Anda di halaman 1dari 9

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : MEI HERDIYANTI RUCHMANA SILABAN


Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 031278458

Tanggal Lahir : 24-05-1999

Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4111 /PENGANTAR EKONOMI MIKRO

Kode/Nama Program Studi : 83 / AKUNTANSI S1

Kode/Nama UPBJJ : 19 / BENGKULU

Hari/Tanggal UAS THE : KAMIS, 30 DESEMBER 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Mei Herdiyanti R.

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : MEI HERDIYANTI RUCH MANA


NIM : 031278458
Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4111/PENGANTAR EKONOMI MIKRO
Fakultas : EKONOMI/FE
Program Studi : AKUNTANSI S1
UPBJJ-UT : BENGKULU/POKJAR MUKOMUKO

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Mukomuko, 30 DESEMBER 2021

Yang Membuat Pernyataan

MEI HERDIYANTI RUCHMANA


1. a. Elastisitas permintaan terjadi ketika harga suatu barang atau jasa berpengaruh
besar terhadap permintaan konsumen. Jika harga turun sedikit, konsumen akan
membeli lebih banyak. Jika harga naik sedikit, mereka akan berhenti membeli
sebanyak mungkin dan menunggu harga kembali normal. Elastisitas harga
permintaan mengacu pada bagaimana perubahan harga mempengaruhi
kuantitas yang diminta suatu barang. Sebaliknya, elastisitas harga penawaran
mengacu pada bagaimana perubahan harga mempengaruhi kuantitas yang
ditawarkan suatu barang.

Bagaimana Elastisitas Permintaan Bekerja?


Hukum permintaan memandu hubungan antara harga dan kuantitas yang dibeli. Ini
menyatakan bahwa kuantitas yang dibeli memiliki hubungan terbalik dengan harga.
Saat harga naik, orang membeli lebih sedikit. Elastisitas permintaan memberi tahu
Anda seberapa banyak jumlah yang dibeli berkurang saat harga naik. Jika suatu
barang atau jasa memiliki permintaan elastis, artinya konsumen akan banyak
melakukan perbandingan belanja. Mereka melakukan ini ketika mereka tidak putus
asa untuk memilikinya atau mereka tidak membutuhkannya setiap hari. Mereka juga
akan membandingkan toko ketika ada banyak pilihan serupa lainnya. Kita dapat
memvisualisasikan fenomena ini dengan grafik kurva permintaan. Dalam skenario
permintaan elastis, kuantitas yang diminta akan berubah lebih banyak daripada harga.
Jika harga berada pada sumbu y dan permintaan berada pada sumbu x, kurva
permintaan elastis akan terlihat lebih rendah dan lebih datar daripada jenis permintaan
lainnya.
Semakin elastis permintaannya, semakin datar kurva tersebut.

Cara menghitung Elastisitas Permintaan


Ada tiga jenis utama elastisitas harga permintaan: elastis, elastisitas satuan, dan tidak
elastis. Sebelum mempelajari subjek ini lebih dalam, sebaiknya Anda memiliki
pemahaman yang baik tentang hukum penawaran dan permintaan.
Untuk menghitung Price Elasticity of Demand (PED), kami menggunakan persamaan
sebagai berikut:

Dimana:
% Perubahan Kuantitas yang Diminta (Qd) = (Kuantitas Baru – Kuantitas Lama) /
Kuantitas Rata-rata
% Perubahan Harga (P) = (Harga Baru – Harga Lama) / Harga Rata-rata
PED selalu diberikan sebagai nilai absolut, atau nilai positif, karena kita tertarik
dengan besarnya.
Metode Titik Tengah untuk Elastisitas
Beberapa sumber daya ekonomi malah akan menghitung elastisitas harga
menggunakan rumus berikut:
% Perubahan Kuantitas yang Diminta (Qd) = (Kuantitas Baru – Kuantitas Lama) /
Kuantitas Lama
% Perubahan Harga (P) = (Harga Baru – Harga Lama) / Harga Lama
Perhatikan bahwa penyebut untuk keduanya adalah kuantitas dan harga lama yang
bertentangan dengan harga dan kuantitas rata-rata yang ditunjukkan di atas.
Penggunaan rumus ini tidak ideal karena arah perubahan harga atau kuantitas dapat
mempengaruhi angka yang dihitung untuk elastisitas harga.

b. Jenis- jenis elastisitas permintaan


Permintaan Inelastis
Jenis ini terjadi apabila persentase perubahan permintaan lebih kecil dari persentase
perubahan pada harga. Dengan kata lain harga yang berubah sebesar A% ternyata
diikuti perubahan permintaan kurang A%. permintaan inelastis ditunjukkan dengan
koefisien yang besarnya kurang dari 1 ( Ed<1 ). Suatu barang yang memiliki sifat
permintaan inelastis ialah barang kebutuhan pokok, contohnya seperti beras, jagung
dan sebagainya.

