Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH AKIDAH AKHLAK

KERAS HATI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3:

1.Dina Fariya Lestari

2.Fifi Kurniawati

3.Juniza Nurul Fitri

4.Muhammad Luthfi Kamal

5.Muhammad zacky

6.Mulyani

7.Raisya febriwan

8.Serly Rahma sari

9.Tika Sri mulya

10.Warda hayati sari

11.Zahra Taqia

KELAS : XII IPA 2

GURU PEMBIMBING : Yusraini S.pd

MAN 1 SOLOK PLUS KETERAMPILAN TP.2023/2024


PEMBAHASAN MATERI

KERAS HATI (Qaswah al-Qalb)

1. Pengertian Keras Hati (Qaswah al-Qalb)

Secara bahasa Qaswat al-Qalb berarti hati yang keras, tidak lunak, dan tidak dapat
merasakan kasih dan nasihat dari orang lain.Adapun makna qalb disini yaitu Qalb dalam bentuk
ruh, yang merupakan sesuatu yang tak nampak atau abstrak,merupakan sesuatu yang halus,
bukan hati sebagai organ tubuh manusia, melainkan bagian dari jiwa. Hati disini dimaknai
dengan sesuatu yang halus (Lathifah) bersifat ketuhanan (Rabbaniyyah) dan ruhani yang ada
relevansinya dengan hati jasmani.

Quraish Shihab menjelaskan dalam tafsirnya bahwa Qaswat al-Qalb merupakan hati yang
tidak melemah dan tunduk terhadap bukti dan keterangan yang jelas bermanfaat, dan sifat
keras ini disamakan dengan sifat keras dan kaku pada batu. Adapun kata qaswat digunakan
untuk menyifati benda maupun hati maknanya yaitu keberadaan sesuatu dalam satu keadaan
yang sama, tidak dapat berubah dalam keadaan yang lain.

Selain itu juga Ibnu Katsir menyampaikan dalam tafsirnya bahwa yang dimaksud dengan
Qaswat al-Qalb mrupakan sifat keras pada hati yang disamakan dengan sifat keras pada batu
yang tidak pernah lunak selamanya.

Dari penjelasan diatas dapat difahami bahwasanya hati merupakan sesuatu yang halus
dan dan harus dijaga, karena sesuatu yang telah dititipkan alangkah baiknya untuk senantiasa
bisa kita jaga dengan sebaik mungkin. Karena hati merupakan suatu titipan dari sang maha
pemberi kehidupan yang mana ketika baiknya kita dalam menjaga hati tersebut maka akan
timbul pulalah kebaikan yang akan kita peroleh, begitu pula ketika lalai dalam menjaganya
(hati), maka kerusakanlah yang kelak akan tertanam dalam diri.

Dalam memahami arti dari keras hati, Amin Syukur dalam Terapi Hati mengatakan
bahwa Imam al-Ghazali menjelaskan tentang tiga macam hati, yaitu :

a) hati yang sehat, tandanya adalah iman yang kuat dan pengamalan yang konsisten
b) hati yang sakit, tandanya adalah adanya keimanan, ibadah, namun ternodai dengan
keburukan dan kemaksiatan
c) hati yang mati, tandanya adalah mengeras dan membatunya hati karena banyak
kemaksiatan yang diperbuat
Dari pembagian di atas, kita memahami bahwa keras hati adalah sikap tercela di mana
seseorang menutup pikiran dan hatinya akibat dari perilaku keburukan dan kemaksiatan yang
telah diperbuat semisal munafik dan marah. Allah Swt. berfirman:

Dalil tentang keras hati salah satunya termuat dalam firman Allah Swt., Surah Al Baqarah ayat

74. “Kem
udian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara
batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan di antaranya sungguh
ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang
meluncur jatuh; karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang
kamu kerjakan.” (QS. 2:74)

Islam sangat memperhatikan perihal kalbu karena tingkah laku manusia ditentukan oleh
niat yang berasal dari hati. Apabila hati seseorang baik, perilakunya juga bakal baik. Begitu pun
sebaliknya. Hal ini selaras dengan sabda Rasulullah saw. dalam hadis sebagai berikut:
“Ketahuilah, di dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Apabila segumpal daging itu baik,
baiklah tubuh seluruhnya, dan apabila daging itu rusak, rusaklah tubuh seluruhnya. Ketahuilah
olehmu, bahwa segumpal daging itu adalah kalbu [hati],” (HR. Bukhari).
Namun, seperti disinggung di awal, manusia dapat penyakit hati, salah satunya keras hati.
Orang yang keras hati memiliki berbagai ciri-ciri dalam perangainya.

