Anda di halaman 1dari 35

KRITERIA RUNTUH BATUAN

M E K A N I K A B AT
AT U A N
KEKUA
KEKUATAN MASSA BATUAN
BATUAN

• Sebagai alternatif dalam


dalam melakukan
back analysis untuk menentukan
kekuatan massa batuan, sebuah
metode empirik telah dikembangkan
oleh Hoek and Brown (1980) dengan
kekuatan geser digambarkan dengan
lingakaran Mohr
• Kriteria keruntuhan
keruntuhan ini digunakan untuk
menyediakan data masukan unutk
analisa yang diperlukan pada
penggalian tambang bawah tanah pada
batuan yang keras

• Kriteria ini dimulai dari sifat mek


mekanik
anik
dari batuan utuh kemudian mengalami
pelemahan karena faktor adanya
bidang-bidang diskontinuitas.
KRITER
KRITERIA
IA KE
KERUN
RUNTUH
TUHAN
AN HOEK-
HOEK-BR
BROW
OWN
N

• Hoek and Br
Brown
own mencoba menggabungkan
menggabungkan
kriteria yang sudah ada sebe
kriteria sebelumn
lumnya
ya pada
sebuah
sebua h krit
kriteria
eria kerun
keruntuhan
tuhan yang representatif.
representatif.
• Lahirlah GSI–Geological Strength Index yang
kemudian ditam
kemudian ditambah
bah untuk melingk
melingkupi
upi massa
batuan yang lemah
• GSI dapat menentukanpelemahan
massabatuan yang merupa
massabatuan merupakan
kan hubung
hubungan
an
antara derajat k
kekar
ekar dan k
kondisi
ondisi dari
permukaan kekar.
KRITER
KRITERIA
IA KE
KERUN
RUNTUH
TUHAN
AN HOEK-
HOEK-BR
BROW
OWN
N

• Kek
Kekuatan
uatan massa bat
batuan
uan bergantung pada sifat b
batuan
atuan
utuh, dan kesempatan meluncur/runtuh
me luncur/runtuh pada kondisi
tegangan tertentu
• Di
Dipe
peng
ngar
aruh
uhii ol
oleh
eh be
bent
ntuk
uk ge
geom
omet
etrrid
idar
arii ba
batu
tuan
an ut
utuh
uh

dan kon
dan ondi
disi
si se
sepa
para
rasi
si pa
pada
da bi
bida
dang
ng di
disk
skon
onti
tinu
nuit
itas
as
• Batuan tajam dengan permukaan kekar yang
bersih dan kasar akan mempunyai kekuatan yang
lebih besar dibanding dengan batuan berpatikel
bulat
bu lat ya
yang
ng te
terl
rlapu
apukk
kkan
an
KRITE
TERI
RIA
A KEKUATAN MA
MAS
SSA BATUAN MENURUT THE
GENERALIZED HOEK-BROWN(2002)

berikut..
Nilai s dan a adalah konstanta massa batuan dengan persamaan sebagai berikut
PENINGK
PENINGKA
ATAN PADA
ADA PERS
PERSAM
AMAA
AAN
N DI
DIL
LAKUK
AKUKAN
AN DENG
DENGAN
AN PENA
PENAMB
MBAH
AHAN
AN FAKT
AKTOR
UNDISTURBE
UNDISTURBED
D DAN DISTURBED
DISTURBED
KRITER
KRITERIA
IA KE
KERUN
RUNTUH
TUHAN
AN MOHR-C
MOHR-COUL
OULOMB
OMB

• Karen
Karena
a ban
banyakn
yaknya
ya model numerik dan anali
analisis
sis
yang digun
digunakan
akan pada mekan
mekanika
ika batuan dita
ditampil
mpilkan
kan
dalam krit
kriteria
eria ker
keruntu
untuhan
han Mohr
Mohr-Coul
-Coulomb
omb
• Mak
Maka
a diperluk
diperlukan
an persam
persamaan
aan untuk mempe
memperkir
rkirakan
akan
parameter kohesi
kohesidan
dan sudut gesek dalam pada
persamaan Mohr-Coulomb
Mohr-Coulomb
• Persamaa
Persamaann dasar dari kriteria k
keruntuhan
eruntuhan Mohr-
Coulomb
Coulomb adala
adalah
h persa
persamaan
maan lini
linier
er dari tegangan

geser terhadap
tegangan normalkoh
kohesi,
esi, sudut gesek dalam dan
KRITERIA MOHR COULOMB
COULOMB

