Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.2 Genap (2023.1)

Nama Mahasiswa : GAMA ILHAM RAMADHAN

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041245392

Tanggal Lahir : 16 FEBRUARI 1995

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4312/ EKONOMI MANAJERIAL

Kode/Nama Program Studi : MANAJEMEN

Kode/Nama UPBJJ : : 48/ Palangka Raya

Hari/Tanggal UAS THE : 08 JULI 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : GAMA ILHAM RAMADHAN


NIM : 041245392
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4312/ EKONOMI MANAJERIAL
Fakultas : EKONOMI
Program Studi : MANAJEMEN
UPBJJ-UT : PALANGKA RAYA

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
PANGKALAN BUN, 08 JULI 2023

Yang Membuat Pernyataan

GAMA ILHAM RAMADHAN


1.
A. Pendekatan kurva indiferens adalah salah satu konsep dalam teori ekonomi mikro
yang digunakan untuk menganalisis preferensi konsumen terhadap berbagai
kombinasi barang atau layanan. Dapat juga diartikan sebagai grafik yang menunjukkan
kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan atau utilitas yang sama
kepada konsumen. Pendekatan ini didasarkan pada asumsi bahwa individu memiliki
preferensi yang konsisten dan dapat diurutkan. Dalam pendekatan kurva
indiferens, konsumen dianggap memiliki kurva indiferens yang menggambarkan
tingkat kepuasan atau utilitas yang sama antara berbagai kombinasi barang atau
layanan. Setiap titik pada kurva indiferens menunjukkan kombinasi barang atau
layanan yang memberikan tingkat utilitas atau kepuasan yang setara bagi konsumen.
Asumsi- asumsi dalam pendekatan kurva indiferens antara lain:
- Keterkaitan Transitif
Asumsi ini menyatakan bahwa individu memiliki preferensi yang konsisten dan
dapat diurutkan. Artinya, jika individu lebih suka paket A daripada paket B, dan
paket B daripada paket C, maka individu juga akan lebih suka paket A daripada
paket C.
- Kebanyakan Lebih Baik
Asumsi ini menyatakan bahwa lebih banyak barang atau layanan dianggap lebih
baik daripada jumlah yang lebih sedikit. Dengan kata lain, kurva indiferens akan
cenderung miring ke bawah dari kiri atas ke kanan bawah, menunjukkan bahwa
individu lebih menyukai lebih banyak barang atau layanan.
- Kesetaraan Margin
Asumsi ini menyatakan bahwa individu memiliki utilitas marjinal yang berkurang
dengan konsumsi tambahan. Dalam kata lain, manfaat yang diperoleh dari setiap
unit tambahan dari suatu barang atau layanan akan semakin berkurang seiring
dengan peningkatan konsumsi barang tersebut.
- Kurva Indiferens Tidak Berpotongan
Setiap kurva indiferens merepresentasikan tingkat utilitas atau kepuasan yang
berbeda, dan tidak ada dua kombinasi barang atau layanan yang dianggap sama
menarik oleh individu.
- Rasionalitas
Asumsi ini menyatakan bahwa individu adalah rasional dan memiliki preferensi
yang konsisten dalam memilih antara kombinasi barang atau layanan yang
tersedia.

