

c. Proyeksi Stereografi
Proyeksi Perspektif

Merupakan cara penggambaran suatu objek pada suatu bidang tertentu, dari suatu
titik pandang.

Gambar Prinsip Proyeksi Perspektif


Proyeksi Ortografi

Merupakan cara penggambaran suatu objek,


dimana setiap titik pada objek tersebut
diproyeksikan sejajar satu dengan yang lainnya,
dan ditarik tegak lurus terhadap bidang proyeksi

Gambar Prinsip proyeksi ortografi


Proyeksi Ortografi
Proyeksi Streografi

Pada proyeksi ini, suatu Zenith

objek (bidang/garis) dibatasi


oleh suatu permukaan bola. Ga id an
g

ri B
s
Perpotongan objek tersebut
dengan permukaan bola Equa to
r
Bida ng
kemudian diproyeksikan
Titik

pada bidang belahan yang Belahan bola bawah

membagi permukaan bola Lingkaran


Besar

tersebut A B
PENYELESAIAN ORTOGRAFI
STRUKTUR BIDANG
https://bit.ly/ContohSoalBidang
Masalah 1
Dengan menggunakan geometri deskriptif, tentukan kemiringan
sebenarnya dari sebuah bidang perlapisan jika diketahui jurus bidang
perlapisan = N3300E dan kemiringan semu pada arah 2600 = 250.
N
P
X

N B’
A
d δ E
ф
F1 B

C
F2
C’

Q
Y
Masalah 2
Dua buah kemiringan semu terletak pada sebuah struktur bidang.
Kemiringan semu pertama berarah 2400 dengan besar 250, kemiringan
semu kedua berarah 1700 dengan besar 200. Tentukan jurus dan
kemiringan struktur bidang tersebut.
N

A
N B’ δ
E
ф µ
x

x
B
F1 C

x
C’

D’
D x
M
L
Masalah 3
Pada bidang perlapisan dengan kedudukan N450W/300SW,
tentukan kemiringan semu pada arah N800W.
N

S B’
Kemiringan semu
d
S F2
B
δ
A
E
ф

R C

d
C’
F1
R
PENYELESAIAN ORTOGRAFI
STRUKTUR GARIS
https://bit.ly/ContohSoalGaris
Masalah 1

Suatu struktur bidang memiliki kedudukan N45 0E/300SE. Pada bidang


tersebut terdapat struktur garis berarah N180 0E. Tentukan kedudukan
dan pitch struktur garis tersebut.
Pitch

C pitch E

A t
B plunge
30O
B’’
Pitch
t F
D’’
D’

N1800E
Masalah 2

Suatu zona mineralisasi dianggap sebagai satu zona atau garis lurus, yang
merupakan perpotongan antara lapisan batugamping dengan kedudukan
N700E/400SE, dengan suatu korok andesit dengan kedudukan N1400E/250SW.
Tentukan kedudukan struktur garis yang merupakan zona mineralisasi
tersebut.
O
A K
G

V
P

M
Z
U
S
B

C
METODE TIGA TITIK
https://bit.ly/ContohSoalBidang
Pendahuluan Metode Tiga Titik

• Geologist tidak selalu pergi kelapangan


dan bisa meletakan kompas pada batuan
untuk mendapatkan nilai strike dan dip.

• Oleh karena itu, kita perlu tahu rata-rata


orientasi pada skala peta. Peta geologi
memprovide informasi yang
memungkinkan structural geologist untuk
menentukan orientasi singkapan.

• Pada gambar disamping, dapat diketahui


nilai strike dan dip berdasarkan batas
Problem metode tiga titik klasik Dimana garis Digambar diantara dua titik elevasi yang sama pada bidang
satuan litologi yang ada.
permukaan.
Analogi Kedudukan Bidang

• Tiga titik pada bidang dapat digunakan


untuk menghitung orientasi bidang.

