Anda di halaman 1dari 34

MARIPOSA

........

BRUK

"PERGI!! PERGI DARI SINI JALANG!!"

"Hiksss!! Taetae tidak mau pergi tanpa adik bayi!! Hikss!!"

Di hujan yang begitu deras, seorang pemuda ringkih jatuh ke tanah di halaman
depan sebuah Mansion megah karena didorong oleh seorang wanita yang tengah
menggendong bayi yang menangis keras.

Pemuda itu juga menangis histeris, karena anaknya tidak diperbolehkan untuk
ikut dengannya.

"Dasar Tidak Tahu Diri!! Pergi kau dari sini Kim Taehyung!!! Ini bukan lagi
anakmu!! Ini hanyalah Cucuku!! Dan anakku bukan lagi suamimu!!!"

"Dia anakku Eomma!! Hikss!! Itu adik Bayi Taetae!!!"

Si wanita dewasa itu semakin kesal dengan tingkah pemuda yang bernama
Taehyung itu. Tak ada rasa iba maupun kasihan kepada Taehyung. Hanya ada
rasa benci yang menyelimuti seluruh hatinya.

"KURANG AJAR KAU JA-..."

"IBU!!"

Si wanita menghentikan tindakannya yang akan melempar sebuah guci ke wajah


menyedihkan milik Taehyung. Sebelum putranya datang menghentikan. Laki-laki
tinggi itu segera berlari menyusul Taehyung yang sedang basah kuyup, tak
mengindahkan kalau dia bisa basah kuyup juga.

"Tae sayang. Taetae tidak bisa membawa adik bayi." ucapnya begitu lembut
sambil mengelus sayang kepala Taehyung. Itu membuat si ibu jengah.

"Apa yang kau lakukan Namjoon?! Kau ingin mengatakan akan membiarkan si
Penyakitan?!"

Tapi Namjoon tidak mengindahkan.


"Taehyung harus pergi dari sini. Karena Taetae bisa membuat adik bayi anak
kita sakit."

'Ahhh! Aku paham! Dasar Licik!' batin ibu Namjoon. Dia paham kalau anaknya
itu ingin mengusir Taehyung dengan caranya.

Yaitu membohongi Taehyung.

"Adik bayi sakit?"

"Ya sayang. Dia bisa sakit kalau Taetae ada disini. Taetae tidak mau kan adik
bayi sakit?"

"Hiksss!!! Tidak mau Joonie!! Hikss!!"

Taehyung langsung menangis sesenggukan, sepertinya dia memikirkan saat


anaknya kesakitan. Tapi mirisnya, dua orang tak punya hati itu sama sekali tak
tersentuh sepertinya dengan tangisan polos nan suci itu.

"Karena itu Istriku sayang. Demi adik bayi kita agar tidak sakit. Pergilah dari
sini! Pergilah jauh-jauh dan Jangan pernah kembali lagi!!"

.........

"Orang Gilaaaa!!! Orang Gilaaa!!!"

"Aiss!! Berisik sekali!!"

Jungkook laki-laki muda berambut Raven nan tampan itu menggerutu kesal
karena suara berisik yang berasal dari taman sebelah rumahnya.

"Anak-anak sialan!! Orang gila sialan!!!"

Suara itu selalu hadir di pagi Minggu yang cerah sejak hadirnya Makhluk itu.

Makhluk itu adalah Manusia. Bisa dikatakan Orang Gila menurut masyarakat
sekitar. Jungkook bingung kenapa ibunya tidak mengusir orang itu. Padahal
lingkungan tempat tinggalnya adalah lingkungan yang elit.

Suara itu terus menerus ada sampai satu suara membuat Jungkook hendak keluar.

"Huwaaaa!!! Hiksss!!!!!"
Tangisan seorang gadis menghentikan teriakan anak-anak itu. Dan ibu Jungkook
menyuruh putranya itu untuk keluar.

"Huwaaa!!!"

"Ada apa ini?"

Jungkook langsung mengernyit heran melihat seorang gadis yang sepertinya


Pasien kliniknya sedang menangis histeris, dan Orang Gila itu yang menatapnya
polos.

"Dia hendak mencabuliku Dokter Jeon."

"Apa? Kurang ajar-..."

"Itu bukan dia Dokter!"

Tiba-tiba seorang anak kecil menghadang Jungkook yang hendak memukuli


orang gila itu.

"Minggir kau anak kecil!"

"Tapi bukan Noona itu yang mencelakai Noona jelek yang menangis itu. Noona
itu menangis sendiri tanpa alasan Dokter."

Si bocah berani itu menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya kepada Jungkook.
Dan Jungkook tidak mencium ataupun melihat kebohongan ucapan anak itu.

"Benarkah?"

"YA!!!"

Dengan kompak, anak-anak kecil yang tadi mengata-ngatai orang gila itu justru
sekarang membelanya. Si gadis yang menangis yang diketahui bernama Jung
Eunha itupun menatap tak percaya bocah-bocah polos itu.

Jika sudah seperti ini. Jungkook percaya. Tapi tetap saja, Percaya dengan Orang
Gila? Tidak akan pernah!

"Pergilah Nona. Lain kali jangan mencari perhatianku dengan cara buruk seperti
itu! Aku tidak suka!!!"

Jungkook kemudian melangkah masuk kembali ke rumahnya setelah


mengucapkan kalimat itu.

"Orang Gilaaa!! Orang Gilaaa!!!"


"Noona ini yang lebih gila teman-teman! Sudah menangis sendiri seperti orang
gila! Jahat lagi!! Ayo hari ini kita hina dia saja!!!"

"Ayooo!!"

Dan karena pendapat Hoseok, bocah yang dengan berani mengucapkan kebenaran
kepada Jungkook membuat para bocah mengatai Eunha Orang Gila.

"Orang Gilaaa!!! Orang Gilaa!!!"

"KURANG AJAR!!!"

........

"Kook, nanti ada rapat tentang Saham Rumah Sakit. Kau yang akan memimpin
rapat nanti."

"Ok ayah."

Tuan Jeon menatap tak percaya dengan ucapan super pendek dan santai dari
anaknya.

"Huffhht! Baiklah Jeon! Jangan melupakan apapun ok!"

Jungkook hanya mengangguk santai. Toh, dia sering memimpin rapat Rumah
Sakit milik ayahnya sendiri. Hal seperti itu kecil baginya.

.......

'Sialan! Sialan! Sialan!'

Jungkook kali ini tengah mondar-mandir frustasi di ruangan miliknya.

Jungkook melupakan satu kesalahan fatal. Dokumen yang berisi tentang saham-
saham rumah sakit entah berada dimana.

Jungkook yakin sekali kalau dia membawanya ke kantor. Tapi setelah dia sampai
di rumah sakit dan hendak memeriksanya, berkas itu hilang!
Dan Jungkook pun dengan cepat kembali ke rumahnya. Tapi ternyata dirumahnya
pun tidak ada! Bahkan ibunya sudah berkeliling membantunya mencari.

Tapi tetap tidak ditemukan!

Dan rapatnya akan mulai setengah jam lagi!

Ayahnya Jeon Yoongi itu akan menyembelihnya hidup-hidup jika tahu hal ini!

TOK TOK TOK

"Masuk!"

Seorang perawat bername tag Choi Soobin segera masuk setelah dipersilahkan
oleh Jungkook. Sekretaris Bedah Jungkook itu sepertinya ingin memberitahukan
sesuatu.

"T-tuan Muda. Ada yang ingin bertemu dengan, Glup , dengan anda."

Jungkook heran dengan perkataan terbata-bata Soobin.

Memangnya siapa yang ingin bertemu dengannya sampai Soobin segugup itu?

Apakah ayahnya? Bukankah pak tua itu sedang ada di Jepang?

"Siapa?"

"A-aku t-tidak tahu. Tapi katanya, dia menemukan sebuah dokumen merah yang
katanya penting untukmu."

