Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS PENGARUH BEBAN PUNCAK TERHADAP EFISIENSI TRANSFORMATOR 60

MVA 150/20KV UNIT 1 DAN 2 DI GARDU INDUK KALIWUNGU


Sheto Pamungkas
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Semarang
Jl. Soekarno Hatta, Tlogosari, Semarang 50196
e-mail: shetopamungkas@gmail.com

ABSTRACT
Transformer use to transform power between high voltage to low voltage (step down) or transforming power between low
voltage to high voltage (step up), on tranformation process there is a factor call efficiency that describe quality of the
transformer. Efficency are comparing between input power than output power on the transformer. Efficiency can effected by
load, high load on transformer mean high temperature too that can make lossess on the transformer. Total lossess on the
transformer making some power loss, more power loss mean value of efficiency low. Transformer efficiency could count by
transformer efficiency formula. Transformer 60 MVA 150/20kV Unit 1 has average peak load on day and night more than
66% with efficiency less than 95% and Transformer 60 MVA 150/20kV Unit 2 has average peak load on day and night more
than 17% with efficiency more than 96%. Different of peak load between Transformer Unit 1 and 2 on day or night make
different efficiency too, with efficiency units 1 94,37% on load 34,4 MW at day peak load and efficiency 93,84% on load 38,8
MW at night peak load also efficiency units 2 96,35% on load 9,95 MW at day peak load and efficiency 96,32% on load 9,8
MW at night peak load.

Keywords: Transformator, Peak Load, Efficiency

ABSTRAK
Transformator berfungsi mentransformasikan daya tegangan tinggi menjadi daya tegangan menengah (step down) atau
mentransformasikan daya tegangan menengah menjadi daya tegangan tinggi (step up), dalam proses transformasi daya ter-
dapat suatu nilai efisiensi yang mewakili kualitas transformator tersebut. Efisiensi merupakan perbandingan antara daya
masuk pada transformator dengan daya keluar dari transformator. Besar kecilnya efisiensi suatu transformator daya di-
pengaruhi oleh besarnya pembebanan, besarnya beban dapat menghasilkan panas dan menyebabkan rugi – rugi pada trans-
formator. Total rugi – rugi yang ada pada transformator daya menyebabkan terjadinya sebagian daya hilang, semakin besar
daya hilang maka nilai efisiensi semakin kecil. Efisiensi transformator daya dapat dihitung dengan rumus efisiensi
transformator. Transformator 60 MVA 150/20kV Unit 1 memiliki beban puncak rata – rata pada siang dan malam hari lebih
dari 66% dengan nilai efisiensi kurang dari 95% dan Transformator 60 MVA 150/20kV Unit 2 memiliki beban puncak rata –
rata pada siang dan malam hari lebih dari 17% dengan nilai efisiensi lebih dari 96%. Perbedaan beban puncak pada Trans-
formator Unit 1 dan Unit 2 pada siang maupun malam mengakibatkan perbedaan efisiensi dari masing – masing transformator
tersebut, dengan nilai efisiensi unit 1 sebesar 94,37% beban 34,4 MW pada beban siang dan nilai efisiensi 93,84% beban 38,8
MW pada beban malam serta nilai efisiensi unit 2 sebesar 96,35% beban 9,95 MW pada beban siang dan nilai efisiensi 96,32%
beban 9,8 MW pada beban malam.

Kata Kunci: Transformator, Beban Puncak, Efisiensi

tegangan menengah (20kV). Transformator tersebut


I. PENDAHULUAN akan menyalurkan daya masukan dengan tegangan
150 kV menjadi daya keluaran dengan tegangan 20

E NERGI listrik merupakan energi pokok bagi


masyarakat pada era seperti sekarang ini, yang
dibutuhkan secara terus menerus dan tak
terbatas tanpa padam. Pusat pembangkit listrik
menghasilkan energi listrik dengan tegangan
kV, yang tentunya jumlah daya masukan sama
dengan daya keluaran. Proses transformasi tersebut
dibutuhkan sebelum energi listrik didistribusikan ke
konsumen tegangan menengah maupun tegangan
keluaran sebesar 12 kV yang akan di transformasikan rendah. Terjadinya perbedaan daya masuk dengan
menjadi tegangan tinggi 150kV atau tegangan ekstra daya keluar pada transformator ini menghasilkan
tinggi 275kV atau 500 kV. Listrik tegangan tinggi nilai efisiensi yang beragam dari setiap
atau ekstra tinggi tersebut kemudian disalurkan transformator, dimana berdasarkan International
menuju gardu induk yang kemudian akan Electrotechnial Commission (IEC) 60076
didistribusikan ke konsumen baik rumah tangga, menetapkan bahwa transformator dengan tegangan
perkantoran mauapun perindustrian. Gardu induk nominal lebih dari 36kV dan memiliki kapasitas daya
memiliki transformator penurun tegangan atau sebesar 60 MVA harus memiliki nilai efisiensi
disebut juga transformator step down, yaitu sebesar 95,626%.
menurunkan tegangan tinggi (150kV) menjadi

