Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVDU

MATA KULIAH KEPERAWATAN DEWASA


“SOP PERAWATAN WSD”

Dosen :
Christina Yuliastuti, S.Kep.,Ns.,M .Kep

Nama: Eri Asnindya

NIM: 2210051

PRODI S-1 KEPERAWATAN STIKES HANG TUAH SURABAYA


TA. 2023-2024
JUDUL SPO Perawatan WSD
Pengertian Water Sealed Drainage (WSD) merupakan prosedur guna mengeluarkan cairan
atau udara dari dalam rongga pleura menggunakan selang kecil diameter G14–
G18, dengan air sebagai katup pembatas. Drainasechest tube terdiri dari
insersi perkutan selang yang kecil atau besar yang biasanya terbuat dari silikon
atau polyurethane ke dalam rongga pleura.
Perawatan pasien yang terpasang WSD merupakan suatu tindakan perawatan luka
jahitan pada daerah pemasangan WSD di daerah interkosta ke 2 dan atau ke 3
untuk mengeluarkan udara sedangkan untuk di interkosta ke 4 dan ke 5 untuk
pengeluaran cairan. Tindakan perawatan pasien yang terpasang WSD ini
dilakukan mulai hari ke tiga.
Tujuan Untuk memungkinkan udara keluar dari ruang pleura saat pernafasan dan
mencegah udara memasuki rongga pleura atau mediastinum saat terhirup.
Indikasi
Prosedur ini dikerjakan pada pasien dengan penyakit pada paru dan pleura yang
diantaranya adalah

1. Pneumotoraks
2. Emfiema
3. Efusi pleura berulang
4. Complicated parapneumonic effusion
5. Hemotoraks
6. Pasien yang menjalani pleurodesis
7. Pasien dengan pasca pembedahan toraks.

Kontraindikasi  Koagulopati.
 Bullae paru.
 Adhesi paru, pleura, atau toraks.
 Abses paru.
 Efusi pleura lokulasi atau empiema.
 Infeksi kulit di tempat penyisipan tabung dada.

Jenis-jenis WSD  The One-,Two-and Three-Bottle Systems : Pada sistem satu botol, botol
berguna untuk tabung pengumpul dan ruangan water seal, yang mencegah
udara masuk ke dalam rongga pleura pada inspirasi.
 The One Way Heimlich Valve : Katup Heimlich sering digunakan pada pasien
dengan pneumotoraks. Chest tube dihubungkan dengan katup plastik satu arah
menggunakan five in one connector. Pada saat inspirasi, tube karet tipis
fleksibel di dalam tabung plastik dari katup Heimlich kolaps. Hal ini terjadi
karena tekanan di luar tube yang lebih besar dari tekanan di dalamnya. Selama
ekspirasi, tekanan pleura menjadi positif sehingga tube karet fleksibel di dalam
tabung tetap terbuka menyebabkan udara keluar dari rongga pleura, melalui
tabung.

Komplikasi  Tension pneumonthorax


 Trauma pada struktur intrathoracic, struktur intra-abdominal dan otot
interkostal
 Ekspansi kembali edema paru
 Perdarahan
 Blocking tube
 Saluran pleura jatuh
 Emfisema subkutan

1. Pinset anatomis 2
Persiapan alat 2. Pinset chirugis 1
3. Kain kasa steril
4. Plester dan gunting
5. Bengkok
6. NaCL 0,9%
7. Alkohol
8. Kocher
9. Botol WSD steril dengan larutan NaCL 0,9% atau aquadest.
10. Pelaksanaan Perawatan Pasien Terpasang WSD

Persiapan pasien 1. Persiapan pasien yang diperlukan diantaranya adalah memberikan penjelasan
terkait prosedur dan tujuan tindakan mengenai tindakan perawatan water seal
drainage (WSD)
2. Ijin kepada pasien untuk membuka pakaian pada bagian yang terpasang WSD
3. Posisikan pasien untuk perawatan pemasangan WSD yaitu dengan posisi
terlentang dengan satu bantal, dengan tangan dikeataskan pada bagian yang
dipasang WSD

Persiapan 1. Menutup pintu


lingkungan 2. Sebelum memulai tindakan
perawatan pada pasien yang
terpasang WSD, pastikan
lingkungan pasien dalam
keadaan aman dan nyaman,
salah satunya dengan
memasang sampiran

Tahap Pra-Interaksi:
Langkah-
langkah 1. Mengecek catatan medis dan perawatan
(sesuai
fase/tahap) 2. Menyiapkan keamanan diri berupa cuci tangan
3. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan:
a. Pinset anatomis 2
b. Pinset chirugis 1
c. Kain kasa steril
d. Plester dan gunting
e. Bengkok
f. NaCL 0,9%
g. Alkohol
h. Kocher
i. Botol WSD steril dengan larutan NaCL 0,9% atau aquadest.
j. Pelaksanaan Perawatan Pasien Terpasang WSD

Tahap Orientasi:

1. Memberikan salam, panggil klien serta mengenalkan diri.


2. Menerangkan prosedur dan tujuan tindakan perawatan WSD.

Tahap Kerja:

1. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya.


2. Menjaga privasi klien.
3. Membantu klien untuk mengatur posisi yang nyaman dalam posisi
fowler atau semifowler
4. Tempatkan botol WSD tegak lurus untuk mencegah terjadinya
kecelakaan.
5. Jika balutan pada luka insisi basah lakukan perawatan luka pada
lokasi insisi dengan tehnik septik dan aseptik.
6. Beri label pada botol drainagen. Observasi dan catat jumlah dan
pengeluaran, warna dan karakteristik.
7. Jika botol drainagen penuh ganti dengan botol ateril yang baru,
selang botol WSD diklem terlebih dahulu.
8. Ganti botol WSD dan lepas kembali klem.
9. Amati undulasi dalam selang WSD.
10. Rapikan alat-alat.

Tahap Terminasi:

1. Mengevaluasi keadaan klien


2. Memberikan informasi terkait prosedur yang sudah dilakukan
3. Membuat kesepakatan kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya
4. Cuci tangan
5. Melakukan pendokumentasian
Evaluasi 1. Perhatikan respon pasien
2. Pakaian pasien digunakan
kembali.
Gambar

Referensi
Pranit Chotai, MD. (2022, June 15). Tube Thoracostomy Management:
Background, Indications, Contraindications. Medscape.com; Medscape.
https://emedicine.medscape.com/article/1503275-overview

Rumah Sakit Universitas Indonesia. (2022, January 6). Ui.ac.id.


https://rs.ui.ac.id/umum/berita-artikel/artikel-populer/ketahuilah-tindakan-
pemasangan-selang-dada-pada-penyakit-paru

ydhartono. (2018, November 6). Standar Operasional Prosedur (SOP) Water Seal
Drainage (WSD). Blogperawat.net; Blogger.
https://www.blogperawat.net/2018/11/standar-operasional-prosedur-sop-
water.html

Zisis, C., Tsirgogianni, K., Lazaridis, G., Lampaki, S., Baka, S., Mpoukovinas, I.,
Karavasilis, V., Kioumis, I., Pitsiou, G., Katsikogiannis, N., Tsakiridis, K., Rapti,
A., Trakada, G., Karapantzos, I., Karapantzou, C., Zissimopoulos, A.,
Zarogoulidis, K., & Zarogoulidis, P. (2015). Chest drainage systems in
use. Annals of Translational Medicine, 3(3), 43.
https://doi.org/10.3978/j.issn.2305-5839.2015.02.09

Anda mungkin juga menyukai