"APA?! DIMANA DIA SEKARANG?!"

"D-diluar."

"Kenapa dia diluar?! Kenapa tidak dipersilahkan masuk?!"

"I-itu ka-karena p-penampilannya yang aneh."

"Hah?!"

......

"Astaga!"
Jungkook langsung terkaget karena ternyata Orang yang menemukan dokumen
miliknya adalah Orang Gila itu.

"Ini punya Dokter Gigi Kelinci."

Perempatan langsung muncul di kening Jungkook mendengar panggilan


menghina namun polos yang diucapkan dengan lugu oleh si Orang Gila.

Soobin berusaha sekuat tenaga untuk tidak tertawa terbahak-bahak. Baru kali ini
ada orang yang berani menyinggung Gigi Tuan Muda.

Si Orang Gila itu memberikan dokumen yang sangat penting itu dengan tatapan
polos.

"Hum. Pergilah kalau begitu! Pergi jauh sana! Dasar Virus!"

Jungkook segera mengusir Orang Gila itu dengan sedikit kasar. Dia mengayun-
ayunkan tangannya seperti hendak mengusir ayam.

Si Orang Gila hanya menatap polos si Dokter yang berlaku tak sopan dan tak tahu
terima kasih itu.

"Apalagi yang kau tunggu?! Cepat pergi sana!"

Disentak seperti itu membuat si Orang Gila kaget dan kemudian berlari kecil
meninggalkan Jungkook yang masih bermuka songong.

Dan tanpa tahu rasa malu, Jungkook segera melangkah masuk kembali ke rumah
sakit.

'Tidak sopan sekali! Dasar Tuan Muda Songong! Padahal kan Noona itu cantik
sekali meskipun dekil dan aneh!' batin Soobin menyumpah serapahi Jungkook.

............

"Kook, Hoseok bilang kalau Dokumen mu tentang saham ditemukan oleh


Taehyung. Apakah Taehyung memberikannya kepadamu?"

"Taehyung?"

Ibu Jungkook, Jimin sedang bertanya dengan anak arogannya di meja makan, saat
mereka sedang makan malam bersama.
"Ya Taehyung. Dia adalah orang yang tidur di kolong Perosotan Taman sebelah
rumah kita."

"Maksudmu Orang Gila itu Jim?"

"Yoongi! Mulutmu! Dia itu Tidak Gila!"

Jungkook heran, bagaimana bisa ibunya tahu nama Makhluk itu.

"Kalau bukan Gila, lalu apa?!"

Jungkook kali ini bertanya dengan sedikit emosi kepada ibunya.

"Jangan menjawab pertanyaan dengan pertanyaan bocah! Jawab saja pertanyaan


ibumu! Dan apa yang kudengar barusan? Kau hampir menghilangkan Dokumen
Saham Rumah Sakit? Dasar Tidak Berguna!"

PLAK

Dengan gemas, ayah Jungkook memukuli putranya dengan centong sayur.

"Ayah!"

"Jawab pertanyaan Ibu Kook." Jimin kali ini mendesak putranya. Dan itu
membuat Jungkook tak berkutik, karena jika ibunya sudah mendesak berarti
ibunya sedang serius.

"Ya. Dan dia mengembalikannya." jawab Tuan Muda Jeon itu dingin juga
pendek.

"Dan kau mengucapkan terima kasih kan?"

Jungkook kali ini bimbang menjawab pertanyaan ibunya.

"Tidak."

"Kau mengusirnya?"

'Bagaimana ia bisa tahu?!'

"Jawab yang Jujur Kook. Karena ibu tidak bisa kau bohongi!"

Maka dengan ancaman ibunya, Jungkook menghembuskan nafas kasar.

"Ya."

PLAK
"Astaga! Dasar bocah tidak tahu terimakasih!!!"

Jimin mengelus dadanya sabar. Peringai putranya itu benar-benar Bobrok!

'Kenapa sifatnya itu mirip sekali dengan Yoongi?!'

"Dia kan Orang Gila sayang. Harga diri Jungkook bisa jatuh jika berterima kasih
kepada Orang Gila itu."

"Dia punya nama Yoongi. Taehyung! Kau harus memanggilnya begitu! Dan
wajar saja kalau Jungkook jadi seperti ini! Persis seperti ayahnya! Dan untukmu
Jeon Jungkook!!"

Jungkook sebenarnya tidak bisa melihat ibunya marah. Karena jika Jeon Jimin
sudah marah itu benar-benar mengerikan!

"Kau tahu kan kalau rumah kita ini dengan Rumah Sakit yang akan jadi milikmu
itu jauh?! Kau yang biasanya membawa mobil dengan kecepatan diatas 80
km/jam saja butuh waktu setengah jam! Bisa kau bayangkan waktu yang
dibutuhkan untuk Taehyung berjalan dari sini kesana dengan tubuh ringkihnya
itu?! Dan itu adalah dokumen penting bocah! Untung saja pemuda itu baik hati
dan langsung mengembalikannya padamu! Kau harusnya terima kasih!"

Jungkook terdiam. Ia sedikit menyesal. Hanya sedikit. Karena keangkuhannya


menutupi segalanya. Bahkan ucapan ibunya hanya sedikit berkesan untuknya.

........

"Hey kau Orang Gila!!!"

'Lagi?'

Jungkook menatap miris ke arah ibu-ibu yang Jungkook tahu bernama Jaejoong
yang entah kenapa suka sekali mencari gara-gara dengan Taehyung. Jungkook
sedang memperhatikan pemuda dekil dan aneh itu dari jendela. Tuan Muda Jeon
itu tengah sarapan sendiri karena orang tuanya sedang pergi.

Sejak ucapan ibunya dan juga Mimpi Laknatnya, Memimpikan Taehyung si


Orang Gila mendesah dibawahnya, membuat ia entah kenapa selalu menatap
pemuda itu.
"Kau tidak boleh bertemu dan bermain dengan Hoseok lagi! Kau itu membawa
penyakit untuknya!!"

Jaejoong berteriak keras kepada Taehyung yang hanya menatapnya polos. Dan itu
membuat Jaejoong kesal.

BRUG

DEG

"Aduh."

Taehyung mengadu kesakitan sambil memegangi pelipisnya yang berdarah karena


dipukuli pakai batu oleh Jaejoong.

"Itu peringatan terakhir untukmu Orang Gila!!!"

Setelahnya, tanpa merasa bersalah, Jaejoong pergi meninggalkan Taehyung yang


masih terduduk dan memegangi pelipisnya yang berdarah. Jungkook diliputi rasa
bimbang, nalurinya sebagai dokter ingin mendekati Taehyung. Tapi, arogansi dan
keangkuhannya menyuruhnya untuk diam.

"Hikss! Hikss!! Taetae tidak ingin Hosiki sakit."

Hati Jungkook tergugah mendengar dan melihat isakan kecil dan punggung kecil
yang bergetar itu.

"Taetae bahkan pergi karena tidak ingin Adik Bayi sakit. Hikss!!"

Jungkook masih terus memperhatikan Taehyung, sampai ponselnya bergetar


menghentikan tatapannya.

"Ya?"

"Dokter Jeon. Ada pasien kecelakaan parah yang akan sampai dalam 20 menit!
Bisakah kau datang ke rumah sakit sekarang?!"

"Hufft. Ya."

TIIIT

Jungkook pun menghela nafas kasar, kemudian langsung mengambil kunci


mobilnya dan pergi.
Sebelum Jungkook masuk ke dalam mobil, Jungkook hendak melihat Taehyung
sejenak.

Yang dia temukan adalah pemuda itu yang sedang berbaring di tanah di bawah
perosotan, sepertinya menangis kencang dan berusaha menyembunyikan
suaranya.

Dan Jungkook akhirnya menyadari, kalau Arogansinya lah yang berkuasa.

........