2. Contoh keras hati

Berikut ini contoh keras hati dalam kehidupan sehari-hari:

•Seseorang yang malas menjalankan ibadah salat lima waktu sehari meskipun sudah
diingatkan.

•Seseorang yang tidak pernah membaca Al-Qur'an.

• Sering sengaja menunda waktu salat wajib hingga waktunya habis.

• Seorang laki-laki menganggap remeh salat berjemaah di masjid atau musala.

•Seorang lelaki tidak pernah berangkat Salat Jumat di masjid hingga tiga kali berturut-turut.
•seorang muslim yang tidak pernah menjalankan ibadah puasa wajib di bulan Ramadan.

• Seorang muslim yang tidak pernah belajar agama ataupun datang ke majelis ilmu.

•Seorang muslim tidak menggubris dan menganggap tidak penting panggilan azan.

•Seorang pemuda muslim yang menganggap pacaran sebagai hal yang wajar.

•Seorang pemuda yang kerap merundung temannya, padahal Islam melarang perbuatan
tersebut.

•Seorang anak yang tidak sayang kepada kedua orang tua.

•Seorang muslim yang tidak merasa terpanggil untuk tertobat meskipun teman-temannya
sudah memberikan pengaruh baik dan nasihat tentang Islam.

• Seseorang yang kerap makan secara berlebih. Seseorang yang senang tertawa hingga
berlebih-lebihan.

3. Cara menghindari keras hati

Keras hati dapat dihindari, dicegah, dan diobati, dengan perkara positif, baik berupa
nasihat maupun ibadah. Seorang muslim sebaiknya melaksanakan amalan-amalan baik
hatinya tidak menjadi keras. Berikut ini beberapa cara menghindari keras hati dalam
kehidupan sehari-hari:

 Membaca Alqur'an disertai perenungan


 mengatur pola makan agar perut tidak kenyang
 Bagun malam
 Merendahkan diri pada Allah di akhir malam
 Bergaul dengan orang-orang saleh
 berempati kepada orang lain
 Banyak mengingat Allah Swt.
 melalui zikir dan membaca Al-Qur'an.
 Belajar ilmu agama terutama kepada kiai yang tepercaya sanad keilmuannya.
 Berlindung kepada Allah Swt. dari hati yang tidak khusyuk dalam beribadah dengan cara
berdoa.
 Berbuat baik kepada anak yatim piatu serta orang fakir dan miskin.
 Banyak mengingat kematian salah satunya melalui ziarah kubur, terutama orang tua
atau kerabat. Hadir ke majelis taklim atau nasihat.
 Menghindari berbagai perkara yang dapat menjadi sebab terjadinya fitnah dan dosa.
 Makan makanan dari bahan dan rezeki yang halal
 Menyempatkan untuk mendirikan salat malam.
 Beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.
 Terbuka kepada nasihat baik dari siapapun.
 Menganggap bahwa ibadah yang telah dikerjakan semata-mata hanya mencari rida
Allah Swt. Bukan maksud ingin dipuji manusia.
 Berteman dengan orang saleh, dan menjauhi teman yang buruk.

4. Dampak Negatif keras hati

Dampak negatif dari keras hati :

1. Kamu hanya akan menjadi orang yang berpikiran sempit.


2. kreativitasmu pastinya juga akan ikut terhambat.
3. Tanpa disadari, kamu malah lebih 'suka' dibohongi.
4. Orang-orang di sekitarmu akan mulai menjauhi dirimu.
5. Kamu sendiri akan jauh dari kebahagiaan yang sebenarnya.