Untuk mempermudah perhitungan


perhitungan di dalam mekanika batuan maka
m aka
envelope Mohr dianggap sebagai garis lurus. Oleh karena itu
didefinisikan kriteria Mohr-Coulomb sebagai berikut
t = C + ms
t = tegangan geser
s = tegangan normal
C = kohesi
m = koefisien geser dalam dari batuan = tan f
Misalkan s1 dan s3 adalah tegangan-tegangan utama ekstrim, maka
kriteria Mohr-Coulomb
Mohr-Coulomb dapat di
ditulis
tulis :
s1 { (1+m2)½ - m} - s3 {(1+m2)½ + m} = 2 C
Dapat disimpulkan bahwa batuan dapat mengalami rupture pada dua
bidang dengan kondisi tegangan yang berbeda
KRITERIA MOHR COULOMB
COULOMB

Persamaan tsb dapat disederhanakan menjadi fungsi sc & st


Kondisi tekan: s1 = sc ; s3 = 0; s1 { (1+m2)½ - m} = 2 C
Kondisi tarik: s1 = 0 ; s3 = - st ; st { (1+m2)½ + m} = 2 C

sc

1  m 2 1/ 2
m Jika tan f  m , maka
1/ 2
2
s t
1 m 
 m sc  1  Sinf
s1 s st 1  Sinf
 3
1
sc st s3
A
 Pd bidang (s1, s3), Brittleness Index sc/st
digambarkan garis EF, tp karena s1 > s3
maka kriteria digambarkan garis KF.
 s1 & s3 dimana terjadi failure terletak pada
sudut BKF & sudut AKF utk kondisi dimana
F
tdk terjadi failure O
 Teori ini menduga bahwa sc > st & utk m = 1 s1
artinya f = 45o, maka sc = 5.8 st C
T
 Brittleness Index semakin besar batu E K
semakin brittle B
KRITERIA MOHR COULOMB
COULOMB

C f
txy sy
sx s
s3 s1
O sm

t = C + ms sm = ½ (s1 +s3)

R = {(s1 - s3)/2} = [{(sy - sx)/2}2 + t2xy]0.5

R = C Cos f + sm Sin f = C Cos f + ½ (s1 +s3) Sin f

R  radius Mohr Circle = shear stress


KRITERIA MOHR COULOMB KASUS UMUM

f
s3

a t

t
s
1

f
t
C N

f A a B 2a
t
s
O sN M s1
3

Normal stress pada bidang rupture (r-r) # sN = ½ (s1 + s3) + ½ (s1 - s3) Cos 2a
Shear stress pada bidang rupture (r-r) # t = ½ (s1 - s3) Sin 2a
tN = TM Sin (p  2a) C=0 sN = s1/2 (1+ Cos 2a)
KRITERIA
KRITERIA MOHR COUL
COULOMB
OMB – C = 0

f
s3

t
s1

f A a B 2a
s
O M s1
3 sN
KRITERIA MOHR COULOMB – F = 0

sN

s3
a

t
s1

tC

C
A a=45o 2a
s
O M s1
3
KRITE
KRITERI
RIA
AMMOH
OHRR–2
a  PA  AB
 s1  s 3  LTL = F(S)
b   2  AB  C ' O  CO Cosf
CO  Cohesi  C
PA
 Sinf AB  C Cosf
OP
PA  AP Sinf  s 1  s 3 Sinf  C Cosf
 
a  2 
s s 
PA   1 2 3  Sin t= C + sN tan f
 t f FK  b   s 1  s 3 
 2 

B
b
D

A
a
C
C1
f
f f
O s3 P s1
KRIT
KRITER
ERIA
IA TEGAN
TEGANGA
GAN
N TARIK
ARIK MAKS
MAKSIM
IMUM
UM

Kriteria ini menganggap bahwa batuan mengalami failure oleh fracture


fragile (brittle) yang diakibatkan oleh tarikan (tension) jika padanya
dikenakan tegangan utama -s3 yang besarnya sama dengan kuat
tarik uniaxial (st) dari batuan tersebut.
s3 = - st
KRIT
KRITER
ERIA
IA TEGAN
TEGANGA
GAN
N GESE
GESER
R MAKS
MAKSIM
IMUM
UM

