Anda di halaman 1dari 10

Vol.2 No.

1 Juni 2021 17
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
INTEGRASI KOMPETENSI DALAM PELATIHAN KEPEMIMPINAN

Oleh
Ni Ketut Riani
Kantor BPSDM Provinsi Bali
Email: Wiriani9@gmail.com

Abstract
The integration of competence in leadership training in Indonesia is a problem that needs to be
appreciated by all parties because during this time there is still opposition in the Ministerial
regulation of state control and bureaucratic reform number 38 of 2017 about the competency
standards Department of civil apparatus of the state, which is caused by the ego of each executor
in the existing ministry. Nevertheless, state administrative institutions have taken the initiative to
make changes from the curriculum of education and leadership training of the new pattern of the
old regulation of the Head of State Administration Regulation number 18, 19 and 20 of 2015 to
new patterns established with the administrative regulations of to the state number 15 and 16 of
2019 which integrate the leadership competence and government competence. There are 7 types
of competencies integrated into this new curriculum, which is policy of decentralization, central
government relations with local governments, general government, regional financial
management, government affairs that become regional authority, local government relations with
regional representatives and government ethics. For the success of this competency integration
needed improvement in training planner which is design build learning training and training plan
by integrating 7 government competencies in Agenda 1 Pancasila leadership and defending the
country, agenda 2 leadership serve, agenda 3 control implementation activities and agenda 4
leadership actualization. Through perfecting training leadership subjects as competency units,
subject matter as elements of competency and sub-material as performance creteria. From the
results of the study to elements of Etics and integrity studies in public service should be trainedt
and experienced to supervisors level training as many as 8 work performance creteria.
Keywords: Integrated Competence, New Leadership Training & Disain Learning.

PENDAHULUAN kompetensi pemerintahan akan membuat


Prioritas pembangunan dalam seseorang pemimpin akan gagal mencapai
kepemimpinan ke 2 Presiden Joko Widodo keberhasilan organisasi.
2019 -2024 adalah pembangunan SDM. Selama ini proses pendidikan dan
Membangun manusia sebagai pekerja keras, pelatihan kepemimpinan hanya dominan
yang dinamis, yang terampil, menguasai ilmu kepada kecakapan manajerial belaka kurang
pengetahuan dan teknologi. Memiliki talenta memperhatikan kecakapan teknis pemerintahan
global (https://kppip.go.id/siaran-pers/lima- sebagaimana ditetapkan dalam Permendagri
fokus-kerja-di-periode-kedua-pemerintahan- 108 Tahun 2017 ( 7 jenis kompetensi
jokowi). pemerintahan yakni kebijakan desentralisasi,
Hal ini penting dalam memasuki tahapan hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah
ke 4 dari rencana pembangunan jangka panjang daerah, pemerintahan umum, pengelolaan
2005-2025 yang fokus pembangunannya keuangan daerah, urusan pemerintahan yang
terletak pada peningkatan sumber daya manusia menjadi kewenangan daerah, hubungan
yang profesional, memiliki ahlak dan karakter pemerintah daerah dengan DPRD dan etika
mulia. Intelektual yang tinggi yang tidak pemerintahan ).
diimbangi dengan kecerdasan spiritual dan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
18 Vol.2 No.1 Juni 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Pencapaian ini hanya dimungkinkan kompetensi teknis, kompetensi sosio kultural
melalui perubahan kebijakan pelatihan dan kompetensi pemerintahan.