5. Macam-macam Hati

Ibnu Qayyim mengatakan bahwa hati mempunyai dua ciri yaitu hidup atau mati. Atas dasar
ini hati terbagi kepada tiga jenis yaitu hati yang sehat (qalbun saliim), hati yang mati (mayyitul
qalb), dan hati yang sakit (maridhul qalb).
a. Hati yang sehat (qalbun salim) Ulama berbeda ungkapan dalam mendefinisikan makna
qalbun salim, diantaranya. Ibnu sirin rahimahullah berkata “qalbun salim adalah qalbu
yang berilmu (mengetahui) bahwa Allah itu adalah kebenaran, hari kiamat itu pasti tiba
tanpa keraguan, dan Allah akan memebangkitkan siapa saja yang ada didalam kuburan.”
Ibnu Abbas radiiyallahu anhuma berkata “qalbun salim adalah qalbu yang bersyahadah
bahwa tidak ada illah yang berhak diibadahi keculi Allah SWT. Lalu dikatakan pula oleh
Sa’id bin al-Musayyab beliau menyatakan Ibahwa qalbun salim adalah qalbu yang sehat
yaitu qalbunya orang yang beriman. Karena qalbunya orang kafir dan munafik itu qalbu
yang sakit. Jadi yang dimaksud dengan qalbun salim menurut hemat penulis yaitu
merupakan hati yang selamat dari menjadikan sekutu bagi Allah SWT didalam hatinya.
Bahkan ia memurnikan ubudiyyahnya kepada Allah SWT, baik dari hal keinginan, cinta,
tawakkal, ketundukan, khuyu’, dan pengharapan.

b. Hati yang mati (mayyitul qalb) Adapun jenis hati yang ini merupakan kebalikan dari hati
yang pertama, yaitu hati yang mati tidak ada kehidupan didalamnya. Hati seperti in tidak
mengenal tuhannya, tidak menyembah-Nya berdasarkan perintah-Nya, tidak mencintai-
Nya, dan tidak ridha kepada-Nya. Hati tersebut berdiri dari antara syahwat dan
kelezatannya, kendati didalmnya terdapat murka dan marah-Nya. Hawa nafsu
merupakan pemimpinnya, dan syahwat adalah panglimanya. Kebodohan adalah
penegmudinya dan lalai merupakan kendaraanya. Keberadaanya didunia sama sperti
gamabaran yang dikatakan penyair tentang laila “ia musuh bagi orang yang pulang dan
kedamaian bagi penghuninya. Siapa yang dekat dengan laila, tent ia akan mencintai dan
mendekati” Hati yang mati ini tidak mengetahui tuhannya, tidak menyembahnya, dan
bersikap masa bodoh bila mendapatkan kemenangan lantaran syahwat dan nasib
keberntungannya. Ia tidak perduli apakah Allah SWT akan ridha ataukah akan murka
terhdap perbuatannya.

c. Hati yang sakit (maridhul qalb) Jenis hati yang berikutnya ini, yaitu merupakan hati yang
hidup tetapi mempunyai penyakit. Dia mempunyai materi yang saling tari-menarik.
Ketika ia memenangkan pertarungan itu, maka didalamnya terdapat kecintaan kepada
Allah, keimanan, keikhlasan, da tawakkal kepada-Nya. Didalamnya juga terdapat
kecintaan kepada nafsu, keinginan, dan usaha untuk mendapatkannnya, dengki,
takabbur, bangga diri, kecintaan berkuasa dan berkuasa dibumi, itulah materi yang
menghancurkan dan membinasakannya.

Dari beberapa pengertian diatas membatasi penelitiaan ini dengan mengambil sample dari
pada penafsiran Qaswat al-Qalb yang mana merupakan bagian dari pada pembagian hati yang
terakhir yaitu tentang hati yang sakit menurut al-Alusi dalam kitabnya Ruh al-Ma’ani.
6. Ciri-ciri Orang yang Keras Hati menurut Islam
Ciri-ciri orang yang keras hati menurut Islam dapat ditemukan dalam surah-surah Al-
Qur'an dan hadis. Berikut ini penjabaran ciri-ciri keras hati:

1) Tidak terluka hatinya jika berbuat buruk


Ciri-ciri keras hati menurut Islam adalah, ketika melakukan perbuatan dosa serta
mengalami kebodohan dan ketidaktahuan akidah, seseorang tidak terluka hatinya.
Sebab, hati yang sehat pasti akan mampu merasakan keburukan atau kebodohan yang
menimpa dirinya.

2) Tidak terpengaruh hatinya saat mendengar ayat-ayat Al-Qur'an


Ciri-ciri orang yang keras hati yang kedua adalah tidak terpengaruh perasaannya apabila
dibacakan Al-Qur'an. Padahal, beberapa orang yang taat akan bergetar hatinya saat
mendengar lantunan ayat suci. Dalil tentang keras hati dan ciri-ciri ini terdapat dalam
firman Allah Swt., Surah Al-Anfal ayat 2. "Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah
mereka yang jika disebut nama Allah, gemetar hatinya dan jika dibacakan ayat-ayat-Nya
kepada mereka, bertambah [kuat] imannya dan hanya kepada Tuhannya mereka
bertawakal," (QS. Al-Anfal [8]: 2).