Kriteria failure dari Tresca berlaku untuk batuan isotrop dan ductile. Kriteria
ini merupakan fungsi dari tegangan utama s1 & s3
Menurut kriteria ini, batuan mengalami failure jika tegangan geser maksimum
tmax sama dengan kuat geser batuan S.

S = tmax = (s1 - s3)/2

s1 = tegangan prinsipal mayor


s3 = tegangan prinsipal minor
Intermmediate principal stress s2 tidak berperan di dalam kriteria ini.
Kriteria Tresca
Tresca adalah hal khusus dari Kriteria Mohr-Coulomb
Mohr-Coulomb
KRITERIA RUNTUH EMPIRIK

Terminologi
Kriteria empirik adalah suatu persamaan yg cocok, secara statistik,
terhadap suatu kumpulan data yg diperoleh
d iperoleh dari hasil
eksperimentasi

Persamaan ini memberikan prediksi yg cukup akurat suatu batuan


& dapat digunakan utk kepentingan praktis

Hal yg sangat penting diperhatikan adalah jangan melakukan


ekstrapolasi diluar rentang data yang tersedia
FRANKLIN (197
(1971)
1)
PERSAMAAN KRITERIA RUNTUH EMPIRIK

s1  A  Bs 3
C
s1  A  Bs 3
s 1  A log( B  s 3 )
s 1  s 3  A  BC 3
s

A(s 1  s 3 )  B
s s 
1 3
s1  s 3  C
s1  s 3  A  B(s 1  s 3 )C
s 1  s 3  A(s 1  s 3 ) B
12 KRITERIA EMPIRIK RUNTUHAN BATUAN

Murrel (1963)
Fairhurst (1964)
Hobbs (1966)

Hoek (1968)
Franklin (197
(1971)
1)
Bieniawski
Bien iawski (197
(1974)
4)
Yoshina & Yamabe (1980)
Hoek & Brown (1980)
Kim & Lade (1984)
Johnston (1985)
Desai & Salami (1987)
Michelis (1987)
A BRIEF HISTOR
HISTORY
Y OF THE DEVELOPMENT OF
THE HOEK-BROWN FAILURE CRITERION

PREPARED BY EVERT HOEK 10 JUNE 2002

1980 Hoek E. & Brown E.T. 1980. Underground Excavations in Rock . London: Institution of Mining
& Metallurgy 527 pages

Hoek, E. & Brown, E.T. 1980. Empirical strength criterion for rock masses. J. Geotech. Engng Div.,
1980.
ASCE 106(GT9), 1013-1
1013-1035.
035.
1983
1983 Ho
Hoek
ek,, E. 19
1983
83.. St
Stre
reng
ngth
th of jo
join
inte
ted
d ro
rock
ck ma
mass
sses
es,, 23
23rd
rd.. Ra
Rank
nkin
ine
e Le
Lect
cture. Géotechnique 33(3),
ure.
187-223.
1988 Hoek E & Brown E.T. 1988. criterion - a 1988 update. Proc. 15th
1988. The Hoek-Brown failure criterion
Canadian Rock Mech. Symp. (ed. J.H. Curran), pp. 31-38
31-38.. Toronto:
Toronto: Civil Engineering
E ngineering Dept.,
University of Toronto
199
990
0 Ho
Hoe
ek, E. 1990. Es
Esttim
ima
ati
tin
ng Mo
Mohr
hr--Co
Cou
ulo
lomb
mb fr
fric
icttio
ion
n & co
cohe
hesi
sio
on va
valu
lue
es from th
the
e Hoe
oek
k-B
-Brrown
failure
failure criterion. In
criterion. Intn
tnl.
l. J. Ro
Rock
ck Me
Mech
ch.. Mini
Mining
ng Sc
Scii. Geomechanics
Geomechanics Abstrac
Abstracts.
ts.12(3),
12(3), 227
227-229
-229..