Ketika Jungkook pulang, Jungkook melihat kalau Jung Hoseok, anak kecil yang
sering mengatai Taehyung, sedang menumbuk daun-daunan entah untuk apa. Dan
akhirnya Jungkook tahu kalau Daun yang ditumbuk itu adalah Obat untuk luka
Taehyung. Dengan polosnya, si bocah Jung itu mengatakan itu ramuan herbal
kemudian memasangkan perban dan plester ke kening Taehyung yang sedang
tersenyum manis.

'Sial! Kenapa itu manis sekali?!' batin Jungkook kesal.

Dan Jungkook semakin kesal ketika tahu kalau si Bocah yang baru berusia 8
tahun itu menginap di rumah Taehyung. Yup! Bocah Jung itu tidur di bawah
perosotan sambil memeluk Taehyung.

.......

Menurut Jungkook, Taehyung itu tidak Gila! Dia hanya sedikit tidak waras! Atau
lebih tepatnya mentalnya terganggu secara paksa.

Setelah memperhatikan Taehyung selama 1 bulan. Jungkook tahu kalau


sebenarnya pemuda yang sebenarnya manis itu Baik Hati! Anak-anak sering
mengatainya Orang Gila karena Taehyung itu hanya diam saja. Padahal anak-
anak itu akan menjadi Penjaga Nomor Satu jika ada yang mencari gara-gara
dengan Taehyung.

Taehyung itu akan menceritakan dongeng-dongeng kepada anak-anak jika mereka


meminta. Dia akan mengelus kepala mereka dengan sayang. Sesuatu yang tidak
mereka semua dapatkan dirumah mereka.
Para bocah itu sangat menyayangi Taehyung.

Taehyung itu hanya memiliki dua ekspresi yang mereka tahu.

Polos dan Lugu. Hanya itu!

Alasan Taehyung disebut Orang Gila adalah karena ia tidak punya rumah, tidak
punya keluarga, bicaranya aneh dan berantakan, dan yang paling utama-...

dia akan menangis dengan sendirinya jika melihat Adik Bayi.

.........

Kembali! Jaejoong berbuat ulah. Kali ini membawa serta ibu-ibu lainnya.

Para ibu-ibu yang mudah dikompori itu mulai mengata-ngatai Taehyung yang
hanya menunduk ketakutan. Kemudian, diawali oleh Jaejoong, mereka semua
mulai melempari Taehyung batu.

BRUK

BRUK

BRUK

"Hiksss!!!"

Taehyung hanya bisa menangis pilu dengan punggung yang bergetar. Sementara
ibu-ibu itu tetap saja melempari Taehyung dengan batu.

Jungkook berada disana. Tengah menikmati kopi sambil membaca laporan


keuangan rumah sakit.

Jungkook tidak konsentrasi sejak mendengar teriakkan memuakkan Jaejoong, dan


mulai menyaksikan drama menyebalkan itu.

Dan Jungkook sudah tidak tahan lagi!

.
"Hey!"

Para ibu-ibu segera menghentikan aksi mereka mendengar ucapan dingin yang
dikeluarkan oleh Jungkook.

Si Raven nan tampan itu sudah berada di taman tersebut sambil memasang
ekspresi mengerikan.

"Ibu-ibu, bukankah kalian harusnya malu dengan kelakuan kalian yang kekanakan
ini?! Jangan mengeroyoki orang yang bahkan tidak pernah menyakiti kalian!
Kalian membuat Orang Gila itu terluka! Apa pernah Orang Gila ini menyakiti
kalian?! Tidak pernah kan?!"

Perkataan sarkas Jungkook membuat para ibu-ibu diam tak berkutik.

"Sayang, kau harus lihat ini!"

Jimin segera menarik suaminya untuk menyaksikan drama yang sedang dilakukan
oleh anak Tsundere-nya itu. Jimin sudah ada disana sejak melihat Jungkook
keluar dari rumah.

"Jika kalian ingin menjadi ibu yang baik, maka berlaku baiklah! Lihatlah dia? Dia
bahkan tidak melawan walaupun kalian dia siksa! Jika kalian memang manusia,
maka kalian tidak akan melakukan hal yang membuat ku seorang manusia malu
dengan kalian!"

Jaejoong menggertakkan giginya menahan kesal. Sungguh dia tidak menyangka


kalau Jeon Jungkook yang terkenal arogan itu akan membela Orang Gila ini!

"Kembalilah ke rumah ibu-ibu sekalian jika tidak ingin meminta maaf dengan-
nya!" ucap Jungkook begitu dingin sambil menunjuk Taehyung dengan acuh.
Sementara Taehyung masih terisak kecil sambil memeluk tubuhnya sendiri.

Para ibu-ibu pun mulai kembali ke rumah masing-masing, Jaejoong yang terakhir
pergi, karena dia memberi tatapan jengkel ke Jungkook yang dibalas dengan
tatapan yang tak kalah jengkel pula.

"Kau berdarah. Ayo ikut aku dan kita obati lukamu."

Jungkook bekata seperti acuh tak acuh kepada Taehyung. Taehyung langsung
mendongak dan menatap Jungkook polos.
"Jangan kau pikir aku membelamu. Karena aku tidak suka ada keributan di
rumahku!"

Jungkook berkata dengan ketus, tapi sepertinya Taehyung tetap senang.

"Terima kasih. Dokter Kelinci!"

'Astaga!'

Jungkook memerah ketika Taehyung memberikan senyuman yang begitu manis


untuknya.

"Yoongi Hyung, ayo kita sembunyi! Aku masih ingin menyaksikan drama ini
lagi!! Kyaaaa!!!"

........

"Kau tidak menangis?"

Jungkook bertanya kepada Taehyung yang hanya menatapnya polos seperti


seekor kucing kecil. Dan itu membuat Jungkook merona.

Taehyung sekarang sudah bersih. Dia sudah mandi dan mengenakan Sweater
Kuning dan celana pendek milik ibunya.

Jungkook menyuruh pemuda itu untuk mandi, karena percuma saja mengobati
lukanya jika Taehyung kotor dan penuh kuman. Jungkook berani membawa
Taehyung kerumah karena ayah dan ibunya ternyata pergi secara mendadak.

Jungkook tidak perlu khawatir akan digoda oleh ayah dan ibunya karena
membawa Taehyung.

Tidak tahu saja dia kalau mereka berdua sedang ngumpet di ruangan rahasia yang
hanya diketahui oleh Jeon Yoongi dan Jeon Jimin.

Tapi Jungkook menyesali perintahnya yang menyuruh Taehyung untuk mandi.

Jungkook mengutuk visual Taehyung yang begitu sempurna.

Cantik, Manis, Imut dan Menggemaskan!

Itulah Taehyung menurut Jungkook. Taehyung seperti kucing kecil cantik yang
menggemaskan menurutnya.
Apalagi dengan Taehyung yang menatapnya polos dengan mata kucingnya
dengan jarak hanya 5 cm.

"Selesai." ucap Jungkook dingin.

"Hehehe. Terima kasih Dokter Kelinci. Semoga Dokter Kelinci masuk surga
nanti." ucap Taehyung polos sambil tersenyum lebar seperti kotak.

Tapi Jungkook kesal dengan perkataan polos namun mencekik itu.

"Jadi selama ini, aku itu penghuni neraka begitu?!"

"Tidak." Taehyung menggeleng polos, menjawab pertanyaan ketus dari si Raven.

Mereka berdua kemudian saling berbicara aneh setelahnya. Dengan Jungkook


yang selalu saja ketus dan arogan, dan Taehyung yang begitu penurut dan polos.

"Kiyeowo!!"

Jimin langsung merinding melihat dan mendengar ekspresi khas Fanboy milik
suami dinginnya.

........

Sejak saat itu, Jungkook sering membawa Taehyung kerumahnya yang megah
jika orang tuanya tidak ada.

Jungkook masih malu!

Dan entah kenapa, akhir-akhir ini orang tuanya sering sekali bulan madu. Padahal
mereka sudah tua dan keriput! Pikir Jungkook. Jadi, Jungkook bisa sering
membawa Taehyung kerumahnya untuk menginap.