3) Suka bermalas-malasan
Orang yang keras hatinya juga dicirikan dengan perilaku bermalas-malasan dalam
mengerjakan kebaikan dan ketaatan. Ia juga cenderung meremehkan kemaksiatan.

4) Tidak bertobat meskipun terkena cobaan dari Allah


Yang paling buruk dari ciri-ciri orang yang keras hatinya adalah tidak terpengaruh oleh
hal apapun juga. Bahkan, meskipun diberi ujian, musibah, dan cobaan dari Allah Swt., ia
tidak tergugah untuk bertobat. Dalil keras hati tentang ciri-ciri ini terdapat dalam Surah
At-Taubah ayat 126 sebagai berikut: "Tidakkah mereka [orang-orang munafik]
memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, tetapi mereka
tidak [juga] bertobat dan tidak [pula] mengambil pelajaran?" (QS. At-Taubah [9]: 126).

5) Tidak takut kepada Allah


Orang yang berhati keras juga tidak merasa takut kepada janji dan ancaman Allah Swt..
Ia juga tidak mampu membedakan perbuatan makruf dan munkar, serta justru lebih
cinta kepada hal-hal keduniawian. Allah Swt. berfirman dalam Surah As-Saff ayat 5
sebagai berikut: "[Ingatlah] ketika Musa berkata kepada kaumnya, 'Wahai kaumku,
mengapa kamu menyakitiku? Padahal, kamu sungguh mengetahui bahwa aku adalah
utusan Allah kepadamu.' Maka, ketika mereka berpaling [dari perintah Allah], Allah
memalingkan hati mereka (dari kebenaran). Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum
yang fasik," (QS. As-Saff [61]: 5).

7. Penyebabkan Kerasnya Hati pada Seseorang

Hati yang keras tidak serta merta tercipta begitu saja. Dalam Islam, Allah menciptakan hati
manusia dengan perasaan yang lembut. Artinya, perbuatan manusia sendirilah yang
membuat hatinya mengeras. Berikut ini 8 penyebab hati menjadi keras:

1. Kemusyrikan, kekufuran, dan kemunafikan


Penyebab keras hati pertama dan paling besar adalah tidak dapat menerima kebenaran.
Allah Swt. berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 151 sebagai berikut: "Kami akan
memasukkan rasa takut ke dalam hati orang-orang yang kufur karena mereka
mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan keterangan
tentangnya. Tempat kembali mereka adalah neraka. [Itulah] seburuk-buruk tempat
tinggal [bagi] orang-orang zalim," (QS. Ali-Imran [3]: 151).

2. Melanggar perjanjian yang dibuat kepada Allah


Melanggar perjanjian sebagai seorang muslim berupa perintah dan larangan Allah Swt.
menjadi penyebab keras hati. Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Maidah ayat 13
sebagai berikut: "[Namun,] karena mereka melanggar janjinya, Kami melaknat mereka
dan Kami menjadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah firman-
firman [Allah] dari tempat-tempatnya dan mereka [sengaja] melupakan sebagian pesan
yang telah diperingatkan kepada mereka. Engkau [Nabi Muhammad] senantiasa akan
melihat pengkhianatan dari mereka, kecuali sekelompok kecil di antara mereka [yang
tidak berkhianat]. Maka, maafkanlah mereka dan biarkanlah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang muhsin," (QS. Al-Maidah [5]: 13).

3. Tertawa berlebihan
Tertawa berlebihan dapat membuat hati seseorang menjadi keras. Hadits tentang keras
hati terdapat dalam riwayat Tirmidzi berikut ini: “Dan janganlah terlalu banyak tertawa.
Sesungguhnya terlalu banyak tertawa dapat mematikan hati,” (HR. Tirmidzi)

4. Terlalu banyak makan


Bisyr bin al-Harits al-Hafi, seorang ulama asal Turkmenistan, menjelaskan dua perkara
yang dapat membuat kerasnya hati, yakni berbicara dan banyak makan.
5. Banyak melakukan dosa
Terlalu banyak melakukan dosa akan membuat seseorang memiliki hati yang keras.
Syekh Muhammad Muflih Syamsuddin al-Maqdisi dalam kitab al-Adabusy Syar’iyah
menjelaskan sebagai berikut: “Sungguh apabila seorang hamba melakukan dosa, maka
akan ditulis dalam hatinya sebuah titik hitam, kemudian jika melakukan dosa [kembali]
maka akan ditulis dalam hatinya sebuah titik hitam, sampai [hatinya] tersisa menjadi
hati hitam selamanya, ia tidak akan mengetahui kebenaran, ia juga tidak akan ingkar
pada kemungkaran”.

6. Lalai dari ketaatan


Orang yang lalai dari ketaatan, hatinya akan menjadi keras. Oleh karena itu, Islam
mengajarkan disiplin terhadap umatnya. Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-A'raf ayat
179 sebagai berikut: "Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk [isi neraka Jahannam]
kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami [ayat-ayat Allah] dan mereka mempunyai mata
[tetapi] tidak dipergunakannya untuk melihat [tanda-tanda kekuasaan Allah], dan
mereka mempunyai telinga [tetapi] tidak dipergunakannya untuk mendengar [ayat-ayat
Allah]. Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka
itulah orang-orang yang lalai."

7. Terlalu banyak berbicara


Orang yang terlalu banyak bicara apalagi dalam hal-hal yang kurang bermanfaat akan
membuat hatinya keras. Hadits tentang keras hati, yang menyatakan bahwa terlalu
banyak bicara dapat mengeraskan hati, salah satunya termuat dalam riwayat Muslim.
Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,
hendaklah dia berkata benar atau diam”. (HR. Muslim, Baihaqi dan lainnya)

8. Teman buruk
Teman yang buruk akan mengantarkan seseorang menjadi pribadi dengan hati keras.
Karenanya, Islam menganjurkan agar muslim berkumpul dengan orang-orang yang bisa
mengarahkannya menuju kebaikan. Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Furqan ayat
27-29 sebagai berikut: "[Ingatlah] hari [ketika] orang zalim menggigit kedua tangannya
seraya berkata, 'Oh, seandainya [dahulu] aku mengambil jalan bersama rasul. Oh, celaka
aku! Sekiranya [dahulu] aku tidak menjadikan si fulan sebagai teman setia. Sungguh, dia
benar-benar telah menyesatkanku dari peringatan [Al-Qur’an] ketika telah datang
kepadaku. Setan itu adalah [makhluk] yang sangat enggan menolong manusia,'" (QS. Al-
Furqan [25]: 27-29).
PENUTUP

Kesimpulan :

Keras hati (Qaswat al-Qalb) adalah kondisi di mana seseorang menutup pikiran dan
hatinya terhadap nasihat dan kebaikan karena perilaku buruk dan dosa yang telah dilakukan. Ini
bukan mengacu pada hati sebagai organ tubuh, tetapi pada hati dalam bentuk ruh yang lebih
abstrak. Imam al-Ghazali menggolongkan hati menjadi tiga jenis: sehat, sakit, dan mati. Keras
hati merupakan ciri hati yang mati.

Dalil keras hati dapat ditemukan dalam QS. Al-Mutaffifin [83]: ayat 12-14. Contoh keras
hati dalam kehidupan sehari-hari meliputi malas menjalankan ibadah, tidak pernah membaca
Al-Qur'an, menunda salat, dan tidak menghormati orang tua, di antara perilaku buruk lainnya.

Untuk menghindari keras hati, seseorang harus membaca Al-Qur'an dengan


perenungan, mengatur pola makan, bangun malam, merendahkan diri pada Allah, bergaul
dengan orang-orang saleh, dan berempati kepada orang lain. Dengan mengikuti langkah-
langkah ini, seseorang dapat menjaga hatinya tetap lembut dan terbuka untuk menerima
kebaikan dan nasihat.

Saran :

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan
segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari
beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
BUKU AKIDAH AKHLAK kelas XII MADRASAH ALIYAH/Direktorat KSKK Madrasah/Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam/KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA 2020

BUKU LKS AKIDAH AKHLAK KELAS XII Semester 1/Viva Pakarinda/kURIKULUM 2013

https://etheses.uinsgd.ac.id/28031/4/BAB%20I-dikonversi.pdf

https://tirto.id/ciri-ciri-keras-hati-menurut-islam-dalil-penyebab-dan-dampak-gPPS

https://tirto.id/contoh-keras-hati-dalam-kehidupan-sehari-hari-gPQQ

Dan Sumber Lainnya.

Anda mungkin juga menyukai