Kelas : XI
Nama Peserta : ……………………...........................................
No peserta : ……………………
Pembina / Instruktur : 1. Drs. Hono Suparjo
2. Nanang Lukman, S.Pd
3. Ardi Setyanto, S.Pd
4. Ari Yuga Aswara, S.Pd
I. Tujuan :
1. Siswa dapat merangkai system pengapian .
2. Siswa dapat memeriksa tanahan primer koil
3. Siswa dapat memeriksa tahanan skunder koil
4. Siswa dapat memeriksa memeriksa tahan balst koil
5. Siswa dapat memeriksa tahanan kabel tegangan tinggi
6. Siswa memeriksa tegangan / beda potensial baterai
7. Siswa dapat memeriksa/menyetel platinah
8. Siswa dapat memeriksa distributor
9. Siswa dapat memeriksa advan sentrifugal
10.Siswa memeriksa advan vakum
11.Siswa dapat memeriksa/menyetel saat pengapian
Bahan :
1. Platinah
2. Baut paltinah
3. Amplas/kertas gosok
Media prktik :
1. Trainer sistem pengapian
2. Engine stands
Kesimpulan
2. Kunci kontak
Hasil pengukuran
Seharusnya 0 Volt
Kesimpulan
3. Tahanan Ballast
Hasil pengukuran
Kesimpulan
Kesimpulan
5. kontak pemutus
Hasil pengukuran
Kesimpulan
2.1.Koil pengapian
Penghantar tegangan tinggi dengan tahanan yang terlalu besar mengakibatkan mesin sukar
dihidupkan.
4.4. Menguji koil pengapian dengan melihat loncatan bunga api langsung pada mesin
Mendekatkan ujung kabel dengan tang berisolasi pada masa koil pengapian yang akan
meloncatkan bunga api 6 10 mm
Menghungkan klem 15, 1 dan 4 koil pengapian dengan klem 15, 1 dan 4 pada koil tester
“ ON “ kan koil tester , maka terjadi loncatan bunga api ( Baik / Buruk )
Pengujian tahanan isolasi dari koil pengapian bisa dilakukan dengan memperbesar jarak
kontak. Pengujian ini hanya diperbolehkan dalam waktu yang singkat saja.
Tahanan isolasi yang jelek ditunjukkan dengan loncatan bunga api dari leher menuju klem
1 atau klem 15
4.5. Periksa Kelonggaran Poros Governor Dengan Tangan.
Kebebasan maksimal :
Radial 0.02 mm
Aksial 1 mm
5. Jika kebebasan radial dapat dirasakan dengan baik, distributor harus dioverhaul/diganti
6. Periksa keausan pada kam governor. Kam yang beralur terlalu tajam harus diganti.
Lepas slang vakum yang menuju ke distributor pada karburator. Isap slang dengan mulut dan
perhatikan plat dudukan kontak pemutus harus bergerak.
Hidupkan motor, kontrol/ stel saat pengapian
Tambah putaran motor sampai tepat 3500rpm, kemudian lihat saat pengapian
Lepas slang vakum pada distributor, kemudian lihat kembali saat pengapian dengan tepat
3500rpm. Perbedaan saat pengapian dengan/ tanpa advans vakum harus 10-20 0
Kesimpulan ................................
Petunjuk
Apabila advans vakum tidak bekerja dengan benar, pemakaian bensin akan boros, sedang tenaga
motor tetap.
Putar rotor dengan tangan. Sesuai dengan arah putarannya, rotor harus dapat
berputar 10-15 derajat terhadap pegas governor dan dapat kembali sendiri ke posisi
semula. Jika tidak, governor harus diperbaiki atau diganti baru.
Kesimpulan ..................................
4.8. Pemeriksaan Saat Pengapiandengan lampu Timing
Lihat tanda pengapian saat putaran idle, kemudian tambah putaran motor perlahan-lahan. Di
bawah 900rpm governor belum boleh bekerja, saat pengapian tidak boleh berubah.
Antara 900-1500rpm, governor harus mulai bekerja. Untuk itu dapat dilihat pada tanda
pengapian yang mulai bergeser ke saat pengapian yang lebih awal.
Tambah putaran motor sampai 4500rpm. Sekarang saat pengapian harus maju 15-30 0
Dilarang menambah putaran lebih dari 4500rpm. Jangan lupa memasang kembali slang vakum
setelah pemeriksaan.
Muka busi biasa. Isolator berwarna kuning
sampai coklat muda, puncak isolator bersih.
