Anda di halaman 1dari 5

PEMAHAMAN TENTANG PESERTA DIDIK DAN PEMBELAJARANNYA

RUANG KOLABORASI-KASUS II
MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN
GELOMBANG 1 TAHUN 2024

(INFORMATIKA)

Disusun Oleh:

249012485093 DIAN PERTIWI


249012485038 EMI ASIA
249012485040 FIRGI ARTIA
249012485075 FITRI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2024
Kasus 2
Dito adalah peserta didik yang duduk di bangku kelas VIII SMP. Dito tercatat sudah lebih dari
3 kali terlambat datang ke sekolah karena belajar terlalu malam untuk mengejar ketertinggalan
nilai IPA. Orang tua Dito meminta untuk belajar keras agar nilainya terus meningkat. Namun
ternyata hal tersebut mengakibatkan kedisiplinan Dito menurun.
Berdasarkan studi kasus di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini, kaitkan dengan disiplin
positif, peranan keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan belajar yang
aman dan nyaman bagi peserta didik.

Catatan: Penilaian dapat menggunakan Rubrik 1 dan dosen dibebaskan jika ingin
memodifikasi rubrik sesuai dengan kebutuhan.

Pertanyaan:
1. Tuliskan pendapat Anda tentang orang tua Dito yang meminta agar Dito belajar keras
untuk mengejar ketertinggalan nilai IPA.
2. Jika Anda menjadi guru Dito di sekolah, bagaimana Anda mengkomunikasikan pendapat
Anda kepada orang tua Dito? Hal apa yang akan Anda tekankan ketika berkomunikasi
dengan orang tua Dito? Jelaskan.
3. Menurut pendapat Anda, bagaimana sebaiknya sikap orang tua Dito ketika nilai IPA Dito
tertinggal dari teman-temannya? Jelaskan.

Jawaban:
1. Tuliskan pendapat Anda tentang orang tua Dito yang meminta agar Dito belajar keras
untuk mengejar ketertinggalan nilai IPA.
Jawab:
Orang tua Dito tampaknya memiliki niat yang baik dengan mendorong Dito untuk belajar
keras demi meningkatkan nilai IPA-nya. Namun, pendekatan ini mungkin perlu
dievaluasi karena dampaknya terhadap kesejahteraan dan kedisiplinan Dito. Meminta
Dito untuk belajar keras bisa menjadi tekanan tambahan bagi Dito, yang dapat
mengakibatkan stres dan penurunan motivasi.
Sebagai gantinya, orang tua Dito bisa mempertimbangkan pendekatan yang lebih
seimbang. Mereka dapat memberikan dukungan emosional dan motivasi kepada Dito
untuk belajar dengan efisien dan efektif, serta menekankan pentingnya menjaga
keseimbangan antara belajar dan kesehatan mental serta fisik. Mereka juga bisa
berkolaborasi dengan sekolah untuk mencari solusi yang lebih holistik, seperti program
remedial atau bimbingan akademik untuk membantu Dito mengejar ketertinggalan tanpa
mengorbankan kesejahteraannya.

