Anda di halaman 1dari 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/352090564

ANALISIS SWOT OBJEK WISATA PANTAI BANGSRING DI KABUPATEN


BANYUWANGI

Article in Jurnal Pariwisata · June 2021

CITATIONS READS

0 398

1 author:

Mella ERYANTI Agustin


State University of Malang
2 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Mella ERYANTI Agustin on 03 June 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ANALISIS SWOT OBJEK WISATA PANTAI BANGSRING DI
KABUPATEN BANYUWANGI

Mella Eryanti Agustin


Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang
mella.eryanti.1807216@students.um.ac.id
ABSTRAK
Pantai bangsring merupakan salah satu objek wisata yang memiliki Pantai dengan
ekosistem bawah laut yang sangat indah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
bagaimana Kekuatan, kelemahan, peluang dan Ancaman Pantai Bangsring sebagai
strategi untuk pengembangan objek wisata. Metode penelitian deskriptif kualitatif,
dengan menggunakan analisis SWOT. Hasil analisa SWOT menunjukkan bahwa
Pantai Bangsring 1) Kekuatan yang dimiliki Keadaan sumberdaya yang alami,
aksesibilitas baik, dukungan dari masyarakat, dan pelayanan yang ramah, 2)
Kelemahan banyaknya sampah, terumbu karang dan ikan hias banyak yang rusak,
kuaitaas SDM rendah, belum adanya pengembangan dan promosi produk wisata, 3)
Peluang Letak Yang strategis, potensi ekosistem bawah laut, mengembangkan produk
wisata, terciptanya kesejahteraan masyarakat lokal, banyaknya sekolah melakukan
edukasi, 4) Ancaman Kurangnya kebersihan, terjadinya bencana di pesisir, rusaknya
ekosisten pantai, persaingan dengan objek wisata lain.

Kata kunci: Pantai Bangsring, Ekowisata, Analisis SWOT

ABSTRACT
Bangsring beach is a tourist attraction that has a beach with a very beautiful
underwater ecosystem. The research objective is to see how the strengths, weaknesses,
opportunities and threats of Bangsring Beach as a strategy for the development of a
tourist attraction. The research method is descriptive qualitative, using SWOT
analysis. The results of the SWOT analysis show that Bangsring Beach 1) Strength
possessed Natural resources, good accessibility, support from the community, and
friendly services, 2) Weaknesses of the amount of waste, many coral reefs and
ornamental fish are damaged, the quality of human resources is low, the absence of
development and promotion of tourism products, 3) strategic location opportunities,
potential for underwater ecosystems, developing tourism products, creating the
welfare of local communities, and the number of schools that conduct education, 4)
Threats of Lack of cleanliness, disaster on the coast, damage to the coastal ecosystem,
competition with other tourist objects.
Keywords: Bangsring Beach, Ecotourism, SWOT Analysis

