Uas The Ekonomi Manajerial Gama
Uas The Ekonomi Manajerial Gama
Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
PANGKALAN BUN, 08 JULI 2023
C. Pada gambar tersebut, titik A(X1, Y1), B(X2,Y2), C(X3, Y3), dan titik lain disepanjang
kurva indiferen menunjukkan pilihan konsumen atas konsumsi barang X dan barang Y,
yang memberikan kepuasan setara. Sehingga tidak masalah jika akan mengkonsumsi
barang X atau barang Y.
2.
A. Monopolistik adalah jenis struktur pasar di mana terdapat banyak penjual yang
menawarkan produk atau layanan yang diferensiasi secara nyata.
Dalam pasar monopolistik, produk dari satu penjual memiliki perbedaan dalam
fitur, kualitas, merek, atau aspek lainnya dibandingkan dengan produk dari penjual
lain, meskipun masih ada beberapa tingkat substitusi antara produk-
produk tersebut.
Pasar persaingan sempurna adalah jenis struktur pasar di mana terdapat banyak
penjual dan pembeli yang beroperasi dalam pasar yang homogen,
artinya produk yang ditawarkan oleh satu penjual tidak berbeda secara signifikan
dari produk yang ditawarkan oleh penjual lain.
Perbedaan struktur pasar persaingan monopolistic dan pasar persaingan
sempurna:
- Jumlah Penjual
Pada pasar persaingan sempurna, terdapat banyak penjual yang
menjual produk homogen, artinya produk yang ditawarkan oleh satu penjual tidak
berbeda secara signifikan dari produk yang ditawarkan oleh penjual lain.
Sementara itu, pada pasar persaingan monopolistik, terdapat banyak penjual yang
menjual produk yang diferensiasi, artinya produk dari satu penjual dapat memiliki
perbedaan dalam fitur, kualitas, merek, atau aspek lainnya dibandingkan
dengan produk dari penjual lain.
- Kontrol Harga
Pada pasar persaingan sempurna, penjual tidak memiliki kontrol atas harga pasar.
Mereka hanya dapat menyesuaikan kuantitas produksi untuk mengoptimalkan
keuntungan. Sebaliknya, pada pasar persaingan monopolistik, penjual memiliki
beberapa kemampuan untuk memengaruhi harga produk mereka dalam batas
tertentu.
- Entri dan Keluar Pasar
Pada pasar persaingan sempurna, entri dan keluar pasar mudah dilakukan. Tidak
ada hambatan signifikan bagi perusahaan baru untuk masuk ke pasar atau
perusahaan yang ada untuk keluar dari pasar. Di pasar persaingan monopolistik,
meskipun entri pasar relatif lebih mudah daripada pasar yang sangat
terkonsentrasi seperti monopolis atau oligopoly. Tetapi diferensiasi produk, merek
yang kuat, dan loyalitas konsumen dapat menciptakan hambatan bagi perusahaan
baru untuk bersaing secara efektif.
- Daya Tawar Penjual
Pada pasar persaingan sempurna, penjual tidak memiliki daya tawar individual
yang signifikan karena produk homogen dan banyak penjual. Harga ditentukan
oleh mekanisme pasar. Namun, dalam pasar persaingan monopolistik, penjual
memiliki lebih banyak kekuatan dalam menentukan harga karena
diferensiasi produk dan pengaruh merek mereka terhadap permintaan konsumen.
- Keuntungan Jangka Panjang
Pada pasar persaingan sempurna, perusahaan cenderung hanya memperoleh
keuntungan normal jangka panjang, yaitu keuntungan yang cukup untuk menutupi
biaya produksi dan upah pemilik faktor produksi.
Dalam pasar persaingan monopolistik, perusahaan dapat memperoleh keuntungan
positif jangka panjang karena kemampuan mereka untuk
membedakan produk dan menciptakan loyalitas konsumen.
3.
A. Sebelum mengambil keputusan strategi harga, perusahaan sebaiknya
mempertimbangkan beebrapa hal berikut:
- Tujuan Perusahaan
Perusahaan perlu memahami tujuan jangka panjang dan jangka pendek mereka.