1992 Hoek, E., Wood, D. & Shah, S. 1992. A modified Hoek-Brown criterion for
for jointed rock
masses. Proc. rock characterization, symp. Int. Soc. Rock Mech.: Eurock ‘92 , (J.Hudson ed.).
209-213.
A BRIEF HISTORY OF THE DEVELOPMENT OF
THE HOEK-BROWN FAILURE CRITERION
PREPARED BY EVERT HOEK 10 JUNE 2002

1994 Hoek, E. 1994. Strength of rock and rock masses, ISRM News Journal, 2(2), 4-16.
1995 Hoek, E., Kaiser, P.K. & Bawden. W.F. 1995. Support of underground excavations in hard
rock. Rotterdam: Balkema
199
1997 Ho
Hoekek,, E. & Br
Broown
wn,, E.
E.T
T. 19
19997. Pra
Pract
ctic
ical
al es
esti
tima
mate
tes
s of ro
rockck ma
massss st
stre
reng th.. In
ngth Intn
tnl.
l. J. Ro
Rocck Me
Mec ch.
Mini
Mi ning
ng Sci. Geomechanics
Geomech anics Abstra
Abstracts.
cts.34(8),
34(8), 11
1165-1
65-1186.
186.
199
998
8 Ho
Hoekek,, E.
E.,, Ma
Maririno
nos,
s, P. & Be
Beni
niss
ssi,
i, M. (1
(199
998)
8) Ap
Appl
plic
icab
abililit
ityy of th
the
e Ge
Geololog
ogic
ical
al St
Stre
rengngth
th In
Inde
dexx (G
(GSI
SI))
clas
classi
sifi
fica
cati
tion
on for very we weakak and sh
shea
eare
redd ro
rock
ck ma
mass
sses
es.. Th
The e ca
case
se of th
the
e At
Athe
hensns Sc
Schihist
st Fo
Form
rmat
atio
ion.
n.
Bull.
Bul l. Eng
Engg.g. Geo
Geol.l. En
Envv. 57(2), 15
151-160
1-160..
2000 Hoek, E. & Marinos, P. (2000) Predicting Tunnel Squeezing. Tunnels & Tunnelling
International.
International. Part 1 - November Issue 2000,. 45-5
45-51,
1, Part 2 - December, 2000, 34-36.
2000 Marinos, P.G.
P.G. & Hoek, E. (2000): GSI: A geological friendly tool for rock mass strength
estimation , Proceedings of the International Conference on Geotechnical & Geological
Engineering (GeoEng 2000), Technomic Publishing Co. Inc., p.p. 1422-1440,
1422-1440, Melbourne,
Australia.
2001 Marinos. P,
P, & Hoek, E. (2001) - Estimating the geotechnica
geotechnicall properties of heterogeneous rock
masses such as flysch, Bull.
Bu ll. Engg. Geol. Env
Env.. 60, 85-92.
2002 Ho
2002 Hoekek,, E.
E.,, Ca
Carra
rranz
nza-
a-T
Tor
orre
res,
s, C.
C.T
T., & Co
Cork
rkum
um,, B. (2
(200
002)2),, Ho
Hoek
ek-B
-Bro
rown
wn fafail
ilur
ure
e cr
crit
iter
erio
ion
n – 20
2002
02 ed
ed..
Proc
Proc.. No
North
rth AmAmereric
ican
an Ro
Rock
ck Me
Mechchan
anic
ics
s So
Soci
ciet
etyy me
meet
etin
ing
g in Tor
oron
ontto in Ju
July
ly 20
200202..
KRITERIA EMPIRIK BIENIAWSKI (1974)
(1974)

a
s1  s 3  s1  s 3 
 0.1  B 
2s c  2 s c

Eksponen a menyatakan
menyatakan kurva dari muka kekuatan dan diasumsikan
nilainya
nilainya 0.85 – 0.93
Konstanta B mengontrol posisi
posisi selubung dan nilainya
nilainya antara 0.7 – 0.8 utk
sebgian besar tipe batuan
KRITERIA RUNTUH MOHR-COULOMB, BIENIAWSKI