PENDAHULUAN
Pariwisata juga dipandang sebagai aktivitas yang memiliki multidimensi
dari serangkaian pross pembangunan. Dalam perkembangan sector pariwisata
melibatkan aspek social, budaya, dan ekonomi (Wirahayu, Purwito, and Insani
2019). Seiring dengan berkembangnya promosi pariwisata, terutama di media
sosial, luar negeri kedatangan wisatawan ke Jawa Timur mengalami peningkatan
setiap tahunnya. Pariwisata memiliki keterkaitan antara interaksi wisatawan,
pemerintah, bisnis penyedia jasa layanan, dan komunitas masyarakat setempat
dalam proses pengelolaan dan mendatangkan wisatawan (Wardiyanta, Sudarmadji,
and Nopirin 2017).
Menurut Pitana dalam (Ramadan and Harudu 2019) Indonesia sebagai
negara yang memiliki kekayaan alam Sumber daya alam, khususnya pantai, telah
menjadi alternatif bagi wisatawan asing untuk melepas penat kejenuhan kebutuhan
modern. Selama ini objek wisata alam berbasis objek wisata Kabupaten
Banyuwangi yang populer di kalangan wisatawan mancanegara adalah Kawah Ijen
Destinasi wisata unggulan Kabupaten Banyuwangi tak hanya itu. Wilayah ini juga
menawarkan banyak destinasi wisata lainnya seperti pantai, perkampungan
tradisional, alam maupun buatan wisata lanskap, serta wisata budaya. Tempat
wisata alam berupa pantai, Apalagi banyak tersebar di beberapa kabupaten di
sepanjang pantai selatan dan timur Banyuwangi Kabupaten dan memiliki garis
pantai yang panjang mencapai 175, 8 km.
Salah satu pantai dan pesisir di Bayuwangi adalah Pantai Bangsring yang
memiliki potensi sumberdaya laut yang sudah tidak diragukan lagi meliputi ikan
maupun terumbu karang. Menurut penelitian yang sebelumy dilakukan oleh
Budiman dalam jurnalnya yang mengkaji mengenai “Identifikasi dan
Pengembangan Produk Wisata yang ada di Pantai Bangsring” mengatakan
“Khususnya pada kawasan konservasi ekowisata Bunder (Bangsring Underwater),
sehingga perlu dilakukan kajian lebih lanjut untuk mengetahui strategi
pengembangan Pantai Bangsring di Kabupaten Banyuwangi” (Budiman, Mawardi,
and Hakim 2017). Selain itu hal ini menjadikan pantai Bangsring sebagai tambahan
destinasi wisata alternatif bagi wisatawan. Pantai Bangsring merupakan pantai kecil
yang indah dibandingkan dengan pantai lainnya pantai disekitarnya.
Strategi yang dapat digunakan untuk mengelolah dan mengembangakan
objek wisata yaitu menggunaakan analisis SWOT. Penentuan strategi dalam
membantu memberikan arahan bagi pengelolaan memerlukan suatu analisis, dalam
hal ini menggunakan analisis SWOT yang merupakan identifikasi berbagai faktor
secara sistematis untuk merumuskan strategi dengan didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman
(threats).

METODE
Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif.
Penelitian deskriptif kualitatif. Dalam mendapatkan informasi mengenai data
terkait penulis menggunakan metode studi literatur melalui data sekunder dari buku,
jurnal terkait. Analisis menggunakan teknik analisis SWOT dengan menggunakan
Faktor Eksternal dari Faktor Internal. Analisis SWOT (SWOT analysis) menurut
Richard L. Daft (dalam Nisak, 2013) yakni mencakup upaya-upaya untuk
mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Fredi Rangkuti (dalam
Hermawan, 2017) menjelaskan bahwa Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan
peluang (opportunity), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(weakness) dan ancaman (threats) (Pradikta dalam Bahiyah, R, and Sudarti 2018).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambaran Umum Pantai Bangsring
Pantai Bangsring terletak di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo,
Kabupaten Banyuwangi. Pantai Bangsring merupakan kawasan konservasi terumbu
karang yang memiliki status sebagai kawasan perlindungan laut (Marine Protected
Area). Kawasan perlindungan laut di Pantai Bangsring diatur dalam PERDES
Bangsring NO. 02/429.205.01/2009 Tahun 2009 tentang Zona Perlindungan
Bersama (ZPB). Kawasan ini memiliki zona inti seluas 1 ha dengan zona
pendukung seluas 14 ha yang berada disekitarnya, sehingga keseluruhan ZPB
memiliki luas total sekitar 15 ha (Lailatufa, Widodo, and Zulianto 2019).
Pantai bangsring sendiri dapat dijadikan objek wisata yang meningkatkan
kegiatan konservasi darat maupun laut agar ekosistem semakin baik, ikan
semakin berkembang pesat, sehingga menjadi surga bagi biota laut. Pantai
Bangsring merupakan ekowisata dibidang kelautan yang berbasis edukasi dan
memberdayakan masyarakat sekitar ekowisata. Edukasi di ekowisata Bunder
antaralain, edukasi tranplantasi pada terumbu karang, pengenalan fish
apartement, penanaman cemara menggunakan limbah kelapa, adanya taman
baca, pengenalan klinik hiu, penanaman karang dan berbagai macam ikan hias
seperti yang dapat dilihat pada (Gambar 1).

