Anda di halaman 1dari 5

Nama : ADE JUNESA

Nim : 2102001
Kelas : TPHP 2A
MK : Pengendalian Mutu Olah (UAS)

NO Permasalahan utama PKS X Penyebab


1 Permasalahan bahan baku a) Fraksi buah tidak sesuai dengan norma, hasil
sortasi rata-rata dari kebun buah sendiri seperti
table yang tertera : buah fraksi 4 dan 5 memiliki
presentase lebih tinggi disbanding fraksi 2 dan 3,
sehingga mutu minyak kelapa sawit dan mutu
minyak inti sawit yang dihasilkan relative kurang
dibanding norma
2 Permasalahan Tekanan rebusan kurang dari 2,5 kg/cm2
metode/pengolahan a) Terlalu banyak pemakaian steam untuk instalasi
diluar rebusan
b) Tekanan uap boiler <19 kg?cm2 sehingga tekanan
BPV harus diturunkan
c) Banyak kebocoran steam di rebusan /BPV menuju
instalasi
3 Permasalahan alat dan mesin Maintanance tidak rutin, sehingga banyak alat dan mesin
mengalami kerusakan dan stagnasi yang tinggi

4 Permasalahan SDM Keterlibatan SDM


Kurangnya personil pada stasiun klarifikasi yang
mengakibatkan oil purifier jarang dibilas dan berdampak
kepada efisiensi kinerja dari alat tersebut
Permasalahan alat
Permasalahan SDM dan mesin

Keterbatasan SDM 5 pintu hopper loading ramp macet


dan tidak dapat beroperasi

Maintanance tidak rutin

Kinerja PKS
X masih
rendah
Buah rusak sebelum diolah Tekanan rebusan <2,5 kg/cm 2

TBS restant Sistem perebusan 2 peak siklus rebus 150 menit


Fraksi buah tidak sesuai norma

Permasalahan
Permasalahan bahan
metode pengolahan
baku
1. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan PRI crumb rubber tidak memenuhi
standart dan bagaimana cara mengendalikannya!
Jawab :
 Kontaminasi : faktor utama yang dapat menyebabkan Crume rubberr tidak
memenuhi standar adalah kontaminasi kontaminasi dapat berasal dari berbagai
sumber, seperti kotoran, serat, logam, atau bahan asing lainnya yang masuk ke
dalam proses pengolahan. cara untuk mengendalikan masalah kontaminasi adalah
dengan meningkatkan kebersihan selama proses produksi menyaring bahan
mentah secara lebih efektif dan memperketat pengawasan untuk mencegah
masuknya kontaminan
 Variasi ukuran partikel: ukuran partikel Chrome rubber yang tidak seragam
dapat mempengaruhi kualitas dan performa produk akhir. untuk
mengendalikan masalah ini, produsen dapat menggunakan peralatan
pemrosesan yang lebih canggih dan presisi untuk menghasilkan ukuran
partikel yang konsisten. Selain itu, pengaturan parameter proses yang tepat dan
pemantauan yang baik dapat membantu mengendalikan variasi ukuran partikel.

