Anda di halaman 1dari 3

Pertanyaan dan Soal Mengenal Industri Pariwisata

Pertanyaan

1. Jelaskanlah pengertian dari Pariwisata?


2. Buatlah skema industri pariwisata berdasarkan peta pemikiran anda ( Mind map anda )?
3. Kelompokan kegiatan apa yang harus direncanakan bila anda melakukan perjalanan wisata?
4. Buatlah manfaat apa yang dapat diberikan pembangunan sektor pariwisata.?
5. Berikanlah solusi bila ada dampak negatif dari pembangunan sektor pariwisata tersebut.?
6. Modal dasar apa yang harus dimiliki oleh daerah tertentu bila ingin meningkatkan ekonomi
masyarakatnya melalui sektor pariwisata.?
7. Menurut anda apakah penerapan sapta pesona dapat memberi manfaat pada kunjungan wisatawan
? beri alasan.

Soal Latihan (kasus)

Soal/Latihan 1

Jumlah Wisatawan Eropa ke Indonesia Tetap Naik

Data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (3/9) di Jakarta, menunjukkan, jumlah
wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia melalui 15 pintu masuk pada Juli 2007
mencapai 423.500 orang, atau naik 2,87 persen dari jumlah wisman Juni 2007 sebesar 411.690
orang. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama atau Juli 2006, terjadi kenaikan 16,31
persen.

Dari jumlah tersebut, wisatawan asal Inggris naik 11,83 persen, atau dari 10.804 orang pada bulan
Juni menjadi 12.082 orang di bulan Juli. Wisatawan asal Jerman naik 26,73 persen, dari 8.017 orang
(Juni) menjadi 10.160 orang (Juli). Wisatawan asal Belanda naik 93,30 persen, dari 9.124 orang
(Juni) menjadi 17.637 orang (Juli).

Berdasarkan data itu, Kepala BPS Rusman Heriawan berkesimpulan, larangan terbang yang
dikeluarkan Komisi UE tidak memengaruhi jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia.
Namun, dia menduga, kenaikan itu terjadi karena para wisman tidak menggunakan maskapai dalam
negeri. Sebagaimana diketahui, saat ini tidak ada maskapai dalam negeri yang melayani rute
penerbangan dari dan ke Eropa.

Kendati larangan terbang tidak berpengaruh pada wisatawan Eropa, data BPS menunjukkan terjadi
penurunan jumlah wisatawan asal Australia yang selama ini mendominasi kunjungan turis ke
Indonesia.
Hal itu terjadi karena pengaruh travel warning yang dikeluarkan oleh Pemerintah Australia.
Berdasarkan data, wisman Australia turun 1,13 persen dari 26.214 orang (Juni) menjadi 25.917
orang (Juli).

Bahkan, tidak hanya wisman asal Australia, wisman asal Singapura juga mencatat penurunan cukup
signifikan, yakni dari 105.434 orang (Juni) menjadi 75.861 orang (Juli). Sementara wisman asal
Malaysia turun dari 52.926 orang di bulan Juni menjadi 48.236 orang di bulan Juli.

Menanggapi hal itu, Direktur Statistik Perdagangan dan Jasa BPS Agus Suherman mengatakan,
penurunan itu tidak perlu dikhawatirkan karena hingga Desember 2007 diperkirakan akan terjadi
lonjakan wisman yang cukup signifikan. ( Sumber: Kompas, 4 September 2007)

Pertanyaan:
a. Cobalah anda jelaskan faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya kenaikan dan penurunan
jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia!
b. Diskusikan mengapa maskapi penerbangan Indonesia dilarang terbang ke dan dari Eropa, dan apa
hubungan maskapai penerbangan dengan industri sektor pariwisata?.
c. Menurut anda apakah modal dasar yang dapat dijadikan daya tarik wisatawan untuk berkunjung
ke daerah anda?

Soal/Latihan 2

Wisman ke Bali Fantastis Capai 1,1 Juta Orang

Denpasar (ANTARA News) - Di tengah kekhawatiran menurunnya kunjungan wisatawan


mancanegara menyusul merebaknya kasus flu burung, Kepala Dinas Pariwisata Bali I Gede Nurjaya
melansir data fantastis soal jumlah kunjungan turis asing.

"Kunjungan wisman ke Bali sampai akhir Agustus lalu sudah mencapai sekitar 1,1 juta orang.
Artinya belakangan ini justru terjadi kenaikan fantastis, tak terpengaruh ancaman virus AI," katanya
ketika ditemui di kantornya di Denpasar, Rabu.

