Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

PERMOHONAN BANTUAN ALSINTAN

DINAS PERTANIAN DAN PANGAN


KABUPATEN POLEWALI MANDAR
PROVINSI SULAWESI BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR
DINAS PERTANIAN DAN PANGAN
Jl. Mr. Muh. Yamin No. 177 Telp. (0428) 21013
POL EWALI 91315

Polewali, 21 Februari 2024

Nomor : /Distanpan/520/2/2024 Kepada


Lampiran : 1 (satu) Eksemplar Yth, Menteri Pertanian RI
Perihal : Usulan Bantuan Alat dan Mesin Pertanian di –
Jakarta

Pengembangan Pembangunan Pertanian di Provinsi Sulawesi Barat khususnya


Kabupaten Polewali Mandar terus dipacu untuk peningkatan produksi komoditi pertanian
dalam rangka mendukung program swasembada pangan berkelanjutan yang merupakan
salah satu Program Pembangunan Nasional.
Menindaklanjuti arahan Menteri Pertanian RI dalam kunjungan kerja di Kabupaten
Polewali Mandar minggu lalu. Fasilitasi Sarana Alsintan Pertanian dari Kementerian
Pertanian RI sangat diharapkan, guna merealisasikan agenda tersebut di atas, sehingga
peningkatan produksi yang berkualitas mampu meningkatkan kesejahteraan petani.
Untuk mencapai ketahanan pangan yang mandiri serta mendukung kegiatan UPSUS
dengan target peningkatan produksi dan Produktifitas Padi, Jagung dan Kedelai (PJK)
Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat, maka dengan penuh harapan kiranya
kami mendapat dukungan dan fasilitas Alsintan
( Proposal Terlampir ).
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kebijakan Bapak, kami ucapkan terima
kasih.

Kepala Dinas,

ANDI AFANDI RAHMAN, ST. M.Si


Pangkat: Pembina Tk I
NIP.19780424 199803 1 003

1. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Prov Sulawesi Barat di
Mamuju
2. Arsip.
PROPOSAL
PERMOHONAN ALSINTAN DINAS PERTANIAN DAN PANGAN
KABUPATEN POLEWALI MANDAR

I. PENDAHULUAN

Dasar Pemikiran
Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,
bertujuan antara lain mewujudkan kesejahtraan secara umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Pemerintah bertekad untuk meningkatkan kesejahtraan rakyat
dan pengurangan kemiskinan, hal tersebut diterjemahkan salah satunya adalah
peningkatan pelayanan dasar dan pembangunan pedesaan serta percepatan
pertumbuhan pertanian yang berkualitas dengan memperkuat daya tahan ekonomi
yang didukung oleh pembangunan pertanian. Iklim Negara kita sangat menunjang
terhadap kegiatan sektor pertanian, berkat upaya pemerintah melalui program
pembangunan pertanian terutama dalam penyediaan kebutuhan dasar masyarakat
yaitu bahan pangan terutama beras, pada tahun 1984 pertama kali mencapai
swasembada beras, dan syukurlah pada tahun 2008 swasembada beras tercapai
lagi mengulangi kesuksesan tahun 1984. Sebagai lanjutan program pemerintah
dalam pembangunan pertanian selain mempertahankan swasembada beras juga
lebih dititik beratkan kepada peningkatan produksi dan produktifitas yang dapat
meningkatkan pendapatan dan kesejahtraan petani.
Dikabupaten Polewali Mandar merupakan daerah yang struktur ekonominya
masih mengandalkan atau masih didominasi oleh sektor Pertanian hal ini
ditunjukkan dengan nilai konstribusi yang cukup besar yakni 52.06 % ini
menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk polewali mandar masih
mengandalkan sektor pertanian dalam memenuhi kebutuhan ekonomi.
Kontribusi para petani pada pembangunan pertanian cukup besar kerena
posisi petani merupakan pelaku utama sebagai pengelola sektor pertanian secara
luas. Tetapi tujuan pemerintah untuk menciptakan tingkat pendapatan dan
kesejahtraan petani secara keseluruhan belum dapat dirasakan. Faktor penyebab
yang menjadi hambatan terhadap lajunya program pembangunan pada sektor
pertanian, adanya perubahan-perubahan yang sangat besar pengaruhnya terhadap
kegiatan pertanian.
Faktor tersebut diantaranya :
a. Beralihnya tenaga kerja muda di pedesaan ke sektor industri.
b. Berkurangnya tenaga kerja dibidang pertanian.
c. Minimnya kemampuan Petani dalam permodalan pengembangan usaha
tani.
d. Mahalnya alat-alat pertanian yang modern.
e. Masih kurangnya alat pasca panen
Dari perubahan tersebut diatas dampak yang dirasakan khususnya oleh para
petani di Provinsi Sulawesi Barat khususnya di Kabupaten Polewali Mandar adalah
Keterbatasan pemerintah untuk menyediakan alsintan secara luas.
Peluang untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pada komoditi
tanaman pangan melalui sentuhan teknologi alat olah tanah dan alat pasca panen
pertanian yang sangat diharapkan untuk dapat memberikan hasil secara optimal.