kepemimpinan sebagaimana telah diubah Sejauh mana kurikulum ini mampu
beberapa kali dan terakir dengan Peraturan dilaksanakan oleh lembaga pengembangan
Lembaga Administrasi Negara Nomor 15, 16 sumber daya manusia yang tersebar diseluruh
Tahun 2019, tentang pelatihan kepemimpinan wilayah Republik Indonesia secara efektif
pengawas/adiministrator dan Peraturan dilakukan mulai tahun 2020? Bagaimana
Lembaga Administrasi Negara Republik proses pelaksanaan pelatihan kepemimpinan
Indonesia Nomor 2 Tahun 2019 tentang dilaksanakan dan seperti apa mutu lulusan
pelatihan kepemimpinan nasional tingkat II. sebagai out put dan out come yang
Perubahan yang dilakukan merujuk kepada meningkatnya kinerja organisasi pemerintah
standar kompetensi Berdasarkan Pasal yang ditandai dengan meningkatnya
52 ayat (2) huruf a Peraturan Pemerintah kompetensi peserta pelatihan yang
Nomor 11 Tahun 2017 dan perubahannya diperolehnya selama mengikuti pelatihan?.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 Karena keterbatasan waktu dan
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, pengetahuan yang dimiliki, serta kondisi
Pasal 233 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 pandemi Covid-19 maka tulisan ini akan
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah membatasi kajian integrasi kompetensi dalam
sebagaimana telah beberapa kali diubah pelatihan kepemimpinan pengawas (PKP)
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tujuan Penulisan ini adalah untuk
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas memperoleh gambaran apakah kurikulum
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 pelatihan kepemimpinan ini sudah
tentang Pemerintahan Daerah, Permenpan RB mencerminkan integrasi kompetensi yang
Nomor 38 tahun 2017 tentang standar dimaksudkan dan bagaimanakan antisipasi
kompetensi jabatan aparatur sipil negara dan pelaksanaannya agar tercapai pada akhir
Permendagri 108 Tahun 2017 tentang program pelatihan dapat membentuk prilaku
Kompetensi Pemerintahan. sesuai dengan standar kompetensi yang
Bahwa pejabat pengawas/administrator diharapkan. Manfaat penulisan agar ada
dan jabatan pimpinan tinggi harus menjamin kejelasan konsep, metode pembelajaran sampai
akuntabilitas jabatannya dalam memimpin evaluasi pelatihan.
pelaksanaan seluruh kegiatan yang sudah
direncanakan dengan baik dan efisien sesuai LANDASAN TEORI
standar operasional prosedur dan Pengertian Kepemimpinan.
terselenggaranya peningkatan kinerja secara Banyak orang berpendapat bahwa
berkesinambungan masing masing secara kepemimpinan adalah given
kolaboratif, strategik, taktikal dan operasional (pemberian/anugerah) semata, tidak perlu
sehingga pelayanan kepada masyarakat upaya dan proses panjang. Pemimpin akan lahir
meningkat. dengan sendirinya ( satria piningit ) sudah ada
Dengan menjadikan dirinya sebagai dengan sendirinya, tinggal ditunggu
contoh menjadi pemimpin kompeten nasionalis kemunculannya. Pendapat ini mengikuti teori
yang optimis, professional mampu melakukan Great Man dari Bennis & Nanus
perubahan sesuai bidang tugasnya merakyat https://www.academia.edu/34403659/Teori
dan sederhana. Tindakan ini perlu didukung Kepemimpinan (menjelaskan bhw teorinya
oleh terlaksanaanya kurikulum pelatihan berasumsi bahwa pemimpin dilahirkan bukan
kepemimpinan pola baru terintegrasi yang diciptakan. Pendapat berbeda dikemukan
menjamin terwujudnya kompetensi manajerial, oleh penganut teori sifat atau karakteristik
kepribadian ( Trait Theories ) yang mengatakan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.1 Juni 2021 19
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
bahwa keefektifan pemimpin ditentukan oleh tingkat eselon seperti PIM II, Pim III dan Pim
sifat, perangai atau ciri kepribadian yang bukan IV. Fokus utamanya adalah meningkatkan
saja bersumber dari bakat, tapi dari pengalaman kompetensi kepemimpinan pejabat struktural
dan hasil belajar Collons dalam A Dale Tempe eselon yang akan berperan dan melaksanakan
https://www.studilmu.com/blogs/details/apa- tugas dan fungsi kepemerintahan di instansinya
saja-teori-kepemimpinan http diakses 27 masing-masing
April 2020. Hal ini sesuai dengan kondisi Pengertian pendidikan dan pelatihan
yang ada dalam berbangsa dan bernegara, kepemimpinan adalah upaya mengubah
pembentukan sangat panjang, karena sangat pengetahuan ketrampilan dan sikap prilaku
erat dengan peristiwa sosial-politik yang peserta pelatihan (pemimpin sesuai tingkat
sedang terjadi. Setidaknya ada 4 hal kreteria eseloneringnya) agar mampu melaksanakan
pemimpin yakni Kualifikasi pendidikan, tugas pokok dan fungsi yang diembanya.