Tanpa merinci data jumlah kunjungan wisatawan asing tersebut, ia menyebutkan bahwa lima besar
pemasok turis ke Pulau Dewata berturutturut adalah Jepang, Australia, Taiwan, Korea Selatan dan
Malaysia.

"Wisman dari berbagai negara semakin penasaran untuk berlibur ke Bali. Apalagi setelah melihat
keseriusan kita dalam upaya memberantas virus AI dan menangani pasien yang positif maupun
masih terduga flu burung," ucap Nurjaya.

Berdasarkan data Disparda Bali sebelumnya, jumlah turis asing ke daerah ini selama 2007
meningkat terus, dari 109.504 orang (Januari), 118.275 (Pebruari), 119.163 (Maret), 125.140
(April), 128.693 (Mei) dan 145.174 (Juni), sehingga seluruhnya 745.949 orang.
Namun, untuk data bulan Juni 2007, terdapat versi lain, yakni mencapai 151.300 orang. Sementara
bulan Juli 2007 tercatat 171.700 orang, dan sampai 21 Agustus 2007 sebanyak 966.750 orang.

Dengan jumlah kunjungan wisman ke Bali sampai akhir Agustus 2007 yang sudah mencapai sekitar
1,1 juta orang, Nurjaya merasa optimistis selama tahun ini total wisman ke daerahnya akan
menacapi 1,5 juta, dari target 1,25 juta orang.

"Bulan September ini hingga Desember nanti, banyak `event` internasional diselenggarakan di Bali.
Dari kegiatan olahraga tenis dunia, berbagai pertemuan, hingga konferensi perubahan iklim yang
akan menghadirkan 10 ribu orang dari berbagai negara," katanya.

Pernyataan Nurjaya yang menyebutkan bahwa wisman banyak yang penasaran, tak khawatir
ancaman flu burung, didukung komentar wisatawan Australia yang baru mendarat di Bandara
Ngurah Rai, bersama 70 orang anggota rombongannya.

Geott Ives, Harry Beres, dan Fordket, di antara rombongan dari perusahaan Jetset Australia,
menyatakan bahwa mereka sebelumnya sudah memperoleh pemberitahuan dari beberapa warga
Australia yang baru dari Bali.

Berdasarkan pemberitahuan bahwa Bali aman dan tak perlu khawatir ancaman flu burung,
rombongan itu akhirnya berangkat ke Bali. "Kami ingin berlibur. Bali aman dan menyenangkan.
Tak perlu khawatir soal AI (virus flu burung)," kata Geott Ives bersama dua rekannya itu.

Suasana kedatangan penumpang internasional di bandara internasional tersebut siang itu terlihat
ramai oleh banyaknya wisatawan asing dari berbagai negara, termasuk yang menumpang Garuda
Indonesia dari Australia dan asal Jepang.

Menurut keterangan dari PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai, belakangan ini jumlah
kedatangan wisman semakin banyak, jika sebelumnya rata-rata sekitar lima ribu orang per hari, kini
bisa mendekati tujuh ribu orang dalam satu hari.

Sementara Hans, warga asal Belanda yang sudah satu-setengah tahun menetap di Bondalam,
Singaraja, ketika ditemui di Pantai Kuta, juga mengaku tidak khawatir terhadap ancaman virus flu
burung. "Kami tetap rutin liburan bersama keluarga ke Kuta," ucapnya.
Namun, banyaknya kunjungan turis dari berbagai negara tersebut, belum dirasakan oleh kalangan
pedagang di Pasar Seni Desa Adat Kuta, karena tingkat belanja wisman sangat rendah.

"Kalau dulu setiap turis belanjanya bisa mencapai jutaan rupiah, sekarang paling berkisar Rp 300
ribu sampai Rp 500 ribu per orang. Saya sampai kesulitan menutup biaya sewa kios," kata Ny Jro
Putu.(*) Sumber Antara News, 05 September 2007)

Pertanyaan:
a. Diskusikan mengapa ditengah merebaknya isu flu burung, justru kunjungan wisatawan ke Bali
melonjak dengan sangat drastis?
b. Diskusikan mengapa meningkatnya kunjungan wisatawan tersebut belum dirasakan manfaatnya
oleh kalangan pedagang di Pasar Seni Desa Adat Kuta!
c. Diskusikan pula potensi dan tantangan pengembangan industri pariwisata di daerah anda!

Anda mungkin juga menyukai