Proposal Alsintan Dinas Pertanian Dan Pangan Kab. Polman Tahun 2024
Proposal Alsintan Dinas Pertanian Dan Pangan Kab. Polman Tahun 2024
Kepala Dinas,
1. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Prov Sulawesi Barat di
Mamuju
2. Arsip.
PROPOSAL
PERMOHONAN ALSINTAN DINAS PERTANIAN DAN PANGAN
KABUPATEN POLEWALI MANDAR
I. PENDAHULUAN
Dasar Pemikiran
Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,
bertujuan antara lain mewujudkan kesejahtraan secara umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Pemerintah bertekad untuk meningkatkan kesejahtraan rakyat
dan pengurangan kemiskinan, hal tersebut diterjemahkan salah satunya adalah
peningkatan pelayanan dasar dan pembangunan pedesaan serta percepatan
pertumbuhan pertanian yang berkualitas dengan memperkuat daya tahan ekonomi
yang didukung oleh pembangunan pertanian. Iklim Negara kita sangat menunjang
terhadap kegiatan sektor pertanian, berkat upaya pemerintah melalui program
pembangunan pertanian terutama dalam penyediaan kebutuhan dasar masyarakat
yaitu bahan pangan terutama beras, pada tahun 1984 pertama kali mencapai
swasembada beras, dan syukurlah pada tahun 2008 swasembada beras tercapai
lagi mengulangi kesuksesan tahun 1984. Sebagai lanjutan program pemerintah
dalam pembangunan pertanian selain mempertahankan swasembada beras juga
lebih dititik beratkan kepada peningkatan produksi dan produktifitas yang dapat
meningkatkan pendapatan dan kesejahtraan petani.
Dikabupaten Polewali Mandar merupakan daerah yang struktur ekonominya
masih mengandalkan atau masih didominasi oleh sektor Pertanian hal ini
ditunjukkan dengan nilai konstribusi yang cukup besar yakni 52.06 % ini
menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk polewali mandar masih
mengandalkan sektor pertanian dalam memenuhi kebutuhan ekonomi.
Kontribusi para petani pada pembangunan pertanian cukup besar kerena
posisi petani merupakan pelaku utama sebagai pengelola sektor pertanian secara
luas. Tetapi tujuan pemerintah untuk menciptakan tingkat pendapatan dan
kesejahtraan petani secara keseluruhan belum dapat dirasakan. Faktor penyebab
yang menjadi hambatan terhadap lajunya program pembangunan pada sektor
pertanian, adanya perubahan-perubahan yang sangat besar pengaruhnya terhadap
kegiatan pertanian.
Faktor tersebut diantaranya :
a. Beralihnya tenaga kerja muda di pedesaan ke sektor industri.
b. Berkurangnya tenaga kerja dibidang pertanian.
c. Minimnya kemampuan Petani dalam permodalan pengembangan usaha
tani.
d. Mahalnya alat-alat pertanian yang modern.
e. Masih kurangnya alat pasca panen
Dari perubahan tersebut diatas dampak yang dirasakan khususnya oleh para
petani di Provinsi Sulawesi Barat khususnya di Kabupaten Polewali Mandar adalah
Keterbatasan pemerintah untuk menyediakan alsintan secara luas.
Peluang untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pada komoditi
tanaman pangan melalui sentuhan teknologi alat olah tanah dan alat pasca panen
pertanian yang sangat diharapkan untuk dapat memberikan hasil secara optimal.
II. Tujuan
Tujuan daripada pengembangan alsintan membuka pola pikir para petani
yang ada di daerah untuk dapat memanfaatkan alsintan dengan lebih baik dan
Pemamfaatan Lahan adalah :
a. Membuka pola pikir bagi para petani yang berada di daerah untuk mengikuti
perkembangan teknologi pertanian.
b. Untuk menjadikan komoditi dan hasil produksi pangan sebagai komoditi
unggulan dan sebagai cadangan pangan pada waktu tertentu.
c. Meningkatkan produksi hasil komoditi tanaman pangan.
d. Untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian.
e. Meningkatkan efektivitas para petani dalam usaha tani dan Pergiliran komoditi
Tanaman.
f. Meningkatkan kinerja pemerintah dalam pelaksanaan program pertanian
g. Meningkatkan kualitas hasil pertanian
h. Meningkatkan daya saing hasil-hasil komoditi pertanian.
i. Mengurangi kerusakan hasil pertanian akibat terlambatnya proses pengeringan
yang masih tergantung dengan musim.