Tidak tahu saja dia kalau Orang Tuanya sudah merencanakannya. Bahkan semua
pelayan dan pekerja rumah itu tahu rencana Tuan dan Nyonya mereka.

Jungkook itu Tsundere plus plus Munafik!! Yoongi dan Jimin tahu itu! Jadi, hal
ini dilakukan untuk menyadarkan putra arogan mereka.

Jungkook menyadari kalau dia senang sekali dengan keberadaan Taehyung.

Taehyung yang begitu penurut dan polos.


Taehyung yang begitu perhatian dan baik hati.

Taehyung yang begitu ini dan itu.

Jungkook suka ketika ia memasak dan Taehyung akan bertepuk tangan sambil
menyemangatinya.

Suka saat Taehyung memasangkan dasi untuknya.

Dan suka saat ia memeluk diam-diam tubuh kurus itu ketika tidur.

Jungkook suka semua hal yang melekat di diri Taehyung, terkecuali satu hal.

Statusnya!

Status Taehyung yang seorang dengan gangguan mental dan sebatang kara.

Semua orang pasti langsung menyadarinya begitu melihat tatapan polos dan
ucapan yang berantakan miliknya.

Jungkook tidak siap ketika ia direndahkan hanya karena bergaul dengan


Taehyung.

Karena sesungguhnya, arogansi masih berkuasa saat ini.

......

"Tae."

Ibu Jungkook tiba-tiba datang dan menghampiri pemuda yang sedang berguling-
guling di taman bersama dengan Hoseok.

"Ya Ibu Jungkook?" tanya Taehyung pelan sambil menunduk. Jimin tersenyum
dengan ucapan aneh itu.

"Antarkan ini ke Jungkook ya. Jungkook sedang sakit, jadi dia tidak bisa makan
sembarangan. Taetae mau kan membantu ibu?" tanya Jimin sambil memberikan
kotak bekal bergambar Iron Man yang sayangnya ditutupi kain itu.

"Ummm! Mau! Tae mau membantu Ibu Jungkook!"

.......
.

"Permisi!"

"Ya dik?"

Satpam rumah sakit menatap Taehyung dengan tatapan merendahkan karena


melihat penampilan pemuda itu yang begitu dekil.

"Ini surat! Kata ibu Jungkook, Taetae bisa mengantarkan ini untuk Dokter
Kelinci." Taehyung kembali berucap berantakan sambil menyerahkan surat resmi
rumah sakit dari ibu Jungkook. Sang satpam pun percaya dan tersenyum
mempersilahkan Taehyung untuk masuk.

Taehyung sudah sampai di lantai paling atas rumah sakit sambil memegang kotak
makan dan juga surat dari ibu Jungkook.

"Kenapa kau bisa sampai disini Hah?!"

Taehyung langsung terkejut mendengar bentakan tiba-tiba seorang wanita


kepadanya. Wanita yang bername tag Irene itu pun menatap Taehyung jijik. Irene
tahu kalau Taehyung adalah Orang Gila di sebelah rumah Jungkook.

"Taetae disuruh nganter ini. Ini surat dari ibu Jungkook, Taetae bisa ketemu
Jungkook karena ini."

Irene dengan kasar mengambil surat itu, dan matanya membelalak tak percaya. Itu
surat resmi!

"Kau ingin mengantar makanan sampah untuk Dokter Jeon?! Dasar jalang tidak
tahu diri!" Irene berteriak sambil merebut paksa kotak bekal itu.

"Ini makanan Noona. Makanan sampah tidak boleh untuk manusia, cuman boleh
untuk sampah seperti Tae. Dan Noona tidak boleh bilang jalang. Karena Jalang
kan tidak pakai baju. Taetae pakai baju kok."

Irene semakin jijik setelah mendengar ucapan berantakan Taehyung.

"Taetae mau ambil lagi Kotaknya Noo-..."

BRAK BRAK BRAK

"Oopss!!"

Irene dengan sengaja menjatuhkan dan menghancurkan kotak itu sampai pecah
dan isinya berhamburan keluar.
Taehyung menatap tak percaya dengan apa yang dilakukan oleh Irene. Matanya
sudah berkaca-kaca.

Irene kemudian membuang surat resmi itu ketempat sampah untuk


menghilangkan bukti.

'Dan ini adalah senjata pamungkas!'

Irene segera menjatuhkan Taehyung agar menindihnya ketika mendengar


segerombolan orang datang.

"Akhhhh!!! Tolong!!!"

Taehyung yang tidak tahu apa-apa berusaha berdiri, tapi Irene menahannya
dengan kuat dan menendang Kejantanannya.

"Auwww!!"

"IRENE!! TAEHYUNG!!"

Tiba-tiba saja tubuh Taehyung terangkat dan dihempaskan begitu saja dengan
keras ke lantai oleh Jungkook.

BRUGH

"APA YANG KAU LAKUKAN TAE?!"

Taehyung menunduk ketakutan mendengar bentakan murka Jungkook untuknya.

"Taetae, antar itu untuk Dokter Kelinci."

Jawab Taehyung takut-takut sambil menunjuk kotak makanan yang telah hancur
itu.

"KAU MENGHANCURKANNYA?! ITU KOTAK MAKANANKU YANG


BERHARGA!!"

Taehyung semakin menunduk ketakutan.

"Bukan Tae. Tapi Noona."

Ucap Taehyung jujur sambil menunjuk Irene takut-takut, sementara wanita itu
sedang berakting dengan menagis meraung-raung.

"Hikss!! Oppa! Dia kan Orang Gila Oppa! Hikss! Kenapa kau bisa mengenal
Orang Gila itu?! Hiksss!!"
'Kena kau Jeon Jungkook sayang.'

Jantung Jungkook langsung berdetak ketakutan karena ucapan Irene. Kolega-


kolega bisnisnya mulai saling berbisik-bisik, membicarakannya!

"Aku tidak mengenalnya! Dan tidak mau mengenalnya! Dia hanyalah Laki-laki
tidak tahu diri yang mengejar-ngejarku!"

ucap Jungkook begitu dingin, namun itu semua hanyalah kebohongan. Tapi hati
Taehyung sakit mendengarnya. Air mata langsung keluar dari mata kucingnya.

Dia rela jika dihujat oleh orang lain. Asal jangan Jungkook.

Hati Taehyung hancur karenanya.

"Dia bahkan hampir memperkosaku Oppa!! Hiksss! Bejat sekali dia!!!"

'Apa?! Taehyung, kau ternyata tidak sebaik yang aku kira! Kau ternyata memang
Orang Gila!!'

PLAK

Jungkook menampar pipi Taehyung dengan kekuatan dan emosi yang meledak.
Taehyung bahkan terhuyung karena tamparannya. Darah langsung mengalir dari
bibir Taehyung.

"Hikss!!"

"JANGAN MENANGIS JALANG!!"

Jungkook kembali membentak pemuda menyedihkan itu, Taehyung semakin


terisak pilu karenanya.

"Hikss!! Tae, tidak begitu, Hikss! Tuan Dokter!! Tae tidak mau menindih Noona.
Hikss! Tae didorong. Hikss!!"

"Kenapa kau masih berbohong hah?! Hikss!! Kau bahkan memegangi Kejantanan
Sialan milikmu tadi!! Hikss!!"

Rahang Jungkook semakin mengeras karenanya! Jungkook membenarkan segala


ucapan Irene, karena ketika ia datang Taehyung memegang kejantanan miliknya.
Kepala dan Hati Jungkook emosi.

Ia marah karena merasa telah ditipu oleh segala sikap polos dan lugu milik
Taehyung yang ternyata hanya dibuat-buat.

GREB
BRUGH

Dengan emosi yang menggebu-gebu, Jungkook memegang bahu kecil milik


Taehyung, mengangkatnya agar berdiri.