• Koordinat dari tiga titik tersebut mewakili


vector P1, P2, dan P3.

• Untuk mendapatkan kedudukan bidang,


maka kita dapat menghubungkan titik-titik
tersebut (V dan U) sehingga membentuk
vector yang dapat digunakan dalam
menentukan kedudukan.
Masalah 4
Titik A, B, dan C merupakan batas suatu lapisan batuan dengan
ketinggian masing-masing titik 100, 50 dan 25 meter. Koordinat
geografis ketiga titik ini sudah diukur dan yang diketahui. Tentukan
kedudukan bidang lapisan batuan tersebut.
KETEBALAN DAN KEDALAMAN
https://bit.ly/KetebalandanKedalam an
https://bit.ly/ContohSoalTebalDalam
KETEBALAN
Pengukuran ketebalan ada 2 macam :

▪ Pengukuran langsung

– lap. horizontal yang tersingkap pada tebing vertikal

– lap. vertikal yang tersingkap pada topografi datar

– pada topografi miring dapat digunakan alat “Jacob’s staff”, tongkat yang dilengkapi dengan
“handlevel”, klinometer atau kompas pada bagian atasnya
Pengukuran Tidak Langsung

• Gambar di bawah merupakan perbesaran dari


gambar di sebelah kiri.

• (s) panjang kemiringan/ketebalan semu.


• (α) sudut kemiringan/slope.

• Gambar diatas merupakan penampang untuk mengukur


ketebalan.
• Pada gambar disamping, dapat diketahui terdapat 3 kasus
dengan keseluruhan penampang memotong strike tegak
lurus.
• () merupakan symbol dip; (h) panjang horizontal; (v)
ketinggian/kedalaman; (t) ketebalan asli.
KEDALAMAN

Menghitung kedalaman lapisan ada beberapa cara, diantaranya :

– perhitungan secara geometri dengan “Alignment nomograph”

– dengan kurva

Dengan cara perhitungan geometri, yang perlu diperhatikan ialah :


d = m tan 
– kemiringan lereng

– kemiringan lapisan

– jarak jurus dari singkapan ke titik tertentu

d = m tan  atau m tan 


m = jarak dari singkapan ketitik tertentu
 = kemiringan lapisan
KEDALAMAN
Dengan cara perhitungan geometri, yang perlu diperhatikan ialah :
– kemiringan lereng
– kemiringan lapisan
– jarak jurus dari singkapan ke titik tertentu

d = m tan  atau m tan 


m = jarak dari singkapan ketitik tertentu
 = kemiringan lapisan
Allignment Monograph

50
240

200
Kurva Kedalaman

• Thickness = Ketebalan

• Depth = Kedalaman

• Distance = Jarak

• Dip = Kemiringan
KEDALAMAN

Contoh:
Bidang dengan kemiringan 60° dan Kedalaman 600m, ketebalan=??

Berdasarkan diagram stratigraph ketebalannya lapisan tsb adalah 300m


KEDALAMAN

Contoh:
Jarak dari singkapan 700m, kemiringan 35,5°, maka kedalaman 500m.
Soal Latihan

Data yang diberikan : sebuah bidang dengan kedudukan N60 0E/450SE,


dengan ketebalan = 200 meter. Skala 1 : 10.000. Dalam sebuah
penampang vertikal dari Barat-Timur dari sebuah tambang,
tentukan :
a. Lebar singkapan pada peta (permukaan datar)
b. apparent dip (kemiringan semu)
c. ketebalan semu
d. lebar singkapan semu
Langkah-langkah Penyelesaian Soal
Jawaban :
h = gunakan kurva kedalaman
*diketahui tebal dan true dip

Jawaban :
h’ = h / sin 30° h

Jawaban : N
sin δ = t / h’
30° h’ 60° Barat -
Jawaban :
tan δ = v / h’ δ Timur

a. Lebar singkapan (h)? v


b. Apparent dip (δ)?
c. Ketebalan semu (v)?
d. Lebar singkapan semu (h’)?