B. Ciri- Ciri Kurva Indiferens


- Kurva Indiferens Miring ke Bawah
Kurva indiferens cenderung miring ke bawah dari kiri atas ke kanan bawah. Ini
menunjukkan bahwa konsumen cenderung menginginkan lebih banyak barang
atau layanan daripada jumlah yang lebih sedikit.
- Tidak Ada Dua Kurva Indiferens yang Berpotongan
Asumsi dalam pendekatan kurva indiferens adalah bahwa tidak ada dua kurva
indiferens yang saling berpotongan. Setiap kurva indiferens merepresentasikan
tingkat utilitas yang berbeda. Dengan kata lain, setiap kombinasi barang atau
layanan pada kurva indiferens yang sama dianggap memberikan tingkat kepuasan
atau utilitas yang setara oleh konsumen.
- Kurva Indiferens Lebih Tinggi Mewakili Tingkat Utilitas Yang Lebih Tinggi
Semakin tinggi posisi suatu kurva indiferens, semakin tinggi tingkat utilitas yang
diperoleh. Misalnya, jika kurva indiferens A berada di atas kurva indiferens B,
maka kombinasi barang atau layanan yang berada pada kurva indiferens A
dianggap memberikan tingkat utilitas yang lebih tinggi daripada kombinasi yang
berada pada kurva indiferens B.
- Kurva Indiferens Biasanya Berbentuk Konveks.
Kurva indiferens cenderung memiliki bentuk konveks, yang berarti bahwa
curvanya melembung ke arah luar. Ini mencerminkan adanya utilitas marjinal yang
berkurang. Dalam konteks pendekatan kurva indiferens, hal ini berarti bahwa
individu cenderung memiliki preferensi untuk variasi dalam kombinasi barang atau
layanan, dan tidak hanya menginginkan satu barang atau layanan tunggal.
- Kurva Indiferens Bersifat Substitusi dan Komplementer
Jika kurva indiferens memiliki kemiringan yang lebih curam, itu menunjukkan
adanya substitusi antara dua barang atau layanan. Artinya, individu cenderung
menggantikan satu barang atau layanan dengan yang lain saat harga atau
ketersediaannya berubah. Di sisi lain, jika kurva indiferens memiliki bentuk yang
melengkung ke dalam, itu menunjukkan adanya hubungan komplementer antara
dua barang atau layanan.

C. Pada gambar tersebut, titik A(X1, Y1), B(X2,Y2), C(X3, Y3), dan titik lain disepanjang
kurva indiferen menunjukkan pilihan konsumen atas konsumsi barang X dan barang Y,
yang memberikan kepuasan setara. Sehingga tidak masalah jika akan mengkonsumsi
barang X atau barang Y.

2.
A. Monopolistik adalah jenis struktur pasar di mana terdapat banyak penjual yang
menawarkan produk atau layanan yang diferensiasi secara nyata.
Dalam pasar monopolistik, produk dari satu penjual memiliki perbedaan dalam
fitur, kualitas, merek, atau aspek lainnya dibandingkan dengan produk dari penjual
lain, meskipun masih ada beberapa tingkat substitusi antara produk-
produk tersebut.
Pasar persaingan sempurna adalah jenis struktur pasar di mana terdapat banyak
penjual dan pembeli yang beroperasi dalam pasar yang homogen,
artinya produk yang ditawarkan oleh satu penjual tidak berbeda secara signifikan
dari produk yang ditawarkan oleh penjual lain.
Perbedaan struktur pasar persaingan monopolistic dan pasar persaingan
sempurna:
- Jumlah Penjual
Pada pasar persaingan sempurna, terdapat banyak penjual yang
menjual produk homogen, artinya produk yang ditawarkan oleh satu penjual tidak
berbeda secara signifikan dari produk yang ditawarkan oleh penjual lain.
Sementara itu, pada pasar persaingan monopolistik, terdapat banyak penjual yang
menjual produk yang diferensiasi, artinya produk dari satu penjual dapat memiliki
perbedaan dalam fitur, kualitas, merek, atau aspek lainnya dibandingkan
dengan produk dari penjual lain.
- Kontrol Harga
Pada pasar persaingan sempurna, penjual tidak memiliki kontrol atas harga pasar.
Mereka hanya dapat menyesuaikan kuantitas produksi untuk mengoptimalkan
keuntungan. Sebaliknya, pada pasar persaingan monopolistik, penjual memiliki
beberapa kemampuan untuk memengaruhi harga produk mereka dalam batas
tertentu.
- Entri dan Keluar Pasar
Pada pasar persaingan sempurna, entri dan keluar pasar mudah dilakukan. Tidak
ada hambatan signifikan bagi perusahaan baru untuk masuk ke pasar atau
perusahaan yang ada untuk keluar dari pasar. Di pasar persaingan monopolistik,
meskipun entri pasar relatif lebih mudah daripada pasar yang sangat
terkonsentrasi seperti monopolis atau oligopoly. Tetapi diferensiasi produk, merek
yang kuat, dan loyalitas konsumen dapat menciptakan hambatan bagi perusahaan
baru untuk bersaing secara efektif.
- Daya Tawar Penjual
Pada pasar persaingan sempurna, penjual tidak memiliki daya tawar individual
yang signifikan karena produk homogen dan banyak penjual. Harga ditentukan
oleh mekanisme pasar. Namun, dalam pasar persaingan monopolistik, penjual
memiliki lebih banyak kekuatan dalam menentukan harga karena
diferensiasi produk dan pengaruh merek mereka terhadap permintaan konsumen.
- Keuntungan Jangka Panjang
Pada pasar persaingan sempurna, perusahaan cenderung hanya memperoleh
keuntungan normal jangka panjang, yaitu keuntungan yang cukup untuk menutupi
biaya produksi dan upah pemilik faktor produksi.
Dalam pasar persaingan monopolistik, perusahaan dapat memperoleh keuntungan
positif jangka panjang karena kemampuan mereka untuk
membedakan produk dan menciptakan loyalitas konsumen.