kompentensi, track record dan rekam jejak dan Kompetensi yang dibangun mulai dari JPT
integritas ( PP 17 Tahun 2020 ). Pratama adalah kompetensi kepemimpinan
Pemimpin yang dimaksudkan dalam strategis yaitu kemampuan menetapkan strategi
pembahasan ini adalah para pemimpin bangsa kebijakan instansinya dan memimpin
dan negara pada segenap strata kehidupan keberhasilan implementasi strategi kebijakan
nasional dalam bidang/sektor profesi di tersebut, mengembangkan kompetensi
suprastruktur, infrastruktur dan substruktur, kepemimpinan taktikal pada pejabat struktural
baik formal maupun informal yang memiliki eselon III dan kompetensi kepemimpinan
kewenangan (authority) atau pengaruh operasional pada pejabat struktural eselon IV.
(influence) untuk mengarahkan kehidupan Jadi pendidikan dan pelatihan kepemimpinan
berbangsa dan bernegara guna terwujudnya yang dilaksanakan pada saat itu dominan hanya
masyarakat madani dalam rangka menjamin kepada kompetensi manajerial yang dalam
keutuhan negara. kurikulum dan proses pendidikan dan
Secara struktural para pemimpin dimaksud pelatihanya ada 4 agenda pembelajaran dan 5
terdiri dari pejabat yang berada didalam tahapan pembelajaran.
lembaga-lembaga pemerintahan negara dan
pimpinan lembaga lembaga yang berkembang
dalam masyarakat, yang secara fungsional
berperan dan berkewajiban memimpin orang
dan atau lembaga yang dipimpinnya dalam
upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan
bernegara. Oleh karenanya baik secara
individual maupun institusional para pemimpin
tersebut harus senantiasa menjaga
komitmennya dengan nilai-nilai kebangsaan
Setelah dilaksanakan nampaknya out put dan
dan perjuangan bangsa dan negara.
out come dari pendidikan dan pelatihan
Pengertian Pelatihan Kepemimpinan.
kepemimpinan ini perlu disempurnakan karena
Pelatihan kepemimpinan mengalami
belum menjawab keseluruhan tuntutan
perubahan signifikan semenjak ditetapkannya
birokrasi dan harapan masyarakat. Berdasarkan
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi
Pasal 52 ayat (2) huruf b Peraturan Pemerintah
Negara Nomor 18, 19 dan 20 Tahun 2015
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
masing masing tentang Pedoman
Pegawai Negeri Sipil, pejabat pengawas harus
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
memiliki kompetensi untuk menjamin
Kepemimpinan Tingkat II, III dan IV.
akuntabilitas jabatan untuk pengendalian
Nomenklatur yang dipakai adalah Pendidikan
seluruh kegiatan pelaksanaan yang dilakukan
dan Pelatihan Kepemimpinan sesuai dengan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
20 Vol.2 No.1 Juni 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
oleh pejabat pelaksana sesuai standar Penggunaan istilah pelatihan
operasional prosedur. kepemimpinan struktural tidak lagi dengan
Selain harus memenuhi kompetensi nomenklatur pendidikan dan pelatihan, kata
manajerial tersebut, bagi pegawai aparatur pendidikan dihilangkan agar sesuai dengan
sipil negara yang menduduki jabatan kepala undang Undang 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
pada perangkat daerah harus memenuhi Sipil Negara dan turunannya. Hal ini
kompetensi pemerintahan sebagaimana diatur mengandung arti bahwa pelatihan ini lebih
berdasarkan ketentuan Pasal 233 ayat (2) mengutamakan skill ( ketrampilan memimpin )
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan attitude ( sikap prilaku ) pemimpin
tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana dibandingkan dengan knowledge ( teori
telah beberapa kali diubah terakhir dengan kepemimpinan ).