HOEK BROWN
UNTUK BATUPASIR

Failure Criteria Oven dried Saturated

Mohr-Coulomb t=sn tan 47o+9.90 t=sntan23o+16.72


Bieniawski I s1n=4.9 s3n0.98 +1 s1n=1.52s3n0.25 +1
Bieniawski II tmn=0.92 smn0.99 +0.1 tmn=0.75smn0.44 +0.1
Hoek & Brown s1n=s3n+(15.75s3n+1)0.5 s1n=s3n+(8.03s3n+1)0.5
KRITERIA EMPIRIK HOEK BROWN (1980)

s1 s3 s1
  m s
sc sc sc

Nilai m & s adalah parameter tanpa dimensi & tergantung dari derajat
persekutuan diantara blok-blok dalam massa batuan terkekarkan
terkekarkan

Nilai m mengontrol kurva s1 terhadap kurva s3 & s adalah


ad alah konstanta material
material
yg mengontrol lokasi kurva dalam ruan tegangan
Nilai m & s sudah dikorelasikan dan dapat diprediksi dari nilai indeks kualitas
massa batuan Q dan RMR
KRITERIA EMPIRIK YUDHBIR DKK (1983)

a
s1 s3 
 A  B 
sc sc 

Yudhbir
Yudhbir dkk menguji 122 spesimen batu gamping, batu pasir, granit &
material model dari campuran gipsum & resin poliester,
poliester, keduanya dalam
bentuk padatan dan mengandung
me ngandung rekahan
Nilai a antara 0.65 – 0.75 dan nilai A dan B merupakan fungsi dari tipe
batuan
KRITERIA EMPIRIK KIM LADE (1984)

m
I3
3
 I1 
 27   n1
I3  Pa 

I1 = sx + sy + sz I3 = sx sy sz

Pa adalah tekanan atmosfir yg diekspresikan dengan satuan yg sama dengan


tegangan yg terjadi

n1 dan m adalah dua


d ua parameter yg diperoleh dari analisa regresi
Untuk memasukkan efek tarikan dan kohesi pada batuan, satu parameter
translasi sumbu a diperkenalk
diperkenalkan
an dan a konstanta Pa diaplikasikan ke
tegangan sx sy dan sz
KRITERIA EMPIRIK JOHNSTON (1985)

B
s1  M  s 3  
     s 
sc  B  s c  

Kriteria Johnston menggambarkan perilaku material


material kasar yg berkisar mulai
dari lempung hingga batuan keras
Material intacts s = 1 seperti
s eperti pada Hoek & Brown
Brown
Parameter B menggambarkan
me nggambarkan ketidak-linieran
ketidak-linieran selubung kek
kekuatan
uatan &
penurunannya
penurunann ya dari 1.0 utk lempung terkonsolidasi hingga ke 0.5 batuan
yang berkekuatan sc = 250 MPa
s elubung kekuatan pada s3 =
Parameter M menggambarkan kemiringan dari selubung
o
0 & meningkat dari 2.0 (f=20 ) utk lempung terkonsolidasi
terkonsolidasi hingga ke
antara 7 & 21 utk batuan keras
KRITERIA RUNTUH TEORITIK

Kriteria Mohr-Coulomb
Kriteria Mohr-Coulomb
Mohr-Coulomb merupakan kri=teria yg pertama
per tama & sederhana,
walaupun ada yg mengatakan kurang teliti dalam mempresentasikan
batuan
Kriteria ini dapat dinyatakan dalam sumbu utama
s1  s 3 s1  s 3
 ( So Cotf  ) Sinf
2 2