Lalu kemudian mendorongnya begitu kuat, agar Taehyung tersungkur hebat.

"Awwhhh!!"

Pelipis Taehyung berdarah, tangan dan kakinya lecet karena perbuatan Jungkook
kepadanya.

Tak ada yang bisa menggambarkan keadaan Taehyung saat ini.

Hati dan Jiwa miliknya kembali hancur untuk kedua kalinya!

"Satu pembelaan terakhir Orang Gila!!!"

Jungkook berkata begitu dingin, ia berdiri angkuh dihadapan Taehyung yang


seperti bersujud kepadanya.

Taehyung masih menunduk, air mata mengalir begitu derasnya. Ia hancur! Ia


selama ini menganggap Jungkook adalah Malaikat yang dikirim Tuhan untuknya.
Karena Jungkook mau berbicara dan menemani Taehyung. Sesuatu yang bahkan
tidak ingin dilakukan oleh Suami dan Anaknya sendiri.

Taehyung merasa kalau dia sudah tidak pantas lagi untuk hidup di dunia ini. Dia
hanyalah penyakit! Itulah yang terlintas di kepala Taehyung! Dia adalah Hama!!

Maka sebagai perpisahan terakhir, Taehyung tidak ingin membela dirinya sendiri
lagi!

Karena tidak ada satu orang pun yang percaya!

"Kookoo, aku ingin memanggil itu sekali saja. Maafkan Taetae karena sudah
membuat Kookoo malu dan susah. Tapi Taetae tidak akan lagi kok! Dan,
Taetae terima kasih banyak sekali sebanyak planet karena sudah mau
menjadi teman Taetae. Kookie itu matahari di hidup Taetae. Taetae sayang
Kookoo."

Ucap Taehyung sambil tersenyum tulus penuh kepolosan untuk Jungkook,


sebelum ia berdiri dan bejalan dengan sangat tertatih keluar dari Rumah sakit.

........
.

Sejak saat itu, Taehyung tidak pernah kembali. Ia menghilang bagai ditelan bumi.

Seseorang yang biasanya akan menyanyi Twinkle Twinkle Little Star pada malam
hari kini sudah tiada.

Bocah-bocah perumahan elit itu pun selalu murung karena menunggu Taehyung
yang tidak pernah muncul. Bahkan Hoseok, pemimpin mereka pasti akan berakhir
menangis saat pulang karena Taehyung tidak datang juga.

Dan yang paling menyesal dan rindu dari hilangnya Taehyung adalah Jungkook.

Pemuda yang penuh arogansi dan juga keangkuhan itu selalu termenung jika
melihat perosotan taman sebelah rumahnya.

Jungkook sudah tahu semua kebenarannya! Semuanya!

Bahwa ternyata ibunya lah yang menyuruh Taehyung datang ke kantornya


mengantarkan kotak bekal untuknya!

Dan Irene menjadi pelaku utama dari kemurkaannya yang membuat Taehyung
pergi. Irene lah yang menghancurkan kotak bekal itu, dan ia memfitnah
Taehyung! Irene bahkan sudah dipecat dan Disiksa khas Jungkook karenanya.

Irene menipunya! Jungkook memang langsung mengecek CCTV untuk


mengetahui kebenarannya. Dan saat itu ia menyesal. Sungguh sangat menyesal!

Seharusnya, ia percaya dengan Taehyung dulu.

Seharusnya, ia tidak semarah itu!

Seharusnya, ia tidak memenangkan arogansi dan sifat angkuh yang ada dalam
dirinya.

Dan sekarang ia menyesali segalanya.

Jungkook sering menangis tengah malam. Menangisi kebodohannya! Terbayang-


bayang wajah Taehyung yang begitu menyedihkan karena difitnah dan disiksa
begitu hebat olehnya. Dan Taehyung masih bisa mengucapkan Menyayanginya
untuk kata terakhirnya.

Jungkook untuk pertama kalinya membenci dirinya sendiri.

"Tae, kau dimana? Kookoo kangen. Kookoo ingin bilang kalau Kookoo
Mencintaimu."
.

........

Taehyung adalah Pemuda Normal pada awalnya. Sebelum ia menikah dengan


Namjoon sang Kepala Mafia yang mempunyai ibu yang membenci Taehyung
setengah mati.

Taehyung sering disiksa dirumahnya oleh ibu mertuanya. Tapi Taehyung tetap
kuat dan tegar, sampai ketika Taehyung hendak melaporkan kejahatan ibu
mertuanya dipolisi membuat mentalnya sedikit terganggu.

Dan keadaan semakin diperparah karena ibu mertuanya mulai mengahsut


Namjoon suaminya untuk membencinya. Dan Namjoon pun terhasut.

Ia pun turut serta dalam menyiksa Taehyung, membuat jiwa pemuda cantik itu
terganggu.

Dan Taehyung saat itu hamil anak pertama mereka. Kehamilannya membuat
Namjoon kembali seperti sedia kala. Namjoon kembali mencintainya dan
menyayanginya. Tapi ibu mertuanya semakin mencelakainya.

Dan dengan keji, ia mendorong Taehyung sampai tersungkur yang membuat


Taehyung keguguran saat usia kehamilannya sudah 6 bulan.

Namjoon pun berubah!

Ia menjadi semakin bengis dan menatap Taehyung tak lebih sebagai alat
penyalur hasrat.

Mental Taehyung semakin terganggu karena keguguran itu. Dan semakin


terganggu karena ulah Namjoon dan ibunya.

Dan akhirnya, mereka berhasil membuat Taehyung menjadi Gila!

Taehyung begitu penurut, polos, penakut dan ucapannya absurd. Dan Taehyung
yang seperti itu menyenangkan hati Namjoon.

Dan akhirnya, Taehyung hamil lagi. Tapi Namjoon tetap kejam seperti biasa.
Taehyung masih tetap disiksa walaupun ia sedang hamil tua.

Dan akhirnya, Taehyung melahirkan Adik Bayi yang ia impikan.

Taehyung bahagia, dan kelahiran anaknya itu membuat Taehyung sedikit waras.
Tapi dengan kejamnya, ibu mertuanya mengusirnya dan menyuruhnya
menandatangani perjanjian cerai.

Taehyung yang tak mengerti hanya menandatangani perjanjian itu dengan takut.
Ia takut Adik Bayinya akan dibuang karena ibu mertuanya menggunakan itu
sebagai ancaman.

Dan ternyata, bukan Adik Bayi Taehyung yang dibuang. Melainkan Taehyung
sendiri. Biar bagaimanapun, Namjoon tetap membutuhkan seorang pewaris untuk
Mafianya.

Dan mereka membuang Taehyung dengan cara yang begitu licik. Taehyung yang
polos dan lugu semakin menjadi Tidak Waras karena berpisah dengan anaknya.

Taehyung yang begitu polos berjalan dan berpergian tak tentu arah sampai
akhirnya ia berada di Seoul yang begitu jauh dengan Ilsan, tempat asalnya.
Disana, Taehyung secara tak sengaja menolong seorang Laki-laki cantik
bernama Jimin yang membuat Jimin iba sekaligus simpati karenanya.

Jimin ingin membawa pemuda menyedihkan itu kerumahnya. Tapi Jimin tahu
bagaimana sifat dan kelakuan suami apalagi anaknya yang penuh dengan arogan
dan angkuh.

Dan dengan sangat terpaksa, Jimin menyuruh Taehyung untuk tinggal di bawah
kolong perosotan. Jimin akan memberikan pemuda itu makan tiga kali sehari,
selimut, bantal dan juga guling.

Taehyung menerima semuanya kecuali Makanan itu. Taehyung menolak dan


berkata pada Jimin kalau dia bisa cari makan sendiri. Padahal Jimin tahu kalau
makanan yang dimaksud Taehyung adalah makanan sampah.

Jimin sering menangis melihat keadaan Taehyung yang begitu menyedihkan.

Dan itulah kenapa Taehyung bisa berada di taman itu dan bertemu Jungkook.