Permintaan Unitary
Jenis ini terjadi bila persentase perubahan permintaan sama dengan persentase
perubahan harga. Dengan kata lain harga yang berubah A% diikuti perubahan
permintaan sebesar A% juga. Permintaan unitary ditunjukkan dengan koefisien ( Ed )
yang besarnya sama dengan 1 ( Ed = 1 ) permintaan ini terjadi pada berbagai macam
barang pada saat tertentu secara kebetulan.

Permintaan Elastis Sempurna


Jenis permintaan ini bisa terjadi jika persentase perubahan permintaan sebesar A%
tetapi persentase perubahan harga sebesar 0% ( tidak ada perubahan ) dengan kata lain
meskipun harga tidak berubah, permintaan mengalami perubahan sebesar X%.
Permintaan ini ditunjukkan dengan koefisien ( Ed ) yang besarnya misalnya, barang
yang bersifat permintaannya elastis sempurna ialah BBM ( Bahan Bakar Minyak )
seperti bensin, minyak tanah dan sebagainy

Permintaan Inelastis Sempurna

Jenis permintaan ini terjadi jika persentase perubahan permintaan sebesar 0% sedang
persentase perubahan harga sebesar A%. Dengan kata lain meskipun harga berubah
X%, permintaan tetap tidak berubah ( 0% ). Permintaan ini ditunjukkan dengan
koefisien elastisitas permintaan ( Ed ) yang besarnya sama dengan 0, diperoleh dari
Ed = 0, barang yang sifat permintaannya inelastis sempurna ialah barang yang
memiliki harga murah dan relatif tidak penting, seperti ketumbar dan merica.
c. 1.Dalam perhitungan untuk kemiringan, harga berada dalam pembilang
sementara permintaan atau kuantitas berada dalam penyebut.
2.Dalam perhitungan elastisitas (seperti dalam kasus elastisitas harga permintaan),
pembilang memiliki kuantitas sedangkan penyebut memiliki harga.
3.Elastisitas dihitung menggunakan perubahan persentase sehingga hasil bagi menjadi
unitless.
4. lereng dihitung menggunakan satuan untuk kuantitas dan harga (yaitu berapa dolar
per sendok es krim).

2. a. Pengertian Barang Substitusi


Barang substitusi merupakan barang pengganti yang nantinya akan dijadikan sebagai
barang pengganti dengan barang lainnya namun tidak menghilangkan nilai kegunaan
dengan barang yang diganti. Contohnya Anda bisa memilih pengganti barang dengan
barang yang memiliki merek yang berbeda namun fungsi barang tetap sama.
Barang subtitusi ini bisa dijadikan sebagai pilihan apabila tidak tersedia barang asli
atau merupakan barang pertama yang dipilih oleh konsumen akan tetapi tidak tersedia
atau dengan alasan lain sehingga diganti dengan barang pilihan tersebut.

Contoh Barang Substitusi


1. Beras Dengan Jagung atau Singkong
Contoh pertama adalah barang pokok berupa beras yang akan digantikan dengan
jagung. Selain jagung, beras juga bisa digantikan dengan buah singkong. Di mana
beras ini merupakan bahan pokok makanan untuk orang Indonesia. Karena beras ini
dijadikan sebagai nasi yang memiliki kandungan karbohidrat dan bisa membuat orang
kenyang. Bukan hanya itu, beras ini memiliki nilai jual berdasarkan dari jenisnya.
2. Pulpen dan Pensil
Alat tulis juga dapat dijadikan sebagai barang substitusi dan bisa digantikan dengan
barang yang memiliki fungsi yang sama.
3. Nasi dan Mie Instan
Barang selanjutnya adalah nasi yang bisa digantikan dengan mie instan. Karena sudah
diketahui bersama bahwa mie instan ini juga memiliki kandungan nutrisi yang hampir
sama dengan nasi.
4. Laptop dan Komputer
Laptop dan komputer merupakan kedua jenis barang yang memiliki kegunaan yang
sama dan bentuk yang tidak jauh berbeda.
5. Kursi dan Tikar
Selanjutnya adalah kursi dan juga tikar. Kursi merupakan barang yang digunakan
sebagai tempat duduk dan terbuat dari bahan kayu.