Gambar 1. Ekowisata Pantai Bangsring


Sumber:
https://pantaibangsringbanyuwangiblog.wordpress.com/2017/01/26/pos-blog-
pertama/

Daya Tarik Pantai Bangsring


Pantai Bangsring ini memiliki daya tarik tersendiri yaitu dengan keberadaan
ekosistem terumbu karang dan ikan-ikan hias. Pantai Bangsring ini memiliki pesona
keindahan yang sangat indah yang berada didalam laut Pantai tersebut. Jika dilihat
pesona keindahan bawah lautnya anda tidak perlu menyelam terlalu dalam kira-kira
dengan 50 cm pun dengan jarak kurang dari 5 meter dari bibir pantai anda sudah
bisa menikmati keindahaan bawah laut Pantai Bangsring dengan beragam
ekosistem biota laut dan keindahan terumbu karangnya (Arif, Kholid, and Luchman
2017). Disana Anda juga bisa menikmati hilir mudik berbagai macam ikan hias dan
warna-warni terumbu karangnya. Pantai Bangsring yang memiliki gugusan karang
indah, menjadi tempat bersembunyi yang ideal bagi ribuan ikan hias yang
menggemaskan. Di sekeliling rumah apung, Anda dapat melihat keindahan eksotis
bawah laut Bangsring yang dipenuhi terumbu karang, koloni coral dan aneka ikan
hias.
Pantai Bangsring juga terdapat beberapa fasilitas pendukung yaitu rumah
apung, apartemen ikan, tempat edukasi dan juga atraksi wisata yang dapat dinikmati
oleh para wisatawan. Potensi wisata yang dimiliki Pantai Bangsring yaitu ekosistem
terumbu karang dan wisata pantai dapat dilihat pada (Gambar 2). Potensi lain yang
menjadi daya tarik di Pantai Bangsring yaitu adanya rumah apung dan fish
apartment. Keberadaan rumah apung dan fish apartment menjadi daya tarik
tersendiri untuk wisata snorkling dan diving.

Gambar 2. Potensi terumbu karang di bawah laut Pantai Bangsing


Sumber: https://id.pinterest.com/pin/629378116653836374

Transportasi di Pantai Bangsring


Akses menuju Pantai Bangsring dapat ditempuh melalui beberapa jalur.
Melalui Jalur jalan raya Situbondo-Banyuwangi yang berjarak sekitar 20 Km dan
dapat ditempuh selama 30 menit perjalanan dengan kendaraan pribadi. Dari
Surabaya dapat ditempuh dengan pesawat dari Bandara Juanda-Blimbingsari
dengan estimasi perjalanan selama 50 menit, kemudian dari Bandara Blimbingsari
dilanjutkan perjalanan darat ke Pantai Bangsring selama 1 jam. Jika anda menaiki
angkutan umum sebaiknya menggunakan cara termudah dengan menaiki kereta api
dan turun di Stasiun Ketapang. Patokannya nanti terdapat banner atau papan nama
yang bertuliskan Kelompok Nelayan Samudera Bakti di pinggir jalan masuknya.
Kemudian dapat masuk ke jalan yang menuju pemukiman masyarakat Bangsring.
Akomodasi di Pantai Bangsring
Lokasi Pantai Bangsring yang termasuk dalam deretan pantai di Kabupaten
Banyuwangi ini sudah banyak dikembangkan sehingga banyak orang menyediakan
tempat menginap seperti homestay dan hotel. Bangsring Breeze merupakan
fasilitas akomodasi yang bisa Anda temukan di kawasan Bangsring Underwater.
Setidaknya terdapat 3 tipe akomodasi di Bangsring Breeze, antara Villa Suite,
Garden Bungalow, dan Garden Suite. Selain itu juga terdapat alternatif penginapan
lainnya yang ada di kawasan Pantai Bangsring seperti Homestay Bunder
(Notonegoro 2020). Homestay ini memiliki jarak yang cukup dekat dengan Pantai
Bangsring.
Fasilitas Pelayanan di Pantai Bangsring
Aktivitas para wisatawan tidak terlepas dari pelayanan yang diberikan untuk
memenuhi kebutuhannya pada saat berwisata. Adanya fasilitas yang disediakan
pengelola wisata pada dasarnya memiliki keterkaitan dengan bagaimana kualitas
pelayanan yang diberikan di Pantai Bangsring. Pelayanan yang diberikan di Pantai
Bangrsing Underwater seperti pengelolah dan masyarakat dengan sikap yang baik
dan ramah, dengan demikian diharapkan pelayanan tersebut dapat mencapai
kualitas yang unggul dan ideal sehingga menjadikan wisatawan nyaman pada saat
berkunjung (Kusuma, Satria, and Manzilati 2017). Selain itu fasilitas pelayanan
yang diberikan juga dimaksimalkan secara baik degan dilengkapaI dengan saran
yang memadai.
Sarana dan Prasarana di Pantai Bangsring
Kegiatan pariwisata yang baik akan dilengkapi sarana dan prasarana
penunjang yang baik. Sarana dan prasarana merupakan faktor utama penunjang
kelangsungan wisata bagi pengunjung. Sarana dan prasarana yang disediakan di
Pantai Bangsring yaitu: rumah apung, tempat edukasi, loket, Home Stay atau
penginapan, toilet, tempat membaca, kantin, gazebo, mushola, tempat parkir, toko
souvenir, tempat penitipan barang, dermaga, peralatan snorkeling, perahu, dan
permainan laut seperti banana boat, kano, dan speed boat seperti pada (Gambar 3).

