Anda di halaman 1dari 2

Nama : Novi Yanti Sangaji

PTK ID : 7000218709

TOPIK : T4-4.b Ruang Kolaborasi (Kasus 2)

Mata Kuliah : Pemahaman Peserta Didik

Kasus2
Dito adalah peserta didik yang duduk di bangku kelas VIII SMP. Dito tercatat sudah lebih dari
3 kali terlambat datang ke sekolah karena belajar terlalu malam untuk mengejar ketertinggalan
nilai IPA. Orang tua Dito meminta untuk belajar keras agar nilainya terus meningkat. Namun
ternyata hal tersebut mengakibatkan kedisiplinan Dito menurun.
Berdasarkan studi kasus di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini, kaitkan dengan disiplin
positif, peranan keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan belajar yang
aman dan nyaman bagi peserta didik.

1. Tuliskan pendapat Anda tentang orang tua Dito yang meminta agar Dito belajar keras
untuk mengejar ketertinggalan nilai IPA.

Tekanan orang tua kepada Dito untuk meningkatkan nilai IPA dengan belajar keras
menunjukkan komitmen terhadap keberhasilan akademis, yang tentu saja penting.
Namun, penting juga untuk mempertimbangkan keseimbangan antara belajar dan
kesehatan fisik serta mental. Belajar terlalu keras hingga larut malam, yang
menyebabkan Dito sering terlambat, mengindikasikan bahwa mungkin ada kebutuhan
untuk merevisi pendekatan belajar. Terlalu banyak tekanan bisa berdampak negatif pada
kesehatan fisik dan mental, serta kedisiplinan Dito

2. Jika Anda menjadi guru Dito di sekolah, bagaimana Anda mengkomunikasikan pendapat
Anda kepada orang tua Dito? Hal apa yang akan Anda tekankan ketika berkomunikasi
dengan orang tua Dito? Jelaskan.

Sebagai guru Dito, saya akan mengkomunikasikan kekhawatiran saya mengenai


dampak dari belajar terlalu keras pada kedisiplinan dan kesejahteraan Dito. Saya akan
menekankan pentingnya keseimbangan antara studi dan istirahat, serta kesehatan mental
dan fisik Dito. Saya juga akan menyampaikan bahwa belajar efektif tidak selalu berarti
belajar lebih lama, tetapi juga tentang bagaimana cara belajar yang efisien. Selain itu,
saya akan menyarankan untuk melibatkan Dito dalam menetapkan jadwal belajar yang
realistis dan berkelanjutan, serta memberikan dukungan jika ada kesulitan dalam
pelajaran IPA.

3. Menurut pendapat Anda, bagaimana sebaiknya sikap orang tua Dito ketika nilai IPA Dito
tertinggal dari teman-temannya? Jelaskan.
Orang tua Dito sebaiknya mengambil pendekatan yang lebih holistik. Mereka perlu
mengakui bahwa peningkatan akademis memerlukan waktu dan tidak selalu dapat
diukur hanya melalui nilai. Memberikan dukungan emosional dan memotivasi Dito
untuk melakukan yang terbaik bisa lebih efektif daripada hanya menekankan pada hasil
nilai. Selain itu, membantu Dito mengembangkan keterampilan belajar yang efektif,
seperti manajemen waktu dan teknik belajar yang efisien, akan lebih bermanfaat dalam
jangka panjang. Orang tua juga perlu memastikan bahwa Dito mendapatkan cukup
istirahat dan waktu untuk kegiatan lain yang penting bagi pertumbuhannya, seperti
olahraga, bermain, dan bersosialisasi

Anda mungkin juga menyukai