II. Tujuan
Tujuan daripada pengembangan alsintan membuka pola pikir para petani
yang ada di daerah untuk dapat memanfaatkan alsintan dengan lebih baik dan
Pemamfaatan Lahan adalah :
a. Membuka pola pikir bagi para petani yang berada di daerah untuk mengikuti
perkembangan teknologi pertanian.
b. Untuk menjadikan komoditi dan hasil produksi pangan sebagai komoditi
unggulan dan sebagai cadangan pangan pada waktu tertentu.
c. Meningkatkan produksi hasil komoditi tanaman pangan.
d. Untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian.
e. Meningkatkan efektivitas para petani dalam usaha tani dan Pergiliran komoditi
Tanaman.
f. Meningkatkan kinerja pemerintah dalam pelaksanaan program pertanian
g. Meningkatkan kualitas hasil pertanian
h. Meningkatkan daya saing hasil-hasil komoditi pertanian.
i. Mengurangi kerusakan hasil pertanian akibat terlambatnya proses pengeringan
yang masih tergantung dengan musim.
III. Kendala
Kendala yang dihadapi di Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat
adalah keterbatan penganggaran sehingga dibutuhkannya bantuan pemerintah
pusat dalam pengadaan alsintan untuk mendukung pengembangan komoditi
tersebut :

a. Kurangnya minat petani didaerah kita untuk meningkatkan program pangan lokal
b. Kurangnya alat pengolah tanah dan Keterbatasan sumber air sehingga sering
mengakibatkan penanaman yang tidak efektif dan keterlambatan penanganan
pasca panen.
c. Kurangnya alat pasca panen sehingga mengakibatkan sering terjadi
keterlambatan dalam penanganan hasil panen petani.
Kendala yang sangat dirasakan oleh para petani adalah selama kurun waktu ini
luasan pertanaman untuk komoditi pangan dan palawija relatif kecil sehingga
menyebabkan produksi yang hasilkan tidak dapat dipasarkan keluar daerah. Oleh
dari itu, permintaan bantuan dari pemerintah pusat sangat dibutuhkan sebagai solusi
dan jalan keluar dalam mengatasi kendala tersebut diatas.

IV. Potensi dan Kebutuhan

A. Potensi

a. Tanaman Pangan

Dalam konteks penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten Polewali Mandar,


pembangunan subsektor Tanaman Pangan diharapkan senantiasa mampu
menopang derajat ekonomi masyarakat kearah yang lebih baik. Oleh karena itu,
dengan Pembangunan Subsektor Tanaman Pangan diharapkan lebih diprioritaskan
pada upaya-upaya pengembangan dan peningkatan mutu produksi tanaman pangan
guna menuju swasembada berkelanjutan.

 Perkembangan Luas Areal

Luas areal yang di manfaatkan untuk pengembangan komoditi tanaman pangan,


mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Adapun luas lahan atau areal potensial untuk pengembangan tanaman pangan
kabupaten Polewali Mandar adalah sebagai berikut :

Luas Lahan Pertanian dan Lahan Bukan Pertanian Menurut Kecamatan


di Kabupaten Polewali Mandar (hektar), 2023/2024
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Polewali Mandar

Lahan Pertanian
No Kecamatan
Lahan Sawah Bukan Sawah
01 Tinambung 186,00 1.776,00
02 Balanipa - 2.973,00
03 Limboro 49,00 5.074,00
04 Tutar 164,00 42.808,00
05 Alu 3,50 15.548,50
06 Campalagian 2.347,00 8.016,00
07 Luyo 1.220,00 10.407,00
08 Wonomulyo 3.693,00 2.448,00
09 Mapilli 2.654,00 6.616,00
10 Tapango 1.641,00 10.020,00
11 Matakali 2.100,00 4.434,00
12 Polewali 1.030,30 1.324,00
13 Binuang 1.231,00 11.311,00
14 Anreapi 306,20 8.084,80
15 Matangnga 270,00 22.675,00
16 Bulo 24,50 22.579,60
Jumlah 16.919,50 176.094,90
Sumber : Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Polewali Mandar