Gambar 3. Fasilitas di Pantai Bangsring


Sumber: https://joecandra.com/rumah-apung-bangsring-menilik-eksotika-
bangsring-under-water/

Peningkatan penyediaan fasilitas yang lengkap dan memadai bertujuan


untuk memenuhi kesejahteraan wisatawan pada saat berada di Objek wisata
tersebut. Pihak pengelola berusaha untuk melakukan pembaharuan sarana dan
prasarana demi mengutamakan kenyamanan pengunjung. Pihak pengelola juga
berencana untuk meningkatkan dan mengembangkan atraksi wisata yang ada di
Pantai Bangsring supaya menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
Pembaharuan sarana dan prasarana yang di wisata ini dikarenakan pengelola lebih
memprioritaskan kepuasan wisatawan. Selain itu dalam pengelolaan sarana dan
prasarana yang ada di Pantai Bangsring pengelolah juga mengadakan pembersihan
dan perawatan di setiap harinya.
Analisis SWOT di Pantai Bangsring
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Analisis
SWOT sendiri merupakan analisis yang membandingkan antara faktor internal
(Strengths, Weaknesses) dan faktor eksternal (Opportunities, Threats). Faktor
intenal merupakan faktor yang berasal dari dalam kawasan Pantai Bangsring,
sedangkan Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar kawasan Pantai
Bangsring yang keberadaannya dapat mempengaruhi kegiatan ekowisata di Pantai
Bangsring.
1) Faktor Kekuatan ( Strengths)
a. Keadaan sumberdaya untuk ekowisata
Keindahan panorama laut yang dimiliki pantai Bangsrin di Banyuwangi
merupakan indicator yang sangat dominan sebagai daya tarik bagi
wisatawan.
b. Keanekaragaman alam yang masih alami dan mempesona
Keanekaragaman hayati yang ada di Pantai Bangsring meliputi:
keanekaragaman berbagai jenis tumbuhan dan keindahan pemandangan
bawah laut yaitu banyak terdapat banyak terumbu karang contohnya: soft
coral, terumbu keras, karang meja.
c. Aksesibilitas dan kondisi jalan yang baik
Pantai Bangsring di Kabupaten Banyuwangi memiliki kelebihan tersendiri
dikarenakan keberadaan jalan menuju lokasi sudah cukup memadai,
sehingga untuk menuju lokasi tersebut relative mudah.
d. Dukungan dari masyarakat
Pada prinsipnya mereka memiliki antusiasme yang tinggi untuk turut serta
bersama pemerintah untuk mengembangkan Objek Wisata Pantai
Bangsring.
e. Pelayanan dari Ekowisata yang ramah
Pelayanan yang ramah dan memuaskan akan memberikan kenyamanan
bagi wisatawan yang berkunjung.
2) Faktor Kelemahan (Weaknesses)
a. Sampah darat yang berserakan yang kebanyakan disebabkan oleh
wisatawan yang datang. Banyaknya pengunjung juga menyebabkan
banyaknya sampah di Pantai Bangsring.
b. Terumbu karang dan ikan hias pada area banyak yang rusak dan mati