B. Perusahaan perlu melakukan diferensiasi produk yang kuat dengan beberapa


alasan penting:
- Persaingan di Pasar
Di pasar yang kompetitif, perusahaan harus membedakan produk mereka dari
pesaing untuk menarik perhatian konsumen. Sehingga perusahaan dapat
menciptakan keunikan yang menonjol dan memberikan nilai tambah yang
membedakan produk mereka dari produk sejenis yang ditawarkan oleh pesaing.
- Keunggulan Kompetitif
Jika perusahaan berhasil menciptakan sesuatu yang unik dan bernilai
bagi konsumen, mereka dapat menciptakan keunggulan yang sulit ditiru oleh
pesaing. Ini memungkinkan perusahaan untuk menguasai pangsa pasar dan
meningkatkan keuntungan jangka panjang.
- Permintaan Konsumen
Konsumen cenderung mencari produk yang memenuhi kebutuhan dan preferensi
mereka secara spesifik. Jadi perusahaan dapat merespons keinginan dan
kebutuhan konsumen yang berbeda-beda, baik dalam hal fitur, manfaat, harga,
atau pengalaman pengguna. Ini memungkinkan perusahaan untuk memenuhi
permintaan pasar yang beragam dan meningkatkan daya tarik produk mereka.
- Meningkatkan Citra Merk
Produk yang inovatif dan berbeda dapat membantu menciptakan persepsi positif
di antara konsumen, meningkatkan kesetiaan merek, dan menciptakan hubungan
jangka panjang dengan konsumen. Citra merek yang kuat juga dapat memberikan
perlindungan terhadap perubahan harga atau peningkatan pesaing.
- Peningkatan Nilai Produk
Fitur, kualitas, atau manfaat yang unik dari produk dapat meningkatkan
kepuasan konsumen dan membuat mereka lebih mungkin untuk
memilih produk tersebut dibandingkan dengan produk serupa yang ditawarkan
oleh pesaing. Hal ini juga memungkinkan perusahaan untuk mengenakan harga
premium atas produk mereka. Karena hanya mereka yang
memiliki produk tersebut.

3.
A. Sebelum mengambil keputusan strategi harga, perusahaan sebaiknya
mempertimbangkan beebrapa hal berikut:
- Tujuan Perusahaan
Perusahaan perlu memahami tujuan jangka panjang dan jangka pendek mereka.
Apakah tujuannya adalah memaksimalkan laba, meningkatkan pangsa pasar, atau
memposisikan diri sebagai merek mewah. Tujuan ini akan
mempengaruhi keputusan harga yang diambil.
- Biaya Produksi
Perusahaan harus memahami biaya produksi produk atau paket yang mereka
tawarkan. Ini termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead, dan
biaya pemasaran. Memahami biaya produksi akan
membantu perusahaan menentukan harga jual yang memadai untuk mencapai
keuntungan yang diinginkan.
- Nilai Pelanggan
Perusahaan harus memahami nilai yang diharapkan oleh pelanggan mereka. Apa
manfaat yang diperoleh pelanggan dari produk atau paket yang ditawarkan?
Apakah pelanggan menginginkan kualitas tinggi, fitur tambahan, atau harga yang
terjangkau? Memahami nilai pelanggan akan
membantu perusahaan menentukan harga yang sesuai dengan persepsi nilai
pelanggan.
- Analisis Pasar
Perusahaan perlu melakukan analisis pasar untuk memahami kondisi pasar dan
persaingan. Ini melibatkan penelitian tentang harga yang ditawarkan oleh pesaing,
preferensi pelanggan, dan tingkat permintaan di pasar. Analisis pasar akan
membantu perusahaan menentukan posisi harga yang tepat dalam pasar yang
kompetitif.
- Segmen Pasar
Perusahaan harus mempertimbangkan segmen pasar yang dituju. Apakah mereka
mengincar pelanggan kelas atas yang siap membayar harga premium atau
pelanggan yang lebih sensitif terhadap harga? Dalam hal ini,
penentuan harga harus sesuai dengan preferensi dan kemampuan finansial
segmen pasar yang dituju.
- Strategi Merk
Strategi merek perusahaan juga mempengaruhi penentuan harga.
Jika perusahaan ingin memposisikan diri sebagai merek mewah, harga yang lebih
tinggi mungkin lebih cocok. Namun, jika perusahaan ingin menawarkan nilai yang
kompetitif, harga yang lebih terjangkau mungkin diperlukan.
- Efek Jangka Panjang
Perusahaan juga harus mempertimbangkan efek jangka panjang
dari keputusan harga yang diambil. Apakah harga yang ditawarkan akan
mempengaruhi persepsi nilai merek perusahaan? Bagaimana pengaruhnya
terhadap loyalitas pelanggan dan citra perusahaan di pasar? Pertimbangan ini
penting untuk memastikan keputusan harga yang diambil sesuai
dengan strategi jangka panjang perusahaan.