 Kualitas lateks asli : kualitas crumb rubber sangat bergantung pada kualitas asli
yang digunakan sebagai bahan mentah pastikanlah teks yang digunakan berasal
dari sumber yang dapat diandalkan dan memenuhi standar kualitas yang
ditetapkan
 Pengolahan yang tidak tepat : kesalahan dalam proses pengolahan crumb rubber
juga dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk memenuhi standar titik oleh
karena itu, diperlukan kontrol yang ketat pada semua Tahap proses termasuk
koagulasi, pengeringan, pencampuran, dan lain-lain. perhatikan juga parameter
seperti suhu dan perbandingan bahan kimia untuk Memastikan kualitas yang baik
 Pengujian kualitas yang kurang tepat : jika proses pengujian kualitas crumb rubber
tidak akurat atau tidak memadai, maka sulit untuk mendeteksi cacat atau masalah
kualitas. pastikan pengujian dilakukan secara teliti dan mengikuti standar
pengujian yang relevan
 Perawatan peralatan : kegagalan dalam merawat dan memelihara peralatan
pengolahan juga dapat mempengaruhi kualitas crumb rubber. Pastikan peralatan
tetap dalam kondisi yang baik dan dijalankan dengan benar untuk menghindari
masalah teknik yang dapat mempengaruhi mutu olah
2. Jelaskan perbedaan crumb rubber high grade dan crumb rubber low grade!
Jawab :
 Kualitas karet : Crume rubber high Grade memiliki kualitas karet yang lebih baik
daripada crume rubber low grade titik kualitas ini bisa dilihat dari kebersihan
murni dan kemurnian bahan karet itu sendiri crume rubber High Grade biasanya
mengalami proses pemisahan dan penyaringan lebih lanjut untuk menghilangkan
kontaminan dan menghasilkan karet yang lebih murni. rubber low grade di sisi
lain, mengandung kontaminan seperti serat kawat atau kotoran lainnya dan belum
melalui proses pemisahan yang cermati kualitasnya lebih rendah dibandingkan
dengan Crumme rubber High Grade
 Ukuran partikel : Crume rubber High Grade memiliki ukuran partikel yang
lebih seragam dan konsisten. ukuran partikel yang seragam Ini menghasilkan
kinerja yang lebih baik dalam berbagai aplikasi dan proses manufaktur. Crume
rubber low grade cenderung digunakan dalam produk-produk yang tidak
memerlukan kualitas yang tinggi, seperti apel karet, alas taman bermain, atau
bantalan Jalan Raya. penggunaan Chrome rubber low grade dapat membantu
mendaur ulang limbah karet namun mungkin tidak cocok untuk aplikasi yang
memerlukan performa dan kualitas yang lebih tinggi
 Penggunaan produk akhir : karena kualitas yang lebih baik dan ukuran partikel
yang seragam sering crume rubber high grade digunakan dalam produk-produk
yang memerlukan standar kualitas tinggi, seperti ban mobil dan produk-produk
karet industri yang lebih mahal. Crume rubber low grade cenderung digunakan
dalam produk-produk yang tidak memerlukan kualitas yang tinggi, seperti apel
karet, alas taman bermain, atau bantalan Jalan Raya. Penggunaan crume rubber
low grade dapat membantu mendaur ulang limbah karet namun mungkin tidak
cocok untuk aplikasi yang memerlukan performa dan kualitas yang lebih tinggi
3. Berapa liter air yang ditambahkan untuk mengencerkan lateks 30% menjadi
14% dengan bahan baku 1000 L lateks?
Jawab :
Volume awal x Presentase awal = Volume akhir x Presentase akhir
1000 liter x 30% = (1000 L + V_air) x 14 %
0,30 x 1000 L = (1000 L + V_air) x 0,14
300 L = (1000 L +V_air) x 0,14
Maka :
300 L = 140 L = 0,14 x V_air
300 L – 140 L = 0,14 x V_air
160 𝐿
V_air = 0,14

V_air = 1142.86 Liter


Jadi, sekitar 1142.86 liter air perlu ditambahkan ke 1000 liter lateks 30% untuk
mengencerkan menjadi 14%
4. Jelaskan titik kritis mutu olah pada pengolahan lateks pekat dan cara
mengendalikannya!
 Koagulasi: titik kritis mutu olah pertama adalah tahap koagulasi, di mana lateks
pekat dikonversi menjadi karet padat titik pengendalian waktu dan kondisi
koagulasi sangat penting untuk menghasilkan partikel karet yang merata dan
bebas dari inklusi titik beberapa cara untuk mengendalikan proses koagulasi
adalah dengan mengatur suhu, Ph dan penggunaan koagulan ( seperti asam asetat
atau asam formiat) sesuai dengan parameter yang telah ditetapkan
 Pengeringan: setelah koagulasi, karet padat harus dikeringkan untuk mengurangi
kadar air hingga mencapai tingkat yang diinginkan titik pengendalian suhu waktu,
dan metode pengeringan adalah kunci untuk mencegah kerusakan karet dan
memastikan mutu olah yang baik
 Titik proses bongkar muat dan penyimpanan: transportasi dan penyimpanan lateks
pekat juga memerlukan perhatian yang serius. lateks pekat yang terlalu lama
karena suhu tinggi atau terlalu sering diangkut dari satu tempat ke tempat lain
dapat menyebabkan degradasi mutu olah. Oleh karena itu, pengendalian suhu
selama proses bongkar muat dan penyimpanan sangat penting untuk menjaga
kualitas lateks pekat
 Pemilihan bahan kimia dan perlengkapan pemrosesan: penggunaan bahan kimia
yang berkualitas baik dan perlengkapan pemrosesan yang tepat sangat penting
untuk mencapai mutu olah yang baik pada pengolahan lateks pekat. Pemilihan
koagulan yang sesuai, penggunaan, alat pemisahan yang efisien, dan perangkat
pengeringan yang tepat adalah beberapa contoh langkah yang dapat membantu
mengendalikan mutu olah dalam proses ini
 Pengujian kualitas: pengujian kualitas secara teratur pada berbagai tahap proses
adalah cara terbaik untuk mengendalikan mutu olah pada pengolahan lateks pekat
titik pengujian ini harus mencakup parameter seperti kadar karet kering ukuran
partikel, viskositas, dan sifat-sifat mekanis karet.

Anda mungkin juga menyukai