karena terinjak wisatawan. Banyaknya wisatawan yang berkunjung
menyebabkan terdapat beberapa ekosistem terumbu karang yang rusak
akibat terinjak.
c. Kualitas sumberdaya manusia relatif masih rendah.
Obyek Wisata Pantai Bangsring yang ada di Banyuwangi terkesan kurang
memiliki wawasan yang komprehensip terkait bagaimana mengelola obyek
wisata ini sehingga obyek wisata Pantai Bangsring yang dikelolanya
terkesan masih bersifat konvensional dan kurang inovatif.
d. Terdapat Produk wisata yang belum dikembangkan dengan maksimal.
Pantai Bangsring memiliki paket outbound, lokasi Camping ground,
edukasi untuk anak-anak tentang jenis ikan maupun terumbu karang,
tetapi hal ini belum bisa dekembangkan dengan baik.
e. Kurangnya sosialisasi produk kepada wisatawan. Kurangnya sosialisasi ini
menyebabkan banyak wisatawan yang belum mengetahui secara detail
mengenai produk wisata yang disediakan.
3) Faktor Peluang (Opportunities)
a. Letak objek wisata yang strategis. Wilayah sekitar yang berupa kawasan di
sekitar garis pantai yang membentang dari utara ke selatan yang merupakan
daerah penghasil berbagai biota laut.
b. Potensi bawah laut yang sangat indah. Pantai bangsring merupakan pantai
yang memiliki daya tarik dalam ekosistem bawah laut.
c. Mengembangkan produk ekowisata yang berbeda dengan objek wisata
lain. Adanya produk wisata yang disajikan seperti musium laut,
laboratorium laut untuk anak-anak, flying fox dari darat ke laut akan
menjadikan karakteristik dari Pantai Bangsring.
d. Terciptanya kesejahteraan masyarakat lokal. Kesejahteran masyarakat
dapat meningkat seiring dengan adanya pendapatan dan keuntungan
masyarakat sekitar dengan membuka warung, toko, maupun assesoris khas
Pantai Bangsring.
e. Banyak Wisatawan dari kalangan sekolah maupun instansi yang
melakukan edukasi laut contohnya dengan mengikuti marine education
yaitu tranplantasi terumbu karang.
4) Faktor Ancaman (Threats)
a. Kurangnya Kebersihan di daerah sekitar objek wisata. Permasalah
lingkungan yaitu mengenai permasalahn sampah. Baik sampah yang
berasal dari masyarakat ataupu dari pengunjung di objek wisata tersebut.
b. Terjadinya bencana alam di pesisir pantai seperti tsunami. Jarang terjadinya
gelombang pasang di pantai ini namun tidak menutup kemungkinan
terjadinya bencana alam, seperti abrasi atau tsunami.
c. Rusaknya ekosistem pantai. Rusaknya ekosistem Pantai Bangsring dapat
disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat, termasuk pengunjung
dan para pedagang akan pentingnya kebersihan pantai.
d. Persaingan dengan wisata atau pantai lain. Pantai Bangsring bersaing
dngan wisata/pantai lain seperti grand watu dodol, pantai boom, pulau
santenyang ada di Kabupaten Banyuwangi.