1
II. TINJAUAN PUSTAKA rupa yang mana merupakan tempat pertemuan
antara tegangan dari sumber yang kemudian
A. Saluran Transmisi
ditampung pada suatu busbar yang sebagian
Transmisi tenaga listrik adalah proses dayanya digunakan untuk keperluan Gardu Induk
penghantaran tenaga listrik dari pusat - pusat itu sendiri dan sebagian daya lainnya disalurkan ke
pembangkit listrik ke gardu - gardu listrik. Jalur konsumen serta diteruskan menuju Gardu Induk
yang terinterkoneksi untuk memfasilitasi lainnya (Gonen, 1988).
penghantaran ini dikenal sebagai jaringan transmisi Pada Gardu Induk ini memiliki berbagai macam
listrik. Listrik ditransmisikan pada tegangan tinggi peralatan utama yang saling terhubung dan
antara 70 kilovolt hingga 500 kilovolt untuk memiliki fungsinya masing – masing, salah satu
mengurangi hilangnya listrik pada saat dihantarkan peralatan tersebut adalah transformator penurun
dalam jarak yang sangat jauh dan panjang. Listrik tegangan. Transformator penurun tegangan yang
biasanya ditransmisikan melalui saluran listrik berfungsi untuk menurunkan tegangan sebelum
udara, karena transmisi listrik melalui bawah tanah disalurkan ke konsumen tegangan menengah dan
membutuhkan biaya pemasangan yang lebih besar tegangan rendah (Suryatmo, 1992).
dan banyak batasan dalam operasionalnya,
walaupun biaya perawatannya lebih rendah.
Transmisi listrik bawah tanah biasanya digunakan C. Transformator
di kawasan perkotaan dan di kawasan dengan Transformator merupakan peralatan mesin listrik
lingkungan yang sensitif. statis yang bekerja berdasarkan prinsip induksi
Mahalnya fasilitas penyimpanan tenaga listrik elektromagnetik sehingga dapat memindahkan
dalam sistem transmisi menyebabkan tenaga listrik energi dari suatu rangkaian listrik ke rangkaian
harus dibangkitkan pada jumlah yang sama dengan listrik yang lain tanpa merubah frekuensi.
jumlah kebutuhan pada saat itu. kemudian Penggunaan yang sangat sederhana dan andal itu
disalurkan menggunakan saluran udara ataupun merupakan salah satu sebab penting bahwa arus
kabel bawah tanah. Kabel bawah tanah ini tidak bolak-balik sangat banyak dipergunakan untuk
memerlukan tempat penyangga seperti saluran pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik (Sigid,
udara yang memerlukan tower, dan tidak terlalu 2008). Pada dasarnya transformator terdiri dari
berpengaruh pada cuaca buruk, seperti badai, hu- kumparan primer dan kumparan sekunder yang
jan, maupun petir. Walaupun begitu, biaya kon- dililitkan pada inti ferromagnetik. Transformator
struksi saluran bawah tanah lebih mahal daripada yang menjadi fokus disini adalah transformator
saluran udara. Kerusakan pada saluran bawah daya.
tanah juga lebih sulit untuk dideteksi dan diper- Konstruksi transformator daya ada pada dua tipe
baiki. Sistem kabel bawah tanah ini ditemukan yaitu tipe inti (core type) dan tipe cangkang (shell
pada transmisi di perkotaan dimana tower tower type). Kedua tipe ini menggunakan inti berlaminasi
dengan saluran udara tidak relevan dengan gedung yang terisolasi satu sama lainnya, dengan tujuan
gedung tinggi di wilayah perkotaan. untuk mengurangi rugi-rugi arus Eddy (Nuraliman,
2019).