Membuat kisah mereka berdua menjadi Akhir yang Menyedihkan!

Atau mungkin belum?.

.......

Jungkook ketika itu sedang berpergian ke Daegu karena urusan pekerjaan.


Laki-laki yang pada dasarnya sudah dingin itu sekarang menjadi semakin dingin
karena Taehyung menghilang.

Ya! Jeon Jungkook yang penuh arogansi dan songong itu tidak akan menampik
kalau dia mencintai pemuda Gangguan Mental itu.

Dan Jungkook pun pulang pada malam hari menggunakan mobilnya di jalanan
Daegu yang begitu ramai.

Disitulah ia bertemu dengan Taehyung.

Itu adalah orang yang dicintainya!

Taehyung sedang menjajakan dagangannya di lampu merah alun-alun Daegu.


Terlihat kalau pemuda itu tetap saja ringkih. Jungkook jadi ingin memeluknya dan
menyalurkan kehangatan.

Maka setelah mobil Jungkook berjalan, ia memakirkan mobilnya dan berjalan


mendekati Taehyung.

GREB

"Dokter Kelinci?"

Jungkook menatap lamat wajah yang dirindukannya selama 9 bulan menghilang


itu. Taehyung masih tetap sama! Polos dan Lugu! Jungkook merasa kalau ia
adalah Iblis karena menyakiti makhluk polos itu.

GREB

Maka tanpa berbasa-basi lagi, Jungkook memeluk tubuh ringkih itu dengan begitu
erat. Tak memperdulikan banyak sekali pasang mata yang memperhatikan
mereka.

Tentu saja wajar semua orang memperhatikan. Jungkook yang begitu bersih dan
menggunakan Jas Putih khas pakaian Dokter itu memeluk Taehyung yang kumal
dan sedikit dekil di Lampu merah. Semua orang dari empat jalan menatap adegan
iti dengan heran.

"Taetae, Kookoo minta maaf ya. Kookoo sangat menyesal karena menyakiti
Taetae. Kookoo sudah tahu kalau semua itu bukan salah Taetae."

Jungkook melepaskan dekapannya, kemudian ia meminta maaf sambil


memegangi pipi Taehyung lembut.
"Taetae sudah memaafkan Dokter. Dokter tidak salah kok. Hehehe." Taehyung
tersenyum tulus tanpa beban kepada Dokter Muda itu. Kemudian dia terkekeh
kecil dan hendak melepaskan rangkulan lengan Jungkook di pinggangnya. Tapi
Jungkook tidak melepaskannya.

Tidak akan pernah melepaskannya lebih tepat!

"Tae, Kookoo sakit. Sakit sekali."

"Kookoo sakit?"

Mata Taehyung langsung berkaca-kaca mendengar perkataan Jungkook yang


sedang mengadu kesakitan memegangi dadanya. Jungkook tengah membuat
drama. Dia akan melakukan apapun agar Taehyung kembali padanya! Termasuk
dengan cara apapun.

'Maafkan Kookoo, Taetae.'

"Ya Taetae Kookoo sakit parah karena Taetae pergi. Dan obatnya hanyalah
Taetae. Taetae harus bersama dengan Kookoo agar Kookoo sembuh."

Jungkook tahu dari ibunya segala tentang Taehyung. Dan dia tahu kalau
Taehyung tidak akan bisa menolak permintaan apapun jika mengeluarkan kata
Sakit!!!

"Hiksss!!! Tapi, Hikss! Taetae itu virus kata Joonie! Taetae hanya membuat
Kookoo tambah sakit nanti! Hikss!!"

"Tidak sayang!"

DEG

"Kau bukanlah Virus! Kau adalah obat dan seperti udara bersih untukku Tae!
Hanya kau! Hanya Taetae yang bisa membuat Kookoo sembuh. Taetae mau
membuat dan membangun Kookoo sembuh?"

Dan Taehyung mengangguk polos dengan heboh. Jungkook tersenyum bahagia,


kemudian membawa pemuda itu kembali ke dekapannya.

.......

.
"Astaga Jimin sayang! Bocah setan itu membawa Taehyung!!!" Yoongi berteriak
seperti orang gila dengan suara beratnya ketika melihat Jungkook dan Taehyung
yang keluar dari mobil putranya. Jimin kemudian datang, dan langsung berteriak
khas fanboy melihat putranya memeluk Jungkook begitu erat seperti anak kecil
yang takut ibunya pergi.

"Sayang, kita harus sembunyi kembali hari ini! Aku tahu akan terjadi suatu hal
yang sangat besar malam ini!"

"Suatu hal apa?" Jimin bertanya kebingungan ketika melihat seringai super lebar
juga wajah berandal yang tiba-tiba muncul dari wajah Yoongi.

"Pokoknya nanti Kacang Kecil Jungkook dan Taehyung itu harus mirip
Denganku! Dan dia harus memanggilku Daddy nanti!"

Taehyung sedang bermain boneka yang berasal dari kamar Jimin yang dibawakan
oleh Jungkook. Pemuda cantik itu tengah berbaring di singgasana milik Dokter
Arogan itu. Dan Jungkook sedang mandi sekarang.

"Kau sedang apa Tae?" tanya Jungkook yang tanpa Taehyung sadari sudah
mengenakan Hoodie dan Training Hitam miliknya. Pemuda itu tampan sekali.
Tapi Taehyung hanya menatap dan memberikan cengiran polos untuknya.

"Main. Taetae main Chim-chim dan Shooky!" ucap Taehyung sambil


menunjukkan 2 boneka yang digenggamnya.

"Owhh."

"Kookoo sudah mam obat?" tanya Taehyung kepada Jungkook yang sudah
berbaring disebelahnya dan hanya menatapnya sedari tadi.

"Belum."

"Wae?"

"Kan obatnya Taetae."

Jawab Jungkook asal. Sebenarnya ada satu hal yang ingin dia lakukan dengan
membawa Taehyung kesini.
Suatu hal yang bisa membuat Taehyung terikat selama-lamanya dengan
Jungkook.

Dan kabar baiknya, ayah dan ibunya sudah pergi keluar kota lagi sejak Jungkook
pulang tadi.

"Taetae, Taetae ingin Adik Bayi?" tanya Jungkook datar, namun sayang wajahnya
merah padam. Biar bagaimanapun juga, Jungkook itu adalah pemuda yang masih
perjaka, meskipun ia tampan dan arogan. Salahkan saja ketakutannya akan
penyakit kelamin yang membuatnya tidak pernah berhubungan intim.

"Hikss!!! Taetae mau Adik bayi. Hikss!!" Jungkook kaget karena Taehyung
menangis sesenggukan, sepertinya ia mengingat Adik Bayinya dengan Namjoon
yang belum pernah ia lihat lagi.

"Hey Taetae. Jangan menangis sayang. Kita bisa membuat Adik Bayi lagi."

"Jinja?!" Jungkook mengutuk tindakannya yang ngegas dan memanfaatkan


kekurangan Taehyung untuk kepentingannya. Dia merasa bersalah melihat wajah
polos dan lugu itu. Tapi bagaimana lagi?! Dia bisa gila jika Taehyung benar-benar
pergi dari sisinya!

"Tentu. Ayo kita Buat Adik Bayi! Taetae mau berapa? Kita bisa membuatnya dan
membesarkannya dengan penuh kasih sayang!"

"LIMA!! Taetae mau lima!" Jungkook terkekeh sambil menyeringai melihat


Taehyung dengan semangat menunjukkan jarinya. Well, Jungkook akan
mengabulkannya! Tentu saja ia senang.

"Ok! Kan Taetae obat Kookoo. Dan obat itu harus dimakan supaya Kookoo
sembuh."

Taehyung hanya mengangguk-angguk, sepertinya ia paham dengan perkataan


Jungkook.

"Jadi aku akan memakanmu Tae. Supaya Kookoo sembuh. Bolehkah aku
memakanmu Obatku?"