Selain itu, orang tua Dito juga bisa memperkuat disiplin positif di rumah dengan
memberikan penghargaan dan pengakuan atas usaha keras Dito, bukan hanya fokus pada
hasil akademis semata. Ini akan membantu menciptakan lingkungan belajar yang positif
dan mendukung perkembangan holistik Dito, termasuk keseimbangan antara prestasi
akademis dan kesejahteraan pribadi.
2. Jika Anda menjadi guru Dito di sekolah, bagaimana Anda mengkomunikasikan pendapat
Anda kepada orang tua Dito? Hal apa yang akan Anda tekankan ketika berkomunikasi
dengan orang tua Dito? Jelaskan.
Jawab:
Jika saya menjadi guru Dito di sekolah, saat berkomunikasi dengan orang tua Dito, saya
akan mengedepankan pendekatan yang sensitif dan kolaboratif. Berikut adalah hal-hal
yang akan saya tekankan dalam komunikasi dengan orang tua Dito:
1) Saya akan memulai dengan mengungkapkan penghargaan atas keinginan orang tua
untuk membantu Dito meningkatkan prestasi akademisnya. Namun, saya akan
menekankan bahwa kesejahteraan dan kedisiplinan Dito juga sama pentingnya dengan
pencapaian akademis.
2) Saya akan menjelaskan bahwa terlalu banyak belajar hingga larut malam dapat
berdampak negatif pada kesehatan dan kedisiplinan Dito. Terlambat datang ke sekolah
secara terus-menerus dapat mengganggu proses belajar dan mengurangi efektivitas
waktu belajar di sekolah.
3) Saya akan mengajak orang tua Dito untuk bekerja sama dalam mencari solusi yang
lebih seimbang, seperti mengatur jadwal belajar yang efisien, memprioritaskan materi
yang perlu dipelajari, dan menekankan pentingnya istirahat yang cukup.
4) Saya akan menyoroti bahwa disiplin positif dapat membantu Dito dalam mengatasi
tantangan belajar tanpa menurunkan kedisiplinannya. Ini mencakup penghargaan atas
usaha keras dan kesuksesan, serta pengarahan yang jelas tentang harapan dan tanggung
jawabnya sebagai siswa.
5) Saya akan menyarankan orang tua Dito untuk berkolaborasi dengan sekolah dalam
mencari solusi yang lebih holistik, termasuk mendiskusikan dampak belajar berlebihan
terhadap kesejahteraan Dito dan mencari dukungan tambahan jika diperlukan.
Dengan pendekatan yang empati dan kolaboratif, saya berharap dapat membantu orang
tua Dito memahami pentingnya menjaga keseimbangan antara prestasi akademis dan
kesejahteraan pribadi anak mereka.
3. Menurut pendapat Anda, bagaimana sebaiknya sikap orang tua Dito ketika nilai IPA Dito
tertinggal dari teman-temannya? Jelaskan.
Jawab:
Sikap orang tua Dito yang positif dan mendukung sangatlah penting dalam situasi ini.
Meskipun keinginan untuk mendorong Dito agar belajar lebih keras bisa dimaklumi,
orang tua perlu memahami bahwa menekan anak secara berlebihan untuk mencapai nilai
tertentu bisa memiliki dampak negatif terhadap kesejahteraan dan kedisiplinan anak.
Sebaiknya, orang tua Dito dapat mengambil pendekatan yang lebih empatik dan holistik
terhadap situasi ini. Mereka bisa:
1) Menunjukkan kepada Dito bahwa mereka peduli dengan kesejahteraan dan
kebahagiaannya lebih dari sekadar prestasi akademis. Memberikan dukungan
emosional akan membantu Dito merasa didukung dan diterima, bahkan ketika nilai
IPA-nya tertinggal dari teman-temannya.

2) Mengajak Dito untuk membuat jadwal belajar yang seimbang, termasuk waktu
istirahat yang cukup. Ini akan membantu mengurangi stres dan meningkatkan
keseimbangan antara prestasi akademis dan kesejahteraan pribadi Dito.
3) Mengapresiasi usaha keras Dito dan memberikan penguatan positif atas kemajuan
yang sudah dicapainya, tanpa terlalu fokus pada perbandingan dengan teman-
temannya.
4) Berkomunikasi dengan guru-guru Dito untuk memahami lebih dalam tentang
kebutuhan akademisnya dan mencari solusi yang sesuai, seperti bimbingan tambahan
atau program remedial jika diperlukan.
Dengan pendekatan yang mendukung dan membangun, orang tua Dito dapat membantu
menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi Dito, di mana nilai-nilai
seperti keseimbangan, kesejahteraan, dan disiplin positif ditekankan dan dipraktikkan.

Anda mungkin juga menyukai