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Dalam kebijakan pelatihan
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang kepemimpinan yang baru ini jelas terlihat
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan keterkaitan antara program latsar, PKP, PKA,
Daerah. PKN Tk II dan Tk I sebagai satu kesatuan yang
Maka untuk menjawab tuntutan akan tidak terpisahkan untuk mewujudkan birokrasi
kompetensi kepemimpinan sebagaimana mendunia (world class bureaucracy ) 2025.
dimaksudkan diatas kurikulum pelatihan Dengan catatan harus terlihat secara jelas
kepemimpinan harus diubah agar menunjang indikator keberhasilan dari masing masing
visi misi Presiden Jokowi pada periode ke 2 materi pelatihan dan hubungannya antar level
yang memberikan prioritas utama pada pelatihan kepemimpinan.
pengembangan SDM. Perubahan yang Dilihat dari perencanaan pelatihan
dilakukan harus dapat menjamin terlaksananya kepemimpinan sudah tertera secara jelas tujuan
akuntabilitas kinerja dalam standar kompetensi pelatihan pada masing masing level mulai
jabatan pimpinan struktural sebagaimana pelatihan dasar hingga JPT Tk I dan fokus pada
ditetapkan dalam Permenpan Nomor 38 Tahun 4 ( empat ) agenda seperti terlihat pada tabel
2017 dan Permendagri Nomor 108 Tahun 2017 berikut :
tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Tabel 1. Fokus Pelatihan Kepemimpinan
Sipil Negara dan Kompetensi Pemerintahan. pada Masing Masing Level
Agar memiliki kualifikasi pendidikan,
kompentensi, track record dan rekam jejak,
integritas dan talenta global Pendidikan dan
Pelatihan Kepemimpinan disesuaikan dengan
ditetapkannya Perlan Nomor 15, 16 dan 2
Tahun 2019 masing masing tentang Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas, Pelatihan
Kepemimpinan Administrator dan Pelatihan
Kepemimpoinan Nasional Tk II.
Hal ini menyesuaikan dengan PP 11 Sumber : Materi workshop fasilitaror
Tahun 2017 yang disempurnakan dengan PP 17 PKP/PKA, Maret 2020
tahun 2020 bahwa pendidikan dan pelatihan Dari masing masing agenda dijabarkan
kepemimpinan Tingkat IV untuk eselon IV kedalam materi materi pelatihan yang
diubah dengan pelatihan kepemimpinan merupakan unit kompetensi, kemudian masing
Pengawas ( PKP ), pendidikan dan pelatihan masing materi pelatihan dijabarkan kedalam
kepemimpinan Tingkat III untuk eselon III Bab bab pembahasan ( elemen kompetensi )
diubah dengan pelatihan kepemimpinan dan sub bab ( kreteria unjuk kerja ) dan sub sub
administrator ( PKA Tk II ). bab ( opsional ).

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.1 Juni 2021 21
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Pengertian Kompetensi kolaborasi, dan mengoptimalkan seluruh
Kompetensi adalah kemampuan dan potensi sumber daya internal dan eksternal
karakteristik yang dimiliki oleh seorang dalam rangka implementasi peningkatan
Pegawai Aparatur Sipil Negera, berupa kinerja pelayanan publik yang dilakukan oleh
pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku pejabat pelaksana. Unit kompetensi terlihat
yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas tabel 2 berikut :
jabatannya, sehingga Aparatur Sipil Negera AGENDA PEMBELAJARAN PKP
tersebut dapat melaksanakan tugasnya secara
profesional, efektif dan efisien. ( PMDN 108
Tahun 2017 )
Menurut Permenpan Nomor 38
Tahun 2017 alat untuk mengukur kompetensi
disebuta standar kompetensi jabatan aparatur
sipil negara yang selanjutnya disebut Standar
Kompetensi ASN adalah deskripsi
pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang
diperlukan seorang Aparatur Sipil Negara
dalam melaksanakan tugas jabatan. Sumber : Keputusan Kepala LAN Nomor
Adapun kompetensi pemerintahan 1006/k.1/pdp.07/2019 Tentang kurikulum
adalah kemampuan dan karakteristik yang Pelatihan Kepemimpinan Pengawas
dimiliki oleh seorang Pegawai Aparatur Sipil
Negara yang diperlukan untuk melaksanakan METODE PENELITIAN
tugas pengelolaan pemerintahan sesuai jenjang 1. Pengumpulan Data
jabatannya di lingkungan Kementerian Dalam Metode pengumpulan data dan
Negeri dan Pemerintahan Daerah secara informasi mengenai kompetensi jabatan
profesional. kepemimpinan struktural adalah data sekunder
Berikut akan diuraikan pelatihan pada dokumentasi yang ada pada Badan
kepemimpinan pengawas yang berisi Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi
keseluruhan kompetensi yang harus dimiliki Bali maupun pada instansi lainnya. Disamping
oleh pejabat pengawas. PKP fokus pada itu juga dari data online yang terkait serta dari
kompetensi kepemimpinan melayani sebagai hasil observasi pada saat kegiatan pelatihan
kompetensi manajerial untuk menjamin kepemimpinan yang diselenggaran di Daerah.