Pengaruh perubahan harga terhadap barang substitusi


Jika harga relatif untuk suatu produk meningkat, hal tersebut dapat membuat
konsumen mencari alternatif lainnya untuk berhemat. Oleh karenanya, permintaan
untuk barang yang lebih mahal tentunya akan menurun.
Peran barang substitusi adalah sebagai kompetitor di pasar yang merupakan hal baik
karena dapat menyediakan pilihan lain baik produk atau jasa dengan harga terbaik
bagi konsumen. Dengan adanya kompetitor, maka perusahaan pastinya akan
mengembangkan, meningkatkan, dan membuat inovasi suatu produk untuk tetap
bertahan dalam bisnis.

b. Pengertian Barang Komplementer


Secara singkatnya, barang komplementer adalah suatu barang yang fungsinya atau
fungsi penggunaannya pasti terkait dengan barang atau produk yang lain. Bisa juga
dimaknai sebagai dua barang yang berpasangan yang mana keduanya saling
melengkapi.
Contoh-Contoh Barang Komplementer
Setelah mengetahui pengertian dan ciri-ciri di atas, maka di bawah ini akan
ditunjukkan beberapa contoh yang termasuk barang komplementer. Ini dia contoh
barang-barang yang dimaksud lengkap dengan pasangannya:
1. Gula dengan Kopi
Gula adalah kebutuhan komplementer jika Anda ingin membuat kopi di rumah. Bisa
dibayangkan bagaimana rasa kopi jika gula tidak anda masukkan ke dalamnya. Maka
dari itu, dalam kasus ini, gula adalah produk komplementer yang menjadi pelengkap
saja.
2. Smartphone dengan Paket Data
Smartphone juga barang komplementer. Karena untuk bisa digunakan dengan baik
dan memuaskan dibutuhkan barang pelengkap yaitu paket data.
3. Kompor dan Gas
Contoh barang komplementer berikutnya adalah kompor. Yang mana kompor ini tidak
mungkin bisa berfungsi dengan baik jika tidak ada gas. Nah, gas di sini bisa disebut
barang pelengkap sedangkan kompor adalah barang pokok.
4. Televisi dengan Remote Control
Televisi juga termasuk barang komplementer. Karena Anda tidak mungkin bisa
menonton televisi dengan nyaman, jika tidak ada remote kontrol di dekat Anda. Maka
dari itu, nilai TV akan meningkat jika lengkap dengan remote-nya.

Pengaruh harga barang komplementer


Sebagai ilustrasi adalah gas dan kompor gas, gas adalah barang komplementer dari
kompor gas ketika harga gas naik, menyebabkan permintaan pada kompor gas
menurun.

