TAHUN 1959-1966
ARTIKEL JURNAL
Email: Dindamardiana600gmail.com
A.Pendahuluan
C. Metode Penelitian
D. Pembahasan
Gagalnya Konstituante
Sebelum lahir Demokrasi Terpimpin, di
Indonesia berlangsung sistem demokrasi
perlementer. Era Demokrasi Parlementer
ditandai dengan westernisme4. Sedangkan
munculnya Demokrasi Terpimpin di akhir tahun
1950- an berfungsi pemukul bagi mereka yang
menuntut pemisahan kekuasaan,
perlementarisme, dan perluasan hak-hak politik,
serta bebas pers. Demokrasi tersebut oleh
Soekarno dinyatakan sudah sesuai dengan
kepribadian Bangsa Indonesia.
Sesungguhnya sejak RIS, pamerintah
sudah mulai mengkonsilidasi dan menertibkan
suatu keresahan revolusioner, mereorganisir
tentara dan pamong praja, memperkuat
pengawasan dan peraturan dan melangkah maju
dengan tugas- tugas praktis administratif dan
ekonomis dalam negeri. Di pihak lain, tidak
melakukan upaya apapun untuk
mempertahankan struktur federalis negara,
sehingga pada bulan Agustus 1950 Republik
Indonesia Serikat (RIS) diubah menjadi Negara
Kesatuan Rebuplik Indonesia (NKRI).6 Ketika
kabinet RIS menjadi kabinet NKRI, kabinet
Hatta digantikan oleh kabinet parlementer
pimpinan Perdana Menteri Natsir, seorang
pemimpin sebuah partai Islam (Masyumi). Hatta
sendiri kembali kepada jabatan wakil Presiden.
Selanjutnya, Kabinet Natsir diganti oleh kabinet
Masyumi lainnya di bawah Perdana Menteri
Sukiman. Dalam bulan April 1951, pemerintah
Sukiman ini diganti oleh kabinet pimpinan
tokoh PNI (Partai Nasional Indonesia) Wilopo
dan ketika kabinet ini jatuh dalam bulan Juni
1953, terjadilah krisis kabinet empat kali dalam
jangka waktu kurang dari tiga tahun.
Setelah pemilu I tahun 1955, Ali
Sastroamidjojo (PNI) terpilih lagi sebagai
Perdana Menteri dengan dukungan Masyumi
dan NU. Karena itu kabinetnya disebut Kabinet
Ali II. Kabinet yang mulai bekerja sejak 20
Maret 1956 ini, mencanangkan beberapa
program kerja, misalnya membebaskan Irian
Barat, melaksanakan pembentukan daerah-
daerah otonom, menyehatkan anggaran
keuangan dan mewujudkan pergantian ekonomi
kolonial.
E. Kesimpulan
Pemikiran politik Soekarno tentang
demokrasi terpimpin bila dilihat relevansinya
dengan konteks Indonesia saat ini dimana
gelombang demokratisasi sudah menjadi sistem
politik yang mapan eksistensinya dan tidak bisa
ditawartawar lagi, merupakan suatu kekeliruan
besar bila direlevansikan dalam konteks
kekinian, sistem demokrasi terpimpin
merupakan sistem politik yang cenderung
otoriter dan refresif. Sangat jauh berbeda
dengan situasi Indonesia kontemporer sekarang
yang sangat menjunjung tinggi nilai demokrasi.
F. Saran
Semoga pembaca lebih semangat lagi untuk
menggali informasi sejarah Demokrasi
terpimpin, kemudian mengkajinya agar kita
sejarah kita terus terawat, mohon maaf bila
masih ada kekurangan pada tulisan ini.
G. Daftar Pustaka
Amin, S. M., 1967. Indonesia Di Bawah Resim
Demokrasi Terpimpin. Jakarta: Bulan
Bintang.
Bourchier, David dkk, 1994. Demokrasi di
Indonesia Tahun 1950-an dan 1990-1n.
Melbourne:Monash University.
Iman Toto K. Raharjo dan Herdianto WK, Bung
Karno Wacana Konstitusi dan
Demokrasi.
Kardiyat Wiharyanto, A..2011.Sejarah
Indonesia dari Proklamasi sampai
Pemilu 2009.Yogyakarta: USD.
Legge, 2001. Soekarno Biografi Politik. Jakarta:
Sinar Harapan.
Lev, David. The Transition to Guided
Democracy:Indonesians Politics 1957-
1959.1957. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Peraturan pemerintah (PP) No. 12/1960, yang
mengatur pengakuan, pengawasan,
pembubaran partai-partai.
Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho
Notosusanto, 2008. Sejarah Nasional
Indonesia VI: Zaman Jepang dan Zaman
Rebuplik Indonesia , Jakarta, Balai
Pustaka.
Setiono. 2003. Tionghoa Dalam Pusaran
Politik. Jakarta: Elkasa.
Pendahuluan, B., Latar, A., & Penelitian, B.
(2017). Retrieved from
http://repository.upi.edu/28588/4/S_PKN
_1301630_Chapter1.pdf
Setyahadi, M. M. (2018). Analisis Konflik
Politik Elite TNI Pada Masa Demokrasi
Terpimpin (1959-1966). Jurnal
Renaissance, 3(01), 346-357.
SWASTI, A. PERAN SOEKARNO DALAM
DEMOKRASI TERPIMPIN TAHUN
1959-1966.
Ancin, R. S. (2017). DAMPAK NASAKOM
TERHADAP KEADAAN POLITIK
INDONESIA PADA MASA
DEMOKRASI TERPIMPIN TAHUN
1959 -1966 (Doctoral dissertation,
UNIMED).