Gambar 2. Kumparan Transformator


Gambar 1. Saluran Transmisi Listrik
D. Efisiensi
B. Gardu Induk Efisiensi Transformator Daya dapat didefinisi-
Gardu Induk adalah bagian dari Sistem Trans- kan sebagai perbandingan antara daya keluaran
misi yang tidak dapat dipisahkan. Penyaluran (Pout) dengan daya masukan (Pin). Efisiensi trans-
energi listrik dari pusat – pusat pembangkit menuju formator daya dapat dirumuskna dengan rumus
ke konsumen memiliki proses dan tahapan yang seperti berikut :
banyak dan rumit, dimana salah satunya proses Pout
tersebut membutuhkan Gardu Induk. Gardu Induk ɳ= 𝑥100%
Pin
adalah sekumpulan peralatan listrik dengan rating Keterangan :
tegangan tinggi yang saling terhubung sedemikian ɳ : Efisiensi Transformator Daya.
2
Pout : Daya listrik keluaran (Output) atau daya pada B. Data Penelitian
kumparan sekunder. Berikut ini adalah data beban dari transformator
Pin : Daya listrik masukan (Input) atau daya pada unit 1 dan 2 pada beban puncak siang serta malam
kumparan primer. :
Transformator yang ideal adalah transformator
yang memiliki nilai efisiensi 100%, yang berarti Tabel 1. Data Beban Transformator Unit 1
TRANSFORMATOR UNIT 1
transformator tersebut tidak kehilangan daya sama SIANG (10.00) MALAM (19.00)
TGL
sekali dalam proses transformasi daya dari tegan- Pin (MW) Pout (MW) Pin (MW) Pout (MW)
gan tinggi menjadi tegangan menengah. Namun 1 23.9 23.8 33.3 32.0
2 27.4 26.5 38.7 37.0
transformator yang ideal ini hampir tidak ada ka- 3 39.4 38.9 40.7 38.1
rena adanya faktor rugi – rugi yang terjadi pada 4 42.3 40.5 40.1 37.3
5 43.9 40.8 40.7 38.6
transformator, faktor tersebut antara lain dari rugi 6 36.1 34.8 39.4 37.6
inti besi atau core loss dan faktor rugi dari belitan 7 43.5 38.5 37.8 33.8
8 39.3 39.1 36.6 34.0
tembaga atau copper loss. Kerugian atau ke-
9 23.7 22.7 32 29.7
hilangan daya pada transformator ini disebabkan 10 47.1 44.9 41.2 38.4
oleh dua faktor utama tersebut, kerugian daya atau 11 35.4 32.0 36.8 34.4
12 40.5 37.6 37.7 34.6
kehilangan daya pada transformator ini disebut 13 41.8 38.2 36.1 34.5
juga dengan rugi daya atau power loss (Herawati & 14 41.9 40.9 38.2 34.9
15 40.1 37.0 37.3 34.9
Sofyan, 2015). 16 24.1 23.2 32.7 31.0
17 32.7 31.2 39 36.8
III. METODOLOGI PENELITIAN 18 33.7 31.7 38.8 36.6
19 43.8 41.6 37.4 33.3
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan 20 44.7 42.4 37.6 34.9
21 43.2 41.2 39.2 36.2
pengambilan data daya keluar dan masuk pada 22 37.1 34.9 38.5 36.0
transformator, tegangan transformator, beban puncak 23 24.9 23.9 34.1 31.7
siang dan malam transformator unit 1 dan 2 pada 24 42 40.2 41.2 37.7
25 41 37.8 39.7 36.6
Gardu Induk Kaliwungu yang kemudian dilakukan 26 42.6 37.7 39.2 36.1
perhitungan efisiensi menggunakan data tersebut. 27 43 41.5 39 35.0
28 40.9 37.6 40.3 37.6
A. Flowchart Penelitian 29 34.8 33.1 39.4 37.1
30 29.1 28.1 39 37.1
Berikut ini merupakan flowchart penelitian yang 31 26.1 24.7 34.7 32.8
dilakukan :
Tabel 2. Data Beban Transformator Unit 2
TRANSFORMATOR UNIT 2
Mulai SIANG (10.00) MALAM (19.00)
TGL
Pin (MW) Pout (MW) Pin (MW) Pout (MW)
1 9.1 8.7 9.2 8.7
Studi Literatur 2 9 8.7 9 8.9
3 11.2 10.8 10.1 10.0
4 10.5 9.7 10.1 9.9
5 11.8 11.4 11 10.5
Pengumpulan Data Beban Puncak
6 11.5 11.2 11 10.4
Siang, Beban Puncak Malam
7 11 10.8 10.7 10.4
Transformator Unit 1 & 2
8 11.6 11.1 9.8 9.5
9 9.6 9.1 9.5 9.3
10 5.7 5.4 11.6 11.0
Menghitung efisiensi 11 11.6 11.2 10.6 9.8
Transformator Unit 1 & 2 12 9.1 8.9 9.4 8.9
ɳ = (Pout / Pin) x 100% 13 11.6 11.1 10.8 10.2
14 11 10.8 9.9 9.3
15 10.4 10.2 9 8.9
16 9.2 9.0 9.4 8.9
17 11.6 11.1 8.6 8.4
Apakah efisiensi sesuai Tidak 18 9.5 9.2 8.2 7.6
standar = 95,626%?
19 8.5 7.9 8.2 7.6
20 9.3 8.6 8.1 8.0
21 9.3 8.8 10.7 10.2
Ya
22 11.5 11.0 9.9 9.2
23 9.7 9.2 9.5 9.0
Efisiensi Ideal Efisiensi Kurang Ideal 24 11.9 11.5 10.2 10.0
25 11.8 11.7 10 9.9
26 10.3 9.5 9.2 8.8
27 10.1 9.7 8.9 8.8
Selesai 28 10.1 9.4 9 8.5
29 10.1 9.2 7.8 7.5
30 7.2 6.9 7.1 6.9
Gambar 3. Flowchart Penelitian 31 9 8.6 7.6 7.4

