Anda di halaman 1dari 1

Nama Kelompok : Afita Nur Aini (952024025)

: Ahmad Alsabah (952024028)


: Diyarotun Nahara (952024032)
: Nichen Irma Cintia (952024037)

Ruang Kolaborasi (Kasus 2)

Dito adalah peserta didik yang duduk di bangku kelas VIII SMP. Dito tercatat sudah lebih dari
3 kali terlambat datang ke sekolah karena belajar terlalu malam untuk mengejar ketertinggalan
nilai IPA. Orang tua Dito meminta untuk belajar keras agar nilainya terus meningkat. Namun
ternyata hal tersebut mengakibatkan kedisiplinan Dito menurun. Berdasarkan studi kasus di
atas, jawablah pertanyaan di bawah ini, kaitkan dengan disiplin positif, peranan keluarga,
sekolah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi
peserta didik.

1. Tuliskan pendapat Anda tentang orang tua Dito yang meminta agar Dito belajar keras untuk
mengejar ketertinggalan nilai IPA.
Jawaban: Orang tua Dito tidak memikirkan dampak apa yang dialami oleh Dito, Seperti
ketidakdisiplinan Dito yang sudah lebih dari 3 kali terlambat datang ke sekolah, Kesehatan
Dito juga dapat menurun karna tidur terlalu larut malam untuk mengejar ketertinggalan
nilai.
2. Jika Anda menjadi guru Dito di sekolah, bagaimana Anda mengomunikasikan pendapat
Anda kepada orang tua Dito? Hal apa yang akan Anda tekankan ketika berkomunikasi
dengan orang tua Dito? Jelaskan.
Jawaban: Orang tua Dito harus memikirkan dampak apa yang akan terjadi pada Dito jika
tidur larut malam untuk mengejar ketertinggalan nilai IPA. Dengan mengomunikasikan
kepada orang tua Dito memberikan solusi bagimana cara memperbaiki nilai Dito yang
kurang tanpa merusak nilai Dito yang lain.
3. Menurut pendapat Anda, bagaimana sebaiknya sikap orang tua Dito ketika nilai IPA Dito
tertinggal dari teman-temannya? Jelaskan.
Jawaban: Mengomunikasikan kepada Dito, bagaimana cara agar nilai IPA Dito tidak
tertinggal. Dito diberikan pilihan ingin belajar mandiri atau ingin belajar dengan guru les
yang ahli pada bidang IPA

Anda mungkin juga menyukai