Taehyung hanya mengangguk sambil tersenyum polos. Jungkook merasa


bersalah, tapi hanya sedikit.

Dia akan melakukannya! Dan dia akan mengikat Taehyung untuk selamanya!

Jungkook kemudian memeluk Taehyung. Kemudian mencium bibirnya penuh


damba, dan mulai melucuti pakaian si Karamel.
Dan setelahnya, konser antar kulit dan juga desahan menggema sepanjang malam
di kamar itu.

.......

Taehyung sekarang tinggal di Mansion Jeon. Pemuda ringkih itu menjadi anak
kesayangan Jeon Jimin bahkan mengalahkan putra kandungnya sendiri.

Dan Keluarga Kecil Jeon sungguh menanti agar Taehyung Mual-mual dan
Muntah. Tapi harapan mereka tak terkabul. Justru, malah Jungkook lah yang
sering mual dan muntah. Dia sering sekali masuk angin akhir-akhir ini.

"Kau yakin, kau memasukannya di dalam bocah?"

"Tentu saja."

Yoongi dan Jungkook saling berbisik-bisik, mereka takut ketahuan oleh Jimin
membicarakan hal mesum.

"Berapa kali kau melakukannya?!"

"Setiap malam Ayah."

Mereka masih saling berbisik ketika Jimin mengajarkan dengan sabar cara
memasak kepada Taehyung.

Sebelum bel rumah mereka berbunyi.

TING TONG

"Sebentar! Tae, lanjutkan saja ya. Ibu mau membukakan pintu terlebih dahulu."

Taehyung mengangguk, kemudian Jimin berlalu pergi membukakan pintu.

"Siapa yang datang Tae?" tanya Jungkook penasaran dan hendak memeluk
Taehyung dari belakang, sebelum teriakan Jimin mengagetkan mereka.

"TOLONG!!! YOONGI TOLONG AKU! JUNGKOOK!!! TAEHYUNG!!"

Mereka bertiga kemudian berlari tergopoh-gopoh menuju ruang tamu tempat


Jimin berteriak. Dan disana mereka menemukan Nyonya Jeon tersebut sedang
disekap oleh Dua orang pria berbadan besar.
"Taehyung, Ayo pulang sayang."

Dan Taehyung melotot kaget melihat Kim Namjoon, mantan suaminya tiba-tiba
hadir diantara orang besar itu.

"APA YANG KAU LAKUKAN JELEK? LEPASKAN ISTRIKU! SIALAN!


MAU KAU BAWA KEMANA MENANTUKU?!"

"DIAM! Tae, Ayo pulang. Adik Bayi Sakit Tae. Dia ingin ibunya agar ia tidak
pergi ke langit."

Namjoon mencoba membujuk Taehyung, dia tidak tahu, kalau kejiwaan


Taehyung semakin lama semakin membaik karena keluarga Jeon.

"Taetae tidak mau ikut. Adik Bayi punya Joonie. Dan Taetae akan buat Adik Bayi
baru lagi. Lepaskan Eomma Joonie. Eomma kesakitan."

Mata Taehyung berkaca-kaca melihat Jimin yang meronta-ronta seperti itu.

"Kau dengar sendiri kan?! Taehyung tidak ingin rujuk denganmu! Lepaskan ibuku
atau kulaporkan Polisi!"

CREK

DOR

PRANG

"Jika kau lapor polisi maka ibumu akan bertemu dengan Tuhan detik itu juga!"

Jantung mereka semua serasa copot karena tiba-tiba Namjoon menodongkan


senjata api ke kening Jimin, dan dia menembakkan peluru itu ke lantai atas
Mansion Jeon sebagai peringatan.

"Ayo Pulang Tae! Namhyun membutuhkan ibunya! Kalau kau tidak pulang, maka
Eomma mu ini akan pergi ke langit dan berjumpa dengan Tuhan sekarang!"

Jungkook dan Yoongi terdiam mendengar ancaman itu. Mereka tidak bisa
bertindak sembarangan.

"Tapi Tae tidak bisa Joonie. Tidak bisa meskipun Taetae merindukan
Namhyunie." Tolak Taehyung dengan wajah sedih yang tidak dibuat-buat. Dia
merindukan Namhyun adik bayinya.

"Kenapa tidak bisa sayang?! Aku sangat menyesal! Aku merindukanmu, dan
tidak bisa hidup tanpamu Tae. Aku benar-benar menyesal! Tolong maafkan
aku dan berikan aku kesempatan kedua Sayang." Namjoon memegang tangan
Taehyung, dan meminta maaf dengan tulus. Tak ada kebohongan dari segala
sikap dan ucapannya. Namjoon benar-benar menyesal.

Kehilangan Taehyung selama hampir 2 tahun membuatnya menyadari betapa


pentingnya Taehyung baginya. Betapa dia tidak bisa hidup tanpanya.

"Itu karena Jinnie Eomma mencintai Joonie. Mencintai Joonie seperti


Taetae mencintai Kookie. Jinnie eomma bilang kalau Joonie bukan
putranya. Dan alasan Jinnie Eomma menikah dengan Appa mertua adalah
karena ingin mendekati Joonie. Taetae tidak bisa jadi Istri Joonie lagi disaat
Taetae cinta Kookoo. Joonie harus menikah dengan orang yang mencintai
Joonie seperti Jinnie Eomma."

Namjoon membelalak kaget mendengar perkataan Taehyung yang menyebutkan


kalau ibunya mencintainya sebagai seorang laki-laki. Namjoon tahu kalau Kim
Jinseok bukanlah ibu kandungnya. Wanita yang lebih tua 4 tahun dengannya itu
dibawa oleh ayahnya ketika ia berusia 13 tahun. Dan Namjoon menyayangi
Jinseok seperti ibu kandungnya sendiri.

"Jadi itu alasan kenapa Eomma begitu membencimu?! Karena dia


mencintaiku?! Dan dia membencimu karena kau adalah istriku?!"

Namjoon bertanya dengan mata yang sudah berair. Perkataan Taehyung


mengguncang hati Namjoon.

"Tidak tahu Joonie. Tapi Jinnie Eomma bilang kalau 'Aku mencintai Namjoon
seperti cinta seorang Wanita kepada Kekasihnya!' itu yang dikatakannya.
Mungkin dia kesal sama Taetae karena cemburu." jawan Taehyung jujur penuh
kepolosan. Dan Namjoon percaya akan semua itu. Taehyung tidak pernah
berbohong kepadanya, walaupun ketika ia masih normal.

Terjawab sudah kenapa ibunya begitu membenci Taehyung dan menghasutnya.


Itu karena wanita itu ingin memilikinya! Dan dia dengan liciknya membuat
Namjoon terperdaya dan membuat seseorang yang mencintainya itu pergi. Dan
sekarang Kekasihnya itu sudah menemukan Tambatan Hati yang baru.

"Lepas."

BRUK

"YOONGI!!"
Para ajudan Namjoon melepaskan sekapan mereka kepada Jimin setelah Namjoon
memerintahkan mereka sambil menundukkan kepalanya. Jimin langsung berlari
dan menghambur ke pelukan Yoongi.

"Hikss! Hikss!"

DEG

Semua orang yang berada di sana terkejut ketika punggung lebar sang ketua mafia
bergetar, sang ketua Mafia itu menangis pilu dan terisak.

DRAP DRAP

GREB

DEG

Tanpa bisa dicegah, Taehyung memeluk tubuh tinggi mantan suaminya itu.
Mengelus kepalanya sayang dan mencoba menenangkannya.

"Hikss!! Tae!! Hikss! Sayangku!! Hikss!!! Ma-, Hikse!! Maafkan, Hiks! Aku!
Hikss!!" Namjoon semakin menangis kencang, ia memeluk tubuh ringkih mantan
istrinya, kemudian menangis kencang di tengkuk Taehyung.