3
IV. HASIL DAN ANALISIS
Beban Puncak Siang
Hasil perhitungan yang dilakukan pada
transformator unit 1 didapatkan hasil seperti pada 98.000%
tabel berikut : 96.000%
94.000%
Tabel 3. Nilai Efisiensi Rata – Rata Transformator Unit 1 92.000%
90.000%
1

8.7 MW 11.2 MW 25.6 MW


35 MW 42.6 MW

Gambar 4. Pengaruh Beban Puncak Siang


Berdasarkan tabel nilai efisiensi rata – rata
transformator unit 1 dengan nilai efisiensi yang
ditetapkan IEC untuk transformator berkapasitas
daya 60 MVA, didapatkan jika nilai efisiensi
transformator unit 1 baik pada kondisi beban puncak
siang maupun beban puncak malam berada di bawah
nilai standar yang artinya kualitas efisiensi
transformator unit 1 di Gardu Induk Kaliwungu
kurang ideal.

Tabel 4. Nilai Efisiensi Rata – Rata Transformator Unit 2

Gambar 5. Pengaruh Beban Puncak Malam

V. KESIMPULAN
Berdasarkan tabel nilai efisiensi rata – rata
transformator unit 2 dengan nilai efisiensi yang Dari hasil penelitian dan pembahasan yang sudah
ditetapkan IEC untuk transformator berkapasitas dilakukan dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut
daya 60 MVA, didapatkan jika nilai efisiensi :
transformator unit 2 baik pada kondisi beban puncak 1. Nilai efisiensi transformator unit 1 pada
siang maupun beban puncak malam memenuhi beban puncak siang dengan beban 25,6 MW
standar dengan nilai efisiensi lebih dari standar yang adalah 95,610%, beban 35 MW adalah
ditetapkan yang artinya nilai efisiensi transformator 94,240%, beban 42,6 MW adalah 93,274%
unit 2 ideal. dan pada beban puncak malam dengan beban
37 MW adalah 94,46%, beban 40,7 MW ada-
Tabel 5. Perbandingan Beban Puncak & Nilai Efisiensi lah 93,231% maka dapat dinyatakan bahwa
nilai efisiensi transformator unit 1 kurang
ideal. Sedangkan nilai efisiensi transformator
unit 2 pada beban puncak siang dengan beban
8,7 MW adalah 96,473%, beban 11,2 MW
adalah 96,240% dan pada beban puncak
malam dengan beban 8,9 MW adalah
96,412%, beban 10,7 MW adalah 96,238%
Pengaruh beban puncak terhadap nilai efisiensi maka dapat dinyatakan bahwa nilai efisiensi
dapat dilihat pada tabel 5, dimana semakin tinggi transformator unit 2 ideal.
beban pada transformator nilai efisiensi akan semakin 2. Pengaruh beban puncak siang dan beban
turun. Berikut adalah grafik yang menggambarkan puncak malam terhadap nilai efisiensi
pengaruh dari beban puncak terhadap nilai efisiensi transformator unit 1 dan 2 di Gardu Induk
transformator unit 1 dan 2 di Gardu Induk Kaliwungu Kaliwungu yaitu semakin tinggi beban
: transformator maka nilai efisiensi akan
semakin turun, hal tersebut membuktikan
bahwa beban puncak transformator
berpengaruh terhadap nilai efisiensi