Apakah tujuannya adalah memaksimalkan laba, meningkatkan pangsa pasar, atau
memposisikan diri sebagai merek mewah. Tujuan ini akan
mempengaruhi keputusan harga yang diambil.
- Biaya Produksi
Perusahaan harus memahami biaya produksi produk atau paket yang mereka
tawarkan. Ini termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead, dan
biaya pemasaran. Memahami biaya produksi akan
membantu perusahaan menentukan harga jual yang memadai untuk mencapai
keuntungan yang diinginkan.
- Nilai Pelanggan
Perusahaan harus memahami nilai yang diharapkan oleh pelanggan mereka. Apa
manfaat yang diperoleh pelanggan dari produk atau paket yang ditawarkan?
Apakah pelanggan menginginkan kualitas tinggi, fitur tambahan, atau harga yang
terjangkau? Memahami nilai pelanggan akan
membantu perusahaan menentukan harga yang sesuai dengan persepsi nilai
pelanggan.
- Analisis Pasar
Perusahaan perlu melakukan analisis pasar untuk memahami kondisi pasar dan
persaingan. Ini melibatkan penelitian tentang harga yang ditawarkan oleh pesaing,
preferensi pelanggan, dan tingkat permintaan di pasar. Analisis pasar akan
membantu perusahaan menentukan posisi harga yang tepat dalam pasar yang
kompetitif.
- Segmen Pasar
Perusahaan harus mempertimbangkan segmen pasar yang dituju. Apakah mereka
mengincar pelanggan kelas atas yang siap membayar harga premium atau
pelanggan yang lebih sensitif terhadap harga? Dalam hal ini,
penentuan harga harus sesuai dengan preferensi dan kemampuan finansial
segmen pasar yang dituju.
- Strategi Merk
Strategi merek perusahaan juga mempengaruhi penentuan harga.
Jika perusahaan ingin memposisikan diri sebagai merek mewah, harga yang lebih
tinggi mungkin lebih cocok. Namun, jika perusahaan ingin menawarkan nilai yang
kompetitif, harga yang lebih terjangkau mungkin diperlukan.
- Efek Jangka Panjang
Perusahaan juga harus mempertimbangkan efek jangka panjang
dari keputusan harga yang diambil. Apakah harga yang ditawarkan akan
mempengaruhi persepsi nilai merek perusahaan? Bagaimana pengaruhnya
terhadap loyalitas pelanggan dan citra perusahaan di pasar? Pertimbangan ini
penting untuk memastikan keputusan harga yang diambil sesuai
dengan strategi jangka panjang perusahaan.
4.
A. Kegagalan pasar adalah suatu kondisi dimana pasar mengalami kegagalan dalam
menyediakan kebutuhan pasar secara efisien atau ketimpangan
antara produsen dan konsumen. Dalam hal ini, mekanisme pasar yang tidak
effisien akan menyebabkan kebutuhan pasar yang dihasilkan menjadi terlalu
banyak atau terlalu sedikit. Kegagalan pasar terjadi ketika mekanisme harga
gagal memperhitungkan keseluruhan harga dan keuntungan yang berkaitan
dengan penyediaan maupun konsumsi dari suatu barang dan jasa. Hal ini
kemudian berdampak pada alokasi atau penggunaan yang tidak effisien.
B. Peran Pemerintah bertindak dalam mengatasi kegagalan pasar adalah dengan:
- Menerapkan Undang-Undang
Kemungkinan kegagalan pasar yang sangat tinggi menjadikan pemerintah ikut
serta dalam mengelola pencegahan kegagalan tersebut. Pemerintah turut aktif
dengan menerapkan undang-undang berlaku untuk dapat mengubah kebiasaan
konsumen.
- Menerapkan Mekanisme Harga
Mekanisme harga dibuat untuk merubah perilaku pelaku transaksi yaitu
produsen dan konsumen. Mekanisme harga berfungsi sebagai tolak ukur untuk
mengalokasikan sumber daya. Jika ditemukannya produk yang dapat merugikan
konsumen, maka pemerintah dapat mengatur pengurangan konsumsi konsumen
dengan menaikkan pajak produk.