terlaksananya akuntabilitas Jabatan Pengawas 2. Pembahasan dilakukan secara deskriptif
yang merupakan kemampuan dalam kwalitatif dari data yang diperoleh dari sumber
mengendalikan kegiatan pelaksanaan kepustakaan dan informasi yang relevan
pelayanan publik yang dilakukan oleh Pejabat dengan topik yang ditulis. Pembahasan
Pelaksana sesuai dengan standar operasional penulisan ini dibatasi hanya pada pelatihan
prosedur. kepemimpinan pengawas ( PKA )yang sedang
Melalui kegiatan membangun karakter berjalan pada birokrasi pemerintah khususnya
dan sikap perilaku kepemimpinan Pancasila Provinsi Bali.
yang berintegritas, menjunjung tinggi etika Pembahasan
birokrasi, dan bertanggung jawab dalam A. Disain Kurikulum Pelatihan
pengendalian pelayanan publik di unit Kepemimpinan Pengawas.
organisasinya sebagai bentuk perilaku Untuk penggabungan kompetensi manajerial,
kepemimpinan Pancasila dan bela Negara serta teknis, sosio kultural dan kompetensi
mengaktualisasikan kepemimpinan pelayanan pemerintahan maka dalam Keputusan Kepala
dan pengendalian pekerjaan sesuai dengan Lembaga Administrasi Negara Nomor
bidang tugasnya dengan melakukan inovasi, 1006/k.1/pdp.07/2019 tentang kurikulum
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
22 Vol.2 No.1 Juni 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
pelatihan kepemimpinan pengawas 7 jenis Keterangan : Mandiri sebagaimana materi
kompetensi pemerintahan sebagaimana pengendalian pelaksanaan jabatan pengawas
ditetapkan PMDN 108 Tahun 2017 dan terintegrasi kedalam materi pelatihan
diintegrasikan kedalam kurikulum seperti dalam agenda 1 dan 2
matrik dalam tabel 3 berikut : B. Perlunya Strategi Dalam Proses
Tabel 3. Eksisting Perencanaan Pelatihan Pembelajaran.
Kepemimpinan Sebagaimana diketahui bahwa
No Materi Materi Pencapaian keberhasilan dalam proses pelatihan
. Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Manajerial Jabatan dipengaruhi oleh 3 hal, pertama perencanaan
Pemerintahan Pengawas pembelajaran, kedua pelaksanaan proses
sebagai
Pengawas belajar mengajar dan evaluasi hasil belajar.
1 Kebijakan Mata Pelatihan khusus Perencanaan yang baik sudah merupakan 80
Desentralisasi: Strategi (mandiri*)
Penyusunan Petunjuk : prosen keberhasilan sehingga diperlukan
Pelaksanaan Kegiatan Perencan strategi dalam hal ini.
aan
Kegiatan Untuk keberhasilan dalam pelaksanaan
Pelayana pembelajaran maka semua materi pelatihan
n Publik
2 Hubungan Pemerintah Terintegrasi* dalam materi dalam agenda PKP diurai ke dalam rancang
Pusat dan Daerah: pokok pada Mata Pelatihan bangun pembelajaran mata pelatihan ( RBPMP
Menyusun Program Kepemimpinan Dalam
Kegiatan Kerjasama Pelaksanaan Pekerjaan: ) dan Rencana Pelatihan ( RP ) yang berisi
Strategis …kegiatan kerjasama strategis uraian terinci dari masing masing materi
dalam memberikan pelayanan
publik yang prima… pelatihan.