Dengan mempertimbangkan tujuan perusahaan, biaya produksi, nilai pelanggan,


analisis pasar, segmen pasar, strategi merek, dan efek jangka
panjang, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam
menetapkan harga. Dalam kompetisi yang sengit, harga yang ditawarkan perlu
memperhatikan nilai yang diberikan kepada pelanggan dan keunggulan perusahaan.

B. Berdasarkan ilustrasi kasus yang


diberikan, perusahaan Wardah dan perusahaan Samsung menggunakan strategi h
arga yang dikenal sebagai "bundling" atau "paket harga".
- Perusahaan Wardah:
Dalam penjualan produk Wardah C-Defense Set yang terdiri dari serum,
pelembab, krim siang, dan krim malam, Wardah menggunakan stertegi harga
bundling. Mereka mengemas produk-produk tersebut dalam satu paket dengan
harga yang lebih terjangkau dibandingkan membeli produk-produk tersebut
secara terpisah. Alasan penggunaan strategi harga bundling oleh Wardah adalah
sebagai berikut:
a. Meningkatkan nilai dan daya tarik produk
b. Meningkatnya penjualan dan pembelian impulsive
- Perusahaan Samsung
Dalam penjualan paket "Samsung Galaxy Note20 Ultra 5G + Buds Live + Watch
3", Samsung juga menggunakan strategi harga bundling. Mereka menggabungkan
beberapa produk gadget mereka, seperti smartphone, earbuds, dan smartwatch,
dalam satu paket penjualan dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan
membeli produk-produk tersebut secara terpisah. Alasan
penggunaan strategi harga bundling oleh Samsung adalah sebagai berikut:
a. Memperkuat ekosistem produk
b. Meningkatkan Penjualan lintas produk

4.
A. Kegagalan pasar adalah suatu kondisi dimana pasar mengalami kegagalan dalam
menyediakan kebutuhan pasar secara efisien atau ketimpangan
antara produsen dan konsumen. Dalam hal ini, mekanisme pasar yang tidak
effisien akan menyebabkan kebutuhan pasar yang dihasilkan menjadi terlalu
banyak atau terlalu sedikit. Kegagalan pasar terjadi ketika mekanisme harga
gagal memperhitungkan keseluruhan harga dan keuntungan yang berkaitan
dengan penyediaan maupun konsumsi dari suatu barang dan jasa. Hal ini
kemudian berdampak pada alokasi atau penggunaan yang tidak effisien.
B. Peran Pemerintah bertindak dalam mengatasi kegagalan pasar adalah dengan:
- Menerapkan Undang-Undang
Kemungkinan kegagalan pasar yang sangat tinggi menjadikan pemerintah ikut
serta dalam mengelola pencegahan kegagalan tersebut. Pemerintah turut aktif
dengan menerapkan undang-undang berlaku untuk dapat mengubah kebiasaan
konsumen.
- Menerapkan Mekanisme Harga
Mekanisme harga dibuat untuk merubah perilaku pelaku transaksi yaitu
produsen dan konsumen. Mekanisme harga berfungsi sebagai tolak ukur untuk
mengalokasikan sumber daya. Jika ditemukannya produk yang dapat merugikan
konsumen, maka pemerintah dapat mengatur pengurangan konsumsi konsumen
dengan menaikkan pajak produk.

Anda mungkin juga menyukai