HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................1
Step 5. PERENCANAAN....................................................................................5
Step 6. IMPLEMENTASI....................................................................................8
Step 7. EVALUASI HASIL.................................................................................10
Step 8. STANDARISASI...................................................................................10
Membuat inovasi merupakan hasil pemecahan masalah dari kondisi sebelum inovasi
sehingga ada perubahan menjadi lebih baik. Inovasi diharapkan mampu menjadi tolak ukur
peningkatan kualitas dari suatu kegiatan. Dalam hal ini kegiatan pembelajaran di SMK
menjadi fokus kami untuk melakukan inovasi. Berdasakan analisa kami mengenai
permasalahan yang ada pada proses pemilahan tomat dapat kami jabarkan sebagai berikut :
1.1 Latar belakang
Kabupaten Malang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang
memiliki potensi untuk pengembangan sektor pertanian. Mata pencaharian masyarakat di
Kabupaten Malang mencapai 36,40% berada di sektor pertanian (BPS Kabupaten Malang,
2021). Besarnya penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian tersebut mengindikasikan
pembangunan di sektor pertanian merupakan pilar utama keberhasilan pembangunan
daerah di Kabupaten Malang. Peranan sektor pertanian terhadap kontribusi PDRB di
Kabupaten Malang mencapai 35,04%, Wilayah Pengembangan pertanian Tumpang
kabupaten malang memiliki komoditas unggulan salah satunya adalah tanaman holtikultura.
Preferensi petani menggambarkan minat petani terhadap budidaya komoditas unggulan di
kabupaten malang memiliki respon sebesar 76% pada jenis tanaman holtikultura dimana
didalamnya termasuk buah tomat (Cipta dkk, 2015).
Akan tetapi cara mengidentifikasi dan mendeteksi kematangan buah tomat yang
dilakukan di suatu industri masih banyak menggunakan cara manual. Cara manual dilakukan
berdasarkan pengamatan visual secara langsung pada buah yang akan diklasifikasi.
Kelemahan pengklasifikasian manual sangat dipengaruhi subjektifitas operator sortis
sehingga pada konsisi tertentu tidak konsisten proses pengklasifikasian dan parameter dari
kematangan buah tomat tersebut pun juga masih manual sehingga proses distribusi tomat
ke berbagai pasar masih teramat rancu.
Petani tomat juga perlu memisakan buah tomat berdasarkan tingkat kematangannya,
karena masing – masing tingkat kematangan tomat memiliki fungsi yang berbeda – beda.
Sebagai contoh tomat dengan kategori mentah mimiliki fungsi untuk dijadikan bumbu
masak, sedangkan tomat dengan kategori matang sering digunakan oleh penjual jus untuk
membuat jus tomat, Selain itu buah tomat yang dipanen setelah timbul warna merah 10%
sampai dengan 20% hanya tahan disimpan maksimal selama 7 hari pada suhu kamar (Rudito,
2005).
Untuk memudahkan para petani tomat dalam mengatasi masalah tersebut maka
penulis merancang sebuah sistem. Dimana alat ini menggunakan PLC sebagai kendali dan
kontrol dalam alat tersebut serta menggunakan sensor warna TCS3200. Tomat akan dikenali
warnanya dalam sistem ini. Sesuai tingkat kematangan maka secara otomatis sistem akan
memilahnya. Apabila tomat dengan warna hijau sistem akan mengalirkan tomat tersebut ke
dalam jalur tomat mentah. Sistem akan menggelindingkan tomat ke jalur tomat setengah
matang apabila tomat berwarna oranye atau jingga. Dan jika tomat berwarna merah segar
maka sistem akan mengalirkan tomat tersebut ke jalur tomat matang.
Pembuatan alat pemilah tomat menggunakan sensor warna ini didasari karena di
SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen memiliki jurusan Otomasi Industri yang mempelajari
4
tentang perkembangan dunia otomasi dan tidak asing dengan penerapan berbagai sensor
dan pengontrol an sehingga siswa mampu merancang teknologi sebagai penerapan ilmu di
sekolah yang dapat bermanfaat untuk petani sekitar.