Judul masing masing mata pelatihan ini
3 Pemerintahan Umum: Terintegrasi* dalam materi disebut unit kompetensi ( UK ) jabarkan ke
Melakukan Identifikasi pokok pada Mata Pelatihan dalam bab bab pembahasan yang berisi materi
Ancaman Ketahanan Etika dan Integritas
Nasional Kepemimpinan Pancasila: pokok yang disebut elemen kompetensi ( EK )
…tujuan dan visi negara dan sub sub mataeri pokok atau sub bab yang
keterkaitannya dengan Pancasila
serta mengidentifikasi disebut kreteria unjuk kerja ( KUK ).
ancaman Sebagai contoh : Etika dan Integritas
ketahanan Nasional…
Kepemimpinan Pancasila. Ini adalah UK
4 Pengelolaan Mata Pelatihan khusus
Keuangan (mandiri*) kemudian dijabarkan kedalam materi pokok
Daerah: : Pengendalian dan sub materi pokok diambil dari Keputusan
Mengendali Pelaksanaan
kan Kegiatan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor
Pelaksanaan 1006/k.1/pdp.07/2019 tentang kurikulum
Kontrak
Pengadaan Barang dan Jasa pelatihan kepemimpinan pengawas sbb :
5 Urusan Pemerintahan Terintegrasi* dalam materi 1) Ceramah etika dan integritas
yang menjadi pokok pada Mata Pelatihan
Kewenangan Daerah: Manajemen
kepemimpinan Pancasila;
Mengendalikan Proses Mutu: …pengendalian 2) Bela negara dalam kilasan sejarah
Pelayanan proses pelayanan…
kemerdekaan;
6 Hubungan Mata Pelatihan khusus 3) Nilai-nilai dasar dan teladan bela
Pemerintah (mandiri*) negara, serta refleksi amanah ASN dalam
Daerah dengan : Penyusunan RKA
DPRD: Pelayanan Publik sejarah kemerdekaan;
Menyusun 4) Tujuan dan visi negara keterkaitannya
Rencana Kerja
Anggaran dengan Pancasila serta mengidentifikasi
7 Etika Terintegrasi* dalam materi ancaman ketahanan Nasional;
Pemerintahan: pokok pada Mata Pelatihan
Melakukan Manajemen Pengawasan: 5) Etika dan Integritas ASN;
Pengawasan …pengawasan 6) Penerapan etika jabatan pemerintahan
Penerapan Nilai penerapan nilai pelayanan
Pelayanan Publik publik… dan integritas dalam pengendalian

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.1 Juni 2021 23
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
pelayanan publik.
Dari 6 KUK ini misalkan sub pokok
bahasan 6 Penerapan etika dalam jabatan
pemerintahan dan integritas dalam Selanjutnya direncanakan teknis
pelayanan publik. pembelajaran
RBPMP
……………..diisi jenis mata pelatihan RENCANA PELATIHAN
……………..diisi level pelatihan Kode UPK : ……..
kepemimpinan 6. KD-U/-I/-P/-K : Penerapkan Etika
1. Alokasi waktu : 12 JP ( 540 menit) kepemimpinan dan Integritas dalam
2. Standar kompetensi : mampu Pelayanan Publik
mengaktualisasikan etika dan integritas Kode KD : ……….
kepemimpinan pancasila dalam 1. Alokasi Waktu : 2 x 45’
mengendalikan pelayanan publik di 2. Kegiatan Belajar Mengajar : ( diambil dari
instansinya. sub Pokok Bahasan ke 6 )
No Indikator Pokok Sub Pokok Bahasan No Sub Tahapan Kegiatan
Keberhasilan Bahasan
1 2 3 4 Pokok Pembelajaran Widyaiswara
6 ……diisi ….disi  Mendiskusikan Bahasan dan Peserta
dengan 6 materi Intrepretasi
indikator pokok standar etika 1 2 3 4
hasil belajar (
ada 6 K ).
