Anda di halaman 1dari 6

Pagi ini Lio merasa bersemangat, ia nampak sangat riang.

Melangkah dengan ringan sambil sesekali melompat.


Ia menuju taman dengan senyum girang.
Tidak sabar ingin sampai dengan cepat.
Di taman ada Ciko si kelinci sedang bermain basket.
"Hai Ciko, apa kabar?" sapa Lio dengan suara besarnya.
Ciko yang terlalu fokus bermain sedari tadi, tiba-tiba
menjadi kaget.
Bola yang akan masuk ring terjatuh dan mengenai
kepalanya. Lio mengangkat tangan kanannya menyapa
Ciko dari jauh. Ciko terjatuh Dengan posisi terduduk dan
bola mengenai jidatnya lalu terlihat memar.
"Aduh sakit," Ciko memegang jidatnya yang memar.
Lio dengan sigap segera mendekati sahabatnya itu.
"Eh Lio , maaf, yah, karena terlalu asik bermain, kamu
datang pun, aku tidak dengar."
"Tidak mengapa, justru aku yang minta maaf telah
membuatmu kaget," Lio mengulurkan tangannya
ingin membantu.
"Ngomong-ngomong kenapa
kamu mencariku ?" tanya Ciko.
"Aku sengaja menemuimu, ada
yang ingin ku perlihatkan!"
jawab Lio
"Waah ada apa?" tanya Ciko
merasa penasaran.
Lio hanya tersenyum, tidak
memberikan jawaban.
Tiba-tiba Lio membuka mulutnya lebar-lebar.
Hingga terlihat deretan gigi-giginya yang besar.
Lalu ia meminta Ciko mendekat, seketika jantung Ciko berdebar.
Lio menarik tangan Ciko yang tampak bergetar.
Ciko ketakutan karena merasa ada yang janggal.
Ternyata Lio ingin memperlihatkan gigi susunya yang telah tanggal.
Ciko pun tersipu malu merasa pikirannya dangkal.
“Ha…ha…ha…!” Lio akhirnya tertawa terpingkal-pingkal.

Anda mungkin juga menyukai