Permukaan rumah isolator kotor berwarna
coklat muda sampai abu-abu. Hal ini berarti
kondisi dan penyetelan motor baik!
Kesimpulan .................................
Pemasangan busi
Ukurlah celah elektroda dengan batang pengukur atau fuler. Jika celah tidak sesuai
spesifikasi, stel dengan membengkokkan pada elektroda massa.
Celah elektroda
Kesimpulan ...........................
baik
miring
miring
tergeser
kesimpulan .................................
Putar motor dengan tangan sampai kam dengan tumit ebonit dalam posisi seperti pada
gambar.
Pilih fuler yang sesuai dengan besar celah kontak.
Lihat gambar.
Perhatikan pada waktu pemeriksaan celah. Jika fuler tidak dimasukkan lurus, penyetelan akan
salah.
Baik
Salah, fuler terpuntir
Kesimpulan ..................................
Langkah kerja
Periksa celah kontak secara visual. Untuk mobil biasanya 0,4-0,5mm. Jika celah kontak lebih
besar atau lebih kecil, stel menurut metode yang sudah dijelaskan pada penyetelan dengan
fuler.
Hubungkan kabel sekunder koil ke massa, untuk menghindarkan kerusakan koil dan bagian-
bagian elektronik.
Start motor dan periksa sudut dwel. Jika salah, stel celah kontak sampai mendapatkan hasil
yang baik dan keraskan sekrup-sekrup pada kontak tetap.
Pasang kembali, kontrol sudut dwel sekali lagi selama motor hidup (putaran idle).
Petunjuk
Besar sudut dwel untuk motor 4 silinder biasanya 50-60, untuk motor 6
silinder 38-42.
Kadang-kadang ada perubahan pada sudut dwel, yang tergantung pada jumlah putaran motor. Itu
diakibatkan oleh kebebasan plat dudukan kontak dan kebebasan poros governor. Kalau jumlah
perubahan lebih dari 50, distributor harus dioverhaul. Kecuali : Distributor buatan delco (GM) dan
Ducellier (Renault).
Distributor tersebut mengalami perubahan sudut dwel pada saat advans vakum bekerja.
Perubahan itu dikarenakan oleh konstruksinya.
Lihat saat pengapian pada putaran idle. Tanda pengapian terletak pada puli atau roda gaya.
Jika tanda kotor, bersihkan terlebih dahulu.
Apabila saat pengapian tidak tepat, kendorkan sekrup pengikat distributor sampai distributor
dapat digerakkan.
Putar distributor sampai didapatkan saat pengapian yang tepat, kemudian keraskan sekrup
kembali.
Kontrol saat pengapian kembali. Kontrol juga dengan melepas slang vakum dari distributor. Jika
ada perbedaan antara saat pengapian dengan/tanpa slang vakum, penyetelan karburator salah,
atau slang vakum pada karburator disambung salah.
Kesimpulan ..................................................
Petunjuk
Perhatikan : jika lampu timing dilengkapi dengan penyetel sudut, penyetel tersebut harus
ditepatkan pada posisi “off” atau 0.
Penyetelan saat pengapian biasanya harus pada putaran idle. Bila putaran idle terlalu tinggi, saat
pengapian dimajukan oleh sistem advans di dalam distributor.
Putaran idle untuk motor 4 silinder biasanya 750-850rpm, untuk motor 6 silinder 600-750rpm.
Pada mobil-mobil buatan Jerman, Italia, kadang-kadang penyetelan saat pengapian tidak pada
putaran idle.
Pada distributor yang dilengkapi dengan oktan selektor (Toyota), penyetelan saat pengapian dapat
dilakukan melalui oktan selektor, dengan memutar baut penyetel. Hal tersebut biasa dilaksanakan
jika kesalahan saat pengapian hanya sedikit.
Silinder 1 adalah silinder yang paling dekat dengan penggerak poros kam.
Motor bentuk V :
Biasanya silinder-silindernya diberi nomor pada sambungan masuk. Biasanya silinder 1 adalah
juga silinder yang paling dekat dengan penggerak poros kam.
Motor “Boxer” :
Tanda pengapian ada bermacam-macam : pada puli atau pada roda gaya dan dengan memakai
angka atau hanya tanda.
Kesimpulan ....................................................................................................................
TT.PESERTA/SISWA TT.ORANG TUA TT. PEMBINA/INSTRUKTUR TANGGAL NILAI
………………………………………………