III. Kendala
Kendala yang dihadapi di Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat
adalah keterbatan penganggaran sehingga dibutuhkannya bantuan pemerintah
pusat dalam pengadaan alsintan untuk mendukung pengembangan komoditi
tersebut :
a. Kurangnya minat petani didaerah kita untuk meningkatkan program pangan lokal
b. Kurangnya alat pengolah tanah dan Keterbatasan sumber air sehingga sering
mengakibatkan penanaman yang tidak efektif dan keterlambatan penanganan
pasca panen.
c. Kurangnya alat pasca panen sehingga mengakibatkan sering terjadi
keterlambatan dalam penanganan hasil panen petani.
Kendala yang sangat dirasakan oleh para petani adalah selama kurun waktu ini
luasan pertanaman untuk komoditi pangan dan palawija relatif kecil sehingga
menyebabkan produksi yang hasilkan tidak dapat dipasarkan keluar daerah. Oleh
dari itu, permintaan bantuan dari pemerintah pusat sangat dibutuhkan sebagai solusi
dan jalan keluar dalam mengatasi kendala tersebut diatas.
A. Potensi
a. Tanaman Pangan
Lahan Pertanian
No Kecamatan
Lahan Sawah Bukan Sawah
01 Tinambung 186,00 1.776,00
02 Balanipa - 2.973,00
03 Limboro 49,00 5.074,00
04 Tutar 164,00 42.808,00
05 Alu 3,50 15.548,50
06 Campalagian 2.347,00 8.016,00
07 Luyo 1.220,00 10.407,00
08 Wonomulyo 3.693,00 2.448,00
09 Mapilli 2.654,00 6.616,00
10 Tapango 1.641,00 10.020,00
11 Matakali 2.100,00 4.434,00
12 Polewali 1.030,30 1.324,00
13 Binuang 1.231,00 11.311,00
14 Anreapi 306,20 8.084,80
15 Matangnga 270,00 22.675,00
16 Bulo 24,50 22.579,60
Jumlah 16.919,50 176.094,90
Sumber : Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Polewali Mandar
A. Potensi
NO. KEGIATAN VOLUME KETERANGAN
melalui penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, pakan dan bioenergi,
penyerapan tenaga kerja, sumber devisa negara, dan sumber pendapatan. Berbagai
hidup.
Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat yang tertuang dalam salah satu
kemandirian pangan.
signifikan, hal ini menjadi indikasi bahwa pengembangan sektor pertanian sangat
berpotensi mendapatkan produksi dari komoditi pertanian yang optimal, jika input
diperlukan adanya sarana Alsintan berupa alat pengolah tanah, alat pasca panen
yang lebih memadai. Alsintan menjadi solusi terbaik, mengingat luas lahan sawah
dan lahan kering di Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat tidak
sebanding dengan sarana pertanian yang ada. Sebagai informasi bahwa luas lahan
terbagi menjadi lahan sawah adalah 16.941 Ha dan luas lahan bukan sawah di
digambarkan secara singkat yaitu : Untuk komoditi tanaman padi pada tahun 2023
produksi dicapai dikisaran 193,413,24 ton dan komoditi jagung = 23,.757 ton.
Dengan melihat potensi lahan dan potensi peningkatan produksi pada komoditi
tanaman pangan yang ada di Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat,
maka dengan akan diberikannya bantuan alat mesin pertanian tentu saja kehilangan
hasil dan rendahnya mutu komoditi tanaman pangan yang selama ini terjadi akan
dapat teratasi, dimana kehilangan hasil dapat diminimalisir dan kualitas tanaman
pangan.
Bantuan alsintan yang selama ini diberikan ke Kabupaten Polewali Mandar Provinsi
Sulawesi Barat melalui dana DAK masih sangat jauh dari kebutuhan yang
sebenarnya, artinya kebutuhan akan alat mesin pertanian sangat dibutuhkan dalam
jumlah yang sangat memadai mengingat potensi lahan yang masih sangat luas serta
potensi untuk peningkatan produksi baik dari segi mutu atau pun kualitasnya masih
bisa ditingkatkan.
VI. PENUTUP
Demikianlah Proposal ini kami ajukan kepada Bapak, kiranya melalui proposal
Polewali Mandar. Apa yang kami ajukan merupakan kebutuhan masyarakat yang
yang sangat mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah pusat sehingga dapat
Kepala Dinas,