KESIMPULAN
Pantai Bangsring merupakan pantai yang memiliki daya tarik bagi
wisatawan yang berkunjung. Selain itu Pantai Bangsring juga didukung dengan
transportasi, akomodasi, pelayanan fasilitas, serta sarana dan prasaran yang
mendukung kegiatan pariwisata. Analisis SWOT di Pantai Bangsring sebagai
berikut: Faktor strengths, meliputi Keadaan sumberdaya untuk ekowisata,
keindahan alam yang masih alami dan mempesona, aksesibilitas dan kondisi jalan
yang baik, dukungan dari masyarakat, dan pelayanan wisata yang ramah. Faktor
weaknesses, meliputi banyaknya sampah yang berserakan, terumbu karang dan ikan
hias banyak yang rusak dan mati, kuaitaas SDM yang masih rendah, terdapat
produk wisata yang belum dikembangkan maksimal, dan kurangnya sosialisasi
produk kepada wisatawan.
Faktor opportunities, yakni meliputi Letak Objek Wisata Yang strategis,
potensi ekosistem bawah laut yang indah, mengembangkan produk wisata yang
berbedah dengan objek wisata lainnya, terciptanya kesejahteraan masyarakat lokal,
dan banyaknya sekolah yang melakukan edukasi di sana. Faktor threats yakni
variabel yang mengidentifikasi indikator ancaman yang ada di kawasan wisata
Pantai, meliputi Kurangnya kebersihan di sekitar objek wisata,terjadinya bencana
alam di pesisir pantai seperti tsunami, rusaknya ekosisten pantai, persaingan dengan
objek wisata lain.

DAFTAR RUJUKAN
Arif, Budiman Muhammad, Mawardi M. Kholid, and Hakim Luchman. 2017.
“IDENTIFIKASI POTENSI DAN PENGEMBANGAN PRODUK WISATA
SERTA KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA.” Jurnal
Administrasi Bisnis.
Bahiyah, Choridotul, Wahyu Hidayat R, and Sudarti. 2018. “Strategi
Pengembangan Potensi Pariwisata Di Pantai Duta Kabupaten Probolinggo.”
Jurnal Ilmu Ekonomi 2(1): 95–103.
Budiman, Muhammad, M. Mawardi, and Luchman Hakim. 2017. “IDENTIFIKASI
POTENSI DAN PENGEMBANGAN PRODUK WISATA SERTA KEPUASAN
WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA (Studi Kasus Di Pantai
Bangsring, Kabupaten Banyuwangi).” Jurnal Administrasi Bisnis S1
Universitas Brawijaya.
Hermawan, Hary. 2017. “Pengembangan Destinasi Wisata Pada Tingkat Tapak
Lahan Dengan Pendekatan Analisis SWOT.” : 64–74.
Kusuma, Uma Adi, Dias Satria, and Asfi Manzilati. 2017. “Modal Sosial Dan
Ekowisata : Studi Kasus Di Bangsring Underwater , Kabupaten Banyuwangi.”
Jiep.
Lailatufa, Istiqomatul, Joko Widodo, and Mukhamad Zulianto. 2019. “STRATEGI
PENGEMBANGAN OBJEK WISATA RUMAH APUNG BANGSRING
UNDERWATER DI KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN
BANYUWANGI.” JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu
Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial.
Nisak, Zuhrotun. 2013. “ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN STRATEGI
KOMPETITIF.” Jurnal Ekonomi Bisnis.
Notonegoro, Muhammad Ridho. 2020. “TAHAPAN KOMUNIKASI
PARTISIPATIF DALAM PROSES PENGELOLAAN WISATA UNDERWATER
DESA BANGSRING (Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi).”
Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM].
Ramadan, Ramadan, and La Harudu. 2019. “STRATEGI DINAS PARIWISATA
DALAM MENGEMBANGKAN OBJEK WISATA PANTAI KATEMBE DI
DESA MADONGKA KECAMATAN LAKUDO KABUPATEN BUTON
TENGAH.” Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi.
Wardiyanta, Wardiyanta, Sudarmadji Sudarmadji, and Nopirin Nopirin. 2017.
“Studi Eksploratif Mengenai Yogyakarta Sebagai Pengirim Wisatawan
Keluarga.” Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Wirahayu, Y. A., H. Purwito, and N. Insani. 2019. “Community-Based Tourism
Management in Santen Beach, Banyuwangi.” IOP Conference Series: Earth
and Environmental Science 243(1).

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai