Anda di halaman 1dari 2

TH.

NO AUTHOR TERBIT JUDUL PAPER JURNAL PENERBIT


03. Richma Yulinda 2015 PERBAIKAN KUALITAS Jurnal Jurusan Teknik
Hanif, Hendang PRODUK KERATON Online Institut Industri Itenas
Setyo Rutmi, LUXURY DI PT. X DENGAN Teknologi
Susy Susanty MENGGUNAKAN METODE Nasional
FAILURE MODE and
EFFECT ANALYSIS (FMEA)
dan FAULT TREE
ANALYSIS (FTA)

ISI

MASALAH METODE
ED. VOL HAL
03 137-147 Dari hasil pemeriksaan kualitas oleh Digunakan metode Failure Mode and
bagian Quality Control diketahui Effect Analysis (FMEA) dan Fault Tree
bahwa tingkat cacat produk Keraton Analysis (FTA). Tahap-tahap yang
Luxury masih di atas 5%. Produk dilakukan dengan menggunakan metode
Keraton Luxury yang cacat umumnya FMEA yaitu mengidentifikasi failure
masih bisa di rework. Namun mode, identifikasi effect of failure,
biayanya cukup mahal karena proses identifikasi cause effect, menetapkan
rework memerlukan waktu yang nilai severity rating, nilai occurance
cukup lama. Kondisi tersebut sangat rating, menentukan current control, nilai
merugikan perusahaan karena biaya detection, dan menghitung Risk Priority
produksi akan meningkat. Jika biaya Number (RPN). Setelah didapat nilai
produksi meningkat maka harga jual RPN dari metode FMEA kemudian
juga meningkat, sehingga daya saing melakukan analisis dengan menggunakan
produk berkurang. Oleh karena itu metode FTA untuk mencari akar
pihak manajemen PT. X berkeinginan penyebab masalah.
untuk memperbaiki kualitas produk
Keraton Luxury.

ISI
HASIL KESIMPULAN
GAP
Setelah diamati langsung di lantai Biaya rework tertinggi berada pada Kurangnya analisis
produksi dan berdasarkan data dari proses pembelahan kayu dengan total terperinci mengenai
bagian quality control ternyata biaya rework sebesar Rp 10.704.204 penyelesaian masalah
terdapat 7 jenis cacat yang terjadi. dan proses pemberian cat dasar dengan yang harus dilakukan.
1. Retak pada permukaan produk total biaya rework sebesar Rp
2. Lubang yang tidak merata 1.614.099.
3. Dempul yang tidak rata Berdasarkan nilai RPN kecacatan yang
4. Pewarnaan yang tidak rata akan dianalisis dengan menggunakan
5. Adanya permukaan kayu yang metode FTA yaitu kecacatan retak
masih kasar pada permukaan produk, dan kecacatan
6. Adanya bagian yang tidak pemberian warna dasar yang tidak
melengkung sempurna merata yaitu : a. Suhu ruang yang
7. Adanya kesalahan pemasangan panas
b. Kebisingan yang tinggi
c. Kelelahan yang terjadi pada
operator.
d. Ruangan yang gelap.
e. Proses penyemprotan tidak sesuai.
f. Ukuran ketebalan kayu tidak sesuai
spesifikasi
g. Proses pengeringan kayu yang
terlalu cepat

Anda mungkin juga menyukai