Namjoon menyesal! Menyesal kenapa ia melepaskan begitu saja Malaikat di


hidupnya! Namjoon bahkan akan melakukan apapun agar Taehyung kembali
menjadi miliknya.

Semua orang menatap Namjoon kasihan. Melihat si Ketua Mafia menangis


membuat mereka ikutan sedih.

"Hikss! Tae, kembali lah padaku. Hikss!! Berikan aku kesempatan sayangku!
Hikss!!"

Pinta Namjoon pilu dengan mata yang begitu basah. Wajah Namjoon benar-benar
terluka. Dan Taehyung iba melihatnya.

Tapi Taehyung tetap menggeleng.

"Tidak bisa Joonie. Kalau kita menikah lagi, Taetae sudah tidak mencintai
Joonie lagi. Dan Joonie akan terluka karena berusaha sendiri. Dan justru,
Joonie harus memberikan kesempatan untuk Jinnie Eomma. Jinnie Eomma
mencintai Joonie jauh lebih lama dari Tae. Dan Joonie pasti akan mencintai
Jinnie Eomma juga."
Dan Namjoon kembali menangis histeris dengan jawaban Taehyung. Kenapa?!
Kenapa setelah semua yang Namjoon dan Ibunya lakukan, Taehyung tetap
bersikap baik kepada mereka?!

Kenapa?!

Dan Namjoon pada akhirnya menyerah.

Namjoon sadar, Iblis seperti dirinya tidak pantas bersanding dengan Malaikat
seperti Taehyung.

Ia akan mencoba mencintai Jinseok, seseorang yang menyebabkan rumah


tangganya kacau balau, Seseorang yang dicintainya meninggalkannya, dia akan
mencoba meskipun berat. Tapi dia tidak akan bisa melupakan Taehyung sebagai
cinta pertamanya. Taehyung akan selalu menjadi kenangan pilu sekaligus
termanis untuknya.

Begitu pula Taehyung, Namjoon adalah kenangan pilu sekaligus termanis


untuknya.

..........

18 Tahun Kemudian.

.......

"Dengar Jung Hoseok! Kau yakin Ingin melamar Yoonji sekarang?! Dia itu akan
kujadikan Dokter terlebih dahulu Kuda!"

"Dokter Gigi Kapak! Aku sudah mencintai Yoonji bahkan sejak dia masih di
dalam kandungan Bunda Taehyung. Dan juga, kau bisa menyerahkan urusan
Rumah Sakit atau apalah itu kepada Taekook, adik Yoonji. Karena aku hanya
ingin Yoonji jadi ibu rumah tangga saja."

Jungkook ingin sekali menjitak kepala pemuda berusia 27 tahun itu. Pikirnya,
menikah itu mudah apa?! Dan juga, Putri kesayangannya Jeon Yoonji itu baru
berusia 18 tahun 4 bulan lagi. Ok, Jung Hoseok itu Mapan, Matang, dan
Menawan. Dia sudah masuk kriteria Jungkook untuk menjadi menantunya. Tapi
tetap saja Jung Hoseok itu Ketuaan untuk Putri Salju nya. Jungkook bahkan sudah
melihat Hoseok sejak dia kelas 1 SMA, dan sekarang usianya sudah 46 tahun.
"Tidak boleh! Kalau ku bilang Tidak ya Tidak!"

"Dokter Gigi Kapak payah sekali! Yoonji mencintaiku Dokter!!"

"Kurang ajar kau memanggilku dengan Nama Laknat itu!"

"Tapi kan yang kukatakan adalah fakta. Appa mertua harusnya berterima kasih
kepadaku, karena aku berjasa membuatmu tidak jadi Jomblo seumur hidup dan
perjaka tua!"

Dua orang aneh itu tetap saja berdebat di depan Mansion keluarga Jeon. Tidak
tahu saja kalau pasangan mereka masing-masing menatap drama itu dari lantai
atas sambil terkikik.

"Sayang, kau tidak ingin menenangkan Ayahmu dan Pacarmu itu?" tanya
Taehyung lembut, ia sedang mengajari si kembar Taekook dan Taeguk.

"Tidak. Biarkan saja ibu. Mereka menggemaskan!"

Jawab Yoonji sambil tersenyum lebar, memamerkan Gummy Smilenya yang


manis. Taehyung tersenyum melihat betapa cantiknya putrinya dan Jungkook.

Jeon Yoonji adalah anak pertama Jungkook dan Taehyung. Taehyung ketahuan
hamil ketika saat upacara pernikahannya dengan Jungkook, si Raven itu
menciumnya dengan sedikit ganas di depan khalayak ramai. Da. setelah itu, tiba-
tiba saja dia mual, muntah, kemudian pingsan.

Semua orang panik, apalagi Jimin, dia bahkan sudah menangis histeris. Dan
ketika diperiksa, Jungkook sehat-sehat saja, tidak ada masalah. Dan karena
feeling Yoongi, dia menyuruh dokter kandungan untuk memeriksa Taehyung, dan
Voila! Taehyung ternyata Hamil!

Dan Jungkook lah yang mengalami Gejala Awak Kehamilan! Dokter itu bilang
hal itu terjadi karena si Ayah sangat menyayangi ibu calon anaknya, hingga ia rela
mengalami Morning Sickness.

Waktu terus berlalu, hingga Yoonji Lahir. Yoongi adalah yang paling bahagia
ketika ia mendapatkan Cucu Perempuan karena ia tidak punya Anak
perempuan.Dan Yoongi adalah orang yang paling banyak memonopoli Yoonji.

Hingga akhirnya, Rupa, Sifat, Kelakuan, Kebiasaan dan segalanya itu persis
sekali dengan kakeknya.
Setelah Yoonji berusia 5 tahun, dia punya adik kembar laki-laki. Taekook dan
Taeguk. Kembar identik yang sangat mirip dengan ayahnya baik sifat maupun
rupanya. Taekook si Rambut Raven, dan Taeguk si Rambut Karamel.

Taehyung sangat bersyukur kepada Tuhan dan semuanya, karena Hidupnya begitu
bahagia setelah bertemu dengan Jungkook dan keluarganya.

Mereka memberikan apa itu kebahagiaan sebenarnya untuk Taehyung.

"TAEHYUUUUNG!!! DOKTER GIGI KAPAK MENCINTAIMU!!!"

"YOOOONJIIII!! KUDAAA MENCINTAIMU!!!"

Ibu dan Putrinya itu kaget mendengar teriakkan kencang yang berasal dari taman
sebelah rumah. Disana, mereka melihat Jungkook dan Hoseok berdiri di atas
ayunan sambil saling melotot.

'Dasar kekanakan!'

"Ayo Yoonji, kita balas ucapan mereka!"

Yoonji menyeringai tipis mendengar saran dari ibunya.

"Ayo!"

........

"Kau Jung, jangan harap kau mendapatkan Restuku!"

"Kalau begitu aku akan kawin lari dengan Yoonji kalau begitu!!"

"Kurang ajar kau Kuda Gwangju!!"

"Diam kau Kelinci Busan!!"

"KAMI JUGA MENCINTAIMU OPPA!!!"

Dua orang seme itu menghentikan aksi perkelahian mereka setelah mendengar
teriakkan pengakuan cinta dari pujaan hati masing-masing.

"OPPA DATANG SAYANG!!!"

.
........

‘Jangan menghukum kesempatan dengan penantian. Karena terkadang,


melepaskan sesuatu justru memperoleh yang terbaik.’ Kim Taehyung.

‘Berhenti menyesali dan mulailah memperbaiki. Selalu ada kesempatan untuk


memiliki hidup yang lebih indah dan berakhir dengan Bahagia.’ Jeon
Jungkook.

‘Aku tak pernah menyesal akan keputusanmu memilihnya. Yang aku sesalkan
adalah, Tiada sedetikpun kesempatan bagiku untuk membuatmu Bahagia.’
Kim Namjoon.

...........

END
.

........

MARIPOSA

Anda mungkin juga menyukai