Perkembangan Demokrasi Terpimpin
Perkembangan Demokrasi Terpimpin
Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No. VII/MPRS/1965 adalah sesuai dengan
bunyi sila keempat pancasila namun di antara semua kekuatan nasional yang progresif
revolusioner dengan berporoskan nasakom dengan ciri:
Sejak berakhirnya pemillihan umum 1955, presiden Soekarno sudah menunjukkan gejala
ketidaksenangannya kepada partai-partai politik. Hal itu terjadi karena partai politik sangat
orientasi pada kepentingan ideologinya sendiri dan dan kurang memperhatikan kepentingan
politik nasional secara menyeluruh.disamping itu Soekarno melontarkan gagasan bahwa
demokrasi parlementer tidak sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia yang dijiwai oleh
Pancasila.
Setelah terjadi peristiwa pemberontakan G 30 September 1965 oleh PKI, hal itu menjadi tanda
akhir dari pemerintahan Orde Lama.