A. Potensi
NO. KEGIATAN VOLUME KETERANGAN

1 Combine harvester besar 8 Unit Calon lokasi pengembangan


Pertanian modern
2 Traktor Roda Empat 10 Unit Calon lokasi pengembangan
Padi
3 Hand Traktor 30 Unit Calon lokasi pengembangan
Padi
4 Pompa Air 40 Unit Calon Lokasi Rawan
Kekeringan

V. KEADAAN DAN GAMBARAN PERTANIAN DI KAB. POLEWALI MANDAR

Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

nasional. Peran strategis pertanian tersebut digambarkan melalui konstribusi nyata

melalui penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, pakan dan bioenergi,

penyerapan tenaga kerja, sumber devisa negara, dan sumber pendapatan. Berbagai

peran strategis pertanian dimaksud sejalan dengan tujuan pembangunan

perekonomian nasional yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat indonesia,

mempercepat pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, menyediakan

lapangan kerja, serta memelihara keseimbangan sumberdaya alam dan lingkungan

hidup.

Percepatan pembangunan pertanian menjadi salah satu kebijakan Pemerintah

Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat yang tertuang dalam salah satu

strong point pembangunan yaitu Revitalisasi Pertanian yang juga merupakan

agenda utama yang merupakan penjabaran dari Strategi Kementerian Pertanian

yaitu Peningkatan Produksi dan Produktivitas Menuju Ketahanan Pangan dan

kemandirian pangan.

Produksi beberapa komoditi pangan menunjukkan pertambahan produksi yang

signifikan, hal ini menjadi indikasi bahwa pengembangan sektor pertanian sangat
berpotensi mendapatkan produksi dari komoditi pertanian yang optimal, jika input

dalam proses pertanaman mulai budidaya hingga ke pasca panennya berjalan

dengan maksimal dan di dukung dengan sarana pertanian yang modern.

Dalam rangka mendukung percepatan pembangunan pertanian, sangat

diperlukan adanya sarana Alsintan berupa alat pengolah tanah, alat pasca panen

yang lebih memadai. Alsintan menjadi solusi terbaik, mengingat luas lahan sawah

dan lahan kering di Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat tidak

sebanding dengan sarana pertanian yang ada. Sebagai informasi bahwa luas lahan

pertanian yang terdapat di Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat

terbagi menjadi lahan sawah adalah 16.941 Ha dan luas lahan bukan sawah di

Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat adalah 169.592 Ha.

Untuk produksi masing-masing komoditi di Kabupaten Polewali Mandar dapat

digambarkan secara singkat yaitu : Untuk komoditi tanaman padi pada tahun 2023

produksi dicapai dikisaran 193,413,24 ton dan komoditi jagung = 23,.757 ton.

Dengan melihat potensi lahan dan potensi peningkatan produksi pada komoditi

tanaman pangan yang ada di Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat,

maka dengan akan diberikannya bantuan alat mesin pertanian tentu saja kehilangan

hasil dan rendahnya mutu komoditi tanaman pangan yang selama ini terjadi akan

dapat teratasi, dimana kehilangan hasil dapat diminimalisir dan kualitas tanaman

pangan.

Bantuan alsintan yang selama ini diberikan ke Kabupaten Polewali Mandar Provinsi

Sulawesi Barat melalui dana DAK masih sangat jauh dari kebutuhan yang

sebenarnya, artinya kebutuhan akan alat mesin pertanian sangat dibutuhkan dalam

jumlah yang sangat memadai mengingat potensi lahan yang masih sangat luas serta
potensi untuk peningkatan produksi baik dari segi mutu atau pun kualitasnya masih

bisa ditingkatkan.

VI. PENUTUP

Demikianlah Proposal ini kami ajukan kepada Bapak, kiranya melalui proposal

ini dapat tergambar kondisi pertanian di Kabupaten Polewali Mandar khususnya

permasalahan penerapan teknologi pertanian terutama alat-alat dan mesin pertanian

yang perlu terus dibenahi, sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam

pengambilan kebijakan bagi Bapak untuk pembangunan pertanian di Kabupaten

Polewali Mandar. Apa yang kami ajukan merupakan kebutuhan masyarakat yang

umumnya adalah petani di Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat

yang sangat mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah pusat sehingga dapat

menyokong mereka untuk meningkatkan taraf hidupnya serta mendukung program

swasembada pangan yang berkelanjutan.

Polewali, 21 Februari 2024

Kepala Dinas,

ANDI AFANDI RAHMAN, ST. M.Si


Pangkat: Pembina Tk I
NIP.19780424 199803 1 003

Anda mungkin juga menyukai