Anda di halaman 1dari 3

TOPIK 4 RUANG KOLABORASI

MEMBERIKAN TANGGAPAN TERHADAP KASUS DI


RUANG KELAS

Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah Pemahaman Peserta Didik
dan Pembelajarannya oleh Dosen Pengampu: Rina Indriani, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

Budiani Utami 235076660

Palupi Andini 235076665

Tiara Yuandari 235076666

Alsha Noer Oktaviani Ibrahim 235076671

Rosidah Nurhasanah 235076672

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU

PRAJABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG

2024
Kasus 2
Dito adalah peserta didik yang duduk di bangku kelas VIII SMP. Dito tercatat sudah lebih
dari 3 kali terlambat datang ke sekolah karena belajar terlalu malam untuk mengejar
ketertinggalan nilai IPA. Orang tua Dito meminta untuk belajar keras agar nilainya terus
meningkat. Namun ternyata hal tersebut mengakibatkan kedisiplinan Dito menurun.

Berdasarkan studi kasus di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini, kaitkan dengan disiplin
positif, peranan keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan belajar
yang aman dan nyaman bagi peserta didik.

1. Tuliskan pendapat Anda tentang orang tua Dito yang meminta agar Dito belajar
keras untuk mengejar ketertinggalan nilai IPA.

Menurut pendapat kami, sikap orang tua Dito kurang tepat. Mereka menginginkan Dito
untuk untuk mengejar ketertinggalan nilai IPA, namun mengenyampingkan hal yang lebih
penting, yakni kedisiplinan Dito untuk datang ke sekolah tepat waktu. Karena hal inilah,
sebaiknya orang tua juga memperhatikan pentingnya karakter anak, khususnya ketika ia
masih menjadi pelajar. Dimana, Dito masih menjadi pelajar dan mengharuskannya untuk
bisa menerapkan disiplin. Karakter disiplin ini seharusnya yang paling diutamakan,
dibandingkan nilainya yang tinggi, sebab dengan kedisiplinan maka aspek-aspek lainnya
pasti akan mengikuti.

2. Jika Anda menjadi guru Dito di sekolah, bagaimana Anda mengkomunikasikan


pendapat Anda kepada orang tua Dito? Hal apa yang akan Anda tekankan ketika
berkomunikasi dengan orang tua Dito? Jelaskan.
Jika kami menjadi guru Dito di sekolah, cara mengkomunikasikan pendapat
kepada orang tua Dito adalah dengan menjadwalkan pertemuan dan mengajak
berdiskusi terkait permasalahan yang dialami oleh Dito. Kami juga akan
mendengarkan tanggapan dan masukan dari orang tua Dito. Setelah mendengarkan
tanggapan dan masukan, kami akan menjelaskan bagaimana tri pusat pendidikan
bekerja bagi anak, khususnya bagian peran keluarga. Kami akan menekankan bahwa
keluarga merupakan bagian utama dalam pembentukan karakter anak yang dapat
menunjang pendidikannya, maka dari itu keluarga perlu memahami dan menerapkan
kedisiplinan positif yang merupakan bagian penting dari pendidikan. Kami akan
menjelaskan bahwa apa yang dilakukan orang tua Dito untuk terus meningkatkan nilai
IPA dan menjadikan Dito kelelahan dan membuat ia selalu telat ke sekolah adalah
bukan dari bagian disiplin positif, maka dari itu kami akan memberikan contoh konkret
dalam disiplin positif sesuai dengan perilaku dan sikap orang tua Dito.
3. Menurut pendapat Anda, bagaimana sebaiknya sikap orang tua Dito ketika nilai
IPA Dito tertinggal dari teman-temannya? Jelaskan.
Menurut pendapat kami, sikap orang tua Dito ketika nilai IPA Dito tertinggal dari
teman-temannya adalah sebaiknya dengan membuat jadwal waktu belajar bagi Dito.
Karena dengan hal ini akan membuat Dito bisa mengejar ketertinggalan nilainya namun
ia tetap mendapatkan haknya untuk istirahat yang cukup dan datang ke sekolah tepat
waktu, sehingga dengan hal ini maka orang tua dan Dito saling menerapkan disiplin
positif.

Anda mungkin juga menyukai