c. Efek Pendapatan:
Penurunan Kurva Permintaan Individu
Ada 2 barang X dan Y yang dikonsumsi.
Asumsi ceteris paribus: harga barang Y dan pendapatan konstan.
Jika harga X turun, pendapatan riil naik sehingga kuantitas barang X yang diminta
meningkat.
Garis anggaran berotasi (memutar) ke kanan.
Perubahan harga berarti mengubah daya beli riil.
Individu akan berpindah ke kurva indiferens baru yang konsisten dengan daya beli
yang baru.
Garis anggaran akan berotasi mengikuti perpindahan kurva indiferens dan daya beli
yang baru.
Efek Substitusi:
Penurunan Kurva Permintaan Individu
Ada 2 barang X dan Y yang dikonsumsi.
Asumsi ceteris paribus: harga barang Y dan utilitas konstan.
Jika harga X turun, pendapatan “diimbangi“ (compensated) agar utilitas tetap (untuk
mencegah peningkatan kesejahteraan sebagai akibat penurunan harga).
Pergerakan atau perpindahan di sepanjang kurva indiferens.
Individu bertahan pada kurva indiferens yang sama.
Konsumsinya harus diubah agar MRS-nya sama dengan rasio harga yang baru
dari kedua barang.
Perpindahan (perubahan) konsumsi terjadi di sepanjang kurva indiferens.
3. a. Isoproduk atau sering disebut isokuan atau isooutput adalah kombinasi dua
faktor produksi (misalnya kapital/K dan tenaga kerja/L) yang digunakan untuk
menghasilkan kuatitas output yang sama.
Isobiaya adalah kurva yang menunjukkan kombinasi faktor produksi yang dapat
dibeli dengan tingkat pengeluaran tertentu.
Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS) kesediaan produsen untuk
mengorbankan faktor produksi satu demi menambah penggunaan faktor produksi lain
untuk menjaga tingkat produksi pada isokuan yang sama.
b. Jumlah input L yang dapat disubstitusikan terhadap input K agar tingkat output
yang dihasilkan tidak berubah.
Kurva isocost Menurut Multifiah dalam buku Teori Ekonomi Mikro (2011), kurva
isocost merupakan kurva yang menunjukkan sejumlah kombinasi input yang bisa
dibeli dengan harga berlaku, sesuai dengan cost yang tersedia. Isocost juga bisa
disebut garis anggaran belanja yang membatasi perusahaan untuk mengeluarkan biaya
berlebih dalam produksi. Isocost merujuk pada kombinasi faktor produksi yang bisa
dibeli oleh perusahaan dengan harga yang sama, apabila diketahui biaya faktor
produksi serta pengeluaran lainnya. Kurva isocost digambar sesuai dengan faktor
produksi yang akan dibeli perusahaan. Namun, biasanya garis vertikal dan horizontal
dalam kurva ini diisi dengan (K) atau harga kapital serta (L) atau tenaga kerja (labor).
Kurva ini digambarkan dengan garis lurus dari kiri atas ke kanan bawah.

4. a. Pasar monopoli adalah pasar di mana sebuah penjual tunggal menguasai


pasar atau monopolis, berkuasa untuk menentukan harga, dan tidak punya barang
sejenis yang hampir sama. Monopoli secara bahasa berasal dari bahasa Yunani yaitu
monos dan polein. Monos berarti sendiri, sedangkan polein berarti penjual, seperti
dikutip dari Edisi Belajar Teori Ekonomi (Pendekatan Mikro) Berbasi Karakter oleh
Jun Surjanti, Musdholifah, dan Budiono. Secara garis besar, monopoli adalah
seseorang atau lembaga yang menguasai penawaran pasar. Pada pasar monopoli, tidak
terdapat barang lain yang sejenis dan tidak ada pesaing bagi sebuah perusahaan.
Penjual pada pasar monopoli disebut monopolis yang merupakan pihak tunggal.
Monopolis mempunyai kekuasaan dan menguasai pasar untuk menentukan harga.
Pedagang monopolis tidak mengkhawatirkan persaingan.
Hambatan masuk (barriers to entry) adalah sesuatu yang menghalangi atau
memperkecil peluang perusahaan baru untuk memasuki sebuah pasar. Hambatan
muncul karena sengaja diciptakan oleh perusahaan yang ada (petahana) seperti
melalui penetapan harga predatori dan kontrol jaringan distribusi. Atau, itu muncul
karena faktor struktural atau sifat alami pasar seperti skala ekonomi dan biaya awal
yang tinggi.

b. Maksimisasi Keuntungan :Pendekatan Marjinal


Pada pendekatan marjinal, keuntungan maksimum akan diperoleh pada tingkat output
di mana penerimaan marjinal (marginal Revenue, MR) sama dengan biaya marjinal
(marginal cost, MC), atau MR= MC, dan kemiringan kurva MR lebih kecil lebih kecil
dari kurva MR. Apabila MR dan MC tidak sama akan mengakibatkan tambahan
penerimaan akan berbeda dengan tambahan biaya. Ada dua kemungkinan,
yaitu: Pertama, Apabila MR > MC, maka maka tambahan memproduksi satu-satuan
output akan memberikan tambahan keuntungan karena tambahan penerimaan lebih
besar dari tambahan biaya, dan kedua, apabila MR < MC maka tambahan
memproduksi satu-satuan output akan mengurangi keuntungan karena tambahan
penerimaan lebih kecil dari tambahan biaya.

selesai

Anda mungkin juga menyukai