PALLETIZING EXTRUDER
DUST
Adam Husein Dharmawan
1213010004
Dosen Pembimbing:
Yohannes Patrick, S.T.
Ir. Wasiati Sri Whardani,
M.MBAT.
Latar Belakang
Aki merupakan alat untuk menyimpan energy, aki terdiri dari dua komponen utama yaitu adalah anoda dan
katoda. Pembuatan anoda dan katoda menggunakan material timbal yang di proses dengan cara di cor. Timbal
yang dicor akan menghasilkan limbah yang berbentuk debu. Debu timbal tersebut apabila tidak serius ditangani
akan mengakibatkan polusi dengan kategori limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Limbah debu timbal dapat diolah kembali menjadi bahan baku untuk menekan biaya produksi. Hal tersebut
yang terjadi pada tempat OJT di PT. Non Ferindo Utama, pihak perusahaan telah melakukan dua jenis percobaan
pengolahan limbah dengan system Roller Press dan system Hydraulic Press dan hasilnya gagal.
Setelah dilakukan analisa dan evaluasi pada kedua sistem tersebut, keputusan yang diambil oleh pihak
perusahaan akan membuat mesin repellet dengan system extruder.
Batasan Masalah
Pembatasan masalah yang ada pada penulisan laporan ini terbatas pada merancang mesin repellet dengan
system extruder, dengan kapasitas 2 Ton per jam dan output berdimensi diameter 10 [mm] dan panjang 10 [mm].
Analisis
Permasalahan
Beberapa percobaan telah dilakukan untuk mengolah debu hasil produksi yaitu:
1. Roller Press
Roller press merupakan salah satu cara untuk mengolah debu hasil produksi, akan tetapi dalam roller press
didapati hasil yang kurang memuaskan untuk mengubah debu menjadi pelet. Berikut ciri khas dari roller
press adalah:
- Celah pada roller untuk menentukan kekuatan
- Penekanan berpusat di kedua rol
Adapun beberapa factor yang diperlukan dalam roller
press adalah:
- Aplikasi yang dibutuhkan
- Kecepatan perifer dicapai
- Spesifik menekan persyaratan kekuatan
- Bentuk produk dan ukuran
- Desain alat menekan dan pengumpan bahan
Dalam melakukan roller press cara yang digunakan adalah briquetting, berikut akan dijelaskan apa yang
dimaksud dengan briquetting adalah:
- Compaction: Teknologi yang berfokus pada Pemadatan produksi pupuk adalah proses mengompresi padatan
fine-grained antara dua rol halus atau diprofilkan counter-rotating
- Penumbukan (Comminution) High Pressure,mengurangi kebutuhan energy dibandingkan dengan cara biasa.
Hasil dari High Pressure Grinding Roller menawarkan beberapa potensial dalam penghematan dibandingkan
dengan equivalent roller atau ball mills.
Analisa dan Kesimpulan:
Kelemahan pada roller press adalah tekanan yang tidak stabil dan tidak optimum dalam membuat pellet tidak
berbentuk pellet seutuhnya dan sebagian pellet masih menyangkut pada roller.
Analisis
Permasalahan
2. Hydraulic Press
Hydraulic Press adalah alat untuk menghasilkan gaya tekan. Langkah dalam mengolah debu sisa produksi
dengan cara menggunakan hydraulis press yaitu:
-
Membuat Dies
Dies adalah sebagai wadah untuk mencetak,
dalam kasus ini dies digunakan untuk
mencetak pellet yang berasal dari debu.
- Hydraulic Press
Press adalah tekanan yang dilakukan untuk
mencetak pelet
Percobaan yang telah dilakukan dalam hydraulic press adalah dengan tekanan bertahap. Tekanan
bertahap yang dilakukan dimulai dengan 250 Psi, 500 psi, 750 Psi, dan 1000 Psi. Berikut akan dijelaskan dengan
tabel:
Tekanan
(Psi)
Hasil
250
500
750
1000
Kesimpulan
Limbah yang dihasilkan dalam proses pembuatan aki di PT. Non Ferindo Utama berupa debu timbal, guna
untuk memanfaatkan limbah tersebut maka pihak perusahaan melakukan serangkaian percobaan dengan sistem
roller press dan system hydraulic press, akan tetapi cara tersebut mendapat hasil yang kurang maksimal. Dengan
analisis dan evaluasi pada kedua system tersebut guna memenuhi kebutuhan dari pihak perusahaan maka
dirancanglah mesin repellet dengan system ekstruder. Limbah debu yang telah di repellet akan digunakan
sebagai bahan baku produksi dengan tujuan akan menekan biaya produksi.