diambil
dari
 Menetapkan Diisi Diskusi dan  Widyaiswara
standar etika
kolom 2  Menjelaskan etika dari interprestasi memberikan
Misalnya
pelayanan publik kolom 4 dari etika dan bahan
dan konsekuensi
etika dan pelanggaran etika RBPMP integritas diskusi dan
integritas  Menilai perilaku 8 intruksi
( K6 ) kerja pegawai
bawahan (delapan  Peserta
 Memberikan ) KUK berdiskusi
konsultasi hasil
penilaian
 Menetapkan Metode Media/alat Alokasi Alokasi
penyelesaian
pelanggaran etika bantu Waktu Praktek
 Mengembangkan Paparan
Model Etos Kerja
 Melakukan 5 6 7 8
pengawasan etika …diisi …diisi 30 % 70
pemerintahan
(terintegrasi dari dari %
dengan materi kolom 5 kolom 6
manajemen
Pengawasan ) RBPMP RBPMP
Selanjutnya direncanakan strategi Dari sub pokok bahasan ke 6 materi
pembelaran, metode media dan waktu, Etika dan Integritas Kepemimpinan Pancasila,
komponen teori dan praktek serta pustaka ada 8 ( delapan) kreteria unjuk kerja. 7
Metode Media Waktu Teori Praktek Pustaka terintegrasi dan 1 diberikan secara mandiri
5 6 7 8 9 10
a.Ceramah Laptop & 2x 45 30 70 Modul melalui manajemen pengawasan. Semuanya
b.Tanya Infokus/ menit % % UU, harus dialami oleh peserta dan hasil belajarnya
jawab LCD, Permen,
c.Curah White Take dibuktikan dengan evaluasi terhadap
pendapat Board, book, kemapuan dan penguasaan wawasan nilai etika
kertas Jurnal
plano, dan integritas, mengembangkan nilai etos kerja
spidol, (knowledge), ketrampilan menyusun standar
bahan
studi kasus etika intern yang mengatur bisnis proses dan
mengawasi dalam hal terjadi konflik
kepentingan( skill ) dan sikap prilaku
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
24 Vol.2 No.1 Juni 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
kepemimpinan melayani ( attiude ) dalam diberikan dalam materi secara mandiri
menilai sikap prilaku bawahan dan memberikan manajemen pengawasan. Dengan catatan
konsultasi hasil penilaian dan mengawasi peserta harus dapat membuktikan kemampuan
keseluruhan pekerjaan mendukung program penguasaan nilai etika dan integritas dapat
atasan pejabat administrator dan berkontribusi menunjukan ketrampilan dalam menyusun
terhadap pencapaian visi misi organisasi standar pelayanan mengacu dari standar yang
pimpinan JPT pratama dan meningkatkan lebih tinggi dan bersikap melayani baik
kinerja organisasi induk organisasinya. terhadap bawahan, sesame rekan kerja, atasan
Dari ulasan salah satu sub pokok dan lebih lebih kepada masyarakat.
bahasan secara singkat ini memberikan
gambaran bahwa perencanaan pelatihan masih Keberhasilan peserta memahami
harus disempurnakan lagi. Ditambah situasi materi pelatihan akan menunjukan peningkatan
dan kondisi Covid-19 memberi peluang untuk kinerja organisasi dan peningkatan kinerja
masing masing melakukan penyempurnaan dari organisasi adalah tujuan dari pengembangan
materi pelatihan yang diampu. Pertanda masih kompetensi sebagaimana dimasudkan oleh PP
banyak pekerjaan rumah dalam menyusun 11 Tahun 2017 yang disempurnakan dengan PP
rancang bangun pembelajaran mata pelatihan 17 Tahun 2020 tentang manajemen ASN.
(RBPMP ) dan Rencana Pelatihan ( RP ) yang Keberhasilan iitu terletak pada jabatan
merupakan pedoman dalam proses pengawas Karena pejabat Pengawas adalah
pembelajaran. Semakin baik penyusun ujung tombak yang berada di fron line yang
perencanaan pelatihan ini akan sangat secara operasional bertanggung jawab terhadap
memudahkan fasilitator dan widyaiswara pengendalian pelayanan public sesuai dengan
dalam memberikan ceramah maupun dalam tugas pokok dan fungsinya.
pengampuan.
