Anda di halaman 1dari 3

MEMPERKOKOH PERSATUAN DAN KESATUAN

BANGSA

Nama : Muhammad Adam Gumelar

Kelas : XI.IPS 4

Persatuan dan kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh, tidak pecah belah, persatuan
mengandung pengertian disatukannya berbagai macam corak yang beraneka ragam menjadi satu
kebulatan. Dengan perkataan lain, hal-hal yang beraneka ragam itu, setelah disatukan, menjadi sesuatu
yang serasi, utuh dan tidak saling bertengkar antara satu dengan yang lain.

Semangat persatuan dan kesatuan, wajib dimiliki setiap warga negara untuk mewujukan cita-cita bangsa
Indonesia sebagaimana tercantum didalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Indonesia 1945 alinea
keempat yang berbunyi, “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara
Indonesia yang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan, Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang
terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta
dengan Mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.

MENGAMALKAN NILAI-NILAI PANCASILA

Nilai-nilai Pancasila telah ada dan berasal dari adat istiadat, budaya, dan nilai-nilai religi yang
berkembang dari bangsa Indonesia sejak dulu. Pancasila telah melalui proses yang lama sepanjang
sejarah bangsa Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila yang diterpakan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya dengan bersikap dan
bertingkah laku: menjaga kerukunan warga dengan sikap tolong-menolong, saling menjaga perasaan,
saling menghormati, saling menghargai hak orang lain, tidak membeda-bedakan suku, agama dan
daerah, bersikap arif, mau bekerja sama dengan orang lain, serta mau bekerja keras dalam membangun
bangsa.Tingkah laku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan
bangsa.

GOTONG ROYONG DIANTARA WARGA MASYARAKAT

Gotong royong adalah kepribadian masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia, sejak dahulu kala
dalam kehidupan sosialnya sudah terbiasa dalam suasana gotong royong. Dalam keseharian, kita dengan
mudah menjumpai warga yang bekerjasama membersihkan lingkungan, membangun tempat ibadah,
sampai tolong menolong saat terjadi bencana alam. Itulah contoh sehari-hari tentan gotong royong.

Gotong royong dapat berarti, bekerjasama untuk mencapai hasil yang diinginkan. Sikap gotong royong
adalah menyelesaikan pekerjaan secara bersama-sama dan menikmati hasil pekerjaan tersebut secara
adil.

Gotong royong memiliki arti penting dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan serta meningkatkan
solidaritas dan rasa kekeluargaan dengan sesama. Oleh karena itu, gotong royong menjadi tanggung
jawab setiap warga masyarakat.

Gotong royong muncul atas dorongan dari hati dengan dibarengi kesadaran dan semangat untuk
mengerjakan serta menanggung akibat dari suatu karya, terutama yang benar-benar, secara
bersamasama, serentak dan beramai-ramai, tanpa memikirkan dan mengutamakan keuntungan bagi
dirinya sendiri, melainkan selalu untuk kebahagian bersama, seperti terkandung dalam istilah ‘Gotong.’

Saat membagi hasil karyanya, masing-masing anggota mendapat dan menerima bagian-bagiannya
sendiri-sendiri sesuai dengan tempat dan sifat sumbangan karyanya masingmasing, seperti tersimpul
dalam istilah ‘Royong’.

MUSYAWARAH MUFAKAT UNTUK MENYELESAIKAN PERSOALAN

Musyawarah merupakan konsep diskusi yang asli Indonesia, dalam musyawarah yang dipikirkan adalah
mencapai keputusan yang dianggap paling utama berdasarkan hati nurani, pertimbangan akal sehat,
serta dapat dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan Yang Maha Esa serta nilai-nilai Kemanusiaan Yang
Adil dan Beradab.

Contoh musyawarah untuk mencapai mufakat dalam kegiatan sehari-hari di masyarakat, misal saat
pemilihan ketua kelas. Di masyarakat, dilakukan untuk memilih ketua RT atau RW.

Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi Negara, digunakan sebagai tolak ukur dalam berpikir dan
bertingkah laku.Makna sila ke-4 Pancasila, yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, adalah adanya penerimaan dari rakyat oleh rakyat, untuk rakyat
dengan cara musyawarah dan mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.

Anda mungkin juga menyukai