Inovasi alat pemilah tomat menggunakan sensor berangkat dari masalah yang dtemukan
saat melihat lingkungan desa penghasil tomat secara langsung. Untuk menemukan masalah
tersebut kami melakukan observasi lapangan dan menentukan Root Cause
tomat
TOMAT
Berdasarkan permasalahan tersebut muncul suatu ide dalam membuat suatu sistem
yang dapat memisahkan antara buah yang sudah matang dan belum matang dengan
5
memanfaatkan citra warna dari buah tersebut. Buah tersebut berupa tomat yang akan
dikenali melalui tahapan image preprocessing dengan meletakkan tomat tersebut pada Belt
Conveyor. Tahapan processing akan melakukan penyesuaian warna dari tomat yang telah
matang terhadap tomat yang akan diuji tingkat kematangannya. Sistem yang dibuat juga
memiliki sistem pengontrol yang akan memisahkan tomat yang telah matang dengan tomat
yang belum matang pada suatu wadah yang berbeda. Sistem yang dibangun diharapkan
dapat menjadi solusi untuk mengenali tingkat kematangan tomat dan dapat di terapkan
pada kehidupan bermasyarakat
Berdasarkan bagan Root Cause kami menentukan permasalahan yang dominan dari
masing masing aspek pada tabel berikut
Step 5. PERENCANAAN
Berdasarkan masalah utama yang kami tentukan, kami menggunakan table berikut
untuk menyelesaikan permasalahan dengan inovasi yg kami lakukan
KEGIATAN Juli Agust Sept Okt Nov Des PIC
2021 2021 2021 2021 2021 2021
6
Dengan menggunakan metode PDCA (Plan – Do – Cek – Action). inovasi kami susun
bertujuan agar seluruh aspek yang masuk dalam latar belakang masalah dapat kami berikan
solusi sehingga tidak hanya media pembejaran yang kami amati, akan tetapi aspek yang lain
perbandingan standarisasi inovasi yang valid.
700 mm
mm
650
130 mm
Tampak Samping
100 mm
600 mm
Tampak Depan
1000 mm
Tampak Atas
600 mm
200 mm
400 mm
Sensor deteksi gambar menggunakan sensor warna TCS3200, sensor ini digunakan
untuk mendeteksi warna tomat dan akan diolah pada PLC sehingga akan terdeteksi warna
tomat yang dipilih.
9
Pemrograman alat menggunakan software CX ONE LITE Perakitan Alat Pemilah Tomat
Step 6. IMPLEMENTASI
Setelah tahap perencanaan, langkah selanjutnya yaitu tahap Implementasi. Tahap
Implementasi adalah tahap dimana, semua solusi yang kita rencanakan, kita lakukan di tahap
ini. Kemudian kita bandingkan keadaan sebelum (before) dan sesudahnya (after). Berikut
hasil implementasi dari solusi yang diberikan, sekaligus perbandingan before dan after-nya.
1. Pada saat buah tomat sudah memasuki masa panen, petani memetik tomat dan
dikumpukan pada wadah
Petani membawa hasil panen ke Gudang Hasil Panen tomat di letakkan pada Conveyor
dikarenakan tidak dapat melakuakan pemilahan di
ladang
10
Step 8. STANDARISASI
Pada tahapan ini, penulis melakukan identifikasi potensi kegagalan, yang kemudian
11
Pada tahapan ini, sama seperti pada step 1 yaitu Pemetaan Masalah yaitu penulis
mencari data, untuk melakukan improvement selanjutnya. Tahapan inilah yang kemudian
memungkinkan penulis untuk melakukan continuous improvement. Berdasarkan hasil
pengujian sistem yang telah dilakukan dalam 20 detik alat pemilah tomat dapat memilah 5
buah tomat sedangkan dengan cara manual petani dapat memilah tomat sebanyak 10 buah,
Maka untuk lebih meningkatkan sistem menjadi lebih baik salah satu caranya adalah dengan
menambahkan motor servo agar alat pemilah dapat menampung tomat yang banyak secara
langsung dan menambahkan conveyor yang lebih panjang sehingga dapat memilah tomat
dalam jumlah yang lebih banyak.
LAMPIRAN
A. Daftar Pustaka
12
Badan Pusat Statistik. 2021. Luas Panen Tanaman Sayuran dan Buah–Buahan Semusim
Menurut Jenis Tanaman di Provinsi Jawa Timur 2021. (Online),
(https://jatim.bps.go.id/statictable/2021/06/16/2158/luas-panen-tanaman-sayuran-
dan-buah-buahan-semusim-menurut-jenis-tanaman-di-provinsi-jawa-timur-ha-2017-
2020.html)
SISKAPERBAPO. 2021. Harga Rata-Rata Bahan Pokok di Provinsi Jawa Timur 2021. (Online),
(https://www.siskaperbapo.com/harga/tabel)
B. Daftar Dokumentasi