a. h = 300 m
b. δ = 30°
c. 346.64 m
d. h’ = 600 m

t = 200 m Skala 1 : 10.000


Bidang Perlapisan N 60° E/45°
EXERCISES
Proyeksi Ortografi
1. Cocokan gambar 3D (huruf) dengan 2D
Ortografinya (angka)
Struktur Bidang

2. Dengan menggunakan metoda grafis (geometri deskriptif)


selesaikan permasalahan berikut:
a. Dari dua lokasi singkapan yang berdekatan dan pada batuan yang sama hanya
dapat diukur besar dan arah kemiringan semu yaitu : lokasi 1, 20°; N80°W dan
lokasi 2, 40°; S45°E. Tentukan kedudukan dari singkapan tersebut, dan tuliskan
kedudukannya dengan konvensi azimuth maupun kwadran.

b. Idem dengan a, tetapi dengan kemiringan semu pada lokasi 1, 30°; N60°E dan pada
lokasi 2, 50°; S45°E.
Struktur Garis

3. (a) Suatu urutan batuan terkena sesar dan kedudukan bidang sesar
tersebut adalah N250 E/300. Cermin gores-garis pada bidang
tersebut mempunyai pitch sebesar 400. Diukur dari jurus bidang
sesar ke cermin gores-garis berlawanan arah dengan jarum jam.
Tentukan kedudukan dari cermin gores-garis tersebut (trend dan
plunge).
(b) Idem 1 a). dengan pitch sebesar 55 diukur dari jurus bidang
sesar ke cermin gores-garis searah dengan jarum jam.
Metode Tiga Titik

4. Dari suatu penyelidikan geologi disuatu daerah, diketahui bahwa lapisan batubara
berada diatas batulempung dan mempunyai hubungan kontak selaras. Daerah ini
tidak mengalami perlipatan. Bidang kontak antara batulempung dan batubara
tersebut dijumpai pada singkapan di 3 lokasi sebagai berikut:
• Lokasi a, sebagai titik referensi, ketinggiannya 700 m.

• Lokasi b, 700 m dari a dengan arah N50°W, ketinggiannya 400 m.

• Lokasi c, 800 m dari a dengan arah N10°E, ketinggiannya 500 m.

Tentukan kedudukan lapisan batuan di daerah ini dengan menggunakan metoda tiga
titik. Gunakan skala mendatar = skala tegak = 1:10.000.
Metode Tiga Titik

5. Tiga titik pemboran berada dalam suatu Kawasan


yang tergambar pada peta berikut. Tentukan
kedudukan Batubara jika Batubara tersingkap di
permukaan titik A, B, dan C!

6. Kegiatan pengeboran di tiga titik tersebut


menunjukan adanya lapisan Batubara pada
kedalaman tertentu. Tentukan kedudukan bidang jika
Batubara berada pada kedalaman berikut :
▪ Site A kedalaman 550 m

▪ Site B kedalaman 650 m

▪ Site C kedalaman 300 m


▪ *perhatikan skala dan interval kontur
Ketebalan dan Kedalaman

7. Lapisan Batubara memiliki kedudukan N 270° E/55°. Permukaan dianggap datar,


lebar atau jarak antara lapisan atas dan lapisan bawah (h) sebesar 250 meter.
Tentukan ketebalan Batubara! (skala 1:50)

8. Kedudukan satuan batupasir N 55° E/30°. Penampang dibuat dengan arah


azimuth bearah S 20° E. ketebalan semu (v) dari kontak bagian bawah hingga
bagian atas batupasir sebesar 106 meter. Tentukan ketebalan sebenarnya dan
nilai apparent dipnya! (skala 1:25)
TERIMAKASIH – SAMPAI JUMPA PEKAN DEPAN

Anda mungkin juga menyukai