Persamaan tsb dapat disederhanakan


disederhanakan menjadi,
s1 = A + B s 3
Persamaan tsb dapat dinormalkan terhadap kuat tekan sc & bila datanya di
plot dalam ruang sumbu tegangan utama akan membentuk sebuah konus
dari suatu parabola
s1  1 C s 3 C  11  Sin
Sinf
sc s c
f
Jika persamaan Mohr-Coulomb ini diplotkan dalam daerah tekan, secara umum
kuat tariknya menjadi terlalu besar,
besar, tetapi hal ini tidak terlalu penting karena
besaran ini dapat dipilih sembarang, dan bahkan
ba hkan bisa menjadi nol (pendekatan
tension cut-off)
Kriteria ini sering digunakan untuk memecahkan permasalahan mekanika tanah,
karena pada umumnya tanah memiliki selubung kuat berbentuk konus dengan
kuat tarik = nol. Sedangkan
Se dangkan kurva dari selubung murni akan lebih nyata untuk

batuan
Kriteria runtuh Mohr-Coulomb
Mohr-Coulomb lebih sering ditulis dalam bentuk plot Mohr dengan
sumbu-sumbunya
sumbu-sumbu g eser t & normal sN
nya tegangan geser
Konstruksi grafik lingkaran Mohr adalah setengah lingkaran yg masing-masing
merupakan pasangan tegangan utamautama minor & major saat batu runtuh. Sumbu

tegangan geser & tegangan normla harus berskala sama


t  c  s N tan f
s s
t  1 3  tegangan geser
2

sN  s 1 2 s 3
YIELD KRITERIA

peril aku material didalam kondisi s1, s2, s3


Dasar teori kekuatan adalah utk mendua perilaku
berdasarkan data eksperimentasi yg seringnya diperoleh dari tegangan uniaksial
Teori plastisitas mendasarkan
mend asarkan pada hipotesa awal plastisitas atau plastic flow
Pada beban uniaksial keadaan ini ditunjukkan oleh tegangan yield
Pada beban multiaksial agak sedikit kompleks & dinyatakan dalam kriteria yield atau
konsisi yield
F ({s}) = konstan
{s} – 6 buah komponen
komponen tegangan
tegangan dalam
dalam 3D s xx t xy t xz 
 
t yx s yy t yz 
F < konstan dinyatakan elastik t t zy s zz 
 zx 
Jika material dianggap isotropik, YC tdk bergantung pd sumbu koordinat, maka dapat
ditulis;
F (s1, s2, s3) = konstan
Tegangan prinsipal F(
Tegangan invariant F(I1, I2, I3)
 I1 = s1 + s2 + s3
 I2 = s1 s2 + s2 s3 + s3 s1

I3 = s1 s2 s3
TEGANGAN DEVIATORIK

Dalam kondisi plastisitas, tegangan dibagi dalam


 Komponen hidrostatik/volumetrik
 Komponen deviatorik/distortional

Dalam deformasi
deformasi plastik, volumterik dianggap sangat tdk berarti, maka han
hanya
ya teganga
tegangan
n deviat
deviatorik
orik
yg signifikan

Tegangan hidrostatik # sm = [(sx + sy + sz)/3] = [(s1 + s2 + s3)/3] = [(I3)/3]


Deviatorik stress s‘ = diberikan dalam s‘ = s - sm

Misal; s’x = sx - [(sx + sy + sz)/3] → s’x = (2sx - sy - sz)/3]

Sama halnya dengan s’y & s’z , namun t’xy = txy ; t’yz = tyz ; t’zx = tzx

Invariant deviatorik
deviatorik stress dinyatak
dinyatakan
an dalam J1, J2 & J3

J1 = s’x + s’y + s’z = 0; J2 = {(I1)2/3} – I2

J2 = (1/6) {(sx - sy)2 + (sy - sz)2 + (sz - sx)2} + t2xy + t2yz + t2zx

J3 = I3 - I2sm + 2sm

Contoh: sx = 100 kPa; sy = 200 kPa; sz=-100 kPa; txy=-200kPa; tyz=100kPa; tzx=-300kPa
TERMINOLOGI
TAMBANG BAWAH
TANAH
Shaft – single stage
stage hoisting
hoisting

Ore body

Levels Stope

Ladderway / ventilation / service raise

Cross cuts / drives


Raise
Development end
Winze

Sub-levels Prospecting / exploration


Ore body

Drive
Sump
Plats, station / insets

Anda mungkin juga menyukai