Penyempurnaan yang dilakukan akan PENUTUP
memudahkan dalam melakukan e-learning Kesimpulan
sebagaimana ditentukan dalam pasal 5 ayat 4 Dari uraian pada pembahasan
Perlan Nomor 15 Tahun 2019 tentang Pedoman sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai
Pelatihan Kepemimpinan Pengawas.. Karena berikut :
bagaimana pun aktivitas pelatihan 1. Eksisting dalam penyusunan
kepemimpinan tidak boleh berhenti. Ketika perencanaan pelatihan kepemimpinan
penyusunan pearencanaan pelatihan selesai memerlukan penyempurnaa RBPMP
pada saat bersamaan penyelenggara harus dan RP oleh fasilitator dan
menyiapkan aplikasi e-learning. Apakah widyaiswara dalam mengkaitkan
dengan bantuan pembina dari Lembaga integrasi ke dalam agenda 1
Administrasi Negara yang sudah memiliki Kepemimpinan Pancasila dan Bela
system e-learning itu atau dengan membuat Negara, Agenda 2 Kepemimpinan
aplikasi sendiri bantuan ahli teknologi Melayani, agenda 3 Pengendalian
informasi yang dimiliki atau dengan menghiyer pelaksanaan kegiatan dan agenda 4
dari luar. aktualisasi kepemimpinan.
Integrasi kompetensi juga akan 2. Strategi integrasi kompetensi adalah
semakin jelas hubungannya dari ulasan sub menjabarkan judul materi pelatihan
pokok ke 6 materi Etika dan Integritas sebagai Unit Kompetensi, kedalam
Kepemimpinan Pancasila dapat diketahui materi pokok yang disebut elemen
bahwa kompetensi pemerintahan yang ke 7 kompetensi dan sub sub pokok materi
etika pemerintah dapat dijawab dari integrasi yang disebut kreteria unjuk kerja.
materi ini dari 8 KUK. dan secara mandiri juga Untuk sub pokok ke 6 dari elemen

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.1 Juni 2021 25
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
penerapan etika dan integritas dalam [7] Permendagri 108 Tahun 2017 tentang
pengendalian pelaksanaan ada 8 KUK Kompetensi Pemerintahan.
yang harus dikaitkan dengan etika [8] Peraturan Kepala Lembaga Administrasi
pemerintahan. Negara Nomor 20 Tahun 2015
3. Dari hasil kajian diperlukan strategi tentang Pedoman Penyelenggaraan
mengintegrasikan materi agenda 1, 2, 3 Pendidikan dan Pelatihan Tk IV
dan 4 dan menguraikan pengetahuan, [9] https://www.academia.edu/34403659/Teor
skill dan attitude dalam KUK. i Kepemimpinan diakses 28 April 2020
Penyempurnaan perencanaan pelatihan [10] https://www.studilmu.com/blogs/details/a
kepemimpinan seyogyanya dilakukan pa-saja-teori-kepemimpinan http diakses
bersamaan secara sinergi antara 27 April 2020.
penyelenggara dan fasilitator dan [11] Dinus.ac.id/repository/docs/ajar/Teori
widyaiswara untuk mendukung e- Kepemimpinan diakses 26 April 2020
learning dalam kondisi Covid-19 ini.
4. Keberhasilan dalam penyusunan
perencanaan terintegrasi akan
memudahkan penyelenggara, fasilitaror
dan widyaiswara dan peserta pelatihan
dan pada gilirannya dapat
meningkatkan kinerja pelayanan
publik.

DAFTAR PUSTAKA
[1] PP 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
ASN dan Penyempurnaan PP 17 Tahun
20020 Tentang manajemen ASN
[2] Perlan Nomor 15 Tahun 2019 Tentang
Pedoman Pelatihan Kepemimpinan
Pengawas, Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
[3] Perlan Nomor 16 Tahun 2019 Tentang
Pedoman Pelatihan Kepemimpinan
Administrator, Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
[4] Keputusan Kepala Lembaga Administrasi
Negara Nomor 1006/k.1/pdp.07/2019
Tentang Kurikulum Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas
[5] Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah.
[6] Permenpan RB Nomor 38 tahun 2017
tentang Standar Kompetensi Jabatan
aparatur Sipil Negara

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
26 Vol.2 No.1 Juni 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

Anda mungkin juga menyukai