4
transformator unit 1 dan 2 di Gardu Induk [18] Willian D. Stevenson. JR. (1983). Analisa Sistem
Kaliwungu. Tenaga. Lembaga Penerbitan Universitas Brawijaya,
1(1), 1–239.
[19] Yuniarti, N., & Prianto, E. (2010). Pengantar
Pembangkit Tenaga Litrik. Staff Site Universitas
DAFTAR PUSTAKA
Negeri Yogyakarta, 87.
[1] Abduh, S. (2001). Dasar Pembangkitan dan [20] Zuhal. (2000). Dasar Tenaga Listrik Dan Elektonika
Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi. Daya (p. 264).
[2] Agung Saputra Mulia, M., Sunanda, W., & Arkan, F.
(2018). Studi komparasi efisiensi trafo distribusi pada
pln unit layanan pelanggan pangkalpinang. 1–4.
[3] Bayu Tiasmoro, I., Wirentake, & Ali Topan, P.
(2021). PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP
EFISIENSI DAN SUSUT UMUR
TRANSFORMATOR STEP UP 6kV / 70kV DI
PLTU SUMBAWA BARAT UNIT 1 DAN 2 2×7
MW PT.PLN (PERSERO) UPK TAMBORA. Jurnal
TAMBORA, 5(2), 1–7.
https://doi.org/10.36761/jt.v5i2.1099
[4] Budiman, A., & Munair, A. (2018). Analisa Beban
Transformator Distribusi 3 Fasa Pada Penyulang 1 3
PT.PLN (Persero) ULK Tarakan. Jurnal Elektrika
Borneo (JEB), 4(2), 17–23.
[5] Choiri, E. S. (2017). Analisis Pengaruh Pembebanan
Terhadap Efisiensi Transformator 20kv/150kV di
PLTU Cilacap Unit 1&2 2x300 Mw PT . Sumber
Segara Primadaya Cilacap. 1–18.
[6] Dewi, P. S. (2021). ANALISIS PENGARUH
KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TERHADAP
EFISIENSI TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DI
PT . PLN ( PERSERO ) ULP PEDAN. 5(2).
[7] Drs. Sumanto, M. (1991). Teori Transformator. 109.
[8] Erwandi. (2015). Aplikasi Perhitungan Efisiensi
Transformator Daya Pada Gardu Induk PLN Area
Bangka.
[9] Gonen, T. (1988). Electric Power Transmission
System Engineering.
[10] Herawati, A., & Sofyan. (2015). Pengaruh
Pembebanan Terhadap Efisiensi dan Usia
Transformator (Studi Kasus Transformator IV Gardu
Induk Sukamerindu Bengkulu) Berdasarkan Standar
IEC 60076-7. Amplifier, 5(2), 76–81.
[11] HUDA, A. A. N. (2020). Proyek Akhir Pengaruh
Ketidakseimbangan Beban Terhadap Efisiensi
Transformator Distribusi Pada Gardu Cgbb Di Pt. Pln
(Persero) Area Bekasi Kota. Tugas Akhir, 10(1), 29–
38.
[12] Kartika Febrianti, I. (2017). Analisa Penurunan Faktor
Kerja Tranformator Daya 30 Mva. Journal of
Chemical Information and Modeling, 2(9), 1689–
1699.
[13] PLN, P. (2010). Buku Pedoman Trafo Tenaga. Trafo
Tenaga, i–142.
[14] RIJONO, Y. (2002). Dasar Teknik Tenaga Listrik
(Edisi Revisi),Yogyakarta,Andi,2002 Hal 1-4 4. 4–21.
[15] Saputra, A. T. R. I., Studi, P., Elektro, T., Teknik, F.,
& Palembang, U. M. (2019). ANALISA KINERJA
TRANSFORMATOR 30 MVA GARDU INDUK PT.
PLN (Persero) UIP3B SUMATERA ULTG LAHAT.
[16] Saputro, A. E. Y. (2018). Analisis pengaruh
ketidakseimbangan beban terhadap efisiensi
transformator distribusi di pt. pln (persero) rayon palur
karanganyar. 1–15.
[17] Suryatmo, F. (1992). Dasar Dasar Teknik Listrik.

Anda mungkin juga menyukai